alchemist08.files.wordpress.com · web viewkegiatan awal (10 menit) mengucapkan salam. berdoa....
TRANSCRIPT
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KimiaPersamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi Bimbingan Mengajar Kimia
(AKKC 351)
DOSEN PEMBIMBING:Dra. Sunarti, M. Pd
Dra. Atiek Winarti, M.P d, M. Sc
Oleh:Noor Baity
(A1C308028)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MAT EMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI/2
Semester : Ganjil
Pertemuan ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
B. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari dan industri
C. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami teori tumbukan untuk menjelaskan factor-faktor penentu
laju dan orde reaksi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
D. INDIKATOR
Menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan persamaan laju reaksi.
2. Menghitung orde reaksi berdasarkan data pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi.
3. Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data percobaan.
4. Menghitung harga konstanta laju suatu reaksi.
II. Materi Ajaran
Persamaan Laju Reaksi
Kita telah membahas pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi secara
kualitatif. Pada sub bab ini akan dibahas pengaruhnya secara kuantitatif.
Hubungan kuantitatif antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi dinyatakan
dalam suatu persamaan, yaitu persamaan laju reaksi.
Bentuk Persamaan Laju Reaksi
Bentuk persamaan laju reaksi dinyatakan sebagai berikut.
Untuk reaksi: mA + nB → pC + qD
Persamaan laju: v = k [A]x [B]y
dengan,
k = adalah tetapan jenis reaksi
x = adalah orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi A
y = adalah orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi B
Tetapan jenis reaksi (k) adalah suatu tetapan yang harganya bergantung
pada jenis pereaksi, suhu, dan katalis. Setiap reaksi mempunyai harga k tertentu
pada suhu tertentu. Harga k akan berubah jika suhu berubah. Reaksi yang
berlangsung cepat mempunyai harga k yang besar, sedangkan reaksi yang
berlangsung lambat mempunyai harga k yang kecil. Kenaikan suhu dan
penggunaan katalis umumnya memperbesar harga k.
Pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi disebut orde
atau tingkat reaksi. Reaksi diatas berorde x terhadap A dan berorde y terhadap B.
Orde reaksi keseluruhan adalah x + y. Orde reaksi tidak dapat dituliskan dari
persamaan laju reaksi, melainkan harus dari data percobaan. Orde reaksi biasanya
adalah suatu bilangan bualat positif sederhana (1 atau 2), tetapi ada juga yang
bernilai 0, , atau suatu bilangan negatif , misalnya -1.
Menentukan Persamaan Laju
Persamaan laju tidak dapat diturunkan dari stoikiometri reaksi tetapi
ditentukan dari percobaan. Salah satu cara menentukan persamaan laju adalah
metode laju awal. Menurut cara ini, laju diukur pada awal reaksi dengan
konsentrasi yang berbeda-beda. Untuk memahami metode ini, marilah kita
perhatikan reaksi antara ion amonium (NH4+) dengan ion nitrit (NO2
-) yang
datanya diberikan pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Data Laju Reaksin Ion Amonium dengan Ion Nitrit pada 25°C
NH4+(aq) + NO2
-(aq) → N2(g) + 2H2O(l)
Percobaan [NO2-] (M) [NH4
-] (M)Laju Awal
(M/dt)
1
2
3
4
5
6
0,0100
0,0200
0,0400
0,200
0,200
0,200
0,200
0,200
0,200
0,0202
0,0404
0,0606
5,4 x 10-7
10,8 x 10-7
21,5 x 10-7
10,8 x 10-7
21,6 x 10-7
32,4 x 10-7
Percobaan 1, 2, dan 3 dimaksudkan untuk menentukan orde reaksi
terhadap ion NO2-. Pada percobaan itu konsentrasi ion NO2
- diubah-ubah,
sementara konsentrasi ion NH4+ dibuat tetap. Dengan demikian, perubahan laju
reaksi semata-mata disebabkan oleh perubahan konsentrasi ion NO2-. Percobaan 4,
5, dan 6 dimaksudkan untuk menentukan orde reaksi terhadap ion NH4+. Pada
ketiga percobaan itu, konsentrasi ion NO2- yang dibuat tetap, sedangkan
konsentrasi NH4+ diubah-ubah. Perubahan laju reaksi semata-mata disebabkan
perubahan konsentrasi ion NH4+.
