repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/295/1/jurnal.docx · web viewdalam pekerjaan (melaut)...
TRANSCRIPT
Adaptasi Masyarakat Nelayan Pada Musim Angin Utara Di Kampung Kuala Lumpur Kelurahan Kijang Kota Kecamatan
Bintan Timur Kabupaten Bintan
Yulasri, Sri Wahyuni, Marisa Elsera
Email : [email protected]
Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Masyarakat kampung Kuala Lumpur merupakan masyarakat yang tinggal tidak jauh dari garis pantai, sehingga mayoritas masyarakat bekerja sebagai nelayan. Sebagaimana diketahui bahwa tidak semua musim khususnya bagi nelayan cocok untuk melaut.Seperti yang terjadi pada masyarakat nelayan dikampung Kuala Lumpur musim yang menjadi penghalang masyarakat untuk melaut yaitu musim angin utara yang terjadi pada bulan Desember hingga bulan Februari, yang mana pada bulan tersebut angin bertiup kencang, gelombang kuat membuat nelayan tidak bisa melaut dan ikan juga tidak banyak hal tersebut berpengaruh kepada penghasilan nelayan. Tentunya menghadapi musim angin utara nelayan dikampung Kuala harus bisa beradaptasi yaitu dengan melakukan cara cara agar bisa mencukupi memenuhi kebutuhan ekonomi
Dalam penelitian ini lebih menggunakan teori adaptasi yaitu upaya yang dilakukan nelayan dalam beradaptasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh nelayan dalam menghadapi musim angin utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan dikampung Kuala Lumpur. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Analisis data digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif Miles and Huberman yaiatu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian adapun adaptasi masyarakat nelayan kampung Kuala Lumpur saat musim utara yaitu Memanfaatkan hubungan sosial dalam mengatasi masalah pendanaan yaitu dilakukan dengan cara berhutang, melakukan peminjaman sama keluarga, gadai barang dilakukan apabila tidak mendapat pilihan lain, minjam kepada langganan yang memesan ikan karena sudah ada kepercayaan, minjam dana serta kredit barang dengan tauke. Adaptasi dalam pekerjaan (Melaut) yaitu nelayan melaut secara bersama dengan rekan, membentuk kelompok melaut. Memobilisasi Keluarga dalam mengatasi masalah pendanaan dengan cara anggota keluarga bantu bekerja, meminta keluarga berhemat, meminta istri menggunakan uang tabungan. Adaptasi yang dilakukan
1
dalam pekerjaan (Melaut) yang dilakukan yaitu meminta anak menemani melaut , mengajak anggota keluarga mencari tangkapan lain agar tetap mendapatkan penghasilan, melakukan perubahan penangkapan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk serta alternatif untuk menambah penghasilan saat musim angin utara.
Kata Kunci:Adaptasi, Masyarakat Nelayan
PENDAHULUAN
Pola hidup masyarakat pesisir sangat tergantung dengan sumber daya laut.
Sumber Daya Laut sangat membantu perekonomian masyarakat pesisir, salah
satunya yaitu penangkapan ikan. Sebagian besar masyarakat yang hidup di
wilayah tersebut bermata pencaharian pokok sebagai nelayan. Dalam hal ini,
masyarakat nelayan didefinisikan sebagai kesatuan sosial kolektif masyarakat
yang hidup di kawasan pesisir dengan mata pencahariannya menangkap ikan di
laut, masyarakat nelayan memiliki sistem budaya tersendiri dan berbeda dengan
masyarakat lain yang hidup di daerah pegunungan, lembah atau dataran rendah,
dan perkotaan (Kusnadi,2009).
Masyarakat yang tinggal di tepi-tepi pantai bermata pencaharian sebagai
nelayan. Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya
tergantung langsung dari hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan
atau pun budidaya. (Mulyadi, 2005). Sebagian besar teknologi penangkapan ikan
yang digunakan masih tradisional dan juga masih sebagian kecil nelayan yang
memiliki alat penangkapan modern. Sumber daya perikanan sebenarnya secara
potensial dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan, tetapi pada
kenyaataannya masih banyak nelayan yang belum bisa mengoptimalkan hasil
tangkapannya, sehingga ini mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan.
