jamsostek/bpjs periode september 2014 s/d januari 2015 1. 4.kapasitas dan mekanisme untuk...
TRANSCRIPT
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
1
RESUME HASIL PENILIKAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT. SARI BUMI KUSUMA
KABUPATEN SINTANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(1) Identitas LPPHPL
a. Nama Lembaga : PT. AYAMARU SERTIFIKASI
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-001-IDN,
tanggal 2 September 2010
LVLK-011-IDN
Tanggal 23 November 2012
c. Alamat : KOMPLEK RUKO BRAJA MUSTIKA B-11
Lantai 1, JL. Dr. Sumeru, Bogor 16111-
INDONESIA
d. Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. 0251-8333513, 8333515
Fax. 0251-8333593
Email : [email protected]
Website : www.ayamarusertifikasi.co.id
e. Direktur : Ir. Akhmad
f. Tim Audit : 1. Burhanudin HS, S. Hut
(Lead Auditor/Auditor Prasyarat)
2. Dwi Jatmiko F. S. Hut.
(Auditor VLK)
3. Rendi Juliandi Ruhiat S. Hut (Auditor
Produksi)
4. Dadan Darmawan S. Hut
(Auditor Ekologi)
5. Susanto Darmono, S. Krim
(Auditor Sosial)
g. Tim Pengambil Keputusan : 1. Ir. Akhmad
2. Ir. Mukit
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
2
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang IUPHHK-HA : PT. SARI BUMI KUSUMA
b. Keputusan IUPHHK-HA (Perpanjangan Izin)
- Nomor : SK.58/MENHUT-II/2007
- Tanggal : Tanggal 22 Pebruari 2007
- Luas : 75.200 Ha
c. Alamat dan Nomor Telepon :
- Pusat : Jl. Laksda. Adi Sucipto Km.5.3 Sei Raya,
Pontianak 78124 Kalimantan Barat.
Telp. (0561) 721866
Fax. (0561) 721583
- Cabang : Jl. Balikpapan Raya No.14
Jakarta Pusat 10130
Telp.(021) 63863807
Fax.(021) 63863804
d. Pengurus : - Iwan Susanto (Komisaris Utama)
- Amin Susanto (Komisaris)
- Budi Darmono, SH, MCL, MSA
(Komisaris)
- Jakub Husin (Direktur Utama)
- Budijuwono Handjaja (Wakil Direktur
(Utama)
- Roesman Nilam (Direktur)
- Tri Hardjanto (Direktur)
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
3
(3) Ringkasan Tahapan
No. Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
1. Audit Tahap I (Rencana Kerja
Penilikan)
Bogor,
Tanggal 26 Januari s/d 1
Pebruari 2015
Melakukan pengumpulan dokumen, dan
penyusunan rencana kerja penilikan.
Melakukan diskusi kesiapan audit lapangan,
penetapan jadwal lapangan dan komunikasi
melalui telepon dan email.
Pelaksanaan penilikan kinerja PHPL mengacu
pada Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-
BPPHH/2014 Tentang : Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu
2. Koordinasi dengan Instansi
Kehutanan (Entry Meeting dan Exit
Meeting)
Pontianak,
Tanggal 3 Pebruari 2015
Melaksanakan kegiatan entry meeting
Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Barat dan BPPHP
Wilayah X Pontianak.
Menjelaskan rencana penilikan kinerja PHPL
PT. Sari Bumi Kusuma Kalbar.
Sintang,
Tanggal 4 Pebruari 2015
Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Sintang.
Menjelaskan rencana penilikan kinerja PHPL
PT. Sari Bumi Kusuma Kalbar.
Sintang,
Tanggal 10 Pebruari 2015
Melaksanakan kegiatan exit meeting
Penyampaian gambaran umum kinerja PHPL
PT. Sari Bumi Kusuma di Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Sintang.
Pontianak,
Tanggal 20 Pebruari 2015
Melaksanakan kegiatan exit meeting
Penyampaian gambaran umum kinerja PHPL
PT. Sari Bumi Kusuma di Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Barat dan BPPHP
Wilayah X Pontianak.
3. Pertemuan Pembukaan Camp Tontang Km 15,
Tanggal 5 Pebruari 2015
Perkenalan Tim Auditor dan penyampaian
Rencana Penilikan Kinerja PHPL Tahun
Pertama.
Penjelasan mengenai metodologi yang akan
digunakan dalam penilikan kinerja PHPL.
Penetapan Manajemen Representif oleh PT.
Sari Bumi Kusuma untuk mendampingi Tim
Auditor dan penandatanganan Berita Acara
Opening Meeting.
4. Verifikasi Dokumen dan Observasi
Lapangan
Tanggal 5 s/d 8 Pebruari
2015
Camp dan Log pond
Tontang, lokasi
desa sampel
Verifikasi dokumen legal dan laporan
pelaksanaan kegiatan di bidang prasyarat,
produksi, ekologi, sosial dan VLK.
Wawancara dengan karyawan yang
bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di
lapangan.
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
4
No. Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Melakukan observasi, uji petik di lapangan
(Blok RKT dan Logpond) serta desa sekitar
PT. Sari Bumi Kusuma (Desa Mentajoi, Desa
Tontang, Desa Merako Jaya, Desa Nanga
Riyoi), Kantor Kecamatan Kecamatan
Serawai.
Melakukan klarifikasi temuan lapangan.
5. Pertemuan Penutup Camp Tontang Km 15,
Tanggal 9 Pebruari 2015
Melengkapi data-data yang belum dipenuhi
oleh auditi
Penyampaian hasil verifikasi dokumen dan
gambaran kinerja PHPL PT. Sari Bumi
Kusuma.
Penandatangan Berita Acara Pertemuan
Penutup (Closing Meeting) dan Penilikan
Kinerja PHPL.