Bagaimanakah cara menentukan persamaan laju reaksi dari data percobaan
itu? Dari persamaan reaksi :
NH4+(aq) + NO2
-(aq) → N2(g) + 2H2O(l)
dapat ditulis persamaan laju sebagai :
v = k [NH4+]x [NO2
-]y
Orde reaksi terhadap NH4+, yaitu x, dapat ditentukan dengan
membandingkan dua percobaan dengan konsentrasi ion NO2- sama, misalnya
percobaan 5 dengan percobaan 4, atau percobaan 6 dengan percobaan 4.
2x = 2
x = 1
Orde reaksi terhadap NO2- , yaitu y, dapat ditentukan dengan
membandingkan dua percobaan dengan konsentrasi ion NH4+ sama, misalnya
percobaan 2 dengan percobaan 1, atau percobaan 3 dengan percobaan 1.
2y = 2
y = 1
Jadi, persamaan laju reaksi adalah :
v = k [NH4+]x [NO2
-]y
Selanjutnya, harga tetapan jenis reaksi (k) dapat ditentukan dengan
memasukkan salah satu data percobaan dari Tabel 3.3 ke dalam persamaan laju
reaksi. Misalnya, data petcobaan satu yang dipilih, maka harga k dihitung sebagai
berikut:
5,4 x 10-7 M s-1 = k x 0,200 M x 0,0100 M
= 2,7 10-4 M-1 s-1
(Data percobaan manapun yang disubstitusikan seyogianya akan menghasilkan
harga k yang sama).
Jadi, persamaan laju reaksi laju reaksi secara lengkap ditulis sebagai berikut.
v= 2,7 x 10-4 [NH4+][NO2
-]
Dengan mengetahui persamaan laju, maka laju reaksi dengan berbagai
konsentrasi dapat diramalkan. Misalnya, jika konsentrasi ion NO2- = 0,3 M dan
konsentrasi ion NH4+= 0,5 M, maka laju reaksinya adalah :
v = 2,7 x 10-4 x 0,3 x 0,5 Ms-1
= 4,05 x 10 -5 Ms-1
III. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Kooperatif
b. Model : NHT
c. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab,
penugasan.
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Mengucapkan salam.
2. Berdoa.
3. Mengabsen murid.
4. Apersepsi dan mengulas dengan menyegarkan kembali materi
sebelumnya. Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai
materi sebelumnya dan menghubungkannya dengan materi yang
akan disajikan.
5. Memotivasi siswa dengan cara menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (25 menit)
a. Kegiatan Guru:
1. Guru menjelaskan sedikit mengenai laju reaksi, orde reaksi dan
persamaan laju reaksi.
2. Guru menajikan contoh soal. (contoh soal dikerjakan bersama-
sama agar benar-benar memahami materi yang diajarkan dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
bagian materi yang dianggap belum paha/ belum jelas.
3. Guru membentuk kelompok kerja yang anggotanya terdiri dari 1-4
orang secara heterogen, yang setiap kelompoknya diberikan nomor
1-4 dimana nomor tersebut dimaksudkan sebagai nomor soal yang
harus dikerjakan.
4. Guru memberikan tes berupa beberapa soal kepada siswa disetiap
kelompok, yang diharapkan tiap siswa dalam kelompok
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan benar.
5. Guru membimbing siswa menyatakan pendapatnya terhadap
jawaban pertanyaan, dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya
dapat mengetahui jawaban tersebut.
6. Guru memanggil suatu nomor tertentu, dan memintanya mencoba
untuk menjawab pertanyaan serta memintanya maju kedepan untuk
menjawabnya kepada seluruh kelas.
7. Guru memberikan kesempatan pada siswa lain untuk memberikan
tanggapa, kemudian guru menunjuk nomor lain.
8. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada
kelompok/ siswa yang dapat menjawab semua pertanyaan yang
diberikan dengan benar.
b. Kegiatan Siswa:
1. Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh
guru mengenai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran, sehingga apa yang
dianggap belum paham atau belum jelas dapat ditanyakan kembali.
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai pembentukan
kelompok kerja.
4. Siswa mengerjakan soal–soal yang diberikan oleh guru dengan
sungguh–sungguh dan soal yang diberikan dapat didiskusikan
dengan kelompoknya masing–masing.