2
Kampung Kuala Lumpur merupakan perkampungan yang mayoritas
masyarakatnya bekerja sebagai nelayan khususnya di Kecamatan Bintan Timur
Kabupaten Bintan. Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat
bahwa saat musim puncak masyarakat nelayan dikampung Kuala Lumpur
memiliki tingkat kunsumtif yang tinggi. Kunsmtif bisa ditandai dengan
masyarakat yang memberlanjakan barang sesuai dengan keinginan, bukan sesuai
dengan kebutuhan, sehingga saat musim angin utara masyarakat tetap berada
dalam ketidakmampuan ekonomi, padahal dilihat pendapatan yang dihasilkan dari
musim puncak seharusnya masyarakat tidak berada dalam kesusahan.
Nelayan itu sangat tergantung pada kondisi iklim, dampak perubahan
iklim akan mengurangi produktivitas dan pendapatan bagi nelayan. Nelayan harus
beradaptasi dengan musim angin utara agar tidak terjerat kesulitan pada musim
tersebut. Nelayan harus memikul beban berat karena pada musim utara,banyak
kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menghadapi musim utara tersebut,agar
permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan bisa diatasi, tentunya nelayan harus
bisa menyesuaikan diri untuk menghadapi musim tersebut. Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui Adaptasi Masyarakat Nelayan Pada Musim
Angin Utara Di Kampung Kuala Lumpur Kecamatan Bintan Timur Kabupaten
Bintan
BAHAN DAN METODE
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kualitatif dengan tipe diskriptif. Penelitian kualitatif merupakan data yang berupa
kata-kata, gambar dan bukan angka-angka (Moleong, 2011: 11). Tipe diskriptif
yaitu yang hasilnya dideskripsikan berdasarkan pada tujuan penelitian. Tujuan
3
dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan keadaan yang ada pada saat
penelitian dilakukan dan memeriksa sebab akibat melalui identifikasi dari gejala
yang ada dari permasalahan. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian
deskriptif maka dapat dilakukan berbagai identifikasi serta analisis Adaptasi
Masyarakat Nelayan Pada Musim Angin Utara Di Kampung Kuala Lumpur
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan.
Penelitian ini dilakukan di Kampung Kuala Lumpur Kecamatan Bintan
Timur Kabupaten Bintan yang mayoritas masyarakatnya bergantung kepada hasil
laut, namun akibat musim angin utara nelayan sulit memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel tetapi
menggunakan informan. Informan menurut Moleong (2011:132) adalah orang
yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Jadi, dia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.
Informan juga harus berbentuk adjective, itu dikarenakan akan
mempengaruhi valid atau tidaknya data yang kita teliti, dan hal itu pun
mempengaruhi ke absahan data yang kita teliti. Penelitian ini menggunakan
porposive sampling. Menurut Sugiyono (2010 : 85) purposive sampling adalah
tekhnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Menurut Moleong (2012 : 122) data primer merupakan data yang
diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara atau data-data
yang ada). Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data yang tidak
terdapat di instansi melalui pengumpulan secara langsung dari lapangan.
4
Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara, wawancara Merupakan
kegiatan untuk menarik informasi dan data dari informan yang terpilih.
Teknik pengumpulan data secara observasi mempunyai ciri-ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sugiyono (2010:166) yang mengemukakan bahwa“ teknik observasi merupakan
suatu proses yang komplek dan sulit, yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan proses psikologis diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan
ingatan”. Dalam penelitian yang dilakukan ini, observasi yang peneliti gunakan
yaitu observasi terstruktur yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa
yang diamati, kapan dan dimana tempatnya, dengan alat pengumpul data yaitu
Check list. Adapun yang diobservasi dalam penelitian ini yaitu kondisi keluarga
nelayan, aktivitas keluarga nelayan pada musim angin utara datang.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data
kualitatif yaitu dengan melakukan terlebih dahulu mendeskripsikan,
memverifikasi, menginterpretasikan untuk kemudian dianalisis sehingga
memperoleh suatu kesimpulan. Moleong (2011:35) menyatakan analisa dan
kualitatif adalah proses pengorganisasian, dan penguratan data kedalam pola dan
kategori serta satu uraian dasar, sehingga dapat dikemukakan tema yang seperti
disarankan oleh data. Adapun langkah – langkah analisa data yang dilakukan
adalah : Reduksi Data Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam
uraian laporan yang lengkap dan terinci. Penyajian Data Penyajian data ( display
data ) dimasudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat
gambaran secara keseluruhan atau bagian- bagian tertentu dari data penelitian.
