web viewkerangka pikir keselarasan isu strategis dengan key word tema tahun 2014

122
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumberdaya. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a. menyajikan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; b. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil- hasil yang telah dicapai; d. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan masyarakat; e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah, mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan pemerintah daerah menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas pemerintah daerah. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1

Upload: vannhu

Post on 01-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1.Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumberdaya. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a. menyajikan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran;b. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi

dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;d. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan masyarakat;e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah, mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan pemerintah daerah menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas pemerintah daerah.

1.2.Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Keuangan Pemerintah Daerah. Landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta:a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;

1

Page 2: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ;

e. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

i. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11);

j. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan Dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarya Tahun 2013 Nomor 9);

k. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 11);

l. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 Nomor 9);

m. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi jo. Peraturan Gubernur Nomor 56 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi.

n. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 22.2 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Barang Persediaan (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010 Nomor 22.2);

o. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2011 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Nomor 37);

p. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 52 Tahun 2011 tentang Verifikasi, Klasifikasi dan Penilaian Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 tanggal 30 November 2011);

q. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

r. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 72);

2

Page 3: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

s. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 58 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 58);

t. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014;

u. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 78 Tahun 2014 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014;

v. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014;

w. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 96 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014.

1.3.Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan KeuanganSistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD2.1. Ekonomi Makro2.2. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Bab IV Kebijakan Akuntansi4.1. Entitas Akuntansi/Pelaporan Keuangan Daerah4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Kententuan Yang Ada

Dalam SAP pada SKPDBab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

5.1. Rincian dan Penjelasan Pos-Pos Pelaporan Keuangan5.1.1. Pendapatan5.1.2. Belanja dan Transfer5.1.3. Pembiayaan Netto5.1.4. Aset5.1.5. Kewajiban5.1.6. Ekuitas Dana5.1.7. Komponen-Komponen Aliran Kas Netto

Bab VI. Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuanganBab VII. Penutup

3

Page 4: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BAB IIEKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi MakroKondisi ekonomi suatu daerah dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan suatu daerah. Adanya pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya peningkatan produksi di suatu daerah pada periode waktu tertentu. Adanya peningkatan produksi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga juga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat.Dalam perekonomian terbuka, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas perekonomian di wilayah tersebut namun juga dipengaruhi oleh perekonomian global. Demikian halnya dengan perekonomian di DIY, tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi penduduk DIY namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti kondisi ekonomi nasional dan bahkan ekonomi global.

2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi DIY selama 2009-2013 cenderung mengalami kenaikan dari sebesar 4,43% pada Tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 5,40% pada Tahun 2013. Kemudian pada Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,29 poin menjadi sebesar 5,11%.

Gambar II.1Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi DIY, 2006-2014 (%)

Sumber: BPS DIY

Tingginya laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai selama Tahun 2013 didorong oleh pertumbuhan positif di semua sektor perekonomian. Pertumbuhan yang tertinggi terjadi di sektor industri pengolahan, yang mampu tumbuh sebesar 7,81%, setelah pada tahun sebelumnya mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar 2,28%. Golongan industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil, produk tekstil, alas kaki dan kulit; dan industri furnitur memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan di sektor industri pengolahan.

4

Page 5: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Produksi industri pengolahan tersebut sangat dipengaruhi oleh permintaan domestik melalui kegiatan pariwisata maupun permintaan ekspor. Pertumbuhan tertinggi berikutnya dihasilkan oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 6,54% dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 6,30%. Sektor perdagangan, hotel dan restoran

serta sektor jasa-jasa yang cukup dominan dalam struktur perekonomian DIY juga mampu tumbuh meyakinkan masing-masing sebesar 6,20% dan 5,57%. Sektor pertanian menjadi lapangan usaha yang memiliki laju pertumbuhan terendah, meskipun masih tumbuh positif sebesar 0,63% dan mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Besarnya andil atau sumbangan masing-masing sektor dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi di DIY didominasi oleh sektor-sektor yang memiliki nilai nominal besar, walaupun pertumbuhan sektor yang bersangkutan relatif kecil. Sektor yang memberi sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2013 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan andil 1,31%. Besarnya andil yang diberikan oleh sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa terhadap pertumbuhan ekonomi DIY masing-masing sebesar 0,98%, meskipun dari sisi pertumbuhan yang dihasilkan sektor industri pengolahan menjadi yang tertinggi. Andil yang terendah terhadap pertumbuhan ekonomi DIY diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,03%.Lebih lanjut, sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2014 adalah sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 8,73% diikuti oleh sektor Jasa-Jasa sebesar 7,62%, sektor Perdagangan, Hotel-Restoran sebesar 6,29%, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 5,77% dan sektor Bangunan sebesar 5,74% sedangkan sektor yang mengalami kontraksi adalah sektor pertanian sebesar -1,37%.

Tabel II.1Pertumbuhan PDRB DIY Menurut Lapangan Usaha, 2012-2014 (%)

Sektor Pertumbuhan 2012

Pertumbuhan 2013

Pertumbuhan 2014

Pertanian 4,19 0,63 -1,37Pertambangan dan Penggalian 1,98 4,92 2,24Industri Pengolahan -2,28 7,81 4,09Listrik, Gas dan Air Bersih 7,11 6,54 5,77Bangunan 5,97 6,07 5,74Perdagangan, Hotel-Restoran 6,69 6,20 6,29Pengangkutan dan Komunikasi 6,21 6,30 5,04Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9,95 6,23 8,73

Jasa-jasa 7,09 5,57 7,62DIY 5,32 5,40 5,11

Sumber: BPS DIY

5

Gambar II.2Industri Pengolahan di DIY

Page 6: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Nilai PDRB di DIY tahun 2014 atas dasar berlaku mencapai 70,863 trilyun rupiah sebesar 25,824 trilyun rupiah atas dasar harga konstan. Nilai tersebut meningkat sebesar 7,168 trilyun rupiah (atas harga berlaku) atau sebesar 1,254 trilyun rupiah (atas harga konstan) dibandingkan tahun sebelumnya. Empat sektor dengan kontribusi terbesar terhadap nilai PDRB DIY tahun 2014 adalah sektor perdagangan, jasa, pertanian dan sektor industri pengolahan.

Tabel II.2Nilai PDRB DIY Menurut Lapangan Usaha, 2013-2014 (Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha2013 2014

ADH Berlaku ADH Konstan

ADH Berlaku

ADH Konstan

Pertanian 8.866,69 3.732,46 9.503,83 3.681,18Pertambangan dan Penggalian

416,53 167,67 452,40 171,42

Industri Pengolahan 8.771,19 3.142,84 9.662,21 3.271,29

Listrik, Gas dan Air Bersih 796,70 229,64 958,13 242,90Bangunan 6.908,38 2.459,17 7.578,02 2.600,38

Perdagangan, Hotel-Restoran 13.152,52 5.225,06 14.779,13 5.553,90

Pengangkutan dan Komunikasi

5.399,50 2.744,16 5.981,63 2.882,55

Keuangan, Persewaan & Js Persh.

6.543,15 2.552,44 7.447,28 2.775,21

Jasa-jasa 12.840,03 4.316,21 14.500,80 4.645,25

PDRB DIY 63.694,70 24.569,65 70.863,44 25.824,10

Sumber : BPS DIY

Kontribusi sektor pembentuk PDRB tahun 2014 di DIY tidak mengalami perubahan signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Meskipun kontribusi beberapa sektor mengalami perubahan, namun masih didominasi oleh sektor Perdagangan Hotel dan Restoran, Jasa-jasa, Pertanian dan Industri Pengolahan. Pada tahun 2014 kontribusi sektor Perdagangan Hotel Restoran menempati urutan tertinggi dengan nilai kontribusi sebesar 20,86%, kemudian diikuti oleh sektor Jasa 20,46%, sektor Industri Pengolahan 13,63%, sektor Pertanian 13,41%, sektor bangunan 10,69%, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 10,51%, sektor pengangkutan dan komunikasi 8,44%, sektor listrik, gas dan air bersih 1,35% dan kontribusi paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan nilai kontribusi 0,64%.

Tabel II.3Kontribusi Sektor Terhadap PDRB di DIY, 2010-2013

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014Pertanian 14,50 14,23 14,65 13,92 13,41Pertambangan dan Penggalian 0,67 0,70 0,67 0,65 0,64Industri Pengolahan 14,02 14,36 13,34 13,77 13,63Listrik, Gas dan Air Bersih 1,33 1,31 1,28 1,25 1,35Bangunan 10,59 10,78 10,85 10,85 10,69Perdagangan, Hotel-Restoran 19,74 19,79 20,09 20,65 20,86Pengangkutan dan Komunikasi 9,03 8,83 8,60 8,48 8,44Keuangan, Persewaan & Js Perush 9,98 9,96 10,30 10,27 10,51

6

Page 7: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014Jasa-jasa 20,07 20,05 20,23 20,16 20,46

Sumber :BPS DIY

Sementara itu, nilai dan laju pertumbuhan PDRB menurut penggunaan Tahun 2014 menunjukkan kontribusi terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 37,216 trilyun rupiah atas dasar harga berlaku atau sebesar 12,525 trilyun rupiah atas dasar harga konstan. Dengan nilai tersebut, kontribusi sektor rumah tangga terhadap PDRB DIY tahun 2014 sebesar 52,52%. Konsumsi pemerintah sebesar 18,927 trilyun rupiah atas dasar harga berlaku atau 5,144 trilyun rupiah atas dasar harga konstan, atau tingkat kontribusinya sebesar 26,71%. Lebih lanjut, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) berkontribusi sebesar 31,95% yaitu sebesar 22,642 trilyun rupiah atas dasar harga berlaku atau 6,790 trilyun rupiah atas dasar harga konstan.

Tabel II.4Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB DIY Menurut Penggunaan, 2013-2014

Lapangan Usaha

2013 2014

ADH Berlaku

(Milyar Rp)

ADH Konstan (Milyar

Rp)

Laju Pertumb.

(%)

ADH Berlaku (Milyar

Rp)

ADH Konstan (Milyar

Rp)

Laju Pertumb.

(%)

Konsumsi RT 33.293,53 11.937,09 5,82 37.216,02 12.525,93 4,93Konsumsi Pemerintah

16.809,33 4.923,54 5,31 18.927,76 5.144,32 4,48

PMTB 19.928,74 6.420,35 5,13 22.642,90 6.790,04 5,76Lainnya *) -6.336,91 1.288,67 3,40 -7.923,24 1.363,80 5,83PDRB 63.694,70 24.569,65 5,41 70.863,44 25.824,10 5,11

Sumber : BPS DIY

*)termasuk ekspor, impor, konsumsi lembaga nirlaba, perubahan inventori dan diskrepansi statistik

(residual)

Nilai PDRB per kapita di DIY atas dasar harga berlaku pada Tahun 2014 mencapai 19,48 juta rupiah atau meningkat 9,96%, lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun 2013 yang besarnya 17,72 juta rupiah. Sementara itu,jika dilihat dari harga konstannya, PDRB per kapita DIY pada Tahun 2014 mencapai 7,1 juta rupiah meningkat sebesar 3,88% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 6,83 juta rupiah.

Tabel II.5Nilai PDRB Per Kapita DIY, 2010-2014 (Rupiah)

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan2010 13.158.106 6.068.957

2011 14.753.616 6.305.354

2012 16.054.492 6.561.468

2013 17.718.298 6.834.674

2014 19.483.414 7.100.158

Sumber: BPS DIY

2.1.2. Inflasi

7

Page 8: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Laju inflasi di Kota Yogyakarta tahun 2014 sebesar 6,59%. Angka inflasi Tahun 2014 ini lebih rendah dibandingkan inflasi Tahun 2013 yang besarnya 7,32%. Laju inflasi 2014 berasal dari kelompok pengeluaran Transpor dan Komunikasi 9,36%, perumahan 8,92%, bahan makanan 7,70%, kesehatan 5,49%, sandang 3,61%,Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2,95%, dan terendah adalah kelompok pengeluaran Pendidikan Rekreasi dan Olah raga 2,37%.

Tabel II.6Laju Inflasi Kota Yogyakarta Menurut Kelompok Pengeluaran, 2012-2014

No Kelompok Pengeluaran 2012 2013 2014

Umum 4,31 7,32 6,591 Bahan Makanan 8,1 12,31 7,702 Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 6,9 8,15 2,953 Perumahan 2,99 5,18 8,924 Sandang 3,56 0 3,615 Kesehatan 1,93 3,08 5,496 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 1,43 3,17 2,377 Transpor dan Komunikasi 1,3 10,45 9,36

Sumber: BPS DIY

2.1.3. Angkatan Kerja dan KetenagakerjaanJumlah angkatan kerja DIY menurut data BPS pada Tahun 2014 sebanyak 2.023.461orang atau sebesar 71,05% dari total penduduk DIY berumur 15 tahun keatas. Jumlah angkatan kerja pada Tahun 2014 ini mengalami kenaikan sebesar 74.218 dibandingkan Tahun 2013 yang sebanyak 1.949.243 orang. Dari total angkatan kerja di DIY Tahun 2014, sebanyak 96,67% merupakan penduduk yang bekerja, sedangkan 3,33% merupakan pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka diperoleh dengan membandingkan antara jumlah pengangguran dengan angkatan kerja.

Tabel II.7Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan di DIY, 2012-2014

Kegiatan2012 2013 2014

Orang % Orang % Orang %Angkatan Kerja 1.988.539 71,52 1.949.243 69,29 2.023.461 71,051. Bekerja 1.911.720 96,14 1.886.071 96,76 1.956.043 96,67

2. Pengangguran 76.819 3,86 63.172 3,24 67.418 3,33

Bukan Angkatan Kerja

791.920 28,48 863.845 30,71 824.293 28,95

1. Sekolah 280.427 35,41 201.760 23,36 270.545 32,82

2. Mengurus Rumah Tangga

404.800 51,12 479.109 55,46 439.522 53,32

3. Lainnya 106.693 13,47 182.976 21,18 114.226 13,86

Jumlah 2.780.459 100,00 2.813.088 100,00 2.847.754 100,00

Sumber: BPS DIY

8

Page 9: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Selama periode 2011-2014 komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utamanya tidak banyak mengalami perubahan. Empat sektor yang relatif banyak menyerap tenaga kerja di DIY adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa dan sektor industri pengolahan.Pada periode Agustus 2014, penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 25,41%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebanyak 25,86%, sektor jasa-jasa sebanyak 19,14% dan sektor industri pengolahan sebanyak 13,97%. Sedangkan sektor dengan jumlah tenaga kerja yang relatif rendah yaitu sektor konstruksi (7,48%), sektor pengangkutan dan komunikasi (3,52%), sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (3,75%) dan sektor lainnya (pertambangan, penggalian, listrik, gas dan air) sebanyak 0,86%.

Tabel II.8Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan

Pekerjaan Utama, Februari 2011-Agustus 2014Lapangan Pekerjaan

Utama2011 2012 2013 2014

Feb Agst Feb Agst Feb Agst Feb AgstPertanian 24,31 23,97 25,43 27,82 24,38 28,18 25,42 25,41

Industri Pengolahan 14,17 14,83 15,65 14,97 12,96 13,36 14,91 13,97

Konstruksi 5,61 7,40 5,68 6,92 6,39 5,54 4,84 7,48

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

25,97 26,70 26,37 24,52 26,38 25,87 26,64 25,86

Pengangkutan dan Komunikasi

4,71 3,79 3,72 3,27 3,87 3,48 3,78 3,52

Keuangan, Real Estate & Jasa Perush

2,18 2,78 2,68 3,06 3,34 2,87 3,37 3,75

Jasa-Jasa 21,76 19,60 20,25 18,58 21,46 19,93 20,75 19,14

Lainnya (Pertambangan, Penggalian, Listrik, Gas dan Air)

1,30 0,93 0,22 0,86 1,22 0,77 0,29 0,86

Total 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber: BPS DIY

Menurut status pekerjaan utamanya, penduduk usia 15 tahun keatas sebagian bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Data BPS DIY, periode Agustus Tahun 2014 menunjukkan jumlah penduduk bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai sebanyak 43,22% sementara jumlah penduduk bekerja sebagai buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebanyak 16,59%, pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 14,75%, penduduk berusaha sendiri sebanyak 13,92%, pekerja bebas sebanyak 7,62%, dan penduduk yang berusaha dibantu buruh tetap sebanyak 3,90%.

Tabel II.9Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Menurut Status Pekerjaan Utama, Februari 2011-Agustus 2014

Status Pekerjaan Utama2011 2012 2013 2014

Feb Agst Feb Agst Feb Agst Feb AgstBerusaha Sendiri 15,29 13,91 13,61 12,52 13,52 12,92 12,14 13,92Berusaha dibantu 17,49 19,35 21,32 19,51 20,15 19,83 19,97 16,59

9

Page 10: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Status Pekerjaan Utama2011 2012 2013 2014

Feb Agst Feb Agst Feb Agst Feb AgstBuruh TidakTetap/Buruh TidakDibayarBerusaha dibantuBuruh Tetap

4,27 4,27 3,9 4,35 4,10 4,57 4,10 3,90

Buruh/Karyawan/Pegawai 39,34 40,12 38,18 38,79 39,75 39,46 41,81 43,22Pekerja Bebas 8,59 8,40 7,14 8,47 8,74 7,12 5,13 7,62Pekerja Keluarga/takDibayar

15,02 13,95 15,85 16,36 13,73 16,10 16,85 14,75

Total 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber: BPS DIY

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara penduduk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. Hasil Sakernas Agustus 2014 menunjukan bahwa TPAK di DIY adalah sebesar 71,05%, angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2013 yang besarnya 69,29% atau selama kurun waktu satu tahun naik 1,76 poin. Selama periode 2012-2014, TPAK Kabupaten/Kota mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hampir semua kabupaten/kota di DIY mengalami kenaikan TPAK pada tahun 2014 bila dibanding Tahun 2013. Pada periode Agustus 2014, kabupaten yang memiliki TPAK tertinggi adalah Kabupaten Gunungkidul dan TPAK terendah di Kabupaten Bantul.Meskipun memiliki TPAK tertinggi di DIY tetapi dilihat dari perkembangan selama 2012-2014 TPAK Kabupaten Gunungkidul cenderung mengalami penurunan.

Gambar II.3TPAK Kabupaten/Kota di DIY, Agustus 2012-Agustus 2014

Sumber: BPS DIY

10

Page 11: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Selama periode 2010-2014 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DIY cenderung menurun. TPT DIY pada Agustus 2010 tercatat sebesar 5,69% turun menjadi 3,33% pada Agustus 2014. TPT DIY tergolong rendah karena di bawah rata-rata nasional.

Gambar II.4Tingkat Pengangguran Terbuka di DIY dan di Tingkat Nasional

Februari 2010-Agustus 2014 (%)

Sumber: BPS DIY

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut kabupaten/kota di DIY selama periode Agustus 2012-Agustus 2014 mengalami fluktuasi.Selama periode tersebut, TPT di Kabupaten Bantul mengalami penurunan sementara kabupaten/kota yang lain bervariasi. Pada tahun 2014 TPT tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta, yaitu sebesar 6,35% dan terendah di kabupaten Gunungkidul yaitu 1,61%.

Gambar II.5Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota di DIY

Agustus 2012-Agustus 2014 (%)

11

Page 12: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Sumber: BRS 5 November 2014, BPS DIY

2.1.4. PendidikanUntuk mengukur kualitas sumberdaya manusia digunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dalam pengukurannya mencakup kualitas bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan penduduk (pendapatan penduduk). Trend dari tahun 2005 sampai dengan 2013 menunjukkan bahwa IPM baik di tingkat nasional maupun DIY cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 IPM DIY tercatat sebesar 73,5 di atas rata-rata nasional yang sebesar 69,57 mengalami kenaikan menjadi 77,37 pada tahun 2013 dan masih di atas rata-rata nasional yang sebesar 73,82.

Gambar II.6Perkembangan IPM DIY dan Nasional, 2005-2013

Sumber: Statistik Indonesia 2013, BPS, diolah

12

Page 13: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

IPM menurut Kabupaten/Kota di DIY tahun 2013 menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta menduduki peringkat pertama dengan angka IPM sebesar 80,51 diikuti oleh Kabupaten Sleman sebesar 79,97, Kabupaten Bantul sebesar 76,01, Kabupaten Kulon Progo sebesar 75,95 dan Kabupaten Gunungkidul sebesar 71,64.

Tabel II.10IPM Menurut Komponen dan Kabupaten/Kota di DIY, 2013

Kabupaten/Kota

Angka Harapan

Hidup(Tahun)

Angka Melek Huruf

(%)

Rata-Rata Lama

Sekolah (Tahun)

Pengeluaran Riil Per Kapita

yang Disesuaikan

(000 Rp)

IPM Peringkat IPM

Kulon Progo 75,03 93,13 8,37 635,96 75,95 4Bantul 71,62 92,81 9,02 656,07 76,01 3

Gunungkidul 71,36 85,22 7,79 634,88 71,64 5

Sleman 75,79 95,11 10,55 656,00 79,97 2

Kota Yogyakarta 73,71 98,43 11,56 658,76 80,51 1

DIY 73,62 92,86 9,33 656,19 77,37 2

Sumber: DIY Dalam Angka 2014, BPS DIY

Jumlah penduduk menurut usia sekolah di DIY pada tahun 2014 adalah sebanyak 582.881 orang atau sebesar 16,21% dari total jumlah penduduk DIY yang jumlahnya 3.594.854 orang. Penduduk usia sekolah terbanyak terdapat di Kabupaten Sleman sebesar 163.876 orang (28,11%) diikuti Kabupaten Bantul sebesar 144.209 orang (24,74%), Kabupaten Gunungkidul sebesar 125.096 orang (21,46%), Kota Yogyakarta sebanyak 80.291 orang (13,77%) dan Kabupaten Kulon Progo sebanyak 69.409 orang (11,91%).

Tabel II.11Jumlah Penduduk Usia Sekolah Menurut Wilayah di DIY 2014

No. Kabupaten/ Kota

Jumlah Penduduk

Seluruhnya

Penduduk Menurut Usia Sekolah

07-12 13 - 15 16 - 18 Jumlah %

1 Bantul 947.066 71.539 36.659 36.011 144.209 24,742 Sleman 1.141.684 79.187 39.104 45.585 163.876 28,113 Gunungkidul 700.192 62.106 30.523 32.467 125.096 21,464 Kulon Progo 403.203 34.382 16.995 18.032 69.409 11,915 Yogyakarta 402.709 32.943 17.988 29.360 80.291 13,77

Jumlah 3.594.854 280.157 141.269 161.455 582.881 100,00

Sumber: BPS DIY, Profil Pendidikan Tahun 2012/2013, Disdikpora DIY (diolah)

Tolak ukur keberhasilan pembangunan bidang pendidikan adalah indikator mutu pendidikan, yang antara lain dapat dilihat dari tingginya angka partisipasi. Angka partisipasi tersebut terdiri atas angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) DIY pada tahun 2014 menunjukkan angka sebesar 96%. APK TK/RA pada tahun 2014 sebesar 61,29%. Sedangkan APM SD/MI

13

Page 14: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

tahun 2014 sebesar 96,36% dan APK SD/MI sebesar 109,38 . Besaran angka APK dan APM yang hampir sama tersebut atau hanya ada kenaikan yang kecil, menggambarkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada data jumlah siswa dan penduduk yang bersekolah pada tahun 2014.APK SMP/MTs pada tahun 2013 sebesar 115,43%, dan di tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 115,76% atau sebesar 0,33%. Sedangkan APM SMP/MTs tahun 2014 sebesar 84,32%, mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2013 yang menunjukkan angka sebesar 81,13%. Menurut catatan, angka putus sekolah SMP/MTs di DIY saat ini sangat kecil yakni hanya 0,22%. Masih adanya anak yang putus sekolah tersebut pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor sosial ekonomi dari orang tua/masyarakat dan faktor lingkungan.APK Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), pada tahun 2013 APK menunjukkan angka sebesar 88,04% kemudian pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 90,46%. Untuk APM SMA/MA pada tahun 2013 sebesar 63,65%, mengalami kenaikan menjadi sebesar 64,89% pada tahun 2014. Pendukung akses dan kualitas pendidikan adalah infrastruktur pendidikan. Infrastruktur pendidikan berupa sekolah telah merata tersebar di seluruh DIY. Jumlah SD/MI negeri maupun swasta di DIY adalah 2.018 unit. Sedangkan jumlah SMP/MTs negeri maupun swasta ada 534 unit, jumlah SMA/MA sebanyak 207 unit baik negeri dan swasta, SMK 221 sekolah negeri dan swasta,TK sejumlah 2.274 sekolah negeri dan swasta, dan 76 SLB baik negeri maupun swasta. Pada tahun 2014, di DIY terdapat 119 perguruan tinggi, terdiri atas Universitas 12 buah, Institut 5 buah, Sekolah Tinggi 50 buah, Politeknik 8 buah, dan akademi 44 buah, dengan jumlah mahasiswa 347.802.

2.1.5. Penduduk MiskinSelama periode 2012-2014 jumlah penduduk miskin di DIY telah mengalami penurunan sebanyak 33,14 ribu orang atau sebesar 1,33% dari 565,73 ribu orang (15,88%) turun menjadi 532,59 ribu orang (14,55%) pada tahun 2014. Sedangkan jika dilihat penurunan dari Tahun 2013 ke Tahun 2014, sebesar 0,48% atau sebanyak 9,36 ribu orang. Jumlah penduduk miskin tahun 2014 di wilayah kota/urban sebanyak 324,43 ribu orang atau 13,36%, sedangkan penduduk miskin di wilayah desa/rural sebanyak 208,15 ribu orang atau sebesar 16,88%.

Tabel II.12Jumlah Penduduk Miskin di DIY Menurut Wilayah, 2012-2014

Tahun

Kota/Urban Desa/Rural Jumlah Total

Jumlah (000)

% thd penduduk

Kota

Jumlah (000)

% thd penduduk

Desa

Jumlah (000)

% thd penduduk

DIY2012 305,34 13,13 259,39 21,76 565,73 15,882013 329,65 13,73 212,30 17,62 541,95 15,032014 324,43 13,36 208,15 16,88 532,59 14,55

Sumber : Berita Resmi Statistik- Januari 2015, BPS DIY

Jumlah penduduk miskin di wilayah kota pada Tahun 2014 sebesar 324,43 ribu atau 60,91 persen lebih tinggi dari pada penduduk di wilayah desa (39,09) persen. Persentase

14

Page 15: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

penduduk miskin kota terhadap jumlah penduduk kota (13,36%) lebih rendah dibanding persentase penduduk miskin desa dibanding dengan jumlah penduduk desa (16,88%).

2.1.6. Sektor UnggulanPenentuan sektor unggulan di DIY didasarkan pada kontribusi sektor terhadap perekonomian DIY. Ukuran yang digunakan adalah besarnya kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB DIY. Dikatakan sektor unggulan apabila kontribusinya terhadap nilai PDRB DIY dari waktu ke waktu secara konsisten relatif besar.

Gambar II.7Grafik Distribusi Persentase PDRB DIY Berdasarkan Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2014 (%)

Sumber: BPS DIY, 2014

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 ada empat sektor yang mendominasi perekonomian DIY yaitu sektor jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian dan sektor industri pengolahan.

A. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR)Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 6,27% dalam struktur PDRB DIY. Sektor PHR menempati peringkat teratas dalam pembentukan struktur PDRB DIY tahun 2014. Pertumbuhan disektor PHR diantaranya didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan dan banyaknya kegiatan di DIY sepanjang tahun 2014, termasuk kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE).DIY dipandang sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia yang aman dan nyaman merupakan pilihan untuk penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conferrence dan Exhibition). Wisata MICE beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan dan menjadi salah satu wisata yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian. Penyelenggaraan MICE pada tahun 2014 tercatat sebanyak 12.829 kali mengalami penurunan sebanyak 866 kali atau sebesar 6,32% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 13.695 kali. Penurunan tersebut salah satunya disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah pusat yang dikeluarkan dalam bentuk Surat Edaran Menpan RB Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kinerja Aparatur Negara.Sementara itu, selama kurun waktu 2010-2014 jumlah wisatawan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di hotel bersertifikasi sebanyak 2.837.967 orang dengan rincian wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 235.843 orang dan wisatawan nusantara (wisnus)

15

Page 16: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

sebanyak 2.602.074 orang. Jumlah kunjungan wisatawan tersebut meningkat pada tahun 2014 sebanyak 508.218 orang (17,91%) menjadi sebanyak 3.346.180 orang dengan rincian wisman 254.213 orang dan wisnus 3.091.967 orang.

