تدريس القواعد

22
س ي در ت واعد ق ل اDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran Bahasa Arab II Dosen : Prof. Dr. H. T. Fuad Wahab Asisten : Dedih Wahyudi, M.Pd Disusun oleh : Kelompok 5 Rahma Budi Lestari (1210203077) Rijal Shibghatullah (1210203078) Rika Kamilatul Huda (1210203079) Rismayanti (1210203080) Rita Lisnawwati (1210203081) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI 1 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Upload: kaffa-kaifa-kefi

Post on 14-Aug-2015

165 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: تدريس القواعد

القواعد تدريسDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Metode Pembelajaran Bahasa Arab II

Dosen : Prof. Dr. H. T. Fuad Wahab

Asisten : Dedih Wahyudi, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 5

Rahma Budi Lestari(1210203077)

Rijal Shibghatullah (1210203078)

Rika Kamilatul Huda (1210203079)

Rismayanti (1210203080)

Rita Lisnawwati (1210203081)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2012 M/1433 H

1 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 2: تدريس القواعد

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, kata yang terindah dan hanya pantas diberikan kepada Sang

Maha Pencipta dan Maha Pemelihara alam semesta yang senantiasa melimpahkan

nikmat dan kasih sayang-Nya kepada segenap makhluk-Nya, walau terkadang

hamba tetap mengingkari-Nya. Dialah Allah Azza wa Jalla, yang telah

memberikan ‘ināyah, taufīq, dan hidāyah-Nya kepada kami sehingga dapat

menyelesaikan tugas ini.

Shalawat dan salam semoga tetap disampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW sebagai uswatun hasanah dan senantiasa memberi inspirasi kepada umatnya

untuk berkreasi membangun peradaban yang madani.

2 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 3: تدريس القواعد

DAFTAR ISI

3 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 4: تدريس القواعد

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu unsur dalam bahasa arab yakni tarakib yang mana mengkaji

tentang tata cara pembuatan struktur serta membaca sebuah kalimat dengan baik

dan benar. Di dalam pembelajaran bahasa arab terdapat ilmu yang mengkaji

tentang itu semua yakni nahwu dan shorof. Disini kami menjelaskan tentang

strategi pengajaran nahwu bagi non arab. Untuk dapat menentukan strategi yang

baik dan tepat dapat di identifikasi melalui letak kesulitan dalam ilmu nahwu dan

juga mengetahui manfaat setiap metode pengajarannya.

Pada umumnya banyak orang Islam yang non arab menyangka bahwa

bahasa Arab itu disamakan dengan nawhu shorof, lalu mereka membayangkan

bahwa kalau begitu belajar bahasa Arab itu sukar, sulit dan memusingkan otak.

Kesan bahwabahasa arab itu sukar, sulit dan memusingkan kepala adalah

banyak disebabkan dari kesalahan metode dalam mengajarnya. Sistem dan metode

pengajaran lama, terlalu menitik beratkan dan mengutamakan nawhu shorof dari

pada Ta’bir (percakapan), mutala’ah (membaca), dan imla’ (menulis). Sehingga

seolah-olah menyamakan bahasa Arab itu dengan nahwu shorof itu sendiri. Dalam

arti kata, jika seseorang telah mengetahui tata bahasa Arab, maka dengan

sendirinya menguasai bahasa Arab. Padahal nawhu shorof itu baru merupakan

satu bagian dari bahasa Arab, yang tidak mesti perlu dianggap sulit, apalagi

ditakuti. Prinsip mengajarkan bahasa Arab hendaknya tidak menyulitkan. Akan

tetapi buatlah anak-anak senang berbahasa Arab, jangan menyulitkan mereka.

Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat makalah tentang pengajaran

kowa’id yang diharapkan agar pandangan bahwa bahasa Arab itu sulit dan

memusingkan kepala dapat di temukan sosulinya dengan kita memahami metode

metode dalamnpengajarannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pengajaran kowa’id?

