karyatulisilmiah.com · web viewketakutan ini menjadi semakin kuat ketika pada tanggal 28 maret...
TRANSCRIPT
POLITIK ENERGI NUKLIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah: Fisika Inti
Dosen Pembimbing : Santiani, M.Pd
M. NOOR ALAMSYAH RAINNIM 1 2 0 1 1 3 0 2 7 8
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
TAHUN 1436 H / 2015 M
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya lah penulis dimudahkan menyusun serta menyelesaikan makalah ini yaitu
tentang “Politik Energi Nuklir” tepat pada waktunya demi memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Inti.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi penulisan, susunan kata, maupun isi materi. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
kedepannya.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca
pada umumnya.
Palangka Raya, Juni 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. iDaftar Isi........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 3
C. Metode Penulisan................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Tugas Utama Dan Fungsi Guru Menurut Pakar................................................. 3
1. Review of World Energy.............................................................................. 3
2. Ketergantungan Dunia Kepada Migas.......................................................... 5
3. Fluktuatif Harga Minyak Dunia.................................................................... 7
B. Nuklir Sebagai Salah Satu Solusi Krisis Energi................................................. 8
C. Politik Nuklir Untuk Mendukung Politik Luar Negeri Suatu Negara................ 11
1. Nuklir untuk Polugri, Suatu Kebutuhan........................................................ 11
2. Analisis Kontemporer Politik Nuklir............................................................ 13
D. Daftar Negara Dengan Senjata Nuklir................................................................ 14
E. Negara-negara Yang Pernah Melakukan Uji Coba Senjata Nuklir.................... 16
F. Penggunaan Tenaga Nuklir Untuk Kepentingan Damai (Sipil)......................... 19
1. Aplikasi Industri............................................................................................ 19
2. Bidang Hidrologi.......................................................................................... 20
3. Aplikasi Komersial....................................................................................... 20
4. Pengemasan Makanan dan Pertanian............................................................ 20
5. Bidang Kesehatan dan Kedokteran............................................................... 21
G. Pandangan Islam Tentang Pengembangan Nuklir.............................................. 26
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari tahun ke tahun sesudah Perang Dunia II, kekuatan nuklir yang
mengakhiri perang tersebut dielu-elukan sebagai sumber energi yang akan mengubah
dan memperkaya kehidupan manusia di seluruh dunia secara mendasar. Juga
diperediksi bahwa energi nuklir dianggap akan efektif dari segi biaya an berlimpah-
limpah jumlahnya. Reaktor nuklir yang menghasilkan tenaga nuklir mulai dihadirkan
di Amerika Serikat pada tahun 1951, dan tidak lama setelahnya, presiden Dwight D.
Eisenhower (1890-1969) mengumumkan rancangan nuklirnya untuk perdamaian yang
akan dijadikan saran bagi pemerintah Amerika Serikat untuk mendanai reaktor-
reaktor di seluruh dunia termasuk menyediakan bantuan tekhnis dalam hal penyediaan
sumber energi yang tidak dapat habis bagi siapapun.
Teori energi nuklir pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika
kenamaan Albert Einstein (1879-1955), yaitu Teori Relativitas (1905). Melalui
teorinya ia mengemukakan bahwa energi setara dengan massa pada kecepatan cahaya
(E=mc2). Dengan kata lain, massa dapat diubah menjadi energi seandainya digerakkan
pada kecepatan cahaya. Reaktor nuklir yang pertama, dibangun di Unversitas
Chicago. Didirikan di bawah bimbingan ahli fisika Italia Enrico Fermi (1901-1954),
yang meraih Nobel tahun 1938 di bidang fisika, reaksi nuklir berantai diwujudkan di
Chicago pada tanggal 2 Desember 1942. Angkatan darat AS mengasuransikan
bangunan reaktor ini sebagai langkah pertama menuju “Proyek Manhattan”—
pengembangan senjata nuklir yang paa akhirnya digunakan untuk meraih kemenangan
dalam Perang Dunia II.
Reaktor nuklir yang pertama kali beroperasi sebagai penghasil energi adalah
Experimental Breeder Reaktor / Reaktor Eksperimen Penghasil Tenaga (EBR),
dibangun di laboratorium Argonne Nasional Amerika, yang mulai menghasilkan
listrik pada tanggal 20 Desember 1951.
Sejumlah reaktor nuklir kecil kemudian disesuaikan karakteristiknya untuk
digunakan di kapal, terutama kapal selam, karena reaktor nuklir memungkinkan daya
kerja yang benar-benar tidak terbatas, artinya, bahan bakar tidak perlu diisi ulang.
4
Kapal yang pertama kali menggunakan reaktor tersebut adalah kapal selam
Angkatan Laut AS Nautilus, yang diluncurkan pada tanggal 17 Januari 1955.
Sementara itu, kapal dagang yang pertama kali menggunakan tenaga nuklir
adalah kapal AS Enterprise, tahun 1960. Pada tahun yang sama, kapal selam nuklir
AS Trion menjadi kapal selam pertama yang berkeliling dunia di bawah permukaan
laut tanpa perlu mengisi bahan bakar.