6. Pengambilan Keputusan Bogor,
Tanggal 2 Maret 2015
Berdasarkan hasil perhitungan nilai kinerja
aktual, PT. Sari Bumi Kusuma, Kalbar
memiliki nilai sebesar 54 dari total nilai
maksimal kinerja sebesar 66. Dengan
demikian pencapaian kinerja PHPL PT. Sari
Bumi Kusuma, Kalbar adalah 81,82% atau
masuk dalam kinerja dengan predikat
“BAIK”, yaitu apabila total nilai kinerja
indikator yang dicapai antara >80% dari
kemungkinan total nilai maksimum yang
dapat dicapai, dan tidak terdapat verifier
dominan yang bernilai buruk, serta
memenuhi standar Verifikasi Legalitas Kayu.
Atas dasar itu PT. Sari Bumi Kusuma, Kalbar
telah melaksanakan pengelolaan hutan
lestari (Aspek Prasyarat, Produksi, Ekologi,
Sosial dan Legalitas Kayu) pada tahun 2014
(setahun setelah resertifikasi) dengan
predikat kinerja “BAIK”..
Terdapat perubahan predikat kinerja PHPL
dari semula predikat kinerja “SEDANG”
menjadi predikat kinerja “BAIK”.
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
5
(4) Resume Hasil Penilaian
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1. PRASYARAT
1. 1. Kepastian kawasan pemegang IUPHHK-HA BAIK Terdapat kelengkapan dokumen legal terkait
dengan pendirian perusahaan dan perolehan ijin
usaha pemanfaatan hasil hutan kayu.
Terdapat bukti upaya pemegang ijin untuk
merealisasikan tata batas temu gelang melalui
pelaksanaan tata batas pada trayek Trayek 7-8-
G, G-1-2-3 dan Trayek 3-4-5-6-7-8-K.
Tidak terdapat konflik batas dengan pihak
lain/perusahaan.
Terdapat perubahan fungsi kawasan hutan
(Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.733/Menhut-II/2014), terdiri dari HPT seluas
75.044 hektar dan APL seluas 156 hektar. Lokasi
APL di luar areal RKUPHHK (tidak diverifikasi/not applicable).
Tidak terdapat penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan (tidak diverifikasi/not applicable).
1. 2. Komitmen pemegang IUPHHK-HA SEDANG Terdapat dokumen visi, misi dan tujuan
perusahaan yang legal dalam dokumen corporate
statement. Visi, misi dan tujuan perusahaan
dinilai telah sesuai dengan kerangka PHPL.
Terdapat dokumen sosialisasi visi dan misi
perusahaan kepada karyawan dan sebagian
masyarakat (Meroboi, Perangis, Sungai Tambun.
Berita acara yang dibuat bersifat sepihak dan
belum melibatkan pihak yang berkepentingan.
PT. SBK telah menjalankan sebagian besar visi
dan misi yang diimplementasikan di lapangan.
1. 3. Jumlah dan kecukupan tenaga profesional
bidang kehutanan pada seluruh tingkatan
untuk mendukung pemanfaatan,
implementasi, penelitian, pendidikan dan
latihan
SEDANG Jumlah GANIS PHPL PT. SBK Kalbar sebanyak 19
orang, dengan kualifikasi :
- GANIS CANHUT (Timber Cruising 4 orang
(100%), Canhut 1 orang (50%)),
- GANIS BINHUT (Pembinaan Hutan 3 orang
(60%), Kelola Lingkungan 2 (100%), Kelola
Sosial 2 orang (100%))
- GANIS PKB (7 orang (100%)).
- GANIS KURPET belum ada pelatihannya.
Jumlah tenaga teknis dengan kualifikasi sarjana
kehutanan terealisasi sebanyak 3 orang (100%).
Realisasi kegiatan peningkatan kompetensi
karyawan sampai dengan Desember 2014 adalah
100%. Pelatihan tersebut mencakup :
penyegaran GANIS PHPL Perencanaan Hutan,
Timber Cruising, PKB, Kelola Lingkungan dan
Pembinaan Hutan.
Terdapat kelengkapan dokumen
ketenagakerjaan, seperti laporan bulanan tenaga
kerja, Surat Perjanjian Kerja (SPK), Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT), jenjang karir, slip
gaji karyawan, Peraturan Perusahaan, Prosedur
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
6
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
K3, Daftar Peralatan K3, Catatan Kecelakaan
Kerja. Tidak tersedia dokumen bukti setor iuran
jamsostek/BPJS periode September 2014 s/d
Januari 2015
1. 4. Kapasitas dan mekanisme untuk
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
periodik, evaluasi dan penyajian umpan
balik mengenai kemajuan pencapaian
(kegiatan) IUPHHK-HA
SEDANG Terdapat revisi struktur organisasi yang
ditandatangani oleh Direktur Utama melalui
Keputusan Nomor : 02/SBK/I/2015, tanggal 12
Januari 20145.
Terdapat perangkat sistem informasi manajemen
yang digunakan dalam rangka pengelolaan hutan
produksi lestari dan Keputusan Direktur Utama
Nomor: 03/SBK/I/2015 tanggal 13 Januari 2015
tentang Pembentukan Tim Pengelola Sistem
Informasi Manajemen.
Tim SPI yang bersifat intern (lingkup camp) dan
bukan struktur di bawah direksi dinilai belum
efektif dalam mengontrol semua tahapan
kegiatan.
Terdapat bukti tindakan pencegahan dan koreksi
melalui saran dalam Berita Acara Audit tetapi
tidak seluruhnya dan belum dilengkapi tata
waktu perbaikan dan PIC yang
bertanggungjawab dalam proses perbaikan..
1. 5. Pengelolaan persetujuan atas dasar
informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
SEDANG Dalam rangka peningkatan pemahaman,
keterlibatan, pencatatan proses dan diseminasi
isi kandungannya, perusahaan telah
melaksanakan kegiatan sosialisasi RKT 2014
pada tanggal 12 Maret 2014. Dokumen tersebut
hanya memuat tentang penjelasan rencana kerja
tahunan dan penebangan pada blok RKT 2014.
