abstrak · vii abstrak balai riset dan standardisasi industri provinsi aceh merupakan salah satu...
TRANSCRIPT
vii
ABSTRAK
Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh merupakan salah satulembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang pelaksanaan penelitian danpengembangan teknologi industri. Pengelolaan data tentang peralatanlaboratorium pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi masihmenggunakan Microsoft Office Excel, Untuk itu perlu dibangun sebuah sistemInformasi. Perancangan sistem informasi menerapkan konsep ERD (EntityRelationship Diagram), Diagram konteks, DFD (Data Flow Diagram) dandikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .Net2005 dan MySQL 5.0 sebagai databasesnya. Tujuan sistem informasi ini untukmeningkatkan efisiensi dalam pengelolaan inventaris barang yangterkomputerisasi. Sistem informasi ini menghasilkan form Administrator, formmaster, form report, dan form pencarian. Form administrator terdiri dari forminput login dan exit. Form master terdiri dari form input data barang, input datapetugas dan input data laboratorium. Form report terdiri dari report data barang,data petugas, dan data laboratorium.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Visual Basic .NET 2005 dan MySQL 5.0
ABSTRACT
Aceh research and Industry Standardization is one of the government agenciesthat are engaged in the implementation of research and development of industrialtechnology. Data management of laboratory equipment in Research and IndustryStandardization Aceh still using Microsoft Office Excel, It is necessary to build aninformation system. Information system design apply the concept of ERD (EntityRelationship Diagram), context diagram, DFD (Data Flow Diagram) anddeveloped using Microsoft Visual Basic. Net 2005 and MySQL 5.0 as thedatabased. Formation system goal is to improve efficiency in the management of acomputerized inventory items. This Information Systems results in a administratorsystem form, master forms, report forms, and a search form. Administrator Formconsists of input login form and exit. Master form consists of the input data itemsform. Clerk data input and laboratory data input. Report form consist of dataitems report,clerk report, and laboratory report.
Keywords: Information Systems, Visual Basic. NET 2005 and MySQL
1
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satu diantara beberapa aspek penting dalam manajemen sumber daya yang
baik adalah dengan pengelolaan data yang tepat, tercatat, terukur dan
terkelompokkan berdasarkan jenis dan fungsinya. Pengelolaan data dengan cara
demikian akan mempermudah kinerja organisasi dalam menyelesaikan tugasnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem informasi. Pengelolaan data
dengan sistem informasi dikenal dengan sistem informasi manajemen.
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu penerapan sistem
informasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen. Sistem informasi berfungsi untuk mengumpulkan, mengolah data,
dan menyediakan informasi bagi penggunanya.
Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh merupakan salah satu
lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang pelaksanaan penelitian dan
pengembangan teknologi industri. Selama ini pengelolaan data tentang peralatan
laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi masih dilakukan
secara manual yaitu setiap pencatatan maupun pendataan hanya dilakukan dengan
cara mencatat pada selembar kertas dan diolah menggunakan Microsoft Office
Excel, sehingga mempersulit dalam mengakses data yang telah disimpan
sebelumnya. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi untuk mengelola data
peralatan laboratorium tersebut, dimana kelebihannya adalah mempermudah
dalam pengelolaan, penyimpanan, pencarian dan penghapusan data dalam skala
2
yang besar.
Sistem informasi inventaris peralatan laboratorium adalah sebuah sistem
database yang dibangun dengan menggunakan software Visual Basic .Net 2005
untuk menginventarisasi semua peralatan laboratorium pada Balai Riset dan
Standardisasi Industri Provinsi Aceh secara terintegrasi dan terkendali.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu
1. Bagaimana merancang Sistem Informasi Inventaris Peralatan Laboratorium
pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh sehingga dapat
membantu mengitegrasikan data, mengefektifkan tempat penyimpanan data.
2. Bagaimana merancang desain laporan Sistem Informasi Inventaris Peralatan
Laboratorium pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh yang
lebih user friendly sehingga bisa menghasilkan laporan yang bersifat digital.
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Dalam hal ini, untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penulisan
Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah yang di bahas. Adapun batasan
masalah yang dibahas antara lain:
1. Sistem pengolahan data inventaris peralatan laboratorium dirancang
menggunakan pemograman Visual Basic .Net 2005 dan MySQL 5.0 sebagai
tempat penyimpanan database.
3
2. Sistem informasi inventaris peralatan Laboratorium pada Balai Riset dan
Standardisasi Industri Provinsi Aceh ini dikhususkan pada “Laboratorium
kimia umum dan laboratorium lingkungan”.
3. Sistem Informasi Inventaris Peralatan Laboratorium pada Balai Riset dan
Standardisasi Industri Provinsi Aceh ini tidak berlaku untuk bahan yang habis
pakai.
1.4 Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah:
1. Mempelajari proses manual pengelolaan data di laboratorium pada Balai
Riset dan Standardisasi industri Provinsi Aceh.