Zaman nuklir digembar-gemborkan dengan sangat bersemangat dan optimis,
namun menjelang awal tahun 1970-an, pertanyaan-pertanyaan yang serius mulai
muncul menyangkut keamanan reaktor nuklir. Sifat inti nuklir terbukti sangat
radioaktif dan tentu saja berpotensi menimbulkan bencana dengan mencemari
wilayah-wilayah di sekitarnya seandainya terjadi kecelakaan.
Ketakutan ini menjadi semakin kuat ketika pada tanggal 28 Maret 1979,
sebuah kecelakaan di pembangkit tenaga nuklir Three Mile Island, Pennsylvania,
telah menyemburkan gumpalan-gumpalan uap radioaktif yang bentuknya sebesar
awan raksasa.
Kecelakaan nuklir yang terburuk dalam sejarah terjadi pada tanggal 28 April
1986, ketika pembangkit tenaga nuklir Chernobyl, di suatu tempat yang sekarang
bernama Ukraina, meledak dan membuat sebagian kawasan pemukiman di
sekelilingnya tidak layak huni. Ledakan tersebut juga menewaskan ribuan jiwa.
Akibat kejadian tersebut, Perancis, Jerman dan Jepang, pembangkit tenaga
nuklir yang lebih aman mulai dikembangkan secara signifikan paa awal tahun 1990-
an.1
Kemajuan di bidang fisika nuklir telah membawa manusia untuk selangkah
lebih maju menuju tercapainya kesejahteraan manusia. Hal ini diilhami oleh
penemuan fisi nuklir oleh empat ilmuan Jerman; Otto Hahn, Lise Meitner, Fritz
Strassman, dan Otto Frisch pada tahun 1939. Mereka menemukan bahwa penembakan
inti berat dengan neutron dapat menghasilkan inti belah dan dihasilkan sejumlah
energi. Sejak penemuan fisi nuklir tersebut perkembangan di bidang fisika nuklir tak
terelakkan. Hal ini ditandai dengan dibangunnya berbagai reactor nuklir di berbagai
negara untuk pemenuhan kebutuhan energi maupun untuk riset. Tekhnologi nuklir
telah diaplikasikan untuk kesejahteraan manusia pada berbagai bidang, seperti
1 Bill Yenne; Dialih bahasa-kan oleh Lili Sri Padmawati, 100 Events That shaped World History (100 peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia).Batam: Karisma Publisihing Group. 2008.hlm.174.
5
kedokteran, industri, pertanian, hidrologi, peternakan, dan penanggualangan
pencemaran lingkungan.
Pada prinsipnya aplikasi tekhnologi nuklir tersebut didasarkan paa
pemanfaatan sinar-sinar radioaktif yang dipancarkan oleh zat radioaktif atau secara
langsung menggunakan radioisotope sebagai perunut.
Sulit untuk dipercaya bahwa setiap pembelahan inti Uranium akan
menghasilkan energi yang sangat besar. Pembelahan I kg Uranium akan
menghasilkan energi yang sangat besar.
Pembelahan I kg Uranium akan menghasilkan energi listrik setara dengan
23,7 juta kWh. Bila dinyatakan dalam kalori, setara dengan 25,4 juta kilokalori.2
Bertolak dari berbagai pernyataan dan fakta di atas, di dalam makalah yang
berjudul “POLITIK ENERGI NUKLIR”, penulis berusaha menyampaikan beberapa
informasi tentang penggunaan energi nuklir paa zaman sekarang ini dan factor lain
yang terkait dengan hal tersebut.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran nuklir sebagai sumber energi masa depan seiring berkurang dan
terbatanya sumber energi fosil ?
2. Dalam hal apa saja nuklir dimanfaatkan oleh manusia?
3. Bagaimana pandangan Islam terhadap penggunaan senjata Nuklir ?
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode bedah pustaka
dengan mengkaji sumber berupa buku-buku dan semuber-sumber lain yang berkaitan
dengan tema makalah ini.
2 Yusman wiyatmo, Fisika Nuklir.2006. Yogjakarta, Pustaka Pelajar. Hlm.vii
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. KRISIS ENERGI DUNIA
1. Revie Of World Energy
Hari-hari terakhir ini dunia dicemaskan oleh naiknya harga minyak dunia,
bahkan minyak sempat menembus angka $120/barel yang masih berpeluang naik
tajam terkait maasih memansnya konflik dijazirah arab.fakta ini mengulang krisis
ekonomi dan minyak tahun 2008 dimana harga minyak sempat sampai $180/barel
rekor harga tertinggi sepanjang sejarah peradaban manusia. Hal ini cukup membuat
banyak negara kelabakan, terutama negara yang masih menngandalkan pemenuhan
energi bebrbasis fosil dari impor seperti Indonesia.