Persetujuan dalam proses tata batas belum
diakui oleh semua para pihak. Hal ini terkait
belum terealisasinya tata batas temu gelang.
Terdapat dokumen kesepakatan antara PT. SBK
dengan masyarakat terkait permohonan yang
akan dimasukkan dalam program PMDH di Dusun
Ruhan, Perangis, Desa Nanga Riyoi, Kecamatan
Serawai (2012), dengan masyarakat Dusun
Kepingoi, Desa Sungai Tambun, Kecamatan
Ambalau (2013). Dalam dokumen tersebut belum
memuat tentang rencana tahun kegiatan
program PMDH yang akan dilaksanakan.
Belum terdapat persetujuan penetapan kawasan
lindung secara eksplisit melalui berita acara yang
dibuat para pihak atau bersama-sama antara
perusahaan dengan masyarakat sekitar.
2. PRODUKSI
2. 1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
BAIK Terdapat dokumen RKU telah disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan disusun
berdasarkan hasil IHMB dan tidak dikenai
peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.
Terdapat implementasi kegiatan Penataan Areal
Kerja di lapangan sejak kurun waktu terbitnya
dokumen RKT sampai dengan RKT 2015, dalam
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
7
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
implementasinya di lapangan hanya sebagian
yang sesuai dengan RKU berbasis IHMB periode
tahun 2011 - 2020.
PT. SBK telah melaksanakan kegiatan
Pemeliharaan dan berdasarkan hasil uji petik
batas blok dan petak, pada tahun 2014 pada
blok RKT 2012 (CO 2013) dan tahun 2015 pada
Blok RKT 2014, berdasarkan hasil pengamatan
kondisi tanda batas blok dan petak seluruhnya
terlihat jelas di lapangan.
2. 2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap
jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu
pada setiap tipe ekosistem
BAIK PT. SBK telah memiliki data potensi tegakan
pertipe ekosistem dari hasil IHMB dan hasil ITSP
tiap tahunnya untuk 3 tahun terakhir beserta
kelengkapan peta pendukungnya, berupa Peta
Tofografi dan Posisi Pohon Skala 1 : 1.000
dengan lengkap untuk tiap petaknya.
Telah memiliki data hasil pengukuran riap
tegakan pada PUP pada ekosistem hutan tanah
kering namun belum seluruhnya sesuai
kewajiban pembuatan PUP seharusnya sudah
membuat PUP baru, data hasil pengukuran pada
PUP yang ada, sudah dianalisis untuk tiap tahun
pengukuran.
Terdapat bukti upaya melakukan analisis data
potensi dan riap tegakan dari hasil pengukuran
PUP untuk periode penilikan 1 tahun terakhir
namun belum menyampaikan laporan hasil
pengukurannya.
2. 3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem
silvikultur untuk menjamin regenerasi
hutan
BAIK SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
TPTI yang diterapkan tersedia dengan lengkap,
tetapi SOP yang dibuat isinya belum belum
mengacu pada pedoman pelaksanaan sistem
silvikultur TPTI.
Terdapat implementasi SOP seluruh tahapan
kegiatan silvikultur TPTI di lapangan dan
dilaksanakan sesuai dengan SOP yang dibuat.
Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan
(tidak ditebang) dari jenis-jenis komersial
dengan ketersediaan berdasarkan data hasil
IHMB rata-rata sebanyak 212,34 batang/hektar
dan data laporan pengamatan potensi tegakan
tinggal potensi pada areal bekas tebangan RKT
2014 rata-rata sebanyak 78,50 batang/ hektar,
masih diatas standarnya (≥ 25 batang/hektar),
dinilai mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil pada rotasi ke-2.
Berdasarkan data hasil IHMB terdapat
ketersediaan permudaan pada tingkat tiang rata-
rata sebanyak 490,62 batang/hektar dan
berdasarkan Laporan Hasil Kegiatan Pengamatan
Potensi Tegakan Tinggal Dan Tingkat Kerusakan
Akibat Penebangan RKT 2014, rata-rata
permudaan pada tingkat tiang sebanyak 111
batang tiang/hektar dan tingkat pancang
sebanyak 416 batang pancang/hektar, dinilai
dalam jumlah yang masih mampu menjamin
terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada
rotasi ke -3.
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
8
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2. 4. Ketersediaan dan penerapan teknologi
ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil
hutan kayu
SEDANG Tersedia prosedur pemanfaatan hutan ramah
lingkungan dalam SOP RIL, serta dalam SOP
tahapan kegiatan sistem silvikultur tahap
kegiatan PAK, ITSP dan Pemanenan, SOP RIL
yang dibuat isinya belum secara komprehensif
memuat prosedur untuk seluruh tahapan
kegiatan pemanenan sesuai karakteristik kondisi
setempat.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 1-2 tahap kegiatan pemanenan hasil yaitu
pada tahap kegiatan perencanaan pemenenan
dan tahap kegiatan pemanenan. .
Tingkat kerusakan tegakan tinggal yang pada
kegiatan pemanenan Blok RKT 2014, pada
permudaan tingkat semai sebesar 21,72 %,
Pancang sebesar 22,12 % tiang sebesar 21,62 %
dan pada tingkat pohon sebesar 19,75 % atau
tingkat kerusakan berkisar antara 16% - 30%.
Dalam kegiatan pemanen dan pengangkutannya
terdapat limbah pemanfaatan hutan minimal
dengan angka FE ≥ 0,70 .
2. 5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/
pemanfaatan pada areal kerjanya
SEDANG Terdapat dokumen RKT selama Periode penilikan yaitu dokumen RKT 2014 dan 2015 lebih dari 50% yang disusun berdasarkan RKU, yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat.