5. Setiap siswa/ kelompok diharapkan yakin akan jawaban soal yang
telah dikerjakan.
6. Siswa yang nomornya sesuai panggilan diminta mengacungkan
tangannya, dan mencoba menjawab pertanyaan kepada seluruh
kelas.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan siswa merefleksikan/ menyimpulkan pembelajaran pada
saat itu.
2. Guru memberikan tugas lanjutan untuk mengerjakan di rumah.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
V. Alat / Sumber / Bahan
A. SUMBER BELAJAR :
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Santosa, Sri Juan dkk. 2005. Kimia SMA Kelas XI. Klaten: Intan
Pariwara.
Utami, Budi, dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XI Program ilmu
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
B. ALAT : Papan tulis, spidol, lembar
tugas.
C. BAHAN : -
VI. Penilaian :
A. Penilaian Afektif : Sikap
B. Penilaian Psikomotor : Kinerja
C. Penilaian Kognitif : Tes tertulis
Banjarmasin, 08 Desember 2010
Guru Bidang Studi Kimia,
Noor Baity
NIM. A1C308028
LAMPIRAN
Tugas Kelompok
Kelompok : ………………
Anggota Kelompok : ………………
1. Untuk reaksi A + B → AB, diperoleh data sebagai berikut:
Jika konsentrasi A dinaikkan dua kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi dua
kali lebih besar. Jika konsentrasi A dan B masing- masing dinaikkan dua kali,
laju reaksi menjadi delapanlaki lebih besar. Tentukan persamaan laju reaksi
tersebut!
2. Reaksi antara nitrogen oksida dan gas klorin
2NO(g) + Cl2 (g) → 2NOCl(g)
Dari data hasil percobaan, reaksi diatas mempunyai persamaan laju reaksi
v = k [NO]2 [Cl2].
Nyatakan orde reaksi terhadap masing-masing pereaksi dan orde reaksi total!
3. Dari data percobaan: 2H2 (g) + 2NO (g) → N2 (g) + 2H2O (g) diperoleh data
sebagai berikut:
Percobaan [H2] awal M [NO] awal M Laju (M/dt)
1 0,1 0,1 3
2 0,1 0,5 15
3 0,3 0,1 27
Tentukanlah orde reaksi terhadap zat pereaksi dan persamaan laju reaksinya!
4. Dari data percobaan diketahui reaksi: 2NO (g) + Cl2 (g) → 2NOCl (g)
mempunyai persamaan laju reaksi, v = k [NO] [Cl2]. Jika konsentrasi NO 1,2
x 10-2 M dan konsentrasi Cl2 3,2 x 10-2 dan laju reaksi sebesar 1,4 x 10-1 .
Tentukan harga tetapan laju reaksinya!
Tugas Individu
1. Diketahui reaksi:
2Fe3+ (aq) + 3S2- (aq) → S (s) + 2FeS (s)
Diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut:
Percobaan [Fe3+ ]awal (M) [S2-]awal (M) Laju awal (M/dt)
1 0,1 0,1 2
2 0,2 0,1 8
3 0,2 0,2 16
4 0,2 0,3 54
Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap zat pereaksi.
b. Persamaan laju reaksi.
c. Tetapan laju reaksi.
d. Laju reaksi jika konsentrasi Fe3+ 0,2 M dan konsentrasi S2- 0,2 M.
2. Gambarkan grafik laju reaksi untuk:
a. v = k [A]0
b. v = k [A]1
c. v = k [A]2
JAWABAN PERTANYAAN
Tugas Kelompok
1. Untuk reaksi A + B → AB, diperoleh data sebagai berikut:
Jika konsentrasi A dinaikkan dua kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi dua
kali lebih besar. Jika konsentrasi A dan B masing- masing dinaikkan dua kali,
laju reaksi menjadi delapan kali lebih besar. Persamaan laju reaksi tersebut
adalah v = k [A] [B]2
2. Reaksi antara nitrogen oksida dan gas klorin
2NO(g) + Cl2 (g) → 2NOCl(g)
Persamaan laju reaksi: v = k [NO]2 [Cl2]
Jawab:
Orde reaksi terhadap NO adalah 2 dan orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.
Orde reaksi total = 2 +1 = 3.