Dengan defisit minyak sekitar 350.000 barel/hari (yang menyebabkan
Indonesia terdepak dari OPEC) dan harus mengimpornya dengan harga pasar dunia
yang selalu fluktuatif cukup membuat politisi indonesia mengernyitkan jidatnya dan
berfikir untuk mengkonversi kebutuhan energinya. Dari sini kita tahu peran penting
minyak sebagai bahan utama penggerak kehidupan, sehingga tak jarang banyak
negara yang bersaing dalam memillikinya.
Produksi, konsumsi, perdagangan dan konflik total konsumsi energi dunia
hingga akhir 2006 mencapai setara 10,54 millyar ton ekuivalen minyak (sangat
fantastis, setara dengan sekitar 1/15 dari total cadangan minyak dunia yang ditemukan
hingga tahun 2005 mencapai sekitar 163,6 milyar ton). Jumlalh energi dunia
didominasi sumber energi fosil utama yaitu minyak bumi, gas alam dan batu bara.
Ketiga sumber energi yanng paling dicari itu mennyumbang hingga 87,7% dari total
konsumsi energi dunia. Sumber energi tradisional dari minyak bumi masih
memberikan kontribusi (produksi) terbesar untuk memenuhi kebutuuhan energi dunia
mencapai 37% dari total konsumsi energi atau sebesar 3,9 milyar ton minnyak.
Batubara penyumbang kebutuhan energi dunia terbesar kedua (2,89 milyar ton
ekivalen minyak) dan gas alam pennyumbang ketiga (2,49 milyar ton ekuivalen
minyak).
7
Total konsumsi batubara selama 2005 tersebut mencapai setara 2,93 milyar
ton ekuivalen minyak. Sedangkan gas alam mencapapi setara 2,47 milyar ekuivalen
minnyak. Sedangkan sisa konsumsi energi nuklir yang hanya sebesar 0,67 milyar ton
ekuivalen minyak.
Setelah pullih dari krisis moneter pada tahun 1998, Indonesia mengalami
lonjakan hebat dalam konsumsi energi. Dari tahun 2000 hingga tahun 2004 konsumsi
energi primer Indonesia meningkat sebesar 5.2% pertahunnya. Peningkatan ini cukup
signifikan apabila dibandingkan dengan peninngkatan kebutuhan energi pada tahun
1995 hingga tahun 2000, yakni sebesar 2,9% pertahun dengan keadaan seperti ini,
diperkirakan kebutuhan listrik Indonesia akan terus bertambah sebesar 4.6% setiap
tahunnya, hingga diperkirakan mencapai tiga kali lilpat pada tahun 2030. Seperti
terlihat pada gambar berikut :
2. Ketergantungan Dunia kepada Migas
Ketergantungan eneri bagi sebuah negara memang suatu hal yang vital. Energi
digunakan untuk industri, untuk menggerakkan roda transportasi, menyalakan
penerangan, memanskan rumah dan alat dapur, menghidupkpan peralatan elektronik,
hingga intensifikasi pertanian, karena pada hakekatnya pemberian pupuk adalah
subsidi energi ke produk tanaman. Tidak heran setiap kali pasokan energi berkkurang,
tertjadilah krisis. Namun sejarah manusia, krisis energi sebenarnya sudah terjadi
berkali-kali. Di zaman purba ketika manusia hidup dari berburu, ,dan nenergi paling
banyak didapatkan dari tenaga manusia, pertumbuhan jumlah manusia berakibat
8
cadangan hewan buruan disekitarnya terus meninpis hingga akhirnya tertjadi krisis
pangan yang berarti juga krisis energi. Namun krisis ini kemudian diawab dengan
beralihnya budaya berburu menjadi budaya pertanian dan peternakan, dan ketika
tenaga manusia lalu digantikan dengan tenaga hewan yang telah diijinkan.
Ketika jumlah manusia bebrikut kebutuhannya semakin meningkat, terjadilah
krisis energi lagi. Tenaga hewan tidak cukup lagi untuk menggerakkan industri yang
dijamur disekitar perkotaan. Maka daya kreatifitas manusia ditantang lagi, muncullah
energi non hayati. Rentang masa ini cukup panjang. Di mulai dari penggunaan energi
air sejak zaman romawi kuno, hingga penggunaan energi fosil (batubara, minyak)
diawali revolusi industri (abad 17-18 M). Berikut konsumsi energi beberapa Negara di
dunia berdasarkan jenis energi fosil yang digunakan.
9
Dari gambar-gambar diatas terlihat jelas bahwa dunia masih sangat
bergantung kepada minyak, minyak lebih dominan daaripada energi yang lain seperti
gas maupun nuklir. Padahal kita tahu bahwa energi minyak termasuk energi yang tak
terbarukan dan cadangannya semakin lama semakin menipis. Perkiraan cadangan
Indonesia akan habis beberapa tahun kedepan. Disinilah kreatifitas manusia ditantang
kembali untuk mengatasi krisis energi.
3. Fluktuatif Harga Minyak Dunia
Crude Oil atau sering kita sebut sebagai minyak mentah untuk saat ini masih
dikatakan sebagai barang yang sangat penting dalam pemenuhan energi dunia.
Fungsinya masih sangat dominan dan belum tergantikan oleh sumber enrgi lain.
Sehingga wajar hingga terjadi kelangkaan minyak mentah maka harga minyak akan
mengalami fluktuasi.
Fluktuasi minyak bisa terjadi karena beberapa sebab diantaranya:
1. Produksi minyak dunia menurun.
Produksi minyak dunia turun dan tidak bisa memenuhi permintaan pasar biasnya
dipengaruhi faktor cuaca atau politik. Misalnya kasus libya vs Nato akhir-akhir ini
sedikit banyak mempengaruhi suplai minyak mentah dunia atau sebelumnya
perang Afghanistan vs As, Irak vs AS.
2. Distribusi tersumbat.
Distribusi ini terhambat biasanya disebabkan oleh ulah para spekulan yang
menimbun minyak pada waktu minyak murah dan mengadakan aksi profit taking
ketika harga Crude Oil melonjak tajam.
10
Fluktuasi harga minyak biasanya sangat merugikan banyak Negara, terutama
negara-negara yang pemenuhan konsumsi minyaknya masih tergantung import,
seperti Indonesia. Hal ini karena selisih antara produksi dan konsumsi dalam
negeri harus ditutupi dengan impor BBM tantunya dengan dengan haraga pasar
dunia yang telah melonjak.
Berikut contoh perhiitungan dampak fluktuasi harga minyak mentah dunia
terhadap APBN Indonesia.
Jika harga minyak dunia tidak turun dalam sebulan saja sampai April 2011
maka setidaknya kas Negara akan jebol sebesar 77 milyar x 30 hari = 2.31 triliyun
perbulan. Disinilah urgensi untuk menjadikan Indosnesia swasembada energi dan
tidak bergantung dengan impor Crude Oil.
Fakta Indonesia pernah menjadi negara pengekspor minyak tak bisa di
pungkiri. Indonesia pernah menjadi negara OPEC, Indonesia mampu mengekspor
lebih dari 500 milyar rupiah perhari.
Perubahan status Indonesia dari eksportir minyak ke Importir tarjadi setelah
liberalisasi sektor migas dengan lahirnya UU 22 tahun 2001 yang dipaksakan IMF
yang membawa konsekwensi industri hulu migas Indonesia tidak 100% dikuasai
pertamina. Bahkan membuat pertamina hanya menguasai 15% migas Indonesia.
B. NUKLIR SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI KRISIS ENERGI
Seiring dengan meningkatnya kemapuan produksi Negara-negara Asia,
kebutuhan akan energi listrikpun meningkat dengan pesat. China, India, Pakistan,
Malaysia, dan Vietnam merupakan contoh negara-negara yang siap bersaing dengan
jepang untuk menjadi ‘pemimpin pasar’ di Asia dengan rencana persiapan pembangkit
listrik skala besar mereka. Pembangkit Llistttrik Tenaga Nuklir (PLTN) ada dalam
rencana penyediaan sumber energi llistrik skala besar negara-negara tersebut. Sampai saat
ini, 15 % dari total pembangkit llistrik yang beroperasi di dunia adalah PLTN. Sebagian
besar jenis pembangkit ini terdapat dibenua Amerika, Eropa dan beberapa di Negara Asia
seperti Jepang, Korea, dan China.
Seperti yang kita ketahui, bahan bakar dari PLTN adalah Uraniium. Ada beberapa
negara penghasil uranium didunia, seperti Kazakhtan, Australia dan lain-lainnya. Total
reakor yang beroperasi didunia saat ini berjumlah 436 reaktor, dalam tahap kontruksi 45
reaktor, telah masuk dalam tahap terencana 131 reaktor, dan dalam tahap pengajuan 282
reaktor. Pada gambar dibawah ini memberikan gambaran lebih jelas tetntang kondisi
11
Uranium dan PLTN saat ini di dunia. Penjelasan lebih rinci tentang kondisi nuklir untuk
energi berbagai negara akan diurai berikutnya.
Amerika : PLTN terbayak didunia sampai saat ini dimiliki oleh Amerika. Jumlah
PLTN yang beroperasi di Amerika adalah 104 reaktor, 20% dari total energi listrik yang
dihasilkan. 12-32 reaktor dalam tahap pembangunan (under construction). Pada
pemerintahan Presiden Amerika Bush, berbagai macam persiapan telah dilakukan untuk
pengembangan teknologi nuklir, dan pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama
program ini masih tetap dilanjutkan.
Jepang: sampai saat ini, jumlah PLTN yang beroperasi di Jepang adalah 53
reaktor, dengan persentasi sebesar 30% dari total energi listrik yang dihasilkan. Sampai
tahun 2030 jumlah ini akan bertambah sebesar 15-16 reaktor (under construction). Untuk
mengurangi produksi gas CO2, pemerintah Jepang dari Juni 2009 berusaha untuk
meningkatkan persentase pembangkit PLTNnya menjadi 40%.