Terdapat peta kerja lampiran dokumen RKT 2014 yang menggambarkan areal yang boleh ditebang /dipanen / dimanfaatkan / dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung. tetapi tidak sesuai dengan Peta RKU yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan batas pada seluruh batas blok tebangan/dipanen/dimanfaatkan/dipelihara/beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sesuai perkembangan kegiatan RKT 2014 dan 2015.
Realisasi tebangan total mencapai 75,98 % dan perkelompok jenis untuk Kelompok jenis meranti mencapai 95%, Kelompok Jenis Rimba Campuran 9,88 % dan kelompok Jenis Kayu indah mencapai 1,42 % dari rencana tebang tahunan dan lokasi panen sesuai dengan yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.
2. 6. Kesehatan finansial perusahaan dan
tingkat investasi dan reinvestasi yang
memadai dan memenuhi kebutuhan dalam
pengelolaan hutan, administrasi, penelitian
dan pengemba-ngan, serta peningkatan
kemampuan SDM
BURUK Likuiditas < 100%, Solvabilitas < 100% Rentabilitas negatif dan Catatan kantor Akuntan publik terdapat opini Auditor terhadap laporan Keuangan tahun buku terakhir 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Wajar dengan Pengecualian.
Tidak terdapat data yang memadai untuk menilai verifier ini, karena ketidaktersediaan RKAP dan penyajian laporan keuangan menggunakan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU), bukan mengacu pada Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan dan Pengelolaan Hutan (DOLAPKEU-PHP2H), sehingga verifier ini dinilai buruk.
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
9
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Alokasi dana untuk seluruh kegiatan, kurang
proporsional untuk seluruh bidang kegiatan .
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis tahun
2013 tidak lancar..
Modal yang ditanamkan (kembali) kehutan tahun
2013 untuk membiayai kegiatan pembinaan
hutan, penanaman tanah kosong dan
perlindungan hutan terealisasi berdasarkan
pembiayaannya terealisasi 105.62% berdasarkan
fisiknya terealisasi melebihi 87,42%.
Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan
berdasarkan luas mencapai 62,84% dan kualitas
tegakan 91,62 % dari yang direncanakan.
3. EKOLOGI
3. 1. Keberadaan kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
SEDANG Penataan areal dialokasikan beberapa kawasan
lindung dengan luas seluruhnya 8.542 Ha atau
sekitar 11,36 % dari total arealnya, namun
terdapat areal yang belum sesuai dengan kondisi
biofisiknya.
Perusahaan mempunyai capaian persentase
penandaan kawasan lindung sebesar 88,43 %
dari yang seharusnya dilakukan.
Berdasarkan citra landsat lebih dari 96,42%
masih berpenutupan hutan, namun karena belum
terdapat upaya perbaikan atau rehabilitasi pada
areal kawasan lindung yang terganggu seperti
pada sempadan sungai, maka dinilai upaya
perlindungan terhadap kondisi kawasan lindung
belum maksimal.
Belum semua pihak megakui keberadaan
kawasan lindung, terutama untuk masyarakat
sekitar hutan.
Laporan pengelolaan terhadap kawasan lindung
belum seluruhnya terdokumentasi dengan baik.
3. 2. Perlindungan dan pengamanan hutan BAIK Prosedur yang tersedia telah sesuai dengan
potensi gangguan yang mungkin terjadi di
lapangan.
Kondisi sarana dan prasarana pengamanan
sebagian besar berfungsi dengan baik,
sedangkan untuk alat transportasi di bagian
pembinaan hutan kurang memadai.
Tersedia SDM perlindungan dan pengamanan
hutan sebanyak 13 orang, personil tersebut
belum mengikuti pelatihan sebagai satpamhut.
kegiatan perlindungan hutan yang dilakukan
berupa upaya preventif, seperti pemasangan
papan himbauan, patrol dan penyuluhan.
3. 3. Pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan
hutan
SEDANG Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup
seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan.
Terdapat sarana prasaranana untuk pengelolaan
dan pemantauan lingkungan, namun dinilai
belum maksimal. Sarana pemantauan yang telah
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
10
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
direalisasikan berupa penyiapan stick pengukur
erosi tanah, pemasangan stik ukur fluktuasi air
sungai, thermometer, hygrometer, umbrometer
dan labolatorium yang sementara ini
bekerjasama dengan lembaga akademis.
Jumlah dan kualifikasi personal bagian
lingkungan telah mencukupi.
Terdapat sebagian implementasi kegiatan
pengelolaan lingkungan berupa vegetatif dan
teknik sipil.
Kegiatan yang telah direalisasikan dalam upaya
pemantauan adalah pengukuran besaran erosi
dengan metoda stick ukur, pemantauan iklim
mikro, debit air dan pengukuran kualitas air
sungai yang bekerjasama dengan labolatorium
lembaga akademis
Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar
dan penting terhadap tanah dan air tetapi ada
upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan.
3. 4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang
dilindungi dan/ atau langka (endangered),
jarang (rare), terancam punah
(threatened) dan endemik
BAIK Terdapat revisi prosedur-prosedur untuk
kegiatan identifikasi flora dan fauna yang
dilindungi sejak bulan Januari 2014 dan telah
dilengkapi dengan acuan untuk status
perlindungan yaitu PP No.07 tahun 1999.
Telah melakukan kegiatan identifikasi dan
inventarisasi flora dan fauna, namun belum
mewakili seluruh areal untuk keterwakilan jenis
dilindungi dan belum secara berkala.
3. 5. Pengelolaan Flora untuk:
(1) Luasan terten tu dari hutan produksi
yang tidak terganggu, dan bagian yang
tidak rusak.
(2) Perlindungan terhadap species flora
dilindungi dan/ atau jarang langka dan
terancam punah dan endemik
SEDANG SOP tersedia dan telah memuat tujuan, ruang
lingkup, definisi, referensi dan tahapan
pelaksanaan kegiatan dan penanggungjawab
kegiatan.