4 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 5: تدريس القواعد

2. Apa tujuan dari Pembelajaran Qawa’id?

3. Bagaimana metode dan tekhnik pengajaran kowa’id?

4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran

C. Tujuan

1. Agar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab sebagai calon guru Bahasa Arab

dapat menjelaskan arti penting kowaid

2. Agar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab sebagai calon guru Bahasa Arab

dapat memahami tujuan dari pembelajaran Qowa’id bahasa Arab

3. Agar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab sebagai calon guru Bahasa Arab

dapat mempraktikan metode dan tekhnik pengajaran kowaid

5 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 6: تدريس القواعد

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengajaran Bahasa Arab

Pengajaran qawa’id merupakan alat pengontrol untuk menghindari

terjadinya kesalahan dengar, ucap, baca dan tulis dalam berbahasa Arab.

Terjadinya kesalahan ucap, kesalahan baca atau kesalahan menulis, tidak hanya

berkonsekuensi terhadap kesulitan mukhâtab (audience/orang kedua) dalam

memahami pesan bahasa, tetapi juga bisa merubah makna pesan dari yang

dimaksud oleh penyampai pesan.

Pembelajaran qawa’id merupakan suatu kemestian, karena dengan

memahami qawa’id seseorang mampu memahami bahasa Arab dengan tepat dan

benar.

B. Tujuan Pembelajaran Qawa’id

1. Untuk memelihara lisan dari kesalahan dan memelihara tulisan dari 

kekeliruan serta menciptakan kebiasaan berbahasa yang benar.

Sebagaimana yang diperintahkan oleh Ali Ibn Abi Thalib kepada Abul

Aswad Ad- Duali untuk menetapkan kaedah- kaedah nahwu agar

terpeliharanya bahasa Arab dari kerusakan yang disebabkan oleh

bercampurnya dengan orang- orang asing dan terpengaruh oleh dialek

mereka.

2. Memahami posisi kata, sehingga membantu mengantarkan kepada

pemahaman yang baik terhadap makna kata tersebut.

3. Mengasah otak, menajamkan perasaan dan menumbuhkan perbendaharaan

bahasa siswa.

4. Membiasakan siswa mampu melihat dengan jeli, berfikir rasional dan

sistematis, melatih mengambil kesimpulan, menggunakan teori,

agumentasi yang mengantarkan siswa mengikuti pola induktif dalam

pembelajaran qawa’id.

6 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 7: تدريس القواعد

5. Mengetahui dengan mudah kesalahan yang terdapat pada suatu kalimat,

dengan merujuk pada standar kaedah yang dipelajari, karena kaedah

bahasa merupakan ilmu standar yang menjauhkan siswa dari kesalahan

dan mengingatkan ketika terjadi kesalahan.

C. Metode Pengajaran Qowa’id Bahasa Arab

Metode pengajaran qowa’id terbagi dua, yaitu:

1. Metode pengajaran struktur bahasa

Dalam pengajaran struktur bahasa terdapat beberapa metode, yaitu:

a. السياقية أو الموقفية طريقة (Metode Situasional)

Inilah sebenarnya metode paling menyenangkan bagi murid-murid, optimasi

pencapaian hasil yang amat meyakinkan. Karena bahan (pelajaran) judul yang

akan diberikan guru selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisi para murid.

Artinya, materi pelajaran atau pokok bahasan yang hendak disajikan selalu

dipilih yang seang aktual dibicarakan atau dipilih untuk disajikan.

Namun, dalam metode ini siswa dituntut untuk menguasai struktur bahasa

sebelum dia mampu menyampaikankannya secara lisan. Oleh karena itu, guru

juga perlu mengetahui tentang situasi-kondisi daerah sekitar tempat ia

mengajar, berita-berita apa yang tengah hangat pada saat guru akan masuk

kelas untuk mengajar bahasa asing. Atau hal-hal apa yang sedang menjadi

percakapan ramai dikalangan murid-murid atau hal-hal yang sedang menjadi

pusat perhatian bersama, topik itulah yang diambil sebagai pokok-pokok

bahan-bahan pelajaran serta memperkaya pembendaharaan kata-kata tentang

itu.

Kemudian, dalam metode ini juga dijelaskan bahwa hiwar antara dua orang

itu merupkan suatu hal yang sangat pokok. Karena dengan memperhatikan

hiwar, siswa tidak hanya memperhatikan struktur bahasa mereka juga dapat

memperhatikan perbedaan-perbedaan dalam bahasa.