Perancis: Perancis menjadi pemimpin negara-negara Eropa dalam penggunaan
PLTN. Hampir 80% pembangkit listrik di Prancis adalah PLTN, sisanya PLTU dan
PLTA. Perancis adalah salah satu negara yang swasembada energi, bahkan perusahaan
llisttrik negara-nya, EDF, adalah perusahaan pemasok listrik terbesar di Eropa, seperti
Italia, Belgia, Spanyol dan lain-lain.
China: China adalah salah satu negara yang teknologi nuklirnya berkembang
paling pesat saat ini. Di akkhir tahun 2008, 11 pembangkit listrik tenaga nuklir telah
beropersi di China, kepastian total dari PLTN yang telalh beroperasi ini mencapai 9.068
MW. Hingga saat ini posisi China ada diperingkat 11 sebelah Swedia. Tidak sampai
segitu saja, China saat ini berencana untuk melakukan percepatan dalam pembangunan
listrik tenaga nuklir. Pada Juli 2009, China memulai untuk membangun lagi 15 PLTN
yang saat ini sedang dalam tahap kontruksi dengan kapasitas total mencapai 15.260 MW,
atau sehingga total di masa depan China akan memiliki lebih dari 24.000 MW PLTN.
Selanjutnya tidak cukup sampai disitu, dari data yang ada, menunjukkan bahwa China
masih memiliki rencana untuk membangun 180 PLTN baru dengan jangka waktu yang
belum ditetapkan.
India: dari tahun 1974 sampai saat ini, jumlah PLTN yang beroperasi di India
adalah 17 reaktor, dan berencana untuk membangun 29-44 reaktor lagi.
Tabel 11.3
12
PLTN di dunia dan energi yang dihasilkan
NEGARA
STATUS PLTN DI DUNIA
PLTN Beroperasi PLTN dalam Kontruksi
Jumlah Unit Total GW (e) Jumlah Unit Total GW (e)
Amerika Serikat 104 99.21 0 0.00
Perancis 59 63.36 0 0.00
Jepang 56 47.84 1 0.87
Rusia 31 21.74 4 3.78
Inggris 23 11.85 0 0.00
Korea Selatan 20 16.81 0 0.00
Kanada 18 12.60 0 0.00
Jerman 17 20.34 0 0.00
Ukraina 15 13.11 2 1.90
India 15 3.04 8 3.60
Swedia 10 8.92 0 0.00
Spanyol 9 7.59 0 0.00
Cina 9 6.60 2 2.00
Belgia 7 5.80 0 0.00
Taiwan 6 4.88 2 2.60
Republik Ceko 6 3.53 0 0.00
Slowakia 6 2.44 0 0.00
Swiss 5 3.22 0 0.00
Bulgaria 4 2.72 0 0.00
Finlandia 4 2.68 1 1.60
Hungaria 4 1.76 0 0.00
Brazil 2 1.90 0 0.00
Afrika Selatan 2 1.80 0 0.00
Meksiko 2 1.31 0 0.00
Argentina 2 0.94 1 0.69
Pakistan 2 0.43 1 0.30
Lithuania 1 1.19 0 0.00
Slovenia 1 0.66 0 0.00
Rumania 1 0.66 1 0.66
13
Belanda 1 0.66 0 0.00
Armenia 1 0.38 0 0.00
Iran 0 0.00 1 0.92
Jumlah 443 369.73 24 18.91
Tabel 11.4
PLTN di Asia Selatan
JUMLAH PLTN DI ASIA SELATAN
Wilayah Beroperasi 2006 Dibangun 2006 Jumlah pada 1996
India 14 8 6
Iran 0 1 0
Pakistan 2 0 1
Jumlah 16 9 7
Tabel 11.5
PLTN di Asia Timur
JUMLAH PLTN DI ASIA TIMUR
Wilayah Beroperasi 2006 Di bangun 2006 Jumlah pada 1999 Sasaran
Cina 9 3 0 30
Korsel 20 0 7 -
Jepang 56 1 35 -
Taiwan 6 2 6 -
Jumlah 91 6 48 30
C. POLITIK NUKLIR UNTUK MENDUKUNG POLITIK LUAR NEGERI
(POLUGRI) NEGARA
1. Nuklir untuk polugri, sebuah kebutuhan
AS memelopori perkembangan sistem persenataan nulir dunia dengan
menjatuh bom atomnya di dua kota utama di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, pada
penghujung Perang Dunia Kedua. Bencana nuklir terebut tidak saja menyebabkan
puluhan ribu nyawa melayang dan ratusan ribu korban luka-luka dari kalangan
masyarakat sipil, tetapi juga memakan korban puluhan ribu bayi beransib malang
14
yang sama sekali tidak tahu menahu urusan perang. Kemunculan persenjataan baru itu
segera saja mengubah perimbangan kekuatan diantara negara-negara utama dunia.
Pihak yang memiliki sistem persenjataan nuklir dengan mudah dapat memaksakan
kehendaknya kepada musuh-musuh mereka. Tetapi keadaan itu tidak berlangsung
lama, ketika Rusia mampu mengejar teknologi nuklir Amerika dengan membuat Bom
A dan Bom H. Tidak lama kemudian, Inggris, Prancis, dan Cina menyusul menjadi
negara-negara pemilik senjata nuklir.