5
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi Pada penelitian kualitatif, verifikasi data
dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan.
HASIL
Perubahan musim sering juga disebut sebagai perubahan iklim, yang
berupa angin yang bertiup lebih kencang sehingga arus laut menjadi kuat dan
gelombang tinggi tersebut. perubahan iklim juga menyebabkan kenaikan
permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut menyebabkan banjir, erosi dan
hilang/memburuknya ekosistem laut, pesisir dan pantai, seperti terumbu karang,
hutan bakau, dan keanekaragaman hayati. (Indrawasih, 2008).
Untuk menghadapi musim angin utara tentunya nelayan harus bisa
beradaptasi menghadapi segala kemungkinan yang terjadi terutama dalam
pendapatan yang menurun. Adaptasi dapat dikatakan sebagai sebuah tingkah laku
yang merujuk pada strategi bertahan hidup (Bennet dalam Mulyadi 2005). Dalam
kajian adaptabilitas manusia terhadap lingkungan, ekosistem adalah keseluruhan
situasi di mana adaptabilitas berlangsung atau terjadi karena populasi manusia
tersebar di berbagai belahan bumi, konteks adaptabilitas akan sangat berbeda-
beda. Suatu populasi di suatu ekosistem tertentu menyesuaikan diri terhadap
kondisi lingkungan dengan cara-cara yang spesifik. Ketika suatu populasi
masyarakat mulai menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan yang baru, suatu
proses perubahan akan dimulai.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ketika menghadapi musim angin
utara nelayan harus bisa menyesuaikan diri dengan strategi strategi yang harus
mereka lakukan agar bisa bertahan hidup sampai musim puncak atau musim angin
barat datang kembali. adapun penyesuaian yang dilakukan oleh masyarakat
6
nelayan khususnya nelayan di Kampung Kuala Lumpur dalam menghadapi
musim utara dapat dilihat dari memanfaatkan hubungan sosial, memobilisasi
anggota keluarga serta melakukan perubahan penangkapan.
Hubungan antara sesama dalam istilah sosiologi disebut relasi atau
relation. Relasi sosial juga disebut hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi
(rangkaian tingkah laku) yang sistematik antara dua orang atau lebih. Relasi sosial
merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang
lain dan saling mempengaruhi. Suatu relasi sosial atau hubungan sosial akan ada
jika tiap-tiap orang dapat meramalkan secara tepat seperti halnya tindakan yang
akan datang dari pihak lain terhadap dirinya. Dikatakan sistematik karena
terjadinya secara teratur dan berulang kali dengan pola yang sama. Menurut
Spradley dan McCurdy relasi sosial atau hubungan sosial yang terjalin antara
individu yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama akan membentuk suatu
pola, pola hubungan ini juga disebut sebagai pola relasi sosial (Herimanto, 2010 :
44).
Hubungan antar masyarakat nelayan, dengan masyarakat nelayan ataupun
antar masyarakat nelayan dengan masyarakat lainnya dikampung Kuala Lumpur
juga membentuk sebuah relasi sosial. Relasi sosial tersebut terjalin karena antara
masyarakat satu dengan yang lainnya saling memiliki hubungan timbal balik.
Dalam hal ini ketika terjadinya musim angin utara di kampung Kuala Lumpur
yang membuat pendapatan nelayan menjadi sangat berkurang, sehingga nelayan
harus bisa beradaptasi dalam menghadapi musim tersebut dengan pendapatan
yang minim, salah satu strategi adaptasi yang dilakukan yaitu dengan
memanfaatkan hubungan sosial yang terjalin.
7
Meminjam uang kepada teman termasuk kedalam modal sosial. Salah satu
modal sosial yang terpenting adalah trust atau kepercayaa. Kepercayaan adalah
keyakinan para anggota masyarakat dan dapat diandalkan karena saling berlaku
jujur. Kepercayaan bagaikan minyak pelumas yang akan membuat kelompok
masyarakat atau organisasi dapat bertahan (M. Arief Nasution, 2005 : 78).