7 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 8: تدريس القواعد

Adapun kekurangan dalam metode ini adalah guru tidak dapat mengajarkan

kaidah nahwu secara sistematis. Karena pada metode ini siswa hanya dituntut

untuk memperhatikan struktur bahasa yang terdapat dalam percakapan.

b. الشفوية معيةّالس طريقة (Metode Dengar Ucap)

Persiapan yang dilakukan untuk menciptakan suasana bahasa secara

otomatis. Yaitu:

1) Bahasa asing merupakan bahasa yang lebih diutamakan dari pada

menggunakan bahasa ibu.

2) menghafal kaidah-kaidah qawa’id yang akan diajarkan.

3) Penganalogian kalimat merupakan hal yang utama dibandingkan

menganalisi kalimat dalam membuat kalimat baru.

Adapun langkah-langlah dalam metode ini adalah sebagai berikut.

1) Siswa menyimak kisah sederhana atau percakapan atau contoh kalimat

yang diberikan oleh guru.

2) Siswa mengulangi apa yang diucapkan guru baik secara kelompok

maupun individu.

3) Mengulangi sebagian kalimat-kalimat yang terdapat /yang memuat

susunan-susunan bahasa yang dimaksud sehingga siswwa mapu

menguasainya.

4) Siswa menyimak yang kedua kalinya tentang kisah sederhana atau

percakapan atau contoh kalimat yang disapaikan oleh guru.

5) Guru memberikan beberapa soal kepada siswa kemudian siswa mampu

mengulangi pertanyaan yang diajukan guru.

6) Siswa menjawab pertanyaan satu persatu dengan menggunakan

kalimat-kalimat yang terdapat dalam kisah sedehana atau percakapan.

7) Guru menuliskan beberapa kalimat yang terdapat susunan yang

diharapkan dengan menggunakan kosa kata yang lain.

8 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 9: تدريس القواعد

8) Setelah penyampaian materi selesai diadakan evaluasi untuk

memantapkan kemampuan mereka dalam menguasai materi yang telah

disampaikan.

c. النحوي الشح طريقة (Metode Penjelasan Nahwiyah)

Metode ini berlandaskan terhadap teori-teori yang mendalam tentang

strktur bahasa yang dapat membantu siswa dalam memperbanyak

pengalaman dalam berbahasa.

Metode ini berbeda dengan metode yang sebelumnya. Karena

metode ini mengandung upaya-upaya yang sistematis dalam

penyampaian kaidah bahasa sehingga guru memiliki pengetahuan lebih

banyak tentang penjelasan-penjelasan kaidah bahasa.

2. Metode pengajaran struktur bahasa, teknik dan tatcaranya

a. القياسية طريقة (Metode Analogi)

Cara mengajar dengan metode ini  diawali oleh guru dengan

menyebutkan kaidah nahwu yang ingin mengajarkan dengan memberi

contoh-contoh pemberian contoh tersebut disesuaikan dengan topik/muatan

materi dan tingkat kemampuan siswa cara seperti ini lebih dianjurkan pada

siswa tingkat mutawashith dan mutaqaddim

Metode qiyas atau deduktif (analogi) adalah metode (cara) mengajarkan

nahwu yang dimulai dengan pemaparan kaidah-kaidah lalu diikuti dengan

pemberian contoh-contoh. Metode ini termasuk metode yang tertua dalam

pengajaran ilmunahwu, meskipun metode ini sudah lama tetapi masih

dipergunakan dalam pengajaran bahasa Arab dan Departemen Pendidikan di

negara Arab. Metode deduktif bentuk-bentuk kata dan pola-pola kalimat

diambil dari bahan bacaan, dan diuraikan segi-segi tata bahasa baik

mengenai sharaf maupun nahwu.

Metode al-Qiyas (deduktif) adalah cara mengajarkan nahwu yang

terlebih dahulu guru memaparkan kaidah-kaidah kepada anak didiknya

9 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 10: تدريس القواعد

kemudian disusul dengan pemberian contoh-contoh dalam bentuk pola

kalimat yang diambil dari bahan bacaan.

Tehnik penyajian metode al-qiyas (deduktif) dapat dilihat sebagai

berikut:

1) Pemaparan kaidah-kaidah, yaitu guru menuliskan di papan tulis

dengan terang dan jelas kemudian guru membacanya dan diikuti oleh

para siswa dan secara berulang-ulang dan akhirnya para siswa dapat

menghafalnya dan memahaminya.