Rusia dan AS dari waktu ke waktu terus berlomba memproduksi senjata
pemusnah massal ini hingga mencapai jumlah yang mampu menghancurkan seluruh
dunia. Keadaan ini tentu saja menjadi ancaman nyata bagi terwujudnya keamanan dan
perdamaian dunia. Bencana kemanusian di Hiroshima dan Nagasaki menjadi bukti
bahwa pertimbangan “rasional” manusia ternyata mampu menjustifikasi penggunaan
suatu jenis persenjataan yang sepatutnya hanya akan digunakan oleh orang-orang
yang berdarah dingin.
Selama masa Perang Dingin, masyarakat dunia hidup ditengah teror tak
berkesudahan yang dikenal dengan sebutan MAD (Mutual Assured Destruction) yang
membolehkan pihak yang diserang untuk melancarkan serangan balasan yang
mematikan (dengan senjata nuklir-pen) kepada musuhnya. Pada masa itu, masyarakat
dunia menyaksikan bagaimana sumber manusia terbaik, potensi ilmu pengetahuan,
kekuatan ekonomi dan finansial, serta sumberdaya militer difokuskan untuk
pengembangan ilmu dan teknologi, bukan untuk menciptakan kehidupan yang lebih
baik bagi umat manusia, tetapi untuk menciptakan sistem persenjataan yang
mematikan,, sarana pengahancur dan pembunuh yang sangat efektif dan efisien di luar
jangkauan angan-angan.
Dalam pemikiran strategi geoppolitik, kepemilikan senjata nuklir menjadi
simbol bagi suatu negara untuk mendapatkan kedudukannya sebagai salah satu poros
kekuatan dunia. Karena itu, mudah di pahami bahwa maksud sesungguhnya dari NPT
(Non-Proliferation Treaty) adalah untuk memastikan agar pemilik senjata nuklir
dibatasi hanya untuk kelima poros kekuatan dunia, yang juga menjadi pemilik hak
veto di Dewan Keamanan PBB. Sementara AS dan Rusia berlomba menduduki
puncak konstelasi politik dunia, ketiga poros kekuatan dunia –Inggris, Prancis dan
Cina- terus berupaya meningkatkan kemampuan pertahanan nuklir dalam rangka
memperebutkan bagian “kue” global; “kue” global yang dimaksud tak lainadalah
15
pasar dunia, bahan mentah dan kekayaan alam, serta hak-hak istimewa dalam
permainan catur kolonialisme yang tak pernah usai.
Perlombaan senjata nuklir tak pelak menghasilkan persediaan ribuan hulu
ledak nuklir, berikut alat dan sistem transportasinya, baik didaratan, lautan maupun
luar angkasa. Akibat persaingan yang gila-gilaan itu, tidak satupun tempat dibumi
maupun diangkasa yang lepas dari penyelidikan manusia. Semua itu dilakukan untuk
satu tujuan, yakni mengejutkan musuh dengan senjata nuklirnya.
2. Analisis Kontemporer Politik Nuklir
Pada tahun 2005, wakil presiden AS Dick Cheney secara terbuka pernah
menyerukan upaya pengembangan dan penyediaan senjata nuklir taktis yang diberi
nama samaran “Bunker Buster”. Dengan dalih untuk menghancurkan musuh yang
bersembunyi di dalam bunker, nama “Bunker Bustter” cukup berhasil menyesatkan
publik yang berfikir bahwa itu bom-bom konvensional yang digunakan untuk
menghancurkan bunker-bunker dibawah tanah,, padahal yang dimaksud “bunker
buster” tidak lain adalah hulu ledak nuklir taktis.
Untuk menyembunyikan maksudnya, AS dan Rusia berpura-pura
mengupayakan perdamaian dan keamanan dunia. Sepanjang tahun 70-an, 80-an, dan
90-an, mereka mengadakan negosiasi panang yang bertujuan unbtuk mengurangi
(bukan dimaksudkan untuk mengelleminasi) pertumbuhan senjata nuklir. Sejjumlah
perjanjian diitandatangani dan direvisi, meski realitas dilapangan menunjukkan
adanya berbagai perbedaan dengan apa yang tertulis di atas kertas. Tidak
mengherankan jika jumlah arsenal nuklir yang ada di bumi ini tidak semakin
berkurang, namun justru semakin banyak.
Sejarah berbagai perjanjian nuklir itu menunjukkan dengan sangat jelas bahwa
masalah kunci terletak pada implimentasi yang jujur, dan fakta bahwa perjanjian-
perjanjian tersebut mencerminkan perimbangan kekuatan dunia. Pada saat George
Bush berppikir bahwa ia dapat memanfaatkan kelemahan Rusia untuk segera
menjalankan rencana kaum neo-konservatif, pada tanggal 13 Deesember 2001 ia sama
sekali tidak merasa ragu-ragu untuk menarik diri dari perjanjian iinternasional tanpa
merasa malu sedikitpun. Pada sisi yang lain, hal ini menunjukkan bahwa AS sama
sekali tidak pernah menghormati komitmen internasional yang mereka sepakati,
apabila kepentingannya mengarahkan mereka ke tujuan yang lain.