Tabel II.13 Perkembangan Jumlah Wisatawan, MICE,

dan Rata-rata Lama Tinggal di DIY, 2010-2014

TahunJumlah

Jumlah Wisatawan

(Wisman+Wisnus) (Orang)

Jumlah MICE (Kali)

Lama Tinggal/LOS (Hari)

Wisman Wisnus Wisman Wisnus

2010 152.843 1.304.137 1.456.980 4.509 1,94 1,702011 169.565 1.438.629 1.608.194 8.693 1,98 1,722012 202.518 2.013.314 2.215.832 12.904 1,82 1,562013 235.888 2.602.074 2.837.962 13.695 1,90 1,592014 254.213 3.091.967 3.346.180 12.829 1,95 1,58

Sumber : Dinas Pariwisata DIY

Perdagangan DIY didorong kuat oleh perdagangan internasional dengan kegiatan ekspor dan impor. Dilihat dari besarnya nilai ekspor, komoditi unggulan DIY meliputi pakaian jadi tekstil, sarung tangan kulit, STK sintetis, mebel kayu, kerajinan kertas dan kerajinan batu.

Tabel II.14Nilai Ekspor Berdasarkan Komoditi di DIY, 2010-2014 (Juta US$)

No Komoditi 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pakaian Jadi Tekstil 42,16 47,07 46,79 66,88 48,422 Sarung Tangan Kulit 17,24 21,75 19,63 22,19 34,683 STK Sintetis 14,64 16,21 16,39 13,07 11,434 Mebel Kayu 18,19 16,38 26,89 23,26 33,725 Minyak Atsiri 2,34 6,91 2,77 3,21 7,296 Kerajinan Batu 4,05 0 3,06 3,07 4,497 Kerajiinan Kertas 6,02 3,93 3,9 3,27 2,76

Sumber: Disperindakop dan UKM DIY

Sementara itu, empat komoditi impor terbesar yang masuk ke DIY dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 berupa tekstil, spare part mesin pertanian, aksesoris garmen dan plastik.

Tabel II.15Nilai Impor Berdasarkan Komoditi di DIY, 2012-2014 (Juta US$)

No Komoditi 2010 2011 2012 2013 2014

1 Spare Part Mesin Pertanian 0,47 55,34 4,25 148,3 19,98

2 Tekstil 16,00 12,74 5,88 3,48 4,62

16

Page 17: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

3 Kulit Disamak 4,47 5,85 0,54 0,00 0,004 Logo 1,11 0,74 0,06 0,00 0,005 Aksesoris Garmen 0,37 0,69 0,28 0,16 0,276 Plastik 0,21 0,18 0,03 0,03 0,38

Sumber: Disperindakop dan UKM DIY, 2015

B. Sektor PertanianSektor pertanian tetap memberikan kontribusi yang besar, karena sebagian besar wilayah DIY khususnya di Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Sleman masih merupakan lahan pertanian dengan karakteristik yang berbeda. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam lapangan usaha pertanianpun cukup besar. 1. Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang menjadi komoditas strategis adalah padi, jagung dan kedelai. Padi merupakan makanan utama baik secara local maupun nasional sehingga produksi dan harganya perlu diatur dan dikendalikan oleh Pemerintah. Sementara itu, jagung dan kedelai merupakan bahan baku penting pada industri olahan dan pakan ternak. Ketiga komoditas tersebut didorong agar produksinya terus meningkat.

Tabel II.16Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan Unggulan, 2013-2014

No KomoditasLuas Panen (ha)

Produktivitas (ku/ha)

Produksi (ton)

2013* 2014** 2013* 2014** 2013* 2014**

1 Padi Sawah 114.547 115.667 63, 00 61, 71 721.674 713.8002 Padi Ladang 44.719 43.236 44, 76 46, 35 200.150 200.3793 Padi 159.266 158.903 57, 88 57, 53 921.824 914.1794 Jagung 70.772 67.657 40, 92 46, 15 289.580 312.2365 Kedelai 23.290 16.337 13, 60 11, 98 31.677 19.579

Keterangan * = Angka Tetap 2013, ** Angka Sementara = 2014

Sumber: Dinas Pertanian DIY, 2014

Produksi padi pada tahun 2014 lebih rendah 7.645 ton (0,83%) dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan ini terjadi karena pergeseran tanaman dan dampak perubahan iklim utamanya kurangnya ketersediaan air pada bulan Juli - Agustus 2014. Namun demikian secara khusus produksi padi ladang mengalami peningkatan sebagai dampak positif dari penggunaan varietas unggul. Produksi jagung tahun 2014 naik 22.656 ton pipil kering dari 2013. Peningkatan ini terjadi karena penggunaan varietas jagung hibrida, pemupukan organik dan bahan organik dan keberhasilan pengendalian OPT. Produksi kedelai 2014 lebih rendah dibanding 2013 karena penurunan luas panen dan produktivitas karena ada pergeseran tanam ke tanaman melon dan semangka dan juga karena kurangnya benih bersertifikat.

Tabel II.17

17

Page 18: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Pangan Unggulan, 2013-2014

No KomoditasLuas Panen (ha)

Produktivitas (ku/ha)

Produksi (ton)

2013* 2014** 2013* 2014** 2013* 2014**

1 Padi Sawah 65.680 67.532 10, 78 10, 60 70.834 71.5822 Padi Ladang 58.777 56.120 172, 44 157, 69 1.013.565 884.931

Keterangan * = Angka Tetap 2013, ** Angka Sementara = 2014

Sumber: Dinas Pertanian DIY, 2014

Pada tahun 2014 produksi kacang tanah meningkat 748 ton biji kering (1,06%) dari 2013, sebagai hasil dari peningkatan luas panen. Minat petani meningkat untuk mengusahakan komoditas ini, sehubungan dengan harga kacang tanah di pasaran lebih menguntungkan dibanding palawija lainnya, yang memberi insentif tersendiri bagi petani dalam hal penerapan teknologi peningkatan produksi. Produksi ubi kayu 2014 turun 12, 69% dari 2013, Penurunan produksi ubi kayu antara lain disebabkan oleh penurunan luas tanam/panen sekaligus penurunan produktivitas selama tahun 2014, di samping ubi kayu bukan merupakan tanaman pokok, melainkan tanaman sampingan dalam pola tanam tumpang sari di sentra ubi kayu Kabupaten Gunungkidul.

2. Kelautan dan PerikananDaerah Istimewa Yogyakarta untuk membangun peradaban barunya yang unggul dengan strategi budaya: membalik paradigma ‘among tani’ menjadi ‘dagang layar’, dari pembangunan berbasis daratan ke kemaritiman. Konsekuensinya, Laut Selatan bukan lagi ditempatkan sebagai halaman belakang, tetapi justru dijadikan halaman depan. Mengalihkan pusat pertumbuhan ekonomi dari wilayah Pantura ke Pantai Selatan (Pansel) dengan mengembangkan klaster-klaster industri kecil dan agribisnis di pedesaan, serta industri kelautan, perikanan dan pariwisata maritim di wilayah pesisir, yang didukung oleh infrastruktur jalan Selatan-Selatan (Pansela), menjadi pilihan strategis yang harus diwujudkan. Selain hal tersebut beriringan dengan kemajuan teknologi pada perikanan budidaya, Daerah Istimewa dengan keterbatasan luas lahan dibanding dengan provinsi lain mampu meningkatkan produksinya baik melaui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Peran Kelautan dan Perikanan cukup besar dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Bidang Kelautan dan Perikanan juga berperan dalam menumbuhkan perekonomian wilayah, yaitu meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan nelayan, meningkatkan pendapatan pengolah dan pemasar ikan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan devisa negara serta mendorong pertumbuhan sektor terkait lainnya. Panjang pantai di DIY ± 113 km terletak di 3 Kabupaten yang memiliki wilayah pesisir, yaitu Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo. Potensi lestari yang dapat ditangkap di DIY sebesar 320.600 ton per tahun, potensi lestarinya Samudra Hindia per tahun sebesar 906.340 ton. Peningkatan produksi perikanan tangkap di laut terus diupayakan dengan

18

Page 19: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

operasionalnya Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng dan Pelabuhan Tanjung Adikarta yang diharapkan beroperasional pada akhir Tahun 2015. Pada tahun 2014 diharapkan dapat beroperasi, namun karena dana pengerukan alur dilakukan penghematan sehingga pengerukan alur masuk, maupun pengerukan kolam pelabuhan baru akan dilaksanakan pada tahun 2015. Pengadaan kapal >30 GT sampai dengan 2014 sejumlah 13 unit, dan secara keseluruhan jumlah kapal yang dapat beroperasional melebihi 12 mil arah laut dapat didirinci sebagai berikut:

Tabel II.18Jumlah Kapal Perikanan di DIY, 2013-2014 (Unit)

Ukuran Kapal 2013 2014

< 10 GT 304 30410 - 30 GT 5 5

> 30 GT 13 13

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, 2015

Operasional kapal 30 GT di DIY masih mengalami beberapa kendala antara lain kesiapan sumberdaya manusia Kelompok Usaha Bersama (KUB) penerima kapal belum mampu mengoperasionalkan kapal secara mandiri. Upaya-upaya yang telah ditempuh meliputi pelatihan dan pemagangan, pendampingan oleh awak kapal dari luar daerah.Laju pertumbuhan pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan produksi perikanan tangkap dari tahun 2009 hingga tahun 2014 rata-rata sebesar 7,75%. Laju perkembangan produksi perikanan budidaya perkembangannya melebihi perikanan tangkap. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata pertumbuhan produksi perikanan budidaya tahun 2009 hingga tahun 2014 yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan yaitu sebesar 29,5%. Pertumbuhan positif juga dapat dilihat dari laju peningkatan ketersediaan ikan perkapita dari tahun ke tahun. Ketersediaan ikan di DIY mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,79% dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.Hasil perikanan di DIY didominasi oleh perikanan budidaya, yang dihasilkan dari budidaya di kolam, tambak, sawah, jaring apung, dan telaga.Produksi perikanan budidaya yang selalu meningkat mengindikasikan bahwa minat masyarakat semakin meningkat. Komoditas unggulan perikanan budidaya di DIY yaitu ikan lele, nila, gurami, mas, udang galah, udang vaname. Upaya-upaya meningkatkan kualitas induk ikan mas dan ikan nila telah dilakukan dengan dirilisnya ikan NILASA dan ikan mas NAJAWA.

3. HortikulturaTanaman unggulan hortikultura di DIY meliputi cabe besar, bawang merah, salak, jamur, jahe dan pisang. Sentra produksi komoditas tersebut adalah sebagai berikut: cabe besar di di Kabupaten Sleman, Bantul Kulonprogo dan

19

Page 20: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Gunungkidul, bawang merah di Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul; salak di Sleman dan Kulonprogo; jamur di Sleman dan Bantul; jahe di Kulonprogo dan pisang Kulonprogo, Gunungkidul, Sleman dan Bantul. Luas panen dan produksi tanaman kedua tanaman itu pada tahun 2013 dan 2014 selengkapnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel II.19Luas Panen dan Produksi Komoditas Hortikultura di DIY, 2013-2014

No KomoditasLuas Panen Produksi

Satuan 2013 2014* Satuan 2013 2014*1 Cabe besar ha 2.818 2.577 Ton 2.431 3.054

2 Bawang merah ha 893 1.289 Ton 9.541 12.5633 Salak rumpun 5.473.287 5.829.257 Ton 106.145 88.798

4 Jamur m2 216.151 204.831 Kg 3.229 3.289

5 Jahe m2 1.601.365 1.067.467 Kg 2.775 3.372

7 Pisang rumpun 987.234 1.004.220 Ton 56.850 47.960

Keterangan : * angka sementaraSumber: Dinas Pertanian DIY, 2014

Produksi komoditas unggulan yang naik dari Tahun 2013 adalah cabe besar, bawang merah, jamur dan jahe. Hal itu disebabkan oleh berbagai upaya perbaikan teknologi budidaya dengan penerapan GAP/SOP, fasilitasi sarana prasarana dan penanganan pasca panen yang lebih baik. Peningkatan produksi bawang merah terjadi karena adanya peningkatan luas panen terutama di Kabupaten Bantul sebagai sentra produksi bawang merah. Peningkatan luas panen juga sebagai dampak positif penyediaan benih bawang merah yang bermutu dari Pemerintah. Sedangkan penurunan produksi salak dan pisang diduga sebagai akibat dampak abu Gunung Kelud yang terjadi bulan Februari 2014.

4. PerkebunanLuas areal perkebunan Tahun 2014 tercatat 79.121,15 ha, dengan luas areal tanaman tahunan 72.659,13 ha dan areal tanaman semusim 6.462,02 ha. Pengusahaan tanaman perkebunan di wilayah DIY seluruhnya dilaksanakan oleh petani dalam bentuk perkebunan rakyat, sehingga peningkatan maupun penurunan komoditas luas areal tanaman perkebunan terjadi secara fluktuatif sesuai kondisi kemauan petani untuk memilih komoditas tanaman yang diusahakan, utamanya tanaman semusim. Hal ini dijamin/sesuai Undang Undang Nomor 12 tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman Pertanian.Pembangunan agribisnis perkebunan telah mampu menumbuhkan sentra-sentra produksi komoditas perkebunan yang selanjutnya dikembangkan melalui penanaman dan/atau pengutuhan populasi tanaman sesuai skala ekonomis usaha. Pola yang dilakukan dalam rangka pengutuhan tegakan tanaman tersebut melalui kegiatan rehabilitasi, peremajaan, maupun intensifikasi. Operasionalisasinya dengan mengembangkan komoditas perkebunan dikelola secara usaha bersama pada satu wilayah dalam kelompok (KUB) atau koperasi,

20

Page 21: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

selanjutnya bermitra usaha dengan pihak lain yang lebih menguntungkan dalam pendekatan agribisnis utuh, berdaya saing dan berkelanjutan.Komoditas unggulan perkebunan DIY adalah kelapa, kakao, kopi, jambu mete, dan tebu, Selain itu komoditas non unggulan dan mempunyai kontribusi penyumbang produksi dalam jumlah cukup besar antara lain: mendong, tembakau, serta cengkeh. Kawasan sentra produksi komoditas kelapa dan kakao berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo, untuk komoditas jambu mete dan kakao berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan sentra komoditas kopi berada di wilayah Kabupaten Sleman dan Kulon Progo.

Tabel II.20Produksi Komoditas Perkebunan DIY, 2010-2014

No. KomoditasProduksi (ton)

2010 2011 2012 2013 20141. Kelapa 55.317,77 56.148,83 54.711 55.752,71 53.775,402. Kopi 388,05 362,34 801,09 1073,09 865,233. Jambu mete 385,9 576,61 470 260,63 452,36

4. Kakao 1.289,19 1.142,63 1353 1.124,10 1.597,675. Tebu 17.031,34 15.812,18 17.649 15.960,80 14.896,78

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, 2014 (diolah)Produksi perkebunan di DIY untuk komoditas unggulan sejumlah 71.587,44 ton, sedangkan produksi seluruh komoditas perkebunan pada Tahun 2014 adalah sejumlah 80.084,48 ton, dari data tersebut ada kenaikan produksi sejumlah 1.445,79 ton (1,84%), apabila dibandingkan produksi tahun 2013 sejumlah 78.638,69 ton. Namun demikian kenaikan produksi perkebunan belum dapat memenuhi target produksi Tahun 2014 sejumlah 86.300 ton. Hal ini sebagai akibat dampak abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang menutup daun tanaman perkebunan, anomaly iklim dan adanya pergeseran pemanfaatan lahan untuk tanaman non perkebunan.Dibidang sub sistem agribisnis pengolahan hasil, capaian pembangunan perkebunan Tahun 2014 untuk produksi gula semut Kulonprogo telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dan telah memasuki pasar ekspor dengan volume ekspor rata-rata mencapai sebesar 45 ton per bulan. Komoditas lain yang mendapat pengakuan sebagai produk oraganik dan memiliki Sertifikasi Organik adalah komoditas jambu mete di Gunungkidul dan gula kelapa di Kulonprogo.

5. PeternakanKomoditas strategis peternakan di DIY adalah sapi potong guna mendukung Program Swasembada Daging Sapi–Kerbau (PSDSK). Kawasan pengembangan sapi potong berada di Kabupaten Gunungkidul dengan kisaran populasi 43 s.d. 45% dari populasi sapi potong di DIY. Data populasi sapi potong di Provinsi DIY Tahun 2013 dibandingkan dengan Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel II.21

21

Page 22: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Populasi Ternak DIY, 2013-2014

No. Jenis TernakJumlah (ekor)

2013 2014*

1. Sapi Potong 272.794 302.011

2. Sapi Perah 4.326 3.900

3 Kambing 369.730 386.198

Sumber: Dinas Pertanian DIY

Populasi sapi potong tahun 2014 naik 10,71% dibanding dengan Tahun 2013. Kenaikan populasi sapi potong disebabkan oleh keberhasilan inseminasi buatan (IB) dan penyelamatan betina bunting sehingga memotivasi peternak untuk meningkatkan populasi. Kenaikan populasi ini juga disebabkan bertambahnya sapi Peranakan Ongole (PO) sebagai hasil dari adanya kegiatan pengembangan sapi lokal di Gunungkidul.Sapi perah dan kambing menjadi komoditas unggulan DIY. Sentra produksi utama sapi perah di Kabupaten Sleman, sedangkan sentra populasi kambing berada di kabupaten Kulonprogo. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa populasi sapi perah pada Tahun 2014 menunjukkan penurunan 9,85% dibandingkan dengan 2013. Penyebab turunnya populasi ini adalah sebagian dari ternak sapi tersebut sudah berusia tua dan tidak produktif lagi sehingga dilakukan pemotongan. Populasi kambing pada tahun 2014 mengalami kenaikan 4,45% dibanding 2013 disebabkan oleh upaya-upaya penanganan kesehatan kambing, bantuan di sentra perbibitan kambing, peningkatan kualitas pakan baik hijauan maupun pakan penguat/konsentrat, dan peningkatan manajemen pemeliharaan dengan sistem kandang “panggung”.

6. KehutananKawasan hutan negara saat ini seluas 18.715,064 ha atau setara dengan 5,87% dari total luas wilayah DIY 3.185,18 km². Pengelolaan hutan negara dilaksanakan oleh UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 2.356,464 ha, dan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY seluas 16.358,60 ha. Sesuai dengan fungsi dan statusnya hutan yang dikelola Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY dirinci sebagai berikut: Hutan Produksi (HP) seluas 13.411,70 ha, Hutan Lindung (HL) 2.312,80 Ha dan Hutan Konservasi (HK) berupa Taman Hutan Raya seluas 634,1 Ha.Sebaran vegetasi pada wilayah hutan terdiri dari beberapa jenis antara lain jati, kayu putih, sono keling, pinus, kenanga, mahoni, kemiri, gliricidea, akasia, dan bambu dengan luas yang bervariasi. Namun demikian tanaman hutan yang dominan diusahakan pada lahan hutan Negara tersebut adalah jenis jati, kayu putih dan pinus, sehingga lahan hutan Negara di DIY memiliki potensi menghasilkan produksi kayu dan non kayu.Produksi hasil hutan kayu berupa kayu bulat baik jenis jati maupun kayu rimba lainnya, berasal dari tebangan tak tersangka akibat adanya gangguan hutan yang berupa pencurian dan barang buktinya dapat diselamatkan, kebakaran, bencana

22

Page 23: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

alam, serta tegakan tinggal jati. Oleh karena itu, potensi unggulan dari sub sektor kehutanan justru berupa produksi hasil hutan bukan kayu, yaitu minyak kayu putih.Potensi tanaman kayu putih seluas 4.508,75 ha dalam kawasan hutan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Yogyakarta, tersebar pada lima Bagian Daerah Hutan (BDH), yaitu BDH Karangmojo dengan luas 2.325,20 ha, BDH Playen dengan luas 1.415,10 ha, BDH Paliyan seluas 434,70 ha, BDH Kulon Progo-Bantul seluas 303,75 dan BDH Panggang seluas 30 ha. Tanaman kayu putih dipungut daunnya untuk bahan baku empat unit Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP), yaitu Sendang Mole, Gelaran, Dlingo, dan Kediwung.Pengelolaan tanaman kayu putih dilakukan dengan model kemitraan bersama masyarakat, hal ini untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dan sekaligus memberikan pembinaan kepada masyarakat bahwa dalam mengusahakan hutan agar tetap memperhatikan kaidah konservasi. Wujud dari pemberdayaan antara lain dalamhal pemungutan daun kayu putih dilakukan oleh pesanggem penggarap tanah yang kemudian diberikan kompensasi berupa upah pungutan. Selain itu, masyarakat sekitar hutan juga diberi kesempatan untuk menanam tanaman pangan dengan sistem tumpangsari. Kontribusi sektor kehutanan dalam mendukung ketersediaan pangan di DIYsebesar 33.878,65 ton per tahun (jagung , ketela pohon, kacang tanah, kedelai, dan padi) dan melibatkan masyarkat petani di sekitar hutan sebagai pesanggem sejumlah 9.981 org yang tergabung dalam 132 kelompok tani hutan (KTH). Produksi minyak kayu putih pada tahun 2010-2014 selengkapnya disajikan dalam tabel berikut :

Tabel II.22Produksi Minyak Kayu Putih di DIY, 2010-2014

TahunTarget Produksi

(Liter)RealisasiProduksi

(liter)PAD(Rp)

2010 43.248 43.352 5.028.309.0002011 44.681 44.957 6.110.306.4002012 46.138 46.321 7.581.090.0002013 47.633 44.669 7.330.657.0002014 47.633 47.641 9.973.126.000

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, 2013

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari penjualan minyak kayu putih pada tahun 2014 sebesar Rp. 9.973.126.000 (Sembilan milyar Sembilan ratus tujuh puluh tiga juta seratus dua puluh enam ribu rupiah). Apabila dibandingkan dengan PAD tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 36,05 %. Kenaikan PAD didukung adanya kenaikan harga lelang minyak kayu putih per liter yang mencapai Rp.211.000,-/liter.Hasil inventarisasi tanaman kayu putih pada tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah pohon per hektar rata-rata sebanyak 1.600 pohon dengan rata-rata produksi per satuan pohon sebesar 1,1 kg. Peningkatan produksi daun kayu putih

23

Page 24: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

terus dilakukan dengan upaya rehabilitasi dan pengkayaan, sehingga dapat mencapai populasi ideal tanaman 3.330 pohon per hektar.

C. Sektor Industri PengolahanJumlah Industri Kecil Menengah (IKM) DIY pada tahun 2014 sebanyak 86.087 unit usaha mengalami peningkatan 2,19% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 84.234 unit usaha. Unit usaha tersebut meliputi Industri Pangan, Sandang dan Kulit, Kimia dan Bahan Bangunan, Logam dan Elektronika, dan Industri Kerajinan. Jumlah unit usaha terbanyak adalah industri Pangan kemudian diikuti Industri Kerajinan. Sektor Industri di DIY mempunyai peranan yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor tersebut pada tahun 2014 tercatat menyerap 318.858 tenaga kerjameningkat sebanyak 8.685 orang (2,8%) dari tahun 2013 yang menyerap sebanyak 310.173 tenaga kerja.

Tabel II.23Perkembangan IKM di DIY, 2010-2014

IKM 2010 2011 2012 2013 2014Unit usaha (UU) 78.122 80.056 82.344 84.234 86.087Tenaga kerja (orang) 292.625 295.461 301.385 310.173 318.858Nilai investasi (Rp 000) 878.063.496 1.003.678.054 1.151.820 1.064.180 1.151.443Nilai produksi (Rp 000) 2.821.218.797 3.053.031.164 3.500.662 3.294.485 3.399.909Nilai bahan (Rp 000) 1.358.293.612 1.352.479.088 1.369.114 1.449.435 1.524.806

Sumber : Disperindagkop dan UKM DIY, 2015

2.1.7. Tema Dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2014A. Tema Pembangunan

Tema Pembangunan Daerah Tahun 2014 ditentukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 - 2025

Pembangunan Daerah Tahun 2014 adalah bagian dari tahapan Lima Tahun II (2010 - 2014) dan tahapan Lima Tahun III (2015 - 2019) Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi DIY Tahun 2005 - 2025. Penekanan pada tahapan Lima Tahun II (2010 - 2014) adalah pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung utama keunggulan daerah yang memiliki daya dukung berantai positif (backward effect & forward effect) untuk mendorong kemajuan daerah dan melanjutkan pembangunan kompetensi SDM yang berdaya saing unggul secara lebih luas serta menggerakkan potensi ekonomi dan industri unggulan. Sedangkan penekanan tahapan Lima Tahun III (2015 - 2019) adalah pendayagunaan kapasitas keunggulan daerah melalui pengerahan SDM dan fasilitas-fasilitas utama pendukung keunggulan daerah, akselerasi usaha ekonomi dan industri

24

Page 25: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

unggulan, serta penguatan jejaring untuk meningkatkan daya saing keunggulan daerah.

2. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi (RTRWP) Tahun 2009 - 2029Pembangunan Daerah Tahun 2014 adalah bagian dari periode pelaksanaan tahap I (2010-2014) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DIY Tahun 2009 - 2029, dimana dalam rangka mewujudkan pengembangan kawasan strategis Nasional dan Provinsi salah satu indikasi program utamanya adalah Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Provinsi dari sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial Budaya.

3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012 - 2017Pembangunan Daerah Tahun 2014 adalah bagian dari RPJMD Tahun 2012 -2017 untuk mewujudkan visi Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru.

4. Dinamika dan realita kondisi umum daerah, yang didalamnya mencakup hal-hal sebagai berikut:a. Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2012b. Capaian-capaian pada tahun - tahun sebelumnyac. Isu Strategis dan masalah mendesak yang harus segera ditangani:

1) Pelestarian dan pengembangan budaya local.2) Pemerataan dan perluasan pendidikan.3) Masih rendahnya derajat kualitas hidup masyarakat:

a) Masih tingginya angka kemiskinan.b) Pelayanan kesehatan dan pemerataan fasilitas kesehatan yang

belum merata.c) Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah.

4) Peningkatan daya saing pariwisata.5) Peningkatan pengelolaan pemerintahan secara efisien dan efektif.6) Peningkatan infrastruktur dan tataruang.

5. Rencana Kerja Pemerintah RI Tahun 2014 sebagai satu kesatuan rencana pembangunan nasional, dengan tiga kata kunci (key word) utama tema yaitu: a. Pemantapan Perekonomian Nasional;

1) Peningkatan daya saing;2) Peningkatan ketahanan ekonomi;3) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

b. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan;1) Pembangunan SDM;2) Penurunan kemiskinan dan pengangguran;3) Mitigasi bencana;4) Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya.

c. Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik. 1) Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi;2) Memantapkan penegakan hukum, pertahanan, dan pelaksanaan Pemilu

2014.

2.2. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan

25

Page 26: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah menimbulkan hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang. Hal ini menyebabkan perlunya pengelolaan keuangan daerah dalam sebuah sistem. Pengelolaan keuangan daerah merupakan sub sistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain kedua undang-undang tersebut, terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan daerah. Peraturan perundangan tersebut antara lain: (i) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; (ii) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; (iii)Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan (iv) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Selanjutnya secara teknis, pengelolaan keuangan daerah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.Sumber-sumber keuangan yang menjadi penerimaan pemerintah daerah yang terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, diatur dalam Undang-Undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Penerimaan pemerintah daerah tersebut merupakan sumber pendapatan yang sangat diperlukan guna terselenggaranya pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan publik. Dalam hal ini, ketersediaan sumber keuangan tersebut harus sebanding dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemerintahan. PAD bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam mengoptimalkan potensi pendanaan daerah sendiri dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi. Dana Perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu daerah dalam mendanai kewenangannya, juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antar daerah. Ketiga komponen Dana Perimbangan ini merupakan bagian dari transfer ke daerah dari Pemerintah.Struktur APBD Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sesuai dengan peraturan perundangan dimaksud, struktur APBD Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 terdiri atas: (1)Pendapatan; (2) Belanja; dan (3) Pembiayaan.Pendapatan terdiri atas : (1) Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan asli daerah yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang berasal dari Dana Bagfi Hasil Pajak/Bagi Hasil

26

Page 27: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; (3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah, dan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus.Belanja terdiri atas: (1) Belanja Tidak Langsung yang di dalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga; dan (2) Belanja Langsung yang di dalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal.Pembiayaan terdiri atas: (1) Penerimaan Pembiayaan Daerah yang di dalamnya terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya, Pencairan Dana Cadangan, Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir, dan Penerimaan dari Biaya Penyusutan Kendaraan; dan (2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang digunakan untuk Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah.

2.2.1. Kebijakan Pendapatan DaerahBerdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pendapatan Daerah terdiri dari:a. Pendapatan Asli Daerah b. Dana Perimbanganc. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang SahAcuan utama dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah adalah Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang memberikan panduan dalam menentukan jenis pajak dan retribusi di daerah, Undang-undang tersebut bersifat closed list artinya bahwa jenis pajak dan retribusi daerah yang diijinkan untuk dipungut hanya berdasarkan Undang-undang dimaksud, selain itu perluasan jenis pajak dan retribusi juga pengenaan tariff harus pula tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan/atau menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah dan kegiatan ekspor-impor.Seiring dengan perubahan jaman yang semakin dinamis dan tuntutan masyarakat yang semakin kritis maka dituntut pula penyediaan anggaran untuk pembiayaan pembangunan yang semakin besar pula, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah yakni dengan :1. Penyesuaian tarif pajak dan retribusi daerah sesuai dengan perkembangan

perekonomian yang diimbangi pula dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat;

2. Penggalian sub jenis retribusi dan lain-lain pendapatan daerah baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Pemberdayaan barang milik daerah agar memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan daerah;

4. Meningkatkan fasilitasi terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk meningkatkan kinerja perusahaan;

5. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat agar, porsi dana perimbangan dan transfer ke daerah meningkat dari tahun ke tahun.