2) Pemaparan contoh-contoh, yakni guru menjelaskan posisi kaidah-

kaidah yang terdapat contoh-contoh sehingga siswa dapat

memahaminya, kemudian guru mengadakan tanya jawab dengan para

siswa, setelah jam pelajaran akan berakhir guru memberikan tugas-

tugas kepada para siswa untuk diselesaikan di rumah di luar jam

pelajaran yang telah ditentukan, baik dalam bentuk tugas mandiri

maupun kelompok.

Dalam penggunan metode ini terdapat kelebihan-kelebihan dan

kekurangan-kekurangan.

Kelebihannya adalah siswa dapat memahami kaidah-kaidah

melalui contoh-contoh yang telah dijelaskan oleh guru pada jam

pelajaran, sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya di luar

jam pelajaran.

Kelemahannya adalah siswa dibebani penghafalan kaidah-kaidah

tanpa menguasai perbendaharaan kosa kata dan guru terbebani kaidah-

kaidah yang harus dituliskan di papan tulis.

b. اإلستقرائية طريقة (Metode Induktif)

Metode istiqra’i disebut juga metode induktif atau metode Herbert

karena dia menggunakan metode ini. Metode ini mulai dipergunakan di

10 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 11: تدريس القواعد

sekolah-sekolah negara Arab ketika delegasi Arab dari Eropa kembali ke

negara mereka pada awal abad ke XX.

Dalam proses belajar mengajar metode ini dimulai dari pemaparan

contoh-contoh dengan memperbanyak latihan-latihan yang dimulai dari

bahagian (juz’i) untuk sampai kepada generalisasi atau kaidah-kaidah yang

umum. Pendukung metode ini berpendapat bahwa metode inilah yang

paling alamiah yang dilalui oleh pemikiran untuk sampai kepada

pengetahuannya dan membuka tabir yang terselubung dan menjelaskan hal-

hal yang kabur, dan metode ini guru sebagai penuntun atau supervisor.Dan

sikap para siswa sangat positif karena mereka berusaha sendiri untuk

memahami kaidah-kaidah yang terdapat dalam contoh-contoh tersebut dan

siswalah yang melaksanakan praktek bahasa.

Metode penyajian metode istigra’i (induktif) adalah:

1) Tehnik penyajian I: yakni dengan pemaparan contoh-contoh kemudian

kaidah-kaidah. Pemaparan ini disebut juga pemaparan contoh-contoh

yang bervariasi atau contoh yang beragam, cara pemaparan contoh

yang berlainan disebabkan karena terkadang contoh-contoh yang

dipaparkan sangat bervariasi dan tidak ada kaitannya dengan contoh

yang lain.

Berkaitan dengan keterangan tersebut di atas, maka metode ini

mempunyai kelebihan dan kekurangan.Kelebihan, yaitu guru kelas

dapat memilih contoh-contoh yang mudah dan membantu guru dalam

proses belajar mengajar dan mempermudah serta mempercepat

pemahaman para siswa terhadap kaidah-kaidah karena mereka telah

memahaminya melaui contoh-contoh yang telah dijelaskan.

Sedangkan kelemahannya adalah dalam penyajian materi banyak

dijumpai siswa yang lari pada jam pelajaran, karena siswa

menganggap proses belajar mengajar tidak tepat dan sulit untuk

diketahui dan dipahami karena pemberian contoh-contoh yang

bervariasi dan beragam dan tidak berkaitan antara satu dengan yang

lain.11 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 12: تدريس القواعد

2) Tehnik II: yaitu metode pemaparan teks (nas) kemudian contoh-

contoh disusul dengan kaidah-kaidah nahwu.

Metode pemaparan teks (nas) ini disebut juga metode uslub-uslub atau

metode teks (nas) yang sudah terkorelasi semuanya. Dengan judul-

judul yang terambil dari bahan sejarah, kesusasteraan Arab, surat

kabar harian atau majalah mingguan, bulanan yang khususnya

membicarakan tema-tema aktual yang sedang terjadi, di depan mata

siswa dan didengarnya secara langsung.