2. Menginterprestasi proses manual ke dalam bentuk elektronik.
3. Menginplementasikan hasil interprestasi ke dalam bentuk pengujian.
4. Mengevaluasi sistem inventaris peralatan laboratorium pada Balai Riset dan
Standardisasi Industri Provinsi Aceh.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat perancangan sistem informasi ini untuk menghasilkan sebuah
sistem informasi yang dapat meminimalkan duplikasi saat pengentrian data,
mempersingkat waktu pencatatan data, pencarian data, serta pembuatan laporan.
4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh
Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Aceh merupakan salah
satu instansi vertikal pemerintah yang ada di Provinsi Aceh dan bernaung
langsung dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri
(BPKIMI) Kementerian Perindustrian RI. Baristan Industri mempunyai tugas
pokok untuk melaksanakan riset, pengujian dan sertifikasi produk.
Dalam menjalankan fungsinya Baristand Industri Banda Aceh mempunyai tugas
pokok sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan
baku, bahan penolong dan proses produksi, peralatan/mesin dan hasil produk
serta pencemaran Industri;
2. Perumusan dan penerapan standardisasi industri, pengujian dan
sertifikasidalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses produksi,
peralatan/mesin dan hasil produk;
3. Pemasaran, kerjasama dengan pihak ketiga baik dengan intansi pemerintah
daerah, perguruan tinggi negeri/swasta maupun kalangan pengusaha;
4. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset dan
litbang.
Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh mempunyai 3 ruang
laboratorium, dengan fungsi masing-masing sarana tersebut adalah :
5
1. Laboratorium Kimia Umum
Ruang lingkup kegiatan laboratorium kimia umum antara lain meliputi
pengujian kimia, fisika dan mikrobiologi terhadap contoh dari berbagai bahan dan
produk seperti air isi ulang, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Sirup, kopi,
mineral, produk bahan bangunan, pupuk alam, berbagai bahan dan produk hasil
perikanan, hasil hutan, hasil perkebunan serta berbagai produk industri kimia
seperti semen, cat, pupuk urea, gas industri, pakan, minyak atsiri, batu-batuan dan
lain-lain.
2. Laboratorium Lingkungan
Ruang lingkup kegiatannya antara lain pengujian limbah cair perusahaan,
air lingkungan, biologi perairan, limbah padat industri, emisi dan udara ambien.
Parameter uji dilakukan sesuai dengan SNI atau standar lain sesuai dengan
permintaan pemakai jasa pengujian.
3. Laboratorium Proses
Ruang lingkup kegiatannya antara lain meliputi proses penyulingan minyak
atsiri seperti: minyak nilam, minyak pala, minyak sereh. Proses pembuatan kripik
dari buah-buahan seperti: Kripik nangka, apel, nenas, mangga, kentang, wortel
dan berbagai jenis kripik buah-buahan lainnya yang tidak dapat digoreng dengan
penggorengan biasa, proses pembuatan Nata de Coco, Herbal tea, Sirup, produk
olahan ikan dan aneka produk makanan lainnya. Disamping itu juga dilakukan
penelitian pembuatan biodiesel dan bahan bangunan serta proses pemurnian
minyak nilam, proses pengolahan U Seunelhe, proses ekstraksi oleoresin lada,
pengolahan bumbu instan.
6
2.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang,
teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu
perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi
manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi
yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock
buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa
membuat keputusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk
toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli
konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya
lebih banyak dari buku lainnya.
Sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi sedemikian
rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan
informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan,
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi suatu perusahaan yang
menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick & Ross, dalam Fatta 2007).
2.3 Pengertian Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang
digunakan untuk mengelola dan memanggil informasi dalam database disebut
7
sistem manajemen basis data (database management system, DBMS) seperti
MySQL, Oracle dan lain-lain (Yuhefizar, 2007).
Database memiliki beberapa jenjang atau urutan data yang dimulai dari kumpulan
terkecil sampai terbesar. Jenjang data tersebut adalah :
1) Characters: merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter
numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang
membentuk suatu item data/field.
2) Field: merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu
item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan
field yang membentuk suatu record field name harus diberi nama untuk
membedakan field yang satu dengan lainnya; field representation: tipe field
(karakter, teks, tanggal, angka, dan sebagainya), lebar field (ruang
maksimum yang dapat diisi dengan karakter-karakter data), field value (isi
dari field untuk masing-masing record).
3) Record: kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat
mewakili data tiap-tiap karyawan.
4) File: file terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data
yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata
pelajaran yang ada.
5) Database: Kumpulan file/tabel membentuk suatu database.
8
2.4 Entity Relationship Diagram ( ERD )
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu grafik yang
menggambarkan hubungan antar entitas dalam suatu database. ERD digunakan
untuk menggambarkan secara sistematis hubungan antar entitas-entitas yang ada
dalam suatu sistem database (Pohan dan Saiful, 1997).