Selain upaya-upaya tersebut di atas juga dilakukan peningkatan koordinasi dengan SKPD-SKPD berpendapatan untuk selalu dan terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan

27

Page 28: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

manajemen pengelolaan penerimaan pendapatan daerah baik meliputi rehabilitasi/pemeliharaan obyek pendapatan daerah, mekanisme pemungutan dan penyetoran pendapatan daerah, pembinaan sumber daya manusia maupun aplikasi software pengelolaan pendapatan daerah. Bagi SKPD berpendapatan juga didorong untuk mendukung program pemerintah dalam upaya memberikan iklim yang kondusif untuk investasi dan perkembangan dunia usaha.

2.2.1.1. Target dan Realisasi Pendapatan DaerahRencana pendapatan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2014 sebagaimana tertuang di dalam APBD DIY Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp3.155.760.939.182,27 dan dapat direalisasikan sebesar Rp3.139.871.880.417,26. Dari angka target dan realisasi pendapatan tersebut dapat diketahui bahwa capaian realisasi pendapatan Tahun 2014 tidak mencapai target yang ditentukan atau sebesar 99,50%. Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah DIY tahun 2014 tersebut berasal dari: a. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp1.464.604.954.200,26.b. Pendapatan Dana Perimbangan sebesar Rp1.013.811.389.590,00c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp661.455.536.627,00.Uraian dari masing-masing kelompok Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut:a. Pendapatan Asli Daerah

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemandirian daerah adalah dengan mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan pembangunan, selain itu semakin tinggi pendapatan asli daerah maka semakin kecil tingkat ketergantungan daerah terhadap dana perimbangan dan transfer pusat ke daerah. Peran pendapatan asli daerah sangat vital dalam pembangunan daerah, namun demikian sektor pajak daerah masih menempati urutan teratas dalam memberikan kontribusi terhadap total penerimaan pendapatan asli daerah.Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang berasal dari: (i) Pajak daerah; (ii) Hasil Retribusi Daerah; (iii) Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan; serta (iv) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun anggaran 2014 direncanakan sebesar Rp1.342.290.475.580,27 dan dapat direalisasikan lebih besar dari yang direncanakan semula yaitu sebesar Rp1.464.604.954.200,26 atau tercapai sebesar 109,11%.1) Pajak Daerah

Pajak Daerah terdiri atas Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Air Permukaan direncanakan sebesar Rp1.202.117.342.494,00 dan realisasi sebesar Rp1.291.664.420.808,00 sehingga lebih dari rencana sebesar Rp89.547.078.314,00 atau 7,45%.Jenis penerimaan pajak daerah terdiri dari :

a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

28

Page 29: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dianggarkan sebesar Rp499.549.555.000,00 dan realisasi sebesar Rp521.733.334.200,00 sehingga lebih dari rencana sebesar Rp22.183.779.200,00 atau 4,44%.Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor mengalami kenaikan karena adanya penambahan kendaraan bermotor pada tahun 2014 dan adanya kemudahan atau fasilitas mengurus pajak kendaraan bermotor juga akan mempengaruhi laju pertambahan pendapatan daerah dari pajak kendaraan bermotor.

b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB):Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dianggarkan sebesar Rp454.436.825.000,00 dan realisasi sebesar Rp461.683.119.850,00 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp7.246.294.850,00 atau 1,59%.Kenaikan ini terjadi karena adanya perubahan tarif BBN-KB I (kendaraan baru) berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan adanya pertumbuhan kenaikan kedaraan bermotor baru.

c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB):Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) dianggarkan sebesar Rp160.000.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp203.174.965.469,00 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp43.174.965.469,00 atau 26,98%. Kenaikan ini terjadi karena meningkatnya jumlah pemakaian Bahan Bakar Minyak pada Tahun 2014 seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.

d) Pajak Air Permukaan (PAP):Pajak Air Permukaan (PAP) ditargetkan sebesar Rp160.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp218.396.300,00 sehingga melebihi target sebesar Rp58.396.300,00 atau 36,50%.

e) Pajak RokokPajak Rokok ditargetkan sebesar Rp87.970.962.494,00 dan realisasi sebesar Rp104.854.604.989,00 atau 119,19% sehingga melebihi target sebesar Rp16.883.642.495,00.

2) Retribusi Daerah Penerimaan Retribusi Daerah dianggarkan sebesar Rp40.682.507.208,00 dan realisasi sebesar Rp44.595.094.779,94 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp3.912.587.571,94 atau 9,62%.Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan Tertentu.a) Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum dianggarkan sebesar Rp5.003.323.460,00 dan realisasi sebesar Rp6.554.368.147,33 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp1.551.044.687,00 atau 31,00%.

29

Page 30: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Dalam Retribusi Jasa Umum hanya ada tiga kelompok yaitu Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, dan Retribusi Pelayanan Pendidikan.

b) Retribusi Jasa UsahaRetribusi Jasa Usaha dianggarkan sebesar Rp34.847.739.748,00 dan realisasi sebesar Rp37.039.056.132,61 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp2.191.316.384,61 atau 6,29%.Kenaikan ini disebabkan oleh adanya pergeseran obyek retribusi yang dahulu masuk pada jenis retribusi jasa umum, dengan diberlakukannya UU 28 Tahun 2009 masuk dalam kelompok retribusi jasa usaha. Peningkatan penerimaan retribusi ini berasal dari pemakaian kekayaan daerah, tempat penginapan/pesanggrahan/villa, peningkatan pelayanan pelabuhan dan tempat rekreasi dan olah raga, penjualan produksi usaha daerah, retribusi bibit/benih dan sewa lahan dan rumah dinas. Termasuk jasa pelayanan Bus Trans Jogja yang ada pada jenis retribusi ini.

c) Retribusi Perizinan TertentuRetribusi Perizinan Tertentu dianggarkan sebesar Rp831.444.000,00 dan realisasi sebesar Rp1.001.670.500,00 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp170.226.500,00 atau 20,47%.Penerimaan Perizinan Tertentu berdasakan UU 28 Tahun 2009 hanya terdiri dari Ijin Trayek, Ijin Jasa Usaha perikanan dan perpanjangan IMTA (Ijin Memperkerjakan Tenaga Asing).

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang DipisahkanPenerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan berasal dari PD. Tarumartani, Bank BPD, PT. Anindya Mitra Internasional, PT. Yogya Indah Sejahtera, PT. Asuransi Bangun Askrida dan Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dianggarkan sebesar Rp48.063.944.818,32 dan realisasi sebesar Rp48.247.880.493,70 sehingga lebih dari anggaran sebesar Rp183.935.675,38 atau 0,38% dengan rincian sebagai berikut:a) Bank Pembangunan Daerah.

Realisasi pendapatan Bank Pembangunan Daerah DIY Tahun 2014 sebesar 100,00% yaitu sebesar Rp43.220.540.695,24 dari target yang dianggarkan.

b) PD Taru Martani. Realisasi pendapatan PD Taru Martani Tahun 2014 sebesar 45,71% yaitu sebesar Rp40.404.234,00 dari target yang dianggarkan sebesar Rp88.400.000,00.

c) PT Anindya Mitra Internasional. Pada tahun 2014, Bagian Laba dari PT Anindya Mitra Internasional direncanakan sebesar Rp164.474.866,00, sedangkan realisasinya

30

Page 31: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

sebesar Rp400.000.000,00 atau 243,20%. Penerimaan tersebut merupakan pembayaran Piutang Deviden PT. AMI kepada Pemda DIY.

d) PT Yogya Indah Sejahtera (YIS). Pada Tahun anggaran 2014 realisasi pendapatan PT Yogya Indah Sejahtera (YIS) sebesar 100% yaitu Rp455.000.000,00 dari target yang ditetapkan.

e) PT Asuransi Bangun Askrida. Realisasi pendapatan dari Bagian Laba PT Asuransi Bangun Askrida tahun 2014 sebesar Rp166.882.993,00 atau 100,00% dari target yang ditetapkan.

f) Badan Usaha Kredit Perdesaan (BUKP) Badan Usaha Kredit Perdesaan didirikan oleh Pemerintah Provinsi DIY berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1989 tentang Badan Usaha Kredit Perdesaan yang bertujuan untuk ikut serta mengembangkan perekonomian masyarakat dengan cara mendekatkan permodalan kepada masyarakat. Pada Tahun 2014, BUKP mampu memberikan kontribusi PAD sebesar Rp3.965.052.571,46 kurang dari target yang ditetapkan sebesar Rp3.968.646.264,08.

4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang SahPendapatan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan penerimaan pendapatan yang diperoleh oleh Pemerintah Daerah dari Pendapatan Asli Daerah di luar Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Regulasi yang mendasari penerimaan pendapatan ini adalah Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2014 tentang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagai mandat Pasal 158 ayat (3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terdiri atas:a) Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan; b) Jasa Giro; c) Penerimaan Bunga Deposito; d) Tuntutan Ganti Rugi Daerah;e) Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan;f) Pendapatan Denda Retribusi;g) Pendapatan dari Pengembalian;h) Pendapatan dari Penyelenggaraan Diklat; i) Hasil Pengelolaan Dana Bergulir;j) Pendapatan dari Pengelolaan BLUD; k) Pendapatan dari Pengelolaan BUKP;l) Pendapatan dari Pengelolaan Barang Milik Daerah;

31

Page 32: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

m) Pendapat Denda Lain-lain ; n) Tindak Lanjut Hasil Temuan;o) Penerimaan Lain-lain.

Pendapatan yang direncanakan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp51.426.681.059,95. Sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp80.097.558.118,62 atau tercapai sebesar 155,75%.

b. Pendapatan TransferPendapatan Transfer adalah penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat, dianggarkan sebesar Rp1.804.501.052.202,00 dengan realisasi sebesar Rp1.666.443.974.080,00 sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp138.057.078.122,00. Pendapatan Transfer antara lain bersumber dari: 1) Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak dianggarkan sebesar

Rp109.172.328.649,00 dan realisasi sebesar Rp76.756.229.590,00, sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp32.416.099.059,00 atau 29,69%.

2) Dana Alokasi Umum, secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp899.923.550.000,00 dan terealisasi 100%.

3) Dana Alokasi Khusus, secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp37.131.610.000,00 dan terealisasi 100%.

4) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dianggarkan sebesar Rp758.273.563.553,00 dan realisasi sebesar Rp652.632.584.490,00 atau 86,07% dari anggaran yang ditetapkan.

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang SahLain - lain Pendapatan Daerah yang Sah berasal dari Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri dan Pendapatan Hibah dari Luar Negeri secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp8.969.411.400,00 dengan realisasi sebesar Rp8.822.952.137,00 sehingga kurang dari yang direncanakan atau 98,37%.

2.2.1.2. Upaya Pencapaian Target Pencapaian target PAD dapat di tempuh dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan. Intensifikasi dikaitkan dengan usaha untuk melakukan pemungutan yang intensif, yaitu secara ketat, giat dan teliti, sedangkan ekstensifikasi berhubungan dengan usaha untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru. Strategi yang ditempuh dalam meningkatkan pendapatan daerah adalah melalui:a. Perbaikan manajemen terhadap semua potensi pendapatan daerah yang

kemudian dapat langsung direalisasikan, dengan manajemen profesional di bidang sumber daya manusia yang diikuti dengan kemudahan pengoperasian alat bantu canggih sehingga prosedur dapat disederhanakan;

32

Page 33: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

b. Peningkatan investasi dengan membangun iklim usaha yang kondusif dalam hal ini ketersediaan data serta sarana penunjang sehingga jangkauan investasi dapat merata.

2.2.1.3. Permasalahan dan SolusiSecara umum target pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan asli daerah mampu mencapai target yang ditetapkan, namun demikian dalam rangka lebih memacu peningkatan pendapatan tentu harus pula mengurai kendala-kendala yang secara umum dihadapi oleh SKPD berpendapatan. Kendala yang dihadapi antara lain :1. Kurangnya apresiasi SKPD berpendapatan tentang upaya mencari strategi

dalam memberdayakan barang milik daerah atau kewenangan yang dimilikinya, sehingga kecenderungan dalam penetapan tariff dan target pendapatan terlalu rendah;

2. Kurangnya sumber daya manusia yang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dalam mengelola obyek pendapatan daerah;

3. Monitoring dan pengawasan pemungutan dan penyetoran pendapatan daerah yang kurang intensif;

4. Banyaknya aset/barang milik daerah kewenangan SKPD berpendapatan dalam kondisi kurang terawat;

Berdasarkan kendala tersebut di atas, secara bertahap telah dilakukan upaya perbaikan antara lain :1. Pencantuman fungsi pada SKPD berpendapatan agar melakukan pemungutan

penerimaan bukan pajak daerah (pajak daerah dikelola oleh SKPD-DPPKA) sehingga tidak lagi terjadi perdebatan antara apakah SKPD berhak melakukan pengelolaan pendapatan daerah ataukah tidak dapat melakukan pengelolaan obyek pendapatan;

2. Memberikan pelatihan dan koordinasi intensif kepada bedahara penerimaan dan pengelola obyek pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan fungsi dan tanggungjawabnya.

3. Menyusun dan mengembangan aplikasi STS online berbasis accrual pada SIPKD untuk memudahkan menatausahakan pendapatan daerah;

4. Memberikan masukan kepada TAPD, agar secara bertahap mengalokasikan anggaran belanja untuk rehabilitasi obyek pendapatan daerah dan penyedian anggaran rutin untuk pemeliharaan berkala.

Selain itu dalam rangka meningkatkan pelayanan pembayaran PKB/BBNKB oleh wajib pajak, telah dilakukan upaya untuk memudahkan wajib pajak dalam membayar kewajibannya yakni dengan membuka gerai di pusat perbelanjaan, gerai drivethru, SMS 9600, bus samsat keliling, system online kesamsatan, dan juga dalam even-even perayaan sekaten dan hari jadi kabupaten/kota. Sedangkan untuk perimbangan keuangan dilakukan koordinasi intensif ke pemerintah pusat maupun kantor regional di daerah agar porsi bagi hasil maupun transfer dari pusat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

33

Page 34: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

2.2.2. Kebijakan Belanja DaerahSesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, belanja daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan.Pemerintah Daerah menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap SKPD harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.Pada Tahun 2013 Pemda DIY pertama kali mendapatkan Dana Keistimewaan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Keistimewaan Daerah Istimewa Yoyakarta. Kewenangan dalam urusan Keistimewaan tersebut meliputi:1. Tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan

Wakil Gubernur;2. Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY;3. Kebudayaan;4. Pertanahan;5. Tata Ruang.

Isu strategis berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah pada tahun 2014 yang tertuang dalam buku III adalah:1. Penyediaan infrastruktur yang mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan

kegiatan strategis fasilitas keselamatan jalan dijalur PANSELA.2. Pengembangan penghidupan penduduk miskin dan rentan (Transformasi

Program pemberdayaan Masyarakat) dengan kegiatan strategis (1) Bantuan Pemberdayaan Masyarakat bagi Fakir miskin dalam bentuk KUBE dan stimulant UEP di daerah perdesaan; dan (2) pembinaan gizi masyarakat.

3. Low cost emission car dengan kegiatan strategis pemasangan ATCS simpang.4. Peningkatan kesejahteraan petani/nelayan dengan kegiatan strategis (1)

Diversifikasi konsumsi pangan lokal; (2) Optimalisasi ketersediaan pangan dalam rangka penanganan desa rawan pangan; (3) peningkatan produksi padi dan jagung dalam mendukung swasembada pangan; (4) Peningkatan produksi perikanan tangkap melalui pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengembangan usaha; (5)Peningkatan produksi ternak dalam mendukung swasembada daging.

34

Page 35: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Dengan mempertimbangan hal-hal di atas maka ditetapkan tema pembangunan DIY pada tahun 2014 adalah: ”Memantapkan perekonomian daerah dan stabilitas sosial politik menuju Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera”.

Gambar II.8Kerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

Memantapkan perekonomian daerah dimaknai sebagai upaya mendorong kegiatan perekonomian daerah sehingga memiliki basis ekonomi yang bisa diandalkan, tidak mudah goncang (tidak mudah terombang ambing) akibat perubahan global dan perubahan nasional. Selain itu memantapkan perekonomian daerah juga dimaknai sebagai upaya membangun & memantapkan dasar SDM yang unggul, mengentaskan kemiskinan, terus menekan angka pengangguran, dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah.Memantapkan stabilitas sosial politik dimaknai sebagai upaya memelihara dan memantapkan stabilitas politik, sosial, budaya, keamanan, ketertiban, dan ketentraman masyarakat melalui upaya penegakan hukum secara konsisten dan transparan, serta pengembangan kehidupan masyarakat yang religius dan harmonis dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang toleran dan terbuka.Menuju Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera dimaknai sebagai upaya mengarahkan kepada perwujudan visi jangka menengah daerah Tahun 2012-2017. Lebih berkarakter dimaknai sebagai kondisi masyarakat yang lebih memiliki kualitas moral tertentu yang positif, memanusiakan manusia sehingga mampu membangun kehidupan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Pengertian lebih berkarakter sebenarnya berkorelasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan berbudaya, karena kararkter akan terbentuk melalui budaya. Berbudaya dimaknai sebagai kondisi dimana budaya lokal mampu menyerap unsur-unsur budaya asing, serta mampu memperkokoh budaya lokal, yang kemudian juga mampu menambah daya tahan serta mengembangkan identitas budaya masyarakat setempat dengan kearifan lokal ( local wisdom) dan keunggulan lokal (local genius).

35

Page 36: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Berbudaya juga dimaknai sebagai upaya pemberadaban melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Inkulturasi adalah proses internalisasi nilai-nilai tradisi dan upaya keras mengenal budaya sendiri, agar berakar kuat pada setiap pribadi, agar terakumulasi dan terbentuk menjadi ketahanan budaya masyarakat. Sedangkan akulturasi adalah proses sintesa budaya lokal dengan budaya luar, karena sifat lenturnya budaya lokal, sehingga secara selektif mampu menyerap unsur-unsur budaya luar yang memberi nilai tambah dan memperkaya khasanah budaya lokal. Maju dimaknai sebagai masyarakat yang makmur secara ekonomi sehingga perlu dikembangkan pembangunan bidang perekonomian baik yang menyangkut industri, perdagangan, pertanian, dan sektor jasa lainnya yang ditopang dengan pembangunan sarana prasarana ekonomi. Masyarakat yang maju adalah juga masyarakat yang tingkat pengetahuan dan kearifan tinggi yang ditandai dengan tingkat pendidikan dan tingkat partisipasi pendidikan penduduknya serta jumlah dan kualitas tenaga ahli dan tenaga professional yang dihasilkan oleh sistem pendidikan yang tinggi. Masyarakat yang maju juga merupakan masyarakat yang derajat kesehatannya tinggi, laju pertumbuhan penduduk kecil, angka harapan hidup tinggi dan kualitas pelayanan sosial baik. Di samping itu, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang memiliki sistem dan kelembagaan politik dan hukum yang mantap, terjamin hak-haknya, terjamin keamanan dan ketenteramannya, juga merupakan masyarakat yang peran sertanya dalam pembangunan di segala bidang nyata dan efektif. Selain hal-hal tersebut, masyarakat yang maju adalah masyarakat kehidupannya didukung oleh infrastruktur yang baik, lengkap dan memadai. DIY yang Maju juga dimaknai sebagai masyarakat sejahtera secara ekonomis, karena pembangunan perekonomiannya berbasis pada ilmu pengetahuan. Konsekuensinya lembaga perguruan tinggi harus menjadi pusat keunggulan --center of excelence-- yang sekaligus memiliki tiga predikat, sebagai teaching, research and entrepreneurial university. Mandiri adalah kondisi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya (self-help), mampu mengambil keputusan dan tindakan dalam penanganan masalahnya, mampu merespon dan berkontribusi terhadap upaya pembangunan dan tantangan zaman secara otonom dengan mengandalkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. Masyarakat sudah tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahannya dan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Masyarakat Mandiri juga ditandai dengan civil society yang kuat, agar mampu menjalankan sebagai jembatan antara rakyat dengan negara. Civil society yang mampu mencegah otoritas negara tidak memasuki domain society secara berlebihan, dan yang mampu menjalankan peran sebagai suplemen dan komplemen dari negara.Kemudian sejahtera dimaknai sebagai kondisi masyarakat yang relatif terpenuhi kebutuhan hidupnya baik spiritual maupun material secara layak dan berkeadilan sesuai dengan perannya dalam kehidupan. Sedangkan menyongsong Peradaban Baru dimaknai sebagai awal dimulainya harmonisasi hubungan dan tata laku antar-sesama rakyat, antara warga masyarakat dengan lingkungannya, dan antara insan dengan Tuhan Yang Maha Pencipta, serta kebangkitan kembali kebudayaan yang maju, tinggi dan halus, serta adiluhung.

36

Page 37: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Untuk mendukung pelaksanaan tema pembangunan tersebut di atas, ditetapkan prioritas pembangunan Provinsi DIY Tahun 2014 adalah:1. Reformasi birokrasi dan tata kelola;

Prioritas ini ditetapkan untuk mewujudkan pemerintahan yang responsif, transparan, dan akuntabel, serta dalam rangka mendukung terlaksananya tata kelola SKPD yang lebih baik dan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian.Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung misi 3 RPJMD 2012-2017 (Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik).

2. Pendidikan;Prioritas ini ditetapkan untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas melalui:a. Peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan terutama di kantong-kantong

kemiskinan;b. Peningkatan Melek Hurufc. Daya Saing Pendidikan meningkat. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan).

3. Kesehatan;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan: a. Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan penduduk miskin terutama di

kantong-kantong kemiskinan;b. Kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi masyarakat;c. Aksesibilitas dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi;Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan).

4. Penanggulangan kemiskinan;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka menurunkan jumlah penduduk miskin terutama di daerah kantong-kantong kemiskinan dan dalam rangka meningkatkan:a. Kemandirian dan keberdayaan masyarakat;b. Kualitas pengelolaan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial;c. Kualitas pengelolaan ketenagakerjaan;d. Kualitas pengelolaan ketransmigrasian;Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan).

5. Ketahanan pangan;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan secara bertahap, dengan memantapkan aspek ketahanan pangan, yang meliputi ketersediaan/cadangan pangan, distribusi/akses pangan, dan kecukupan konsumsi energi dan protein untuk masyarakat. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 2 RPJMD 2012-2017 (Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif).

6. Infrastruktur;

37

Page 38: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan ketersediaan infrastruktur yang memadai baik kuantitas dan kualitas, pemerataan prasarana dan sarana publik terutama di daerah kantong-kantong kemiskinan, serta dalam rangka meningkatkan kemanfaatan ruang. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD 2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah).

7. Iklim investasi dan usaha;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat, kepariwisataan yang berdaya saing tinggi, dan perekonomian daerah yang adaptif dan tidak mudah terombang ambing.Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 2 RPJMD 2012-2017 (Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif).

8. Energi;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka memperluas akses masyarakat terhadap energi terutama energi baru terbarukan, dan meningkatkan rasio elektrifikasi serta efisiensi konsumsi energi.Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD 2012-2017(Memantapkan prasarana dan sarana daerah).

9. Lingkungan hidup dan bencana;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan, dan ketahanan masyarakat terhadap bencana.Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah).

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik;Prioritas ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang relatif tertinggal dan miskin di daerahnya, sehingga diharapkan wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang).

11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mengembangkan dan melestarikan budaya lokal, kawasan budaya, dan benda cagar budaya.Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan).

Sementara prioritas pembangunan nasional yang akan mendukung pelaksanaan RKP Tahun 2014 akan bertumpu pada 11 prioritas nasional yaitu: (1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Penanggulangan Kemiskinan; (5) Ketahanan Pangan; (6) Infrastruktur; (7) Iklim Investasi dan Usaha; (8) Energi; (9) Lingkungan Hidup dan Bencana; (10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluas, dan PascaKonflik; (11) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi, serta 3 Prioritas

38

Page 39: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Lainnya yaitu (1) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian dan; (3) Bidang Kesejahteraan Rakyat, sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2010-2014.

Tabel II.24Realisasi Belanja Menurut SKPD Tahun Anggaran 2014

No SKPD Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Dinas Pendidikan 278.608.883.689,00 259.607.504.406,00 93,18

2 Dinas Kesehatan 130.729.557.193,00 98.333.143.745,00 75,22

3 Rumah Sakit Grhasia 31.075.062.079,00 29.028.660.523,00 93,41

4 Dinas PU, Perum dan Energi SDM 503.657.700.808,00 410.288.383.118,00 81,46

5 Bappeda 24.373.703.317,00 22.830.292.152,00 93,67

6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 111.078.079.320,92 107.596.875.612,00 96,87

7 Badan Lingkungan Hidup 16.604.081.305,00 15.355.782.636,00 92,48

8 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat

13.513.553.896,00

12.887.881.528,00 95,37

9 Dinas Sosial 57.368.969.885,00 53.209.615.697,00 92,75

10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 50.530.971.452,00 47.682.699.312,00 94,36

11 Disperindagkop 27.882.862.942,00 26.664.408.605,00 95,63

12 Badan Kerjasama dan Penanaman Modal 15.384.026.406,00 14.765.162.615,00 95,98

13 Dinas Kebudayaan 408.481.993.909,00 240.708.960.958,00 58,93

14 Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat 11.515.758.256,00

10.811.364.924,00 93,88

15 Satuan Polisi Pamong Praja 9.675.021.169,00 9.284.423.444,00 95,96

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 17.978.226.718,00 16.885.977.089,00 93,92

17 DPRD 16.211.786.400,00 15.792.544.052,00 97,41

18 Gubernur dan Wakil Gubernur 2.102.136.297,00 2.102.124.919,00 100,00

19 Sekretariat Daerah 105.271.973.222,00 82.893.096.636,94 78,74

20 Sekretariat DPRD 50.557.555.462,00 38.136.350.934,00 75,43

21 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

120.854.996.650,00

113.423.335.786,00 93,85

22 Badan Pendidikan dan pelatihan 15.684.076.907,00 15.068.866.334,00 96,08

23 Inspektorat 10.046.383.491,00 9.676.221.269,00 96,32

24 Badan Kepegawaian Daerah 97.988.360.213,00 96.341.646.453,00 98,32

25 PPKD 1.140.642.291.695,85 1.047.658.384.887,47 91,85

26 Badan Ketahanan pangan dan Penyuluhan 13.259.642.463,00 12.697.221.569,00 95,76

27 Badan Perpustakaan dan Arsip 38.182.594.872,00 35.686.361.075,00 93,46

28 Dinas Pertanian DIY 55.567.462.581,00 52.053.687.789,00 93,68

29 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 41.190.806.855,00 39.159.442.274,00 95,07

30 Dinas Pariwisata 13.696.236.128,00 12.763.791.198,00 93,19

31 Dinas Kelautan dan Perikanan 37.030.706.688,00 31.674.108.881,00 85,53

JUMLAH 3.466.745.462.269,76 2.981.068.320.421,41 85,99

2.2.2.1. Permasalahan dan Solusi1. Permasalahan

39

Page 40: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013, Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan dan implementasi belanja daerah antara lain: a. Pengalokasian belanja daerah yang terkait dengan kewenangan antara

pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di DIY sebesar 2% (dua perseratus), APBD DIY telah dialokasikan anggaran belanja untuk didistribusikan kepada masyarakat melalui mekanisme APBD Kabupaten/kota. Pada pelaksanaannya terjadi perbedaan persepsi/penafsiran terhadap peraturan perundangan yang berlaku, terkait dengan pengalokasian anggaran belanja pada rekening bantuan keuangan bersifat khusus pada APBD DIY dan pengalokasian pada rekening bantuan sosial pada APBD Kabupaten/Kota. Perbedaan penafsiran terhadap penempatan alokasi anggaran belanja menimbulkan tarik ulur kepentingan dalam menentukan prioritas belanja.

b. Penerapan SPM dalam penyusunan anggaran belanja daerah. Penyusunan anggaran belanja untuk pelaksanaan urusan wajib, berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan belum optimal. Namun demikian pemerintah daerah dalam menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

c. Pengelolaan Dana KeistimewaanPelaksanaan program kegiatan dan keuangan dana keistimewaan pada Tahun Anggaran 2014 masih mengalami kendala, antara lain terkait belum lengkapnya regulasi sebagai syarat pelaksanaan keistimewaan dan keterbatasan waktu pelaksanaan program kegiatan.

2. Solusia. Belanja daerah disusun berpedoman pada peraturan perundangan-

undangan yang berlaku. Alokasi belanja diperuntukkan sesuai dengan kewenangan dan dipergunakan dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan umum, mengembangkan sistem jaminan sosial serta penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu dalam menyusun anggaran belanja daerah harus diperhatikan faktor efisiensi dan efektifitas terhadap pencapaian sasaran maupun target sesuai dengan tugas dan fungsi, indikator kinerja yang terukur serta dapat dipertanggungjawabkan. Dalam pelaksanaan anggaran belanja juga dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi terhadap peraturan

40

Page 41: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

perundangan yang berlaku dengan memberikan kepastian regulasi sebagai payung hukumnya.

b. Pelaksanaan APBD untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan urusan pemerintahan yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan memerlukan dana yang besar. Keterbatasan anggaran yang tersedia merupakan masalah utama belanja daerah di dalam menyelesaikan permasalahan urusan wajib dan urusan pilihan tersebut. Di samping itu, belanja untuk memenuhi permasalahan kebutuhan dasar serta memenuhi standar pelayanan minimal masih sangat membutuhkan dukungan Pemerintah Pusat, sehingga dalam hal ini diperlukan sumber pembiayaan selain APBD, misalnya dari APBN dan sumber sumber lain yang sah. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah tersebut diatasi dengan kebijakan bahwa, penetapan alokasi anggaran belanja pada program dan kegiatan harus berdasarkan skala prioritas, dan memberikan informasi yang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.

c. Pelaksanaan program kegiatan yang bersumber dari dana keistimewaan dilakukan dengan peningkatan koordinasi antar stakeholder, dan melaksanakan program kegiatan dan merealisasikan keuangan sesuai dengan kemampuan pelaksana, dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu.

2.2.3. Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang diperoleh. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.

2.2.3.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali, baik pada Tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada Tahun-Tahun berikutnya. Penerimanaan Pembiayaan terdiri dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA), Pencairan Dana Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman, Penerimaan Piutang Daerah dan Penerimaan Kembali Penyertaan Modal Daerah.Penerimaan pembiayaan merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun berikutnya.

41

Page 42: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Penerimanaan Pembiayaan terdiri dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) dan Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir. Pada Tahun Anggaran 2014 Penerimaan Pembiayaan direncanakan sebesar Rp382.020.096.897,50 dan direalisasikan sebesar Rp389.527.178.236,50 atau sebesar 101,97%.

2.2.3.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada Tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada Tahun-Tahun berikutnya. Pengeluaran Pembiayaan terdiri dari Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah, Pembayaran Pokok Utang dan Pemberian Pinjaman Daerah dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Anggaran Berjalan (SILPA). Pada Tahun Anggaran 2014, Pengeluaran Pembiayaan digunakan untuk Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp71.035.573.810,00. Dari jumlah anggaran tersebut, yang direalisasikan adalah sebesar Rp50.000.000.000,00 atau 70,39%.

2.2.4. Pengelolaan Asset Yang Dipisahkan 1. Bank Pembangunan Daerah DIY

Hasil pengelolaan PT. Bank Pembangunan Daerah DIY pada Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp43.220.540.695,24 dapat direalisasikan sebesar Rp43.220.540.695,00 atau 100,00% dan meningkat dibandingkan Tahun 2013 sebesar Rp36.153.255.604,00. Hasil pengelolaan PT. Bank Pembangunan Daerah DIY tersebut merupakan bagian laba yang diperoleh pada tahun buku 2013, dimana total aset sebesar Rp6.523.242.994.870,00 dana pihak ketiga sebesar Rp5.774.926.991.657,00 modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp262.477.000.000,00 dan laba bersih sebesar Rp128.196.964.587,00. Modal disetor Pemda DIY sebesar Rp183.500.000.000,00 sehingga rasio bagian laba terhadap penyertaan modal sebesar 23,55%, lebih kecil dibandingkan tahun lalu sebesar 28,36%. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan penyertaan modal kepada PT. Bank Pembangunan Daerah DIY pada Tahun 2013 sebesar Rp36.000.000.000,00 yang dicairkan pada akhir tahun. Pada Tahun 2014 telah dilakukan tambahan penyertaan modal sebesar Rp50.000.000.000,00 sehingga modal disetor dan ditempatkan penuh dari Pemda DIY menjadi sebesar Rp233.500.000.000,00 atau 45,78% dari modal dasar yang harus dipenuhi Pemda DIY sebesar Rp510.000.000.000,00. Sisa modal yang belum disertakan sebesar Rp276.500.000.000,00 yang ditargetkan untuk dipenuhi paling lambat Tahun 2016. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, dimana Bank dengan modal inti di bawah Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah) dibatasi kegiatannya, maka pemenuhan modal dasar oleh masing-masing pemegang saham menjadi perhatian serius. Saat ini modal inti PT. Bank Pembangunan Daerah

42

Page 43: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

DIY masih berada pada BUKU 1, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 dengan modal inti sampai dengan kurang dari Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah). Kegiatan usaha yang diperkenankan adalah penghimpunan dan penyaluran dana, trade finance, kegiatan keagenan dan kerjasama, sistem pembayaran dan e-banking dengan cakupan terbatas, penyertaan modal sementara dalam penyelamatan kredit, serta jasa lainnya dalam rupiah (Basic Bank Service).Pada Tahun 2014 dilakukan pergantian Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah DIY secara open rekruitmen dengan susunan: Direktur Utama : Drs. Bambang Setiawan, Akt, MBA, Direktur Pemasaran : Bambang Ghiri Kuncoro, SH, MMA, Direktur Umum : Drs. Cahya Widi, M.BA, Direktur Kepatuhan : Santoso Rohmad, SE, MM.

2. PT Anindya Mitra Internasional (AMI)Hasil pengelolaan PT. Anindya Mitra Internasional pada Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp164.474.866,00 dapat direalisasikan sebesar Rp400.000.000,00 atau 243,20%. Rasio dividen terhadap penyertaan modal sebesar 1,96%, meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 0%. Hasil pengelolaan PT. Anindya Mitra Internasional tersebut adalah bagian laba yang diperoleh pada tahun buku 2006 yang baru dapat dibayarkan pada Tahun 2014. Adapun kondisi PT. Anindya Mitra Internasional pada tahun buku 2013, total aset meningkat dari Rp21.083.870.830,00 pada Tahun 2012 menjadi sebesar Rp26.653.130.698,00 pada Tahun 2013, total kewajiban meningkat dari Rp13.152.642.433,00 pada Tahun 2012 menjadi sebesar Rp13.717.369.909,00 pada Tahun 2013 dan total ekuitas meningkat dari sebesar Rp7.931.228.397,00 menjadi sebesar Rp12.935.760.789,00 pada Tahun 2013. Pendapatan usaha meningkat dari Rp4.206.391.521,00 pada Tahun 2012 menjadi sebesar Rp5.935.525.678,00 pada Tahun 2013. Beban usaha menurun dari Rp5.984.218.230,00 pada Tahun 2012 menjadi sebesar Rp5.538.737.358,00 pada Tahun 2013. Meskipun pada Tahun 2013 masih rugi namun angka kerugian menurun dratis, yaitu pada Tahun 2012 rugi sebesar Rp2.644.718.327,00 dan pada Tahun 2013 rugi sebesar Rp988.303.656,00. Kinerja perusahaan pada Tahun 2014 (unaudited) menunjukkan angka yang positif dimana total aset sebesar Rp36.318.988.265,00, total kewajiban sebesar Rp15.820.264.117,00, total ekuitas sebesar Rp20.498.724.148,00 dan laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp7.562.963.359,00.

3. PT. Taru MartaniHasil pengelolaan PD. Taru Martani pada Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp88.400.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp40.404.234,00 atau 45,71% dan menurun apabila dibandingkan realisasi Tahun 2013 sebesar Rp682.966.411,00. Hasil pengelolaan PD. Taru Martani tersebut adalah bagian laba yang diperoleh dari tanggal 1 Januari 2013 s.d. 30 Juni 2013 dan direncanakan pada tanggal 1 Juli 2013 seluruh aset, kewajiban dan modal PD. Taru Martani dapat dialihkan dan ditempatkan pada PT. Taru Martani, karena terkendala dengan NPWP, perizinan dan

43

Page 44: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

cukai masih atas nama PD. Taru Martani maka pada tanggal 1 Juli 2013 s.d. 31 Desember 2013 perusahaan masih beroperasi sebagai PD. Taru Martani dan mulai tanggal 1 Januari 2014 dan seterusnya perusahaan beroperasi sebagai PT. Taru Martani. Berkaitan dengan hal tersebut masih ada bagian laba PD. Taru Martani periode tanggal 1 Juli 2013 s.d. 31 Desember 2013 kurang lebih sebesar Rp25.641.028,00 yang belum disetorkan ke Kas Daerah pada Tahun Anggaran 2014, dengan perhitungan 55% x Rp.46.620.050,00 (laba bersih periode 1 Juli 2013 s.d. 31 Desember 2013) dan akan disetorkan ke Kas Daerah pada Tahun Anggaran 2015. Rasio dividen yang diterima Tahun 2014 terhadap penyertaan modal sebesar 0,26%, lebih kecil dibandingkan tahun lalu sebesar 19,84%. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan setoran modal pada Tahun 2013 sebesar Rp12.000.000.000,00 yang disetorkan pada akhir tahun. Kinerja perusahaan pada Tahun 2014 (unaudited) menunjukkan angka yang positif dimana total aset sebesar Rp20.270.725.238,23, total kewajiban sebesar Rp3.530.984.393,62, total ekuitas sebesar Rp16.739.740.844,61 dan laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp850.120.798,61.

4. Badan Usaha Kredit Perdesaan (BUKP)Sesuai Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 tahun 1989 tentang Badan Usaha Kredit Perdesaan Provinsi DIY, lembaga ini mempunyai maksud dan tujuan untuk mengembangkan perekonomian perdesaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat perdesaan, dengan menyediakan dana pembangunan dengan prosedur sederhana, cepat, dan murah.Hasil pengelolaan Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) pada Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp3.968.646.264,08 dapat direalisasikan sebesar Rp3.965.052.571,46 atau 99,91% dan meningkat dibandingkan realisasi Tahun 2013 sebesar Rp3.427.907.025,00. Hasil pengelolaan BUKP tersebut adalah bagian laba yang diperoleh pada tahun buku 2013. Pada Tahun 2013 telah dilakukan tambahan penyertaan modal pada BUKP DIY sebesar Rp6.413.040.276,00 sehingga penyertaan modal Pemda DIY yang semula sebesar Rp13.586.959.724,00 menjadi sebesar Rp20.000.000.000,00. Rasio bagian laba BUKP yang disetorkan pada Tahun Anggaran 2014 terhadap penyertaan modal adalah sebesar 20,75% lebih kecil dibandingkan tahun lalu sebesar 25,23%. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan penyertaan modal pada Tahun 2013 sebesar Rp6.413.040.276,00 yang disetorkan pada akhir tahun. Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, BUKP wajib mengajukan permohonan izin usaha sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) melalui pengukuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat tanggal 8 Januari 2016.

2.2.5. Pengelolaan Barang Milik Daerah Pengelolaan Barang Milik Daerah yang baik tentunya akan memudahkan

penatausahaan Barang Milik Daerah dan merupakan sumberdaya penting bagi pemerintah daerah sebagai penopang utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk dapat mengelola Barang Milik Daerah secara memadai dan akurat. Dalam hal pengelolaan Barang Milik Daerah, pemerintah daerah harus

44

Page 45: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

menggunakan pertimbangan aspek perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan atau penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi agar Barang Milik Daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah. Terbitnya Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2014 yang mencabut PP No.06 tahun 2006 jo PP 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Negara/Daerah yang ditindaklanjuti dengan Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah yang ruang lingkupnya mulai dari Perencanaan kebutuhan sampai dengan Pelaporan sesungguhnya sudah dapat memberikan guide/petunjuk pelaksanaan yang cukup memadai.Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Daerah DIY dalam pengelolaan Barang Milik Daerah berpedoman dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. Dan sesuai dengan perkembangan akhir-akhir ini terjadi perubahan yang signifikan dalam pengelolaan Barang Milik Daerah, yakni :1. Berbagai tantangan dan respon tentunya telah dilakukan sebagai upaya nyata yang

sistematis dan menyeluruh utamanya Gubernur sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah telah menerbitkan peraturan mengenai pengelolaan barang milik daerah dan tentunya secara seksama masing-masing SKPD/Unit Kerja melakukan/melaksanakan tertib administrasi pengelolaan barang dengan mempedomani Peraturan Gubernur dimaksud.

2. Manajemen Barang Daerah seperti kita lihat saat ini telah berkembang cukup pesat, bermula dengan orientasi yang statis, berkembang menjadi dinamis, inisiatif dan strategis yaitu sebagai berikut :a. Orientasi yang statis, dengan memperhatikan control biaya pengadaan,

pemeliharaan/perawatan dan penggunaan;b. Dinamis sudah melakukan kegiatan proaktif manajemen, diketahui nilai barang,

akuntabilitas pengelolaan, sudah dilakukan optimalisasi pemanfaatan barang.3. Strategi manajemen telah dilakukan kegiatan yang terkoordinasi dengan baik dengan

meliputi kegiatan antara lain :a. Melakukan inventarisasi dengan baikb. Dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip ekonomi, efisiensi dan efektif.c. Monitoring dan evaluasi.

2.2.5.1. Penatausahaan Barang Milik DaerahPada tahun 2014 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui DPPKA DIY dengan kegiatan Penatausahaan Barang Milik Daerah telah melakukan inventarisasi barang milik daerah, dengan hasil berupa Laporan Barang Milik Daerah Semesteran dan Laporan Barang Milik Daerah Tahun 2014 yang merupakan gabungan dari Laporan Barang Milik Daerah pada Pengguna Barang di lingkungan Pemda DIY.

2.2.5.2. Persertifikatan Tanah Hak Pakai Pemerintah Daerah DIYPada Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Daerah DIY menargetkan pensertipikatan 7 bidang tanah dan 125 warkah sertipikat tanah, namun telah terealisasi sebanyak

45

Page 46: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

24 bidang tanah yang terdiri dari 15 bidang tanah telah selesai disertipikat dan masih dalam proses sebanyak 9 bidang, serta telah terealisasi 86 warkah sertipikat tanah, dengan rincian sebagaimana tabel berikut:

Tabel II.25Tanah Milik Pemerintah Daerah DIY yang Telah dan Masih dalam Proses

Pensertifikatan Pada Tahun 2014No. Lokasi Luas

(m²) Keterangan

1 Cangkringan, Sleman 5.269 Menunggu SK Hak2 Cangkringan, Sleman 5.000 Menunggu SK Hak3 Cangkringan, Sleman 5.982 Menunggu SK Hak4 Bokoharjo,Prambanan, Sleman 7.476 Menunggu SK Hak5 Bokoharjo,Prambanan, Sleman 8.103 Menunggu SK Hak6 Bokoharjo,Prambanan, Sleman 6.801 Menunggu SK Hak7 Tlogoadi, Mlati, Sleman 3.030 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.002458 Jl. Kusumanegara No. 168, Yogyakarta 1.070 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.000989 Jl. Parangtritis, Pandes, Panggungharjo,

Sewon, Bantul4.076 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.15910 Kadek, Wijirejo, Pandak, Bantul 637 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0001411 Kadek, Wijirejo, Pandak, Bantul 1.628 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0001312 Batikan, Wijirejo, Pandak, Bantul 13.610 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0001513 Tlogoadi, Mlati, Sleman 4.355 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0024614 Tlogoadi, Mlati, Sleman 4.740 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0024515 Jl. Gondosuli No.6 Semaki Umbulharjo

Yogyakarta11.378 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0011716 Jl. Gondosuli No.6 Semaki Umbulharjo

Yogyakarta4.851 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0011617 Sumber Girisuko Panggang Gunungkidul 1.861 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0000918 Ngrancahan Pengkol Patuk Gunungkidul 4.762 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.0000119 Caturtunggal Depok Sleman 93.500 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.820 Margosari Pedukuhan Gunung Gondang

Pengasih Kulonprogo 40(SMKN 2 Pengasih)40.480 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.121 Bendungan Wates Kulonprogo (SMA 2

Wates)9.965 Sudah Hak Pakai An. Pemerintah Daerah DIY Nomor :

P.422 Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul 15.000 Dalam Proses Sertifikat23 Pengkol, Imogiri, Bantul 8.000 Dalam Proses Sertifikat24 Jl. Tunjung No. 2 Baciro, Gondokusuman Yk 855 Dalam Proses Sertifikat

Tabel II.26Warkah Tanah Pemerintah Daerah DIY Pada Tahun 2014

No. Kab/Kota Jumlah Warkah Tanah1 Kabupaten Kota Yogyakarta 182 Kabupaten Kulon Progo 253 Kabupaten Gunung Kidul 214 Kabupaten Bantul 22

JUMLAH 86

46

Page 47: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Sumber: DPPKA DIY, 2015

2.2.5.3. Penyelesaian Status Hak Atas Tanah Eks Bioskop IndraPada Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Daerah DIY telah melakukan upaya penyelesaian terhadap Tanah Eks Bioskop Indra yang terletak di Jalan Jenderal Achmad Yani, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, dengan uraian sebagai berikut :1. Pemerintah Daerah DIY telah mengajukan permohonan status hak atas tanah

dimaksud kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional RI dengan surat Nomor 593/0155, tanggal 13 Januari 2014 perihal Permohonan Status Hak atas Tanah Eks Bioskop Indra.

2. Pada tanggal 22 Mei 2014, terdapat surat dari Kepala Kanwil BPN Provinsi DIY kepada Gubernur DIY Up. Kepala DPPKA DIY Nomor 0846/300-34/V/2014 perihal Harga Tanah dan Rumah/Bangunan Obyek Prk.5 di Jalan A. Yani Nomor 13 Yogyakarta. Dijelaskan dalam surat tersebut tentang perkiraan biaya sebesar Rp 11.395.450.500,- yang harus dibayarkan oleh Pemerintah Daerah DIY untuk terbitnya sertifikat Hak Pengelolaan atas nama Pemerintah Daerah DIY. Biaya tesebut berdasarkan perhitungan yang tertuang dalam Berita Acara Penaksiran Harga Tanah dan Rumah/Bangunan Hak atas Tanah Bekas Sebagian RVE Nomor 504 Seluas 5.170 m² atas nama NV. Javasche Bioscoop En Bouw Maatshapyy yang terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 13 Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diajukan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Nomor : 01/Taks/Prk.5/V/2013 tertanggal 8 Mei 2013.

3. Terhadap hal ini Pemerintah Daerah DIY telah menganggarkan pembayaran biaya tersebut melalui Perubahan Anggaran Tahun 2014.

4. Pada tanggal 24 Oktober 2014 telah terbit Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 39/HPL/BPN RI/2014 tentang Penjualan Rumah/Tanah dan Pemberian Hak Pengelolaan Atas Nama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Atas Tanah Terletak di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

5. Menindaklanjuti SK Pemberian Hak Pengelolaan tersebut , pada tanggal 10 Desember 2014 Pemerintah Daerah DIY telah melakukan Pendaftaran SK Hak ke Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta beserta pembayaran biaya sebesar Rp 11.395.450.500,-.

6. Sertifikat Hak Pengelolaan atas Tanah Eks Bioskop Indra telah terbit pada tanggal 17 Desember 2014, dengan Sertifikat Hak Pengelolaan Nomor 00001dengan luas tanah 5.170 m².

2.2.5.4. PemanfaatanDalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah serta melaksanakan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah telah dilaksanakan pemanfaatan barang milik daerah yang idle, sebagai berikut:

47

Page 48: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

1. Barang milik daerah berupa Tanah dan/atau Bangunan yang dimanfaatkan melalui sewa ada sebanyak 46 (empat puluh enam) bidang, yaitu:

Tabel II.27Daftar Aset Yang Disewakan Pada Tahun 2014

No. LOKASI PENYEWA HARGA SEWA (2014—Rp.)

1. Tanah Eks Pabrik sabut Pengasih Kulonprogo PT. Formula Land 48.069.900

2. Tanah di Desa Sentolo Kulon Progo PT. Amarta Karya 19.618.7503. Tanah di pantai Glagah, Kulon Progo Sumantoyo 2.143.6004. Tanah dan Bangunan Eks PPK Kulon Progo Agus Sujoko 2.315.2505. Tanah dan bangunan di Jl. Perwakilan, Wates,

Kulon ProgoKPRI Sumber Rejeki 4.537.500

6. Tanah di Hargotirto, Kokap, Kulon Progo Kelompok Tani Tirto Manunggaal

1.650.000

7. Tanah eks Tanah Kas Desa Wates (71 Bidang Tanah)

Pemkab Kulon Progo 128.630.000

8. Tanah di Jl. Wisata, Babarsari, Sleman Yayasan Dharmapala 2.431.0009. Tanah di Ambarketawang, Jl. Jogja - Wates,

Sleman1. Mulyono 1.932.9002. Hadi P/Sukani 883.6003. Tri Ruhananto 3.618.7004. Surib 8.564.800

10. Tanah di Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman

Suyanto 2.362.500

11. Sebagian tanah dan bangunan di Karangjati, Mlati, Sleman

1. Anik Suharmini 2.928.0002. Sri Wahyu 2.928.000

12. Tanah dan bangunan di Mrican Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman

R. RB Aria Putra 9.600.000

13. Tanah dan bangunan di Komplek Colombo No.56 Caturtunggal, Depok, Sleman

Aswin Kumala DS. 12.500.000

14. Tanah dan bangunan di Komplek Griya Permata Hijau No. D1 Purwomartani, Kalasan, Sleman

Desey Irianto 12.000.000

15. Bangunan Eks DIPARDA Lantai I Bagian Selatan BPD 99.225.000

16. Tanah dan Bangunan Eks Rumah Dinas Jl. AM Sangaji

Yayasan Wira Husada 103.635.000

17. Tanah dan Bangunan Eks Gudang pangan sbl timur Jl. Abubakar Ali

Sunarti 14.000.000

18. Tanah dan Bangunan eks Rumah Dinas Jl. Munggur No.32 Yogyakarta

BUKP Gondokusuman 15.000.000

19. Tanah & Bangunan di Jl. Jenggotan PT. Cemara Gading 12.000.00020. Tanah di Jl. D I Panjaitan 66 Yogyakarta dr. Soedarman 9.450.00021. Lahan Parkir Basement Malioboro Mall PT. Yogya Indah Sejahtera 1.065.919.00022. Tanah di Komplek Dishutbun, Baciro 28 orang23. Tanah di Jl. Beskalan, Ngupasan, Gondomanan,

YogyakartaCV. Cipta Anugerah Pratama 142.500.000

24. Tanah dan Bangunan di Jl. Jenggotan, Pingit, Jetis, Yogyakarta

Badan Anti Korupsi 6.650.000

25. Tanah di Jalan Kenari Yogyakarta (Eks Gudang BLPT)

Talenta Body Repair 15.050.000

26. Tanah di Jalan Kenari (Eduhotel) SMK 6 Yogyakarta 9.500.00027. Tanah di Patehan Tengah No. 25 Kraton,

Yogyakarta1. Suka Astuti 600.0002. Tien Setiantoro 2.676.0003. Roos Ani 840.0004. Sumartiningsih 1.356.0005. Aris Purnomo 684.000

28. Tanah di Halaman DIPARDA PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

9.900.000

29. Tanah di Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta (eks bioskop Indra)

Paguyuban Pemuda Margo Mulyo

15.000.000

48

Page 49: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

30. Tanah dan bangunan di Jl. DI. Panjaitan No. 70 Mantrijeron, Suryodiningratan, Yogyakarta

Early Childhood Care and Development Resource Center (ECCD-RC)

22.000.000

31. Tanah dan bangunan di Jl. Tunjung No. 2 Baciro RM. Soepomo Sastrowinoto 6.000.00032. Tanah dan Bangunan Eks Diklat Perindustrian,

Malangan, Ring Road SelatanYayasan YAB 43.000.000

33. Tanah bekas OG No.16 di Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul

Pemdes Sumbermulyo 1.300.000

34. Tanah Srimulyo, Piyungan, Bantul Pemkab Bantul 8.730.00035. Tanah Eks Jembatan Timbang, Jl. Bantul,

DongkelanNanang S. 11.000.000

36. Tanah dan bangunan di Glugo, Panggungharjo, Krapyak, Yogyakarta

Son Innamor V Paath 7.500.000

37. Tanah dan Bangunan di Kedongkiron, Dongkelan, Yogyakarta

UD. Surya Tani 7.480.000

38. Tanah dan Bangunan JEC PT. Buanaland Agung 2.311.100.00039. Lahan Tambak Udang di Gadingsari, Sanden,

BantulYB. Pratomo 13.310.000

40. Tanah dan bangunan di Wanujoyo Lor, Piyungan, Bantul

Marmuji 1.612.500

41. Tanah dan bangunan di Jalan Janti (Bekas KPU dan Dinas Pertambangan)

PT. Buanaland Agung 181.500.000

42. Tanah dan bangunan di Jalan Janti (Eks Dinas Gedung Pertambangan)

PT. Anindya Mitra Internasional

80.000.000

43. Tanah di Sorok, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul

Muhyudi Prabowo 750.000

44. Tanah di Telan, Denokan, Trimulyo, Jetis, Bantul Mudjijana 1.500.00045. Tanah dan bangunan di Jl. Gedongan Baru I No.

A2 Pelemwulung, Banguntapan, BantulWishnu Wirawan, SH 5.400.000

46. Tanah dan bangunan di Logandeng, Playen, Gunungkidul (eks PPK)

Anna Gunawan Atmaja 10.000.000

2. Barang Milik Daerah yang dioptimalkan melalui pinjam pakai sebanyak 60 (enam puluh) bidang tanah/bangunan dan 17 (tujuh belas) kendaraan, yang terangkum dalam 36 (tiga puluh enam) perjanjian pinjam pakai, sebagai berikut:

Tabel II.28Daftar Aset Yang Dipinjam Pakai Pada Tahun 2014

No LOKASI Peminjam1. Tanah-tanah di Kabupaten Kulonprogo, 5 obyek :

a. Tanah yang terletak di Hargorejo, Kokap, Kulonprogob. Tanah yang terletak di Bantar Kulon, Banguncipto, Sentolo, Kulonprogoc. Tanah yang terletak di Karangsewy, Galur, Kulonprogo seluas 1.555 m2

d. Tanah yang terletak di Karangsewy, Galur, Kulonprogo seluas 2.590 m2

e. Tanah yang terletak di Kulwaru, Wates, Kulonprogo

Pemkab Kulon Progo

2. Tanah-tanah di Kabupaten Kulon Progo, 3 obyek :a. Tanah di Jalan Sugiman, Gang Bisma, Margosari, Pengasih, Kulon Progo seluas

1.425 m2 sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor P.8 Seri AH.196049 Tanggal 31 Juli 1996 dan seluas 1.255 m2 sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor P.10 Seri AI.951715 Tanggal 11 November 1997

b. Tanah di Jalan Khudori Nomor 49 Wates, Kulon Progo seluas 641 m2 sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor P.7 Seri B.1859289 Tanggal 24 Maret 1987

c. Wates, Kulon Progo seluas 450 m2 sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor P.26 Seri AH.196047 Tanggal 19 April 1996

Pemkab Kulon Progo

3. Tanah yang terletak di Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo seluas + 46.200 m2 sesuai dengan Sertifikat Nomor P.14 Seri AB548997 Tanggal 10 Februari 1993, 1 obyek.

Pemkab Kulon Progo

4. Tanah yang terletak di Desa Pengasih, Pengasih, Kulon Progo seluas 10.000 m2 dari luas keseluruhan 46.200 m2 sesuai Sertifikat No. P.14 Seri AB548997 Tanggal 10 Februari 1993, 1 obyek.

Pemkab Kulon Progo

49

Page 50: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

5. Tanah di Dusun Gatak, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman seluas + 429 m2 dari seluruh luas tanah + 2.244 m2 sesuai dengan sertifikat Nomor P.19 Seri AR.721913 Tanggal 1 Juni 2001, 1 obyek.

Dinas Kesehatan Kab Sleman

6. Tanah di Dusun Gatak, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman seluas + 1.298 m2 dari seluruh luas tanah + 2.244 m2 sesuai dengan sertifikat Nomor P.19 Seri AR.721913 Tanggal 1 Juni 2001, 1 obyek.

Pemdes Bokoharjo

7. Tanah yang terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, 1 obyek.

Pemkab Sleman

8. Tanah di Gesikan, Wijirejo, Pandak, Bantul dan Di Desa Gatak, Kelurahan Bokoharjo, Kcamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, 2 obyek.

Detasemen Zeni

9. Tanah dan Bangunan di Kabupaten Sleman, 6 obyek :a. Tanah dan bangunan yang terletak di Kalitirto, Berbah, Sleman seluas 10.040 m2

sesuai dengan Sertifikat Nomor P.1 Seri B.1858618 Tanggal 18 Juli 1987b. Tanah dan bangunan yang terletak di Pendowoharjo, Sleman seluas 2.510 m2

sesuai dengan Sertifikat Nomor P.4 Seri B.1858625 Tanggal 18 Juli 1987c. Tanah dan bangunan yang terletak di Sumberagung, Moyudan, Sleman seluas

9.510 m2 sesuai dengan Sertifikat Nomor P.1 Seri B.1873598 Tanggal 22 September 1987

d. Tanah dan bangunan yang terletak di Pendowoharjo, Sleman seluas 5.705 m2

sesuai dengan Sertifikat Nomor P.3 Seri B.1873599 Tanggal 08 September 1987e. Tanah dan bangunan yang terletak di Margodadi, Seyegan, Sleman seluas 6.770

m2 sesuai dengan Sertifikat Nomor P.1 Seri B.1873600 Tanggal 22 September 1987f. Tanah dan bangunan yang terletak di Bimomartani, Ngemplak, Sleman seluas

9.910 m2 sesuai dengan Sertifikat Nomor P.1 B.8979481 Tanggal 17 Juni 1988

Pemkab Sleman

10. Sebagian tanah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di Wisma PU Kaliurang, Kabupaten Sleman seluas + 64 m2, 1 obyek.