Metode ini dalam proses belajar mengajar mempunyai tehnik-tehnik

penyajian antara lain sebagai berikut:

1). Guru menerangkan dan menjelaskan teks-teks bacaan tersebut dan

mengeluarkan contoh-contoh yang difokuskan pada materi nahwu

dan menjelaskan kaidah-kaidah yang terdapat dalam bacaan tersebut.

2). Hendaknya para siswa banyak mengajukan pertanyaan pada guru

agar dapat menyelesaikan teks-teks bacaan yang ada.

Kelebihan metode ini adalah siswa merasakan korelasi atau

hubungan yang kuat dengan bahasa Arab yang sedang dipelajarinya dan

mampu membandingkan ciri-ciri khusus i’rab dalam teks-teks bacaaan

lain. Sekaligus sebagai pendorong bagi siswa untuk mencintai dan

memahami ilmu nahwu, sehingga menghasilkan cara menta’bir yang

benar yang menjadikan siswa semakin mantap dalam memahami bahasa

Arab.

Kelamahannya adalah guru dibebani membuat bagian satuan

pelajaran dan tidak memperlihatkan ushlub-ushlub, bahkan apa yang

dianggapnya baik dari semula, dan terkadang para guru terpaksa

memperpanjang bagan-bagan tersebut sampai mampu memaparkan

contoh seluruh aspek qawaid/kaidah-kaidah dan bahagian-bahagiannya.

D. Kelebihan Dan Kekurangan Pengajaran Qowa’id

1. Kelebihan pengajaran Qawa’id

12 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 13: تدريس القواعد

Kelebihan pengajaran Qawa’id ini antara lain, adalah:

a. Siswa terbiasa menghafal kaidah-kaidah tata bahasa arab yang sangat

diperlukan untuk mampu bercakap-cakap dalam bahasa arab yang benar

dan mampu menulis dengan betul.

b. Melatih mental disiplin dan ulet dalam mempelajari bahasa.

c. Bagi guru terlalu sulit menerangkan metode ini, karena kemampuan

kecakapan tidak diutamakan, dengan kata lain guru asalkan ia menguasai

gramatika ( tata bahasa) yang baik, pengajaran dapat dilaksanakan.

2. Kekurangan Pengajaran Qowa’id

Kekurangan pengajaran Qowa’id, adalah :

a. Secara didaktis dan psikologi pengajaran ini bertentangan dengan

kenyataan, pengetahuan bahasa seseorang tidaklah didahului dengan

pengajaran tata bahasa terlebih dahulu. Tapi melalui peniruan ucapan

atau percakapan.

b. Penguasaan tata bahasa tidak dengan sendirinya menguasai percakapan.

c. Membosankan atau jenuh terutama apabila guru tidak dapat menyajikan

pelajaran secara baik dan menarik bagi siswa.

13 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 14: تدريس القواعد

SIMPULAN

A. Pengertian Pengajaran Qawaid dalam Bahasa Arab

Metode pengajaran Qowaid dalam bahasa arab adalah pembelajaran nahwu

yang diawali dengan penentuan tema,selanjutnya memberikan contoh, analisa

cotoh, penyimpulan kaidah dan diakhiri dengan latihan-latihan yang sangat

imfropitatif.

B. Metode- Metode Pengajaran Qawaid dalam Bahasa Arab

Metode Grammatikal

Metode Degar Ucap

Metode Penjelasan Nahwu

Metode Induktif

Metode deduktif/Analogi

14 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Page 15: تدريس القواعد

DAFTAR PUSTAKA

Annaqoh, M Kamil. Ta’limil Lughah Al arabiyah. Univ.Ummul Qurra.

Madinah: 2012

Izzan, Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab; Humaniora,

Bandung 2004

Ahmad, Muhammad ‘Abdu al-Syahid, Thuruq Ta’lîm Qawâ’id al-Lugat

al-‘Arabiyah, Kairo: Maktabah al-Nahdhat al-Mishriyah, 1987 M.

al-Hadîdî, Ali, Musykilât Ta’lîm al-Lugat al-‘Arabiyat Li Gair al-‘Arab,

(Kairo: Dâr al-Kâtib al-‘Araby li al-Thibâ’ah wa al-Nasyr, t.th.), h.

132-133.

Google, Pengajaran Qowaid Bahasa Arab, 02 Oktober 2012

15 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab