web viewpenjelasan uu no. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat...

24

Click here to load reader

Upload: vanliem

Post on 01-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

Kelompok 8 :

Valdhe Karundeng, Susanti Assa, Stilie Rangian, Syutriska Palar, Triyusfin

Salemburung

Akuntansi Publik dan PerpajakanFakultas Ekonomi

Pengelolaannya

Keuangan Negara

&

Keuangan Negara M A K A L A H

Page 2: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

Universitas Negeri Manado2012

Page 3: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

PENDAHULUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan

negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarkat adil, makmur

dan merata berdasrkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi

terdiri atas daerah-daerah kabupaten kota. Tiap-tiap daerah tersebut

mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahannya untuk meningkatkanj efisiensi dan efektifitas

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Pasal 18A ayat (2) UUD RI 1945 mengamanatkan agar hubungan

keuangan,pelayanan umum, serta pemanfaatan sumber daya alam dan

sumber daya lainnya antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah diatur dan

dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU.

Dengan demikian, UUD 1945 menjadi landasan filosofis dan landasan

konstitusional pembentukan UU tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menjadi acuan bagi

pemerintah untuk mengatur dan menyelenggarakan program keuangan agar

bisa dilaksanakan tepat sasaran yakni menyentuh kebutuhan rakyat.

Page 4: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

PEMBAHASAN

PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajban negara yag dapat di

nilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa

barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan

hak dan kewajiban.

Pendekatan yang dipakai dalam merumuskan keuangan dari sisi objek,

subjek, proses, dan tujuan dijelaskan sebagai berikut. Pengertian keuangan

dilihat dairi susut pandang.

1) Objek : semua hak, kewajiban, negera yang dapat dinilai dengan uang,

termasuk kebijkan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter, dan

pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan serta segala sesuatu

baik yang berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik

negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

2) Subjek : seluruh objek keuangan di atas yang dimiliki negara dan/ atau

dikuasai pemerintah, negara/daerah dan badan lain yang ada kaitannya

dengan keuangan negara.

3) Proses : seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan

objek tersebut, di atas mulai dari pemurusan kebijakan dan pengambilan

keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.

4) Tujuan : seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang

berkatian dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek dalam rangka.

5) Penjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban

negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik

berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”. (Pasal

1 huruf 1 UU No. 172003)

Dengan demikian pengertian keuangan negara meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan pajak, mengeluarkan

dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman.

2) Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum

pemerintah negara dan membayar tagihan pihak ketiga.

Page 5: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

3) Penerimaan negara

4) Pengeluaran negara

5) Penerimaan negara

6) Pengeluaran daerah

7) Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak

lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain

yang dapat di nilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan

pada perusahaan negara/perusahaan negara.

8) Kekayaan pihak lain yang dkuasai oleh pemerintah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintah dan atau kepentingan umum.

9) Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang

diberikan pemerintah.

Bidang pegelolaan keuangan negara yang demikian luas dapat dikelompokkan

dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter dan sub

bidang penglolaan kekayaan negera yang dipisahkan.

Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam

penyelenggaraan, pengelolaan kuangan negara perlu diselanggarakan secara

profesional, terbuka, dan tanggungjawab sesuai dengan aturan pokok yang

telah ditetapkan dalam undang-undang dasar.

Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945, Undang-

Undang tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah

ditetapkan dalam undang-undang dasar tersebut ke dalam asas-asas umum

yang meliputi baik asas-asas yang telah lama dekenal dalam pengelolaan

keuangan negara, seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan,

dan asas spesialitas maupun asas-asas baru sebagai pencerminan best

practice (penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam pengelolaan kuangan

negara, antara lain

Page 6: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA

Hak-Hak Negara

Hak-hak negara dalam hal ini adalah segala hak atau usaha yang dilakukan

oleh pemerintah dalam rangka mengisi kas negara. Hak-hak itu antara lain

meliputi :

a) Hak Mencetak Uang

Pelaksanaan hak ini, sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang

Pokok Perbankan, diselanggarakan oleh Bank Indonesia, yang dalam

hal ini bertindak selaku Bank Sentral. Sedang proses pencetakan

uangnya dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang

Republik Indonesia (Perum Peruri).

b) Hak Mengadakan Pinjaman

Hak pemeritah untuk mengadakan pinjaman ini meliputi baik pinjaman

dalam negeri maupun pinjaman luar negeri. Pinjaman dalam negeri

dalam hal ini dapat dibedakan atas pinjaman jangka panjang dan

pinjaman jangka pendek.

c) Hak Menarik Pajak

Penyelenggaraan negara tidak bisa dipisahkan dari penarika pajak.