BBWS Serayu Opak

11. Sebagian tanah yang terletak di Maguwoharjo, Depok, Sleman tanah seluas + 585,4 m2 dari luas keseluruhan + 5.800 m2 sesuai Sertipikat Hak Pakai Nomor 166 Seri AX 216169, tanggal 17 April 2006, 1 obyek.

Kemenhub RI

12. Tanah dan bangunan Milik Daerah yang terletak di Kalitirto, Berbah, Sleman tanah seluas + 20.785 m2 sesuai dengan sertifikat Hak Pakai Nomor 5 Seri AH 443787, tanggal 21 Maret 1997 dan bangunan seluas 2.485,16 m2, 1 obyek.

Kemen PU RI

13. Tanah yang terletak di Jalan Laksda Adisutjipto Km. 8 Yogyakarta, 1 obyek. Balai Karantina Pertanian

14. Kendaraan jenis Sedan, Merk/Type Toyota New Camry 3.OV/AT, Tahun 2004, 2995 CC, Nomor Polisi AB 92, Nomor Rangka MR 053-XK 3044, Nomor Mesin IMZ-1694200, Nomor BPKB, Warna Abu-abu Metalite, 1 obyek.

Polda DIY

15. Tanah di Jalan Kusumanegara Nomor 9 Yogyakarta, 1 obyek. BPMD16. Bangunan lantai atas sebelah utara eks Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yang terletak di Jalan Malioboro Nomor 14 Yogyakarta, 1 obyek.Kartamantul

17. Tanah yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta, seluas + 1.380 m2 dari luas keseluruhan + 6.775 m2 sesuai sertifikat Nomor P.3/Kpr Seri B.8302803 Tanggal 17 Juni 1988, 1 obyek.

BNN DIY

18. Kendaraan Operasional Minibus/MP Suzuki/GC 415 V-APV STD, 1 unit. BNN DIY19. Tanah yang terletak di Jalan Suryodiningratan Nomor 8 Yogyakarta, 1 obyek. ISI Yogyakarta20. Sebagian tanah dan bangunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta yang terletak di Resort KSDA Kota Yogyakarta di Baciro seluas + 100 m2 kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta, 1 obyek.

BKSDA Yogyakarta

21. Sebagian tanah dan bangunan Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di Jalan Malioboro Nomor 56 Yogyakarta, seluas 144 m2 dari luas seluruhnya seluas 8.472 m2, 1 obyek.

Pemkot Yogyakarta

22. Kendaraan Dinas, 15 unit KPU23. a. Barang-barang Inventaris, 1 unit

b. Tanah yang terletak di Jl. Ipda Tut Hasrono 47, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta, 1 obyek

KPU

24. Tanah yang terletak di Jalan Notowinatan PA II/437, Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta tanah seluas 104 m2 sesuai dengan Sertifikat Nomor P.3/Gnk Seri B.8190750 dan bangunan yang terletak di Jalan Jlagran Nomor 52 Yogyakarta seluas 90 m2, 2 obyek.

Kemenag Kota Yogyakarta

25. Tanah yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mergangsan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta seluas + 2.250 m2 dari luas keseluruhan + 6.775 m2 sesuai dengan Sertifikat Nomor P.3/Kpr Seri B.8302803, tanggal 17 Juni 1988, 1 obyek.

BPN DIY

26. Tanah seluas 8.877 m2 dari laus keseluruhan 29.841 m2 sesuai sertifikat Hak Pakai Kemenkes RI

50

Page 51: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Nomor P.5/Bnr seri B 8972861 tanggal 26 September 1987 yang terletak di Jalan Kyai Mojo Pingit, Yogyakarta, 1 obyek.

27. Tanah yang terletak di Jl. Brigjen Katamso Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta seluas + 1.000 m2 dari seluruh luas tanah + 6.775m2 sesuai Sertifikat Nomor P.3/Kpr Seri B.8302803 tgl 17 Juni 1988, 1 obyek.

BPS Kota Yogyakarta

28. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Faridan Muridan Noto 21 Kotabaru, Yogyakarta, 1 obyek.

Lembaga Sandi

29. Balai Benih Induk (BBI) Perikanan Krapyak dan Balai Benih (BBI) Perikanan Gesikan, Kabupaten Bantul beserta daftar barang inventaris lainnya, 1 obyek.

Pemkab Bantul

30. Tanah dan bangunan eks UPT Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY, 2 obyek :a. Tanah dan bangunan eks UPT kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi DIY yang terletak di Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantulb. Tanah dan bangunan eks UPT kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi DIY yang terletak di Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul

Pemkab Bantul

31. Tanah dan bangunan di Jalan Wiyoro Lor Nomor 21 Baturetno, Banguntapan, Bantul, 1 obyek.

Balai BTKLPP

32. Tanah di Kabupaten Bantul, 4 obyek :a. Tanah di desa Argorejo, Kecamatan Sedayu untuk kantor Kecamatan Sedayu.b. Tanah di Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul seluas 4.204 m2

sesuai dengan sertifikat Nomor P.0003 seri AN.372362 untuk Kecamatan Sanden.c. Tanah di Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul seluas 4.824 m2

sesuai sertifikat Nomor P.0006 seri AN.370599 untuk Puskesmas Sandend. Tanah di Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul seluas 2.159 m2

sesuai dengan sertifikat Nomor P.0005 seri AN 372361 untuk Sekolah Dasar Negeri I Sanden.

Pemkab Bantul

33. Tanah dan Bangunan di Kabupaten Gunungkidul, 2 obyek :a. Tanah di Jl Brigjen Katamso Nomor 8 Wonosari Gunungkidulb. Tanah dan bangunan di desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.

Pemkab Gunungkidul

34. Tanah-tanah di Kabupaten Gunungkidul, 10 obyek :a. Tanah yang terletak di Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul seluas 1.663 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00001 seri AB.538626 tanggal 08/07/1991b. Tanah yang terletak di Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul seluas 593 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00002 seri AB.538627 tanggal 08/07/1991c. Tanah yang terletak di Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul seluas 102 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00004 seri AB.740783 tanggal 17/04/1993d. Tanah yang terletak di Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul seluas 65 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00003 seri AD.740785 tanggal 17/04/1993e. Tanah yang terletak di Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul seluas 637 m2 sesuai

dengan sertifikat Nomor P.00002 seri AD.728434 tanggal 18/01/1993f. Tanah yang terletak di Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul seluas 146 m2 sesuai

dengan sertifikat Nomor P.0003 seri AD.7284354 tanggal 18/01/1993g. Tanah yang terletak di Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul seluas 468 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00001 Seri AD.728433 Tanggal 18/01/1993h. Tanah yang terletak di Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul seluas 22.502 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00005 Seri AH.457048 Tanggal 01/08/1996i. Tanah yang terletak di Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul seluas 21.151 m2

sesuai dengan Sertifikat Nomor P.00003 Seri AH.457559 Tanggal 03/09/1996j. Tanah yang terletak di Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul seluas 9.696 m2 sesuai

dengan Sertifikat Nomor P.00002 Seri AH.457049 Tanggal 31/08/1996

Pemkab Gunungkidul

35. Sebagian tanah dan bangunan milik Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di Kedung Poh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, dengan luas 2.035 m2 dari total luas keseluruhan 6.677 m2 sesuai Sertifikat Hak Pakai Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 00001 Seri AL.145170 tanggal 29 April 2009, 1 obyek.

Pemkab Gunungkidul

36. Bangunan gedung kantor bekas Kantor Pelayanan Pajak Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Gunungkidul di atas tanah milik Kepolisian Resort Gunungkidul, 1 obyek.

Polres Gunungkidul

3. Barang Milik Daerah berupa Tanah dan/atau bangunan yang dimanfaatkan melalui bentuk Bangun Guna Serah sebanyak 1 (satu) bidang, yaitu Tanah di Jl. Malioboro dengan PT. YIS selama 30 tahun dengan kontribusi pada tahun

51

Page 52: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

2014 sebesar Rp.455.000.000,- (empat ratus lima puluh lima juta rupiah), sesuai dengan :a. Akta Perjanjian Kerjasama Kontrak Bagi Tempat Usaha dan Kontrak Bagi

Keuntungan Nomor 53, b. Addendum Perjanjian Bersama Kontrak Bagi Tempat Usaha dan Kontrak

Bagi Keuntungan antara Pemerintah Provinsi DIY dengan PT Yogya Indah Sejahtera dalam pembangunan dan pengelolaan Malioboro Hotel di Jl Malioboro Yogyakarta tanggal 12 September 1992 Nomor 665.2/3076 tanggal 8 Desember 1993.

c. Addendum Perjanjian Bersama Kontrak Bagi Tempat Usaha dan Kontrak Bagi Keuntungan antara Pemerintah Provinsi DIY dengan PT Yogya Indah Sejahtera dalam pembangunan dan pengelolaan Malioboro Hotel di Jl Malioboro Yogyakarta anggal 12 September 1992 Nomor 199/KPTS/1998 tanggal 14 Agustus 1998.

2.2.5.5. Penyusunan DED Wisma Tamu di Jalan Tamansiswa YogyakartaPemilihan perencana untuk kegiatan penyusunan DED Wisma Tamu di Jalan

Taman Siswa Yogyakarta dilakukan melalui lelang umum dan diikuti oleh 6 peserta yaitu PT. Multi Visi Karya, CV. Tri Matra, PT. Kala Prana Konsultan, PT. Arsigraphi, PT. Surya Unggul Nusa Cons dan PT. Proporsi. Dalam pelaksanaan lelang telah ditentukan HPS sebesar Rp.303.215.000,- (tiga ratus tiga juta dua ratus lima belas ribu rupiah) dan setelah dilakukan evaluasi diperoleh pemenang lelang yaitu PT. Multi Visi Karya dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp.180.015.000,- (seratus delapan puluh juta lima belas ribu rupiah).

Hasil dari penyusunan DED ini berupa gambar dan RAB untuk wisma tamu yang telah disesuaikan dengan kebutuhan Pemda DIY akan ruang meeting/pertemuan dengan fasilitas kamar VVIP sebanyak 5 (lima) kamar. Pada intinya bangunan wisma terdiri dari :1. Bangunan 3 lantai (basement, lantai dasar dan lantai 1)2. Lantai Basement digunakan untuk parkir, ruang penjaga, ruang security dan 3

(tiga) kamar tidur sopir.3. Lantai Dasar terdiri dari lobby, 2 (dua) kamar tidur VVIP, hall, ruang pengelola,

2 (dua) ruang meeting kecil ukuran 12m x 6m, gudang dan dapur.4. Lantai 1 terdiri dari 3 (tiga) kamar tidur VIP, ruang konvensi ukuran 12m x 18m,

ruang makan, gudang dan mushola.5. Pada setiap lantai terdapat toilet umum dan toilet khusus difabel.6. Terdapat fasilitas lift penumpang 1 (satu) unit dari basement sampai lantai 1,

terdapat 3 (tiga) buah tangga, 1 (satu) tangga menghubungkan basement sampai dengan lantai 1 dan 2 (dua) buah tangga menghubungkan lantai 1 dan lantai dasar (untuk umum dan khusus tamu inap).

2.2.5.6. Rehabilitasi Rumah DinasRehabilitasi rumah dinas diawali dengan perencaan yang dilakukan oleh

CV. Citra Reka Graha, kemudian untuk konstruksi rehabilitasi dilakukan oleh CV. Dirka Karya Persada. Pada APBD tahun 2014 dengan Anggaran sebesar

52

Page 53: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Rp.158.583.000,- (seratus lima puluh delapan juta lima ratus delapan puluh tiga ribu rupiah) telah dilakukan rehabilitasi rumah dinas sebanyak 3 (tiga) unit yaitu:1. Rumah Dinas di Komplek Colombo 60 Caturtunggal, Depok, Sleman2. Rumah Dinas di Pelemwulung A.2 BanguntapanBantul3. Rumah Dinas di Panggungharjo, Sewon, Bantul.Pada APBD Perubahan 2014 dilakukan rehabitasi tambahan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 69.267.000,- (enam puluh sembilan juta dua ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) untuk 2 (dua) Rumah Dinas yaitu :1. Rumah Dinas di Komplek Colombo 60 Caturtunggal, Depok, Sleman2. Rumah Dinas di Panggungharjo, Sewon, Bantul.

2.2.5.7. Penjaminan Barang Milik DaerahKegiatan penjaminan barang milik daerah tidak dapat dilanjutkan mengingat adanya surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SE-06/D.05/2013 tanggal 31 Desember 2013 dan Surat Edaran dari Asosiasi Umum Indonesia Nomor 4/AAUI/2014 tanggal 8 Januari 2014 yang mengamanatkan terhadap Perusahaan Asuransi Umum dan Perusahaan Reasuransi yang tidak mematuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam lampiran surat edaran Nomor SE-06/D.05/2013 dikenakan sanksi administratif sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang usaha perasuransian.

Bahwa terhadap pelaksanaannya telah dilakukan lelang pada tanggal 25 November 2014 dengan HPS yang ditawarkan adalah sebagai berikut:1. HPS untuk Asuransi Bangunan Gedung (kebakaran dan gempa bumi) sebanyak

58 unit adalah Rp.449.610.919,27 (empat ratus empat puluh sembilan juta enam ratus sepuluh ribu sembilan ratus sembilan belas koma dua puluh tujuh ribu rupiah).

2. HPS untuk Asuransi Kendaraan (all risk dan TLO) sebanyak 110 unit adalah Rp.299.814.300,- (dua ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus empat belas ribu tiga ratus rupiah).

Pada saat lelang Asuransi Bangunan Gedung, terdapat 3 penawar yaitu:1. PT. Bina Griya Upakara dengan harga penawaran sebesar Rp.449.551.000,-

(empat ratus empat puluh sembilan juta lima ratus lima puluh satu ribu rupiah)2. BUMIDA dengan harga penawaran sebesar Rp.449.610.919,- (empat ratus

empat puluh sembilan juta enam ratus sepuluh ribu sembilan ratus sembilan belas rupiah)

3. PT. Asuransi Himalaya dengan harga penawaran sebesar Rp.450.267.308,51 (empat ratus lima puluh juta dua ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus delapan koma lima puluh satu rupiah).

Dua perusahaan asuransi menawar di bawah HPS/tarif OJK dan satu perusahaan menawar di atas HPS Pemda DIY. Apabila ditetapkan pemenang dari penawar terendah (tarif dibawah OJK), maka Pemda DIY akan mengalami kesulitan klaim, karena perusahaan pemenang lelang akan dikenakan sanksi oleh OJK.

53

Page 54: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Sebelum membuat keputusan, Pemda DIY telah melakukan koordinasi dengan OJK DIY dan telah berkirim surat kepada Kepala Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta dengan surat Nomor 027/11639/PBD tanggal 8 Desember 2014 perihal Menanggapi SE OJK untuk mohon fatwa/arahan terhadap permasalahan ini. Adapun surat jawaban Nomor S-9/NB.211/2015 perihal tanggapan terkait surat edaran OJK memberitahukan bahwa tidak melanjutkan penetapan pemenang lelang dengan harga di bawah tarif dan selanjutnya penilaian pemenang lelang dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dan reputasi perusahaan.

Sedangkan untuk Asuransi Kendaraan, hanya terdapat 1 (satu) perusahan penawar sehingga tidak dapat dibuka.

Dengan permasalahan tersebut akhirnya Pemda DIY memutuskan mengembalikan dana dan untuk ke depan Pemda DIY akan mengusulkan ke LKPP agar penyediaan asuransi dibuat melalui e-Purchasing (sesuai dengan Perpres 70 Tahun 2012 Pasal 38 ayat (5) yang menyebutkan bahwa Kriteria Barang Khusus/Pekerjaan Konstruksi Khusus/ Jasa Lainnya yang bersifat khusus yang memungkinkan dilakukan Penunjukan Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi Barang/Jasa Lainnya berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah.

2.2.5.8. Pembuatan Aplikasi Pemanfaatan Barang Milik DaerahPada tahun 2014 telah dibuat Aplikasi Pemanfaatan Barang Milik Daerah oleh CV. Technoporia Indonesia. Aplikasi pemanfaatan terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Pemanfaatan Barang Milik Daerah melalui Pinjam Pakai dan melalui Sewa. Aplikasi ini dimaksudkan untuk: 1. Mendokumentasi pemanfaatan Barang Milik Daerah melalui pinjam pakai dan

sewa 2. Mengetahui kapan pinjam pakai dan sewa berakhir, sehingga dapat diambil

kebijakan terkait berakhirnya pinjam pakai dan sewa tersebut.

2.2.5.9. Penghapusan1. Pelaksanaan Penatausahaan dan Penghapusan Barang Milik Daerah.

Barang Milik Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang hilang, rusak berat dan tidak efisien lagi penggunanya untuk kepentingan dinas, layak dihapuskan dari Daftar Barang Milik Daerah. Dalam rangka pelaksanaan penatausahaan dan penghapusan Barang Milik Daerah kegiatan yang telah dilaksanakan : a. Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah dengan

Keputusan Gubernur 2/PAN/2014 tanggal 27 Januari 2014 dan ditindak lanjuti dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 933/00830/PBD tanggal 29 Januari 2014 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 933/11389/PBD Tanggal 1 Desember 2014.

b. Mengirimkan Surat Edaran Gubernur Nomor 933/0225 Tanggal 20 Januari 2014 tentang Penghapusan Barang Inventaris Tahun Anggaran 2014.

54

Page 55: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

c. Mengajukan Permohonan Persetujuan Penghapusan Barang Milik Daerah kepada Gubernur. Permohonan Persetujuan penghapusan barang milik daerah Tahun Anggaran 2014 yang telah mendapatkan Persetujuan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain :1) Keputusan Gubernur Nomor 59/KEP/2014 tentang Persetujuan

Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta Dari Daftar Barang Dinas Pertanian.

2) Keputusan Gubernur Nomor 60/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta Dari Daftar Barang Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

3) Keputusan Gubernur Nomor 84/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Hewan Ternak Milik Daerah di Purwobinangun, Pakem, Sleman dari Daftar Barang UPTD Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan Dinas Pertanian.

4) Keputusan Gubernur Nomor 87/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jl. Kyai Mojo No. 56 Yogyakarta Dari Daftar Barang Badan Kepegawaian Daerah.

5) Keputusan Gubernur Nomor 113/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Barang Milik Daerah di Jalan Kenari Nomor 1 Yogyakarta Dari Daftar Barang Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

6) Keputusan Gubernur Nomor 120/KEP/2014 tentang Penetapan Penghapusan Barang Milik Daerah di Wonocatur, Banguntapan, Bantul Dari Daftar Barang Milik Daerah.

7) Keputusan Gubernur Nomor 128/KEP/2014 tentang Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jalan Solo KM 9 Yogyakarta Dari Daftar Barang Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

8) Keputusan Gubernur Nomor 135/KEP/2014 tentang Penghapusan Tanah dan Bangunan Dari Daftar Barang Milik Daerah Dalam Rangka Tukar Menukar Tanah dan Bangunan Milik PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Cabang Yogyakarta Airport Dengan Tanah dan Bangunan Milik Daerah.

9) Keputusan Gubernur Nomor 137/KEP/2014 tentang Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jalan Brigjen Katamso No. 4 Wonosari, Gunungkidul Dari Daftar Barang SMA N 1 Wonosari.

10) Keputusan Gubernur Nomor 138/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jalan Sugiyopranoto No. 15 Wonosari, Gunungkidul Dari Daftar Barang Kantor Pelayanan Pajak Daerah di Kabupaten Gunungkidul.

11) Keputusan Gubernur Nomor 250/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah Dari Daftar Barang Pengguna/Kuasa Pengguna. Keputusan ini sebagai tindak lanjut rekomendasi dari Inspektorat DIY terkait temuan BPK atas hasil sensus tahun 2013 tentang barang-barang yang tidak diketemukan fisiknya.

55

Page 56: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Selanjutnya setelah diverifikasi oleh Inspektorat barang-barang dimaksud diketemukan kembali dalam kondisi rusak berat. Sehingga direkomendasi untuk dihapuskan dari Daftar Barang Milik Daerah.

12) Keputusan Gubernur Nomor 257/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah Berupa Kendaraan Dinas Operasional Dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna.

13) Keputusan Gubernur Nomor 314/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Bangunan Gedung Milik Daerah Yang Terletak di Komplek Kepatihan Yogyakarta Dari Daftar Barang Biro Umum, Humas dan Protokol.

14) Keputusan Gubernur Nomor 316/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Bangunan Gedung dan Pemindahtanganan Bongkaran Bangunan Milik Daerah di Jalan Kaliurang KM 17 Yogyakarta Dari Daftar Barang Rumah Sakit Jiwa Grhasia.

2. Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang milik Daerah Pemindahtanganan barang milik daerah adalah pengalihan kepemilikan sebagai tindak lanjut dari penghapusan, sedangkan bentuk-bentuk pemindahtanganan antara lain dengan cara Penjualan, Hibah, Tukar Menukar dan Penyertaan Modal.a. Penjualan

Pelaksanaan Penjualan Barang Milik Daerah mendasarkan pada :1) Pembentukan Panitia Penjualan Barang Milik Daerah dengan Keputusan

Gubernur Nomor 3/PAN/2014 tanggal 27 Januari 2014 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 933/00831/PBD tanggal 29 Januari 2014 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 933/11390/PBD Tanggal 1 Desember 2014.

2) Melaksanakan Penjualan kepada Masyarakat Umum. Penjualan Barang Milik Daerah yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014, mendasarkan :a) Keputusan Gubernur Keputusan Nomor 73/KEP/2014 tentang

Penghapusan dan Cara Penjualan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta Dari Daftar Barang Badan Ketahanan Pengan dan Penyuluhan.

b) Keputusan Gubernur Nomor 74/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta Dari Daftar Barang Dinas Pertanian.

c) Keputusan Gubernur Nomor 89/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Hewan Ternak Milik Daerah di Purwobinangun, Pakem, Sleman dari Daftar Barang UPTD Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan Dinas Pertanian.

56

Page 57: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

d) Keputusan Gubernur Nomor 90/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Bangunan Gedung Milik Daerah di Jl. Kyai Mojo No. 56 Yogyakarta Dari Daftar Barang Badan Kepegawaian Daerah.

e) Keputusan Gubernur Nomor 116/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Barang Milik Daerah di Jalan Kenari Nomor 1 Yogyakarta Dari Daftar Barang Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

f) Keputusan Gubernur Nomor 132/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Bongkaran Bangunan Gedung Milik Daerah di Jalan Solo KM 9 Yogyakarta Dari Daftar Barang Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

g) Keputusan Gubernur Nomor 254/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Barang Milik Daerah Dari Daftar Pengguna/Kuasa Pengguna Tahun Anggaran 2014.

h) Keputusan Gubernur Nomor 264/KEP/2014 tentang Penghapusan dan Cara Penjualan Barang Milik Daerah Berupa Kendaraan Dinas Operasional Dari Daftar Barang Pengguna dan Kuasa Pengguna Tahun Anggaran 2014

i) Keputusan Gubernur Nomor 319/KEP/2014 tentang Penghapusan Bangunan dan Cara Penjualan Bongkaran Bangunan Milik Daerah di Jalan Kaliurang KM 17 Yogyakarta Dari Daftar Barang Rumah Sakit Jiwa Grhasia.

j) Keputusan Gubernur Nomor 335/KEP/2014 tentang Penghapusan Bangunan Gedung dan Cara Penjualan Bongkaran Bekas Bangunan Gedung Milik Daerah Yang Terletak di Komplek Kepatihan Yogyakarta Dari Daftar Barang Biro Umum, Humas dan Protokol.

k) Surat Sekretaris Daerah Nomor 933/1659 tanggal 17 April 2014 perihal Persetujuan Penjualan material bongkaran kegiatan pembangunan, renovasi dan rehabilitasi bangunan gedung milik daerah (BLH, BAPELJAMKESOS, Museum Sandi, Sekretariat DPRD, Dinas PUP dan ESDM, Dinas Kehutanan dan Perkebunan).

l) Surat Sekretaris Daerah Nomor 933/3386 Tanggal 2 Juli 2014 perihal Persetujuan Penjualan material bongkaran kegiatan pembangunan, renovasi dan rehabilitasi bangunan gedung milik daerah (UPTD BPBPTDK Dinas Pertanian, Museum Negeri Sonobudoyo Dinas Kebudayaan dan UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan)

m) Surat Sekretaris Daerah Nomor 933/6265 Tanggal 13 Oktober 2014 tentang Persetujuan Penjualan perihal Persetujuan Penjualan ikan dan udang (UPTD BPTKP Dinas Kelautan dan Perikanan).

b. HibahAdalah salah satu bentuk dari Pemindahtanganan dengan cara pengalihan kepemilikan dengan tanpa adanya kontra prestasi, kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain :

57

Page 58: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

1) Membentuk Tim dengan Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 7/SEKDA/2014 tanggal 11 Maret 2014 tentang Pembentukan Tim Monitoring dan Investigasi Pengelolaan Barang Milik Daerah dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Nomor 030/03201/PBD Tanggal 7 April 2014 tentang Penunjukan Personalia Tim Monitoring dan Investigasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Tahun Anggaran 2014 yang diubah dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Nomor 030/11391/PBD Tanggal 1 Desember 2014.

2) Melaksanakan Proses Hibah Barang Milik Daerah kepada Pihak Ketiga selain tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan. Pelaksanaannya mendasarkan Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 17/SEKDA/V/2014 tentang Persetujuan Hibah Barang Milik Daerah Kepada Search And Rescue Daerah Istimewa Yogyakarta Kompi Mahakarta.

3) Melaksanakan Proses Hibah Barang Milik Daerah berupa bangunan gedung kepada Pihak Ketiga. Pelaksanaan Hibah Barang Milik Daerah Tahun Anggaran 2014 dengan mendasarkan:a) Keputusan Gubernur Nomor 141/KEP/2014 tentang Penghapusan

Bangunan Gedung dan Hibah Barang Bekas Bongkaran Bangunan Gedung Milik Daerah di Jalan Brigjen Katamso No. 4 Wonosari, Gunungkidul Dari Daftar Barang SMA N 1 Wonosari.

b) Keputusan Gubernur Nomor 145/KEP/2014 tentang Persetujuan Penghapusan Bangunan Gedung dan Hibah Bangunan Gedung Milik Daerah di Jalan Sugiyopranoto No. 15 Wonosari, Gunungkidul Dari Daftar Barang Kantor Pelayanan Pajak Daerah di Kabupaten Gunungkidul.

c. Tukar Menukar Tanah dan/atau BangunanAdalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Daerah yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dengan Pihak Lain. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun Anggaran 2014 melaksanakan tukar menukar tanah dan bangunan milik Pemeritah Daerah dengan tanah dan bangunan milik PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Cabang Yogyakarta Airport yang berlokasi di Jl. Solo KM 9 Yogyakarta (Maguwoharjo, Depok, Sleman). Pelaksanaan ini mendasarkan pada Keputusan Gubernur No. 140/KEP/2014 tentang Pelepasan Hak Atas Tanah dan Bangunan Dalam Rangka Tukar Menukar Tanah dan Bangunan Milik PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Cabang Yogyakarta Dengan Tanah dan Bangunan Milik Daerah.

2.2.5.10. Pelaksanaan Pembinaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah. Agar pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dapat berjalan lancar, tertib dan teratur baik dalam

58

Page 59: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

penerimaan, penyimpanan, pengeluaran barang maupun pelaporannya mendasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomr 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah telah ditunjuk Penyimpan dan Pengurus Barang dengan Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 6/SEKDA/II/2014 tentang Pejabat Pengurus Barang Dan Penyimpan Barang Milik Daerah Tahun Anggaran 2014.Peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur negara dalam pengelolaan Barang Milik Daerah sangat memerlukan usaha yang terus menerus agar dapat terwujud kualitas pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, transparan dan akuntabel. Salah satu usaha dalam rangka mencapai kualitas tersebut adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DIY Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah bagi Kepala Bagian Umum/Kepala Tata Usaha dan Penyimpan/Pengurus Barang di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta beserta staf Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah pada tanggal 13 dan 14 Oktober 2014 di Gowongan Inn Hotel Yogyakarta di Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta.