Dalam hal ini kepercayaan terbentuk atas dasar masyarakat menjalin
hubungan yang baik, yang dilandaskan sikap jujur serta rasa saling percaya dan
memahami pada saat kondisi angin utara memang hasil tangkapan sangat minim,
ketika musim puncak tiba pendapatan menjadi meningkat lagi dan temannya ingin
meminjam dana maka Bapak Herman tidak sungkan sungkan untuk membantu.
Proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan dan meningkatkan
solidaritas anggota kelompok, misalnya kerja sama, kerukunan, persaudaraan,
kekerabatan (Soekanto,2010 : 101). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ketika
hubungan terjalin dengan baik maka akan meningkatkan kesatuan, solidaritas, rasa
persaudaraan, sehingga masyarakat akan saling membantu saat masyarakat yang
satunya membutuhkan bantuan dipinjamkan (Kusnadi, 2007).
Dalam Hal ini secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa usaha yang
dilakukan oleh masyarakat nelayan dalam memnfaatkan hubungan sosial saat
terjadinya musim utara yaitu lebih memanfaatkan hubungan kekeluargaan seeprti
berhutang dengan teman, berhutang dengan di warung, melakukan peminjaman
dana dengan keluarga, serta memanfaatkan hubungan patron clien yaitu dnegan
meminjam kepada tauke yang merupakan tempat nelayan biasa menjualkan ikan
serta langgganannya, ketika ingin membeli barang saat musim utara yang mana
8
perekonomian sangat memburuk nelayan juga melakukan pengkreditan dengan
tauke.
Ketika musim angin utara yang mana nelayan mengalami penurunan
pendapatan tidak hanya memiliki adaptasi dalam pemenuhan kebutuhan saja,
namun nelayan juga memanfaatkan hubungan sosial dalam hal pekerjaan
khususnya melaut.
Pemanfaatan jaringan sosial salah satunya yaitu dengan membentuk ikatan
atau suatu bentuk hubungan khusus yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan
nelayan dalam pengangkapan ikan (Kusnadi 2007). Dalam hal ini hubungan
khusus yang dimaksud yaitu saat musim angin utara sampai nelayan mempunyai
strategi membentuk sebuah kelompok nelayan, yang mana kelompok tersebut
dimanfaatkan untuk menjaga keamanan ketika melaut saat musim angin utara,
serta kelompok tersebut juga dibentuk supaya mereka bersama sama mencari ikan
diluar laut Kijang yang tengah menghadapi musim angin utara, adapun tujuan dari
hal tersebut agar tidak hanya satu masyarakat saja yang memiliki penghasilan saat
musim angin utara, namun masyarakat nelayan lainnya juga mendapatkan
peghasilan meskipun tidak sebanyak dimusim puncak.
Mobilisasi anggota keluarga adalah bentuk strategi adaptasi dilakukan
nelayan dalam menghadapi dampak perubahan musim dengan mempekerjakan
anggota keluarga lain (istri, anak). Mobilisasi merupakan kemampuan orang
untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan (Auryn, 2007).
Dalam hal ini memobilisasi anggota keluarga merupakan salah satu
adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan kampung Kuala Lumpur saat
9
menghadapi musim angin utara. memobilisasi yang dimaksud yaitu nelayan
memanfaatkan anggota keluarga agar dapat membantu mengatasi masalah pada
musim angin utara, adapun adaptasi yang dilakukan oleh nelayan dengan
memobiliasi angota keluarga.
Ketika anak yang bersekolah membantu bekerja, informan penelitian juga
mengakui bahwa hal tersebut membuat prestasi anak disekolah menjadi menurun,
karena tidak mempunyai waktu belajar setelah pulang sekolah. Dilihat dari
interaksi maupun sosilisasi anak yang membantu orang tua bekerja ketika musim
angin utara yaitu anak tetap berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik, baik itu
dilihat dari pertemanan maupun guru. Malahan anak mempunyai sikap bangga
karena bisa bisa membantu orang tua, begitu juga teman yang bangga terhadap
anak yang bisa membantu orang tua.