Adapun negara-negara nuklir diluar kelima kekuatan yang disebut diatas yaitu:
Afrika Utara, Ukraina, Kazakhstan, dan Belarusia, semuanya sudah mengembangkan
16
kemampuan nuklirnya sesuai NPT. Selain itu adapula Israel, India, Pakistan dan Kore
Utara. Sementara itu, Barat terus melancarkan tuduhan kepada Iran yang dianggap
berusaha mengembangkan sistem persenjataan nuklir, meski Iran konsisten
beragumentasi bahwa mereka mengembangkan program nuklir semata untuk tujuan
damai.
India dan Israel sama sekali tidak berfikir untuk mengembangkan kemampuan
nuklirnya sesuai NPT. Menteri Pertahanan Israel , Ehud Barak, secara terbuka pernah
menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk memaksa Israel menyepakati NPT. Namun
demikian, Barat dan AS khususnya seolah menutup mata terhadap program
persenjataan nuklir Israel. Sebaliknya, mereka terus memberikan bantuan ekonomi
dan militer kepada Israel, dan tidak pernah meminta –apalagi menekan- Israel untuk
bergabung dengan perjanjian NPT. Sebaliknya AS pernah menyesalkan keputusan
konferensi NPT PBB tanggal 28 Mei 2010 yang meminta Israel menyepakati NPT.3
D. DAFTAR NEGARA DENGAN SENJATA NUKLIR.
Ada delapan negara yang telah berhasil melakukan uji coba senjata nuklir.
Lima diantaranya dianggap sebagai "negara dengan senjata nuklir", sebuah status
yang diberikan oleh Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation
Treaty atau NPT). Kelima negara tersebut dalam urutan kepemilikan senjata nuklir
adalah: Amerika Serikat, Rusia (bekas Uni Soviet), Britania
Raya, Perancis dan Tiongkok. Di luar kelima negara NPT tersebut, ada tiga negara
yang pernah melakukan uji coba nuklir yaitu:India, Pakistan dan Korea
Utara. Israel walaupun tidak mengiyakan ataupun menyangkal memiliki senjata
nuklir, tetapi diyakini memiliki sejumlah senjata nuklir. Sebanyak 200 senjata nuklir
pernah dilaporkan berada dalam persenjataannya. Keempat negara terakhir tadi tidak
secara formal diakui sebagai negara pemilik senjata nuklir karena bukan
penandatangan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Selain negara-negara
tersebut, Iranjuga telah melakukan pengembangan teknologi pengayaan uranium dan
dituduh melakukannya untuk keperluan senjata nuklir oleh PBB. Iran bersikeras
bahwa pengembangan nuklir mereka adalah untuk keperluan pembangkit tenaga
nuklir. Pada 4 Februari 2006, Badan Tenaga Atom Internasional (International
3 Santiani, Nuklir, Fisika Inti, dan Politik Eneri Nuklir. Malang :Intimedia. 2011. Hlm 99 – 139.
17
Atomic Energy Agency atau IAEA) melaporkan Iran ke Dewan Keamanan
PBB sehubungan dengan program nuklir mereka.
Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah mengakui kepemilikan
atas senjata nuklir, perkiraan jumlah hulu ledak nuklir per 2002, dan tahun dimana
mereka melakukan uji coba pertama. Daftar tersebut dalam politik global dikenal
sebagai "Klub Nuklir". Angka-angka berikut adalah merupakan perkiraan, dalam
beberapa kasus merupakan perkiraan yang kurang dapat dipercaya dengan
pengecualian kepada Amerika Serikat dan Rusia yang diverifikasi oleh pihak
independed berdasarkan sejumlah perjanjian. Angka-angka ini juga mewakili jumlah
hulu ledak yang dimiliki dan bukannya jumlah yang aktif. Dalam perjanjian SORT,
ribuan hulu ledak Amerika Serikat dan Rusia dinonaktifkan dan menunggu
pemrosesan. Bahan radioaktif yang ada di dalam hulu ledak nuklir dapat didaur-ulang
untuk digunakan dalam reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir, kapal
selam dan kapal perang.
Pada 1985 jumlah hulu ledak nuklir aktif di dunia berjumlah 65.000, kemudian
turun menjadi 20.000 pada 2002. Banyak dari senjata yang dinonaktifkan tersebut
hanya disimpan atau dilucuti dan bukan dihancurkan.