ERD mempunyai komponen-komponen dapat menggambarkan proses yang
di jalankan dalam suatu database. Komponen-komponen ERD tersebut dapat
digambarkan dengan simbol-simbol. Komponen-komponen ERD dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komponen-komponen Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)
Simbol Pengertian
Relationship
Entity (entitas)
Weak Entity (entitas lemah)
Atribut
Atribut sebagai primary key
Multi value
A
9
ERD menggunakan sebuah notasi atau simbol untuk menggambarkan
hubungan dua tabel dalam sebuah relasi yang disebut relationship. Ada tiga
bentuk relasi yaitu:
1. Bentuk relasi One to One: dikatakan One to One apabila tabel A memiliki
satu anggota yang juga ada dalam tabel B, atau tabel B hanya memiliki satu
anggota yang ada pada tabel A.
2. Bentuk relasi One to Many: dikatakan One to Many apabila salah satu
anggota tabel A memiliki anggota pada tabel B lebih dari satu, atau salah satu
dari anggota tabel B dapat memiliki satu atau beberapa anggota pada tabel A.
3. Bentuk relasi Many to Many: dikatakan memiliki hubungan Many to Many
apabila semua baris data pada tabel A memiliki banyak anggota yang berada
pada tabel B, dan semua anggota pada tabel B dapat dimiliki oleh banyak
anggota tabel A.
2.5 Database Management Systems (DBMS)
Database ditujukan pada semua data yang tersimpan dengan menggunakan
sumberdaya komputer di dalam organisasi. DBMS merupakan perangkat lunak
aplikasi yang menyimpan struktur dari database, data, dan relasi data dalam
database termasuk form dan laporan yang berhubungan dengan database
(McLeod, Jr., Schell, 1979).
Dalam mendesain database, perlu ditentukan jenis server database untuk
mekanisme kerja yang baik. Oleh karena itu diperlukan pertimbangan akan
kelemahan dan keunggulan dari masing-masing jenis.
10
2.6 Structured Query Language (SQL)
SQL merupakan bahasa yang memungkinkan pemakai untuk melakukan
akses data ke DBMS dan pemakai dapat menggambarkan data yang ingin
diperoleh. SQL juga memungkinkan pemakai untuk melakukan manipulasi data
(input, edit, dan delete). Dalam perkembangannya, SQL telah menjadi bahasa
standar dalam kegiatan manipulasi data pada database dari berbagai vendor yang
ada di dunia (Hoffman, 2001).
Beberapa Perintah yang umum dipergunakan dalam SQL adalah sebagai berikut:
1. SELECT, merupakan perintah untuk melakukan pengambilan data yang
berada dalam tabel. Bila ingin melakukan pengambilan terhadap data yang
berada dalam:
Tabel barang secara keseluruhan
SELECT * from barang
Tabel barang untuk field ‘ID Barang’ dan ‘Kode Umum’ saja
SELECT id_barang, kode_umum FROM barang
2. Conditional, merupakan perintah untuk mengambil data dengan kondisi
tertentu, menggunakan “WHERE” dan relational operator seperti “<”, “> “,
”=”, ”<>”. Berikut pengambilan data barang dengan “ID_barang”
1000000012.
SELECT * from barang WHERE id_barang=’1000000012’.
3. Joins, merupakan bentuk perintah untuk melakukan pengambilan data dari
dua atau lebih tabel sekaligus. Berikut adalah cara pangambilan untuk field
id_barang, nama_barang yang berasal dari tabel barang dan nama
kelompoknya yang berasal dari tabel kelompok.
11
SELECT barang.id_barang, barang.nama_barang,
kelompok. Nama_kelompok FROM barang, kelompok
WHERE barang. id_kelompok=kelompok.id_kelompok
4. Aggregate Function seperti Sum(), Count(), Avg(), Max(), Min(). Bila ingin
mengetahui berapa jumlah “id_barang” dengan id_kelompok tertentu pada
tabel barang maka perintah yang diberikan :
SELECT COUNT (id_kelompok) FROM barang WHERE
id_kelompok=’K0002’
Hasil dari perintah ini adalah 2 yang berarti terdapat 2 barang dengan
id_kelompok “K0002”.
