repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · tujuan...

169
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Disusun Oleh: Rahmadini Husna 105017000434 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: doanquynh

Post on 25-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

SNOWBALL THROWING TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Disusun Oleh:

Rahmadini Husna

105017000434

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

ABSTRAK RAHMADINI HUSNA, Pengaruh Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Oktober 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe Snowball Throwing terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan di MTs. Negeri Legok Tahun Ajaran 2010/2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian Two Group Randomized Subject Posttest Only. Subyek penelitian ini adalah 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa untuk kelas eksperimen dan 36 siswa untuk kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik sampel acak kelas pada siswa kelas VII. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar matematika yang terdiri dari 20 butir soal bentuk pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, dan berdasarkan perhitungan uji-t menunjukkan thitung 2,37 dan ttabel 1,66 pada taraf signifikansi 5% yang berarti thitung > ttabel (2,37 > 1,66), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ” Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional”. Dengan demikian, model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

Kata kunci : Cooperative Learning, Snowball Throwing, Hasil Belajar.

i

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

ii

ABSTRACT

RAHMADINI HUSNA, The Influence of Cooperative Learning type Snowball Throwing on Students Mathematics Learning Outcomes. The paper of Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, Oktober 2010. The purpose of this research is to determine the influence of Cooperative Learning type Snowball Throwing on students mathematics learning outcomes. The research was conducted at MTs Negeri Legok for academic year 2010/2011. The method used in this research is quasi experimental method with Subject Two randomized posttest-only group. The subject of this research are 72 students consisting of 36 students for grade 36 students to experimental and control classes obtained by cluster random sampling technique in class VII. Instruments are obtained from the test scores of students mathematics learning outcomes. Tests consisted of 20 questions in mulitiple choice. Data analysis technique used in this research are t-test to test the hypotesis with thitung 2,37 and ttabel 1,66 in taraf signifikansi 5% it’s mean thitung > ttabel (2, 37 > 1, 66) , then H0 rejected and Ha accepted. So it can be concluded that " The students who taught with cooperative learning type Snowball Throwing have mean score of students mathematics learning outcomes higher than who taught with convensional learning”. Therefore cooperative learning model type Snowball Throwing is effected to students mathematics learning outcomes. Keywords: Cooperative Learning, Snowball Throwing, Learning Outcomes.

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini merupakan

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat

terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak

sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Ibu Dra. Maifalinda Fatra, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.

3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika.

4. Bapak Drs. H. M. Ali Hamzah, M.Pd, pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Lia Kurniawati, MPd, pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika.

7. Ibu Halimatussadiyah, S.Ag, kepala MTs. Negeri Legok yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian berlangsung.

8. Ibu Fiyanti Malawati, S.Pd, guru pamong tempat penulis mengadakan penelitian.

9. Ayah dan ibuku tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Suami dan putriku tersayang yang senatiasa memberiku motivasi, dukungan,

semangat dan pengertiannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

iv

11. Kakak dan adikku tercinta yang senantiasa memberikan doanya kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman ku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan

matematika angkatan 2005, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah

untuk menggapai kesuksesan dimasa mendatang.

13. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi

serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik

yang diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-

kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan. Amin.

Jakarta, Oktober 2010

Penulis

Rahmadini Husna

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

DAFTAR ISI

hal

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS ..................................................................................... 8

A. Deskripsi Teoretik ....................................................................... 8

1. Pembelajaran Matematika ..................................................... 8

a. Belajar dan Pembelajaran ................................................ 8

b. Hasil Belajar Matematika ................................................ 11

2. Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing ........ 16

a. Model Cooperative Learning .......................................... 16

b. Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing ............ 22

3. Pembelajaran Konvensional .................................................. 25

4. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 26

v

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 27

C. Pengajuan Hipotesis .................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 30

1. Tempat Penelitian ................................................................ 30

2. Waktu Penelitian .................................................................. 30

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 30

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 31

D. Teknik Pengumpulan Data................................................. ........ 31

1. Variabel yang Diteliti .......................................................... 31

2. Data Penelitian ..................................................................... 32

3. Instrumen Penelitian ............................................................ 32

a. Uji Validitas .................................................................... 33

b. Uji Reliabilitas ................................................................ 35

c. Uji Taraf Kesukaran ........................................................ 36

d. Uji Daya Beda ................................................................. 37

E. Teknik Analisa Data ................................................................... 38

1. Uji Normalitas .................................................................... 38

2. Uji Homogenitas .................................................................. 39

3. Pengujian Hipotesis ............................................................. 40

F. Hipotesis Statistik ......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 44

A. Deskripsi Data ............................................................................. 44

1. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelompok Eksperimen....... 45

2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelompok Kontrol .......... 47

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 50

1. Uji Normalitas ..................................................................... 50

2. Uji Homogenitas .................................................................. 52

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ......................................... 52

1. Pengujian Hipotesis ................................................................ 52

vi

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 53

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 60

A. Kesimpulan ................................................................................. 60

B. Saran ............................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok Belajar

Konvensional .............................................................................. 19

Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................................... 30

Tabel 3 Desain Penelitian . ...................................................................... 31

Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Balajar ........................................ 32

Tabel 5 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ............................................. 36

Tabel 6 Klasfikasi Interpretasi Taraf Kesukaran ..................................... 37

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 45

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelompok

Kontrol ........................................................................................ 48

Tabel 9 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................... 50

Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 51

Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 52

Tabel 12 Hasil Uji Perbedaan Dengan Statistik Uji t ................................ 53

viii

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berpikir Model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing ....................................................................................... 28

Gambar 2 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi hasil Belajar

Matematika Kelompok Eksperimen .............................................. 47

Gambar 3 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi hasil Belajar

Matematika Kelompok Eksperimen .............................................. 49

Gambar 4. Pertanyaan Siswa Dalam Satu Kelompok ...................................... 55

Gambar 5. Siswa melempar kertas yang digulung seperti bola ....................... 56

Gambar 6. Siswa sedang melakukan diskusi kelompok .................................. 57

ix

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara Pra Penelitian .............................................. 64

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 67

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ...... 91

Lampiran 4. Kertas Kerja Siswa ................................................................... 115

Lampiran 5. Uji Coba Instrumen Tes ........................................................... 116

Lampiran 6. Insrumen Tes ........................................................................... 120

Lampiran 7. Jawaban Instrumen Tes ............................................................ 123

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Item Uji Coba Instrumen ...................... 124

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Item Uji Coba Instrumen .................. 127

Lampiran 10. Langkah-Langkah Perhitungan Indeks Kesukaran Tes

Berbentuk Pilihan Ganda ........................................................ 129

Lampiran 11. Langkah-Langkah Perhitungan Daya Beda Tes

Berbentuk Pilihan Ganda ......................................................... 131

Lampiran 12. Hasil Perhitungan Validitas, Daya Beda dan Tingkat

Kesukaran Tes Soal Postest ..................................................... 133

Lampiran 13. Lembar Keterangan Perbaikan Instrumen ................................ 134

Lampiran 14. Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol . 137

Lampiran 15. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok

Eksperimen ............................................................................... 139

Lampiran 16. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol .. 143

Lampiran 17. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ............................................ 147

Lampiran 18. Uji Normalitas Kelas Kontrol .................................................. 149

Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas .................................................. 151

Lampiran 20. Perhitungan Uji Hipotesis Statistik .......................................... 152

Lampiran 21. Tabel Nilai ”r” Product Moment .............................................. 154

Lampiran 22. Luas Kurva Di Bawah Normal ................................................. 156

x

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

xi

Lampiran 23. Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Chi Square)...................... 157 Lampiran 24. Nilai Kritis Distribusi F ............................................................ 159

Lampiran 25. Nilai Kritis Distribusi t ............................................................. 161

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang sangat

kompleks, karena pendidikan adalah suatu proses yang membantu manusia dalam

mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan

permasalahan yang ada. Hal ini senada dengan fungsi pendidikan nasional yang

tertuang dalam Undang-undang Dasar Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3

yang berbunyi :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak manusia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1

Banyak faktor yang saling menunjang dalam proses pendidikan, antara lain

adalah sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang

didalamnya terdapat proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Proses pembelajaran dan komponen yang ada didalamnya seperti guru,

peserta didik, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode pembelajaran, dan sarana

serta prasarana yang tersedia merupakan hal-hal yang dapat menetukan suatu

keberhasilan proses pendidikan.

Saat ini salah satu hal yang dapat menunjukkan suatu keberhasilan proses

pendidikan adalah melalui ujian nasional. Siswa atau peserta didik yang lulus

dalam ujian nasional maka dinyatakan telah berhasil dalam proses pendidikan,

sedangkan siswa yang tidak lulus dinyatakan belum berhasil dalam proses

pendidikan. Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam ujian nasional adalah

matematika.

1Undang-Undang RI No.20 tahun 2003, Tentang Sisdiknas(Jakarta: depdiknas, 2006), h.7.

1

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

2

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang harus

dikuasai oleh siswa pada jenjang pendidikan sekolah dasar sampai sekolah

menengah atas. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan mata

pelajaran yang memiliki kedudukan penting dalam pendidikan, karena matematika

merupakan bidang studi yang amat berguna dan banyak memberi bantuan dalam

berbagai disiplin ilmu yang lain. Oleh karena itu maka dapat dikatakan setiap

orang memerlukan pengetahuan matematika dalam berbagai bentuk sesuai dengan

kebutuhannya.

Mengingat pentingnya mata pelajaran matematika, maka pembelajaran

matematika harus didesain agar menarik minat siswa dan menumbuhkan dorongan

untuk belajar sehingga mereka terikat dalam proses pembelajaran matematika dan

memiliki sikap positif terhadap matematika. Berdasarkan kenyataan yang ada,

mungkin tidaklah mengejutkan kalau banyak siswa sekolah dan orang dewasa

yang takut dengan matematika dan berusaha menghindarinya. Mereka sering kali

percaya kalau hanya sedikit orang berbakat yang bisa sukses dalam matematika.

Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika yang

masih memprihatinkan.Selain itu, hal ini juga dapat dilihat dari data yang

mendukung opini tersebut, yaitu :

Dari hasil studi TIMSS tahun 2007 untuk siswa kelas VIII, menempatkan

siswa Indonesia pada urutan ke-36 dari 49 negara dengan nilai rata-rata untuk

kemampuan matematika secara umum adalah 397. nilai tersebut masih jauh dari

standard minimal nilai rata-rata kemampuan matematika yang ditetapkan TIMSS

yaitu 500. Prestasi siswa Indonesia ini berada dibawah siswa Malaysia dan

Singapura. Siswa Malaysia memperoleh nilai rata-rata 593.2 Skala matematika

TIMSS-Benchmark Internasional menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada

pada peringkat bawah, Malaysia pada peringkat tengah, dan Singapura berada

pada peringkat atas. Padahal jam pelajaran matematika di Indonesia 136 jam

2 Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2007 International Mathematics Report”, dari

http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html, 6 September 2009, h. 38.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

3

untuk kelas VIII, lebih banyak dibanding Malaysia yang hanya 123 jam dan

Singapura 124 jam.3

Rendahnya hasil belajar juga terjadi di MTs. Negeri Legok. Hal ini terlihat

dari data nilai ulangan harian kelas VII yang rata-rata siswanya masih

mendapatkan nilai di bawah kkm. Selain itu, hasil wawancara dengan guru bidang

studi matematika juga menunjukkan masih banyak masalah–masalah yang

dihadapi siswa dalam pembelajaran matematika. Diantaranya adalah motivasi

belajar siswa yang rendah, kemampuan dasar mereka juga rendah, dan tidak

adanya dukungan dari orang tua untuk belajar. 4 Rendahnya motivasi belajar juga

mengakibatkan siswa tidak aktif dalam bertanya, entah karena takut maupun

karena mereka tidak tahu apa yang ingin mereka tanyakan.

Puncak dari proses belajar adalah hasil belajar siswa yaitu dengan adanya

penilaian. Dalam penilaian hasil belajar, yang memberikan batasan atau ukuran

terhadap penilaian tersebut adalah guru. Guru merupakan kunci dalam

pembelajaran, karena guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, dan menilai hasil belajar. 5

Bagaimana mengoptimalkan hasil belajar matematika siswa adalah tugas

seorang pendidik. Untuk itulah dalam proses pembelajaran dibutuhkan suatu

paradigma baru yang diyakini mampu memecahkan masalah tersebut. Paradigma

baru itu ditandai oleh pembelajaran dengan inovasi-inovasi yang berangkat dari

hasil refleksi terhadap eksistensi paradigma lama yang mengalami masa suram

menuju paradigma baru. Beberapa hal yang menandakan pembelajaran paradigma

lama mengalami masa suram, antara lain guru sebagai pengajar bukan pendidik,

sekolah terikat dengan jadwal yang ketat, basis belajar hanya berkutat pada fakta,

isi pelajaran, dan teori semata, hafalan menjadi agenda utama bagi siswa,

komputer lebih dipandang sebagai objek, penggunaan media statis lebih

mendominasi, komunikasi terbatas, penilaian lebih bersifat normatif.6 Selain itu,

3 Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2007 International …………h.195. 4 Fiyanti malawati, Wawancara, Legok, 15 Juni 2010. 5 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.250.

6 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, h. 7.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

4

pada saat proses pembelajaran berlangsung juga terlihat kurangnya kerja sama

antara sesama siswa, misalnya saja siswa yang pandai tidak memiliki kemampuan

untuk menjelaskan kepada temannya yang belum mengerti akan materi pelajaran

yang disampaikan.

Paradigma lama tersebut tampaknya sudah tidak relevan lagi untuk kondisi

saat ini yang ditandai oleh perubahan di segala aspek. Pada proses pembelajaran

dengan paradigma lama masih kurangnya variasi model pembelajaran yang

digunakan sehingga proses pembelajaran jadi monoton. Pembelajaran harus turut

berubah seiring dengan perubahan aspek yang lainnya sehingga terjadi

keseimbangan dan kesesuaian.

Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan sebagai upaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan menggunakan model

cooperative learning. Model cooperative learning merupakan kegiatan

pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama dan saling membantu

mengkonstruksi konsep, dan memahami materi pelajaran.

Beberapa ahli menyatakan bahwa model ini tidak hanya unggul dalam

membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan membantu teman.

Dalam cooperative learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran

sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi

yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai

tutor bagi teman sebayanya.

Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan

akademik, membentuk hubungan persahabatan, menimba informasi, belajar

menggunakan sopan-santun, meningkatkan motivasi siswa dan belajar

mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam

menghargai pikiran orang lain. Dalam cooperative learning siswa diminta untuk

bekerjasama menyelesaikan masalah dengan menyatukan pendapat demi

memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun individual.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

5

Salah satu teknik pembelajaran dalam model cooperative learning adalah

snowball throwing. Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti ‘bola

salju bergulir, dapat diartikan sebagai tipe pembelajaran dengan menggunakan

bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian

dilemparkan secara bergiliran di antara sesama siswa.7 Kegiatan melempar bola

pertanyan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa

tidak hanya berpikir, menulis, bertanya, atau berbicara, akan tetapi mereka juga

melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada

siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri

karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang

terdapat dalam bola kertas.

Pembelajaran Snowball Throwing dinilai cocok diterapkan di Sekolah

Menengah Pertama khususnya untuk pelajaran matematika, karena sesuai dengan

inti dari pembelajaran Snowball Throwing yaitu siswa berkreatifitas dalam

membuat soal matermatika dan menjawab pertanyaan yang diberikan temannya

dengan sebaik-baiknya. Siswa dapat belajar efektif dengan perasaan senang,

karena siswa bisa mendiskusikan gagasan atau yang menjadi pemikirannya dalam

proses pembelajaran. Hal ini sangat baik, karena akan terbentuk persepsi bahwa

matematika merupakan pelajaran yang sangat menarik, dan tujuan pembelajaran

akan tercapai sehingga hasil belajar siswa juga akan baik.

Berawal dari alasan diatas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang hal

itu dengan mengangkat judul : “ Pengaruh Model Coopertive Learning Tipe

Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka

permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Masih rendahnya hasil belajar matematika pada siswa

2. Kurangnya variasi model pembelajaran dalam proses pembelajaran

7 http://etd.eprints.ums.ac.id/4921/

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

6

3. Proses pembelajaran yang berlangsung masih monoton.

4. Kurangnya kerja sama antara sesama siswa saat belajar.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah perbandingan hasil belajar matematika

siswa yang diajar dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball

throwing dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional di kelas VII, pada materi bilangan bulat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka

permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model cooperative

learning tipe Snowball Throwing dan hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional pada pelajaran matematika?

2. Apakah terdapat pengaruh model cooperative learning tipe snowball

throwing terhadap hasil belajar matematika siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar

matematika siswa yang diajar menggunakan model cooperative learning tipe

snowball throwing lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya, antara

lain:

1. Bagi siswa, dapat membantu dalam memahami pelajaran matematika,

mengoptimalkan kemampuan berpikir, tanggung jawab, dan kemampuan

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

7

2. Bagi guru, dapat menjadi masukan dalam hal melaksanakan pembelajaran

dan menambah wacana tentang model pembelajaran yang efektif sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan tentang proses pembelajaran

dengan model cooperative learning tipe snowball throwing di bidang

matematika.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

BAB II

PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Pembelajaran Matematika

a. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan komponen paling vital dalam setiap

penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, sehingga tanpa proses belajar

sesungguhnya tidak pernah ada jenjang pendidikan. Belajar merupakan

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, belajar hanya

dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak

terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh

sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Berhasil atau gagalnya proses pendidikan amat tergantung pada proses

belajar dan mengajar yang dialami siswa dan pendidik baik ketika para siswa

itu disekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri. Terdapat keragaman

dalam cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning).

Whittaker dalam Djamarah merumuskan belajar sebagai proses dimana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.1

Pengertian tersebut senada dengan pendapat fontana yang menyatakan belajar

adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil

dari pengalaman.2 Dengan adanya latihan atau pengalaman maka siswa akan

terbiasa dan selalu teringat akan proses belajar yang terjadi.

Crow dalam Sagala mengemukakan bahwa belajar ialah upaya untuk

memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.3 Dari

beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

1 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009), h.12. 2 Erman Suherman,dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (IMSTEP,

Jurusan Pendidikan FMIPA UPI,2001), h.8 3 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.13.

8

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

9

upaya untuk mendapatkan perubahan mulai dari yang tidak tahu menjadi

tahu, dari yang tidak mampu menjadi mampu dan itu semua diperoleh karena

latihan yang berulang-ulang dan pengalaman.