2.2.5.11. Penyiapan Bahan dan Pelaksanaan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR).Dalam rangka pengamanan dan penyelamatan terhadap barang/keuangan milik daerah, dan apabila Pengelola, Pembantu Pengelola, Pengguna/Kuasa Pengguna, Penyimpan dan atau Pengurus Barang yang karena perbuatannya sehingga mengakibatkan adanya kerugian daerah maka kepadanya dapat dikenakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) begitu juga kepada Bendaharawan atau Pegawai bukan Bendaharawan yang merugikan keuangan dan barang daerah dapat dikenakan Tuntutan Perbendaharaan (TP) .Untuk mendukung kegiatan sebagaimana tersebut diatas telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut:1. Membentuk Majelis Pertimbangan dan Sekretariat Majelis Pertimbangan

Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan barang Daerah Provinsi DIY dengan Keputusan Gubernur Nomor 3.1/KEP/2014 tanggal 10 Januari 2014 dan yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Nomor 931/00317/PBD Tanggal 13 Januari 2014 tentang Penunjukan Majelis Pertimbangan dan Sekretariat Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Keputusan Nomor 931/11388/PBD Tanggal 1 Desember 2014.

2. Menindaklanjuti Hasil Pemeriksaaan Khusus dari Inspektorat Daerah Istimewa Yogyakarta untuk pelaksanaan penyelesaian TP-TGR . a. Kepada Non Pegawai Sipil selama tahun 2014.

59

Page 60: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

Sejak awal penagihan (TA. 2009) sebanyak 61 orang, sampai dengan akhir tahun 2014 masih perlu melakukan penyelesaian/penagihan sebanyak 24 (dua puluh empat) orang

b. Kepada Pegawai Negeri Sipil dalam Tahun 2014Tahun 2014 melaksanakan penagihan terhadap 1 (satu) orang PNS dan sampai dengan akhir tahun 2014 masih perlu melakukan penyelesaian/penagihan sebanyak 1 (satu) orang (belum melakukan penyelesaian/pelunasan)

3. Membuat Laporan Gubernur mengenai perkembangan penyelesaian kasus kerugian Daerah kepada Menteri Dalam Negeri Cq. Direktur Jenderal Keuangan Daerah dengan surat No. 931/0238 Tgl. 20 Januari 2014 untuk Laporan Penyelesaian Kerugian Daerah Pemda DIY Semester II per 31 Desember 2013 dan surat No. 931/3684 Tgl. 15 Juli 2014 untuk Laporan Penyelesaian Kerugian Daerah Pemda DIY Semester I per 30 Juni 2014.

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD1) Dinas Pendidikan Pemuda, dan Olahraga.

(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 94,16%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 87,95%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

95,83%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 89,10%.(5) Program Pendidikan Anak Usia Dini. Realisasi Keuangan 94,66%.(6) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Realisasi Keuangan

94,18%.(7) Program Pendidikan Menengah. Realisasi Keuangan 96,19%.(8) Program Pendidikan Non Formal. Realisasi Keuangan 93,30%.(9) Program Pendidikan Khusus Dan Pendidikan Layanan Khusus. Realisasi

Keuangan 94,46%.(10) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Realisasi Keuangan 89,72%.(11) Program Pendidikan Tinggi. Realisasi Keuangan 95,27%.(12) Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka. Realisasi Keuangan

80,80%.(13) Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD. Realisasi Keuangan

89,08%.(14) Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya. Realisasi Keuangan 89,65%.(15) Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan. Realisasi Keuangan 91,71%.(16) Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan. Realisasi Keuangan

85,68%.(17) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. Realisasi Keuangan 88,71%.(18) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup

Pemuda. Realisasi Keuangan 96,50%.(19) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. Realisasi Keuangan 98,10%.(20) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. Realisasi Keuangan 86,88%

60

Page 61: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(21) Program Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda. Realisasi Keuangan 96,84%.(22) Program Peningkatan Prestasi Olahraga. Realisasi Keuangan 94,19%.

2) Dinas Kesehatan.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 89,90%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 87,32%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan

87,70%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi keuangan 96,86%(5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Realisasi keuangan

96,55%.(6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Realisasi keuangan 94,87%(7) Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Realisasi keuangan 98,93%.(8) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru. Realisasi keuangan 90,28%.(9) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru. Realisasi keuangan 94,59%.(10) Program Sediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan Pengawasan Makanan.

Realisasi keuangan 97,53%.(11) Program Kesehatan Lansia. Realisasi keuangan 99,38%.(12) Program Kesehatan Anak dan Remaja. Realisasi keuangan 90,60%.(13) Program Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Realisasi keuangan 91,68%.(14) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD BAPELJAMKESOS. Realisasi

keuangan 56,49%.(15) Program Pembinaan Kesehatan Ibu. Realisasi keuangan 98,87%.(16) Program Pelatihan Kesehatan Dan Peningkatan Mutu Diklat. Realisasi keuangan

90,16%.(17) Program Pembinaan Kesehatan Bayi dan Balita. Realisasi keuangan 98,60%.(18) Program Pembiayaan Kesehatan. Realisasi keuangan 97,45%.(19) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Realisasi keuangan 91,81%.

3) Rumah Sakit Grhasia(1) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD. Realisasi keuangan

89,06%.

4) Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 90,11%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 94,00%.(3) Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Realisasi keuangan 96,52%.(4) Program Pembangunan Saluran Drainage/Gorong-gorong. Realisasi keuangan

92,67%(5) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Realisasi keuangan

96,45%

61

Page 62: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(6) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan. Realisasi keuangan 94,85%.(7) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya. Realisasi keuangan 92,46%.(8) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku. Target Capaian 91,50%.(9) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber

Daya Air Lainnya. Realisasi keuangan 89,46%.(10) Program Pengendalian Banjir. Realisasi keuangan 89,71%.(11) Program Pelayanan Jasa Pengujian. Realisasi keuangan 82,96%.(12) Program Pengelolaan Persampahan. Realisasi keuangan 85,53%.(13) Program Pengembangan Kawasan Perkotaan. Realisasi keuangan 94,48%.(14) Program Pengembangan Kawasan Perdesaan. Realisasi keuangan 90,58%(15) Program Pembangunan Dan Pengelolaan Bangunan Gedung Dan Lingkungan.

Realisasi keuangan 96,97%.(16) Program Peningkatan Jalan dan Jembatan. Realisasi keuangan 98,17%.(17) Program Pengkaji dan Penerapan Teknologi Bidang Pekerjaan Umum. Realisasi

keuangan 99,40%(18) Program Pengadaan Tanah untuk Infrastruktur. Realisasi keuangan 83,51%.(19) Program Pengembangan Pengelolaan Air Minum. Realisasi keuangan 96,28%.(20) Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah. Realisasi keuangan 93,38%.(21) Program Pengembangan Kawasan Agropolitan, Minapolitan Dan Desa Potensi.

Realisasi keuangan 77,75%.(22) Program Pembinaan Jasa Konstruksi. Realisasi keuangan 98,04%.(23) Program Pengembangan Perumahan. Realisasi keuangan 97,02%.(24) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan. Realisasi keuangan 96,34%.(25) Program Pengurangan Kawasan Kumuh. Realisasi keuangan 89,60%.(26) Program Perencanaan Tata Ruang. Realisasi keuangan 88,75%.(27) Program Pemanfaatan Ruang. Realisasi keuangan 80,24%.(28) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Realisasi keuangan 89,39%.(29) Program Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan Bahan Bakar. Realisasi

keuangan 92,76%.(30) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan. Realisasi

keuangan 92,41%.(31) Program Pembinaan, Pengembangan Dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan.

Realisasi keuangan 92,19%.(32) Program Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Pengelolaan, Pendayagunaan Air

Tanah. Realisasi keuangan 96,97%.(33) Program Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Konservasi Energi. Realisasi

keuangan 99,19%.(34) Program Pembinaan, Pengembangan Dan Pengawasan Usaha Pertambangan.

Realisasi keuangan 97,86%.(35) Program Penataan Kawasan Budaya Pendukung Keistimewaan DIY (Dana

Keistimewaan). Realisasi keuangan 36,28%.(36) Program Penataan Ruang Keistimewaan DIY (Dana Keistimewaan). Realisasi

keuangan 85,95%.

62

Page 63: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(37) Program Pengembangan Tranportasi Berbasis Keistimewaan. Realisasi keuangan 92,22%.

5) Badan Perencanaan Pembangunan (BAPEDA).(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 91,11%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 87,71%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Realisasi keuangan

75,26%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi keuangan 97,91%.(5) Program Pengembangan Data/ Informasi. Realisasi keuangan 99,39%.(6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah. Realisasi keuangan 97,58%.(7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Realisasi keuangan 92,81%. (8) Program Perencanaan Sosial Budaya. Realisasi keuangan 95,23%.(9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA. Realisasi keuangan 94,40%.(10) Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan. Realisasi keuangan 95,51%.(11) Program Pengendalian Pembangunan Daerah. Realisasi keuangan 88,56%.(12) Program Pengembangan Statistik Daerah. Realisasi keuangan 99,39%.

6) Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 97,20%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 83,28%.(3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 97,23%.(4) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan. Realisasi Keuangan

97,97%.(5) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas

Angkutan Jalan. Realisasi Keuangan 98,93%.(6) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. Realisasi Keuangan 97,15%.(7) Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan. Realisasi Keuangan

98,89%.(8) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas. Realisasi Keuangan 96,06%.(9) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. Realisasi

keuangan 78,43%.(10) Program Peningkatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Realisasi Keuangan

91,95%.(11) Program Pengaturan Sistem Simpang Bersinyal. Realisasi Keuangan 97,13%.(12) Program Pengendalian dan Pengawasan Keselamatan Transportasi. Realisasi

Keuangan 92,00%.(13) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa. Realisasi

Keuangan 98,47%.(14) Program Fasilitasi, Pembinaan, Pengendalian Pos Telekomunikasi dan Frekuensi.

Realisasi Keuangan 93,95%.(15) Program Pengembangan Sarana Prasarana Teknologi Informasi. Realisasi

Keuangan 97,78%.

63

Page 64: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

7) Badan Lingkungan Hidup.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 84,20%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 92,67%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Realisasi Keuangan 68,92%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 92,79%.(5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Realisasi Keuangan

97,73%.(6) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup. Realisasi

Keuangan 89,17%.(7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Realisasi Keuangan

95,16%.(8) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup. Realisasi Keuangan 93,06%.(9) Program Peningkatan Pengendalian Polusi. Realisasi Keuangan 91,96%.(10) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Realisasi Keuangan 98,28%.

8) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 97,20%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 91,15%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Realisasi keuangan

100,00%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.Realisasi keuangan 98,53%.(5) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. Realisasi

keuangan 98,36%.(6) Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam pembangunan.

Realisasi keuangan 100,00%.(7) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender. Realisasi keuangan

91,08%.(8) Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Anak. Realisasi keuangan

95,25%.(9) Program Peningkatan Partisipasi Ekonomi Perempuan. Realisasi keuangan 99,55%.(10) Program Pendidikan Politik Bagi Perempuan. Realisasi keuangan 92,67%.(11) Program Kesehatan Reproduksi Remaja. Realisasi keuangan 99,58%.(12) Program Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera. Realisasi keuangan 99,59%.(13) Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga. Realisasi keuangan 99,94%.(14) Program Pengembangan Bina Keluarga. Realisasi keuangan 99,07%.(15) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan. Realisasi keuangan

93,86%.(16) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan. Realisasi keuangan 94,27%.(17) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa. Realisasi

keuangan 88,97%.

64

Page 65: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(18) Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Pemerintah Desa. Realisasi keuangan 74,69%.

9) Dinas Sosial.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 88,62%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan88,57 %.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

99,88%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 99,95%.(5) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo. Realisasi Keuangan 94,80%.(6) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,

Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya). Realisasi Keuangan 94,57%.(7) Program Pembinaan Pelestarian, Nilai-nilai Kepahlawanan, Keprintisan, dan

Kesetiakawanan Sosial (K3 S). Realisasi Keuangan 91,63%.(8) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya. Realisasi Keuangan 95,85%.

(9) Program Pembinaan Para Penyandang Disabilitas Dan Trauma. Realisasi Keuangan 99,31%.

(10) Program Pelayanan Dan Perlindungan Anak Bermasalah Sosial. Realisasi Keuangan 92,56%.

(11) Program Pelayanan Dan Perlindungan Lanjut Usia Terlantar. Realisasi Keuangan 95,71%.

(12) Program Penanganan Dan Penanggulangan Bencana. Realisasi Keuangan 40,06%.(13) Program Perlindungan Dan Pemberdayaan Bagi Korban Tindak Kekerasan, Pekerja

Migran Bermasalah Sosial. Realisasi Keuangan 97,20%.(14) Program Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Realisasi

Keuangan 95,18%.(15) Program Peningkatan Kualitas Informasi Kesejahteraan Sosial. Realisasi Keuangan

98,50%.

10) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 88,91%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 95,13%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

99,93%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 97,27%.(5) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Realisasi Keuangan

88,91%.(6) Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Realisasi keuangan 95,98%.(7) Program Peningkata Mutu Pelayanan Lembaga Ketenagakerjaan. Realisasi

keuangan 86,31%.

65

Page 66: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(8) Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan. Realisasi keuangan 98,42%.

(9) Program Pelayanan Penyelesaian Hubungan Industrial. Realisasi keuangan 99,84%.(10) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi. Realisasi keuangan 83,73%.

11) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 88,10%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 94,64%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

99,65%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 94,97%.(5) Program Penciptaan Iklim UKM yang Kondusif. Realisasi Keuangan 86,46%.(6) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil

Menengah. Realisasi Keuangan 97,29%.(7) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Realisasi Keuangan 99,12%.(8) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. Realisasi

Keuangan 96,51%.(9) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor. Realisasi Keuangan 92,19%.(10) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. Realisasi Keuangan

95,89%.(11) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Realisasi Keuangan 89,91%.(12) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. Realisasi Keuangan 98,30%.(13) Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif. Realisasi Keuangan

99,80%.

12) Badan Kerjasama dan Penanaman Modal(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 97,03%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 97,33%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

99,57%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 96,74%.(5) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama dan Pemerataan Pertumbuhan

Investasi. Realisasi Keuangan 92,96%.(6) Program Peningkatan Iklim Investasi & Realisasi Investasi. Realisasi Keuangan

93,48%.(7) Program Pengembangan Nilai Budaya. Realisasi Keuangan 99,68%.(8) Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah. Realisasi Keuangan

91,80%.

13) Dinas Kebudayaan.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 80,61%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 86,42%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Realisasi keuangan 97,22%.

66

Page 67: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Realisasi Keuangan 93,22%.

(5) Program Pengembangan Nilai Budaya. Realisasi Keuangan 88,69%.(6) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. Realisasi Keuangan 90,56%.(7) Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Realisasi Keuangan 88,46%.(8) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. Realisasi

Keuangan 80,87%.(9) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan. Realisasi Keuangan

91,77%.(10) Program Pengembangan Nilai Budaya (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan

50,28%.(11) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan

35,76%.(12) Program Pengelolaan Keragaman Budaya (Dana Keistimewaan). Realisasi

Keuangan 84,91%.(13) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya (Dana

Keistimewaan). Realisasi Keuangan 76,38%.(14) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kebudayaan (Dana Keistimewaan).

Realisasi Keuangan 80,68%.(15) Program Pendidikan Dasar (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 82,67%.(16) Program Pendidikan Menengah (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 93,15%.(17) Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya (Dana Keistimewaan). Realisasi

Keuangan 90,53%.(18) Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat (Dana

Keistimewaan). Realisasi Keuangan 96,92%.(19) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa (Dana

Keistimewaan). Realisasi Keuangan 89,97%.(20) Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya (Dana Keistimewaan). Realisasi

Keuangan 65,59%.(21) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan (Dana Keistimewaan).

Realisasi Keuangan 99,63%.(22) Program Pengembangan IKM (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 97,23%.(23) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Dana Keistimewaan).

Realisasi Keuangan 99,69%.(24) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan (Dana Keistimewaan).

Realisasi Keuangan 90,35%.(25) Program Analisis Kebijakan Pembangunan (Dana Keistimewaan). Realisasi

Keuangan 99,05%.(26) Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media (Dana Keistimewaan). Realisasi

Keuangan 96,72%.(27) Program Peningkatan Pendidikan Kedinasan (Dana Keistimewaan). Realisasi

Keuangan 95,24%.(28) Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah (Dana

Keistimewaan). Realisasi Keuangan 62,12%.

67

Page 68: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(29) Program Pengembangan Sarana Dan Prasarana Perpustakaan (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 89,03%.

(30) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 96,87%.

(31) Program Pengembangan Kemitraan (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 98,13%.

(32) Program Manajamen Pelayanan Pendidikan (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 100,00%.

(33) Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 55,01%.

(34) Program Optimalisasi Penyelenggaraan Keistimewaan (Dana Keistimewaan). Realisasi Keuangan 34,05%.

14) Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 95,60%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 58,97%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

98,77%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 99,99%.(5) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Realisasi Keuangan

97,56%.(6) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan. Realisasi Keuangan 99,76%.(7) Program Pendidikan Politik Masyarakat. Realisasi Keuangan 99,91%.(8) Program Kewaspadaan Dini dan Pembinaan Masyarakat. Realisasi Keuangan

89,86%.

15) Satuan Polisi Pamong Praja(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 92,52%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 88,33%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan

100,00%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 98,73%.(5) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Realisasi Keuangan

91,05%.(6) Program Pemeliharaan KANTRANTIBMAS dan Pencegahan Tindak Kriminal.

Realisasi Keuangan 82,46%.(7) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat. Realisasi Keuangan

91,70%.(8) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

Realisasi Keuangan 97,94%.

16) Badan Penanggulangan Bencana Daerah(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 93,07%(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 91,79%

68

Page 69: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Realisasi keuangan 83,32%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 89,21%.(5) Program Pencegahan Dini Bencana. Realisasi keuangan 94,56%.(6) Program Penanggulangan Korban Bencana. Realisasi Keuangan 93,02%.

17) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.(1) Belanja Pegawai: Gaji dan Tunjangan . Realisasi Keuangan 97,41%.

18) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.(1) Belanja Pegawai: Gaji dan Tunjangan . Realisasi Keuangan 100,00%.

19) Sekretariat Daerah.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 81,81%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 93,55%.(3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Realisasi keuangan 95,34%.(4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan

96,90%.(5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi keuangan 96,12%.(6) Program Pengembangan Sistem Pendaftaran Tanah. Realisasi keuangan 89,23%.(7) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.

Realisasi keuangan 96,73%.(8) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan. Realisasi keuangan 84,79%.(9) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan. Realisasi keuagan 70,72%.(10) Program Penataan Administrasi Kependudukan . Realisasi keuangan 94,65%.(11) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

Realisasi keuangan 80,06%.(12) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH. Realisasi keuangan 78,89%.(13) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. Realisasi keuangan

98,79%.(14) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. Realisasi keuangan

87,84%.(15) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. Realisasi keuangan 93,93%.(16) Program Penataan Daerah Otonomi Baru. Realisasi keuangan 97,85%.(17) Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan. Realisasi keuangan 89,07%.(18) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah. Realisasi keuangan 93,40%.(19) Program Analisis Kebijakan Pembangunan. Realisasi keuangan 96,73%.(20) Program Penelitian dan Pengembangan. Realisasi keuangan 96,46%.(21) Program Fasilitasi Bantuan dan Layanan Hukum. Realisasi keuangan 97,05%.(22) Program Pengawasan Produk Hukum . Realisasi keuangan 95,95%.(23) Program Pengembangan Kehidupan Beragama. Realisasi keuangan 85,32%.(24) Program Peningkatan Pelayanan Publik. Realisasi Keuangan 93,04%.

69

Page 70: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(25) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa. Realisasi keuangan 67,78%.

(26) Program Peningkatan Prasarana/Sarana dan Penataan Administrasi Pemerintahan Desa. Realisasi Keuangan 99,99%.

(27) Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Pemerintah Desa. Realisasi Keuangan 100,00%.

(28) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. Realisasi keuangan 97,77%.(29) Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media. Realisasi keuangan 87,91%.(30) Program Perencanaan dan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Keistimewaan.

Realisasi Keuangan 55,14%.(31) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan dan Sistem Pendaftaran

Pertanahan. Realisasi Keuangan 31,30%.(32) Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan. Realisasi Keuangan 57,39%.(33) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah (Dana Keistimewaan).

Realisasi Keuangan 80,20%.

20) Sekretariat DPRD1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 92,28%.2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 91,78%.3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Realisasi Keuangan 95,65%.4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

85,23%.5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 87,71%.6) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. Realisasi

Keuangan 67,71%.

21) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 80,43%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 92,73%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan

93,23%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan.

Realisasi keuangan 94,24%.(5) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Realisasi

keuangan 90,13%.(6) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota. Realisasi

keuangan 87,28%.(7) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Kdh. Realisasi keuangan 87,35%.(8) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. Realisasi keuangan

81,83%.(9) Program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah. Realisasi keuangan

91,46%.(10) Program Pengembangan Investasi dan Aset Daerah. Realisasi keuangan 99,11%.

70

Page 71: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(11) Program Pengembangan dan Pembinaan BUMD dan Lembaga Keuangan Mikro. Realisasi keuangan 89,04%.

22) Badan Pendidikan dan Pelatihan(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 98,07%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 93,60%.(3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi keuangan 98,35%.(4) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknlogi Informasi. Realisasi keuangan 99,16%.(5) Program Penelitian dan Pengembangan. Realisasi keuangan 99,64%.(6) Program Pendidikan Kedinasan. Realisasi keuangan 94,26%.(7) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Realisasi keuangan 98,59%.(8) Program Peningkatan Kerjasama Kediklatan Antar Daerah. Realisasi keuangan

96,48%.

23) Inspektorat(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 97,57%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 98,22%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

93,22%.(4) Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Realisasi

Keuangan 98,84%.(5) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Kepala Daerah. Realisasi Keuangan 96,23%.(6) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan. Realisasi Keuangan 80,38%.

24) Badan Kepegawaian Daerah(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 86,53%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 94,13%.(3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Realisasi keuangan 98,01%.(4) Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS. Realisasi keuangan 89,70%.(5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan

97,99%.(6) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi keuangan 91,65%.(7) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. Realisasi keuangan

100,00%.(8) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. Realisasi keuangan 100,00%.(9) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Realisasi keuangan 86,59%.(10) Program Perbaikan Sistem Informasi Kearsipan. Realisasi keuangan 96,44%.

25) PPKD(1) Pendapatan dengan capaian 92,38%.(2) Pendapatan Perimbangan dengan capaian 96,90%.

71

Page 72: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dengan capaian 86,21%. (4) Belanja dengan capaian 91,85%.(5) Belanja Bunga dengan capaian 0,00%.(6) Belanja Hibah dengan capaian 89,79%.(7) Belanja Bantuan Sosial dengan capaian 67,79%.(8) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dengan

capaian 100,00%.(9) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

dengan capaian 92,90%.(10) Belanja Tak Terduga dengan capaian 6,37%.(11) Penerimaan Pembiayaan dengan capaian 101,97%.(12) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya dengan capaian 100,00%.(13) Pengeluaran Pembiayaan Dengan capaian 70,39%.(14) Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah dengan capaian 70,39%.

26) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 93,67%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 92,97%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

99,36%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 97,23%.(5) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian. Realisasi Keuangan 87,04%.(6) Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan. Realisasi Keuangan

98,12%.(7) Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan. Realisasi Keuangan

99,09%.(8) Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan. Realisasi Keuangan

96,80%.(9) Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan. Realisasi Keuangan 97,97%.

27) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 84,88%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 89,56%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

60,08%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 97,59%.(5) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perpustakaan. Realisasi Keuangan

96,38%.(6) Program Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan. Realisasi Keuangan

92,39%.(7) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. Realisasi Keuangan 79,40%.(8) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah. Realisasi

Keuangan 89,97%.

72

Page 73: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

(9) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. Realisasi Keuangan 81,78%.(10) Program Pengembangan Budaya Baca. Realisasi Keuangan 88,34%.

28) Dinas Pertanian(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 85,72%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan 94,57%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan

98,17%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi keuangan 88,65%.(5) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Petanian/Perkebunan. Realisasi

keuangan 96,66%.(6) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. Realisasi keuangan 91,67%.(7) Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Petani. Realisasi keuangan

94,90%.(8) Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan. Realisasi Keuangan 87,28%.(9) Program Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura. Realisasi Keuangan 87,02%.

29) Dinas Kehutanan dan Perkebunan(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 90,78%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 94,86%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Keuangan

99,83%.(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Realisasi Keuangan 98,88%.(5) Program Pengembangan Agribisnis Perkebunan. Realisasi Keuangan 92,04%.(6) Program Peningkatan Produksi Perkebunan. Realisasi Keuangan 92,77%.(7) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. Realisasi Keuangan 92,60%.(8) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Realisasi Keuangan 92,20%.(9) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan. Realisasi Keuangan

90,26%.(10) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hsl Hutan. Realisasi Keuangan

95,11%.(11) Program Penataan Kawasan Hutan. Realisasi Keuangan 91,75%.

30) Dinas Pariwisata (1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 83,66%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 91,20%.(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Realisasi Keuangan 97,22%(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 78,35%.(5) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Realisasi keuangan 88,01%.(6) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. Realisasi Keuangan 90,76%.(7) Program Pengembangan Kemitraan. Realisasi Keuangan 99,69%.(8) Program Pengembangan Desa Wisata. Realisasi Keuangan 91,26%.

73

Page 74: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

31) Dinas Kelautan dan Perikanan(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Keuangan 91,06%.(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Keuangan 90,35%.(3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan. Realisasi Keuangan 93,88%.(4) Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan

Sumberdaya Laut. Realisasi Keuangan 99,44%.(5) Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut.

Realisasi Keuangan %98,00.(6) Program Pengembangan Budidaya Perikanan. Realisasi Keuangan95,84%.(7) Program Pengembangan Perikanan Tangkap. Realisasi Keuangan 68,61%.(8) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. Realisasi

Keuangan 95,15%.(9) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air,Laut, air payau, dan air tawar.

Realisasi Keuangan 97,88%.(10) Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan Sumberdaya Alam. Realisasi

Keuangan 99,21%.(11) Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan.

Realisasi keuangan 98,96%.

