bulelengkab.bps.go · melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di daerah seperti...

40
KATALOG BPS : 1101001.5108 http://bulelengkab.bps.go.id

Upload: buikhanh

Post on 20-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATALOG BPS : 1101001.5108

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

STATISTIK DAERAH KABUPATEN BULELENG 2011 No. Publikasi : 51080.11.02 Katalog BPS : 1101001.5108 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 30 + v halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng Dicetak Oleh : Percetakan “Arysta Jaya” Denpasar

BOLEH DIKUTIP DENGAN MENYEBUT SUMBERNYA

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

KATA SAMBUTAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kabupaten Buleleng yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng. Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kabupaten Buleleng ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data statistik terpercaya untuk semua “. Penerbitan publikasi Statistik Daerah Kabupaten Buleleng dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di daerah seperti Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana. Saya berharap, publikasi Statistik Daerah Kabupaten Buleleng ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.

Jakarta, September 2011 Kepala Badan Pusat Statistik,

DR. Rusman Heriawan

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 merupakan salah satu seri

publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng.

Publikasi ini berisi beberapa data dan informasi seputar Kabupaten Buleleng yang

bersumber dari BPS dan instansi lain.

Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi, iklim,

pemerintahan dan perkembangan kondisi social - demografi serta perekonomian Ka-

bupaten Buleleng dengan lebih menekankan kepada analisis data.

Mudah-mudahan Statistik Daerah Kabupaten Buleleng ini memberi manfaat

bagi banyak pihak untuk berbagai keperluan. Dan kepada semua pihak yang telah

memberikan kontribusi, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Singaraja, Nopember 2011

Kepala BPS Kabupaten Buleleng

I Gede Nyoman Subadri, SE

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Geografi dan Iklim 1

Pemerintahan 2

Penduduk 3

Ketenagakerjaan 4

Pendidikan 5

Kesehatan 6

Perumahan 7

Pembangunan Manusia 8

Pertanian 10

Industri Pengolahan 11

Konstruksi 12

Perdagangan 13

Hotel dan Pariwisata 14

Transportasi dan Komunikasi 15

Perbankan dan Investasi 16

Harga-Harga 17

17. Pengeluaran Penduduk 18

18. Pendapatan Regional 19

Daftar Isi

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

GEOGRAFI DAN IKLIM Lebih dari 6 bulan diguyur hujan

Luas wilayah Kabupaten Buleleng 1.365,88 km atau 24,25 persen dari total luas wilayah daratan di Provinsi Bali, mengalami hujan sebanyak 85,12 hari pada tahun 2010.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Buleleng merupakan salah satu kabupaten

di Provinsi Bali yang berada di bagian utara Pulau

Bali. Letak astronomis Kabupaten Buleleng

antara 8o 03’ 40’’ sampai 8o 23’ 00’’ Lintang

Selatan dan 114o 25’ 55’’ sampai 115o 27’ 28’’

Bujur Timur.

Kabupaten Buleleng berbatasan dengan

Kabupaten Jembrana di bagian barat, di bagian

utara dengan Laut Bali , di bagian timur dengan

Kabupaten Karangasem serta di bagian selatan

berbatasan dengan empat kabupaten yaitu

Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan

Bangli. Luas wilayah Kabupaten Buleleng sebesar

24,25 persen dari total luas daratan Provinsi Bali.

Terdapat 9 kecamatan, yang terluas adalah

kecamatan Gerokgak (26,11 persen dari luas

Kabupaten) dan yang terkecil adalah Kecamatan

Buleleng (3,44 persen dari luas Kabupaten).

Suhu udara rata-rata di Kabupaten

Buleleng tahun 2010 berkisar pada 26,80 C,

sementara rata-rata kelembaban udara berkisar

pada 78 persen. Curah hujan tertinggi pada

tahun 2010 tercatat 2.023 mm dan hari hujan

terbanyak sebanyak 13 hari terdapat pada bulan

Desember 2010.

Sebagian besar desa di Kabupaten

Buleleng merupakan desa bukan pesisir yang

jumlahnya mencapai 95 desa dengan topografi

wilayah sebagian besar di daratan yaitu

sebanyak 74 desa.

PETA KABUPATEN BULELENG

Sumber : BPS

STATISTIK GEOGRAFI DAN IKLIM BULELENG Sumber : - BPS (data diolah)

- Balai Besar Meteorologi & Geofisika Wil II Denpasar

***Tahukah Anda Dari 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng, Kecamatan Gerokgak mempunyai panjang pantai terpanjang, yaitu 76,8 km dan merupakan kecamatan dengan panjang pantai terpanjang di Provinsi Bali.

GEOGRAFI DAN IKLIM Lebih dari 6 bulan diguyur hujan

Luas wilayah Kabupaten Buleleng 1.365,88 km atau 24,25 persen dari total luas wilayah daratan di Provinsi Bali, mengalami hujan sebanyak 85,12 hari pada tahun 2010.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 1

Uraian Satuan 2010

Luas km2 1 365,88

Pulau Buah 3

Kecepatan Angin Knot 7

Kelembaban Udara % 78

Hari Hujan hari 85,12

Desa di Pesisir desa 53

Desa Bukan Pesisir desa 95

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

STATISTIK PEMERINTAHAN KAB. BULELENG

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Buleleng

TINGKAT PENDIDIKAN PNS KAB BULELENG (%), 2010

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab Buleleng

Di Kabupaten Buleleng tidak terjadi pemekaran wilayah dalam kurun waktu 2008-2010. Penambahan hanya terjadi pada satuan lingkungan setempat (SLS). Pada tahun 2009 tercatat jumlah SLS sebanyak 608, menjadi 609 di tahun 2010.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di

Buleleng pada tahun 2010 tercatat sebanyak 11.398 orang yang terdiri dari 6.992 orang laki-laki dan 4.406 orang perempuan. Jumlah PNS tahun 2010 naik 4,45 persen dibandingkan tahun 2009. Dari tahun ke tahun jumlah PNS laki-laki selalu lebih banyak daripada jumlah PNS perempuan akan tetapi, pada tahun 2010 penambahan PNS laki-laki hanya 1,72 persen sedangkan penambahan jumlah PNS perempuan sebanyak 9,11 persen.

Dilihat dari tingkat pendidikan, PNS di

Kabupaten Buleleng sebagian besar berpendidikan DIV/S1 yaitu sebesar 37 persen. Sedangkan yang paling sedikit adalah tingkat pendidikan S2 dan SD yaitu hanya sekitar 1 persen saja.

