حقيقة الإيمان (hakikat iman)
TRANSCRIPT
Definisi ImanBahasa أمن : yang berarti percaya,
membenarkan
Istilah : percaya dalam hati, diucapkan dengan lisan dandibuktikan dengan amal nyata olehseluruh tubuh
Macam-macam manusiaAbu Tholib
Abdullah bin Ubay bin Salul
Fasiq, yakni tipe orang yang meyakinikeimanan dalam hatinya, melafalkannya namun engganmelaksanakan konsekuensi-konsekuensi keimanannya tersebut.
Mu’min
Rukun ImanIman kepada Allah
Iman kepada Malaikat
Iman kepada Kitab-kitab
Iman kepada Para Rasul
Iman kepada Hari akhir
Iman kepada Taqdir baik dan buruk
Konsekuensi Iman pada Allah 1. menjadi taat kepada-Nya, menjalankan semua
yang diperintahkan-Nya dan menjauhi semuayang dilarang-Nya
2. Selalu bersandar dan memohon pertolongankepada-Nya,
3. takut kepada ancaman dan neraka-Nya danrindu serta mengharapkan ampunan, pahala dansyurga-Nya.
4. bersyukur kepada-Nya
Konsekuensi iman kepada malaikat
berhati-hati dalam sikap, perkataan, dan perbuatan karenadi kanan dan di kiri kita ada Raqibdan Atid yang siap mencatatsegala yang baik maupun yang buruk yang kita kerjakan
Iman kepada kitab-kitabNyaMengimani semua kitab suci yang berasaldari-Nya. Namun kitab-kitab suci terdahuluadalah sesuatu yang sudah habis masaberlakunya dan telah dikoreksi dandisempurnakan di dalam kitab yang terakhir: Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an sajalah yang menjadi sumber acuan kitadalam segala aspek kehidupan
Iman kepada para RasulIman kepada para Rasul membawa
konsekuensi kita harusmeneladaninya. Dan tidak membeda-bedakannya (QS 2:285). Namun tentusaja uswah dan panutan utama kitaadalah Rasulullah Muhammad SAW (QS 33:21)
Iman kepada Taqdir Iman kepada takdir yang baik dan buruk
membuat kita akan selalu berusaha, berikhtiar optimal dan kemudianbertawakal atau berserah diri kepada Allah.
Jika berhasil, itu berarti takdir baik berupakarunia Allah yang harus diSYUKURi
bila gagal atau terkena musibah, itu berartitaqdir buruk berupa cobaan yang harusditerima dengan SABAR
Iman kepada Hari Akhirkita selalu waspada dan berhitung atau
mengkalkulasi pahala dan dosa kita sertamempersiapkan bekal untuk hari kiamat itu(QS 59:18) berupa ketakwaan karena segalasesuatunya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak.
adanya hari qiyamat adalah puncakkeadilan Allah