74

Page 75: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

URUSAN WAJIB PENDIDIKANDINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PENDAPATAN DISDIKPORA2.202.388.500,00 2.334.973.195,00

132.584.695,00106,0

2 %

Pendapatan Asli Daerah2.202.388.500,00 2.334.973.195,00

132.584.695,00106,0

2 %Pendapatan Retribusi Daerah 416.000.000,00 1.047.507.000,00 631.507.000,00 251,80 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1.786.388.500,00 1.287.466.195,00 (498.922.305,00) 72,07 %BELANJA DISDIKPORA 278.608.883.689,00 259.607.504.406,00 (19.001.379.283,00) 93,18 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 106.580.760.607,00 102.900.992.190,00 (3.679.768.417,00) 96,55 %Belanja Pegawai 106.580.760.607,00 102.900.992.190,00 (3.679.768.417,00) 96,55 %BELANJA LANGSUNG 172.028.123.082,00 156.706.512.216,00 (15.321.610.866,00) 91,09 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

5.641.644.682,00 5.311.921.648,00 (329.723.034,00) 94,16 %

Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

6.205.528.000,00 5.457.564.723,00 (747.963.277,00) 87,95 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 539.546.000 517.039.500,00 (22.506.500,00) 95,83 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

200.000.000,00 178.209.925,00 (21.790.075,00) 89,10 %

Program Pendidikan Anak Usia Dini 1.846.452.500,00 1.747.935.580,00 (98.516.920,00) 94,66 %Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

15.254.498.000,00 14.366.380.941,00 (888.117.059,00) 94,18 %

Program Pendidikan Menengah 29.334.640.000,00 28.216.679.858,00 (1.117.960.142,00) 96,19 %Program Pendidikan Non Formal 5.563.522.000,00 5.190.723.835,00 (372.798.165,00) 93,30 %Program Pendidikan Khusus Dan Pendidikan Layanan Khusus

9.668.275.000 9.132.933.983,00 (535.341.017,00) 94,46 %

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 13.873.996.000,00 12.447.099.059,00 (1.426.896.941,00) 89,72 %Program Pendidikan Tinggi 4.243.600.000,00 4.042.919.000,00 (200.681.000,00) 95,27 %Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka

5.268.666.900,00 4.257.266.155,00 (1.011.400.745,00) 80,80 %

Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan pada BLUD

12.635.250.000,00 11.255.893.439,00 (1.379.356.561,00) 89,08 %

Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya

1.508.414.000,00 1.352.278.580,00 (156.135.420,00) 89,65 %

Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan

3.952.985.000,00 3.625.194.300,00 (327.790.700,00) 91,71 %

Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan

5.008.648.000,00 4.291.611.280,00 (717.036.720,00) 85,68 %

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

3.062.235.000,00 2.716.496.550,00 (345.738.450,00) 88,71 %

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

786.430.000,00 758.942.500,00 (27.487.500,00) 96,50 %

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

175.000.000,00 171.675.000,00 (3.325.000,00) 98,10 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

39.505.942.000,00 34.322.334.250,00 (5.183.607.750,00) 86,88 %

Program Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda

1.625.000.000,00 1.573.641.800,00 (51.358.200,00) 96,84 %

Program Peningkatan Prestasi Olahraga 6.127.850.000,00 5.771.770.310,00 (356.079.690,00) 94,19 %

URUSAN WAJIB KESEHATAN

75

Page 76: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

DINAS KESEHATAN

PENDAPATAN DINAS KESEHATAN 5.759.633.460,00 7.287.820.861,00 1.528.187.401,00126,5

3 %

Pendapatan Asli Daerah 5.759.633.460,00 7.287.820.861,00 1.528.187.401,00126,5

3 %Pendapatan Retribusi Daerah 5.008.759.015,00 6.683.401.247,00 1.674.642.232,00 133,43 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 750.874.445,00 604.419.614,00 (146.454.831,00) 80,50 %BELANJA DINAS KESEHATAN 130.729.557.193,00 98.333.143.745,00 (32.396.413.448,00) 75,22 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 23.749.231.196,00 23.682.464.213,00 (66.766.983,00) 99,72 %Belanja Pegawai 23.749.231.196,00 23.682.464.213,00 (66.766.983,00) 99,72 %BELANJA LANGSUNG 106.980.325.997,00 74.650.679.532,00 (32.329.646.465,00) 69,78 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

6.360.712.351,00

5.718.194.186,00 (642.518.165,00) 89,90 %

Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

6.782.537.800,00

5.922.522.631,00 (860.015.169,00) 87,32 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1.708.088.050,00

1.498.073.554,00 (210.014.496,00) 87,70 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

158.789.000,00

153.795.860,00 (4.993.140,00) 96,86 %

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1.508.837.600,00

1.456.741.450,00 (52.096.150,00) 96,55 %

Program Perbaikan Gizi Masyarakat 928.920.000,00 881.309.200,00 (47.610.800,00) 94,87 %Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1.036.611.000,00 1.025.514.100,00 (11.096.900,00) 98,93 %

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru

15.564.025.200,00

14.050.976.798,00 (1.513.048.402,00) 90,28 %

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru

470.568.700,00

445.120.706,00 (25.447.994,00) 94,59 %

Program Sediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan Pengawasan Makanan

269.692.000,00

263.040.080,00 (6.651.920,00) 97,53 %

Program Kesehatan Lansia 143.364.000,00 142.477.470,00 (886.530,00) 99,38 %Program Kesehatan Anak dan Remaja 68.200.000,00 61.790.000,00 (6.410.000,00) 90,60 %Program Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Rujukan

2.699.893.046,00

2.475.218.520,00 (224.674.526,00) 91,68 %

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD BAPELJAMKESOS

65.406.801.000,00

36.950.796.417,00 (28.456.004.583,00) 56,49 %

Program Pembinaan Kesehatan Ibu 220.000.000,00 217.514.240,00 (2.485.760,00) 98,87 %

Program Pelatihan Kesehatan Dan Peningkatan Mutu Diklat

499.328.150,00

450.212.600,00 (49.115.550,00) 90,16 %

Program Pembinaan Kesehatan Bayi dan Balita

118.650.000,00

116.991.000,00 (1.659.000,00) 98,60 %

Program Pembiayaan Kesehatan 599.193.000,00 583.908.400,00 (15.284.600,00) 97,45 %Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

2.436.115.100,00

2.236.482.320,00 (199.632.780,00) 91,81 %

URUSAN WAJIB KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PENDAPATAN R.S. GRHASIA 11.428.449.210,00 17.006.330.820,00 5.577.881.610,00148,8

1 %

Pendapatan Asli Daerah 11.428.449.210,00 17.006.330.820,00 5.577.881.610,00148,8

1 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 11.428.449.210,00 17.006.330.820,00 5.577.881.610,00 148,81 %BELANJA R.S. GRHASIA 31.075.062.079,00 29.028.660.523,00 (2.046.401.556,00) 93,41 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 14.344.881.311,00 14.129.123.409,00 (215.757.902,00) 98,50 %Belanja Pegawai 14.344.881.311,00 14.129.123.409,00 (215.757.902,00) 98,50 %BELANJA LANGSUNG 16.730.180.768,00 14.899.537.114,00 (1.830.643.654,00) 89,06 %

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD RSJ GRHASIA 16.730.180.768,00 14.899.537.114,00 (1.830.643.654,00) 89,06 %

URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM

76

Page 77: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL

PENDAPATAN DINAS PUP-ESDM 209.515.000,00 350.909.000,00 141.394.000,00167,4

9 %

Pendapatan Asli Daerah 209.515.000,00 350.909.000,00 141.394.000,00167,4

9 %Hasil Retribusi Daerah 200.065.000,00 350.909.000,00 150.844.000,00 175,40 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 9.450.000,00 14.106.000,00 4.656.000,00 149,27 %BELANJA DINAS PUP-ESDM 503.657.700.808,00 410.288.383.118,00 (93.369.317.690,00) 81,46 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 21.011.591.187,00 20.592.676.021,00 (418.915.166,00) 98,01 %Belanja Pegawai 21.011.591.187,00 20.592.676.021,00 (418.915.166,00) 98,01 %BELANJA LANGSUNG 482.646.109.621,00 389.695.707.097,00 (92.950.402.524,00) 80,74 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.734.439.375,00 2.463.938.438,00 (270.500.937,00) 90,11 %Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur 7.316.181.000,00 6.876.933.073,00 (439.247.927,00) 94,00 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 442.922.750,00 427.498.040,00 (15.424.710,00) 96,52 %

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong 4.705.552.000,00 4.360.821.500,00 (344.730.500,00) 92,67 %Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 56.890.946.429,00 54.871.185.891,00 (2.019.760.538,00) 96,45 %Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan 486.854.000,00 461.780.500,00 (25.073.500,00) 94,85 %

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan lainya 30.475.105.697,00 28.178.727.088,00 (2.296.378.609,00) 92,46 %Program Penyediaan Dan Pengelolaan Air Baku 1.800.000.000,00 1.646.947.480,00 (153.052.520,00) 91,50 %

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan SDA lainnya 20.717.335.000,00 18.533.636.902,00 (2.183.698.098,00) 89,46 %Program Pengendalian Banjir 2.600.000.000,00 2.332.410.660,00 (267.589.340,00) 89,71 %Program Pelayanan Jasa Pengujian 3.146.249.850,00 2.610.265.375,00 (535.984.475,00) 82,96 %Program Pengelolaan Persampahan 1.710.000.000,00 1.462.512.000,00 (247.488.000,00) 85,53 %Program Pengembangan Kawasan Perkotaan 19.497.240.000,00 18.420.127.990,00 (1.077.112.010,00) 94,48 %Program Pengembangan Kawasan Pedesaan 15.700.000.000,00 14.220.952.850,00 (1.479.047.150,00) 90,58 %Program Pembangunan Dan Pengelolaan Bangunan Gedung Dan Lingkungan 501.062.500,00 485.876.100,00 (15.186.400,00) 96,97 %Program Peningkatan Jalan dan Jembatan 95.198.524.000,00 93.460.664.600,00 (1.737.859.400,00) 98,17 %

Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bidang Pekerjaan Umum 879.994.925,00 874.696.950,00 (5.297.975,00) 99,40 %Program Pengadaan Tanah untuk Infrastruktur 27.646.308.595,00 23.087.156.828,00 (4.559.151.767,00) 83,51 %Program Pengembangan Pengelolaan Air Minum 11.800.000.000,00 11.360.678.780,00 (439.321.220,00) 96,28 %Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah 6.001.395.000,00 5.604.215.050,00 (397.179.950,00) 93,38 %

Program Pengembangan Kawasan Agropolitan, Minapolitan Dan Desa Potensi 4.300.000.000,00 3.343.280.700,00 (956.719.300,00) 77,75 %Program Pembinaan Jasa Konstruksi 1.037.707.000,00 1.017.394.475,00 (20.312.525,00) 98,04 %Program Pengembangan Perumahan 10.326.000.000,00 10.018.343.031,00 (307.656.969,00) 97,02 %Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 11.706.500.000,00 11.278.145.500,00 (428.354.500,00) 96,34 %Program Pengurangan Kawasan Kumuh 3.600.000.000,00 3.225.775.700,00 (374.224.300,00) 89,60 %Program Perencanaan Tata Ruang 1.450.000.000,00 1.286.852.000,00 (163.148.000,00) 88,75 %Program Pemanfaatan Ruang 1.419.282.000,00 1.138.776.000,00 (280.506.000,00) 80,24 %Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1.829.309.500,00 1.635.254.500,00 (194.055.000,00) 89,39 %

Program Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan Bahan Bakar 607.500.000,00 563.546.200,00 (43.953.800,00) 92,76 %

Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan 4.178.100.000,00 3.861.032.000,00 (317.068.000,00) 92,41 %

77

Page 78: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Pembinaan, Pengembangan Dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan 2.982.000.000,00 2.749.063.150,00 (232.936.850,00) 92,19 %Program Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Pengelolaan, Pendayagunaan Air Tanah 3.700.000.000,00 3.587.710.550,00 (112.289.450,00) 96,97 %

Program Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Konservasi Energi 600.000.000,00 595.153.930,00 (4.846.070,00) 99,19 %

Program Pembinaan, Pengembangan Dan Pengawasan Usaha Pertambangan 1.039.600.000,00 1.017.377.500,00 (22.222.500,00) 97,86 %Program Penataan Kawasan Budaya Pendukung Keistimewaan DIY (Dana Keistimewaan) 109.099.000.000,00 39.584.197.586,00 (69.514.802.414,00) 36,28 %

Program Penataan Ruang Keistimewaan DIY (Dana Keistimewaan) 5.400.000.000,00 4.641.306.830,00 (758.693.170,00) 85,95 %Program Pengembangan Tranportasi Berbasis Keistimewaan (Dana Keistimewaan) 9.121.000.000,00 8.411.471.350,00 (709.528.650,00) 92,22 %

URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNANBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHBELANJA BAPPEDA 24.373.703.317,00 22.830.292.152,00 (1.543.411.165,00) 93,67 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 6.033.969.657,00 5.848.438.302,00 (185.531.355,00) 96,93 %Belanja Pegawai 6.033.969.657,00 5.848.438.302,00 (185.531.355,00) 96,93 %BELANJA LANGSUNG 18.339.733.660,00 16.981.853.850,00 (1.357.879.810,00) 92,60 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.523.229.600,00 1.387.761.486,00 (135.468.114,00) 91,11 %

Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur 3.247.184.225,00 2.848.039.650,00 (399.144.575,00) 87,71 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 346.064.000,00 260.430.900,00 (85.633.100,00) 75,26 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 128.600.575,00 125.911.240,00 (2.689.335,00) 97,91 %Program Pengembangan Data /Informasi 321.944.110,00 319.976.810,00 (1.967.300,00) 99,39 %Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.702.443.200,00 1.661.278.399,00 (41.164.801,00) 97,58 %Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 1.084.225.500,00 1.006.323.650,00 (77.901.850,00) 92,81 %Program Perencanaan Sosial Budaya 1.425.702.700,00 1.357.731.602,00 (67.971.098,00) 95,23 %

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah dan SDA 1.830.776.500,00 1.728.189.828,00 (102.586.672,00) 94,40 %

Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan 1.305.606.950,00 1.246.944.300,00 (58.662.650,00) 95,51 %Program Pengendalian Pembangunan Daerah 3.244.822.900,00 2.873.522.585,00 (371.300.315,00) 88,56 %Program Pengembangan Statistik Daerah 2.179.133.400,00 2.165.743.400,00 (13.390.000,00) 99,39 %

URUSAN WAJIB PERHUBUNGANDINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PENDAPATAN DISHUBKOMINFO 22.658.553.602,00 23.737.244.353,61 1.078.690.751,61104,7

6 %

Pendapatan Asli Daerah 22.658.553.602,00 23.737.244.353,61 1.078.690.751,61104,7

6 %Hasil Retribusi Daerah 19.542.939.675,00 20.313.150.426,61 770.210.751,61 103,94 %

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 3.115.613.927,00 3.424.093.927,00 308.480.000,00109,9

0 %BELANJA DISHUBKOMINFO 111.078.079.320,92 107.596.875.612,00 (3.481.203.708,92) 96,87 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 14.963.212.929,25 14.648.751.060,00 (314.461.869,25) 97,90 %Belanja Pegawai 14.963.212.929,25 14.648.751.060,00 (314.461.869,25) 97,90 %BELANJA LANGSUNG 96.114.866.391,67 92.948.124.552,00 (3.166.741.839,67) 96,71 %Program Pelayanan Admnistrasi Perkantoran 2.425.723.720,00 2.357.701.014,00 (68.022.706,00) 97,20 %

78

Page 79: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.162.879.500,00 1.801.256.883,00 (361.622.617,00) 83,28 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 161.574.690,00 157.099.110,00 (4.475.580,00) 97,23 %

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 3.702.392.300,00 3.627.118.733,00 (75.273.567,00) 97,97 %

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fas LLAJ 2.850.780.167,00 2.820.417.006,00 (30.363.161,00) 98,93 %Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 53.997.822.452,67 52.457.976.589,00 (1.539.845.863,67) 97,15 %Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan 349.441.000,00 345.572.000,00 (3.869.000,00) 98,89 %Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 12.704.534.637,00 12.203.947.137,00 (500.587.500,00) 96,06 %Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian KBM 66.374.600,00 52.055.900,00 (14.318.700,00) 78,43 %Program Peningkatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas 547.255.300,00 503.186.500,00 (44.068.800,00) 91,95 %Program Pengaturan Sistem Simpang Bersinyal 5.169.438.700,00 5.021.149.700,00 (148.289.000,00) 97,13 %Program Pengendalian Dan Pengawasan Keselamatan Transportasi 1.575.150.800,00 1.449.170.400,00 (125.980.400,00) 92,00 %Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Masa 623.658.200,00 614.132.050,00 (9.526.150,00) 98,47 %Program Fasilitasi, Pembinaan, Pengendalian Pos Telekomunikasi dan Frekuensi 607.412.225,00 570.684.530,00 (36.727.695,00) 93,95 %

Program Pengembangan Sarana Prasarana Teknologi Informasi 9.170.428.100,00 8.966.657.000,00 (203.771.100,00) 97,78 %

URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

BADAN LINGKUNGAN HIDUPBELANJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP 16.604.081.305,00 15.355.782.636,00 (1.248.298.669,00) 92,48 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.016.783.756,00 3.011.391.975,00 (5.391.781,00) 99,82 %Belanja Pegawai 3.016.783.756,00 3.011.391.975,00 (5.391.781,00) 99,82 %BELANJA LANGSUNG 13.587.297.549,00 12.344.390.661,00 (1.242.906.888,00) 90,85 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 851.050.000,00 716.574.083,00 (134.475.917,00) 84,20 %

Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur 1.023.694.749,00 948.645.000,00 (75.049.749,00) 92,67 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 169.100.000,00 116.538.000,00 (52.562.000,00) 68,92 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 92.481.100,00 85.813.800,00 (6.667.300,00) 92,79 %

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 449.805.000,00 439.615.000,00 (10.190.000,00) 97,73 %

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 7.156.505.700,00 6.381.421.418,00 (775.084.282,00) 89,17 %

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1.925.968.500,00 1.832.764.260,00 (93.204.240,00) 95,16 %

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA & LH 906.455.000,00 843.550.400,00 (62.904.600,00) 93,06 %Program Peningkatan Pengendalian Polusi 243.237.500,00 223.669.500,00 (19.568.000,00) 91,96 %Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 769.000.000,00 755.799.200,00 (13.200.800,00) 98,28 %

URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAKBADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MASYARAKATBELANJA BPPM 13.513.553.896,00 12.887.881.528,00 (625.672.368,00) 95,37 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.986.689.296,00 3.968.507.901,00 (18.181.395,00) 99,54 %

79

Page 80: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Belanja Pegawai 3.986.689.296,00 3.968.507.901,00 (18.181.395,00) 99,54 %BELANJA LANGSUNG 9.526.864.600,00 8.919.373.627,00 (607.490.973,00) 93,62 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.016.761.600,00 988.245.032,00 (28.516.568,00) 97,20 %Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur 432.025.000,00 393.791.900,00 (38.233.100,00) 91,15 %Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 79.910.000,00 79.909.350,00 (650,00) 100,00 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 114.000.000,00 112.329.700,00 (1.670.300,00) 98,53 %

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 1.224.500.000,00 1.204.465.000,00 (20.035.000,00) 98,36 %

Program Peningkatan Peran Serta & Kesetaraan Gender dalam Pembangunan 195.000.000,00 194.998.125,00 (1.875,00) 100,00 %

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender 966.500.000,00 880.322.400,00 (86.177.600,00) 91,08 %

Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Anak 445.000.000,00 423.869.900,00 (21.130.100,00) 95,25 %

Program Peningkatan Partisipasi Ekonomi Perempuan 312.645.000,00 311.242.125,00 (1.402.875,00) 99,55 %Program Pendidikan Politik Bagi Perempuan 511.500.000,00 473.983.850,00 (37.516.150,00) 92,67 %Program Kesehatan Reproduksi Remaja 295.000.000,00 293.759.275,00 (1.240.725,00) 99,58 %

Program Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera 350.000.000,00 348.563.125,00 (1.436.875,00) 99,59 %Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga 437.000.000,00 436.750.000,00 (250.000,00) 99,94 %

Program Pengembangan Bina Keluarga 75.000.000,00 74.299.000,00 (701.000,00) 99,07 %Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 1.429.823.000,00 1.342.013.195,00 (87.809.805,00) 93,86 %

Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 193.200.000,00 182.139.000,00 (11.061.000,00) 94,27 %

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 675.000.000,00 600.569.150,00 (74.430.850,00) 88,97 %

Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Pemerintah Desa 774.000.000,00 578.123.500,00 (195.876.500,00) 74,69 %

URUSAN WAJIB SOSIAL

DINAS SOSIALPENDAPATAN DINAS SOSIAL 391.650.000,00 390.400.000,00 (1.250.000,00) 99,68 %Pendapatan Asli Daerah 391.650.000,00 390.400.000,00 (1.250.000,00) 99,68 %Retribusi Daerah 391.650.000,00 390.400.000,00 (1.250.000,00) 99,68 %BELANJA DINAS SOSIAL 57.368.969.885,00 53.209.615.697,00 (4.159.354.188,00) 92,75 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 15.714.192.583,00 15.233.089.005,00 (481.103.578,00) 96,94 %Belanja Pegawai 15.714.192.583,00 15.233.089.005,00 (481.103.578,00) 96,94 %BELANJA LANGSUNG 41.654.777.302,00 37.976.526.692,00 (3.678.250.610,00) 91,17 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 12.705.754.627,00 11.260.181.476,00 (1.445.573.151,00) 88,62 %Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 8.648.855.700,00 7.660.672.388,00 (988.183.312,00) 88,57 %Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 51.424.400,00 51.364.400,00 (60.000,00) 99,88 %Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 81.029.350,00 80.989.325,00 (40.025,00) 99,95 %Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo 6.725.518.300,00 6.375.788.437,00 (349.729.863,00) 94,80 %

Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 1.380.052.800,00 1.305.108.625,00 (74.944.175,00) 94,57 %Program Pembinaan Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan 498.304.250,00 456.588.850,00 (41.715.400,00) 91,63 %

80

Page 81: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Kesetiakawanan Sosial

Program Pemberdayaan Fakir Miskin Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 1.825.351.175,00 1.749.587.225,00 (75.763.950,00) 95,85 %Program Pembinaan Para Penyandang Disabilitas Dan Trauma 564.956.750,00 561.082.150,00 (3.874.600,00) 99,31 %

Program Pelayanan Dan Perlindungan Anak Bermasalah Sosial 1.807.442.400,00 1.673.006.416,00 (134.435.984,00) 92,56 %

Program Pelayanan Dan Perlindungan Lanjut Usia Terlantar 1.052.474.075,00 1.007.312.075,00 (45.162.000,00) 95,71 %

Program Penanganan Dan Penanggulangan Bencana 566.289.450,00 226.830.450,00 (339.459.000,00) 40,06 %Program Perlindungan Dan Pemberdayaan Bagi Korban Tindak Kekerasan, Pekerja Migran Bermasalah Sosial 60.702.600,00 59.002.600,00 (1.700.000,00) 97,20 %

Program Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) 2.785.593.600,00 2.651.384.250,00 (134.209.350,00) 95,18 %

Program Peningkatan Kualitas Informasi Kesejahteraan Sosial 2.901.027.825,00 2.857.628.025,00 (43.399.800,00) 98,50 %

URUSAN WAJIB TENAGA KERJADINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PENDAPATAN DISNAKERTRANS 756.493.718,00 841.343.737,00 84.850.019,00111,2

2 %

Pendapatan Asli Daerah 756.493.718,00 841.343.737,00 84.850.019,00111,2

2 %Retribusi Daerah 662.493.718,00 738.772.248,00 76.278.530,00 111,51 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 94.000.000,00 102.571.489,00 8.571.489,00 109,12 %BELANJA DISNAKERTRANS 50.530.971.452,00 47.682.699.312,00 (2.848.272.140,00) 94,36 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 14.190.718.452,00 14.121.569.209,00 (69.149.243,00) 99,51 %Belanja Pegawai 14.190.718.452,00 14.121.569.209,00 (69.149.243,00) 99,51 %BELANJA LANGSUNG 36.340.253.000,00 33.561.130.103,00 (2.779.122.897,00) 92,35 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.354.380.000,00 2.093.352.263,00 (261.027.737,00) 88,91 %Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 5.500.637.000,00 5.232.933.575,00 (267.703.425,00) 95,13 %Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 41.559.000,00 41.528.000,00 (31.000,00) 99,93 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 387.909.000,00 377.311.215,00 (10.597.785,00) 97,27 %

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 12.349.255.000,00 10.980.251.400,00 (1.369.003.600,00) 88,91 %Program Peningkatan Kesempatan Kerja 11.352.074.500,00 10.896.267.600,00 (455.806.900,00) 95,98 %Program Peningkata Mutu Pelayanan Lembaga Ketenagakerjaan 353.604.000,00 305.184.500,00 (48.419.500,00) 86,31 %

Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan 1.073.060.000,00 1.056.156.000,00 (16.904.000,00) 98,42 %

Program Pelayanan Penyelesaian Hubungan Industrial 787.178.500,00 785.900.000,00 (1.278.500,00) 99,84 %Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 2.140.596.000,00 1.792.245.550,00 (348.350.450,00) 83,73 %

URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAHDINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI

PENDAPATAN DISPERINDAGKOP-UKM 321.000.000,00 328.583.450,00 7.583.450,00102,3

6 %

Pendapatan Asli Daerah 321.000.000,00 328.583.450,00 7.583.450,00102,3

6 %Hasil Retribusi Daerah 321.000.000,00 328.583.450,00 7.583.450,00 102,3 %

81

Page 82: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

6BELANJA DISPERINDAGKOP-UKM 27.882.862.942,00 26.664.408.605,00 (1.218.454.337,00) 95,63 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 11.976.028.373,00 11.762.298.676,00 (213.729.697,00) 98,22 %Belanja Pegawai 11.976.028.373,00 11.762.298.676,00 (213.729.697,00) 98,22 %BELANJA LANGSUNG 15.906.834.569,00 14.902.109.929,00 (1.004.724.640,00) 93,68 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.212.155.200,00 1.948.955.390,00 (263.199.810,00) 88,10 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.735.634.100,00 3.535.372.090,00 (200.262.010,00) 94,64 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 28.600.000,00 28.500.000,00 (100.000,00) 99,65 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 201.463.950,00 191.332.325,00 (10.131.625,00) 94,97 %Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 265.053.900,00 229.154.400,00 (35.899.500,00) 86,46 %Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 123.896.900,00 120.545.100,00 (3.351.800,00) 97,29 %

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 195.090.250,00 193.380.250,00 (1.710.000,00) 99,12 %

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 722.072.600,00 696.888.340,00 (25.184.260,00) 96,51 %Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 2.742.382.850,00 2.528.287.265,00 (214.095.585,00) 92,19 %

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 2.176.094.060,00 2.086.728.100,00 (89.365.960,00) 95,89 %

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1.365.577.270,00 1.227.799.345,00 (137.777.925,00) 89,91 %

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 1.288.769.989,00 1.266.826.324,00 (21.943.665,00) 98,30 %Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif 850.043.500,00 848.341.000,00 (1.702.500,00) 99,80 %

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODALBADAN KERJASAMA DAN PENANAMAN MODAL

PENDAPATAN BKPM 938.584.000,00 1.164.934.900,00 226.350.900,00124,1

2 %

Pendapatan Asli Daerah 938.584.000,00 1.164.934.900,00 226.350.900,00124,1

2 %Hasil Retribusi Daerah 938.584.000,00 1.164.934.900,00 226.350.900,00 124,12 %BELANJA BKPM 15.384.026.406,00 14.765.162.615,00 (618.863.791,00) 95,98 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.724.596.891,00 4.677.968.428,00 (46.628.463,00) 99,01 %Belanja Pegawai 4.724.596.891,00 4.677.968.428,00 (46.628.463,00) 99,01 %BELANJA LANGSUNG 10.659.429.515,00 10.087.194.187,00 (572.235.328,00) 94,63 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.762.566.075,00 2.680.635.450,00 (81.930.625,00) 97,03 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 837.364.000,00 814.968.982,00 (22.395.018,00) 97,33 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 55.022.000,00 54.785.000,00 (237.000,00) 99,57 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 109.942.600,00 106.356.800,00 (3.585.800,00) 96,74 %Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama dan Pemerataan Pertumbuhan Investasi 2.817.712.740,00 2.619.455.265,00 (198.257.475,00) 92,96 %

Program Peningkatan Iklim Investasi &Realisasi Investasi 1.898.583.900,00 1.774.742.075,00 (123.841.825,00) 93,48 %Program Pengembangan Nilai Budaya 464.460.200,00 462.964.700,00 (1.495.500,00) 99,68 %

Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah 1.713.778.000,00 1.573.285.915,00 (140.492.085,00) 91,80 %

82

Page 83: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

DINAS KEBUDAYAAN

PENDAPATAN DINAS KEBUDAYAAN 235.150.000,00 375.514.500,00 140.364.500,00159,6

9 %

Pendapatan Asli Daerah 235.150.000,00 375.514.500,00 140.364.500,00159,6

9 %Hasil Retribusi Daerah 235.150.000,00 375.514.500,00 140.364.500,00 159,69 %BELANJA DINAS KEBUDAYAAN 408.481.993.909,00 196.320.060.013,00 (212.161.933.896,00) 48,06 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 8.999.795.609,00 8.974.155.266,00 (25.640.343,00) 99,72 %Belanja Pegawai 8.999.795.609,00 8.974.155.266,00 (25.640.343,00) 99,72 %BELANJA LANGSUNG 399.482.198.300,00 187.345.904.747,00 (212.136.293.553,00) 46,90 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3.238.303.800,00

2.610.340.490,00 (627.963.310,00) 80,61 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1.887.650.000,00

1.631.318.324,00 (256.331.676,00) 86,42 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

100.000.000,00

97.218.000,00 (2.782.000,00) 97,22 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

239.000.000,00

222.786.580,00 (16.213.420,00) 93,22 %

Program Pengembangan Nilai Budaya 2.567.899.500,00 2.277.570.600,00 (290.328.900,00) 88,69 %Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 6.708.456.000,00 6.074.889.615,00 (633.566.385,00) 90,56 %Program Pengelolaan Keragaman Budaya 8.150.970.000,00 7.210.559.700,00 (940.410.300,00) 88,46 %

Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

300.000.000,00

242.616.170,00 (57.383.830,00) 80,87 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan

1.111.200.000,00

1.019.729.950,00 (91.470.050,00) 91,77 %

Program Pengembangan Nilai Budaya (Dana Keistimewaan)

44.941.369.000,00

22.598.207.450,00 (22.343.161.550,00) 50,28 %

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya (Dana Keistimewaan)

185.146.215.000,00

66.200.212.354,00 (118.946.002.646,00) 35,76 %

Program Pengelolaan Keragaman Budaya (Dana Keistimewaan)

40.133.114.000,00

34.077.400.449,00 (6.055.713.551,00) 84,91 %

Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya (Dana Keistimewaan)

20.408.125.000,00

15.588.726.440,00 (4.819.398.560,00) 76,38 %

Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kebudayaan (Dana Keistimewaan)

34.078.907.000,00

27.494.328.625,00 (6.584.578.375,00) 80,68 %

Program Pendidikan Dasar (Dana Keistimewaan)

1.600.000.000,00

1.322.735.400,00 (277.264.600,00) 82,67 %

Program Pendidikan Menengah (Dana Keistimewaan)

3.170.000.000,00

2.952.911.550,00 (217.088.450,00) 93,15 %

Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya (Dana Keistimewaan)

7.917.348.000,00

7.167.679.830,00 (749.668.170,00) 90,53 %

Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat (Dana Keistimewaan)

280.000.000,00

271.362.800,00 (8.637.200,00) 96,92 %

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa (Dana Keistimewaan)

6.200.000.000,00

5.578.357.500,00 (621.642.500,00) 89,97 %

Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya (Dana Keistimewaan)

2.000.000.000,00

1.311.762.200,00 (688.237.800,00) 65,59 %

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan (Dana Keistimewaan)

1.000.000.000,00

996.275.065,00 (3.724.935,00) 99,63 %

Program Pengembangan IKM (Dana Keistimewaan)

4.780.958.000,00

4.648.503.650,00 (132.454.350,00) 97,23 %

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Dana Keistimewaan)