Dari data yang ada menunjukkan

adanya peningkatan kualitas PNS dari sisi pendidikan yaitu semakin berkurangnya jumlah pegawai yang berpendidikan SLTA ke bawah, sementara jumlah pegawai yang berpendidikan tinggi (diploma ke atas) semakin meningkat.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 2

PEMERINTAHAN Peningkatan kualitas PNS Persentase PNS dengan pendidikan tinggi mengalami peningkatan dari 36 persen pada tahun 2009 menjadi 38 persen pada tahun 2010.

2% 1%

26%

33%

37%

1%

SD SLTP SLTA DI/DII/DIII DIV/S1 S2/S3

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Peta perpolitikan Kabupaten Buleleng diwarnai dengan dominasi PDIP di parlemen (DPRD) yang diikuti Partai Golkar dan Partai Demokrat. Dari sejumlah 45 orang (kursi) yang ada di DPRD Kabupaten Buleleng, sebanyak 14 orang berasal dari PDIP atau hampir sepertiga dari jumlah anggota DPRD Buleleng. Kemudian diikuti anggota DPRD yang berasal dari Partai Golkar dan Partai Demokrat yaitu sebanyak 9 dan 7 orang, sementara PKPB dan Partai Hanura memperoleh 6 kursi dan 3 kursi. Dan 6 partai lain masing-masing memperoleh 1 kursi.

***Tahukah Anda Angka harapan hidup penduduk Buleleng terus bertambah hingga mencapai 68,96 tahun di 2010.

Untuk membiayai pembangunan,

pemerintah Kabupaten Buleleng pada tahun 2010 menghabiskan anggaran lebih dari 837 milyar rupiah seperti yang tercatat pada realisasi APBD Kabupaten. Jumlah ini bertambah sekitar 8,3 persen jika dibandingkan dengan APBD tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010, dari total pendapatan

852 milyar, PAD hanya menyumbang 86 milyar atau sebesar 10 persen, sedangkan DAU menyumbang 512 milyar atau sekitar 60,16 persen. Selama periode 2008-2010, semua unsur pendapatan mengalami kenaikan, dan kenaikan terbesar terjadi pada unsur PAD yaitu 36,98 persen.

Anggota DPRD Buleleng Periode 2009-2014 (kursi)

Sumber : DPRD Kab. Buleleng

APBD Kab. Buleleng

Sumber : Bag. Keuangan Setda Kab. Buleleng

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 3

14

1

9

1

7

6

3

1

1

1

1

0 5 10 15

Partai PDIP

Partai Gerindra

Partai Golkar

Partai PPP

Partai Demokrat

Partai PKPB

Partai HANURA

Partai PKB

Partai PAN

Partai PNIM

Partai Pakar Pangan

PEMERINTAHAN PDIP dominan di Buleleng

Pada Pemilu 2009, PDIP menjadi partai pemenang pemilu di Buleleng dengan menempatkan 14 anggotanya duduk di kursi DPRD Kabupaten.

Anggaran 2008 2009 2010

APBD (Milyar Rp)

Pagu DIPA 799.688 794.342 909.137

Realisasi 715.166 773.426 837.540

Pendapatan (Milyar Rp) 730.884 770.534 852.341

PAD 52.662 63.487 86.962

DAU 504.733 506.292 512.748

DAK 59.691 50.231 65.768

Pendapatan Lainnya 113.798 150.524 186.863

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Piramida Penduduk Buleleng, 2010

Sumber : BPS, SP2010 (data diolah)

Indikator Kependudukan Buleleng Sumber : BPS, Registrasi Penduduk 2010

Jumlah penduduk Kabupaten Buleleng tahun 2010 berdasarkan data Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2010 adalah 663.002 jiwa dengan kepadatan penduduk 485 jiwa per km2. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah penduduk terus mengalami peningkatan. Akan tetapi jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduknya mengalami penurunan. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Buleleng tahun 2010 berdasarkan hasil registrasi penduduk adalah 174.075 sehingga dapat diketahui rata-rata jumlah jiwa per rumah tangganya sebanyak 4 jiwa.

Dilihat dari jenis kelamin, jumlah penduduk

laki-laki di Kabupaten Buleleng tidak jauh berbeda dibanding jumlah penduduk perempuannya, ini terlihat dari nilai sex ratio Kabupaten Buleleng tahun yang sebesar 100,31. Nilai sex ratio yang hampir mendekati angka 100 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

Penduduk Kabupaten Buleleng tergolong ke

dalam penduduk intermediate (muda menuju dewasa) ini dapat terlihat dari grafik piramida penduduk Kabupaten Buleleng tahun 2010 yang mana bentuk dar i piramida sudah memperl ihatkan makin berkurangnya kecenderungan mengerucut pada usia tua. Akan tetapi ada kecenderungan peningkatan jumlah penduduk muda (0-14 tahun). Jika tingkat kelahiran tidak dapat diturunkan maka struktur penduduk Buleleng akan bergeser menjadi penduduk muda.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 4

P E N D U D U K Penduduk Kabupaten Buleleng tergolong dalam penduduk intermediate Keberhasilan Kabupaten Buleleng dalam menurunkan laju pertumbuhan penduduk selama beberapa tahun ini dapat terlihat dengan tingkat kelahiran yang cenderung tetap.

40,000 20,000 0 20,000 40,000

0 - 4

10 - 14

20 - 24

30 - 34

40 - 44

50 - 54

60 - 64

70 - 74

Perempuan Laki-Laki

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), sekitar tiga perempat penduduk Kabupaten Buleleng termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan selama periode 2008-2009 dari 77,90 persen menjadi 80,15 persen akan tetapi turun kembali pada tahun 2010 menjadi 76,21 persen.

Penurunan Tingkat partisipasi angkatan

kerja di Kabupaten Buleleng selama periode 2009-2010 ternyata diikuti dengan penurunan tingkat kesempatan kerja yaitu dari 97,65 persen menjadi 96,74 persen. Sejalan dengan tingkat kesempatan kerja yang makin kecil, maka tingkat pengangguranpun semakin bertambah. Pada tahun 2009 tingkat pengangguran terbuka tercatat hanya 2,35 persen dan naik menjadi 3,26 persen pada tahun 2010.

Berdasarkan perbandingan menurut tiga

sektor utama, pilihan bekerja di sektor pertanian (primer) masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Buleleng dengan persentase sebesar 46,60 persen pada tahun 2010, diikuti dengan sektor jasa-jasa (tersier) dengan persentase sebesar 36,93 persen. Sementara pekerja di sektor manufaktur (sekunder) sebanyak 16,47 persen. Selama kurun waktu 2008-2010 tersebut tampak adanya pola perubahan untuk masing-masing sektor, yang mana untuk sektor primer cenderung terus menurun dan sebaliknya untuk sektor sekunder justru mengalami peningkatan. Upah minimum kabupaten terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar Rp. 784 ribu per bulan menjadi 884 ribu pada tahun 2010.