3. Orde reaksi terhadap H2 ditentukan dari percobaan 1 dan 5:
=
=
=
=
x = 2
Orde reaksi terhadap NO ditentukan dari percobaan 1 dan 2:
=
=
=
y = 1
Persamaan laju reaksi: v = k [H2]2 [NO]
4. Diketahui : Reaksi: 2NO (g) + Cl2 (g) → 2NOCl (g)
v = k [NO] [Cl2]
[NO] = 1,2 x 10-2 M
[Cl2] = 3,2 x 10-2
v = 1,4 x 10-1
Ditanya: k = …?
Jawab:
v = k [NO] [Cl2]
1,4 x 10-1 = k (1,2 x 10-2) (3,2 x 10-2)
k = 36,45 /Mdt
Jadi harga tetapan laju reaksi dari percobaan diatas adalah 36,45 /Mdt
JAWABAN PERTANYAAN
Tugas Individu
1. a. Orde reaksi terhadap Fe3+ ditentukan dari percobaan 1 dan 2:
=
=
=
=
x = 2
Orde reaksi terhadap S2- ditentukan dari percobaan 2 dan 3:
=
=
=
y = 1
a. Persamaan laju reaksi: v = k [Fe3+]2 [S2-]
b. Harga tetapan reaksi dapat dihitung dengan cara memasukkan nilai orde
reaksi yang telah ditemukan kedalam salah satu persamaan hasil
percobaan.
Misal dari percobaan nomor 1:
v = k [Fe3+]2 [S2-]
maka
= 2.000
c. Jika [Fe3+] = 0,2 M dan [S2-] = 0,2 M maka,
v = k [Fe3+]2 [S2-]
= 2.000 (0,2)2 (0,2)
= 16 M/dt
2. Gambar grafik laju reaksi untuk:
a. v = k [A]0 Reaksi ini dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya
karena perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju
reaksi. Grafiknya:
b. v = k [A]1 Reaksi ini dikatakan berorde satu karena laju reaksi berbanding
lurus dengan konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi dinaikkan dua kali,
maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih cepat dari semula, dst.
Grafiknya:
c. v = k [A]2 Reaksi ini dikatakan berorde dua karena kenaikan laju reaksi
akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila
konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya akan naik
menjadi empat kali lipat dari semula. Grafiknya:
LAMPIRAN
PENILAIAN AFEKTIF
No Nama Siswa Aspek yang diamati R S T
1
1. Ketepatan jawaban dengan
pertanyaan.
2. Kekompakan dalam berdiskusi
3. Kejelasan penyampaian
2
1. Ketepatan jawaban dengan
pertanyaan.
2. Kekompakan dalam berdiskusi
3. Kejelasan penyampaian
3
1. Ketepatan jawaban dengan
pertanyaan.
2. Kekompakan dalam berdiskusi
3. Kejelasan penyampaian
4
1. Ketepatan jawaban dengan
pertanyaan.
2. Kekompakan dalam berdiskusi
3. Kejelasan penyampaian
Keterangan:
R = Rendah
S = Sedang
T = Tinggi
Skenario Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru : “Assalamu’alaikum Wr. Wb.......”
Siswa : “Wa’alakum salam Wr. Wb........”
Guru : “Selamat pagi anak-anak.............”
Siswa : “Pagi, Bu...........”
Guru : “Bagaimana kabar kalian hari ini ?”
Siswa : “Baik Bu.............”
Guru : “Alhamdulillah..... Baiklah sebelum kita memulai pelajaran kita hari ini
mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing.
Berdoa mulai.
Berdoa selesai.
Sebelumnya Ibu ingin absensi dulu. Bagaimana ketua kelas Amelia ada
yang tidak hadir?
Siswa : “Hadir semua Bu”
Guru : “Baik. (apersepsi) Minggu lalu kita sudah belajar tentang laju reaksi, ada
yang tahu apa itu laju reaksi? . (Guru memberikan apersepsi)
Siswa : “Saya Bu”
Guru : “Ya Mita”
Siswa : “Laju reaksi adalah …..”
Guru : “Ya bagus sekali, jadi anak-anak konsentrasi sangat berpengaruh dalam
penentuan laju reaksi dan orde reaksi, sesuai dengan pelajaran kita
minggu ini yaitu “ Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi” (menulis
judul di papan tulis)
Tujuan pembelajaran kita pada hari ini adalah:
Dapat menjelaskan persamaan laju reaksi.