Berbagai eksperimen dilakukan para ahli psikologi tentang proses

belajar mengajar berhasil mengungkapkan serta menemukan sejumlah prinsip

atau kaidah yang merupakan dasar-dasar dalam melakukan proses dan

mengajar atau pembelajaran. Menurut Suprijono, prinsip-prinsip belajar

meliputi, perubahan perilaku, belajar merupakan proses dan belajar

merupakan bentuk pengalaman. 4

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri sebagai hasil

tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, kontinu atau

berkesinambungan dengan perilaku lainnya, fungsional atau bermanfaat

sebagai bekal hidup, positif atau berakumulasi, aktif atau sebagai usaha yang

direncanakan dan dilakukan, permanen atau tetap, bertujuan dan terarah,

mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Belajar terjadi karena didorong

kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik

yang dinamis, konstruktif, dan organic. Belajar merupakan kesatuan

fungsional dari berbagai komponen belajar. Pengalaman pada dasarnya

adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Menurut Muhibbin, secara global faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 5

1) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yakni

keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yakni

kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

4 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar), h.4. 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), h.132.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

10

Dalam kegiatan yang disebut belajar harus ada 4 kondisi yang

fundamental pada diri orang yang belajar, yaitu adanya:

a) Suatu dorongan atau kebutuhan untuk belajar/mempelajari sesuatu.

jari.

b) Suatu perangsangan atau isyarat tertentu sebagai signal/ tanda materi

yang akan dipela

c) Suatu respon utama dari diri orang yang belajar, apakah berupa tindakan

motorik, pengamatan, pemikiran, penghayatan atau perubahan fisiologis.

d) Suatu ganjaran pengukuhan sebagai hasil belajar yang dicapai.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dengan peserta

didik. Interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran

memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

efektif. Tanpa adanya interaksi antara guru dengan peserta didik, maka proses

pembelajaran tidak dapat berjalan secara maksimal.

Dimyati dan Mudjiono menyatakan pembelajaran adalah kegiatan guru

secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar

secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.6 Hal ini

senada dengan UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.7 Sebelum memulai proses pembelajaran guru harus

mempersiapkan model dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dijelaskan, maka dapat

dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan siswa

yang terprogram dalam desain instruksional dengan menggunakan sumber

belajar untuk mengembangkan kreatifitas berpikir dan kemampuan

mengkonstruksi pengetahuan baru siswa sebagai upaya untuk meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

6 Syaiful Sagala, Konsep ..........................................., h.62. 7 Syaiful Sagala, Konsep............................................, h.62.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

11

b. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

mengalami proses belajar mengajar. Menurut Abdurrahman, “hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.”8

Muhibbin mengemukakan arti hasil belajar adalah “ segenap aspek psikologis

yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa.”9

Sudjana mengemukakan bahwa hasil belajar adalah “suatu perubahan yang

terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai

pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk membentuk kecakapan,

kebiasaan, sikap dan cita-cita”.10

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah hasil akhir setelah siswa mengalami proses belajar,

dimana terdapat perubahan dalam tingkah laku maupun pola pikir siswa yang

dapat diamati dan diukur karena hasil belajar menentukan tingkat

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Kinsley membagi 3 macam hasil

belajar yakni: 11

(a) keterampilan dan kebiasaan

(b) pengetahuan dan pengertian

(c) sikap dan cita-cita.

Merujuk pemikiran Gagne, ada lima kategori hasil belajar yaitu: 12

(1) Informasi verbal yaitu kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan yang tidak memerlukan

manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan melakukan aktivitas kognitif

bersifat khas untuk mempresentasikan konsep dan lambang.

Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi,

8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2009), Cet.II, h. 37. 9 Muhibbin Syah, Psikologi.................................., h.150

10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Matematika,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 22

11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil……, hal. 22 12 Agus Suprijono, Cooperative ..................................., h.5-6.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

12

kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-

prinsip keilmuan.

(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.

Bloom dan Rathwol mengkategorikan jenis perilaku hasil belajar

kepada tiga jenis ranah yang melekat pada diri peserta didik, yaitu: ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.13

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kerja otak. Dalam ranah

kognitif itu terdapat enam jenjang/level proses berpikir, mulai dari jenjang

terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Menurut revisi Bloom,

keenam level tersebut adalah: 14

Knowledge Remembering (Pengetahuan) (Mengingat)

Comprehension Understanding (Pemahaman) (Memahami)

Application Applying

(Aplikasi) (Mengaplikasikan)

Analysis Analyzing (Analisa) (Menganalisa)

Synthesis Evaluating (Perpaduan) (Mengevaluasi)

Evaluating Creating

13Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2009), h .17 14 Prasetyo Wijaya, Mengetahui Level Soal Matematika Dengan Taksonomi Bloom,

http://www.doestoe.com/does/4956972/Mengetahui-level-soal-matematika-dengan-taksonomi-bloom

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

13

(Evaluasi) (Membuat)

Keterangan :

1. Remembering (Mengingat)

Pada level ini, kerja otak kita hanya mengambil informasi dalam satu

langkah dan menulisnya secara apa adanya.

2. Understanding (Memahami)

Pada level ini, kerja otak kita mengambil informasi dalam satu langkah

dan menjelaskannya secara gamblang.

3. Applying (Mengaplikasikan)

Pada level ini, kerja otak kita mengambil informasi dalam satu langkah

dan menerapkan informasi itu untuk memecahkan persoalan yang ada.

4. Analyzing (Menganalisa)

Pada level ini, kerja otak kita mengambil informasi dalam satu langkah

dan menerapkan informasi itu untuk memecahkan persoalan yang ada.

Akan tetapi informasi itu belum bisa memecahkan permasalahan, sehingga

dibutuhkan informasi lain yang berbeda dari informasi sebelumnya untuk

memecahkan permasalahan.

5. Evaluating (Mengevaluasi)

Pada level ini, kita dihadapkan pada permasalahan yang menuntut suatu

keputusan. Dimana keputusan ini diambil setelah kita melakukan analisa

secara menyeluruh.

6. Creating (Membuat)

Pada level ini, kita diharuskan untuk menghasilkan sesuatu hal/rumus yang

baru yang bisa kita gunakan untuk memecahkan persoalan.

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)

atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar

tertentu.

Hasil belajar tiap individu berbeda-beda antara satu dengan yang

lainnya karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Abdurrahman

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

14

menyatakan hasil belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri

anak dan faktor yang berasal dari lingkungan. 15 Faktor yang datang dalam

diri siswa antara lain kemampuan yang dimilikinya, minat, perhatian,

motivasi belajar, konsep diri, sikap, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang

datang dari luar meliputi orang tua, guru, teman sekolah, dan sebagainya.

Hasil belajar yang baik dapat diperoleh dengan belajar yang berulang-

ulang, hal ini seperti pada proses belajar matematika. James dan James

mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang

lainnya. Reys menyatakan bahwa matematika adalah “ telaah tentang pola

dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan

suatu alat.”16

Berdasarkan beberapa definisi matematika yang telah dijelaskan, maka

dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai

konsep-konsep yang memiliki pola dan hubungan antara satu dengan yang

lainnya serta dapat digunakan sebagai alat untuk berpikir.

Bruner mengemukakan bahwa belajar matematika adalah belajar

mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur yang tercakup dalam pokok

bahasan yang diajarkan, serta keterkaitan antara konsep-konsep dan struktur-

struktur tersebut.17 Pemahaman terhadap konsep dan struktur suatu materi

menjadikan materi itu dipahami secara lebih komprehensif, peserta didik

lebih mudah mengingat materi itu bila yang dipelajari merupakan pola yang

berstruktur.

Menurut Cockroft siswa perlu belajar matematika karena : 18

(1) selalu digunakan dalam semua bidang kehidupan

(2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai

(3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas

(4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara

15Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi............., h. 42 16 Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran ...., h.18-19. 17 Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran ...., h. 44.

18 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi.........., h.253

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

15

(5) meningkatkan kemampuan berfikir logis dan ketelitian

(6) dapat memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang

ran yang objektif berupa fakta,

konse

a siswa yang akan diukur dalam penelitian ini

adala

atematika

yang

a terlepas dari sifat-sifat matematika

yang

adalah berjenjang

erjenjang, yaitu dimulai dari

hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang abstrak, dari hal yang sederhana

menantang

Matematika merupakan bahan pelaja

p, operasi, dan prinsip yang semuanya adalah abstrak, maka dapat

dikatakan hasil belajar matematika siswa sebagian besar dinilai oleh guru

pada ranah kognitifnya, penilaiannya dilakukan dengan tes hasil belajar

matematika. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar matematika adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa

tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat

didalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara

konsep-konsep dan struktur-struktur matematika tersebut sesuai tujuan

pendidikan yang ditetapkan.

Hasil belajar matematik

h pada ranah kognitifnya saja yaitu berupa tes formatif pokok bahasan

bilangan bulat. Materi bilangan bulat berkaitan dengan materi bilangan cacah

yang telah dipelajari oleh peserta didik pada tingkat sekolah dasar.

Hasil belajar matematika dipengaruhi oleh pembelajaran m

diartikan sebagai proses belajar matematika oleh siswa dengan

bantuan/pendampingan dari guru. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam

pembelajaran matematika, kegiatan utama dilakukan oleh siswa untuk

mempelajari bahan ajar matematika dalam rangka menguasai kompetensi

yang telah ditetapkan guru matematika.

Pembelajaran matematika tidak bis

abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang kita ajar. Oleh

karena itulah kita perlu memperhatikan beberapa sifat atau karakteristik

pembelajaran matematika.19

a. pembelajaran matematika

bahan kajian matematika diajarkan secara b

19 Erman Suherman,dkk., Strategi Pembelajaran..........................., h. 65

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

16

ke hal yang kompleks, dari konsep yang mudah menuju konsep yang lebih

sukar

pembelajaran matematika mengikuti metode spiral

dalam setiap m

b.

emperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu

jari siswa sebelumnya.

c.

sep matematika melalui contoh-contoh tentang

ki oleh konsep-

d.

erupakan

benaran suatu

2. M

a. ative Learning

tu perencanaan atau

sebagai pedoman dalam merencanakan

pem

memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipela

Metoda spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya dengan pengulangan

atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan. Spiralnya harus spiral

naik bukan spiral datar.

pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif

pemahaman konsep-kon

sifat-sifat yang sama yang dimiliki dan yang tidak dimili

konsep tersebut merupakan tuntutan pembelajaran matematika.

pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi

kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya m

kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara ke

konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila

didasarkan atas pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima

kebenarannya.

odel Coopertive Learning Tipe Snowball Throwing

Model Cooper

Menurut Joyce model pembelajaran adalah sua

suatu pola yang digunakan

belajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran.20 Model pembelajaran merupakan

suatu pedoman yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan belajar.

20 Trianto, Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hal. 5

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

17

Model pembelajaran mempunyai empat ciri, yaitu: 21

1) encipta atau

2) l tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

3) rlukan agar model tersebut dapat

4) lingkungan belajar yan diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya

meng

ran kooperatif

merup

a n kooperatif

adala

rasional teoritik logis yang disusun oleh para p

pengembangnya

andasan pemikiran

pembelajaran yang akan dicapai)

tingkah laku mengajar yang dipe

dilaksanakan dengan berhasil

tercapai

erjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Model cooperative

learning ditandai oleh struktur tugas, tujuan, dan dan reward yang kooperatif.

Siswa dalam situasi cooperative learning didorong dan/atau dituntut untuk

mengerjakan tugas yang sama secara bersama-sama, dan mereka harus

mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu.

Slavin dalam Isjoni mengemukakan bahwa pembelaja

akan suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif

sehingga dapat membuat siswa lebih bergairah dalam belajar. 22

Sedangkan Johnson mengemukakan bahwa pembelaj ra

h model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam mencapai

tujuan bersama. 23 Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang

menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok dengan pemanfaatan

kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota

lainnya dalam kelompok itu.

21 Trianto, Model- Model Pembelajaran….., hal. 6 22 Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.15. 23 Isjoni, Cooperative ............................................................, h.15-16.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

18

Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif dalam pendidikan

adalah falsafah homo homini socius, yang menekankan bahwa manusia

adalah makhluk social. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting

artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama tidak akan ada keluarga,

organisasi atau sekolah.

Pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif dengan benar akan

memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Langkah-

langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. 24

a). Menyampaikan tujuan dan memberikan motivasi kepada siswa.

b). Menyajikan informasi.

c). Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

d). Membimbing kelompok belajar dan bekerja.

e). Evaluasi.

f). Memberikan penghargaan kapada kelompok-kelompok belajar.

Unsur- unsur yang ada dalam pembelajaran kooperatif : 25

1. Mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar

sesama sebagai latihan hidup bermasyarakat.

2. Saling ketergantungan positif antar individu (tiap individu punya

kontribusi dalam mencapai tujuan) dalam satu kelompok.

3. Siswa mempunyai tanggung jawab secara individu.

4. Temu muka dalam proses pembelajaran.

5. Komunikasi antar anggota kelompok.

6. Evaluasi proses pembelajaran kelompok.

Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif tersebut diberitahukan

kepada siswa dengan harapan agar siswa dapat bekerja sama dengan baik

dalam kelompoknya, sehingga menunjukkan sikap baik dalam proses belajar

24 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009),

h. 52. 25 Yatim Riyanto, Paradigma................, h.269-270.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

19

mengajar yang pada akhirnya kemampuan akademik atau hasil belajar siswa

menjadi baik, sesuai dengan teori perkembangan yang mengasumsikan bahwa

interaksi antar siswa di sekitar tugas-tugas yang sesuai, meningkatkan

penguasaan mereka terhadap konsep-konsep yang sulit.

Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 26

1. Kelompok dibentuk dengan siswa kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

2. Siswa dalam kelompok sehidup semati.

3. Siswa melihat semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

4. Siswa membagi tugas dan dan tanggung jawab yang sama.

5. Akan dievaluasi untuk semua.

6. Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja bersama.

7. Diminta untuk mempertanggungjawabkan individual materi yang

ditangani.

Ada beberapa perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan

kelompok belajar konvensional, yaitu:27

Tabel 1

Pebedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok

Belajar Konvensional

Kelompok belajar kooperatif

Kelompok belajar konvensional

Adanya saling ketergantungan positif,

saling membangun, dan saling

memberikan motivasi sehingga ada

interaksi positif

Guru sering membiarkan adanya

siswa yang mendominasi kelompok

atau menggantungkan diri pada

kelompok

Adanya akuntabilitas individual yang

mengukur penguasaan materi

pelajaran tiap anggota kelompok, dan

kelompok diberi umpan balik tentang

hasil belajar para anggotanya sehingga

Akuntabilitas individual sering

diabaikan sehingga tugas-tugas

sering di borong oleh salah seorang

anggota kelompok sedangkan

anggota kelompok lainnya hanya

26 Yatim Riyanto, Paradigma................, h. 270. 27 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukvistik (Konsep,

Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya), (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h.43-44

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

20

dapat saling mengetahui siapa yang

memerlukan bantuan dan siapa yang

dapat memberikan bantuan

“mendompleng” keberhasilan

“pemborong”

Kelompok belajar heterogen, baik

dalam kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras, etnik, dan sebagainya

sehingga dapat saling mengetahui

siapa yang memerlukan bantuan dan

siapa yang memberikan bantuan

Kelompok belajar biasanya homogeny

Pimpinan kelompok dipilih secara

demokratis atau bergilir untuk

memberikan pengalaman memimpin

bagi para anggota kelompok

Pemimpin kelompok sering

ditentukan oleh guru atau kelompok

dibiarkan untuk memilih

pemimpinnya dengan cara masing-

masing

Keterampilan social yang diperlukan

dalam kerja gotongroyong seperti

kepemimpinan, mempercayai orang

lain, dan mengelola konflik secara

langsung diajarkan

Keterampilan sosial sering tidak

secara langsung diajarkan

Pada saat belajar kooperatif sedang

berlangsung guru terus melakukan

pemantauan melalui observasi dan

melakukan intervensi jika terjadi

masalah dalam kerja sama antar

anggota kelompok

Pemantauan melalui observasi dan

intervensi sering tidak dilakukan

oleh guru pada saat belajar

kelompok sedang berlangsung

Guru memperhatikan secara proses

kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar

Guru sering idak memperhatikan

proses kelompok yang terjadi

dalam kelompok-kelompok belajar

Penekanan tidak hanya pada

penyelesaian tugas tetapi juga

hubungan interpersonal (hubungan

antar pribadi yang saling menghargai)

Penekanan sering hanya pada

penyelesaian tugas

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

21

Model Cooperative Lerning akan berjalan dengan baik pada kelas yang

kemampuan siswanya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan

siswa yang bervariasi lebih membutuhkan model ini. Secara umum,

kelompok heterogen disukai oleh para guru yang telah menggunakan model

pembelajaran cooperative learning. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan,

antara lain kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling

mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung, kelompok ini meningkatkan

relasi dan interaksi antar ras, agama, etnik, dan gender, dan kelompok

heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang

yang berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk

setiap tiga orang. 28

Pada dasarnya model cooperative learning dikembangkan untuk

mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum

Ibrahim, et al. (2000), yaitu : 29

a. Hasil belajar akademik

Dalam coopertive learning selain memiliki beragam tujuan sosial, juga

dapat memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting

lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang

model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan koopertif telah

dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan

norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

b. Penerimaan terhadap individu

Model cooperative learning juga bertujuan agar siswa dapat bergaul

secara luas dengan orang-orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial,

kemampuan, dan ketidakmampuannya.

28 Anita Lie, Cooperative Learning( mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang

kelas), (Jakarta : PT. Grasindo, 2009), h.43. 29 Isjoni, Cooperative .................., h.27-28.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

22

c. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga cooperative leaning adalah mengajarkan kepada

siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-

ketrampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak

muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

Kelebihan model Cooperative Learning menurut Jarolimek & Parker

(1993) adalah sebagai berikut : 30

1) adanya saling ketergantungan yang positif antara siswa

2) adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu

3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas

4) tercipta suasana kelas yang menyenangkan sehinggan membuat siswa

merasa rileks

5) terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan

guru

6) siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan.

b. Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

Salah satu tipe yang ada pada cooperative learning adalah Cooperative

Learning Tipe Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti ‘bola

salju bergulir’ yang dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan

menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola

kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama siswa. 31

Dilihat dari pendekatan yang digunakan, tipe Snowball Throwing ini

memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan keterampilan proses.

Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat kelompok menjadi

dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya, atau

30 Isjoni, Cooperative ................., h.24. 31http://etd.eprints.ums.ac.id/4921/

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

23

berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu

menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian,

tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya

mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola

kertas.

Tipe pembelajaran Snowball Throwing merupakan suatu cara penyajian

pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal matematika dan

menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-

baiknya.32 Dengan demikian, siswa dituntut untuk membaca materi yang

akan dipelajari sebelum proses pembelajaran.

Secara rinci langkah-langkah penggunaan tipe pembelajaran Snowball

Throwing ini dapat diuraikan sebagai berikut.33

a). Guru menyampaikan pengantar materi yang akan disajikan

b). Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil ketua dari setiap

kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c). Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya

d). Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

e). Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa

ke siswa yang lain

f). Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian.

32http://etd.eprints.ums.ac.id/4921/ 33 Yatim Riyanto, Paradigma Baru .............., h.280.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

24

g). Evaluasi

h). Penutup

Penggunaan model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

dalam pembelajaran matematika dapat memberikan dampak positif bagi

siswa, karena model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 34

1. Melatih kesiapan siswa dalam proses pembelajaran

2. Siswa saling memberikan pengetahuan.

Penerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing

dinilai cocok dalam pembelajaran matematika khususnya pokok bahasan

bilangan bulat sesuai indikator dalam KTSP, yaitu menyelesaikan operasi

perkalian dan pembagian bilangan bulat. Hal ini dikarenakan dalam proses

pembelajaran Snowball Throwing siswa dilatih untuk selalu siap dalam

membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diperoleh dari siswa

lain. Semakin banyak siswa menjawab pertanyaan sama dengan siswa

mengerjakan latihan secara berulang-ulang.

Penggunaan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada

pembelajaran bilangan bulat dimulai dengan pembentukan kelompok.

Kemudian masing-masing ketua kelompok maju ke depan kelas untuk

mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari, misalnya operasi

perkalian dan pembagian bilangan bulat. Tahap berikutnya adalah setiap

siswa mendapatkan satu lembar kertas kerja dan membuat pertanyaan yang

bersangkutan dengan opersi perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Selanjutnya adalah melempar kertas kerja yang sudah berisi pertanyaan dan

digulung seperti bola kepada siswa lain yang berbeda kelompok. Setiap siswa

mempunyai tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan yang diperoleh dari

siswa lain dan melakukan diskusi dengan kelompoknya untuk membahas

setiap pertanyaan dalam satu kelompok.

34 http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/19/snowball-throwing/

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

25

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan presentasi dari beberapa

kelompok, karena waktu yang ada tidak memungkinkan setiap kelompok

untuk melakukan presentasi. Pemilihan kelompok yang maju presentasi

berdasarkan pada pertanyaan yang lebih bervariasi dari kelompok lainnya.

Kemudian guru membimbing siswa dalam evaluasi dan membuat kesimpulan.

3. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah sebuah pembelajaran yang biasa

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran

konvensional, guru memiliki peranan yang sangat penting. Guru dituntut

untuk menjelaskan materi dari awal hingga akhir pelajaran untuk menjamin

bahwa semua siswa mengerti akan materi tersebut.

Pembelajaran konvensional menyebabkan siswa menjadi pasif dalam

proses pembelajaran, karena pembelajaran yang berlangsung lebih berpusat

pada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Hal ini

menyebabkan kurangnya interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa.

Siswa lebih banyak mendengarkan, mencatat, dan akhirnya menghafal

penjelasan yang diberikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran siswa hanya

sekali-kali bertanya mengenai hal-hal yang disampaikan oleh guru dan

biasanya hal tersebut dilakukan oleh siswa yang sama. Sehingga proses

pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif.

Ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran lebih berpusat pada guru

2. Siswa biasanya lebih pasif dalam proses pembelajaran

3. Siswa merupakan objek pembelajaran

4. Siswa belajar dengan menghafal

5. Bahan ajar biasanya dalam bentuk ceramah, tugas tulis dan media lain

menurut pertimbangan guru

6. Komunikasi antara guru dengan siswa adalah komunikasi satu arah

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

26

4. Hasil Penelitian yang Relevan

Salah satu penelitian yang menggunakan Model Cooperative Learning

Tipe Snowball Throwing adalah Silfia Maulida dalam penelitiannya yang

berjudul ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika

Melalui Kolaborasi Model Quantum Teaching dan Model Kooperatif Tipe

Snowball Throwing pada kelas X-1 SMA Negeri 7 Yogyakarta” Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Quantum Teaching yang

dikolaborasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa meliputi

tahap tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan.

Peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa tampak dari hasil rubric

penilaian komunikasi matematika dari kategori “Sedang” dengan persentase

64,08% pada siklus I menjadi kategori “Tinggi” dengan persentase 77,11% pada

siklus II. Hal ini didukung dengan hasil tes kemampuan komunikasi matematika

siswa yang meningkat dari pre tes dengan persentase 42,71% dalam kategori

“Rendah” menjadi 60,73% dalam kategori “Sedang” pada post tes siklus I dan

pada post tes siklus II menjadi 65,11% dalam kategori “Tinggi”. 35

Penelitian lain yang menggunakan Model Cooperative Learning Tipe

Snowball Throwing adalah Ari Daryani dalam penelitiannya yang berjudul

”Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran

Snowball Throwing”. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) pada kelas VII G SMP Negeri 1 Godong. Hasil penelitian ini

menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep pada sub pokok

persegi panjang dan persegi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: 1)

dengan model pembelajaran Snow Ball Throwing dapat meningkatkan

pemahaman konsep matematika hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang

mengerjakan soal ke depan kelas sebelum putaran mencapai 15% dan di akhir

putaran mencapai 72,5%, Mengajukan ide/gagasan sebelum putaran mencapai

35Silfia Maulida, Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Kolaborasi Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 7 Yogyakarta

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

27

12,5% dan diakhir putaran mencapai 65%, keaktifan bertanya sebelum

putaran 7,5% dan di akhir putaran mencapai 67,5%. 2) hasil belajar

matematika siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran

Snow Ball Throwing, disini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dengan nilai

≥ 60 sebelum putaran 10% dan diakhir putaran mencapai 70%, hasil belajar

dengan nilai < 60 sebelum putaran mencapai 90% dan diakhir putaran

mencapai 30%.36

Melihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing menggunakan sangat efektif untuk

digunakan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, peneliti merasa

tertarik untuk melakukan penelitian yang menggunakan model Cooperative

Learning Tipe Snowball Throwing.

d. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

dan memajukan daya pikir manusia. Namun, penelitian tentang matematika

seringkali dianggap sebagai terbatas, individualistik atau kompetitif. Satu

pekerjaan atau perjuangan yang semata-mata ditujukan untuk memahami

materi atau memecahkan masalah yang ditugaskan. Mungkin tidaklah

mengejutkan kalau banyak siswa sekolah dan orang dewasa yang takut

dengan matematika dan berusaha menghindarinya. Oleh karena itu,

diperlukan suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran matematika. Pada

proses pembelajaran dengan paradigma lama masih kurang variasi model

pembelajaran yang digunakan sehingga proses pembelajaran jadi monoton.

Pembelajaran harus turut berubah seiring dengan perubahan aspek yang

lainnya sehingga terjadi keseimbangan dan kesesuaian.

36 Ari Daryani, Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui model

pembelajaran snowball throwing, http://etd.eprints.ums.ac.id/4921/

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

28

Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan menggunakan model

cooperative learning. Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan

kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk

hubungan persahabatan, menimba informasi, belajar menggunakan sopan-

santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sifat terrhadap sekolah

dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa

dalam menghargai pokok pikiran orang lain.

Tipe dari model cooperative learning salah satunya adalah tipe

snowball throwing. Tipe pembelajaran Snowball Throwing merupakan suatu

cara penyajian pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal

matematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan

sebaik-baiknya.

Penerapan tipe Snowball Throwing ini dalam pembelajaran matematika

khususnya pokok bahasan bilangan bulat melibatkan siswa untuk dapat

berperan aktif dengan bimbingan guru, agar peningkatan kemampuan siswa

dalam memahami konsep dapat terarah lebih baik. Sehingga hasil belajar

siswa juga akan lebih baik. Secara grafis, penulis menggambarkan kerangka

berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut :

Materi Pembelajaran Guru

Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Bilangan Bulat

Hasil belajar matematika siswa meningkat

Gambar 1

Kerangka Berpikir Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

29

e. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa

yang diajar dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball

throwing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada MTs. Negeri Legok yang beralamat

di Jl H Abdurrahman No 85 A Pagedangan, Tangerang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011

pada bulan Agustus sampai dengan bulan September 2010. Waktu

pelaksanaan penelitian akan terlihat pada tabel dibwah ini :

Tabel 2

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Waktu Kegiatan

15 Juni 2010 Permohonan izin observasi dan

wawancara dengan guru bidang study

21 Juli 2010 Permohonan izin penelitian

2 Agustus 2010 – 1 September

2010 Penelitian

4 Agustus 2010 Uji validitas instrument

22 September 2010 Pemberian postes

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen (penelitian semu), yaitu metode eksperimen yang tidak

memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel dan

kondisi eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas dengan perlakuan model

30

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

31

Cooperative Learning tipe snowball throwing dan kelas kontrol dengan

pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah

Randomized Subject Posttest Only Control Group Design dengan rincian

sebagai berikut :1

Tabel 3

Desain Penelitian

Kelas Perlakuan Post Test

Eksperimen

Kontrol

Keterangan :

: Perlakuan dengan Model Cooperative Learning Tipe Snowball

Throwing

: Tes akhir yang sama pada kedua kelas

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Negeri

Legok . Sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas

VII MTs. Negeri Legok. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel

acak kelas. Setelah dilakukan sampling terhadap enam kelas yang ada

diperoleh sampel adalah kelas VII 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah

siswa sebanyak 36 orang dan kelas VII 6 sebagai kelas eksperimen dengan

jumlah siswa sebanyak 36 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel yang Diteliti

a. Variabel bebas : Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

b. Variabel Terikat : Hasil belajar matematika pada pokok bahasan

bilangan bulat.

1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 185

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

32

2. Data Penelitian

Data penelitian diambil dari hasil belajar matematika pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dari skor tes formatif pada

pokok bahasan bilangan bulat dimana tes yang dikerjakan oleh kedua kelas

tersebut sama, yang dilakukan pada akhir pokok bahasan materi bilangan

bulat.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk

pilihan ganda sebanyak 20 buah soal untuk mengukur hasil belajar

matematika siswa. Dimana 10 soal merupakan hasil dari uji validitas dan

10 soal dari perbaikan instrumen dengan pembimbing dengan kisi-kisi

instrumen sebagai berikut:

Tabel 4

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

Kompetensi Dasar : 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat 1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan

bulat dalam pemecahan masalah

Indikator Kemampuan Nomor soal C1 C2 C3

Membedakan bilangan bulat positif dan

bilangan bulat negative

1

Menyatakan hubungan antara dua bilangan

bulat

2

Menyelesaikan operasi tambah,kurang, kali,

bagi, pangkat dan akar kuadrat bilangan bulat

termasuk operasi campuran

 

  √     

√     

 

3, 4, 7, 20

18, 19 5, 14, 16

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

33

Menentukan dan menjelaskan sifat-sifat operasi

hitung pada bilangan bulat

√   6

Menentukan KPK danFPB dengan

memfaktorkan

√  8, 9

Menggunakan KPK dan FPB untuk

menyelesaikan masalah

  √ 10

Menaksir hasil perkalian, pembagian dan

melakukan pembulatan bilangan bulat

√  11, 12

Menghitung akar kuadrat suatu bilangan √   17

Menggunakan sifat-sifat penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, dan

perpangkatan bilangan bulat untuk

menyelesaikan masalah

√  

13, 15

Jumlah   20

Keterangan: C1 = Mengingat C2 = Memahami C3 = Mengaplikasikan

Instrumen terlebih dahulu diuji cobakan sebelum digunakan sehingga

didapatkan instrumen yang baik. Uji coba ini dimaksudkan untuk

memperoleh validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda

instrumen.

a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat.

Pada instrumen tes hasil belajar matematika, validitas yang

digunakan adalah validitas item, yaitu mengkur yang dimiliki oleh

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

34

sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir

item tersebut.

Pengujian validitas item untuk tes berbentuk pilihan ganda dalam

penelitian ini menggunakan rumus korelasi point biserial, yaitu:2

=

Keterangan:

= Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan

korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini

dianggap sebagai koefisien validitas item.

= Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir

item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul.

= Skor rata-rata dari skor total.

SDt = Deviasi standar dari skor total.

P = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang

sedang diuji validitas itemnya.

q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang

sedang diuji validitas itemnya.

Setelah diperoleh harga , selanjutnya dilakukan pengujian

validitas dengan membandingkan harga dan product moment,

s terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat

kebebasannya, dengan rumus dk = n – 2. Dengan diperolehnya dk, maka

dapat dicari harga product moment pada taraf signifikansi 5 %.

Kriteria pengujiannya adalah jika , maka soal tersebut valid

dan jika maka soal tersebut tidak valid. Dari hasil uji

validitas 30 soal yang diujicobakan terdapat 10 soal yang valid (pada

lampiran 8) dan 10 soal yang yang telah diperbaiki.

2 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),

hal. 78-79

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

35

b. Uji reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut

konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Pengujian

reliabilitas untuk tes berbentuk pilihan ganda dalam penelitian ini

menggunakan rumus KR-20, yaitu:3

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∑−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

= 2

2

11 )1( SpqS

nnr

Keterangan:

11r = Koefisien reliabilitas tes.

n = Banyaknya butir item.

1 = Bilangan konstan.

= Varian total. 2ts

pi = Proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item yang

bersangkutan.

qi = Proporsi testee yang jawabannya salah, atau qi = 1 - pi .

iiqp∑ = Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi .

Klasifikasi interpretasi reliabilitas yang digunakan adalah sebagai

berikut:4

3M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka

Setia, 2005), cet. II, hal. 131-132 4 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka

Setia, 2005), cet. II , h. 132

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

36

Tabel 5

Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas

Nilai Korelasi Interpretasi

11r ≤0,20

0,20 ≤< 11r 0,40

0,40 ≤< 11r 0,70

0,70 ≤< 11r 0,90

0,90 << 11r 1,00

=11r 1,00

Tidak ada korelasi

Korelasi rendah

Korelasi sedang

Korelasi tinggi

Korelasi sangat tinggi

Korelasi sempurna

Dari uji reliabilitas yang dilakukan pada butir soal yang valid

didapatkan reliabilitas sebesar 0,48 (pada lampiran 9) dengan tingkat

reliabilitas sedang

c. Uji Taraf Kesukaran (Difficulty Index)

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam

menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan

betul. Hasil hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara

siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti

tes. Semakin besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal.

Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5. Rumusnya adalah sebagai

berikut: :5

P =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Jumlah seluruh siswa yang menjawab soal benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar ... h. 208.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

37

Kl si T ran

Tabel 6

asifikasi Interpreta araf Kesuka

Nilai Dp Interpretasi

P = 0,00

0,00 < P ≤ 0,30

0,30 < P ≤ 0,70

0,7 00

P = 1,00

Sangat sukar

Sangat mudah

0 < P ≤ 1,

Sukar

Sedang

Mudah

d.

umus yang digunakan untuk

enemukan indeks diskriminan adalah: 6

D =

Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan kemampuan siswa. Angka yang menunjukkan besarnya

daya pembeda disebut indeks diskriminan. Indeks diskriminan ini

dikenak dengan tanda negative yang berarti bahwa suatu soal itu terbalik

dalam mengukur kemampuan siswa. R

m

-

= -

BA = banyak golongan atas yang menjawab benar untuk setiap butir

BB = banyak golongan bawah yang menjawab benar untuk setiap butir

Keterangan:

D = daya pembeda

PA = proporsi kelas atas yang menjawab benar

PB = proporsi kelas bawah yang menjawab benar

soal.

soal.

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar…., hal. 213

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

38

JA = jumlah siswa kelas atas

JB = jumlah siswa kelas bawah

t jelek

0,70 < DP 1,00 = sangat baik

E. Tek

statistik, uji statistik yang

digu

memeriksa

agai prasyarat dapat dilakukan analisis data.

1. Uji

). Adapun prosedur

ai berikut:8

a.

al dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Klasifikasi daya pembeda:7

DP = 0, 00 = sanga

0,00 < DP 0,20 = jelek

0,20 < DP 0,40 = cukup

0,40 < DP 0,70 = baik

nik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan uji

nakan adalah uji-t untuk menguji hipotesis.

Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t, maka perlu

dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu

dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas untuk

keabsahan sampel seb

Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada dua

kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas

menggunakan uji kai kuadrat (chi square

pengujiannya adalah sebag

Menentukan hipotesis

H0 : Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data sampel beras

b. Menentukan rata-rata.

c. Menentukan standar deviasi.

7 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian...........hal. 135

8 Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar…, h. 149 – 150.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

39

d. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi.

1)

nya subjek

rb sar – skor terkecil

3) Panjang kelas (P) =

Rumus banyak kelas: (aturan Struges)

K = 1 + 3,3 log (n), dengan n adalah banyak

2) Rentang (R) = skor te e

KR

e. Cari dengan rumus: hitung2χ

( )∑ −

=iE

Cari tabel2χ dengan derajat kebebasan (dk) = banyak ke

iihitung

EO 22χ

f. las (K) – 3 dan

% atau taraf signifikansi α = 5%.

g. ria pen ian:

Jika > , maka H0 ditolak

2. Uji Homogenitas

an uji Fisher (F).

nya adalah sebagai berikut:9

a. ntukan hi tesis

b. Cari Fhitung dengan rumus:

taraf kepercayaan 95

Krite guj

Jika ≤ , maka H0 diterimahitung2χ tabel

hitung2χ tabel

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak.

Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunak

Adapun prosedur pengujian

Mene po

H0 : 22

21 σσ =

H1 : 22

21 σσ ≠

terkecilVariansF

terbesarVarians

=

)

d. itung Ftabel dengan rumus:

c. Tetapkan taraf signifikansi (α

H

9 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, h. 249.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

40

( )1,12

tabel21

FF−−

=nnα

e.

ut:

pok sampel mempunyai varians yang berbeda.

3. Pen

an uji-t pada taraf

signifikan alpha = 0,05 dengan rumus sebagai berikut:

a) ji t untuk varian yang homogen

Tentukan kriteria pengujian H0, yaitu:

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima

Jika F > F , maka H ditolak hitung tabel 0

Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berik

H0 : Kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama.

H1 : Kedua kelom

gujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, kemudian untuk mengetahui

pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap

hasil belajar matematika siswa digunakn uji-t. Melakuk

u

21

21

11nn

S

XXt

gab +

−=

dk =

221 −+ nn

b) ji t untuk varian yang tidak homogen

t =

u

2

22

1

21

21

nS

nS

XX

+

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

41

dk =

11 2

2

2

22

2

1

21

2

2

22

1

21

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+−

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

n

nS

n

nS

nS

nS

Keterangan :

t : harga uji statistik

1X : rata-rata hasil belajar matematika kelompok

Eksperimen

2X : rata-rata hasil belajar matematika kelompok

Kontrol

S : varian gabungan gab

1n : jumlah sampel kelas eksperimen

2n : jumlah sampel kelas kontrol 21S : varian data pada kelompok eksperimen

: varian data pada kelompok kontrol 22S

Kriteria pengujian:

Tolak Ho jika thitung > t tabel

Terima Ho jika thitung < t tabel

Jika dalam perhitungan uji normalitas diperoleh bahwa kelompok

eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi yang

berdistribusi normal maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji non

parametrik. Adapun jenis uji non parametrik yang digunakan pada

penelitian ini adalah Uji Mann-Whitney (Uji ”U”) untuk sampel besar

dengan taraf signifikasi α = 0,05. Adapun langkah-langkah dalam tes U

Mann-Whitney adalah sebagai berikut:

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

42

a. Tentukan harga-harga n1 dan n2. n1 untuk jumlah siswa yang lebih

sedikit, dan n2 untuk jumlah siswa yang lebih banyak.

b. Berilah ranking bersama skor-skor kedua kelompok itu.

c. Tentukan harga U dengan rumus:

111

211 R2

)1n(nnnU −

+ dan +=

222

212 R2

)1n(nnnU −

++=

Dimana:

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

U1 = jumlah peringkat kelas eksperimen

U2 = jumlah peringkat kelas kontrol

R1 = jumlah rangking pada sampel kelas eksperimen

R2 = jumlah rangking pada sampel kelas kontrol

d. Metode untuk menetapkan signifikansi harga U observasi dengan

rumus:

12)1nn()n()(n

2nn-U

Z

-UZ

2121

21

U

U

++=

=σμ

e. Jika harga observasi U mempunyai kemungkinan yang sama besar

dengan, atau lebih kecil dari α, tolaklah H0 dan menerima Ha.

Dan kriteria pengujian:

Jika p ≤ α, maka tolak H0

Jika p > α, maka terima H0

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

43

21

B. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : μμ ≤

Ha : 21 μμ > Keterangan :

Ho = Hipotesis nol

Ha = Hipotesis alternatif

=1μ nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen

=2μ nilai rata-rata hasil belajar mastematika siswa kelas kontrol

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MTs. Negeri Legok pada kelas VII dengan

kelas VII-6 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan

Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dan kelas VII-4

sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran

konvensional.

Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi

Bilangan Bulat. Untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok, setelah

diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa post test

yang sudah diujicoba terlebih dahulu

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

hasil belajar matematika yang terdiri dari 20 butir soal berbentuk pilihan

ganda. 10 dari instrumen tersebut merupakan hasil ujicoba yang telah

dianalisis karakteristiknya, meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran

butir soal, dan daya pembeda butir soal dan 10 instrumen lainnya merupakan

hasil perbaikan yang dilakukan penulis atas bimbingan dari para dosen

pembimbing. Tes hasil belajar tersebut diberikan setelah kedua kelompok

sampel menyelesaikan pokok bahasan bilangan bulat, dimana dalam proses

pembelajarannya kedua kelompok sampel diberikan perlakuan yang berbeda,

yaitu kelompok kontrol diajarkan dengan pendekatan konvensional dan

kelompok eksperimen diajarkan dengan Model Cooperative Learning tipe

Snowball Throwing.

Setelah siswa diberikan post-test, maka diperoleh hasil belajar

matematika dari kedua kelompok sampel. Kemudian dari hasil post-test

tersebut, dilakukan perhitungan pengujian persyaratan analisis dan pengujian

                                                                              44 

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

45  

hipotesis. Adapun hasil belajar matematika yang diperoleh oleh kedua

kelompok tersebut adalah sebagai berikut.

1. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelompok Eksperimen

Hasil tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang dalam

pembelajarannya menggunakan Model Cooperative Learning tipe

Snowball Throwing, diperoleh nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi

adalah 70. Untuk lebih jelasnya, data hasil belajar matematika siswa

kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

berikut:

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Hasil belajar Matematika

Kelompok Eksperimen

Nilai Titik

Tengah

Frekeunsi

Absolut Relatif

(%) Kumulatif

20 – 27 23,5 2 5,56 2

28 – 35 31,5 3 8,33 5

36 – 43 39,5 3 8,33 8

44 – 51 47,5 7 19,44 15

52 – 59 55,5 6 16,70 21

60 – 67 63,5 8 22,2 29

68 – 75 71,5 7 19,44 36

Tabel 7 menunjukkan bahwa banyak kelas interval adalah 7 kelas

dengan panjang tiap interval kelas adalah 8. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 53,7, median sebesar 55,5,

modus sebesar 64,8, simpangan baku sebesar 14,32, varians sebesar

  

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

46  

205,2, kemiringan sebesar -0,77 (kurva model negatif atau kurva

menceng ke kiri) artinya penyebaran data ada pada data atau nilai yang

tinggi, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 2,18 (distribusi platikurtik

atau bentuk kurvanya mendatar). Untuk perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 15. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai

yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelompok eksperimen terletak

pada interval 60 – 67 yaitu sebesar 22,2%. Siswa yang mendapat nilai di

atas rata-rata sebanyak 58,33%, yaitu siswa yang mendapatakan nilai 55-

70. Sedangkan, siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak

41,67%, yaitu siswa yang mendapatkan nilai 20-50. Distribusi frekuensi

hasil belajar matematika kelompok eksperimen tersebut dapat disajikan

dalam grafik histogram dan poligon berikut:

  

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

47  

Frekuensi

Gambar 2

Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Siswa Kelompok Eksperimen

2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelompok Kontrol Berdasarkan tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang

dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional,

diperoleh nilai terendah adalah 10 dan nilai tertinggi adalah 75. Untuk

lebih jelasnya, data hasil belajar matematika siswa kelompok kontrol

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut:

19,5 27,5 35,5 43,5 51,5 59,5 67,5 Nilai

1

7

6

5

2

3

4

8

75,5

  

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

48  

Tabel 8.

Distribusi Frekuensi Hasil belajar Matematika Kelompok Kontrol

Nilai Titik

Tengah

Frekeunsi

Absolut Relatif

(%) Kumulatif

10 – 20 15 4 11,11 4

21 -31 26 4 11,11 8

32 – 42 37 7 19,44 15

43 – 53 48 9 25,00 24

54 – 64 59 7 19,44 31

65 – 75 70 5 13,90 36

Tabel 8 menunjukkan bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas

dengan panjang tiap interval kelas adalah 11. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 44,94, median sebesar 46,17,

modus sebesar 48, simpangan baku sebesar 16,96, varians sebesar

287,71, kemiringan sebesar -0,18 (kurva model negatif atau kurva

menceng ke kiri) artinya penyebaran data ada pada data atau nilai yang

tinggi, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 2.02 (distribusi platikurtik

atau bentuk kurvanya mendatar). Untuk perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 16. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai

pada interval 43 - 53 merupakan nilai yang paling banyak diperoleh

siswa kelompok kontrol, yaitu sebanyak 25%. Siswa yang mendapat nilai

di atas rata-rata sebanyak 58,33%, yaitu siswa yang mendapatkan nilai

45-75. Sedangkan, siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata

sebanyak 41,67%, yaitu siswa yang mendapatkan nilai 10- 40.

  

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

49  

Distribusi frekuensi hasil tes kelompok kontrol tersebut dapat

ditunjukkan dalam grafik histogram dan poligon berikut:

Frekuensi

1

5

2

3

4

7

8

Gambar 3

Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Siswa Kelompok Kontrol

Berdasarkan uraian mengenai hasil belajar matematika siswa

kelompok eksperimen dan hasil belajar matematika siswa kelompok

kontrol, terlihat adanya perbedaan. Untuk lebih memperjelas perbedaan

hasil belajar matematika antara kelompok eksperimen (kelompok yang

dalam pembelajarannya menggunakan Model Cooperative Learning tipe

Snowball Throwing) dengan kelompok kontrol (kelompok yang dalam

Nilai 9,5 20,5 31,5 42,5 53,5 64,5 75,5

9

6

  

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

50  

pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional), dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 9.

Perbandingan Hasil Belajar Matematika

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok

Kontrol

Banyak sampel 36 36

Mean 53,7 44,94

Median 55,5 46,17

Modus 64,8 48

Varians 205,2 287,71

Simpangan Baku 14,32 16,96

Kemiringan -0,77 -0,18

Ketajaman/Kurtosis 2,18 2, 02

B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji kai

kuadrat (chi square). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, dengan

ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

memenuhi kriteria χ2hitung < χ2

tabel diukur pada taraf signifikansi dan

tingkat kepercayaan tertentu.

  

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

51  

• Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Dari hasil perhitungan uji normalitas data, untuk kelas

eksperimen (lampiran 17) diperoleh nilai χ2hitung sebesar 5,97

sedangkan dari tabel harga kritis uji kai kuadrat (chi square) diperoleh

χ2tabel untuk dk = 4 pada taraf signifikansi α = 5% adalah 9,49. Karena

χ2hitung kurang dari χ2

tabel (5,97 < 9,49), artinya data sampel pada

kelompok eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal. 

• Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Dari hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar matematika

kelas kontrol (lampiran 18), diperoleh harga χ2hitung = 3,32, sedangkan

dari tabel harga kritis uji kai kuadrat (chi square) diperoleh χ2tabel

untuk dk = 3 pada taraf signifikansi α = 5% adalah 7,82. Karena

χ2hitung kurang dari χ2

tabel (3,32 < 7,82), artinya data sampel pada

kelompok kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal.

Untuk lebih jelasnya, data perhitungan mengenai uji normalitas

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 10

Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Dk χ2hitung

χ2tabel

(α = 5%) Kesimpulan

Eksperimen 4 5,97 9,49 Sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal

Kontrol 3 3,32 7,82 Sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal

  

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

52  

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Dari hasil

perhitungan (lampiran 19), diperoleh nilai varians kelas eksperimen

adalah 205,2 dan varians kelas kontrol adalah 287,71. Sehingga diperoleh

nilai . Dengan taraf signifikan 4,1=hitF 05,0=α untuk dkpembilang = 35

dan dkpenyebut = 35 didapat nilai . Karena

maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau

homogen.

96,1=tabelF

( 96,14,1 ≤hitungF )≤ tabelF

Tabel 11

Hasil Uji Homogenitas

Varians Taraf

Signifikan Fhitung Ftabel Keterangan

kelas Eksperimen

kelas Kontrol

205,2 287,71 0,05 1,4 1, 96 Kedua sampel

mempunyai varians yang sama

Karena Fhitung Ftabel maka H0 diterima, artinya kedua kelompok sampel

mempunyai varians yang sama atau homogen.

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis, didapatkan bahwa

data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Selanjutnya

dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui

apakah rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok

eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan Model

Cooperative Learning tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan

  

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

53  

dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol

yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.

Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : 21 μμ ≤

Ha : 21 μμ >

Keterangan:

1μ : rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen

2μ : rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol

Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan uji t, dengan kriteria

pengujian yaitu, jika thitung = ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Sedangkan, jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, pada taraf

kepercayaan 95% atau taraf signifikansi α = 5%. Berdasarkan hasil

perhitungan, diperoleh thitung sebesar 2,37 dan ttabel sebesar 1,66 (lampiran

20). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,37 >

1,66). Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata

lain rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen

lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok

kontrol. Secara ringkas, hasil perhitungan uji t tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 12

Hasil Uji Perbedaan Dengan Statistik Uji t

db thitung ttabel Kesimpulan

70 2,37 1,66 Tolak H0

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil

bahwa berada diluar daerah penerimaan atau dengan kata lain hitt 0H 0H

  

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

54  

ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan

bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi model

Cooperative Learning tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan

dengan yang diberi pembelajaran konvensional diterima pada taraf

signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran koperatif tipe

Snowball Throwing lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

Berdasarkan pengalaman penulis selama penelitian, dikelas

eksperimen yaitu kelas VII-6 diperoleh beberapa informasi. Siswa yang

diajar dengan menggunakan Model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing lebih siap dalam menghadapi proses pembelajaran. Hal ini

dikarenakan siswa selalu membuat ringkasan materi yang akan dipelajari

pada setiap pertemuan. Dengan demikian, siswa merasa lebih percaya

diri karena paling tidak siswa sudah membaca buku sebelum masuk

materi baru.

Pada proses pembelajaran, masing-masing siswa mempunyai

tanggung jawab untuk membuat pertanyaan pada kertas kerja. Pertanyaan

tersebut harus berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Ketika

membuat pertanyaan, siswa tidak hanya dilatih untuk berpikir tetapi

siswa juga dapat menuliskan apa yang menjadi pemikirannya.

  

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

55  

Gambar 4

Pertanyaan siswa dalam satu kelompok

Berdasarkan gambar 4, dapat dilihat bahwa siswa yang satu

kelompok tidak boleh membuat pertanyaan yang sama. Siswa tidak dapat

menyontek atau melihat pertanyaan dari temannya dan masing-masing

siswa berusaha membuat pertanyaan sendiri. Selain itu, siswa juga harus

berusaha menjawab pertanyaan yang diperoleh dalam bola kertas dengan

sebaik-baiknya Sehingga siswa lebih bertanggung jawab secara

individual terhadap tugasnya dan belajar dengan lebih tekun .

Menggunakan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing,

siswa terlihat lebih bersemangat karena mereka juga melakukan aktivitas

fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannnya kepada siswa lain

seperti pada gambar 5. Siswa juga dilatih untuk lebih fokus dalam proses

pembelajaran yaitu siswa harus memperhatikan siapa saja temannya yang

belum memperoleh bola kertas. Karena setiap siswa hanya akan

mendapatkan satu bola kertas yang berisi pertanyaan.

  

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

56  

Gambar 5

Siswa melempar kertas yang digulung seperti bola

Pada proses pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing siswa

lebih komunikatif. Siswa melakukan kegiatan sharing dengan teman

sekelompoknya untuk mendiskusikan seluruh pertanyaan yang mereka

peroleh dari kelompok lain terutama pertanyaan-pertanyaan yang mereka

anggap sulit. Ketika melakukan diskusi, siswa yang belum mengerti akan

dibantu oleh teman sekelompoknya. Sehingga terjadi saling

ketergantungan positif antar siswa, yaitu setiap siswa mempunyai

kontribusi dalam mencapai tujuan bersama dalam satu kelompok. Hal ini

dapat dilihat pada gambar 6.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing dapat melatih siswa dalam menjawab

soal-soal matematika. Karena semakin banyak variasi soal tentang

bilangan bulat yang telah siswa kerjakan maka siswa akan semakin

mudah dalam menyelesaikan soal-soal yang bersangkutan dengan materi

bilangan bulat.

  

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

57  

Gambar 6

Siswa sedang melakukan diskusi kelompok

Pada pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, guru bisa

menunjuk siswa manapun yang kelompoknya telah dipilih untuk

presentasi berdasarkan variasi pertanyaan yang diperoleh tiap kelompok.

Sehingga setiap siswa harus mempersiapkan diri dan bertanggung jawab

terhadap hasil diskusi kelompoknya serta benar-benar mengerti akan

semua pertanyaaan dan jawaban yang telah didiskusikan.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dapat terlihat bahwa

model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada pokok

bahasan bilangan bulat yang diterapkan pada proses pembelajaran dalam

penelitian di MTs. Negeri Legok memberikan dampak positif. Antara

lain, siswa lebih siap dalam proses pembelajaran karena telah membaca

buku sebelum masuk materi baru, siswa lebih bertanggung jawab secara

individual saat membuat dan menjawab pertanyaan, siswa lebih tekun

dalam belajar agar dapat menjawab pertanyaan dengan sebaik-baiknya,

serta siswa lebih bertanggung jawab terhadap hasil diskusi kelompoknya.

Selain itu, siswa lebih terbiasa mengerjakan variasi soal yang berkaitan

dengan bilangan bulat, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar

  

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

58  

matematika siswa dan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk

meningkatkan mutu pembelajaran yang mungkin dapat dilaksanakan

dikelas.

Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan pembelajaran

konvensional. Untuk hasil penelitian pada kelas kontrol yaitu kelas VII-4,

diketahui bahwa hasil belajarnya lebih rendah daripada hasil belajar kelas

eksperimen. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Misalnya

dalam pembelajaran konvensional, guru lebih dominan dalam proses

pembelajaran yaitu proses pembelajaran lebih berpusat pada guru

(teacher centered). Sementara siswa lebih banyak diam dan

memperhatikan guru sehingga dalam proses pembelajaran kurang terjadi

interaksi antara siswa dengan guru. Hanya beberapa siswa saja yang mau

bertanya maupun melakukan interaksi dengan guru. Sedangkan beberapa

siswa lainnya ada yang mengantuk bahkan mengobrol dengan teman

sebangkunya. Hal ini dikarenakan siswa tidak melakukan aktivitas lain

selain memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah

dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang

maksimal. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang tidak dapat dikendalikan

sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan

diantaranya.:

1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan bilangan bulat saja,

sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.

2. Siswa terbiasa dengan pembelajaran konvensional sehingga siswa sempat

merasa canggung pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan

Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, karena siswa

belum terbiasa dengan pembelajaran yang digunakan.

  

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

59  

  

3. Banyaknya jumlah siswa membuat waktu yang dibutuhkan relatif lama

pada saat siswa melempar kertas kerja yang berisi pertanyaaan kepada

siswa lain yang berbeda kelompok secara bergantian. Sehingga

diperlukan persiapan dan pengaturan kelas yang baik.

4. Kemampuan dasar siswa pada saat disekolah dasar yang masih rendah,

seperti perkalian dan pembagian juga menghambat jalannya penelitian.

5. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel

Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, dan hasil belajar

matematika siswa. Variabel lain seperti minat, motivasi, inteligensi,

lingkungan belajar, dan lain-lain tidak terkontrol. Karena hasil penelitian

dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang ditetapkan

dalam penelitian ini.

6. Pertanyaan yang dibuat oleh siswa terbatas hanya pada pengetahuan yang

dimiliki siswa.

7. Banyak faktor lain yang mempengaruhi yang tidak penulis teliti.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

60  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing (kelompok

eksperimen) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional (kelompok kontrol).

Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar matematika pada kelompok

eksperimen yaitu berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata

sebesar 53,7. Sedangkan hasil belajar paada kelompok kontrol yaitu

berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 44,94.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang pengaruh

model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing terhadap hasil

belajar matematika maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode ini

memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

didapatkan berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t,

diperoleh harga thitung = 2,37 dan ttabel = 1,66 karena thitung > ttabel ( 2,37

>1,66) maka H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan

rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing lebih tinggi daripada siswa yang

diberi pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing mempunyai pengaruh terhadap hasil

belajar matematika siswa.

Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini dapat

dijadikan salah satu alternatif variasi dalam memilih metode

pembelajaran, karena dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran dan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil

belajar terutama dalam pelajaran matematika.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

61  

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan Model Cooperative Learning tipe

Snowball Throwing sebagai alternatif dalam proses pembelajaran

2. Guru hendaknya memberikan masalah-masalah menarik yang dapat

merangsang siswa berpikir dalam proses pembelajaran.

3. Guru hendaknya menanamkan pada siswa bahwa pembelajaran

matematika bermakna dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa sendiri

akan mencari dan menyukai pelajaran matematika.

4. Karena beberapa keterbatasan peneliti dalam penelitian ini, maka

disarankan banyak penelitian lanjutan yang mengenai Model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing ini.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Daryani, Ari, Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui model pembelajaran snowball throwing, http://etd.eprints.ums.ac.id/4921/, 21 Oktober 2010.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.

Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2007 International Mathematics Report”, dari http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html, 6 September 2009, h. 38.

Isjoni, Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2009.

Kiranawati, Guru PKn Menulis, http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/19/snowball-throwing/, 21 Oktober 2010

Lie, Anita, Cooperative Learning( mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas), Jakarta: PT. Grasindo, 2009.

Malawati, Fiyanti, Wawancara, Tangerang, 15 Juni 2010.

Maulida, Silfia, Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Kolaborasi Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 7 Yogyakarta,

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009.

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2009.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

63

Subana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005.

Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.

Suherman, Erman, Strategi Pembelajaran Kontemporer, Bandung: IMSTEP, upi, 2001.

Sujana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Matematika, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2003.

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukvistik (Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007

Undang-Undang RI No.20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta; Depdiknas

Wijaya, Prasetyo, Mengetahui Level Soal Matematika Dengan Taksonomi Bloom, http://www.doestoe.com/does/4956972/Mengetahui-level-soal-matematika-dengan-taksonomi-bloom, 21 Oktober 2010

.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR  

No Kompetensi Dasar Indikator Kemampuan Bentuk

Soal Nomor

soal C1 C2 C31. Melakukan

operasi hitung

bilangan bulat

dan pecahan

Membedakan

bilangan bulat

positif dan

bilangan bulat

negatif

Pilihan Ganda 1

Menyatakan

hubungan antara

dua bilangan

bulat

Pilihan Ganda 2

Menyelesaikan

operasi tambah,

kurang, kali,

bagi, pangkat dan

akar kuadrat

bilangan bulat

termasuk operasi

campuran

 

 

 

  √       

√     

 

 

Pilihan Ganda

3, 4, 8, 12, 13, 29, 30

5, 6, 11, 23, 24,

25, 27, 28

Menentukan dan

menjelaskan

sifat-sifat operasi

hitung pada

bilangan bulat

√   Pilihan Ganda 7, 9, 10, 14, 20

Menentukan

KPK dan FPB

dengan

memfaktorkan

√  Pilihan Ganda 15, 16

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

Menggunakan

KPK dan FPB

untuk

menyelesaikan

masalah

  √ Pilihan Ganda 17

Melakukan

pembulatan pada

bilangan bulat

√  Pilihan Ganda 18

Menaksir hasil

perkalian dan

pembagian

bilangan bulat

√  Pilihan Ganda 19, 21

Menghitung akar

kuadrat suatu

bilangan

√   Pilihan Ganda 26

2. Menggunakan

sifat-sifat

operasi hitung

bilangan bulat

dalam

pemecahan

masalah

Menggunakan

sifat-sifat

penjumlahan,

pengurangan,

perkalian,

pembagian, dan

perpangkatan

bilangan bulat

untuk

menyelesaikan

masalah

√  

Pilihan Ganda 22, 24

Jumlah 30 Keterangan: C1  = Mengingat     C2  = Memahami C3  = Mengaplikasikan 

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

   

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

64

Lampiran 1

Hasil Wawancara Pra Penelitian 1) Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran

matematika?

Jawab :

Pada dasarnya siswa memperhatikan akan tetapi cara memperhatikannya

berbeda-beda. Hampir seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari guru,

mereka juga diam pada saat guru menjelaskan meskipun tidak banyak siswa

yang mampu menyerap penjelasan dari guru.

2) Apakah siswa berusaha menanyakan kepada guru tentang materi pelajaran

matematika yang belum mereka pahami?

Jawab:

Siswa yang bertanya adalah siswa yang justru mempunyai kemampuan lebih

dari teman-temannya. Yaitu siswa yang mampu menyerap penjelasan yang

diberikan oleh guru. Siswa yang tidak mengerti malah tidak mau bertanya

kepada guru, karena sepertinya mereka juga bingung apa yang akan mereka

tanyakan.

3) Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah cukup menunjang proses

pembelajaran matematika di kelas?

Jawab :

Secara umum, sudah cukup menunjang. Karena guru masih bisa

mengusahakan membuat alat-alat sederhana untuk menunjang pembelajaran.

4) Menurut Ibu, apa saja masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran

matematika?

Jawab :

Masalah yang paling utama adalah motivasi belajar memang kurang, selain

itu kemampuan dasarnya juga kurang, serta kurangnya dukungan dari orang

tua. Siswa hanya belajar pada saat disekolah dan ketika sampai di rumah

siswa tidak belajar.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

65

5) Bagaimana hasil belajar matematika siswa?

Jawab:

Hasil belajar siswa masih rendah. Dari 35 siswa paling hanya 10 siswa yang

nilainya memenuhi kkm.

6) Apa saja metode yang biasa Ibu gunakan dalam pembelajaran matematika?

Jawab:

Metode yang digunakan disesuaikan dengan materi pelajaran. Misalnya saja,

untuk pelajaran bangun datar biasanya guru menggunakan metode

demonstrasi karena siswa akan merasa lebih jelas, dan untuk materi yang

lain guru biasanya menggunakan metode ceramah dan ekspositori.

7) Bagaimana kerja sama antara sesama siswa pada saat belajar matematika?

Untuk siswa kelas VII masih sangat kurang. Paling – paling mereka hanya

bekerja sama dengan teman sebangkunya. Itu pun jarang karena sebagian

besar siswa juga sama-sama tidak bisa sehingga siswa juga tidak bisa

menjelaskan apapun kepada temannya. Untuk siswa yang pandai pun dia

kurang memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada temannya yang

belum mengerti materi yang dipelajari.

8) Bagaimana cara Ibu untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa?

Jawab :

Yang lebih penting adalah memberi motivasi terus kepada siswa, karena

memang motivasi belajar mereka sangat rendah. Biasanya materi pelajaran

yang akan dipelajari dijelaskan kaitannya dengan kehidupan sehari- hari.

Karena mereka lebih tertarik jika ada aplikasinya, dan guru akan

memberikan latihan yang lebih banyak.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

66

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru

bidang studi matematika kelas VII MTs. Negeri Legok pada hari Selasa, 15 Juni

2010 dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagaimana tertulis di atas.

Guru Bidang Studi Matematika

Fiyanti Malawati, S. Pd

NIP. 197106132005012002

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

115  

Lampiran 4

KERTAS KERJA SISWA 

 Nama :

Kelas / kelompok :

Pertemuan ke - : I / II / III/ IV/ V/ VI/ VII/ VIII

Pertanyaan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Nama :

Kelas / kelompok :

Pertemuan ke - : I/ II / III/ IV/ V/ VI/ VII/ VIII

Jawaban : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………….

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

116

Lampiran 5

UJI COBA INSTRUMEN TES Nama :

Kelas :

Petunjuk:

Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!

Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu

anggap mudah!

Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan!

Alokasi waktu: 80 menit

1. Diantara bilangan dibawah ini, manakah yang merupakan bilangan bulat positif dan negatif? A. -3 dan 4 C. 4 dan -5 B. 2 dan 5 D. 2 dan -1,5

2. Diketahui pernyatan-pernyataan berikut : (i) -3 -1 (ii) -2 -6 (iii) -1 2 (iv) -2 -3

Pernyataan di atas yang benar adalah… A. (i) , (ii), dan (iii) C. (i) dan (iii) B. (ii) dan (iii) D. (iii) dan (iv)

3. Suhu mula- mula 5 C, kemudian turun 12 . Suhu akhir adalah… A. 17 C. 2 B. 7 D. 7

4. Dari prakiraan cuaca di kota – kota besar dunia, tercatat suhu tertinggi dan terendahdi berbagai kota adalah sebagai berikut ;

Nama Kota Suhu Terendah Suhu Tertinggi Moskow -8 15 Mexico 18 34 Tokyo 12 18 Paris 3 21 Perubahan suhu terbesar terjadi di kota … A. Moskow C. Tokyo B. Mexico D. Paris

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

117

5.

s penjumlahan dari p adalah…

i an b, selalu berlaku a + b = b + a. Sifat ini

C. komutatif

r y t :

ang benar adalah …

iii) silkan bilangan bulat. Sifat ini

C. distributif

y ut : enghasilkan

ibagi dengan bilangan bulat negatif menghasilkan

ibagi dengan bilangan bulat negatif menghasilkan

iv. Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat negatif menghasilkan

ah benar, kecuali… A. i

m yang m = -48 adalah…

Bilangan yang satu besarnya dua kali

1 ari

Hasil dari -3 + 4 – (-2) adalah… A. -4 C. 3 B. -3 D. 4

6. Jika p memenuhi p + (-4) = 1, maka inverA. -5 C. 5 B. 3 D. -3

7. Untuk setiap b langan bulat a ddisebut sifat… A. tertutup B. asosiatif D. distributif

8. Diketahui pe n ataan – pernyataan beriku(i) 15 – (-5) = 20 (ii) -12 + 9 = -21 (iii) -8 – (-6) = -2Peryataan di atas yA. (i) dan (ii) C. (ii) dan (iii) B. (i) dan (iii) D. (i), (ii), dan (

9. Pembagian dua bilangan bulat selalu menghadisebut sifat …. A. Asosiatif B. Komutatif D. tertutup

10. Diketahui pern atan-pernyataan beriki. Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat positif m

bilangan bulat negatif. ii. Bilangan bulat positif d

bilangan bulat negatif. iii. Bilangan bulat negatif d

bilangan bulat negatif.

bilangan bulat positif. Pernyataan di atas adal C. iii

B. ii D. iv 11. Nilai emenuhi m x 12

A. 36 C. 4 B. -4 D. -36

12. Jumlah dua bilangan bulat adalah 153. bilangan yang lain. Kedua bilangan itu adalah… A. 51 dan 102 C. 53 dan 100 B. 50 dan 103 D. 52 dan 101

13. Diketahui p = - , q = 4, dan r = 2, nilai d adalah…

adalah… + q ) x (p + r)

A. -1 C. 1 B. -2 D. 2

14. Bentuk distributif berikut yang benar A. p(q + r) = (p x q) + (q x r) C. p(q + r) = (pB. p(q – r) = (p – r) x (p x r) D. p(q – r) = (p x q) – (p x r)

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

118

15. FPB dari 12 dan 18 adalah…. A. 36 C. 30

n jaga (piket) secara berkala, A tiap 3

anuari 2008 C. Senin, 3 Januari 2008

ari 51 x 149 adalah…

ri 1.610 : 394 adalah…

iberi nilai 4, yang salah diberi nilai -2,

6

h …

B 144

B. 6 D. 12 16. KPK dari 6, 8, dan 12 adalah…

A. 24 C. 72 B. 48 D. 96

17. Tiga orang yaitu A, B, dan C melakukahari sekali, B tiap 4 hari sekali, dan C tiap 5 hari sekali. Pada hari Selasa 2 November 2007 mereka berjaga bersama. Mereka akan bertugas bersamaan lagi pada… A. Sabtu, 1 JB. Minggu, 2 Januari 2008 D. Rabu, 5 Januari 2008

18. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat untuk 236 adalah… A. 230 C. 200 B. 240 D. 250

19. Pembulatan ke angka puluhan terdekat dA. 6.000 C. 7.000 B. 6.500 D. 7.500

20. Operasi kebalikan dari perkalian disebut…A. Penjumlahan C. Identitas B. B. Pengurangan D. pembagian

21. Pembulatan ke angka ratusan terdekat daA. 4 C. 40 B. 20 D.50

22. Dalam suatu tes, jawaban yang benar ddan untuk soal tidak dijawab diberi nilai 0. Jika dari 25 soal, Andi menjawab dengan benar 18 soal dan 5 soal salah serta sisanya tidak dijawab, maka nilai yang diperoleh Andi adalah …. A. 62 C. 70 B. 65 D.82

23. Hasil – 2 adalah…. A. -8 C. B. -6 D.8

24. Nilai dari (-3 -10 x 2 (-4) = …. A. – 82 C. -89 B. – 72 D. 89

25. Bentuk seder ana dari =. C. . D.

26. Nilai dari √ a alah…18

adalah…

dalah…

d A. 14 C. B.16 D. 12

27. Nilai n yang memenuhi kalimat 2 = 4A. 2 C. 5 B. 3 D. 6

28. Luas persegi yang kelilingnya 28 cm a

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

119

adalah….

0. Jika Anton membeli 2 buku dan

A. 36 C. 64 B. 49 D. 25 29. Bila a = 2, b = 3, dan c = 4, maka nilai dari

A. 20 C. 23 B. 21 D. 24

30. Harga satu lusin buku Rp. 24.000,0membayar dengan satu lembar uang lima ribuan, maka uang kembalian yang diterima Anton adalah… A. Rp. 500,00 C. Rp. 1.000,00 B. Rp. 1.500,00 D. Rp. 2.500,00

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

120

Lampiran 6

INSTRUMEN TES Nama :

Kelas :

Petunjuk :

Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!

Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu

anggap mudah!

Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan!

Alokasi waktu: 80 menit

1. Pasangan bilangan berikut menunjukkan tinggi suatu daerah dari permukaan air laut diwaktu pasang.. Jika tinggi daerah tersebut dinyatakan/ditulis dalam bentuk bilangan bulat positif dan negatif, manakah pasangan bilangan yang dimaksud? A. 50 meter dan -15 meter C. -40 meter dan -20 meter B. 48 meter dan 35 meter D. -15 meter dan 50 meter

2. Diketahui pernyatan-pernyataan berikut : (i) -18 -21 (ii) -24 -16 (iii) -12 25 (iv) -32 -28

Pernyataan di atas yang benar adalah… A. (i) , (ii), dan (iii) C. (i) dan (iii) B. (ii) dan (iii) D. (iii) dan (iv)

3. Suhu mula- mula 5 C, kemudian turun 12 . Suhu akhir adalah… A. 17 C. 2

B. 7 D. 7 4. Dari prakiraan cuaca di kota – kota besar dunia, tercatat suhu tertinggi dan

terendahdi berbagai kota adalah sebagai berikut ;

Nama Kota Suhu Terendah Suhu Tertinggi Moskow -8 15 Mexico 18 34 Tokyo 12 18 Paris 3 21

erubahan suhu terbesar terjadi di kota … P

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

121

A. Moskow C. Tokyo B. Mexico D. Paris

5.

lalu berlaku a + b = b + a. Sifat ini

C. komutatif

yang satu besarnya dua kali

n

) secara berkala, Ari setiap 3 hari a

008

1.610 : 394 adalah…

iberi nilai 4, yang salah diberi nilai -2,

6

h = … C.

B

Hasil dari -3 + 4 – (-2) adalah… A. -4 C. 3 B. -3 D. 4

6. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, sedisebut sifat… A. tertutup B. asosiatif D. distributive

7. Jumlah dua bilangan bulat adalah 153. Bilanganbilangan yang lain. Kedua bilangan itu adalah… A. 51 dan 102 C. 53 dan 100 B. 50 dan 103 D. 52 dan 101

8. FPB dari 21 da 18 adalah…. A. 9 C. 14B. 54 D. 3

9. KPK dari 6, 14, dan 15 adalah… A. 42 C. 30 B. 210 D. 120

10. Ari, Oji dan Deni melakukan jaga (piketsekali, Oji setiap 4 hari sekali, dan Deni setiap 5 hari sekali. Pada hari Selas2 November 2007 mereka melakukan jaga (piket) secara bersama. Mereka akan melakukan jaga (piket) bersamaan lagi pada… A. Sabtu, 1 Januari 2008 C. Senin, 3 Januari 2B. Minggu, 2 Januari 2008 D. Rabu, 5 Januari 2008

11. Pembulatan ke angka puluhan terdekat dari 65 x 149 adalah… A. 9.000 C. 10.500 B. 6.500 D. 7.500

12. Pembulatan ke angka ratusan terdekat dariA. 4 C. 40 B. 20 D.50

13. Dalam suatu tes, jawaban yang benar ddan untuk soal tidak dijawab diberi nilai 0. Jika dari 25 soal, Andi menjawab dengan benar 18 soal dan 5 soal salah serta sisanya tidak dijawab, maka nilai yang diperoleh Andi adalah …. A. 62 C. 70 B. 65 D.82

14. Hasil – 2 adalah…. A. -8 C. B. -6 D.8

15. Nilai dari (-3 -10 x 2 (-4) = …. A. – 82 C. -89 B. – 72 D. 89

16. Bentuk seder ana dari . . D.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

122

ai da 7617. Nil ri √5 a alah…26

4 adalah…

ka nilai dari adalah….