Statistik Ketenagakerjaan Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

Tingkat Pengangguran Terbuka Buleleng

Sumber : BPS (data diolah)

***Tahukah Anda Pada tahun 2010 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Kabupaten Buleleng sebesar 2103 orang dan hanya 17 persennya yang berhasil di tempatkan.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 5

KETENAGAKERJAAN Tingkat pengangguran terbuka meningkat.

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan dari 2,35 persen pada tahun 2009 menjadi 3,26 persen pada tahun 2010

Uraian 2008 2009 2010

TPAK (%) 77,31 80,15 76,21

Tingkat Pengangguran (%) 2,90 2,35 3,26

Bekerja (%) 97,10 97,65 96,74

UMP (000 Rp) 784 797 884

Bekerja di sektor Primer 47,46 47,09 46,60

Bekerja di sektor Sekunder 14,28 15,37 16,47

Bekerja di sektor Tersier 38,26 37,54 36,93

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Jumlah Murid, Guru, dan Sekolah Di Buleleng, 2010

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Buleleng

Indikator Pendidikan Buleleng

Sumber : BPS (data diolah) ***Tahukah Anda Pada tahun akademik 2009/2010 jumlah perguruan tinggi di Buleleng tercatat sebanyak 6 buah, yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri dan 4 perguruan tinggi swasta.

Penduduk laki-laki di Buleleng memiliki kemampuan baca tulis yang lebih tinggi dibandingkan penduduk perempuan. Secara umum penduduk di perkotaan Buleleng memiliki kemampuan baca tulis yang lebih baik dibandingkan penduduk perdesaan.

Rata-rata penduduk di Buleleng hanya

bersekolah sebentar saja. Indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah yaitu sebesar 7,61 tahun atau memutuskan untuk berhenti bersekolah pada kelas 2 SLTP. Kesempatan bersekolah lebih lama diperoleh oleh penduduk laki-laki yaitu sebesar 8,57 tahun atau kelas 3 SLTP, sementara penduduk perempuannya mengenyam pendidikan selama 6,67 tahun saja atau berhenti setelah tamat SD.

Capaian di bidang pendidikan terkait erat

dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidikan SD di Kabupaten Buleleng, seorang guru rata-rata mengajar 17 orang siswa. Semakin tinggi jenjang pendidikan, beban seorang guru akan semakin sedikit, dimana untuk jenjang pendidikan SLTP rata-rata seorang guru mengajar 14 orang murid dan di jenjang SLTA seorang guru rata-rata mengajar 9 orang murid.

Daya tampung sekolah terhadap banyaknya

murid haruslah seimbang agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Daya tampung sekolah pada jenjang SD di Buleleng sebesar 149 orang. Sementara SLTP dan SLTA lebih dari 400 orang.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 6

P E N D I D I K A N

Penduduk rata-rata baru menyelesaikan pendidikan kelas 1 SLTP Rata-rata lama sekolah di Buleleng sebesar 7,61 tahun. Kesempatan sekolah lebih besar laki-laki dibanding perempuan yaitu sebesar 8,57 tahun berbanding 6,67 tahun.

Uraian 2008 2009 2010

Angka Melek Huruf (15+) 88,29 86,86 87,47

Laki-laki 95,30 93,43 92,83

Perempuan 81,51 80,73 82,18

Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 6,89 7,09 7,61

Laki-laki 7,93 8,17 8,57

Perempuan 5,90 6,07 6,67

Angka Partisipasi Sekolah

7-12 99,59 97,73 98,60

13-15 75,81 86,53 89,52

16-18 43,91 60,70 69,61

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Sebagai rujukan penduduk untuk berobat jalan di Kabupaten Buleleng fasilitas kesehatan tertinggi adalah Tenaga Petugas Kesehatan yaitu mencapai 43,1 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa fasilitas tersebut paling banyak dipilih karena paling mudah dijangkau oleh penduduk. Persentase penduduk berobat jalan di praktek dokter sebesar 34,3 persen, dan puskesmas sebesar 25,5 persen.

Persentase tertinggi penolong kelahiran di

Kabupaten Buleleng dilakukan oleh bidan yaitu sebesar 71,16 persen. Hal ini menunjukkan bahwa bidan merupakan akses paling mudah dijangkau, selain itu tingkat pengetahuan penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi dengan memahami pentingnya keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. Sementara itu, balita yang proses kelahirannya ditolong oleh dokter adalah 17,26 persen.

***Tahukah Anda Dari tahun ke tahun angka harapan hidup penduduk Buleleng terus bertambah hingga mencapai 69,15 tahun di 2010.

Tingkat kesehatan penduduk sangat mempengaruhi produktivitas yang dihasilkan. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan penduduk adalah angka kesakitan. Pada tahun 2010 angka kesakitan di Kabupaten Buleleng mencapai 61 persen yang berarti bahwa lebih dari separuh penduduk mengalami keluhan kesehatan.

Statistik Kesehatan Buleleng

Sumber : BPS (data diolah)

Angka Kesakitan di Buleleng, 2010

Sumber : BPS (data diolah)

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 7

K E S E H A T A N Bidan sebagai penolong kelahiran utama

Sebagian besar kelahiran di Buleleng mengandalkan tenaga medis khususnya bidan, pada tahun 2010 persentase kelahiran yang ditolong bidan meningkat menjadi 78,10 persen.

Uraian 2008 2009 2010 Tempat Berobat (%)

Rumah Sakit 4,09 3,49 4,20

Praktek Dokter 34,99 37,01 34,34

Puskesmas 25,85 26,28 25,53

Petugas Kesehatan 42,37 41,46 43,10

Lainnya 0 0,92 1,18

Penolong Kelahiran (%)

Dokter 13,75 25,4 17,26

Bidan 81,23 71,16 78,10

Tenaga Medis Lain 0,43 0,43 0,54

Dukun 3,5 1,29 3,60

Famili 1,09 1,72 0,00

Lainnya 0 0 0,50

Angka Harapan Hidup (tahun) 68,78 68,96 69,15

Ada Keluhan

Kesehatan61%

Tidaka Ada

Keluhan Kesehatan

39%

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Perumahan Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

Rumah Tangga yang Mempunyai Akses Terhadap Air Minum Bersih, 2010

Sumber : BPS (data diolah) ***Tahukah Anda Hanya sekitar 4,13 persen rumah tangga di Buleleng yang tidak memiliki akses listrik pada tahun 2009.