Kegiatan pengelolaan flora belum dilakukan
seluruhnya sesuai dengan perencanaan.
Terdapat gangguan terhadap flora dilindungi,
tetapi ada upaya penanggulangan gangguan oleh
pemegang izin.
3. 6. Pengelolaan Fauna untuk:
(3) Luasan tertentu dari hutan produksi
yang tidak terganggu, dan bagian yang
tidak rusak.
(4) Perlindungan terha dap species fauna
dilidungi dan/ atau jarang, langka,
terancam punah dan endemik
SEDANG SOP tersedia dan telah memuat tujuan, ruang
lingkup, definisi, referensi dan tahapan
pelaksanaan kegiatan dan penanggungjawab
kegiatan.
Kegiatan pengelolaan fauna belum dilakukan
seluruhnya sesuai dengan perencanaan.
Terdapat gangguanterhadap fauna dilindungi,
tetapi ada upaya penanggulangan gangguan oleh
pemegang izin.
4. SOSIAL
4. 1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional
perusahaan/ pemegang izin dengan
kawasan masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
BAIK Terdapat Laporan Survey Sosial dan Penyusunan
Program Kelola Sosial PT SBK Kalbar Desa
Ruhan, Desa Ruhan serta Desa Tontang
Kecamatan Serawai dan Desa Buntut Sabon serta
Desa Sungai Tambun Kecamatan Ambalau
kerjasama WWF GFTN – The Borneo Initiative –
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
11
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
PT SBK Kalbar – PT Inti Indo Buana 2014.
Terdapat mekanisme pemetaan parsipatori,
monitoring perladangan masyarakat di areal
kerja, penyelesaian konflik dengan karyawan,
dan resolusi konflik dengan masyarakat yang
legal, lengkap dan disepakati para pihak.
Manajemen PT. SBK Kalbar memiliki mekanisme
pengakuan hak-hak dasar masyarakat adat dan
masyarakat setempat yang legal, lengkap dan
jelas dalam perencanaan pengelolaan sumber
daya hutan.
Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin dengan batas kawasan
yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/
setempat.
Terdapat Pemetaan Partisipatori Dalam Menjaga
Keharmonisan Bersama Masyarakat di Desa-Desa
Binaan (2013), Kecamatan Serawai Desa:
Mentajoi, Merako Jaya, Nanga Bihe, Ruhan,
Tontang dan Nanga Riyoi serta di Kecamatan
Ambalau Desa: Menakon dan Desa Buntut Sabon
(3 desa tahun 2013 dan 5 desa tahun 2014).
4. 2. Implementasi tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
BAIK Tersedia dokumen yang menyangkut pemenuhan
tanggungjawab sosial IUPHHK-HA PT. SBK
Kalbar seperti; RKUPHHK-HA berbasis IHMB
periode 2011-2020, RKT 2009 s/d 2015.
Terdapat mekanisme pemenuhan kewajiban
sosial yang lengkap dan legal.
Dokumen kegiatan sosialisasi yang tersedia
adalah Sosialisasi RKT tahun 2014 PT. SBK
tanggal 12 Maret 2014 di Desa Ruhan.
Terdapat bukti yang lengkap tentang realisasi
pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap
seluruh masyarakat.
Terdapat dokumen dan laporan pemenuhan
kewajiban sosial kepada masyarakat adat dan
masyarakat setempat termasuk gantirugi, berupa
Laporan Realisasi Kegiatan PMDH Semester I dan
II tahun 2014 termasuk Surat
Nomor:438/PH/PTK/VII/2014 tanggal 10 Juli
2014 dan Surat Nomor:57/PH/PTK/ I/2015
tanggal 12 Januari 2015 kepada Kepala Dinas
Kehutanan Propinsi Kalimantan Barat perihal
Laporan Semester I dan II tahun 2014 PMDH PT
SBK Kalbar.
4. 3. Ketersedia an mekanisme dan implementasi
distribusi manfaat yang adil antar para
pihak
BAIK Terrdapat kelangkapan data dan informasi
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh
oleh aktifitas pengelolaan SDH.
Terdapat mekanisme peningkatan peran serta
dan peningkatan ekonomi masyarakat seperti:
program kerjasama, bantuan sarana produksi
pertanian, bantuan, angkutan kayu olahan,
penyuluhan budidaya karet, dan kegiatan
pembinaan masyarakat desa hutan.
Terdapat Rencana Operasional PMDH tahun
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
12
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2014, Surat Nomor:239/PH/PTK/IV/ 2014
tanggal 10 April 2014 kepada Kepala Dinas
Kehutanan Propinsi Kalimantan Barat perihal
Rencana Operasional tahun 2014 PMDH PT SBK
dengan rencana anggaran total Rp
1.503.262.500; dan Rencana Operasional PMDH
PT SBK Kalbar tahun 2015 dengan rencana
anggaran Rp1.251.212.500
Implementasi kegiatan peningkatan peran serta
dan aktivitas ekonomi oleh PT. SBK berupa :
pertanian menetap (bantuan bibit karet dan
gaharu), peningkatan ekonomi (penyerapan
tenaga kerja lokal 81% tenaga harian, 50%
tenaga borongan dan 56% tenaga kerja bulanan,
praasarana social ekonomi (peralatan pertanian
dan akses jalan) serta social budaya (beasiswa
pendidikan, honor guru, bangunan gedung
sekolah)
Tersedia data dan informasi distribusi insentif
kepada para pihak seperti masyarakat adat dan
masyarakat setempat desa binaan, kepada
negara berupa Iuran IUPHHK-HA, Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB), dan kepada karyawan
berupa iuran Jamsostek.