Menghitung orde reaksi berdasarkan data pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi.
Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data percobaan.
Menghitung harga konstanta laju reaksi.
Kegiatan Inti
Guru : Baiklah langsung saja kita bahas tentang Persamaan laju reaksi, yang
menyatakan hubungan kuantitatif antara (v) dengan konsentrasi reaktan.
Persamaan laju reaksi dapat dituliskan sebagai:
v = k [A]x [B]y
dengan v laju reaksi satuannya (M/dt), k adalah tetapan laju reaksi ( /M
dt), [A] merupakan konsentrasi zat A dan [B] konsentrasi zat B, x: orde
reaksi zat A dan y : orde reaksi zat B.
Apa itu orde reaksi? Ada yang tahu?
Siswa : “Saya Bu”
Guru : “ Ya, silakan......”
Siswa : “Orde reaksi adalah pangkat Molaritas pada persamaan laju reaksi”.
Guru : “ Bagus sekali. Orde reaksi disebut juga tingkat reaksi. Penjumlahan x +
y adalah orde reaksi total. Orde reaksi tidak hanya ditentukan dari
persamaan reaksi, melainkan dari data percobaan.Ibu akan memberikan
contoh soal, (menuliskan contoh soal dipapan tulis).
Dari contoh soal yang Ibu berikan, ada yang ditanyakan?
Siswa : “Paham Bu”
Guru : “Grafik laju reaksi”. (menjelaskan dan menuliskan grafik orde reaksi
dipapan tulis).
Guru : “Kalian sudah paham?”
Siswa : “Sudah Bu”
Guru : “Baik, sekarang Ibu akan membagi kalian dalam kelompok yg terdiri dari
4 orang perkelompoknya, jumlah siswa ada 24 orang, jd ada 6
kelompok. Dan tiap orang dalam kelompok mendapatkan nomor urut
yang berbeda 1 sampai 4.
Silakan kalian bentuk kelompok yang heterogen.
Ya, disini Ibu akan membagikan kalian nomor urut dan lembar soal
dimana setiap orang dalam kelompok mengerjakan nomor soal sesuai
nomor urut masing-masing.
Sudah dpt semua soalnya?
Siswa : “Sudah Bu”
Guru : “Baik. Ibu harap kalian mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan
bisa menjelaskan jawabannya pada tiap anggota dalam kelompok.
Silakan kerjakan. (mengawasi jalannya kerja kelompok)
Sdh selesai?
Siswa : “Sudah Bu....”
Guru : “Sekarang kumpulkan jawabannya. Ibu akan memanggil salah satu
nomor dari salah satu kelompok, dan nomor yang Ibu panggil maju
kedepan untuk menjelaskan jawabannya dan begitu seterusnya.
Baiklah nomor 2 kelompok 3.
Siswa : “Saya Bu....”
Guru : “Ya, silakan maju kedepan”
(Siswa maju kedepan dan menjelaskan jawabannya)
Guru : “Bagaimana kelompok lain? Ada tanggapan atau ada yang berbeda?
Bagus. Nilai 10 buat kelompok 2 dan kelompok lainnya karena
jawabannya benar semua.
Dan kelompok yang memperoleh nilai tertinggi adalah kelompok 1.
Tepuk tangan untuk kelompok 1.
Kegiatan Akhir
Guru : “Apa yang dapat kalian tangkap dari pelajaran kita hari ini?
Siswa : “Saya Bu”
Guru : “Ya, silakan”
Siswa : “Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi
dengan konsentrasi pereaksi”.
Guru : “Yang lain ada yang ingin menambahkan?”
Siswa : “Saya Bu.......”
Guru : “Ya, silakan....”
Siswa : “Orde reaksi dan tetapan laju reaksi dapat dihitung berdasarkan data
pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi”.
Guru : “Bagus sekali. Jadi dari data percobaan kita dapat menentukan
persamaan laju reaksi, orde reaksi dan konstanta laju reaksi”.
Dan untuk memantapkan kalian mengenai materi ini, maka Ibu akan
memberikan kalian tugas yang dikerjakan dirumah. Minggu depan
dikumpul dan kita bahas soal yang belum dimengerti. (membagikan
tugas individu).
Semoga pembelajaran kita hari ini bermanfaat bagi kita semua. Ibu
akhiri, Wassalam’alaikum Wr. Wb”.