375.000.000,00

373.846.000,00 (1.154.000,00) 99,69 %

83

Page 84: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan (Dana Keistimewaan)

800.000.000,00

722.826.000,00 (77.174.000,00) 90,35 %

Program Analisis Kebijakan Pembangunan (Dana Keistimewaan)

150.000.000,00

148.571.950,00 (1.428.050,00) 99,05 %

Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media (Dana Keistimewaan)

338.960.000,00

327.848.100,00 (11.111.900,00) 96,72 %

Program Peningkatan Pendidikan Kedinasan (Dana Keistimewaan)

920.000.000,00

876.227.000,00 (43.773.000,00) 95,24 %

Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah (Dana Keistimewaan)

4.725.000.000,00

2.935.300.875,00 (1.789.699.125,00) 62,12 %

Program Pengembangan Sarana Dan Prasarana Perpustakaan (Dana Keistimewaan)

2.950.000.000,00

2.626.251.000,00 (323.749.000,00) 89,03 %

Program Penembangan Destinasi Pariwisata (Dana Keistimewaan)

1.500.000.000,00

1.453.063.325,00 (46.936.675,00) 96,87 %

Program Pengembangan Kemitraan (Dana Keistimewaan)

9.870.000.000,00

9.685.351.200,00 (184.648.800,00) 98,13 %

Program Manajamen Pelayanan Pendidikan (Dana Keistimewaan)

25.000.000,00

24.999.800,00 (200,00) 100,00 %

Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan (Dana Keistimewaan)

1.568.723.000,00

862.876.700,00 (705.846.300,00) 55,01 %

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Keistimewaan (Dana Keistimewaan)

300.000.000,00

102.151.000,00 (197.849.000,00) 34,05 %

URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERIBADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKATBELANJA BAKESBANGLINMAS 11.515.758.256,00 10.811.364.924,00 (704.393.332,00) 93,88 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.024.752.906,00 3.954.478.457,00 (70.274.449,00) 98,25 %Belanja Pegawai 4.024.752.906,00 3.954.478.457,00 (70.274.449,00) 98,25 %BELANJA LANGSUNG 7.491.005.350,00 6.856.886.467,00 (634.118.883,00) 91,53 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 729.924.000,00 697.842.922,00 (32.081.078,00) 95,60 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.113.117.350,00 656.445.540,00 (456.671.810,00) 58,97 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 188.600.000,00 186.286.000,00 (2.314.000,00) 98,77 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 133.509.000,00 133.496.650,00 (12.350,00) 99,99 %Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 3.908.994.500,00 3.813.745.890,00 (95.248.610,00) 97,56 %Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 596.775.500,00 595.330.050,00 (1.445.450,00) 99,76 %Program Pendidikan Politik Masyarakat 366.427.500,00 366.092.475,00 (335.025,00) 99,91 %

Program Kewaspadaan Dini dan Pembinaan Masyarakat 453.657.500,00 407.646.940,00 (46.010.560,00) 89,86 %

URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

SATUAN POLISI PAMONG PRAJABELANJA SATPOL PP 9.675.021.169,00 9.284.423.444,00 (390.597.725,00) 95,96 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 6.142.652.333,00 6.117.589.142,00 (25.063.191,00) 99,59 %Belanja Pegawai 6.142.652.333,00 6.117.589.142,00 (25.063.191,00) 99,59 %BELANJA LANGSUNG 3.532.368.836,00 3.166.834.302,00 (365.534.534,00) 89,65 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

666.408.850,00

616.542.630,00 (49.866.220,00) 92,52 %

84

Page 85: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1.034.940.936,00

914.197.964,00 (120.742.972,00) 88,33 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

13.000.000,00

13.000.000,00

- 100,00 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

51.843.950,00

51.183.700,00 (660.250,00) 98,73 %

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1.042.576.860,00

949.226.700,00 (93.350.160,00) 91,05 %

Program Pemeliharaan Kamtramtibmas & Pencegahan TK

478.165.560,00

394.273.648,00 (83.891.912,00) 82,46 %

Program Peningkatan dan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

191.642.680,00

175.729.800,00 (15.912.880,00) 91,70 %

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kep da dan Wakepda

53.790.000,00

52.679.860,00 (1.110.140,00) 97,94 %

URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERIBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAHBELANJA BPBD 17.978.226.718,00 16.885.977.089,00 (1.092.249.629,00) 93,92 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.677.113.793,00 2.664.738.487,00 (12.375.306,00) 99,54 %Belanja Pegawai 2.677.113.793,00 2.664.738.487,00 (12.375.306,00) 99,54 %BELANJA LANGSUNG 15.301.112.925,00 14.221.238.602,00 (1.079.874.323,00) 92,94 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.248.761.575,00 1.162.260.080,00 (86.501.495,00) 93,07 %Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 5.675.552.500,00 5.209.535.662,00 (466.016.838,00) 91,79 %Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 124.940.500,00 104.106.500,00 (20.834.000,00) 83,32 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 106.558.125,00 95.064.075,00 (11.494.050,00) 89,21 %Program Pencegahan Dini Bencana 4.768.467.175,00 4.509.068.305,00 (259.398.870,00) 94,56 %Program Penanggulangan Korban Bencana 3.376.833.050,00 3.141.203.980,00 (235.629.070,00) 93,02 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHBELANJA DPRD 16.211.786.400,00 15.792.544.052,00 (419.242.348,00) 97,41 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 16.211.786.400,00 15.792.544.052,00 (419.242.348,00) 97,41 %Belanja Pegawai 16.211.786.400,00 15.792.544.052,00 (419.242.348,00) 97,41 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

BELANJA GUBERNUR DAN WAGUB 2.102.136.297,00 2.102.124.919,00 (11.378,00)100,0

0 %

BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.102.136.297,00 2.102.124.919,00 (11.378,00)100,0

0 %Belanja Pegawai 2.102.136.297,00 2.102.124.919,00 (11.378,00) 100,00 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

SEKRETARIAT DAERAHBELANJA SETDA 105.271.973.222,00 82.893.096.636,94 (22.378.876.585,06) 78,74 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 23.905.906.502,00 23.513.391.370,00 (392.515.132,00) 98,36 %

85

Page 86: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Belanja Pegawai 23.905.906.502,00 23.513.391.370,00 (392.515.132,00) 98,36 %BELANJA LANGSUNG 81.366.066.720,00 59.379.705.266,94 (21.986.361.453,06) 72,98 %Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah 69.987.000,00 62.446.500,00 (7.540.500,00) 89,23 %Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 308.263.500,00 298.178.817,00 (10.084.683,00) 96,73 %Program Penyelesaian Konflik Pertanahan 56.398.500,00 47.819.875,00 (8.578.625,00) 84,79 %

Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan 45.173.500,00 31.946.000,00 (13.227.500,00) 70,72 %Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.330.476.500,00 1.259.263.403,00 (71.213.097,00) 94,65 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 11.890.329.750,00 9.727.828.249,94 (2.162.501.500,06) 81,81 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 13.180.029.525,00 12.330.413.880,00 (849.615.645,00) 93,55 %Program Peningkatan Disiplin Aparatur 203.700.000,00 194.200.000,00 (9.500.000,00) 95,34 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.886.486.750,00 1.828.018.550,00 (58.468.200,00) 96,90 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 370.452.050,00 356.093.535,00 (14.358.515,00) 96,12 %

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepda/Wakepda 2.729.970.000,00 2.185.641.154,00 (544.328.846,00) 80,06 %Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 260.595.000,00 205.583.500,00 (55.011.500,00) 78,89 %

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 533.674.500,00 527.232.600,00 (6.441.900,00) 98,79 %

Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah 527.098.500,00 463.009.395,00 (64.089.105,00) 87,84 %Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 1.674.769.125,00 1.573.167.114,00 (101.602.011,00) 93,93 %Program Penataan Daerah Otonomi Baru 482.442.500,00 472.055.800,00 (10.386.700,00) 97,85 %

Program Optimalisasai Penyelenggaraan Pemerintahan 296.549.875,00 264.127.455,00 (32.422.420,00) 89,07 %

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Derah 2.781.361.700,00 2.597.904.000,00 (183.457.700,00) 93,40 %Program Analisis kebijakan Pembangunan 4.027.888.600,00 3.896.076.606,00 (131.811.994,00) 96,73 %Program Penelitian dan Pengembangan 1.515.215.070,00 1.461.546.470,00 (53.668.600,00) 96,46 %Program Fasilitasi Bantuan dan Layanan Hukum 2.761.491.250,00 2.680.111.176,00 (81.380.074,00) 97,05 %Program Pengawasan Produk Hukum 585.455.000,00 561.716.050,00 (23.738.950,00) 95,95 %Program Pengembangan Kehidupan Beragama 4.781.586.250,00 4.079.819.350,00 (701.766.900,00) 85,32 %Program Peningkatan Pelayanan Publik 446.361.000,00 415.287.690,00 (31.073.310,00) 93,04 %

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 981.271.050,00 665.083.550,00 (316.187.500,00) 67,78 %Program Peningkatan Prasarana/Sarana Dan Penataan Administrasi Pemerintahan Desa 78.084.925,00 78.074.925,00 (10.000,00) 99,99 %

Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Pemerintah Desa 32.974.900,00 32.974.900,00 0,00 100,00 %Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 127.078.000,00 124.243.000,00 (2.835.000,00) 97,77Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media 2.324.902.400,00 2.043.913.362,00 (280.989.038,00) 87,91 %Program Perencanaan Dan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Keistimewaan 600.000.000,00 330.851.750,00 (269.148.250,00) 55,14 %Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan Dan Sistem Pendaftaran Pertanahan (Dana Keistimewaan) 22.400.000.000,00 7.011.287.128,00 (15.388.712.872,00) 31,30 %

86

Page 87: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan (Dana Keistimewaan) 400.000.000,00 229.572.000,00 (170.428.000,00) 57,39 %Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah (Dana Keistimewaan) 1.676.000.000,00 1.344.217.482,00 (331.782.518,00) 80,20 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

SEKRETARIAT DPRDBELANJA SEKRETARIAT DPRD 50.557.555.462,00 38.136.350.934,00 (12.421.204.528,00) 75,43 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.962.971.859,00 4.912.202.909,00 (50.768.950,00) 98,98 %Belanja Pegawai 4.962.971.859,00 4.912.202.909,00 (50.768.950,00) 98,98 %BELANJA LANGSUNG 45.594.583.603,00 33.224.148.025,00 (12.370.435.578,00) 72,87 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.763.026.491,00 2.549.836.795,00 (213.189.696,00) 92,28 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 5.976.270.700,00 5.484.885.284,00 (491.385.416,00) 91,78 %Program Peningkatan Disiplin Aparatur 532.616.000,00 509.463.500,00 (23.152.500,00) 95,65 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 281.525.000,00 239.937.600,00 (41.587.400,00) 85,23 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 181.415.500,00 159.114.000,00 (22.301.500,00) 87,71 %

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 35.859.729.912,00 24.280.910.846,00 (11.578.819.066,00) 67,71 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

PENDAPATAN DPPKA 1.280.559.122.750,27 1.393.998.205.249,82 113.439.082.499,55108,8

6 %

Pajak Daerah 1.202.117.342.494,00 1.291.664.420.808,00 89.547.078.314,00107,4

5 %

Hasil Retribusi Daerah 106.472.800,00 113.240.800,00 6.768.000,00106,3

6 %Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 48.063.944.818,32 48.247.880.493,70 183.935.675,38

100,38 %

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yanh Sah 30.271.362.637,95 53.972.663.148,12 23.701.300.510,17178,3

0 %BELANJA DPPKA 120.854.996.650,00 113.423.335.786,00 (7.431.660.864,00) 93,85 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 59.401.285.547,00 56.909.860.155,00 (2.491.425.392,00) 95,81 %Belanja Pegawai 59.401.285.547,00 56.909.860.155,00 (2.491.425.392,00) 95,81 %BELANJA LANGSUNG 61.453.711.103,00 56.513.475.631,00 (4.940.235.472,00) 91,96 %Pogram Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.312.604.600,00 5.076.936.994,00 (1.235.667.606,00) 80,43 %Program Peningkatan Peningkatana Sarana dan Prasarana 25.229.519.202,00 23.394.515.279,00 (1.835.003.923,00) 92,73 %

Program Peningkatan Kapasitas sumber Daya Aparatur 543.113.000,00 506.327.485,00 (36.785.515,00) 93,23 %Program Peningkatan Pengembangan system Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 141.681.000,00 133.526.950,00 (8.154.050,00) 94,24 %

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 14.788.090.701,00 13.328.659.391,00 (1.459.431.310,00) 90,13 %

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota 525.917.000,00 459.024.748,00 (66.892.252,00) 87,28 %

87

Page 88: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh 274.001.500,00 239.327.934,00 (34.673.566,00) 87,35 %

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 153.525.000,00 125.622.500,00 (27.902.500,00) 81,83 %

Program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah 812.776.100,00 743.346.700,00 (69.429.400,00) 91,46

Program Pengembangan Investasi dan Aset Daerah 12.138.015.000,00 12.030.321.500,00 (107.693.500,00) 99,11

Program Pengembangan dan Pembinaan BUMD dan Lembaga Keuangan Mikro 534.468.000,00 475.866.150,00 (58.601.850,00) 89,04

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENDAPATAN BANDIKLAT 3.447.600.000,00 3.450.179.000,00 2.579.000,00100,0

7 %

Pendapatan Asli Daerah 3.447.600.000,00 3.450.179.000,00 2.579.000,00100,0

7 %Hasil Retribusi Daerah 594.660.000,00 595.760.000,00 1.100.000,00 100,18 %Lain-Lain PAD Yang Sah 2.852.940.000,00 2.854.419.000,00 1.479.000,00 100,05 %BELANJA BANDIKLAT 15.684.076.907,00 15.068.866.334,00 (615.210.573,00) 96,08 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.439.358.597,00 4.382.942.759,00 (56.415.838,00) 98,73 %Belanja Pegawai 4.439.358.597,00 4.382.942.759,00 (56.415.838,00) 98,73 %BELANJA LANGSUNG 11.244.718.310,00 10.685.923.575,00 (558.794.735,00) 95,03 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.399.699.300,00 1.372.753.275,00 (26.946.025,00) 98,07 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.900.768.000,00 3.651.311.425,00 (249.456.575,00) 93,60 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 97.820.000,00 96.204.750,00 (1.615.250,00) 98,35 %Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 59.640.000,00 59.138.000,00 (502.000,00) 99,16 %Program Penelitian dan Pengembangan 581.413.000,00 579.339.840,00 (2.073.160,00) 99,64 %Program Pendidikan Kedinasan 4.537.408.160,00 4.276.980.085,00 (260.428.075,00) 94,26 %Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 271.553.450,00 267.721.500,00 (3.831.950,00) 98,59 %Program Peningkatan Kerjasama Kediklatan Antar Daerah 396.416.400,00 382.474.700,00 (13.941.700,00) 96,48 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

INSPEKTORATBELANJA INSPEKTORAT 10.046.383.491,00 9.676.221.269,00 (370.162.222,00) 96,32 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.684.882.491,00 4.508.796.624,00 (176.085.867,00) 96,24 %Belanja Pegawai 4.684.882.491,00 4.508.796.624,00 (176.085.867,00) 96,24 %BELANJA LANGSUNG 5.361.501.000,00 5.167.424.645,00 (194.076.355,00) 96,38 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.305.767.800,00 1.274.042.219,00 (31.725.581,00) 97,57 %Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 436.790.000,00 429.027.064,00 (7.762.936,00) 98,22 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 206.993.800,00 192.968.500,00 (14.025.300,00) 93,22 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 24.875.400,00 24.587.300,00 (288.100,00) 98,84 %

88

Page 89: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh 3.307.519.000,00 3.182.852.947,00 (124.666.053,00) 96,23 %Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 79.555.000,00 63.946.615,00 (15.608.385,00) 80,38 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PENDAPATAN 358.800.000,00 267.900.000,00 (90.900.000,00) 74,67 %

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 358.800.000,00 267.900.000,00 (90.900.000,00) 74,67 %BELANJA BKD 97.988.360.213,00 96.341.646.453,00 (1.646.713.760,00) 98,32 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 83.739.782.827,00 83.393.328.076,00 (346.454.751,00) 99,59 %Belanja Pegawai 83.739.782.827,00 83.393.328.076,00 (346.454.751,00) 99,59 %BELANJA LANGSUNG 14.248.577.386,00 12.948.318.377,00 (1.300.259.009,00) 90,87 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.573.229.900,00 1.361.254.213,00 (211.975.687,00) 86,53 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 6.280.117.081,00 5.911.370.184,00 (368.746.897,00) 94,13 %Program Peningkatan Disiplin Aparatur 505.583.050,00 495.497.060,00 (10.085.990,00) 98,01 %Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS 175.465.500,00 157.401.035,00 (18.064.465,00) 89,70 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 463.198.000,00 453.867.535,00 (9.330.465,00) 97,99 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 120.948.500,00 110.851.410,00 (10.097.090,00) 91,65 %

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 26.125.000,00 26.123.980,00 (1.020,00) 100,00 %Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 9.020.300,00 9.019.850,00 (450,00) 100,00 %Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 4.982.168.055,00 4.314.218.610,00 (667.949.445,00) 86,59 %Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 112.722.000,00 108.714.500,00 (4.007.500,00) 96,44 %

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, dan PERSANDIAN

PPKD/BUDPENDAPATAN 1.813.470.463.602,00 1.675.266.926.217,00 (138.203.537.385,00) 92,38 %Dana Perimbangan 1.046.227.488.649,00 1.013.811.389.590,00 (32.416.099.059,00) 96,90 %Lain-Lain Pendapatan yang Sah 767.242.974.953,00 661.455.536.627,00 (105.787.438.326,00) 86,21 %BELANJA 1.140.642.291.695,85 1.047.658.384.887,47 (92.983.906.808,38) 91,85 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.140.642.291.695,85 1.047.658.384.887,47 (92.983.906.808,38) 91,85 %Belanja Hibah 492.157.257.993,00 441.914.970.000,00 (50.242.287.993,00) 89,79 %Belanja Bantuan Sosial 14.631.602.000,00 9.919.078.000,00 (4.712.524.000,00) 67,79 %Belanja Bagi Hsl kpd Prov /kab/kota/ dan Pemdes

472.309.827.352,47

472.309.827.352,47 0,00 100,00 %

Belanja Bantuan Keuangan kpd Prov/kab/kota dan Pem Des

130.851.204.562,00

121.560.574.535,00 (9.290.630.027,00) 92,90 %

Belanja Tak Terduga 30.692.399.788,38 1.953.935.000,00 (28.738.464.788,38) 6,37 %

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGANBADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHANBELANJA BKPP 13.259.642.463,00 12.697.221.569,00 (562.420.894,00) 95,76 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.821.416.663,00 4.781.763.854,00 (39.652.809,00) 99,18 %

89

Page 90: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Belanja Pegawai 4.821.416.663,00 4.781.763.854,00 (39.652.809,00) 99,18 %BELANJA LANGSUNG 8.438.225.800,00 7.915.457.715,00 (522.768.085,00) 93,80 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529.252.000,00 495.751.568,00 (33.500.432,00) 93,67 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.934.343.750,00 3.657.902.752,00 (276.440.998,00) 92,97 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 34.000.000,00 33.782.000,00 (218.000,00) 99,36 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 231.738.300,00 225.324.825,00 (6.413.475,00) 97,23 %Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian 1.173.863.700,00 1.021.756.300,00 (152.107.400,00) 87,04 %

Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan 513.380.000,00 503.751.685,00 (9.628.315,00) 98,12 %Program Peningkatan Ketersediaan Dan Cadangan Pangan 609.500.000,00 603.973.750,00 (5.526.250,00) 99,09 %Program Penganekaragaman Konsumsi Dan Keamanan Pangan 877.148.050,00 849.087.985,00 (28.060.065,00) 96,80 %

Program Peningkatan Distribusi Dan Akses Pangan 535.000.000,00 524.126.850,00 (10.873.150,00) 97,97 %

URUSAN WAJIB PERPUSTAKAANBADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

PENDAPATAN BPAD 11.487.000,00 35.030.000,00 23.543.000,00304,9

5 %

Pendapatan Asli Daerah 11.487.000,00 35.030.000,00 23.543.000,00304,9

5 %Hasil Retribusi Daerah 10.000.000,00 29.585.000,00 19.585.000,00 295,85 %Lain-Lain PAD Yang Sah 1.487.000,00 5.445.000,00 3.958.000,00 366,17 %BELANJA 38.182.594.872,00 35.686.361.075,00 (2.496.233.797,00) 93,46 %

BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.422.249.812,00 7.421.982.738,00 (267.074,00)100,0

0 %

Gaji pegawai 7.422.249.812,00 7.421.982.738,00 (267.074,00)100,0

0 %BELANJA LANGSUNG 30.760.345.060,00 28.264.378.337,00 (2.495.966.723,00) 91,89 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.230.917.325,00 1.893.606.367,00 (337.310.958,00) 84,88 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.331.574.960,00 2.088.070.250,00 (243.504.710,00) 89,56 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 329.795.000,00 198.144.400,00 (131.650.600,00) 60,08 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 194.000.000,00 189.316.675,00 (4.683.325,00) 97,59 %

Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perpustakaan 17.401.997.500,00 16.772.139.490,00 (629.858.010,00) 96,38 %

Program Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan 2.249.440.825,00 2.078.361.445,00 (171.079.380,00) 92,39 %

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 2.296.728.800,00 1.823.594.150,00 (473.134.650,00) 79,40 %

Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah 167.972.900,00 151.130.300,00 (16.842.600,00) 89,97 %

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 1.113.973.000,00 911.027.800,00 (202.945.200,00) 81,78 %Program Pengembangan Budaya Baca 2.443.944.750,00 2.158.987.460,00 (284.957.290,00) 88,34 %

URUSAN PILIHAN PERTANIAN

DINAS PERTANIAN

PENDAPATAN DISTAN 1.167.275.000,00 1.315.255.318,00 147.980.318,00112,6

8 %Pendapatan Asli Daerah 1.167.275.000,00 1.315.255.318,00 147.980.318,00 112,6 %

90

Page 91: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

8Hasil Retribusi Daerah 1.167.275.000,00 1.268.743.318,00 101.468.318,00 108,69 %Lain-Lain PAD Yang Sah 17.465.000,00 46.512.000,00 29.047.000,00 266,32 %BELANJA DISTAN 55.567.462.581,00 52.053.687.789,00 (3.513.774.792,00) 93,68 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 20.988.708.112,00 20.381.817.339,00 (606.890.773,00) 97,11 %Belanja Pegawai 20.988.708.112,00 20.381.817.339,00 (606.890.773,00) 97,11 %BELANJA LANGSUNG 34.578.754.469,00 31.671.870.450,00 (2.906.884.019,00) 91,59 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.009.681.316,00 1.722.774.761,00 (286.906.555,00) 85,72 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12.966.901.203,00 12.263.207.960,00 (703.693.243,00) 94,57 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 15.000.000,00 14.725.560,00 (274.440,00) 98,17 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 229.969.600,00 203.862.410,00 (26.107.190,00) 88,65 %Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 1.609.215.350,00 1.555.414.545,00 (53.800.805,00) 96,66 %Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 7.586.030.450,00 6.954.321.133,00 (631.709.317,00) 91,67 %Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Petani 1.237.871.350,00 1.174.773.640,00 (63.097.710,00) 94,90 %Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan 6.492.158.450,00 5.666.474.051,00 (825.684.399,00) 87,28 %Program Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura 2.431.926.750,00 2.116.316.390,00 (315.610.360,00) 87,02 %

URUSAN PILIHAN KEHUTANAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNANPENDAPATAN DISHUTBUN 10.926.988.340,00 10.728.738.090,00 (198.250.250,00) 98,19 %Pendapatan Asli Daerah 10.926.988.340,00 10.728.738.090,00 (198.250.250,00) 98,19 %Hasil Retribusi Daerah 10.206.938.000,00 10.245.010.290,00 38.072.290,00 100,37 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 720.050.340,00 483.727.800,00 (236.322.540,00) 67,18 %BELANJA DISHUTBUN 41.190.806.855,00 39.159.442.274,00 (2.031.364.581,00) 95,07 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 16.984.840.620,00 16.731.284.524,00 (253.556.096,00) 98,51 %Belanja Pegawai 16.984.840.620,00 16.731.284.524,00 (253.556.096,00) 98,51 %BELANJA LANGSUNG 24.205.966.235,00 22.428.157.750,00 (1.777.808.485,00) 92,66 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.613.232.625,00 1.464.504.411,00 (148.728.214,00) 90,78 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4.880.241.850,00 4.629.338.640,00 (250.903.210,00) 94,86 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 16.680.000,00 16.651.650,00 (28.350,00) 99,83 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 294.126.000,00 290.828.580,00 (3.297.420,00) 98,88 %Program Pengembangan Agribisnis Perkebunan 1.134.144.875,00 1.043.912.935,00 (90.231.940,00) 92,04 %

Program Peningkatan Produksi Perkebunan 1.315.157.360,00 1.220.027.137,00 (95.130.223,00) 92,77 %Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 4.470.553.875,00 4.139.551.431,00 (331.002.444,00) 92,60 %Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 7.087.412.750,00 6.534.616.790,00 (552.795.960,00) 92,20 %

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 1.992.076.350,00 1.798.013.718,00 (194.062.632,00) 90,26 %

Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hsl Hutan 119.648.500,00 113.800.008,00 (5.848.492,00) 95,11 %Program Penataan Kawasan Hutan 1.282.692.050,00 1.176.912.450,00 (105.779.600,00) 91,75 %

URUSAN PILIHAN PARIWISATA

DINAS PARIWISATA

PENDAPATAN DISPAR 17.300.000,00 25.104.020,00 7.804.020,00145,1

1 %Pendapatan Asli Daerah 17.300.000,00 25.104.020,00 7.804.020,00 145,1 %

91

Page 92: Web viewKerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan Key Word Tema Tahun 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Realisasi Berlebih/ (berkurang) ProsentasePerubahan (Rp) (Rp) (Rp) (%)

1Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 17.300.000,00 25.104.020,00 7.804.020,00 145,11 %BELANJA DISPAR 13.696.236.128,00 12.763.791.198,00 (932.444.930,00) 93,19 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.990.436.128,00 3.873.026.906,00 (117.409.222,00) 97,06 %Belanja Pegawai 3.990.436.128,00 3.873.026.906,00 (117.409.222,00) 97,06 %BELANJA LANGSUNG 9.705.800.000,00 8.890.764.292,00 (815.035.708,00) 91,60 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.177.396.080,00 984.986.242,00 (192.409.838,00) 83,66 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 719.520.000,00 656.210.251,00 (63.309.749,00) 91,20 %

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 109.597.500,00 106.547.500,00 (3.050.000,00) 97,22 %

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 168.794.300,00 132.248.300,00 (36.546.000,00) 78,35 %Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2.461.164.280,00 2.166.006.559,00 (295.157.721,00) 88,01 %Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 1.700.437.950,00 1.543.244.750,00 (157.193.200,00) 90,76 %Program Pengembangan Kemitraan 2.694.012.940,00 2.685.617.940,00 (8.395.000,00) 99,69 %Program Pengembangan Desa Wisata 674.876.950,00 615.902.750,00 (58.974.200,00) 91,26 %

URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

PENDAPATAN DISLAUTKAN 880.520.000,00 952.107.600,00 71.587.600,00108,1

3 %

Pendapatan Asli Daerah 880.520.000,00 952.107.600,00 71.587.600,00108,1

3 %Hasil Retrebusi Daerah 880.520.000,00 949.582.600,00 69.062.600,00 107,84 %Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2.500.000,00 2.525.000,00 25.000,00 101,00 %BELANJA DISLAUTKAN 37.030.706.688,00 31.674.108.881,00 (5.356.597.807,00) 85,53 %BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.515.528.293,00 7.505.672.969,00 (9.855.324,00) 99,87 %Belanja Pegawai 7.515.528.293,00 7.505.672.969,00 (9.855.324,00) 99,87 %

BELANJA LANGSUNG 29.515.178.395,00 24.168.435.912,00 (5.346.742.483,00) 81,88 %Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.875.411.652,00 1.707.774.498,00 (167.637.154,00) 91,06 %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.355.515.820,00 3.031.587.539,00 (323.928.281,00) 90,35 %Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 274.265.600,00 257.490.300,00 (16.775.300,00) 93,88 %Program Peningk Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut 274.060.000,00 272.530.000,00 (1.530.000,00) 99,44 %

Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim 100.000.000,00 97.998.000,00 (2.002.000,00) 98,00 %Program Pengembangan Budidaya Perikanan 6.266.795.440,00 6.006.168.900,00 (260.626.540,00) 95,84 %Program Pengembangan Perikanan Tangkap 14.261.401.603,00 9.784.923.700,00 (4.476.477.903,00) 68,61 %

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 1.484.752.300,00 1.412.773.675,00 (71.978.625,00) 95,15 %

Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Payau,dan Tawar 876.717.000,00 858.156.050,00 (18.560.950,00) 97,88 %

Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan Sumberdaya Alam 220.461.530,00 218.710.525,00 (1.751.005,00) 99,21 %

Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan 525.797.450,00 520.322.725,00 (5.474.725,00) 98,96 %

92