5. CREATE TABLE, perintah ini dipergunakan untuk membuat sebuah tabel
baru dengan field-nya. Contoh: untuk membuat sebuah tabel supplier dengan
field “Id_supplier” dan “nama_supplier” diberikan perintah sebagai berikut:
CREATE TABLE supplier (id_supplier char(5), nama_supplier
varchar(30))
6. ALTER TABLE, perintah ini berfungsi melakukan perubahan pada struktur
tabel (bukan isi tabel). Bila kita ingin menambahkan field telepon pada tabel
supplier, maka perintah yang diberikan sebagai berikut:
ALTER TABLE supplier ADD (telepon varchar(25))
7. INSERT, merupakan perintah yang dipergunakan untuk menambahkan data
pada tabel. Untuk menambahkan data supplier dengan nama “Sinar Terang”,
maka perintah yang dipergunakan :
INSERT INTO supplier VALUES (‘S00001’,‘Sinar Terang’
,’03120030020’)
12
8. UPDATE, berfungsi untuk mengubah data pada tabel. Bila nama kelompok
pada tabel kelompok dengan kode “K0001” ingin diganti dengan“boneka”
maka perintah yang diberikan:
UPDATE kelompok SET nama_kelompok =’boneka’ WHERE
id_kelompok=’K0001’
9. DELETE, merupakan perintah untuk menghapus data pada tabel baik satu
atau seluruhnya. Untuk menghapus data tertentu maka dapat dipergunakan
WHERE sedangkan untuk menghapus seluruh isi tabel maka WHERE tidak
dipergunakan lagi. Contoh menghapus seluruh isi tabel barang:
DELETE FROM barang;
Secara keseluruhan perintah SQL sangatlah beragam dan dapat
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan manipulasi data pada aplikasi database.
Untuk setiap database server akan terdapat beberapa perintah SQL dengan sintaks
tersendiri.
2.7 MySQL
MySQL merupakan software database server yang memegang kendali
terbesar pada aplikasi database berbasis web. Arsitektur databasenya sangat cocok
bekerja pada lingkungan tersebut, didukung kemampuannya dalam berinteraksi
dengan berbagai bahasa pemrograman side-server seperti PHP, ASP, CGI dan JSP
(Prasetyo, 2003).
MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System)
yang lebih populer lewat kalangan pemrograman web. Dalam mengolah database,
MySQL menggunakan SQL (Structured Query Languange) sebagai bahasanya.
13
SQL adalah subbahasa yang khusus digunakan untuk melakukan akses database
relasional (Saputro, 2005)
2.7.1 Keistimewaan MySQL
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih
banyak lagi.
2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat
lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara
gratis.
3. Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. ‘Performance tuning’, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak
SQL per satuan waktu.
5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti
signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-
lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang
mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
14
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam
skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu
tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung
mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan
protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)
yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan
yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
Postgre SQL ataupun Oracle (Shabirin, 2011).
2.8 Microsoft Visual Basic .NET
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan
membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan
menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer
dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan
15
juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa
produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau
juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa
Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi
objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi
sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya
mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan
oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu
(Shabirin, 2011).
2.9 Microsoft .NET Fremwork
Microsoft .NET Framework atau lebih dikenal dengan singkatan dot net
merupakan sebuah perangkat lunak kerangka kerja yang berjalan utamanya pada
sistem operasi Microsoft Windows. Saat ini .NET Framework umumnya telah
terintegrasi dalam distribusi standar Windows (mulai dari Windows Server 2003
dan versi-versi Windows yang lebih baru). Kerangka kerja ini menyediakan
sejumlah besar pustaka pemrograman komputer dan mendukung beberapa bahasa
pemrograman serta interoperabilitas yang baik sehingga memungkinkan bahasa-
bahasa tersebut berfungsi satu dengan lain dalam pengembangan sistem. Berbeda
halnya dengan tipikal aplikasi konvensional umumnya, program yang ditulis
dengan memanfaatkan .NET Framework berjalan pada lingkungan perangkat
lunak melalui Common Language Runtime, dan bukan perangkat keras secara
langsung. Hal ini memungkinkan aplikasi yang dibuat di atas .NET secara teoritis
dapat berjalan pada perangkat keras apapun yang didukung oleh .NET
16
Framework. Perangkat lunak ini adalah kunci penawaran utama dari Microsoft,
dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru
yang dibuat untuk platform Windows. Pada dasarnya .NET Framework memiliki
2 komponen utama yaitu: CLR dan .NET Framework Class Library.
Program - program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada
suatu lingkungan software yang mengatur persyaratan-persyaratan runtime
program. Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET
Framework, dikenal sebagai Common Language Runtime (CLR). CLR
menyediakan penampilan dari application virtual machine, sehingga para
programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU tertentu yang akan
menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya
seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage collection dan exception
handling / penanganan kesalahan pada saat runtime. Class library dan CLR ini
merupakan komponen inti dari .NET Framework. Kerangka kerja itu pun dibuat
sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer
dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan
juga komputer dari beberapa ancaman keamanan (Anca, 2012).
2.10 Visual basic .NET 2005.
Microsoft Visual Basic 2005 adalah sebuah pengembangan dari bahasa
Visual Basic, yang digunakan untuk membuat aplikasi yang aman dan berorientasi
objek atau lebih dikenal dengan VB .NET 2005. versi VB 2005 sudah
menggunakan teknologi .NET Framework. VB 2005 bisa digunakan untuk
membuat aplikasi berbasis window, web, dan bahkan bisa juga digunakan untuk
17
membuat aplikasi mobile (misalnya ponsel, pda dan perangkat mobile lainnya).