0. Harga satu lusin buku Rp. 18.000,00. Jika Anton membeli 3 buah buku dan

C. Rp. 1.000,00

d A. 24 C. B.16 D. 23

18. Nilai n yang memenuhi kalimat 4 16 A. 4 C. 3 B. 5 D. 6 19. Bila a = 2, b = 3, dan c = 4, ma

a. 20 C. 23 B. 21 D. 24

2

membayar dengan satu lembar uang lima ribuan, maka sisa uang yang diterima Anton adalah…

A. Rp. 500,00 B. Rp. 1.500,00 D. Rp. 2.500,00

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

123  

Lampiran 7

Jawaban Instrumen Hasil Belajar

No Jawaban No Jawaban

1 A 11 C

2 A 12 A

3 D 13 A

4 C 14 D

5 C 15 D

6 C 16 C

7 A 17 A

8 D 18 B

9 B 19 D

10 A 20 A

 

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

137  

Lampiran 14

Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

A. Kelompok Eksperimen No Nama Siswa Nilai

1 A 50

2 B 55

3 C 60

4 D 70

5 E 45

6 F 55

7 G 50

8 H 25

9 I 60

10 J 70

11 K 35

12 L 60

13 M 60

14 N 70

15 O 60

16 P 65

17 Q 40

18 R 40

19 S 55

20 T 20

21 U 70

22 V 45

23 W 40

24 X 70

25 Y 55

26 Z 30

27 AA 55

28 BB 50

29 CC 30

30 DD 70

31 EE 50

32 FF 60

33 GG 45

34 HH 70

35 II 55

36 JJ 65

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

138  

B. Kelompok Kontrol No Nama Siswa Nilai

1 A 50

2 B 60

3 C 40

4 D 45

5 E 30

6 F 20

7 G 40

8 H 20

9 I 50

10 J 30

11 K 65

12 L 45

13 M 60

14 N 75

15 O 55

16 P 10

17 Q 20

18 R 25

19 S 35

20 T 60

21 U 45

22 V 50

23 W 35

24 X 45

25 Y 55

26 Z 55

27 AA 30

28 BB 65

29 CC 40

30 DD 60

31 EE 50

32 FF 35

33 GG 45

34 HH 40

35 II 65

36 JJ 70

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

139  

Lampiran 15

PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN,

MODUS, VARIANS, SIMPANGAN BAKU, KEMIRINGAN DAN

KURTOSIS KELOMPOK EKSPERIMEN

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyak data (n) = 36

2. Perhitungan Rentang

R = Xmaks - Xmin

= 70 - 20

= 50

3. Perhitungan Banyak Kelas

K = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,56)

= 1 + 5, 14

= 6,14

≈ 7

4. Perhitungan Panjang Kelas

814,7

750

≈=

=

=

PP

P

KRP

 

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

140  

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai tes Eksperimen

interval  Bb  Ba  fi  Fk  Xi  xi^2  fixi  fixi^2  xi‐x  (xi‐x)^4  f(xi‐x)^4 20‐27  19.5  27.5 2  2  23.5 552.25  47  1104.5  ‐30.2  831816.96  1663633.9228‐35  27.5  35.5 3  5  31.5 992.25  94.5  2976.75  ‐22.2  242891.27  728673.8036‐43  35.5  43.5 3  8  39.5 1560.25  118.5 4680.75  ‐14.2  40658.69  121976.0744‐51  43.5  51.5 7  15  47.5 2256.25  332.5 15793.75 ‐6.2  1477.63  10343.4452‐59  51.5  59.5 6  21  55.5 3080.25  333  18481.5  1.8  10.50  62.9960‐67  59.5  67.5 8  29  63.5 4032.25  508  32258  9.8  9223.68  73789.4568‐75  67.5  75.5 7  36  71.5 5112.25  500.5 35785.75 17.8  100387.586  702713.10  Jumlah                 17585.75 1934  111081        3301192.76

B. Perhitungan Mean

7,5336

1934

=

=

=∑

∑i

ii

fxf

x

C. Perhitungan Median

5,556

151885,51

21

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbM e

D. Perihtungan Modus

8,643,55,59

12285,59

21

1

=+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=bb

bPbM o

 

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

141  

E. Perhitungan Varians

( )( )

( ) (( )

)

2,205=1260

2585601260

3740356399891613636193411108136

12

222

=

−=

−−

=

−= ∑ ∑

nnxfxfn

s iiii

F. Perhitungan simpangan baku

32.142,205

==s

G. Perhitungan Kemiringan

77,032,14

1,1132,14

8,647,53

−=

−=

−=

−=

sMx

S ok

Karena kemiringan negatif maka modelnya miring ke kiri.

H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis

( )

( )

( )

18,26,420508,9169932,14

76,3301192361

1

4

4

4

4

=

=

=

−=

∑s

xxfn i

α

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

142  

Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka distribusinya adalah distribusi

platikurtik atau bentuk kurvanya mendatar. 

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

143  

Lampiran 16

PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN,

MODUS, VARIANS, SIMPANGAN BAKU, KEMIRINGAN DAN

KURTOSIS KELOMPOK KONTROL

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyak data (n) = 36

2. Perhitungan Rentang

R = Xmaks - Xmin

= 75-10

= 65

3. Perhitungan Banyak Kelas

K = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1, 56)

= 1 + 5,14

= 6,14

≈ 6

4. Perhitungan Panjang Kelas

118,10

665

≈=

=

=

PP

P

KRP

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

144  

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas kontrol

Interval  Bb  Ba  fi Fk  xi  xi^2  fixi  fixi^2  xi‐x  (xi‐x)^4  f(xi‐x)^4 1 0‐20  9,5  20,5  4 4  15 225  60  900  ‐29.94  803539.4 3214158 

21‐31  20,5  31,5  4 8  26 676  104  2704  ‐18.94  128682.6 514730.5 32‐42  31,5  42,5  7 15 37 1369 259  9583  ‐7.94  3974.496 27821.47 

43‐53  42,5  53,5  9 24 48 2304 432  20736 3.06  87.677  789.093 54‐64  53,5  64,5  7 31 59 3481 413  24367 14.06  39078.81 273551.6 

65‐75  64,5  75,5  5 36 70 4900 350  24500 25.06  394388.5 1971943 Jumlah                    1618 82790       6002993 

A. Perhitungan Mean

94,4436

1618

=

=

=∑

∑i

ii

fxf

x

B. Perhitungan Median

17,4667,35,429

1518115,42

21

=+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbM e

 

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

145  

C. Perhitungan Modus

485,55,42

22

=+=

⎠⎝ +2115,42

21

1

⎟⎞

⎜⎛+=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=bb

bPbM o

D. Perhitungan Varians

( )( )

( ) ( )( )

71,2871260

3625161260

261792429804401363616188279036

12

222

=

=

−=

−−

=

−= ∑ ∑

nnxfxfn

s iiii

E. Perhitungan simpangan baku

96,1671,287

==s

F. Perhitungan Kemiringan

18,096,1606,3

96,164894,44

−=

−=

−=

−=

sMx

S ok

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

146  

Karena kemiringan negatif dan dekat kepada nol maka modelnya sedikit miring ke

kiri.

G. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis

( )

( )

( )

02.269,827378,166749

96,16 4

=

=

6002993361

1

4

4

4

=

−=

∑s

xxfn i

α

Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka distribusinya adalah distribusi

platikurtik atau bentuk kurvanya mendatar. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

147  

Lampiran 17

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

A. Kelas Eksperimen Kelas

Interval Batas Kelas

Z Batas Kelas

Nilai Z Batas Kelas

Luas Z Tabel Ei Oi

(Oi - Ei)2/Ei

19.5 -2.39 0.0084

20-27 0.0252 0.9072 2 1.32

27.5 -1.83 0.0336

28-35 0.0684 2.4624 3 0.12

35.5 -1.27 0.1020

36-43 0.1369 4.9284 3 0.75

43.5 -0.71 0.2389

44-51 0.2015 7.2540 7 0.01

51.5 -0.15 0.4404

52-59 0.2187 7.8732 6 0.45

59.5 0.41 0.6591

60-67 0.1724 6.2064 8 0.52

67.5 0.96 0.8315

68-75 0.1042 3.7512 7 2.81

75.5 1.52 0.9357

Rata-rata 53.70 Simpangan Baku 14.32

χ2hitung 5,97 χ2tabel 9.49

Keterangan / penjelasan perhitungan:

Langkah 1: Mencari batas bawah kelas = 20 – 0,5 = 19,5 (BK1)

BK2 = BK1 + Panjang kelas

= 19,5 + 8 = 27,5. Dan seterusnya

Langkah 2 : Mencari Z batas kelas dengan menggunakan Daftar Z.

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

148  

Diketahui batas bawah kelas adalah 19,5, maka mencari Z batas

kelas dengan cara: S

xBK −

Jadi, Z batas kelas = 32,14

7,535,19 − = -2,39 dan 32,14

7,535,27 − = -1,83

Begitu seterusnya hingga batas bawah terakhir.

Langkah 3 : Mencari luas Z tabel = Z-1,83 – Z-2,39

Luas Z tabel = 0,0336- 0,0084 = 0,0252

Langkah 4 : Mencari frekuensi ekspektasi (Ei) = n x luas Z tabel

Ei = 36 x 0,0252

= 0,9072

Langkah 5 : Mencari Ei

EiOi 2)( − =

9072,0

)9072,02( 2− = 9072,0

)0928,1( 2

= 9072,01942,1 = 1,32

Langkah 6 : Dengan Derajat kebebasan (dk) = Banyak kelas – 3, jadi dk = 7 – 3 =

4

dan taraf signifikansi (α )=0,05

49,9)7)(95,0(2

))(1(22 === − XXX dktabel α

Dari tabel di atas diperoleh daftar frekuensi observasi dan ekspektasi dengan nilai

= 5,97. hitungX 2

Kriteria pengujian normalitas:

Jika maka data berdistribusi normal. tabelhitung XX 22 ≤

Karena pada perhitungan di atas diperoleh nilai yaitu

, maka data pada sampel penelitian berdistribusi normal.

tabelhitung XX 22 ≤

49,997,5 ≤

 

 

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

149  

Lampiran 18

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL DENGAN KAI KUADRAT

(Chi Square)

Kelas Interval

Batas Kelas

Z Batas Kelas

Nilai Z

Batas Kelas

Luas Z Tabel Ei Oi (Oi - Ei)2/Ei

9.5 -2.09 0.0183

1 0 - 20 0.0566 2.0376 4 1.89

20.5 -1.44 0.0749

21 - 31 0.1399 5.0364 4 0.21

31.5 -0.79 0.2148

32 - 42 0.2295 8.2620 7 0.19

42.5 -0.14 0.4443

43 - 53 0.2472 8.8992 9 0.00

53.5 0.50 0.6915

54 - 64 0.1834 6.6024 7 0.02

64.5 1.15 0.8749

65 - 75 0.0892 3.2112 5 1.00

75.5 1.80 0.9641

Rata-rata 44.94 Simpangan Baku 16.96

χ2hitung 3.32 χ2tabel 7.82

Keterangan / penjelasan perhitungan:

Langkah 1: Mencari batas bawah kelas = 10 – 0,5 = 9,5 (BK1)

BK2 = BK1 + Panjang kelas

= 9,5 + 11 = 20,5. Dan seterusnya

Langkah 2 : Mencari Z batas kelas dengan menggunakan Daftar Z.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

150  

Diketahui batas bawah kelas adalah 9,5, maka mencari Z batas kelas

dengan cara: S

xBK −

Jadi, Z batas kelas = 96,16

94,445,9 − = -2,09 dan 96,16

94,445,20 − = -1,44

Begitu seterusnya hingga batas bawah terakhir.

Langkah 3 : Mencari luas Z tabel = Z-1,80 – Z-2,47

Luas Z tabel = 0,0068 - 0,0259 = 0,0191

Langkah 4 : Mencari frekuensi ekspektasi (Ei) = n x luas Z tabel

Ei = 36 x 0,0191

= 0,6876

Langkah 5 : Mencari Ei

EiOi 2)( − =

6876,0

)6876,02( 2− = 6876,0

)3124,1( 2

= 6876,0722,1 = 2,50

Langkah 6 : Dengan Derajat kebebasan (dk) = Banyak kelas – 3, jadi dk = 6 – 3 =

3

dan taraf signifikansi (α )=0,05

82.7)6)(95,0(2

))(1(22 === − XXX dktabel α

Dari tabel di atas diperoleh daftar frekuensi observasi dan ekspektasi dengan nilai

= 3,32. hitungX 2

Kriteria pengujian normalitas:

Jika maka data berdistribusi normal. tabelhitung XX 22 ≤

Karena pada perhitungan di atas diperoleh nilai yaitu

, maka data pada sampel penelitian berdistribusi normal.

tabelhitung XX 22 ≤

82,732,3 ≤

 

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

151  

Lampiran 19

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS

A. Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : 22

21 σσ =

H1 : 22

21 σσ ≠

B. Menentukan Ftabel dan Kriteria Pengujian

Dari Table F untuk jumlah sampel 36 pada taraf signifikasi (α ) 5%

dan pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk dk penyebut (varian terbesar) 35

dan dk pembilang (varian terkecil ) 35, diperoleh Ftabel = 1,96. Keriteria

pengujian untuk uji homogenitas sebagai berikut :

Jika Fhitung < Ftabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika Fhitung ≥ Ftabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

C. Menentukan Fhitung

4,12,20571,287

terkecilVarians terbesarVariansFhitung

=

=

=

D. Membandingkan Ftabel dengan Fhitung

Dari hasil perhitungan diperoleh,

Fhitung < Ftabel ⇔ 1,4 < 1,96

E. Kesimpulan

Dari pengujian homogenitas dengan uji Fisher diperoleh Fhitung < Ftabel

maka H0 diterima, artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians yang

sama atau homogen.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

152  

Lampiran 20

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK

A. Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : 21μ μ≤

Ha : 21 μμ >

Keterangan:

1μ : rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen

2μ : rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol

B. Menentukan ttabel dan Kriteria Pengujian

Untuk mencari ttabel , karena hipotesisnya satu pihak maka untuk

menentukan . ( ) (dktt ,1tabel α−= )

Dengan ( ) ( ) 7023636221 =−+=−+= nndk

Pada taraf signifikasi α =0,05 diperoleh ttabel = 1, 66. Kriteria pengujian untuk

uji normalitas sebagai berikut :

Jika thitung < ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika thitung ≥ ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

153  

C. Menentukan thitung

( ) ( )

( )( ) ( )( )

7,155,246

7085,1725170

85,10069718223636

71,2871362,205136

211

21

222

211

==

=

+=

−+−+−

=

−+−+−

=nn

snsnsgab

37,270,376,8

361

3617,15

94,447,53

11

21

21

=

=

+

−=

+

−=

nnS

XXt

gab

hitung

D. Membandingkan thitung dengan ttabel

Dari hasil perhitungan diperoleh,

thitung > ttabel ⇔ 2,37 > 1,66

E. Kesimpulan

Dari pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel maka H0

ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar

matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil

belajar matematika pada kelompok kontrol.

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

154

Lampiran 21

Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Pearson

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

155

Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Pearson (Lanjutan)

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

156

Lampiran 22

Luas Di Bawah Kurva Normal

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

157

Lampiran 23

Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Chi Square)

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

158

Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Lanjutan)

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

159

Lampiran 24

Nilai Kritis Distribusi F

f0,05 (v1, v2)

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

160

Nilai Kritis Distribusi F (Lanjutan)

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

161

Lampiran 25

Nilai Kritis Distribusi t

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

kelompok eksperimen

interval Bb Ba fi fk xi xi^2 fixi fixi^2 xi‐x20‐27 19.5 27.5 2 2 23.5 552.25 47 1104.5 ‐30.228‐35 27.5 35.5 3 5 31.5 992.25 94.5 2976.75 ‐22.236‐43 35.5 43.5 3 8 39.5 1560.25 118.5 4680.75 ‐14.244‐51 43.5 51.5 7 15 47.5 2256.25 332.5 15793.75 ‐6.252‐59 51.5 59.5 6 21 55.5 3080.25 333 18481.5 1.860‐67 59.5 67.5 8 29 63.5 4032.25 508 32258 9.868‐75 67.5 75.5 7 36 71.5 5112.25 500.5 35785.75 17.8

17585.75 1934 111081

kelas kontrolInterval Bb Ba fi Fk xi xi^2 fixi fixi^2 xi‐x1 0‐20 9,5 20,5 4 4 15 225 60 900 ‐29.9421‐31 20,5 31,5 4 8 26 676 104 2704 ‐18.9432‐42 31,5 42,5 7 15 37 1369 259 9583 ‐7.9443‐53 42,5 53,5 9 24 48 2304 432 20736 3.0654‐64 53,5 64,5 7 31 59 3481 413 24367 14.0665‐75 64,5 75,5 5 36 70 4900 350 24500 25.06jumlah 1618 82790

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

(xi‐x)^4 f(xi‐x)^4831816.96 1663633.92 mean=  53.7242891.27 728673.80 median= 55.940658.69 121976.07 modus 64.81477.63 10343.44 varians 205,21

10.50 62.99 simpangan baku 14.329223.68 73789.45 3740356

100387.586 702713.10 kemiringan ‐0.775143301192.76 kurtosis 2.181

(xi‐x)^4 f(xi‐x)^4803539.4 3214158128682.6 514730.53974.496 27821.4787.677 789.093

39078.81 273551.6394388.5 1971943

6002993

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

67  

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

1. Membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif

2. Menyatakan hubungan antara dua buah bilangan bulat

3. Menyelesaikan operasi tambah pada bilangan bulat

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif

2. Siswa dapat menyatakan hubungan antara dua buah bilangan bulat

3. Siswa dapat menyelesaikan operasi tambah pada bilangan bulat

B. Materi Pembelajaran

1. Bilangan bulat dan lambangnya.

2. Penjumlahan bilangan bulat

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

68  

C. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan operasi hitung pada

bilangan cacah yang pernah di pelajari di Sekolah Dasar.

- guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Motivasi : guru menyampaikan manfaat bilangan bulat dalam kehidupan

sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. embentuk kelompok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi Guru m

Setia

Setia

Kem

Setelah sis

Masing-m

Guru mMasing-mEvaluasi

2. p ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3. p siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. udian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. wa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. asing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit.

7. embimbing dan mengarahkan jalannya diskusi. 8. asing kelompok membuat laporan hasil diskusi. 9.

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

69  

Penutup : (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dari materi yang disampaikan mengenai

bilangan bulat dan lambangnya dan penjumlahan bilangan bulat 2. Siswa dan guru melakukan refleksi 3. Siswa diberi tugas untuk meringkas materi berikutnya

E. Alat dan sumber belajar

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraian

   Instrumen :

1. Diketahui barisan bilangan sebagai berikut : -3, 1, 4, -2. Tentukan manakah yang merupakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif!

2. Sisipkan lambang sehingga menjadi kalimat yang benar! a. 45… 28 b. 22 … 11

3. Hitunglah penjumlahan penjumlahan bilangan bulat berikut ini! a. -10 + 13 b. -25 + (-22)

Mengetahui Tangerang, 2 Agustus 2010 Guru Pamong Matematika Peneliti Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna NIP. 197106132005012002 NIM.105017000434

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

70  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

1. Menentukan sifat-sifat operasi tambah pada bilangan bulat

2. Menyelesaikan operasi kurang pada bilangan bulat

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan sifat-sifat operasi tambah pada bilangan bulat

2. Siswa dapat menyelesaikan operasi kurang pada bilangan bulat

B. Materi Pembelajaran

1. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat

2. Pengurangan bilangan bulat

C. Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

71  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

Motivasi : guru menyampaikan manfaat penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. embentuk kelompok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi Guru m

Setiap

Setiap

Kemud

Setelah s

Masing-mi jalannya diskusi.