4. 4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik
yang handal
BAIK Terdapat mekanisme resolusi konflik yang jelas
dan lengkap seperti: monitoring perladangan,
penanganan konflik dengan masyarakat dan
dengan karyawan, penanggulangan illegal
logging yang telah disahkan manajemen serta
modul pelatihan pelatihan manajemen konflik.
Tersedia Peta Indikatif batas Wilayah Desa dan
Peta Areal PT. SBK Kalbar sudah direvisi
pemekaran desa tahun 2013 dan 2014. Skala 1:
100.000 serta matrik potensial konflik di areal
PT SBK Kalbar dalam Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Pemberdayaan masyarakat melalui
kemitraan kehutanan PT SBK Kalbar, Lampiran I
Surat Dirjen BUK Nomor:5.771/VI-BUHA/2014
tanggal 18 Nopember 2014.
Tersedia SDM Ganis Kelola Sosial dan
pendanaan yang cukup dalam Rencana
Operasional PMDH tahun 2014 rencana anggaran
total Rp 1.503.262.500; realisasi semester I
Rp814.333.750 (54,17%) dan semester II
Rp1.539.646.500 (102,42%). Rencana
Operasional PMDH PT SBK Kalbar tahun 2015
rencana anggaran Rp1.251.212.500.
PT. SBK Kalbar, khususnya di Bagian
PMDH/Kelola Sosial telah memiliki dokumen
konflik dan penyelesaian konflik yang lengkap
dan jelas.
4. 5. Perlindungan, Pengembangan dan
Peningkat an kesejahteraan Tenaga Kerja
BAIK Manajemen PT. SBK Kalbar merealisasikan
seluruh hubungan industrial seperti terdapat
Surat Perjanjian Kerja, upah tenaga kerja sesuai
UMSK tahun 2013, peraturan perusahan periode
2013 s/d 2015, kepesertaan Jamsostek,
Kebijakan Perekrutan Karyawan mengutamakan
tenaga kerja lokal dan tidak ada tenaga kerja di
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
13
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
bawah umur.
Manajemen UPHHK-HA PT. SBK Kalbar memliki
rencana pengembangan kompetensi karyawan
sesuai kebutuhan operasional dan telah
merealisasikan seluruh rencana pelatihan baik
secara eksternal maupun internal (in House
Training).
Tersedia mekanisme dan dokumen standar
jenjang karir karyawan PT. SBK Kalbar dan
sebagian besar telah diimplementasikan pada
tingkat harian dan staf.
PT. SBK Kalbar telah mengimplementasikan
fasilitas tunjangan kesejahteraan karyawan
seperti mess, klinik, Jamsostek, sarana ibadah,
sarana olah raga, kantor dan peralatan kantor,
termasuk komunikasi dan transportasi karyawan.
5.
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Prinsip 1. Kepastian areal dan hak pemanfaatan
K1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan
keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK)
Memenuhi Terdapat Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.58/MENHUT-II/2007, tanggal 22
Pebruari 2007, tentang Perpanjangan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam
Hutan Alam pada Hutan Produksi seluas ±
75.200 Ha Kepada PT. Sari Bumi Kusuma di
Provinsi Kalimantan Barat dengan jangka waktu
45 (empat puluh lima) tahun sejak tanggal 12
April 2006.
PT. SBK telah memenuhi kewajiban iuran
IUPHHK yang telah disetor oleh PT. SBK ke
Rekening Penerima atas nama Bendaharawan
Penerima Setoran IIUPH pada Bank Mandiri
Jakarta Gedung Pusat Kehutanan Nomor
102.0004.203870. Jumlah iuran yang disetor PT.
SBK telah sesuai dengan Surat Perintah
Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Alam Nomor S.195/VI-
BIKPHH/2007, tanggal 22 Maret 2007, yaitu
sebesar Rp. 5.536.000.000,-.
Prinsip 2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah
K2.1. Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
2.1.1. RKUPHHK/ RPKH dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT)
disahkan oleh yang berwenang.
Memenuhi PT. SBK memiliki dokumen RKUPHHK-HA yang
telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : SK.122/VI-BUHA/2011,
tanggal 26 Agustus 2011, tentang RKUPHHK-HA
Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala
(IHMB) Periode Tahun 2011 – 2020 Atas Nama
PT. Sari Bumi Kusuma Provinsi Kalimantan Barat.
Terdapat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Barat No. 137/Kpts-
II/BPHAP/2014, tanggal 26 Februari 2014
tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Alam Tahun 2014.
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
14
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Terdapat Peta RKT yang menunjukkan areal
yang tidak boleh untuk ditebang (dilindungi) dan
areal yang merupakan lokasi blok tebangan.
Terdapat implementasi penandaan pada kawasan
yang tidak boleh ditebang, seperti Sempadan
Sungai dengan warna biru, serta penandaan
berupa papan informasi batas blok dan patok
informasi antar petak tebangan.
K2.2. Adanya rencana kerja yang sah
2.2.1. Pemegang izin hutan mempunyai
rencana kerja yang sah sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Memenuhi PT. SBK memiliki dokumen RKUPHHK-HA yang
telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : SK.122/VI-BUHA/2011,
tanggal 26 Agustus 2011, tentang Persetujuan
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi
Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala
(IHMB) Periode Tahun 2011 – 2020 Atas Nama
PT. Sari Bumi Kusuma Provinsi Kalimantan Barat,
lengkap dengan lampiran peta skala 1 : 100.000.
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat
K3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke
TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan
dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang dipanen/
dimanfaatkan telah di-LHPkan
Memenuhi Semua kayu bulat telah di LHP kan oleh pejabat
yang berwenang, yaitu Romawi (No. Reg:
24/16/1603/SBK/RMI/KB)
Dokumen tersebut telah disahkan oleh Pejabat
Pengesah Laporan Hasil Penebangan/Produksi
(P2LHP) di Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Provinsi Kalimantan Barat (Ely Yakim, S.Sos (No.