Visual basic 2005 dikembangkan atas dasar kesuksesan Visual basic 6.0 dan
Visual basic .NET 2002/2003. Tujuannya menyediakan lingkungan dan bahasa
pemograman untuk membangun aplikasi-aplikasi .NET dengan mudah. Salah satu
bentuk nyata yang akan dirasakan ketika menggunakan Visual basic 2005 adalah
kompleksitas fiturnya. Visual basic .NET 2005 juga menawarkan solusi yang lebih
praktis dalam mengembangkan aplikasi-aplikasi .NET (Prasetyo, 2006).
18
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Perancangan Sistem Informasi Inventaris Peralatan Laoratorium pada Balai
Riset dan Standardisasi industri Provinsi Aceh Menggunakan Visual Basic .Net ini
berlangsung selama 5 bulan terhitung mulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan
September 2012 bertempat di Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi
Aceh.
3.2 Alat dan Bahan
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) antara lain:
1) Hardware
1 (satu) unit laptop Samsung sebagai alat untuk bekerja.
2) Software
a. Microsoft Windows Seven.
b. Visual Basic .NET 2005.
c. MySQL 5.0 untuk merancang tabel database dan sebagai database server.
19
3.3 Prosedur Kerja
Pembuatan sistem informasi inventaris peralatan Laboratorium ini melalui
beberapa tahapan kerja, yaitu:
1. Studi Lapangan (Field Reserch)
Studi yang di lakukan secara langsung ke tempat penelitian pada Balai Riset
dan Standardisasi Industri provinsi Aceh guna untuk mendapatkan data dan
informasi yang di butuhkan. Studi lapangan dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Wawancara (interview)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pendekatan langsung
dengan mengajukan pertanyaan tanya jawab kepada karyawan/i pada Balai
Riset dan Standardisasi Industri provinsi Aceh
b. Pengamatan (Observasi)
Selain wawancara, penulis juga melakukan pengamatan langsung rutinitas
yang di lakukan pada Balai Riset dan Standardisasi Industri provinsi Aceh
yang berkaitan dengan inventaris laboratorium.
2. Studi Pustaka
Data diperoleh melalui buku-buku literatur yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti sebagai bahan referensi bagi penulis.
3. Analisis Sistem
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya
untuk sistem informasi.
20
4. Perancangan Sistem
Merancang output, input, struktur file, prosedur, perangkat keras dan
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
5. Pembuatan dan Testing Sistem
Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan
melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap
perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
6. Operasi dan Perawatan
Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau
tambahan fasilitas.
7. Evaluasi Sistem
Mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem
telah dioperasikan.
3.4 Perancangan Prosedural
Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk
menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan ke dalam suatu program.
Adapun perancangan prosedural untuk sistem informasi inventaris peralatan
laboratorium ini adalah sebagai berikut :
1. Flowchart login, merupakan prosedur yang terjadi ketika user mulai membuka
aplikasi yang berfungsi untuk keamanan suatu sistem. Flowchart login dapat
dilihat seperti pada gambar 3.1.
21
Gambar 3.1 Gambar Flowchart Login
2. Flowchart Tambah Data, merupakan prosedur yang terjadi ketika user
menginputkan data baru. Flowchart login dapat dilihat seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Gambar Flowchart Tambah Data
22
3. Flowchart Edit, merupakan prosedur yang terjadi ketika user mengubah data
yang dianggap perlu dilakukan perubahan. Flowchart Edit dapat dilihat seperti
pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Gambar Flowchart Edit
23
4. Flowchart hapus data, merupakan prosedur yang ketika user ingin menghapus
data. Flowchart hapus dapat dilihat seperti pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Gambar Flowchart Hapus Data
5. Flowchart cari data, merupakan prosedur yang terjadi ketika user mencari data
dengan memasukkan kata kunci. Flowchart cari data dapat dilihat seperti pada
gambar 3.5.
24
Gambar 3.5 Gambar Flowchart Cari Data
6. Flowchart cetak, merupakan prosedur yang terjadi ketika user mencetak data
atau laopran . Flowchart cetak dapat dilihat seperti pada gambar 3.6
25
.
Gambar 3.6 Gambar Flowchart cetak
3.5 Perancangan Sistem
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang satuan fungsinya saling
berhubungan dan bertanggung jawab melakukan proses pengolahan data dari
masukan atau input sehingga menghasilkan keluaran ouput.
Ouput yang dihasilkan berupa laporan informasi yang digunakan sebagai
landasan proses dalam pengambilan suatu keputusan yang baik, serta informatif
bagi yang membutuhkan, maka diperlukan sistem pendukung yang berupa yang
berupa sistem perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) sebagai
alat atau mesin untuk menjalankan pembuatan program pengolahan database atau
aplikasi lainnya.