Sehubngan dengan itu, pajak adalah sumber penerimaan negara yang

paling penting

d) Hak Menarik Iuran dan Pungutan

Berbeda dengan pajak, yang tidak memiliki hubungan lagsung dengan

barang atau jasa yang diterima masyarakat dari pemerintah, hak

pemerintah menarik iuran dan pungutan ini memiliki kaitan langsung

dengan barang atau jasa yang diberikan pemerintah kepada

Kewajiban NegaraKewajiban-kewajiban negara, dalam garis besarnya, dapat dkelompokan

atas dua bentuk kewajiban sebagai berikut (a) Kewajiban menyelengarakan

tugas-tugas negara dan (b) kewajiban membayar tagihan-tagihan yang datang

dari pihak ke tiga. Kewajiban menyelengarakan tugas-tugas negara,secara

yuridis,sepenuhnya didasarkan atas amanat yang terkandung dalam

pembukaan Undang-undang dasar 1945 itu dapat di simpulkan, bahwa

Page 7: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

kewajiban-kewajiban negara dalam hubungnya dengan penyelengaraan tugas-

tugas negara,meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah

indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

c. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

Dalam pelaksanaanya, pelaksanaan kewajiban pemerintah bentuk pertama

ini, dapat dibedakan atas kewajiban-kewajiban pembangunan. Bila kewajiban-

kewajiban rutin dan kewajiban-kewajiban berkaitan dengan pelaksanaan tugas

sehari-hari pemerintah, maka kewajiban-kewajiban pembangunan berkaitan

dengan peranan pemerintah sebagai salah satu pelaksanaan pembangunan.

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA1. Pendekatan Pengelolaan Keuangan Negara

Dari sisi obyek keuangan negara akan meliputi seluruh hal dan

kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, di dalamnya

termasuk sebagi kebijakn dan kegiatan yang terselengara dalam bidang

fiskal,moneter dan atau pengelolaan kekayaan negara yang di pisahkan

Dari sisi subyek, keuangan negara meliputi negara,dan

pemerintah pusat,pemerintah daerah,perusahaan negara/daerah,dan

badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.

Keuangan negara dari sisi proses mencakup seluruh rangkaian

kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek diatas mulai dari

proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai

dengan pertanggungjawaban.

Keuangan negara juga meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan

hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan atau penguasaan

obyek sebagaimana tersebut diatas dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan negara, pendekatan terakhir ini dilihat dari sisi tujuan.

Pihak yang mengelola hak dan kewajiban negaraBila dari segi pengertiannya keuangan negara meliputi hak

negara dan kewajiban negara, maka dilihat dari segi pihak yang

mengelolanya, keuangan negara dapat dikelompokkan kedalam dua

Page 8: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

bagian sebagai berikut : (a). yang pengelolaannya dipisahkan dan , (b)

yang dikelola langsung oleh negara.

1. Pengelolaan terpisahKomponen keuangan negara yang pengelolaannya

dipisahkan adalah komponen keuangan negara yang

pengelolaannya diserahkan kepada badan-badan usaha milik

negara dan lembaga-lembaga keuangan milik negara.

Perusahaan jawatan (Perjan) adalah perusahaan negara

yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Bersifat memberi pelayanan kepada masyarakat.

b. Statusnya berlainan dengn hukum public.

c. Modalnya merupakan bagian dari anggaran pendapatan

dan belanja negara yang dikelola oleh departemen yang

membawahinya.

Perusahaan Umum negara (Perum) adalah perusahaan

negara yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Bersifat melayani kepentingan umum, namun juga

diharapkan dapat memumpuk keuntungan.

b. Bersatus badan hukum dan di atur berdasarkan ketentuan

undang-undang No.19/1969.

c. Sampai tingkat tertentu menerima subsidi dari pemerintah.

d. Seluruh modalnya merupakan milik negara yang di ambil

dari kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi ke

dalam bentuk saham-saham.

Adapun perusahaan perseroan Negara (persero) adalah

perusahaan negara yang memiliki ciri sebagai berikut:

a. Bersifat mengejar keuntungan.

b. Bersatus badan hukum dan berbentuk perseroaan

terbatas.

c. Tidak menerima subsidi dan fasilitas dari pemerintah.

d. Seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh

pemerintah serta terbagi ke dalam bentuk saham-

saham.

Page 9: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARADalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam

penyelengaraan negara,pengelolaan keuangan negara perlu di selenggarakan

secara profesional,terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan

pokok yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 .