Salah satu indikasi rumah sehat menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah rumah tinggal yang memiliki luas lantai perkapita minimal 10 m2. Pada tahun 2010 di daerah perkotaan terdapat 23,00 persen rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luas lantai perkapita kurang dari 10 m2. sedangkan untuk daerah perdesaan tercatat 30.45 persen rumah tangga.

Dilihat dari kualitas perumahan, kondisi

perumahan di Buleleng relatif baik. Sebagian besar rumah tangga menempati rumah dengan lantai bukan tanah (84,41 persen dan dengan atap layak (99,10 persen) serta dinding permanen (90,78 persen). Akan tetapi terjadi sedikit penurunan kualitas yang mana persentase rumah tangga dengan lantai bukan tanah terjadi penurunan yaitu dari 91,74 persen pada tahun 2009 menjadi 84,41 persen pada tahun 2010. Hal ini dimungkinkan karena pembangunan rumah baru oleh rumah tangga dilakukan secara bertahap dan pembuatan lantai bukan tanah menjadi prioritas terakhir.

Akses terhadap air minum bersih

tampaknya masih harus mendapat perhatian. Pada tahun 2010, rumah tangga dengan sumber air minum bersih adalah 85,79 persen. Sementara rumah tangga dengan sumber air minum tidak bersih mencapai 14,21 persen atau naik dibanding tahun sebelumnya (12,27 persen). Ini berarti bahwa terjadi penurunan kualitas air minum pada sebagian rumah tangga.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 8

P E R U M A H A N Sebagian besar rumah tangga di Buleleng menempati rumah layak huni. Meskipun kondisi perumahan relatif baik, terjadi penurunan persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan kualitas yang baik.

Uraian 2008 2009 2010 Rumah Tangga dengan luas lantai <10 (%)

Perkotaan 23,80 25,77 23,00

Perdesaan 30,52 30,52 30,45

Rumah Tangga menurut kualitas pe-rumahan (%)

Lantai bukan tanah 92,21 91,74 84,41

Atap layak 100,00 99,44 99,10

Rumah Tangga menurut sumber air minum (%)

Air minum kemasan, ledeng 26,73 33,85 21,85

Air minum pompa, sumur terlindung, mata air terlindung

62,63 53,89 63,94

Ar minum sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, sungai, hujan, danau, lainnya

10,64 12,27 14,21

Dinding permanen (tembok) 94,06 91,55 90,78

85.79

21.85

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100Rumahtangga dengan sumber air minum bersih (%)

Rumahtangga dengan sumber air minum kemasan, isi ulang dan air ledeng (%)

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai IPM di Kabuaten Buleleng selama periode 2008-2010 secara perlahan terus mengalami peningkatan, pada tahun 2008 nilai IPM sebesar 69,67 dan tahun 2010 meningkat menjadi 70,69. Nilai IPM sangat dipengaruhi oleh kemajuan tingkat pendidikan serta kesehatan, pembangunan yang memprioritaskan pembangunan ekonomi saja tidak dapat mendongkrak nilai IPM di suatu wilayah, oleh karena itu diharapkan ada prioritas pembangunan di kedua bidang tersebut sehingga terjadi peningkatan yang signifikan nilai IPM di Buleleng di tahun-tahun mendatang.

Secara absolut, jumlah penduduk miskin

di Buleleng pada periode 2008-2009 mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 46.574 jiwa menjadi 37.664 jiwa . Akan tetapi jumlah penduduk miskin meningkat kembali di tahun 2010 menjadi 45.900 jiwa. Demikian juga jika dilihat dari persentasenya, selama periode 2008-2009 tingkat kemiskinan turun dari 7,65 menjadi 5,95, dan pada tahun 2010 tingkat kemiskinan mengalami peningkatan kembali menjadi 7,35 persen. .

Indeks Pembangunan Manusia Buleleng

Sumber : BPS (data diolah)

Statistik Kemiskinan Buleleng

Sumber : BPS (data diolah)

Catatan:

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

Garis Kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori perkapita perhari ditambah kebutuhan minimum non makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 9

PEMBANGUNAN MANUSIA Indeks Pembagunan Manusia Mengalami Peningkatan

Dari Tahun ke Tahun Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Buleleng terus mengalami peningkatan, dari 69,67 pada tahun 2008 menjadi 70,69 pada tahun 2010.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Produktivitas Tanaman Pangan Buleleng (Kw/Ha), 2010

Sumber : BPS (data diolah)

Statistik Tanaman Pangan Buleleng Tahun 2010

Sumber : BPS (data diolah)

Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Bali yang masih sangat tergantung pada sektor pertanian khususnya pada subsektor tanaman bahan makanan, hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi atau peranan subsektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Buleleng tahun 2010 yang cukup tinggi yaitu sebesar 30,34 persen.

Produksi padi di Kabupaten Buleleng

mencapai sekitar 16 persen dari seluruh produksi padi di Provinsi Bali dan merupakan produksi terbesar ketiga di Provinsi Bali setelah Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Gianyar. Dari sisi produktivitas, tampaknya produktivitas padi di Kabupaten Buleleng setiap tahunnya melebihi produktivitas padi Provinsi Bali pada tahun 2010 produktivitas padi Buleleng tercatat 57,11 kwintal per hektar. Untuk tanaman palawija, produktivitas ubi kayu adalah yang tertinggi, yaitu mencapai 151,49 kwutal per hektar.

Produksi tanaman palawija yang tertinggi

di Kabupaten Buleleng adalah tanaman jagung. Dengan luas tanam 9.985 Buleleng tahun 2010 mencapai 19.087 ton. Secara umum produksi tanaman padi dan palawija di Kabupaten Buleleng pada tahun 2010 mengalami penurunan dibanding taun sebelumnya, hanya komoditas kacang tanah yang mengalami peningkatan, yaitu dari 893 ton pada tahun 2009 menjadi 1.170 ton pada tahun 2010.

10

P E R T A N I A N Pertumbuhan produksi ubi kayu di tahun 2010 yang fantastis….. Di tengah menurunnya produksi padi dan palawija pada tahun 2010, peningkatan produksi ubi kayu mengalami peningkatan hampir dua kali lipat.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Kabupaten Buleleng boleh dikatakan sebagai daerah yang miskin akan bahan tambang dan galian. Keterbatasan tersebut makin jelas terlihat dari menurunnya produksi bahan galian di Kabupaten Buleleng. Selama tahun 2008, Provinsi Bali tercatat menghasilkan 125.658 m3 bahan galian. Namun di tahun selanjutnya, seiring dengan menipisnya bahan galian dan dilarangnya kegiatan penggalian di beberapa kecamatan, produksi bahan galian hanya mencapai 124.568 m3.