3.5.1 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu
Sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memperhitungkan
26
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
terstruktur.
3.5.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan sistem dalam konteks likungan. Diagram
terdiri dari simbol proses yang menggambarkan sebuah sistem. Diagram konteks
menyoroti karateristik penting sistem, yaitu :
1. Terminator merupakan kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana
kita melakukan komunikasi.
2. Data masuk merupakan data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar merupakan data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke luar.
4. Penyimpanan data (data store) yang digunakan secara bersama antara sistem
dengan terminator.
3.5.3 Diagram Arus Data (DAD)
Diagram Arus Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) merupakan
gerakan data melalui sebuah sistem, mulai dari masuk sampai ke tujuannya. Arus
data di DFD diberi simbol suatu anak panah. Arus data ini mengalir diantara
proses, simpanan data dan kesatuan luar. Berikut adalah tahapan pembuatan
diagram arus data dari Sistem Informasi Inventaris Peralatan Laboratorium pada
Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh.
27
Gambar 3.7 Gambar Diagram Konteks
Keterangan :
1) Petugas melakukan pendataan barang inventaris dan memberikan kode
menurut jenis inventarisnya. setelah itu petugas mendapatkan laporan data
inventaris.
2) Ka. Lab mendapatkan laporan inventaris dari hasil pendataan yang
dilakukan oleh petugas
3) KTU mendapatkan laporan keseluruhan dari data-data inventaris.
Pengambaran Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Inventaris
Peralatan Barang Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi
Aceh dapat dilihat dapat pada gambar 3.8 dan gambar 3.9.
28
Gambar 3.8 Gambar DFD Level 1
2.1
Prosespelaporan
2.2
LAPORAN
KTU
KA. LAB
barang
Laporan Data barang
Data barang
Laporan inventaris
Laporan inventaris
Data laporan inventaris
Gambar 3.9 Gambar DFD level 2
29
3.6 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Perncangan data dengan Entity Relationship sering dijadikan acuan dalam
merancang suatu sistem informasi. Pada model ini, data yang ada
ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi
diagram data, yang sering disebut Entity Relationship Diagram (ERD). ERD
Sistem Informasi Inventaris Peralatan Barang Laboratorium Balai Riset dan
Standardisasi Provinsi Aceh dapat dilihat dapat pada gambar 3.10
Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD)
30
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Sistem
Dari analisa dan perancangan sistem maka di dihasilkan sebuah sistem
informasi inventaris peralatan laboratorium pada Balai Riset dan Standardisasi
Industri Provinsi Aceh.
Setelah melalui proses analisa masalah, maka hasil yang diperoleh adalah:
1. Sistem informasi inventaris peralatan laboratorium
Sistem informasi ini terdiri dari 7 form, yaitu:
1. Form Login
2. Form Menu Utama
3. Form Data Barang
4. Form Data Petugas
5. Form Data Laboratorium
6. Form Pencarian
7. Form Laporan
2. Implementasi dengan Microsoft Visual Basic .NET 2005
4.2 Sistem Informasi Inventaris Data Barang
Pada Sistem informasi inventaris peralatan laboratorium ini terdapat 3 buah
tabel, yaitu tabel barang, tabel petugas, dan tabel laboratorium.
31
1. Tabel Login
Pada tabel ini menjelaskan field-field tentang login, yaitu id_user, nama dan
password.
2. Tabel Barang
Pada tabel ini menjelaskan field-field tentang barang, yaitu kode_barang,
nama_barang, merek/type, jumlah_barang, tahun_pembelian dan
keterangan.
2. Tabel Petugas
Pada tabel transaksi menjelaskan tentang proses pembelian barang dengan
field-field sebagai berikut: nama_petugas, id_petugas, alamat, tlp dan
jumlah.
3. Tabel Laboratorium
Pada tabel distribusi menjelaskan field-field tentang laboratorium, yaitu
id_laboratorium dan nama_laboratorium.
4.3 Implementasi dengan Microsoft Visual Basic .NET
Adapun tabel-tabel yang terbentuk menggunakan MySQL dapat dilihat tabel
data sebagai berikut:
1. Tabel Login
Pada tabel 4.1 menjelaskan tentang data login dengan primary key id_user.
Tabel. 4.1 Data LoginField Name Data type Size Description
Id_user Int 4 Id userNama Varchar 30 NamaPasword Varchar 20 Password
32
2. Tabel Barang
Pada tabel 4.2 menjelaskan data barang dengan primary key-nya
Kode_barang.