Reg: 02/16/1603/P2LHP/EYK).
Pemeriksaan atas kesesuaian antara fisik kayu
dengan dokumen LHP dan LHC dinilai telah
sesuai dari segi jenis pohon, nomor petak, nomor
batang, nomor pohon. Dari hasil uji petik yang
dilaksanakan diketahui bahwa identitas log kayu
bulat dan tunggak tersebut dapat dilacak balak
atau tertera pada dokumen tata usaha kayu
(buku ukur dan dokumen LHP) yang telah dibuat
dan disahkan oleh petugas dan pejabat yang
berwenang.
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal
izin dilindungi dengan surat keterangan
sahnya hasil hutan.
Memenuhi Dari hasil penelusuran dokumen Penata Usahaan
Hasil Hutan Kayu (PUHH) menunjukkan bahwa
seluruh kayu yang ke luar areal izin telah
dilindungi oleh surat keterangan sahnya hasil
hutan sesuai dengan ketentuan.
Dokumen angkutan dari TPK Hutan (Logyard Km
51) menuju ke TPK Antara (Logpond Tontang) di
wilayah Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan
Barat, dilengkapi dengan dokumen SKSKB
dengan lampiran DKB.
Dokumen angkutan dari TPK Antara (Logpond
Tontang) menuju ke TPK Antara Lp. Batu Lalau
Sintang, dilengkapi dengan dokumen FA-KB
dengan lampirannya DKB beserta Rekap DKB
(RDKB).
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
15
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB)
dari pemegang IUPHHK-HA/ IUPHHK-
HT/ IUPHHK-RE/Peme gang Hak
Pengelolaan
Memenuhi Dari hasil penelusuran dan telaah dokumen tata
usaha kayu (TUK) dan uji petik lapangan
diketahui bahwa sistem penandaan atau identitas
yang telah diimplementasikan oleh IUPHHK-HA
PT. SBK terhadap log kayu bulat berupa: (1)
Nomor batang, (2) Nama Petak Tebangan, (3)
Jenis Pohon, (4) Nomor Produksi dan (5)
Diameter rata-rata. Serta PT. SBK Kalbar
memiliki identitas khusus berupa palu ketok
berupa logo bulat dengan kode BA dan SBK-KB.
Kode BA merupakan kode wilayah Kalbar, dan
kode SBK-KB merupakan kode kayu yang berasal
dari PT. SBK Kalbar
Berdasarkan hasil identifikasi tanda-tanda PUHH
yang tertera pada log/kayu bulat tersebut maka
sumber log dapat dilacak secara dokumentasi
dari: Buku Ukur, Dokumen LHP, Dokumen SKSKB
dan dokumen FA-KB.
3.1.4. Pemegang izin mampu membukti kan
adanya catatan angkutan kayu ke luar
TPK
Memenuhi Dari penelusuran dokumen Tata Usaha Kayu
(TUK), diketahui bahwa kayu yang diangkut dari
Tempat Penimbunan Kayu (TPK Hutan) ke TPK
Antara dan dari TPK Antara ke industri primer
hasil hutan dan atau pedagang kayu bulat telah
dibuatkan atau dilengkapi dengan dokumen
SKSKB dan FA-KB beserta lampirannya.
Seluruh dokumen SKSKB tersebut telah
ditandatangani (disahkan) oleh Petugas Penerbit
dan Pengesah SKSKB (P2SKSKB). Dokumen
tersebut dikeluarkan secara self assesment pada
saat kayu berada di TPK Hutan atas nama
Markus (No. Reg: 001/16/1603/SKSKB/ MRS/P2SKSKB), diangkat dan ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat.
Dan kemudian dokumen SKSKB tersebut
dimatikan oleh P3KB atas nama Sdr. Pridada (No.
Reg. 02/16/1603/P3KB/PDD), berdasarkan surat
perintah kerja dari Dinas Kehutanan Kabupaten
Ketapang nomor 189/DISHUT-III/BPH/2013,
tanggal 22 April 2013.
Dari paparan di atas menunjukkan bahwa PT.
SBK mampu membuktikan kelengkapan dan
keabsahan dokumen SKSKB yang dibuat dan
disyahkan oleh petugas yang berwenang.
K3.2. Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti
pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan
Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
Memenuhi PT. SBK telah memiliki dokumen Surat Perintah
Pembayaran Dana Reboisasi (SPP-DR) dan Surat
Perintah Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan
(SPP-PSDH) untuk kayu bulat berdasarkan
perhitungan volume dari dokumen Laporan Hasil
Penebangan (LHP).
Surat Perintah Pembayaran (SPP) Dana Reboisasi
(DR) dan Surat Perintah Pembayaran (SPP)
Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) tersebut
diterbitkan oleh Pejabat Penagih PSDH dan DR
an. Ely Yakim, S.Sos (NIP. 19720701 199703 1
008).
Berdasarkan PSDH dan DR yang diacu
berdasarkan bukti kesesuaian pembayaran PSDH
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
16
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dengan harga patokan yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.
P.68/Menhut-II/2014, mengenai Penetapan
Harga Patokan Hasil Hutan untuk Perhitungan
Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti Rugi Tegakan
dan Penggantian Nilai Tegakan, serta Peraturan
Pemerintah RI No. 12 Tahun 2014 tanggal 14
Februari 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Kementerian Kehutanan, dengan rician
Tarif PSDH (Rp): KB Kelompok Meranti sebesar
Rp. 76.000,00; KBS Kelompok Meranti sebesar
Rp. 73.000,00; KBK Kelompok Meranti sebesar
Rp. 31.000,00 dan KB Kelompok Rimba
Campuran sebesar Rp. 45.000,00; KBS
Kelompok Rimba Campuran sebesar Rp.