Sebagai sumber penerangan dan energi

lain baik di sektor rumahtangga maupun industri, listrik memegang peranan yang sangat vital. Daya terpasang di Kabupaten Buleleng selama kurun waktu 2007-2010 mengalami kenaikan dari 56.598 KVa pada tahun 2007 menjadi 96.000 Kva pada tahun 2010.

Sejalan dengan peningkatan pada nilai

daya terpasang, jumlah listrik yang didistribusikan juga cenderung meningkat kecuali pada tahun 2008 sedikit mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 sebanyak 143.558 MWh menurun menjadi 138.454 MWh pada tahun 2008, dan kembali meningkat menjadi 211.000 MWh pada tahun 2010. Sementara dari sisi jumlah pelanggan PLN dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan , dan pada tahun 2010 pelanggannya mencapai 108.134 pelanggan.

***Tahukah Anda Jumlah pelanggan PDAM Kab. Buleleng dari tahun ke tahun terus meningkat dengan rata-rata perkembangan selama lima tahun terakhir sebesar 3,37 persen setahun dan pada tahun 2010 jumlah pelanggannya sebanyak 34.805 pelanggan.

Produksi Bahan Tambang, Mineral dan Bahan Galian di Kab. Buleleng (m3)

Sumber : BPS (data diolah)

Daya Terpasang di Kab. Buleleng (000 KVa) Sumber : PLN Distribusi Bali AJ Bali Utara

Distribusi Listrik di Kab. Buleleng (000 MWh)

Sumber : PLN Distribusi Bali AJ Bali Utara

11

PERTAMBANGAN DAN ENERGI Kebutuhan masyarakat terhadap listrik yang terus meningkat

Jumlah pelanggan listik pada tahun 2010 meningkat 2,18 persen, begitu pula dengan distribusi listrik ke pelanggan meningkat 41,24 persen dibandingkan tahun 2008.

57 58

71

96

0

20

40

60

80

100

120

2007 2008 2009 2010

144 138

196211

0

50

100

150

200

250

2007 2008 2009 2010

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2005 2006 2007 2008 2009M

ete

r K

ub

ik

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Statistik Industri Pengolahan Buleleng

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kab. Buleleng

Persentase Tenaga Kerja Sektor Industri di Kab. Buleleng Tahun 2008-2010

Sumber : Sakernas 2008-2010 (Data diolah)

Selama periode 2008-2010 jumlah perusahaan industri yang terdaftar di Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan. Namun pada jumlah industri pengolahan makanan, minuman dan tembakau; industri kayu, bambu, rotan, dan sejenisnya; serta industri barang galian bukan logam mengalami naik turun, yang awalnya pada tahun 2008 tercatat 9,90 menjadi 9,88 terdapat di tahun 2009, akan tetapi hal tersebut kembali mengalami peningkatan lagi di tahun 2010 menjadi 10,00.

Nilai produksi selama periode 2008-2010

tidak selalu memperlihatkan kecenderungan meningkat, hanya pada tahun 2009 saja mengalami kenaikan yang sangat drastis yaitu sebesar 2,06 persen. Dari gambar grafik di samping dapat terlihat bahwa kontribusi terbesar terdapat pada tahun 2009, yaitu sebesar 9,15 persen, sedangkan kontribusi terkecil sementara terdapat pada tahun 2008, yaitu sebesar 7,09 persen. Kenaikan di tahun 2009 tersebut tidak berangsur lama, pada tahun 2010 persentase tenaga kerja sektor industri kembali mengalami penurunan, pada tahun 2010 hanya tercatat 7,62 persen. ***Tahukah Anda Jika dibandingkan tahun sebelumnya nilai investasi untuk industri pengolahan di Kabupaten Buleleng tahun 2010 semakin meningkat. Faktor penyumbang terbesar yaitu 21 persen berasal dari industri kayu, bambu, rotan, dan sejenisnya yang termasuk perabot rumah tangga.

12

INDUSTRI PENGOLAHAN Nilai produksi industri pengolahan semakin meningkat Trend nilai produksi industry pengolahan Kabupaten Buleleng pada tahun 2010 semakin meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Selama tahun 2007-2010 jumlah perusahaan konstruksi di Kab. Buleleng relatif tetap, namun pada tahun 2009 ada sedikit penurunan. Hal itu disebabkan adanya beberapa perusahaan yang sudah tutup. Pada tahun 2009 yang awalnya hanya tercatat 189 perusahaan konstruksi, di tahun 2010 mengalami peningkatan yang luar biasa menjadi 228 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa perusahaan yang awalnya sudah ditutup kini muncul kembali perusahaan yang baru.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk

sektor Konstruksi di Kabupaten Buleleng terus mengalami peningkatan selama periode tahun 2006-2010, dimana tercatat pada tahun 2006 yang awalnya hanya 2.64 persen menjadi 2.78 persen pada tahun 2008. Sementara persentase tertinggi terdapat pada tahun 2010 yang mencapai 3.29 persen.

Jumlah rumah penduduk bertambah

sejalan dengan pertambahan jumlah kepala keluarga di Kabupaten Buleleng. Pada tahun 2009 dengan kepala keluarga sebanyak 172.540 rumahtangga dan jumlah rumah sekitar 149.847, hal ini menunjukkkan bahwa di Kabupaten Buleleng secara rata-rata tiap 1.000 rumah tinggal ditempati 1.151 kepala keluarga. Hal ini berarti sekitar 15 persen dari total kepala keluarga yang tinggal bersama kepala keluarga kepala keluarga lain dalam satu rumah.

Statistik Konstruksi Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

Perkembangan Jumlah Rumah di Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sektor Konstruksi, 2006-2010

Sumber : BPS (data diolah)

13

K O N S T R U K S I Kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB yang terus meningkat

Konstribusi sektor konstruksi terus mengalami peningkatan dari 2,78 persen pada tahun 2007 menjadi 3,29 pada tahun 2010.

2.642.78

3.063.18

3.29

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

2006 2007 2008 2009 2010

Uraian 2007 2008 2009 2010

Perusahaan Konstruksi 191 191 189 228

Peranan terhadap PDRB 2,78 3,06 3,18 3,29

Uraian 2007 2008 2009

Total Rumah Penduduk (000) 139 237 148 563 149 847

Rumah Tipe Permanen 89 977 99 103 100 353

Rumah Tipe Semi Permanen 30 839 32 893 33 340

Rumah Tipe Sederhana 18 421 16 567 16 154

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Jumlah Wisatawan dan Lamanya Menginap Di Buleleng

Sumber : BPS (data diolah)

Statistik Hotel dan Pariwisata Buleleng

Sumber : BPS (data diolah) ***Tahukah Anda Pada tahun 2010 jumlah obyek wisata/taman rekreasi di Buleleng tercatat sebanyak 38 objek wisata.