Dalam hal ini penggelolaan uang dalam bentuk menghematan dengan
memberlanjakan uang sesuai dengan keperluan merupakan suatu hal yang sangat
penting dilakukan oleh keluarga nelayan dikampung Kuala Lumpur, hal tersebut
karena pendapatan pada musim angin utara yang sangat minim serta memerlukan
waktu lebih kurang tiga bulan untuk menunggu tangkapan ikan yang lumayan
banyak pada musim puncak atau angin barat.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar kehidupan, isu substansial yang
selalu dihadapi oleh keluarga atau rumah tangga adalah bagaimana individu-
individu yang ada di dalamnya harus berusaha maksimal dan bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga sehingga kelangsungan hidupnya terpelihara
(Nye, 1982 dalam Kusnadi, 2000) . Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ketika
menghadapi musim angin utara keluarga nelayan melakukan strategi kerja sama
10
seeprti meminta keluarga untuk mencari pekerjaan tambahan, serta usaha yang
maksimal seperti melakukan penghematan dengan membeli kebutuhan yang benar
benar dibutuhkan, melakukan penghematan uang jajan anak, bensin, ataupun
pembelian pulsa serta menyediakan tabungan yang bisa dimanfaatkan saat musim
angin utara tiba.
Adaptasi merupakan salah satu bagian dari proses evolusi kebudayaan,
yakni proses yang mencakup rangkaian usaha-usaha manusia untuk menyesuaikan
diri (Mulyadi, 2007). Dalam hal ini terdapat usaha usaha masyarakat nelayan
dikampung Kuala Lumpur dalam melakukan adaptasi saat musim angin utara tiba,
sehingga masyarakat melakukan penyesuaian diri serta saat musim angin utara
tiba terjadilah pranata keluarga yang baru yang mana segala aktifitas ketika
beradaptasi pada musim angin utara dibantu oleh anggota keluarga yang mana
anggota keluarga juga tetap berperan membantu dengan ikut orang tua melaut
disekitar bantaran sungai, keluarga juga ikut mencari tangkapan lain seperti ketam
ataupun siput.
Adaptasi prosesual adalah sistem tingkahlaku yang terbentuk sebagai
akibat dari proses penyesuaian manusia terhadap perubahan-perubahan
lingkungan di sekitarnya (Alland,1975: 60 dalam Yeni Marta Diena, 2015).
Dalam hal ini sebuah sistem tingkah laku yang terbentuk saat nelayan dikampung
Kuala Lumpur menghadapi musim utara yaitu nelayan mmbentuk sebuah perilaku
yang lebih aktif dengan melakukan perubahan pengakapan, yang mana saat
musim puncak dan pengkapan hasil laut seperti ikan, udang cukup banyak nelayan
selalu memfokoskan penangkapan untuk menjaring ikan, serta menjaring udang
dilaut, namun ketika datangnya musim angin utara yang mempengaruhi hasil
11
tangkapan ikan dan udang menurun nelayan melakukan adaptasi dengan merubah
pengakapan.
Salah satu upaya adaptasi yang bisa dilakukan oleh nelayan dalam
menghadapi perubahan musim yaitu dengan melakukan perubahan penangkapan
(Arif Satria, 2012 : 72). Dalam hal ini ketika menghadapi musim angin utara
masyarakat nelayan dikampung Kuala Lumpur telah melakukan strategi adaptasi
dengan cara melakukan perubahan penangkapan yaitu dengan memancing,
membubu ketam, berkarang gonggong, serta merawai ikan adapun adaptasi yang
dilakukan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan
lauk pauk serta alternatif penambahan penghasilan.
PEMBAHASAN
Tabel 1Adaptasi Yang Dilakukan Nelayan Dengan Memanfaatkan Hubungan
Sosial Pada Musim Angin Utara
No. Pemanfaatan Hubungan Sosial
Adaptasi Yang Dilakukan
Alasan
1. Adaptasi Dalam Pendanaan
Berhutang dengan teman
Karena sudah saling percaya dan saling mengerti.