Bidang pengelolaan keuangan negara yang demikian luas secara

ringkas dapat dikelompokan dalam sub bidang pengelolaan fiskal,sub bidang

pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaaan kekayaan negara yang di

pisahkan. Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi enam fungsi

a. Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal

Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal ini meliputi

penyusunan Nota keuangan dan RAPBN, serta perkembangan dan

perubahanya, analisis kebijakan,evaluasi dan perkiraan perkembangan

ekonomi makro, pendapatan negara,belanja negara,pembiayaan,analisis

kebijakan,evaluasi dan perkiraan perkembangan fiskaldalam rangka

kerjasama internasional dan regional.

b. Fungsi penganggaran

Fungsi ini meliputi penyiapan, perumusan, dan pelaksanaan kebijakan,

serta perumusan standar, norma, pedoman, kriterian, prosedur dan

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang APBN.

c. Fungsi perbendaharaan

Perbendaharaan meliputi perumusan kebijakan, standar, sistem dan

prosedur dibidang pelaksanaan penerimaan dan pengeluaraan negara,

pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah serta akuntansi

pemerintah pusat dan faerah,kekayaan pihak lain ini meliputi kekayaan

pihak lain ini meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain.

d. Fungsi pengawasan keuangan

Sementara itu,bidang moneter meliputi sistem pembayaran,sistem lalu

lintas devisa, dan sistem nilai tukar.

Page 10: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

PENGERTIAN PENGELUARAN NEGARA DAN FUNGSI ANGGARANPengeluaran negara adalah pengeluaran atau setiap pengunaan uang

dan sumber daya suatu negara untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah

atau negara dalam rangka menjalankan fungsinya mewujudkan kesejahteraan

rakyatnya

1. Fungsi negara dalam sistem kapitalisme

Sistem kapitalisme adalah suatu sistem di mana barang kapital dimiliki

oleh swasta atau perorangan yang digunakan untuk mencari laba

pemiliknya. Sistem kapitalisme, sistem ekologi.

2. fungsi negara berdasarkan sistem sosialisme

Menguasai segala bidang (bersifat omnipotent), tapi tidak berarti

bahwa di dalam sistem sosialisme tidak ada hak serta kebebasan

individual.

3. fungsi negara menurut Richard A. Musgrive

a) allocation branch

b) distribution branch

c) stabilization branch

4. fungsi negara menurut John Stuart Mill

a) necessary function of government

b) optional function of government

5. fungsi negara menurut UUD 1945, yaitu:

a) melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah

indonesia

b) memajukan kesejahteraan umum

c) mencerdaskan kehidupan bangsa

d) ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Page 11: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

BENTUK – BENTUK ANGGARANDefinisi anggaran berdarkan national commitee on governmental

accounting (NCGA), saat ini governmental accounting standards board

(GASB), sebagai berikut:

“... rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang

diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya

dalam periode waktu tertentu”

Anggaran berfungsi sebagai berikut:

a) anggaran berdasarkan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.

b) anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa

mendatang.

c) anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai

unit kerja dan mekanisme kerja antar bawahan dan atasan.

d) anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja..

e) anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien

dalam pencapaian visi organisasi.

f) anggaran merupakan instrumen politik.

g) anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

Karakteristik anggaran sektor publik:a) anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

b) anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa

tahun.

c) anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan.

d) usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih

tinggi dari penyusunan anggaran.

e) sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Prinsip anggaran sektor publik:1. otorisasi oleh legislatif.

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu

sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

Page 12: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

2. komprehensif.

Menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Adanya dana

non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat

komprehensif.

3. keutuhan anggaran.

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana

umum.

4. nondiscretionary appropriation.

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara

ekonomis, efisien dan efektif.

5. periodik.

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan

maupun multi tahunan.

6. akurat.

Estimasi anggaran tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang

dapat dijadikan sebagai kantong – kantong pemborosan dan in efisiensi

anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan

dan over estimate pengeluaran.

7. jelas.

Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat dan tidak

membingungkan.

8. diketahui publik.

Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

7. JENIS ANGGARAN1. anggaran operasional.

Digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari – hari dalam menjalankan

pemerintah seperti belanja rutin.

2. anggaran modal / investasi

Menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap

seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot dan sebagainya biasanya

dilakukan dengan menggunakan pinjaman.

Page 13: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK1. tahap persiapan anggaran

Dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.

Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum

menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu dilakukan

penaksiran pendapatan secara lebih kuat. Jika anggaran diestimasi pada saat

bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran.

2. tahap ratifikasi

Tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat.

Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga

harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang

memadai. Integritas dan kesiapan mental sangat penting karena pimpinan

eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan

argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan – bantahan

dari pihak legislatif.

3. tahap implementasi / pelaksanaan anggaran.

Harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem

(informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.

4. tahap pelaporan dan evaluasi

Terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung

dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik,

maka diharapkan tahap budget, reporting and evaluation tidak akan

menimbulkan banyak masalah.

Tujuan proses penyusunan anggaran sektor publik:

a) membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi

antar bagian dan lingkungan pemerintah.

b) membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang

dan jasa publik melalui pemrioritasan.

c) memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

Page 14: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

KEUANGAN DAERAH, RUANG LINGKUP DAN AZAS – AZASOtonomi daerah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah untuk

menyelenggarakan roda pemerintahan dan mengelola sumber – sumber

keuangan.

Berdasarkan peraturan pemerintah pemerintah nomor 58 tahun 2005,

pengertian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah

tersebut.

Istilah dalam keuangan daerah:

1) hak daerah adalah haku untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah

serta melakukan pinjaman. Berbagai pajak daerah dan retribusi daerah

selanjutnya menjadi bagian dari pendapatan daerah dalam rangka untuk

membiayai belanja daerah.

2. kewajiban daerah adalah kewajiban daerah untuk menyelenggarakan

urusan Pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga.

3. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) menurut

asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

Berdasarkan pengertian diatas, ruang lingkup keuangan daerah

meliputi:

1. Hak daerah untuk memungut pajak Daerah dan retribusi daerah serta

melakukan pinjaman

2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan Pemerintahan

daerah dan membayar tagihan pihak ketiga.

3. Penerimaan daerah

4. Pengeluaran daerah

5. Kekayaan Daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain berupa uang,

surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain dapat dinilai dengan

uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan Daerah

6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam

rangka penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dan/atau

kepentingan umum.

Page 15: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih lanjut Pengelolaan keuangan daerah yang dimaksud disini

meliputi:

a. Asas umum pengelolaan keuangan daerah

b. Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah

c. Struktur APBD

d. Penyusunan APBD

e. Penetapan APBD

f. Pelaksanaan dan perubahan APBD

g. Penatausahaan keuangan daerah

h. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

i. Pengendalian dafisit dan penggunaan surplus APBD

j. Pengelolaan kas umum daerah

k. Pengelolaan piutang daerah

l. Pengelolaan investasi daerah

m. Pengelolaan barang milik daerah

n. Pengelolaan dana cadangan

o. Pengelolaan utang daerah

p. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah

q. Penyelesaian kerugian daerah

r. Pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah

s. Pengaturan pengelolaan keuangan daerah

Pengelolaan keuagan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem

terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan

dengan peraturan daerah.

Asas –asas Pengelolaan Keuangan Daerah

Berdasarkan pasal 4 ayat 1 PP No. 58 tahun 2005 asas pengelolaan

Keuangan Daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung

jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk

masyarakat.

a. Efisien yang dimaksud disini adalah pencapaian keluaran yang

maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan

terendah untuk mencapai keluaran tertentu

Page 16: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

b. Ekonomis maksudnya adalah perolehan masukan dengan kualitas dan

kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah

c. Efektif adalah pencapaian hasil program dengan target yang telah

ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil

d. Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi

seluas-luasnya tentang keuangan daerah

e. Bertanggung jawab maksudnya adalah perwujudan kewajiban

seseorang atau satuan kerja untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan

dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan

f. Keadilan adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan

pendanaannya. Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang

dilakukan dengan wajar dan proposional.

Page 17: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

PENUTUP

Sistem informasi Keuangan secara nasional adalah sarana bagi

pemerintah untuk mengolah, menyajikan dan mempublikasikan informasi dan

laporan pengelolaan keuangan baik di daerah maupun di pusat sebagai sarana

penunjang tercapainya tata pemerintahan yang baik melalui transparansi dan

akuntabilitas.

Pengelolaan yang efektif dan tetap sasaran menjadi kunci utama

keberhasilan pemerintah dalam menyajikan keuangan bagi masyarakat agar

kepercayaan masyarakat terhadap transparansi dan akuntabilitas pemerintah

bisa bertahan lama.

Untuk itu bagi pemerintah, dalam pengelolaan keuangan haruslah

transparan kepada publik agar rakyat juga tahu bahwa dalam pengelolaan

keuangan, bukan untuk kepentingan pemerintah saja yang dipenuhi,

kepentingan rakyat juga harus ditingkatkan, bukan malah melorot.

Page 18: Web viewPenjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):”semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ... Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945,

REFERENSI

Hapsoro Dody, 2001, AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Penerbit

Gunadarma, Yogyakarta.

UU No. 17 Tahun 2003. Tentang Keuangan Negara.

www.google.com