Buleleng sebagai salah satu kabupaten di Bali mempunyai beberapa kawasan wisata yang berpengaruh cukup signifikan terhadap perekonomian di Kabupaten Buleleng. Jumlah wisatawan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Dari tabel disamping terlihat bahwa pada tahun 2008 pengunjung yang awalnya hanya tercatat sebanyak 106.039 pengunjung, menjadi 237.720 pengunjung pada tahun 2009. Bahkan di tahun 2010 j u m l a h p e n g u n j u n g w i s a t a w a n mancanegara semakin meningkat drastis menjadi 281.623 pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Buleleng mampu dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pengunjung wisatawan, khususnya pengunjung wisatawan dari mancanegara.

Peningkatan jumah wisatawan tersebut secara langsung memberikan dampak pada peningkatan jumlah wisatawan yang menginap. Jumlah wisatawan mancanegara yang menginap selama kurun waktu 2008-2010 meningkat hampir 2 kali lipat.

Meskipun jumlah wisatawan yang

menginap meningkat, akan tetapi tingkat hunian kamar baik hotel berbintang maupun non bintang mengalami penurunan, yaitu dari 32,25 persen menjadi 29,45 persen untuk hotel berbintang dan dari 26,91 persen menjadi 23,27 persen untuk hotel non berbintang. Penurunan ini terjadi karena menurunnya rata-rata lama menginap di hotel baik untuk hotel berbintang maupun hotel non berbintang.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 14

HOTEL DAN PARIWISATA Tamu lebih memilih hotel berbintang Jumlah kamar hotel berbintang hanya sekitar seperdelapan dari total kamar hotel non berbintang, namun tingkat hunian kamar hotel berbintang masih lebih tinggi dibanding hotel non bintang.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting khususnya untuk transportasi darat. Untuk mendukung transportasi darat, pemerintah daerah telah membangun jalan sepanjang 878,192 km jalan kabupaten dan 105,88 jalan provinsi. Dari total jalan yang ada, 83 persen sudah diaspal, sementara sisanya belum diaspal yaitu 16 persen masih tanah dan 1 persennya masih kerikil.

Jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan pada setiap jenis kendaraan, namun yang mengalami kenaikan dalam jumlah yang cukup besar adalah mobil barang yang meningkat dari 5.259 pada tahun 2008 menjadi 5.688 pada tahun 2010.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatan terhadap hasil kemajuan tersebut di Kabupaten Buleleng juga semakin meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya persentase rumah tangga pengguna telepon seluler dan rumah tangga pengguna internet. Pengguna telepon seluler semakin lama semakin meningkat dari 55.28 persen pada tahun 2008 menjadi 61,12 persen pada tahun 2009, dan 63.51 persen pada tahun 2010. Sementara itu, pengguna internet selama periode 2008-2010 juga mengalami peningkatan dari 357 pelanggan pada tahun 2008 menjadi 841 pengguna pada tahun 2009, dan bahkan pada tahun 2010 semakin meningkat yaitu mencapai 1 783 pelanggan.

***Tahukah Anda Sekitar 28 persen dari total panjang jalan di Kabupaten Buleleng pada tahun 2010 dalam kondisi rusak.

Permukaan Jalan di Buleleng (%), 2010 Sumber : Dinas PU Kab. Buleleng

Statistik Transportasi Buleleng

Sumber : Polres Buleleng

Perkembangan TIK

Di Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

Aspal83%

Kerikil1%

Tanah16%

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 15

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Lebih dari setengah rumahtangga menggunakan telepon seluler

Pengguna telepon seluler mengalami peningkatan yang sangat tajam pada tahun 2010, dimana 63,51 persen ruta di Kabupaten Buleleng memiliki akses terhadap telepon seluler.

Uraian 2008 2009 2010

Sambungan Telepon

Sambungan Induk 13 040 12 764 13 292

Sambungan Internet 357 841 1 783

Wartel 78 35 23

Rumah Tangga yang Mengakses Telepon Seluler (%)

55,28 61,12 63,51

1 139.82

4 026

5 688

2 072

210

0.00

1 000.00

2 000.00

3 000.00

4 000.00

5 000.00

6 000.00

Panjang

Jalan (km)

Mobil

Penumpang

Mobil

Barang

Mobil Bus Sepeda

Motor (000)

2008

2009

2010

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Statistik Perbankan Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

Nilai Investasi Kabupaten Buleleng Sumber : Bag. Ekonomi Setda Kab. Buleleng ***Tahukah Anda Selama tahun 2010 , jumlah bank di Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan sebesar 12,22 persen.

Dalam ekonomi modern, peranan perbankan untuk menunjang kinerja perekonomian sangatlah vital. Kemajuan pembangunan suatu daerah, sudah pasti didukung oleh pembiayaan baik itu dari pemerintah (APBN dan APBD) serta dana m a s y a r a k a t / s w a s t a . P e r b a n k a n mempunyai peran sebagai intermediasi untuk mengumpulkan dan menyalurkan kembali dana tersebut, terutama dana masyarakat dan swasta.

Pada tahun 2010, jumlah kantor Bank

(termasuk LPD) di Kabupaten Buleleng mencapai 33 unit. Jumlah ini tidak mengalami perubahan selama tiga tahun terakhir. Meski jumlahnya tetap, namun kinerjanya menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Dana pihak ketiga yang dikumpulkan dari masyarakat tercatat terus meningkat dari tahun 2007-2009. dengan rata-rata perkembangan per tahunnya sebesar 20,82 persen atau menjadi 1.572 milyar rupiah.

Proyek penanaman modal yang

disetujui oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bule leng mengalami peningkatan yang sangat pesat pada tahun 2008 yaitu meningkat hingga 69 kali lipat dibandingkan tahun 2007, dimana pada tahun 2007 investasi hanya sebesar 60 milyar rupiah menjadi 4.199 milyar rupiah pada tahun 2008. Hal ini disebabkan adanya proyek PLTG di pemaron. Dan pada tahun 2009 nilai investasi di Kabupaten Buleleng kembali mengalami penurunan sebesar 8,25 persen dibandingkan tahun 2008 atau menjadi 3.852 milyar rupiah.