Tabel. 4.2 Data Inventaris BarangField Name Data type Size Description
Kode_Barang Varchar 30 Kode BarangNama_Barang Varchar 30 Nama BarangMerek/Type Varchar 20 Merek BarangTahun_pembelian Varchar 5 Tahun pembelian barangJumlah_Barang Varchar 15 Jumlah BarangKeterangan Varchar 25 Keadaan barang
3. Tabel Petugas
Tabel 4.3 merupakan tabel petugas Laboratorium dengan primary key nya
Id_Petugas.
Tabel 4.3 Data PetugasField Name Data type Size Description
Id_Petugas Varchar 10 Id Petugas laboratoriumNama_petugas Varchar 30 Nama PetugasTTL Varchar 50 Tempat dan tanggal
lahirAlamat Varchar 50 Alamat PetugasTelp Varchar 15 Telephone
4. Tabel Laboratorium
Tabel 4.4 merupakan tabel Laboratorium, yang atributnya id_laboratorium
dan nama_laboratorium denga primary key nya Id_laboratorium.
Tabel 4.4 Tabel LaboratoriumField Name Data Type Size Description
Id_Laboratorium varchar 10 Id Laboratorium
Nama_Laboratorium varchar 25 Nama Laboratorium
33
4.4 Pembahasan Hasil Rancangan
Pada perangkat lunak sistem informasi inventaris peralatan laboratorium ini,
memiliki administrator yang memegang hak akses atau wewenang yang
menyangkut dengan sistem. Administrator harus memasukkan status hak akses
yang berisikan username dan password yang ada pada form login seperti yang
dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.1 Tampilan Form Login.
4.4.1 Form Tampilan Menu Utama
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama
34
Pada form menu utama ini memiliki menu file/link yang mengacu pada
form lainnya pada program ini. Seperti pada gambar 4.2. Form utama terdiri dari
4 (empat) menu utama, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menu File
Menu file merupakan menu yang digunakan pertama kali kita menjalankan
program, pada menu file ini berisi menu untuk login dan Exit program. Untuk
form login merupakan interface saat aplikasi program sistem informasi inventaris
dijalankan. Sedangkan menu Exit merupakan menu yang digunakan apabila kita
ingin keluar dari program aplikasi ini.
2. Menu Master
Pada menu master tersedia beberapa form menu diantaranya adalah:
a. Form Data Barang
Form data barang dibuat untuk mengelola data barang. Pada tampilan form
ini terdapat delapan proses yaitu Tambah, Simpan, Edit, Hapus, Update, Exit, Cari
dan Cetak. Seperti yang ditujukan pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Tampilan Form Data Barang
35
b. Form Data Petugas
Form data petugas dibuat untuk mengolah data petugas. Pada tampilan form ini
terdapat delapan proses yaitu Tambah, Simpan, Edit, Hapus, Update, Exit, Cari
dan Cetak. Seperti gambar 4.4
Gambar 4.4 Tampilan Form Data Petugas
c. Form Data Laboratorium
Form data laboratorium dibuat untuk mengolah data laboratorium. Pada
tampilan form ini terdapat delapan proses yaitu Tambah, Simpan, Edit, Hapus,
Update, Exit, Cari dan Cetak. Seperti gambar 4.5
Gambar 4.5 Tampilan Form Data Laboratorium
36
4. Menu Report
Menu Report merupakan menu laporan yang berisi informasi yang kita
inginkan. Yang nantinya laporan ini bisa dicetak dan dijadikan sebagai data atau
kebutuhan komponen dalam hal inventaris peralatan laboratorium pada Balai
Riset dan standardisasi Industri Provinsi Aceh. Menu Report berisi laporan data
barang, laporan data petugas, dan laporan data laboratorium. Seperti gambar 4.6
Gambar 4.6 Gambar Tampilan Form Report
5 Menu Pencarian
Menu pencarian merupakan menu laporan yang berisi informasi yang kita
inginkan menurut pilihan yang diinginkan. Misalnya kita ingin tahu data apa
sajahasilnya berupa laporan yang nantinya laporan ini bisa dicetak dan dijadikan
sebagai data atau kebutuhan komponen dalam hal inventaris peralatan
laboratorium pada Balai Riset dan standardisasi Industri Provinsi Aceh. Menu
Pencarian berisi laporan data barang, laporan data petugas, dan laporan data
laboratorium. Seperti gambar 4.7
37
4.7 Tampilan Form Pencarian
38
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem informasi inventaris
peralatan laboratorium pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh
dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem informasi ini terdiri dari beberapa menu yaitu, menu file, menu
master, menu report dan menu pencarian.
2. Dengan adanya sistem ini dapat mempermudah seseorang dalam pencarian
dokumen atau file yang dibutuhkan.
3. Sistem ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja bagi setiap
pengguna.
5.2 Saran
Saran yang disampaikan untuk pengembangan sistem informasi inventaris
peralatan laboratorium pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh
yaitu:
1. Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya sistem bisa diakses dan
dioperasikan secara online.