Berhutang di warung
Pemilik warung sudah percaya serta adanya hubungan baik(Nelayan sering ngasi ikan)
Minjam sama Keluarga
Karena keluarga bisa saling berbagi
Gadai barang Dilakukan apabila tidak mendapat pilihan lain
Minjam kepada langganan yang memesan ikan
Karena sudah ada kepercayaan
Minjam dana serta kredit barang dengan tauke
Sudah memiliki ikatan serta hubungan patron klien yang khusus
7. Adaptasi Dalam
Melaut secara bersama dengan
Adaptasi ini dilakukan untuk antisipasi apabila terjadi
12
Pekerjaan (Melaut)
rekan sesuatu (tenggelam) agar dengan cepat rekan bisa membatu menyelamtkan
Membentuk kelompok melaut keluar wilayah Kampung Kuala Lumpur
Agar dapat penghasilan secara bersama serta mencari lokasi yang banyak ikan, serta angin tidak kuat
Sumber : Data Primer tahun 2016
Tabel 2Adaptasi Yang Dilakukan Nelayan Dengan Memobilisasi Anggota
Kelaurga Pada Musim Angin Utara
No.
Pemanfaatan Kelaurga
Mobilisasi Yang Dilakukan Alasan
1. Dalam Pendanaan
Anggota Keluarga bantu bekerja
Agar bisa menambah penghasilan
Meminta Keluarga Berhemat( Membeli Barang Yang Benar dibutuhkan, makan seadanya, mengurangi uang jajan anak, mengurangi jalan jalan, mengurangi pengeluaran pulsa )
Agar pendanaan bisa tercukupi hingga musim puncak atau angin barat tiba
Meminta istri menggunakan uang tabungan
Alternatif untuk memenuhi kebutuhan saat musim angin utara
2. Dalam Pekerjaan (Melaut)
Meminta teman anak melaut saat ada peluang cuaca bagus dimusim utara
Ketika terjadi sesuatu (gelombang kuat kelaurga ada yang membantu)
Megajak anggota keluarga mencari tangkapan lain.
Agar tetap mendapatkan penghasilan
Sumber : Data Primer tahun 2016
Tabel 3
13
Adaptasi Yang Dilakukan Nelayan Dengan Perubahan Penangkapan Pada Musim Angin Utara
No.
Perubahan Pengakapan Tujuan
1 Adapun perubahan pengkapan yang dilakukan nelayan saat musim angin utara yaitu :
1. Memancing di sungai2. Membubu ketam di hutan bakau3. Berkarang Gonggong dipantai4. Merawai ikan di peraiaran bakau
Tujuan setiap informan
melakukan perubahan
penangkapan karena memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk
memenuhi kebutuhan lauk pauk
serta alternatif untuk menambah
penghasilan saat musim angin
utara
Sumber : Data Primer tahun 2016
KESIMPULAN
Masyarakat kampung Kuala Lumpur merupakan masyarakat yang tinggal
tidak jauh dari garis pantai, sehingga mayorita masyarakat bekerja sebagai
nelayan. Sebagaimana diketahui bahwa tidak semua musim khususnya bagi
nelayan cocok untuk melaut. Seperti yang terjadi pada masyarakat nelayan
dikampung Kuala Lumpur musim yang menjadi penghalang masyarakat untuk
melaut yaitu musim angin utara yang terjadi pada bulan Desember hingga bulan
Februari, yang mana pada bulan tersebut angin bertiup kencang, gelombang kuat
membuat nelayan tidak bisa melaut dan ikan juga tidak banyak hal tersebut
berpengaruh kepada penghasilan nelayan.
Dalam menghadapi musim angin utara nelayan dikampung Kuala Lumpur
harus bisa beradaptasi, adapun adaptasi masyarakat nelayan kampung Kuala
Lumpur saat musim angin utara yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
14
1. Memanfaatkan hubungan sosial dilihat dari pertama, adaptasi dalam
pendanaan yaitu masyarakat berhutang dengan teman karena sudah saling
percaya dan saling mengerti. Berhutang diwarung Pemilik warung sudah
percaya serta adanya hubungan baik (Nelayan sering ngasi ikan), minjam
sama keluarga karena keluarga bisa saling berbagi, gadai barang dilakukan
apabila tidak mendapat pilihan lain, minjam kepada langganan yang memesan
ikan karena sudah ada kepercayaan, minjam dana serta kredit barang dengan
tauke, karena sudah memiliki ikatan serta hubungan patron klien yang khusus.