16

PERBANKAN DAN INVESTASIPERBANKAN DAN INVESTASI Jumlah Bank di Kabupaten Buleleng bertambah Pada Tahun 2010 terjadi penambahan jumlah Bank sebanyak empat bank yang menandai makin membaiknya iklim investasi di Kabupaten Buleleng.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Indeks kemahalan konstruksi (IKK) merupakan salah satu variabel yang digunakan dalam penghitungan DAU (UU No. 33/2004). IKK Kabupaten Buleleng pada tahun 2010 tercatat 90,73 merupakan IKK tertinggi dibanding 8 kabupaten/kota lain di Bali. Hal ini menggambarkan bahwa harga-harga barang yang digunakan untuk konstruksi di Kabupaten Buleleng lebih tinggi daripada kabupaten/kota di Provinsi Bali lainnya.

***Tahukah Anda Indeks kemahalan konstruksi (IKK) mencakup komoditas barang-barang natural/penggalian, barang-barang hasil industri, sewa alat berat dan jasa. Hal ini dilakukan dengan azas pemilihan paket komoditas IKK berdasarkan comparability/keterbandingan,representativeness/mewakili dan trade off comparability vs representativeness.

Dari tiga komoditi sembako terpilih di

Kabupaten Buleleng, harga komoditi yang mengalami peningkatan paling tajam selama kurun waktu 2008-2010 adalah gula, yaitu dari Rp 6.308/kg pada tahun 2008 menjadi 10.833/kg pada tahun 2010. Sementara untuk komoditi minyak goreng harga cenderung belum stabil. Untuk harga komoditi minyak goreng ini selama tahun 2008-2010 hanya pada tahun 2009 saja yang mengalami pelonjakan harga sebesar Rp 9.000/botol, sedangkan pada tahun 2010 komoditi minyak goreng tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar Rp 6.250/botol. Sedangkan untuk komoditi beras harganya cenderung meningkat, pada tahun 2008 hanya Rp 5.438/kg menjadi Rp 5.600/kg pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 menjadi Rp 6.838/kg.

Indeks Kemahalan Konstruksi

Sumber : BPS (data diolah)

Perkembangan Harga Sembako Terpilih Di Buleleng (Rp/Kg)

Sumber : BPS (data diolah)

Catatan: IKK digunakan sebagai proxy untuk mengukur tingkat kesulitan geografis suatu daerah, semakin sulit letak geografis suatu daerah maka semakin tinggi pula tingkat harga di daerah tersebut.

17

HARGA-HARGA IKK Kab. Buleleng tertinggi di Provinsi Bali

IKK Kabupaten Buleleng selama dua tahun terakhir selalu menempati peringkat tertinggi jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali

88.95

86.86

88.22

85.53

88.49

86.51

87.07

90.73

85.44

82.00 84.00 86.00 88.00 90.00 92.00

JEMBRANA

TABANAN

BADUNG

GIANYAR

KLUNGKUNG

BANGLI

KARANGASEM

BULELENG

DENPASAR

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Persentase Pengeluaran Makanan di Buleleng Sumber : BPS (data diolah)

Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Buleleng( Rp/bulan)

Sumber : BPS (data diolah)

Secara ekonomi, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat digambarkan dengan besarnya pendapatan seseorang. Namun demikian, kesulitan untuk mengukur pendapatan membuat tingkat kesejahteraan secara moneter seringkali didekati dengan besarnya pengeluaran seseorang.

Pengeluaran per kapita penduduk

kabupaten buleleng secara nominal dari tahun ke tahun memperlihatkan trend yang terus meningkat akan tetapi justru mengalami penurunan pada tahun 2010 yaitu turun sebesar 2,57 persen menjadi 469.136 Rp/bln.

Perkembangan tingkat kesejahteraan

penduduk dapat terlihat dari pola konsumsi penduduk tersebut. Makin tinggi persentase pengeluaran non makanan dibandingkan dengan pengeluaran makanan maka makin meningkat pula tingkat kesejahteraan penduduknya. Persentase pengeluaran manakanan di Buleleng pada tahun 2010 cenderung meningkat, dari 50,34 pada tahun 2009 menjadi 54,39 persen pada tahun 2010. Peningkatan persentase konsumsi makanan mengindikasikan bahwa sebagian besar pengeluaran penduduk masih cenderung untuk memenuhi kebutuhan pokok makanan.

18

PENGELUARAN PENDUDUK Kesejahteraan penduduk semakin meningkat Tingkat pendapatan penduduk Kabupaten Buleleng yang didekati dengan ukuran pengeluaran menunjukkan adanya peningkatan baik secara nominal maupun riil.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

Selama tahun 2006-2009 jumlah toko, kios, dan warung di Kabupaten Buleleng terus mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan yang paling tinggi yaitu pada jumlah kios dengan rata-rata perkembangan 6,26 persen pertahun, kemudian jumlah toko dengan rata-rata perkembangan 4,58 persen pertahun dan terendah adalah pada warung yaitu hanya 3,32 persen pertahun.

***Tahukah Anda Jumlah pasar di Kabupaten Buleleng pada tahun 2009 sebanyak 109 pasar yang terdiri dari 15 pasar kabupaten, 70 pasar desa, 22 tenten dan 2 pasar hewan

Perkembangan nilai ekspor di Kabupaten

Buleleng selama periode 2007-2010 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2007 nilai ekspor di Buleleng adalah 33.750 dolar, pada tahun 2008 naik menjadi 43.200 dolar dan cenderung tetap pada tahun 2009, sementara pada tahun 2010 justru kembali mengalami penurunan menjadi 31.008 dolar amerika.

***Tahukah Anda Jumlah eksportir di Kabupaten Buleleng tahun 2009 hanya sebanyak 4 eksportir yang terdiri dari 1 eksportir panili, 2 eksportir kopi dan 1 eksportir ikan hias.

Jumlah Toko, Kios dan Warung Di Buleleng

Sumber : Data Pokok Kab. Buleleng

Perkembangan Nilai Ekspor Buleleng

Sumber : Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kab. Buleleng

19

Uraian 2006 2007 2008 2009

Toko 1 869 1 906 2 025 2 137

Kios 1 299 1 332 1 349 1 551

Warung 5 992 6 131 6 414 6 608

PERDAGANGAN Jumlah usaha perdagangan terus meningkat

Jumlah toko, kios dan warung di Kabupaten Buleleng yang terus meningkat dari tahun ke tahun

33750

43200 43200

31008

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

2007 2008 2009 2010

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Distribusi Pendapatan PDRB Menurut Sektor, Di Buleleng 2010

Sumber : BPS (data diolah)

Perkembangan PDRB Kab. Buleleng

Sumber : BPS (data diolah)

***Tahukah Anda Distribusi Pendapatan Regional di Kabupaten Buleleng tahun 2010 berasal dari beberapa sektor , akan tetapi sumbangan terbesar adalah dari sektor Pertanian yaitu sebesar 30,34 persen. .