43.000,00; KBK Kelompok Rimba Campuran
sebesar Rp. 31.000,00. Tarif DR (USD) : KB
Meranti sebesar US $ 16,50; KBS Kelompok
Meranti sebesar US $ 16,00; KBK Kelompok
Meranti sebesar US $ 4,00 dan KB Kelompok
Rimba Campuran sebesar US $ 13,50; KBS
Kelompok Rimba Campuran sebesar US $ 13,00;
KBK Kelompok Rimba Campuran sebesar US $
4,00
K3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang izin yang mengirim kayu
bulat antar pulau memiliki pengakuan
sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau
Terdaftar (PKAPT).
Tidak
diverifikasi
PT. SBK tidak melakukan perdagangan antar
pulau.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang
menggunakan kapal harus kapal yang
berbendera Indonesia dan memiliki izin
yang sah.
Tidak
diverifikasi
PT. SBK tidak melakukan perdagangan antar
pulau.
K3.4. Pemenuhan penggunaan tanda V-Legal
3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal Tidak
diverifikasi
PT. SBK Kalbar belum mengimplementasikan
penggunaan tanda V-Legal
Prinsip 4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan
K4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL) & melaksanakan kewajiban yang diper-syaratkan da- lam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa
Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana
Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) yang
telah disahkan sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.
Memenuhi Berdasarkan hasil telaah dokumen diketahui PT.
SBK telah memiliki dokumen lingkungan AMDAL,
RKL, dan RPL yang telah mendapatkan
persetujuan atau pengesahan dari Komisi Penilai
Amdal Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan
Barat, Nomor 801 Tahun 2006, pada tanggal 4
Desember 2006.
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan
pelaksanaan RKL dan RPL yang
menunjukkan penerapan tindakan untuk
mengatasi dampak lingkungan dan
menyediakan manfaat sosial.
Memenuhi Berdasarkan hasil telaah dokumen diketahui
bahwa PT. SBK telah menyusun laporan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan laporan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Semester I (periode Januari – Juni) tahun 2014
dan Semester II (periode Juli – Desember) tahun
2014 yang telah dilaporkan kepada Badan
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
17
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat.
Bukti pengelolaan dan pemantauan dampak
penting aspek fisik kimia: Pembuatan jalan sarad
dan bangunan trap erosi pada blok RKT 2011,
Pemantauan erosi dengan metode stick ukur
pada blok bekas tebangan RKT 2010 dan blok
bekas tebangan RKT 2011, Pemantauan
sedimentasi, debit air sungai, dan kualitas air di
Sungai Kahatoi dan Sungai Merah, Pemantauan
curah hujan, hari hujan, suhu udara, kelembaban
relatif udara, klasifikasi iklim, indeks erosivitas di
camp binhut.
Bukti pengelolaan dan pemantauan dampak
penting aspek biologi: Penanaman tanah
kosong/terbuka dengan menggunakan bibit karet
unggul dan karet lokal, Dilakukan pelatihan RIL
kepada seluruh staff PT. Sari Bumi Kusuma
Kalbar, Pemantauan keragaman vegetasi dan
satwaliar di areal KPPN.
Bukti pengelolaan dan pemantauan dampak
penting aspek sosial: Dilakukan penerimaan
karyawan dari masyarakat lokal khususnya desa
binaan (Desa Merako Jaya, Tontang, Riyoi, dan
Mentajoi), pelatihan yang melibatkan masyarakat
mengenai sumberdaya alam non kayu yang dapat
dimanfaatkan, memberikan fasilitas umum di
desa-desa binaan (bantuan bangunan gereja,
balai adat, gedung serbaguna, sekolah, beasiswa,
insentif guru honor).
Prinsip 5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan
K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Pedoman/Prosedur K3 Memenuhi Berdasarkan hasil telaah dokumen diketahui
bahwa terdapat Prosedur Pelaksanaan Standar/
Standard Operating Procedure (SOP) tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Terdapat berita acara sosialisasi mengenai K3
kepada karyawan PT. SBK.
Berdasarkan hasil telaah dokumen dan check
lapang diketahui bahwa PT. SBK telah
memiliki/menyediakan peralatan K3. Memiliki
rekapitulasi laporan alat pelindung diri tahun
2014.
PT. SBK telah memiliki catatan kecelakaan dan
terdapat berita acara pada setiap kejadian,
berdasarkan Laporan Kecelakaan Kerja PT. SBK
tahun 2014, serta melakukan analisa kecelakaan
kerja dalam rangka upaya menghindari dan
menekan tingkat kecelakaan kerja.
K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja Memenuhi Terdapat surat edaran No 75/PH/PTK/IV/2004
tanggal 25 April 2004 tentang Penerimaan
Tenaga Kerja, dimana pada point nomor 8, yaitu
pengusaha wajib memberikan kesempatan
secukupnya pada pekerja/buruh untuk
membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat
pekerja dan untuk melaksanakan ibadah yang
diwajibkan oleh agamanya.
RESUME PENILIKAN KINERJA PHPL
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam
PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt
18
No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi Terdapat dokumen Peraturan Perusahaan tahun
2013 – 2015 yang telah disampaikan kepada
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
melalui Keputusan No. 5, ditandatangani pada
tanggal 14 Tahun 2013 tentang Pengesahan
Peraturan Perusahaan PT. Sari Bumi Kusuma,
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan
Trasmigrasi Kabupaten Sintang. Peraturan
Perusahaan berlaku terhitung tanggal 14 Juni
2013 s.d 13 Juni 2015.
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak
di bawah umur
Memenuhi Tidak ditemukan karyawan yang berusia di
bawah umur (< 18 tahun).
Terdapat surat edaran No 75/PH/PTK/IV/2004
tanggal 25 April 2004 tentang Penerimaan
Tenaga Kerja, dimana pada point nomor 2, yaitu
pengusaha dilarang mempekerjakan anak.
Bogor, Maret 2015
LPPHPL PT. Ayamaru Sertifikasi
ttd
Ir. Akhmad Direktur