Masing-m iskusi. Evaluasi

nutup :

ngkuman dari materi yang disampaikan

ateri berikutnya

E. lat dan sumber belajar , penghapus

Sum er belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

2. ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3. siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. ian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. iswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. asing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit. 7. Guru mengawas8. asing kelompok membuat laporan hasil d9.

Pe (10 menit)

1. Siswa membuat ra2. Siswa dan guru melakukan refleksi 3. Siswa diminta untuk mempelajari m AAlat : Whiteboard, spidol

b

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

72  

Penilaian F. Teknik : Tes Tulis

Uraian

n hasil penju lahan bilangan-bilangan berikut ini: an (-9) + 16

ab a al di atas, sifat apakah yang

2. (i)

Tangerang, 4 Agustus 2010

iyanti Malawati, S. Pd

Bentuk Instrumen :

Instrumen :

1. a. Tentuka(i) 16 + (-9) d

  

m

0(ii) (-3 + 10) + (-4) dan -3 + 1 4

b. Dengan memperhatikan jaw an so l-soberlaku?

Hitunglah pengurangan-pengurangan bilangan bulat berikut ini! 4 – 7

(ii) 6 – (-10)

Mengetahui Guru Pamong Matematika Peneliti F Rahmadini Husna

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434

N

 

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

73  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

Nama Sekola

er

a enit

Standar Kompetensi :

fat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam

Ko

si hitung bilangan bulat

aikan perkalian bilangan bulat

bulat

esaikan perkalian bilangan bulat

bulat

B. Materi Pembelajaran

sifatnya

Tipe Snowball Throwing

(RPP)

h : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semest : 1 (satu)

Alokasi W ktu : 2 x 40 m

1. Memahami sifat–sipemecahan masalah.

mpetensi Dasar :

1.1 Melakukan opera

Indikator :

1. Menyeles

2. Menentukan sifat-sifat perkalian bilangan

3. Menyelesaikan pembagian bilangan bulat

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyel

2. Siswa dapat menentukan sifat-sifat perkalian bilangan

3. Siswa dapat menyelesaikan pembagian bilangan bulat

1. Perkalian dan sifat-

2. Pembagian bilangan bulat

C. Model Pembelajaran

Cooperative Learning

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

74  

D. angkah- langkah pembelajaran

engkondisikan siswa untuk tertib membaca

pokok bahasan pada pertemuan

Motivasi : guru menyampaikan manfaat perkalian dan pembagian bilangan

Kegiatan inti : (60 menit)

dan memanggil ketua dari setiap kelomp

menjel

lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertany

i bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa y

satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada

aan yang di anggap sulit. Guru m

elompok membuat laporan hasil diskusi. Evaluasi

utup :

gkuman dari materi yang disampaikan 2. Siswa dan guru melakukan refleksi

L

Pendahuluan (10 menit)

- Guru memberikan salam, guru m

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali

sebelumnya.

bulat dalam kehidupan sehari-hari

1. Guru membentuk kelompok–kelompok ok untuk memberikan informasi tentang materi

2. Setiap ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian askan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepada

temannya. 3. Setiap siswa diberikan satu

aan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. Kemudian kertas tersebut dibuat sepertang lain.

5. Setelah siswa dapat satu bola / siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian. 6. Masing-masing kelompok mendiskusikan pertany7. engawasi jalannya diskusi. 8. Masing-masing k9.

Pen (10 menit)

1. Siswa membuat ran

3. Siswa diminta untuk mempelajari materi berikutnya

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

75  

E. Alat dan sumber belajar

Alat : Whiteboard, spidol

, penghapus

atika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F.

Teknik : Tes Tulis

Uraian

h perkalia -perkalian bilangan bulat berikut ini! -4 x 6

erkalian bilangan bulat berikut ini! (2 x (-4)) + ( 2 x 3). Sifat apakah yang berlaku?

Mengetahui Tangerang, 16 Agustus 2010

iyanti Malawati, S. Pd

Sumber belajar : Buku paket Matem

Penilaian

Bentuk Instrumen :

Instrumen :   

1. Hitungla(i)

n

(ii) -5 x (-7) 2. Hitunglah p

2( -4 + 3) dan 3. Hitunglah pembagian berikut ini!

a. [90 : (-15)] : (-3) b. -60 : 5

Guru Pamong Matematika Peneliti F Rahmadini Husna

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434

N

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

76  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

Nama Sekola

er

a enit

Standar Kompetensi :

fat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam

Ko

si hitung bilangan bulat

kan KPK dan FPB dengan memfaktorkan

masalah

ukan KPK dan FPB dengan memfaktorkan

masalah

B. Materi Pembelajaran

Tipe Snowball Throwing

D.

(RPP)

h : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semest : 1 (satu)

Alokasi W ktu : 2 x 40 m

1. Memahami sifat–sipemecahan masalah.

mpetensi Dasar :

1.1 Melakukan opera

Indikator :

1. Menentu

2. Menggunakan KPK dan FPB untuk menyelesaikan

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menent

2. Siswa dapat menggunakan KPK dan FPB untuk menyelesaikan

KPK dan FPB

C. Model Pembelajaran

Cooperative Learning Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

77  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

Motivasi : guru menyampaikan manfaat KPK dan FPB dalam kehidupan

sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. embentuk kelompok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi Guru m

Setiap

Setiap

Kemu

Setelah s

Masing-mi jalannya diskusi.

Masing-m diskusi. Evaluasi

nutup :

angkuman dari materi yang disampaikan

ateri berikutnya

E. Alat dan sumber belajar

2. ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3. siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. dian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. iswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. asing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit. 7. Guru mengawas8. asing kelompok membuat laporan hasil 9.

Pe (10 menit)

1. Siswa membuat r2. Siswa dan guru melakukan refleksi 3. Siswa diminta untuk mempelajari m

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

78  

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen :   

1. Tentukan KPK dan FPB dari 24 dan 32! 2. Tersedia 84 buku, 56 pensil, dan 140 krayon. Bila buku, pensil, dank rayon

tersebut akan dibagi rata kepada sejumlah anak, berapa anak sebanyak-banyaknya yang dapat menerima pembagian itu?

Mengetahui Tangerang, 18 Agustus 2010 Guru Pamong Matematika Peneliti Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna NIP. 197106132005012002 NIM.105017000434

 

 

 

 

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

79  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

1. Melakukan pembulatan pada bilangan bulat

2. Menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan bulat

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat melakukan pembulatan pada bilangan bulat

2. Siswa dapat menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan bulat

B. Materi Pembelajaran Taksiran pada bilangan bulat

C. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

80  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

Motivasi : guru menyampaikan manfaat taksiran pada bilangan bulat

dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. embentuk kelompok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi Guru m

Setiap

Setiap

Kemu

Setelah s

Masing-mi jalannya diskusi.

Masing-m diskusi. Evaluasi

nutup :

ngkuman dari materi yang disampaikan

ateri berikutnya

. Alat dan sumber belajar

2. ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3. siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. dian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. iswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. asing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit. 7. Guru mengawas8. asing kelompok membuat laporan hasil 9.

Pe (10 menit)

1. Siswa membuat ra2. Siswa dan guru melakukan refleksi 3. Siswa diminta untuk mempelajari m E

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

81  

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen :   

1. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat untuk 167 adalah… 2. Tentukan pendekatan hasil perhitungan berikut ke angka ratusan

terdekat! a. 123 x 298 b. 1. 624 : 432

Mengetahui Tangerang, 23 Agustus 2010 Guru Pamong Matematika Peneliti Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna NIP. 197106132005012002 NIM.105017000434

 

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

82  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

1. Menyelesaikan operasi pangkat pada bilangan bulat

2. Menentukan dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyelesaikan operasi pangkat pada bilangan bulat

2. Siswa dapat menentukan dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan

berpangkat

B. Materi Pembelajaran

Pemangkatan dan sifat-sifatnya

C. Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

83  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

Motivasi : guru menyampaikan manfaat pemangkatan dan sifat-sifatnya

dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. embentuk kelompok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi Guru m

Setiap

Setiap

Kemud

Setelah s

Masing-mi jalannya diskusi.

Masing-m iskusi. Evaluasi

nutup :

ngkuman dari materi yang disampaikan

materi berikutnya

E. Alat dan sumber belajar

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

2. ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3. siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. ian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. iswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. asing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit. 7. Guru mengawas8. asing kelompok membuat laporan hasil d9.

Pe (10 menit)

1. Siswa membuat ra2. Siswa dan guru melakukan refleksi 3. Siswa diberi tugas untuk meringkas

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

84  

Penilaian F.

Teknik : Tes Tulis

strumen : Uraian

3

3 b. x 4 : 4

Mengetahui Tangerang, 25 Agustus 2010

Bentuk In

Instrumen :

1. Tentukan hasil pemangkatan bilangan-bilangan berikut! a.

  

b. 9 2

2. Sederhanakan bentuk-bentuk berikut! a.

4

Guru Pamong Matematika Peneliti Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434

N

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

85  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 7

(RPP)

Mata Pelajaran atika

i Wa

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

lat.

kan akar kuadrat suatu bilangan dengan perkiraan atau taksiran.

tukan akar kuadratsuatu bilangan dengan perkiraan atau

B. Materi Pembelajaran

Akar kuadrat bilangan bulat

nowball Throwing

belajaran

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

: Matem

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokas ktu : 2 x 40 menit

pemecahan masalah.

Indikator :

1. Menghitung akar kuadrat suatu bilangan bu

2. Menentu

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menghitung akar kuadrat suatu bilangan bulat

2. Siswa dapat menen

taksiran

C. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe S

D. Langkah- langkah pem

Pendahuluan (10 menit)

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

86  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

pokok bahasan pada pertemuan

Motivasi ampaikan manfaat akar kuadrat dalam kehidupan

Kegiatan inti

mpok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi

utup :

1. Siswa membuat rangkuman dari materi yang disampaikan elakukan refleksi

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali

sebelumnya.

: guru meny

sehari-hari

: (60 menit)

1. Guru membentuk kelo

2. Setiap ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepadatemannya.

3. Setiap siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. Setelah siswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. Masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit. Guru mengawasi jalannya diskusi. 7.

8. Masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi. 9. Evaluasi

Pen (10 menit)

2. Siswa dan guru m3. Siswa diberi tugas untuk meringkas materi berikutnya

E. Alat dan sumber belajar

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

87  

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Teknik : Tes Tulis

Uraian

glah hasil ak pangkat kuadrat berikut ini!

Penilaian

Bentuk Instrumen :

Instrumen :

1. Hitun

  

a. √169 ar

b. √461

2. Per irakak n hasil akar kuadrat berikut ini sampai satu tempat desimal! 0a. √2

b. √45

Mengetahui Tangerang, 30 Agustus 2010

iyanti Malawati, S. Pd

Guru Pamong Matematika Peneliti F Rahmadini Husna

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434

N

 

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

88  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 8

(RPP)

Mata Pelajaran matika

i Wa

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam .

-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

1. Menggunakan sifat-sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan atan bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah

urangan, perkalian, pangkatan bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah

B.

Pe

belajaran

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

: Mate

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokas ktu : 2 x 40 menit

pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

1.2 Menggunakan sifatmasalah

Indikator :

perpangk

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat penjumlahan, pengpembagian, dan per

Materi Pembelajaran

nggunaan operasi hitung bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah

C. Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

D. Langkah- langkah pem

Pendahuluan (10 menit)

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

89  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

Motivasi : guru menyampaikan manfaat operasi hitung dalam kehidupan

sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. embentuk kelompok–kelompok dan memanggil ketua dari setiap kelompok untuk memberikan informasi tentang materi Guru m

Setiap

Setiap

Kemud

Setelah s

Masing-mi jalannya diskusi.

Masing-m iskusi. Evaluasi

nutup :

an dari materi yang disampaikan

E. lat dan sumber belajar

umber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

2. ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan informasi tentang materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3. siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah diinformasikan oleh ketua kelompok.

4. ian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain.

5. iswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

6. asing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang di anggap sulit. 7. Guru mengawas8. asing kelompok membuat laporan hasil d9.

Pe (10 menit)

1. Siswa membuat rangkum2. Siswa dan guru melakukan refleksi A

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus S

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

90  

Uraian

k r untuk jawaban benar adalah 2, jawaban salah -1, enjawab benar 29 soal dan

Mengetahui Tangerang, 1 September 2010

iyanti Malawati, S. Pd

F. Penilaian Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen :

Instrumen :   

1. Pada tes fisika, sdan tidak dijawab adalah 0. Budi berhasil m

o

tidak menjawab 5 soal dari 40 soal yang diberikan. Berapakah skor yang diperoleh oleh Budi?

Guru Pamong Matematika Peneliti F Rahmadini Husna

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434 N

 

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

91  

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

1. Membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif

2. Menyatakan hubungan antara dua buah bilangan bulat

3. Menyelesaikan operasi tambah pada bilangan bulat

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif

2. Siswa dapat menyatakan hubungan antara dua buah bilangan bulat

3. Siswa dapat menyelesaikan operasi tambah pada bilangan bulat

B. Materi Pembelajaran

1. Bilangan bulat dan lambangnya.

2. Penjumlahan bilangan bulat

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

92  

C. Metode Pembelajaran

Ekspositori

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan operasi hitung pada

bilangan cacah yang pernah di pelajari di Sekolah Dasar.

- guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Motivasi : guru menyampaikan manfaat bilangan bulat dalam kehidupan

sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. enjelaskan tentang bilangan bulat dan lambangnya serta letak bilangan bulat pada garis bilangan Guru m

Siswa dimuru menyatakan hubungan antara dua bilangan bulat yang

diketahulat dengan garis bilangan.

Siswinta mengerjakan latihan 1 no. 7 dan latihan 2 no. 3 halaman 8

padadiminta mengerjakan latihan 1 no. 7 dan latihan 2 no. 3 di

papan tulis.

dari materi yang disampaikan mengenai lambangnya dan penjumlahan bilangan bulat

2. Siswa dan guru melakukan refleksi

a

2. inta menyebutkan contoh bilangan bulat positif dan negatif 3. Siswa dan g

i secara bersama-sama 4. Guru menjelaskan penjumlahan bilangan bu5. a dan guru mengerjakan contoh soal penjumlahan bilangan bulat. 6. Siswa dim

buku paket erlangga. 7. Beberapa siswa

Penu it)

1. Siswa membuat rangkuman

tup : (10 men

bilangan bulat dan

E. Alat dan sumber belajar

Al t : Whiteboard, spidol, penghapus

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

93  

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik

F.

trumen : Uraian

an sebagai berikut : -3, 1, 4, -2. Tentukan manakah pakan bilan n bulat positif dan bilangan bulat negatif!

2. Sisipkan lambang sehingga menjadi kalimat yang benar!

stus 2010

Guru Pamong Matematika Peneliti

Adinawan & Sugijono, Erlangga.

Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Ins

Instrumen :

1. Diketahui barisan bilangyang meru

  

ga

a. 45… 28 b. 22 … 11 3. Hitunglah penjumlahan penjumlahan bilangan bulat berikut ini!

a. -10 + 13 b. -25 + (-22)

Mengetahui Tangerang, 2 Agu

Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434

N

 

 

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

94  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

(RPP)

Mata Pelajar atika

i Wa

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

bilangan bulat

aikan operasi kurang pada bilangan bulat

esaikan operasi kurang pada bilangan bulat

B.

an bulat

C. Metode

belajaran

(10 menit)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

an : Matem

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokas ktu : 2 x 40 menit

pemecahan masalah.

Indikator :

1. Menentukan sifat-sifat operasi tambah pada

2. Menyeles

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan sifat-sifat operasi tambah pada bilangan bulat

2. Siswa dapat menyel

Materi Pembelajaran

1. Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat.

2. Pengurangan bilang

Pembelajaran

Ekspositori

D. Langkah- langkah pem

Pendahuluan

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

95  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

pokok bahasan pada pertemuan

mpaikan tujuan pembelajaran

otivasi an dan pengurangan

Kegiatan inti

– sifat penjumlalahan bilangan bulat Guru mSiswa bulat

dan lat

enit)

ar

Sum er belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik

rlangga.

F.

trumen : Uraian

lahan bilangan-bilangan berikut ini:

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali

sebelumnya.

- guru menya

M : guru menyampaikan manfaat penjumlah

bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

: (60 menit)

1. Guru menjelaskan sifat 2. enjelaskan pengurangan bilangan bulat. 3. dan guru mengerjakan contoh soal sifat-sifat penjumlahan bilangan

4. Siswa dan guru mengerjakan contoh soal pengurangan bilangan bulat. Guru member tugas kepada s5. iswa mengerjakan latihan 3 no. 1 halaman 11

ihan 4 no. 2 a, c halaman 14 pada buku paket erlangga. Beberapa siswa6. diminta mengerjakan latihan 3 no. 1 halaman 11 dan latihan 4 no. 2 a, c halaman 14 di papan tulis.

Penutup : (10 m

1. Siswa dan guru melakukan refleksi

E. Alat dan sumber belaj

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

b

Adinawan & Sugijono, E

Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Ins

Instrumen :

1. a. Tentukan hasil penjum

  

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

96  

(i) 16 + (-9) dan (-9) + 16

b. Dengan memperhatikan jawaban soal-soal di atas, sifat apakah yang

2. Hitunglah pengurangan-pengurangan bilangan bulat berikut ini!

(ii) 6 – (

Mengetahui Tangerang, 4 Agustus 2010

iyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna

(ii) (-3 + 10) + (-4) dan -3 + 10 4

berlaku?

(i) 4 – 7 -10)

Guru Pamong Matematika Peneliti F

IP. 197106132005012002 NIM.105017000434

N

 

 

 

 

 

 

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

97  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

(RPP)

Mata Pelajar atika

i Wa

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

kan sifat-sifat perkalian bilangan bulat

langan bulat

ukan sifat-sifat perkalian bilangan bulat

B. Materi Pembelajaran

bulat

C.

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

an : Matem

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokas ktu : 2 x 40 menit

pemecahan masalah.

Indikator :

1. Menyelesaikan perkalian bilangan bulat

2. Menentu

3. Menyelesaikan pembagian bilangan bulat

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyelesaikan perkalian bi

2. Siswa dapat menent

3. Siswa dapat menyelesaikan pembagian bilangan bulat

1. Perkalian dan sifat-sifatnya

2. Pembagian bilangan

Metode Pembelajaran

Ekspositori

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

98  

D. angkah- langkah pembelajaran

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

udian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

otivasi pembagian bilangan

bulat dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan perkalian bilangan bulat positif dengan negatif, kedua erkalian bilangan bulat dengan 0 dan 1..