Sebagai cerminan total nilai tambah yang tercipta akibat proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, PDRB memegang peran penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Pada tahun 2010, total nilai tambah yang tercipta di kabupaten buleleng mencapai 6,68 trilyun rupiah. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Bali, PDRB Kabupaten Buleleng menempati rangking tiga setelah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Besarnya nilai PDRB Kabupaten

Buleleng ternyata tidak menunjukkan tingginya PDRB perkapita. Ini dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita penduduk Kabupaten Buleleng. Pada tahun 2010 PDRB per kapita Kabupaten Buleleng adalah sekitar 10 juta rupiah, angka ini masih berada dibawah 6 kabupaten/kota lain di Bali. tingginya PDRB Kabupaten Buleleng masih lebih dipangaruhi oleh besarnya jumlah penduduk Kabupaten Buleleng yang memang paling tinggi diantara kabupaten/kota lain di Provinsi Bali.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Buleleng tahun 2010 adalah sebesar 5,85 persen. Sektor pertanian masih menjadi sektor utama penyumbang PDRB Kabupaten Buleleng, yaitu menyumbang 30,34 persen. Selain sektor pertanian, penyumbang PDRB tertinggi lain adalah sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 25,22 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 20,17 persen. sedang sisanya terbagi ke dalam enam sektor lain.

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 20

PENDAPATAN REGIONAL PDRB perkapita terus meningkat setiap tahun Rata-rata perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Buleleng selama lima tahun terakhir sebasar 93,52 persen dan menjadi 12,08 juta rupiah perkapita per tahun

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Perbandingan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Bali untuk beberapa indikator terpilih memperlihatkan variasi yang cukup besar.

Perbandingan beberapa indikator terpilih

lainnya seperti laju pertumbuhan ekonomi, persentase penduduk miskin dan IPM memperlihatkan bahwa Kota Denpasar sebagai kabupaten/kota yang mencatat capaian yang lebih baik dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bali, kecuali tingkat pengangguran terbukanya. Setelah Kota Denpasar, Kabupaten Badung juga memperlihatkan kinerja yang bagus seperti ditunjukkan oleh rendahnya tingkat kemiskinan, tingginya laju pertumbuhan ekonomi, dan IPM dibandingkan dengan 7 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bali.

Persentase penduduk miskin di

Kabupaten Buleleng menempati rangking ke empat sementara itu nilai IPM Kabupaten Buleleng menampati rangking ke tujuh. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa peningkatan kualitas SDM di Kabupaten perlu mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan ke depan. ***Tahukah Anda Kontribusi kemiskinan Kabupaten Buleleng terhadap total penduduk miskin di Provinsi Bali pada tahun 2010 mencapai 20,73 persen.

Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Kab/Kota

di Bali Sumber : BPS (data diolah)

Persentase Penduduk Miskin dan IPM menurut Kab/Kota di Bali

Sumber : BPS (data diolah)

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 21

PERBANDINGAN REGIONAL PDRB per Kapita di Kab. Buleleng mengalami peningkatan .

PDRB per kapita Kabupaten Buleleng dari tahun ke tahun mengalami peningkatan akan tetapi masih lebih rendah dibandingkan PDRB per kapita Provinsi Bali.

8.11 7.352.21

66.4270.69

77.94

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

Persentase Penduduk Miskin IPM

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 23

LAMPIRAN TABEL

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 24

Tabel 2.1 Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Buleleng Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buleleng Periode 2009-2014

Sumber: DPRD Kabupaten Buleleng

Fraksi Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Fraksi PDIP (Partai PDIP dan Gerindra) 12 3 15

Fraksi Golkar (Partai Golkar + PPP) 9 1 10

Fraksi Demokrat (Partai Demokrat) 7 - 7

Fraksi PKPB

(PKPB, Hanura,PKB,PAN,PNIM) 13 - 13

Jumlah 41 4 45

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 25

Tabel 2.2 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali, 2009-2010

Sumber: BPS (data diolah)

Kabupaten/Kota IPM Peringkat IPM

2009 2010 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Jembrana 72,45 72,69 4 5

02. Tabanan 74,26 74,57 3 3

03. Badung 74,49 75,02 2 2

04. Gianyar 72,43 72,73 5 4

05. Klungkung 70,19 70,54 8 8

06. Bangli 70,21 70,71 7 6

07. Karangasem 66,06 66,42 9 9

08. Buleleng 70,26 70,69 6 7

71. Kota Denpasar 77,56 77,94 1 1

Bali 71,52 72,28 http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 26

Tabel 2.3 Tingkat Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali 2009-2010

Sumber: BPS (data diolah)

Kabupaten/Kota

Batas Garis Kemiskinan (Rp/Kap/bulan)

Jumlah Penduduk Miskin

Persentase Penduduk Miskin

2009 2010 2009 2010 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Jembrana 220.457 243.897 17.596 21.200 6,80 8,11

02. Tabanan 243.951 269.889 20.761 29.300 4,99 6,96

03. Badung 282.559 312.602 13.951 17.700 3,28 3,23

04. Gianyar 215.040 237.904 2.546 31.500 5,76 6,68

05. Klungkung 186.830 206.695 8.796 12.900 5,23 7,58

06. Bangli 194.886 215.607 11.391 13.800 5,18 6,41

07. Karangasem 186.076 205.860 24.663 31.600 6,37 7,95

08. Buleleng 215.158 238.034 37.664 45.900 5,95 7,35

71. Kota Denpasar 279.911 309.672 13.334 17.500 2,20 2,21

Bali 232.234 246.598 173.616 221.400 4,88 5,67 http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 27

Tabel 2.4 Gini Ratio Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2010

Sumber: BPS (data diolah)

Kabupaten/Kota Gini Ratio 40% terendah 40%

menengah 20%

tertinggi

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Jembrana 0,2575 24,12 38,98 36,90

02. Tabanan 0,2596 24,41 38,15 37,44

03. Badung 0,2864 22,26 39,27 38,47

04. Gianyar 0,2717 23,84 37,57 38,59

05. Klungkung 0,2857 22,80 37,79 39,41

06. Bangli 0,2217 25,83 40,57 33,60

07. Karangasem 0,2325 25,24 40,29 34,47

08. Buleleng 0,2557 24,23 39,01 36,77

71. Kota Denpasar 0,2949 22,10 38,29 39,61

Bali 0,3195 20,75 37,52 41,73 http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 28

Tabel 2.5 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Buleleng 2008-2010

sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 29

Tabel 2.6 Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2010

Sumber: BPS (data diolah)

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011 30

Tabel 2.7 Produktifitas Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali, 2010

Sumber: BPS (data diolah)

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Buleleng 2011

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id