2. Dengan adanya sistem informasi inventaris peralatan laboratorium ini menjadi
acuan untuk membuat sistem informasi yang lebih baik dan sempurna.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISPERALATAN LABORATORIUM
PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRIPROVINSI ACEH
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syaratguna memperoleh gelar Sarjana Komputer
STMIK U’Budiyah Indonesia
Oleh :
NILA ANDRIANINIM. 10111186
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKASEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK U’BUDIYAH INDONESIABANDA ACEH
2012
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Gambar Flowchart Login .................................................... 21
Gambar 3.2 Gambar Flowchart Tambah Data ....................................... 21
Gambar 3.3 Gambar Flowchart Edit ...................................................... 22
Gambar 3.4 Gambar Flowchart Hapus Data ........................................... 23
Gambar 3.5 Gambar Flowchart Cari Data ............................................. 24
Gambar 3.6 Gambar Flowchart Cetak ................................................... 25
Gambar 3.7 Gambar Diagram konteks ................................................... 27
Gambar 3.8 Gambar DFD Level 1 .......................................................... 28
Gambar 3.9 Gambar DFD Level 2 ......................................................... 28
Gambar 3.10 Gambar Entity Relationship Diagram (ERD) ..................... 29
Gambar 4.1 Gambar Tampilan Form Login ............................................ 33
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama ....................................................... 33
Gambar 4.3 Tampilan Form Data Barang .............................................. 34
Gambar 4.4 Tampilan Form Data Petugas ............................................. 35
Gambar 4.5 Tampilan Form Data Laboratorium..................................... 35
Gambar 4.6 Tampilan Data Report ......................................................... 36
Gambar 4.7 Tampilan Form Pencarian ................................................... 37
iv
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 11.1 Latar Belakang.......................................................................... 11.2 Rumusan Masalah ................................................................... 21.3 Ruang Lingkup Masalah .......................................................... 21.4 Maksud dan Tujuan Penulisan.................................................. 31.5 Manfaat Penelitian.................................................................... 3
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ........................................................ 42.1 Balai Riset dan Standardisasi Industri Provinsi Aceh .............. 42.2 Pengertian Sistem Informasi .................................................... 62.3 Pengertian Database ................................................................ 62.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ........................................ 82.5 Database management sistem (DBMS) ................................... 92.6 Structured Query Langue (SQL) .............................................. 102.7 MySQL ..................................................................................... 12
2.7.1 Keistimewaan MySQL .............................................. 132.8 Microsoft Visual Basic .NET ................................................... 142.9 Microsoft .NET Firemwork ..................................................... 152.10 Visual Basic .NET 2005............................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 183.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 183.2 Alat dan Bahan ........................................................................ 183.3 Prosedur Kerja .......................................................................... 19
3.4 Perancangan Prosedural ........................................................... 20
3.5 Perancangan Sistem ................................................................. 26
3.5.1 Data Flow Diagram ( DFD)............................................ 26
3.5.2 Diagram Konteks ............................................................ 27
3.5.3 Diagram Arus Data ........................................................ 27
v
3.6 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) ................. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 314.1 Analisis sistem.......................................................................... 314.2 Sistem Informasi Inventaris Data Barang ............................... 314.3 Implementasi dengan Microsoft Visual Basic .NET ................ 324.4 Pembahasan Hasil Rancangan ................................................. 34
4.4.1 Form Menu Utama ......................................................... 34BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 39
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 395.2 Saran …. ................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 40
39
DAFTAR PUSTAKA
Hoffman, James, 2001 Introduction to Structure Query language version 4.66.Prenhall.
Kristanto, Harianto, 1994. Konsep & Perancangan Database. Andi, Jogjakarta
McLeod, Jr., Raymond dkk, 1979 International Edition Management InformationSystems (eight edition). Prenhall,.
Pohan, Iskandar, dkk. 1997. Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Erlangga.
Prasetyo, Didik Dwi, 2005. Pemograman Aplikasi Database dengan Visul Basic .Net2005 dan MS Acces. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Prasetyo, D. D. 2003. Administrator Database Server MySQL. Jakarta: Elex MediaKomputindo.
Saputro, W. T. 2005. MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: Andi.
Yuhefizar. 2007. Memahami Konsep Database. ezzuar1.files.wordpress.com.[12 Desember 2008]
Basuki. 2008. Microsoft .NET Framework.http://om-anca.blogspot.com/2008/10/microsoft-net-framework.html,[diakses tanggal 29 Agustus 2012]
Shabirin. 2011. Belajar VB. Net 2010 MySQL.http://shabirin.wordpress.com, [diakses tanggal 20 Juni 2012]
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komponen-komponen Entity Relationship
Diagram (ER-Diagram) ........................................................... 8
Tabel 4.1 Data Login................................................................................ 31
Tabel 4.2 Data Inventaris barang ............................................................. 32
Tabel 4.3 Data Petugas............................................................................. 32
Tabel 4.4 Tabel Laboratorium ................................................................. 32