Siswa d

a dan guru mengerjakan contoh soal sifat-sifat perkalian bilangan bulat. Guru m

dan guru mengerjakan contoh soal pembagian bilangan bulat. Siswa dim ihan 6 no. 1 d

engerjakan latihan 5 no. 1 a,b,c,d halaman 17 dan latihan papan tulis.

utup :

Siswa m

Siswa d

dol, penghapus

L

Pendahuluan (10 menit)

do’a sebelum belajar kem

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

- guru menyampaikan tujuan pembelajaran

M : guru menyampaikan manfaat perkalian dan

: (60 menit)

bilangan bulat negatif, p2. an guru mengerjakan contoh soal perkalian bilangan bulat. 3. Guru menjelaskan sifat-sifat perkalian bilangan bulat. 4. Sisw5. enjelaskan pembagian bilangan bulat 6. Siswa 7. inta mengerjakan latihan 5 no. 1 a,b,c,d halaman 17 dan lat

an 2 halaman 22 pada buku paket erlangga. 8. Beberapa siswa diminta m

6 no. 1 dan 2 halaman 22 pada buku paket erlangga di

Pen (10 menit)

1. embuat rangkuman dari materi yang disampaikan mengenai perkalian dan pembagian bilangan bulat

2. an guru melakukan refleksi

E. Alat dan sumber belajar

Alat : Whiteboard, spi

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

99  

F. Penilaian Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraian

ian bilangan bulat berikut ini! + ( 2 x 3). Sifat apakah yang berlaku?

3. Hitunglah pembagian berikut ini! 5)] : (-3)

Tangerang, 16 Agustus 2010

Peneliti

Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna

Instrumen :

1. Hitunglah perkalian-perkalian bilangan bulat berikut ini! (i) -4 x 6

  

(ii) -5 x (-7) 2. Hitunglah perkal

2 ( -4 + 3) dan (2 x (-4))

a. [90 : (-1b. -60 : 5

Mengetahui

Guru Pamong Matematika

NIP. 197106132005012002 NIM.105017000434

 

 

 

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

100  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Semester

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1. Menentukan KPK dan FPB dengan memfaktorkan

dan FPB untuk menyelesaikan masalah

dapat menentukan KPK dan FPB dengan memfaktorkan

menyelesaikan masalah

B. Materi Pembelajaran

KPK dan FPB

C.Ekspositori

D. Langkah- langkah pembelajaran

enit)

Kelas : VII (tujuh)

: 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

2. Menggunakan KPK

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa

2. Siswa dapat menggunakan KPK dan FPB untuk

Metode Pembelajaran

Pendahuluan (10 m

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

101  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

lum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

ulai belajar.

Apersepsi : - guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

nya.

PK dan FPB dalam kehidupan

Kegiatan inti : (60 m

Guru menjelaskan cara m emfaktorkan.

enjelaskan penggunaaan masalah.

soal penggunaan KPK dan FPB untuk .

Siswa dimket erlangga.

Bebera buku paket erlangga di papan tulis.

Siswa m

Siswa d

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraian

do’a sebe

menyiapkan siswa untuk mem

pertemuan sebelum

- guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Motivasi : guru menyampaikan manfaat K

sehari-hari

enit)

1. enentukan KPK dan FPB dengan m2. Siswa dan guru mengerjakan contoh KPK dan FPB dengan memfaktorkan. 3. Guru m KPK dan FPB untuk menyelesaikan

4. Siswa dan guru mengerjakan contoh menyelesaikan masalah

5. inta mengerjakan latihan 7 no. 1 dan 2 a,b,c,d dan no. 6 halaman 25 pada buku pa

6. pa siswa diminta mengerjakan latihan 7 no. 1 dan 2 a,b,c,d dan no. 5 halaman 25 pada

Penutup : (10 menit)

1. embuat rangkuman dari materi yang disampaikan mengenai perkalian dan pembagian bilangan bulat

2. an guru melakukan refleksi

E. Alat dan sumber belajar

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian

  

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

102  

il, dan 140 krayon. Bila buku, pensil, dank rayon tersebut akan dibagi rata kepada sejumlah anak, berapa anak

anyak-banyaknya yang dapat menerima pembagian itu?

Mengetahui Tangerang, 18 Agustus 2010

Guru Pamong Matematika Peneliti

F

Instrumen :

1. Tentukan KPK dan FPB dari 24 dan 32! 2. Tersedia 84 buku, 56 pens

seb

iyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna IP. 197106132005012002 NIM.1050170N 00434

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

103  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Alokasi Wak enit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.2 Melakukan operasi h lat

2. Menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan bulat

ran

bilangan bulat

dapat menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan bulat

B. Materi Pembelajaran

Taksiran pada bilangan bulat

C.

D. belajaran

Pendahuluan (10 menit)

Semester : 1 (satu)

tu : 2 x 40 m

itung bilangan bu

Indikator :

1. Melakukan pembulatan pada bilangan bulat

A. Tujuan Pembelaja

1. Siswa dapat melakukan pembulatan pada

2. Siswa

Metode Pembelajaran Ekspositori Langkah- langkah pem

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

104  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

ar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

an siswa untuk memulai belajar.

n kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

2. S akan contoh soal pembulatan pada bilangan bulat. 3. Guru menjelaskan cara menaksir perkalian dan pembagian pada bilangan

4. Siswa dan toh soal menaksir perkalian dan pembagian pada bilangan bulat.

akan latihan 8 no. 1, 2, 3 halaman 27 pada buku paket erlangga.

t)

gkuman dari materi yang disampaikan mengenai perkali

t : Wh

u paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik

n

do’a sebelum belaj

menyiapk

Apersepsi : - guru mengingatka

Motivasi : - guru menyampaikan manfaat taksiran pada bilangan bulat dalam

kehidupan sehari-hari

Kegiatan inti : (60 menit)

1. Guru menjelaskan cara melakukan pembulatan pada bilangan bulat. iswa dan guru mengerj

bulat. guru mengerjakan con

5. Siswa diminta mengerj

6. Beberapa siswa diminta mengerjakan latihan 8 no. 1, 2, 3 halaman 27 pada buku paket erlangga di papan tulis.

Penutup : (10 meni

1. Siswa membuat ranan dan pembagian bilangan bulat

2. Siswa dan guru melakukan refleksi

E. Alat dan sumber belajar

Ala iteboard, spidol, penghapus

Sumber belajar : BukAdinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraia

  

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

105  

Instrumen :

2. Tentukan pendekatan hasil perhitungan berikut ke angka ratusan terdekat! 298

engetahui Tangerang, 23 Agustus 2010 Guru Pamong Matematika Peneliti

d Rahmadini Husna

1. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat untuk 167 adalah…

a. 123 xb. 1. 624 : 432

M

Fiyanti Malawati, S. P NIP. 197106132005012002 NIM.105017000434

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

106  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi h ga bulat

Indikator :

asi pangkat pada bilangan bulat

A.

nyelesaikan operasi pangkat pada bilangan bulat

unakan sifat-sifat operasi bilangan

ngkat

B. Materi Pembelajaran

Pemangkatan dan sifat-sifatnya

it)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

itung bilan n

1. Menyelesaikan oper

2. Menentukan dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat me

2. Siswa dapat menentukan dan mengg

berpa

C. Metode Pembelajaran

Ekspositori

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 men

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

107  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

ntuk memulai belajar.

- guru mengingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

ampaikan manfaat pemangkatan bilangan bulat dalam

kehidupan sehari-hari

asi pangkat pada bilangan bulat.

3. S rjakan contoh soal operasi pangkat pada bilangan bulat

berpangkat 5. Siswa dib latihan 10 no. 2 halaman 30 buku paket

no. 1 dan 3 halaman 33 buku paket erlangga. rjakan latihan 10 no. 2 halaman 30 buku paket

erlangg

Siswa mkukan refleksi

ber b

menyiapkan siswa u

Apersepsi :

Motivasi : guru meny

Kegiatan inti : (60 menit)

1. Guru menjelaskan cara menyelesaikan oper2. Guru menjelaskan sifat-sifat pemangkatan bilangan berpangkat

iswa dan guru menge

4. Siswa dan guru mengerjakan contoh soal sifat-sifat operasi bilangan

eri tugas mengerjakanerlangga dan latihan 11

6. Beberapa siswa mengea dan latihan 11 no. 1 dan 3 halaman 33 buku paket erlangga di

papan tulis.

Penutup : (10 menit)

1. embuat rangkuman dari materi yang disampaikan 2. Siswa dan guru mela

E. Alat dan sumber belajar

Alat : Whiteboard, spidol, penghapus

Sum elajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik Adinawan & Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : Uraian

  

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

108  

Instrumen :

1. Tentukan hasil pemangkatan bilangan-bilangan berikut! a. 3

a. 3 4 x 4 : 4

ti Fiyanti Malawati, S. Pd Rahmadini Husna

b. 9 2

2. Sederhanakan bentuk-bentuk berikut!

b.

Mengetahui Tangerang, 25 Agustus 2010

Guru Pamong Matematika Peneli

NIM.105017000434

 

 

 

NIP. 197106132005012002

 

 

 

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

109  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 7

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

Indikator :

1. Menghitung akar kuadrat suatu bilangan bulat.

2. Menentukan akar kuadrat suatu bila

tukan akar kuadrat suatu bilangan dengan perkiraan atau

B. Materi Pembelajaran

Akar kuadrat suatu bilangan bulat

t)

ngan dengan perkiraan atau taksiran.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menghitung akar kuadrat suatu bilangan bulat

2. Siswa dapat menen

taksiran

C. Metode Pembelajaran Ekspositori

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 meni

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

110  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

untuk memulai belajar.

kembali pokok bahasan pada pertemuan

sebelumnya.

: guru menyampaikan manfaat akar kuadrat pada bilangan bulat

ari-hari

menghitung akar kuadrat suatu

4. S jakan contoh soal suatu bilangan dengan perkiraan atau taksiran

erlangga d 37 buku paket erlangga. 6. Beberapa siswa m an 36 buku paket

no.1-5 halaman 37 buku paket erlangga di papan

0 menit)

ng disampaikan Siswa d

ngkas materi berikutnya

t : Wh

eknik : Tes Tulis

ian

menyiapkan siswa

Apersepsi : - guru mengingatkan

Motivasi

dalam kehidupan seh

Kegiatan inti : (60 menit)

1. Guru menjelaskan cara menghitung akar kuadrat suatu bilangan. 2. Guru menjelaskan cara menetukan akar kuadrat suatu bilangan dengan

perkiraan atau taksiran. 3. Siswa dan guru mengerjakan contoh soal

bilangan bulat. iswa dan guru menger

5. Siswa diberi tugas mengerjakan latihan 12 no.1-5 halaman 36 buku paket an latihan 13 no.1-5 halaman

engerjakan latihan 12 no.1-5 halamerlangga dan latihan 13tulis.

Penutup : (1 1. Siswa membuat rangkuman dari materi ya2. an guru melakukan refleksi 3. Siswa diberi tugas untuk meri

E. Alat dan sumber belajar

Ala iteboard, spidol, penghapus

Sumber belajar : Buku paket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik inawan &Ad Sugijono, Erlangga.

F. Penilaian

T

Bentuk Instrumen : Ura

  

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

111  

Instrumen :

1. Hitunglah hasil akar pangkat kuadrat berikut ini! a. √169 b. √461

2. Perkirakan hasil akar kuadrat berikut ini sampai satu tempat desimal!

a. √20 b. √45

Mengetahui Tangerang, 30 Agustus 2010 Guru Pa Peneliti

a i, S. Pd Rahmadini Husna

mong Matematika

Fiyanti alaw tM

NIM.105017000434

 

 

 

NIP. 197106132005012002

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

112  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 8

(RPP)

Nama Sekolah : MTs. Negeri Legok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (tujuh)

Semester : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

tandar Kompetensi :

. Memahami sifat–sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

Indikator :

1. Menggunakan sifat-sifat penjum ngurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan bilanga untuk enye lah

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat meng at p ngurangan, perkalian, bulat untuk menyelesaikan masalah

Penggunaan operasi hitung bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah

D. Langkah- langkah pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

S

1

:

lahan, pen bulat m lesaikan masa

gunakan sifat-sif enjumlahan, pepembagian, dan perpangkatan bilangan

B. Materi Pembelajaran

C. Metode PembelajaranEkspositori

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

113  

- Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk tertib membaca

engingatkan kembali pokok bahasan pada pertemuan

Motivasi : guru menyampaikan manfaat operasi hitung bilangan bulat

idupan sehari-hari

egiatan inti : (60 menit)

1. Guru memberikan contoh soal pada uji kompetensi bab 1 no. 4 dan 5 t erlangga

. Pen

2. S an refleksi

Alat :

aket Matematika untuk SMP kelas VII, M. Cholik

Adinawan & Sugijono, Erlangga.

raian

benar adalah 2, jawaban salah -1, dan 0. Budi berhasil menjawab benar 29 soal dan tidak ri 40 soal yang diberikan. Berapakah skor yang

do’a sebelum belajar kemudian guru mengabsen siswa, setelah itu guru

menyiapkan siswa untuk memulai belajar.

Apersepsi : - guru m

sebelumnya.

dalam keh

K

halaman 42 buku pake2. Siswa diberi tugas mengerjakan uji kompetensi bab 1 no. 7 dan 11 halaman

41 buku paket erlangga

utup : (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dari materi yang disampaikan iswa dan guru melakuk

E. Alat dan sumber belajar

Whiteboard, spidol, penghapus

Sumber belajar : Buku p

F. Penilaian

Teknik : Tes Tulis

Bentuk Instrumen : U

Instrumen :

1. Pada tes fisika, skor untuk jawaban

  

t aid k dijawab adalahmenjawab 5 soal dadiperoleh oleh Budi?

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

114  

M

atika Peneliti

Fiy Rahmadini Husna

engetahui Tangerang, 1 September 2010

Guru Pamong Matem

anti Malawati, S. Pd NI NIM.105017000434

 

 

 

P. 197106132005012002

 

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

Lembar Keterangan Perbaikan Instrumen

No Indikator Nomor soal

Soal

1. Membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negative

1 Pasangan bilangan berikut menunjukkan tinggi suatu daerah dari permukaan air laut diwaktu pasang.. Jika tinggi daerah tersebut dinyatakan/ditulis dalam bentuk bilangan bulat positif dan negatif, manakah pasangan bilangan yang dimaksud? A. 50 meter dan -15 meter B. 48 meter dan 35 meter C. -40 meter dan -20 meter D. -15 meter dan 50 meter

2. Menyatakan hubungan antara dua bilangan bulat

2 Diketahui pernyatan-pernyataan berikut:(i) -18 -21 (ii) -24 -16 (iii) -12 25 (iv) -32 -28 Pernyataan di atas yang benar adalah… A. (i) , (ii), dan (iii) B. (ii) dan (iii) C. (i) dan (iii) D. (iii) dan (iv)

3. Menyelesaikan

operasi tambah, kurang, kali, bagi, pangkat dan akar kuadrat bilangan bulat termasuk operasi campuran

30

27

Harga satu lusin buku Rp. 18.000,00. Jika Anton membeli 3 buah buku dan membayar dengan satu lembar uang lima ribuan, maka sisa uang yang diterima Anton adalah… A. Rp. 500,00 B. Rp. 1.500,00 C. Rp. 1.000,00 D. Rp. 2.500,00 Nilai n yang memenuhi kalimat

adalah… 4 16 4 A. 4 B. 5

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

25

C. 3 D. 6 Bentuk sederhana dari = …

. B. C. D.

4. Menentukan KPK

dan FPB dengan memfaktorkan

15

16

FPB dari 21 dan 18 adalah…. A. 9 B. 54 C. 14 D. 3 KPK dari 6, 14, dan 15 adalah… A. 42 B. 210 C. 30 D. 120

5. Menggunakan KPK dan FPB untuk menyelesaikan masalah

17 Ari, Oji dan Deni melakukan jaga (piket) secara berkala, Ari setiap 3 hari sekali, Oji setiap 4 hari sekali, dan Deni setiap 5 hari sekali. Pada hari Selasa 2 November 2007 mereka melakukan jaga (piket) secara bersama. Mereka akan melakukan jaga (piket) bersamaan lagi pada… A. Sabtu, 1 Januari 2008 B. Minggu, 2 Januari 2008 C. Senin, 3 Januari 2008 D. Rabu, 5 Januari 2008

6. Menaksir hasil perkalian, pembagian dan melakukan pembulatan bilangan bulat

19 Pembulatan ke angka puluhan terdekat dari 65 x 149 adalah… A. 9.000 B. 6.500 C. 10.500 D. 7.500

7. Menghitung akar kuadrat suatu bilangan

26 Nilai dari √576 adalah… A. 24 B.16 C. 26 D. 23

Jumlah 10

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

Instrumen tersebut telah diperbaiki dan dinyatakan valid oleh Pembimbing I dan

Pembimbing II.

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. M. Ali Hamzah, M.Pd Lia Kurniawati, M.Pd

NIP. 19480323 198203 1 001 NIP. 19760521 200801 2 008

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2469/1/98266... · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Coopertive Learning tipe

PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN TES PILIHAN GANDA

No Nama Butir Soal1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 A 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 12 B 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 03 C 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 04 D 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 05 E 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 16 F 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 07 G 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 08 H 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19 I 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 110 J 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 011 K 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 012 L 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 113 M 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 114 N 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 115 O 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 116 P 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 017 Q 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 018 R 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 119 S 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 120 T 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 121 U 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 122 V 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 023 W 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 124 X 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 125 Y 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 126 Z 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 027 AA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 028 BB 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 029 CC 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 130 DD 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 132 Σ 25 10 25 21 20 20 17 25 23 18 16 21 22 17 23 13 14 9 24 9 16 14 15 24 24 12 4 10 20 1633 P 0.8 0.3 0.8 0.7 1 0.7 0.6 1 0.6 0.6 0.5 0.7 0.7 0.6 0.8 0.4 0.5 0.3 0.8 0.3 0.5 0.5 0.5 0.8 0.8 0.4 0.1 0.3 0.7 0.5

Kriteria

Mud

ah

Seda

ng hM

uda

Seda

ng hM

uda

Seda

ng

Seda

ng

Mud

ah

Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng hM

uda

Seda

ng

Seda

ng

Suka

r

Mud

ah

Suka

r

Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng

Mud

ah

Mud

ah

Seda

ng

Suka

r

Suka

r

Seda

ng

Seda

ng