Kedua, Adaptasi dalam pekerjaan (Melaut) yang dilakukan saat musim angin
utara yaitu nelayan melaut secara bersama dengan rekan, dilakukan untuk
antisipasi apabila terjadi sesuatu (tenggelam) agar dengan cepat rekan bisa
membatu menyelamtkan, membentuk kelompok melaut keluar wilayah
Kampung Kuala Lumpur, agar dapat penghasilan secara bersama serta
mencari lokasi yang banyak ikan, serta angin tidak kuat
2. Memobilisasi Keluarga, yang dilakukan yaitu pertama dalam pendanaan,
anggota keluarga bantu bekerja agar bisa menambah penghasilan, meminta
keluarga berhemat agar pendanaan bisa tercukupi hingga musim puncak atau
angin barat tiba, Meminta istri menggunakan uang tabungan sebagai alternatif
untuk memenuhi kebutuhan saat musim angin utara. Kedua, dalam pekerjaan
(Melaut) yang dilakukan yaitu meminta anak menemani melaut saat ada
peluang cuaca bagus dimusim utara agar ketika terjadi sesuatu (gelombang
kuat kelaurga ada yang membantu), mengajak anggota keluarga mencari
tangkapan lain agar tetap mendapatkan penghasilan
15
3. Melakukan perubahan penangkapan, perubahan penangkapan yang dilakukan
saat musim angin utara yaitu memancing di sungai, membubu ketam di hutan
bakau, berkarang gonggong dipantai, merawai ikan di peraiaran bakau dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk serta alternatif untuk menambah
penghasilan saat musim angin utara.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam, 2005. Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Malang : Universitas Negeri Malang.
Alimandan. 1995. Sosiologi Manusia Sedang Berkembang. Jakarta: CV. Rajawali
Aminuddin. 2000. Sosiologi Suatu Pengenal Awal. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Apridar dkk. 2011, Ekonomi Kelautan dan Pesisir, Yogyakarta: Graha Ilmu
Auryn.2007. Mengenal Dan Memahami Stroke. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Dahuri, R. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu.
Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta
Herimanto dan Winarno, 2010. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Indrawasih, (ed). 2008. Distribusi, Pola, Akar Masalah dan Resolusinya:
Penelusuran Nelayan Pelintas Batas dan Konflik Antar Kelompok Nelayan
di Kabupaten Sumenep. Jakarta: LIPI Press.
Kusnadi, 2000. Nelayan: Strategi Adaptasi Dan Jaringan Sosial, Bandung
Humaniora Utama Press.
Kusnadi.2007. Jaminan Sosial Nelayan. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
Kusnadi, 2009, Akar Kemiskinan Nelayan, Yogyakarta: LKiS
16
M. Arief Nasution, Badaruddin, Subhilhar, (Editor). 2005. Isu-isu Kelautan : Dari
Kemiskinan Hingga Bajak Laut. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Meleong, Lexi J. 2011, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka
Setia
Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja
Rosdakarya.
Satria, Arif. 2002. Pengantar sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta : Cidesindo
Saharuddin. 2007. Antropologi ekologi. Fakultas Ekologi Manusia Bogor:
Press. Institut Pertanian Bogor.
Soekanto Soerjono, .2000. Sosiologi suatu pengantar, Raja Grafindo persada,
Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers,
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Widodo, J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut. Gadjah
Mada Universitas Press. Yogyakarta.
Jurnal
Sasmita, 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usaha Nelayan di
Kabupaten Asahan, Tesis S2. PPS USU, Medan.
Yeni Marta Diena, 2015. Strategi Adaptasi Nelayan Tradisional Untuk Ketahanan
Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Di Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori
Kabupaten Rembang) Pendidikan Sosiologi Dan Antropologi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Semarang
17
Yulis, Indriani, 2010. Kecerdasan finensial dan kecerdasan Emosional dalam menggelola Keuangan. Tesis Program S2 Megister Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
INTERNET
Partosuwiryo, S. 2012. Pranata Mangsa Sebagai Alteratif Pedoman Untuk Penangkapan Ikan Di Samodera Hindia Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. ( Dalam : www.perikanan-diy.info. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2016, pukul 20.00 WIB ).
UNEP. 2009. Climate Change Science Compendium. United Nation Environment Programme. (dalam : http://www.unep.org/pdf/ccScienceCompendium 2009 ), Diakses pada 28 Oktober 2016).
18