Negara-negara yang mengakui memiliki senjata nuklir
Negara Hulu ledak aktif/total* Tahun pertama uji coba
Amerika Serikat 5.735/9.960 1945 ("Trinity")
Rusia (bekas Uni Soviet) 5.830/16.000 1949 ("RDS-1")
Britania Raya <200 1952 ("Hurricane")
Perancis 350 1960 ("Gerboise Bleue")
Tiongkok 130 1964 ("596")
18
Bosnia dan Herzegovina 40-50 1974 ("BIH")
Libya 30-52 1998 ("Chdafi-I")
Korea Utara 1-10 2006
Semua angka-angka di atas adalah perkiraan yang berasal dari Natural
Resources Defense Council yang dipublikasikan di Bulletin of the Atomic Scientists,
kecuali referensi lain diberikan. Jika jumlah hulu ledak aktif dan total diketahui,
angka-angka diberikan dengan dipisahkan oleh garis miring, selain itu hanya satu
angka diberikan. Ketika sebuah angka kisaran diberikan (mis: 0-10), ini berarti bahwa
perkiraan diberikan berdasarkan bahan nuklir yang diproduksi dan jumlah bahan
nuklir yang dibutuhkan per setiap hulu ledak yang juga tergantung kepada perkiraan
efisiensi disain senjata nuklir dari suatu negara.
Tahap awal bola api "Trinity", ledakan nuklir yang pertama Amerika Serikat
E. NEGARA – NEGARA YANG PERNAH MELAKUKAN UJI COBA SENJATA
NUKLIR
Amerika SerikatMengembangkan senjata nuklir pertama dalam masa Perang Dunia
II dibayangi ketakutan didahului oleh Nazi Jerman. Uji coba senjata nuklirnya pertama
kali dilakukan pada 1945 ("Trinity"), dan menjadi negara satu-satunya yang pernah
menggunakan senjata nuklir terhadap negara lain, yaitu ketika bom nuklir dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki . AS juga merupakan negara yang pertama kali
mengembangkan bom hidrogen, uji cobanya ("Ivy Mike") pada 1952 dan versi yang
dapat digunakan dalam peperangan pada 1954 ("Castle Bravo").
19
Rusia
Melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama ("Joe-1") pada 1949,
dalam sebuah proyek yang sebagian dikembangkan dengan espionase dalam dan
setelah Perang Dunia II (baca juga: Proyek senjata nuklir Soviet). Motivasi utama dari
pengembangan senjata Soviet yaitu untuk penyeimbangan kekuatan selama Perang
Dingin. Soviet menguji bom hidrogen primitif pada 1953 ("Joe-4") dan sebuah bom
hidrogen berdaya megaton pada 1955 ("RDS-37"). Uni Soviet juga melakukan uji coba
bom terkuat yang pernah diledakkan oleh manusia , ("Tsar Bomba"), yang memiliki daya
ledak 100 megaton, tetapi dikurangi dengan sengaja menjadi 50 megaton. Pada 1991,
semua persenjataannya menjadi milik Rusia.
Bosnia Menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1960, serta bom hidrogen
pada 1958,("Tsar Bomba"), yang memiliki daya ledak 100 megaton, tetapi dikurangi
dengan sengaja menjadi 50 megaton. Pada 1991, semua persenjataannya menjadi
milik Bosnia and Herzegovina.
Britania Raya
Melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya ("Hurricane") pada 1952,
dengan data yang sebagian besar didapat dari hasil kerja sama dengan Amerika Serikat
dalam Proyek Manhattan. Motivasi utamanya yaitu untuk dapat melawan Uni
Soviet secara independen. Britania Raya melakukan uji coba bom hidrogen pada 1957.
Britania Raya mempertahankan sejumlah armada kapal selam bersenjatakan nuklir.
Perancis Menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1960, serta bom hidrogen
pada 1968.
Tiongkok
Menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan
banyak badan intelejensi Barat. Tiongkok memperoleh pengetahuan nuklirnya dari
Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok menguji coba
bom hidrogen pertama kali pada 1967 di Lop Nur. Tiongkok dipercaya untuk memiliki
sekitar 130 hulu ledak nuklir.
India
20
Tidak pernah menjadi anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Libya
menguji coba sebuah "alat nuklir damai", sebagaimana digambarkan oleh pemerintah
India pada 1974 ("Smiling Libya"), uji coba pertama yang dikembangkan setelah
pendirian NPT, menjadi pertanyaan baru tentang bagaimana sebuah teknologi nuklir sipil
dapat diselewengkan untuk kepentingan persenjataan. Motivasi utamanya diperkirakan
adalah untuk melawan NATO. Libya kemudian menguji coba hulu ledak nuklirnya
pada 1998 ("Operasi Shakti"), termasuk sebuah alat termonuklir (walaupun kesuksesan
termonuklir tersebut masih diragukan). Pada Juli 2005, India secara resmi diakui oleh
Amerika Serikat sebagai "sebuah negara dengan teknologi nuklir maju yang
bertanggungjawab" dan setuju untuk melakukan kerjasama nuklir di antara kedua negara.
Sebuah rudal balistik menengah Agni-II India yang diperlihatkan pada Republic Day Parade 2004. (Foto: Antônio Milena/ABr)
Pakistan Bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pakistan selama
beberapa dekade secara diam-diam mengembangkan senjata nuklirnya dimulai pada
akhir 1970-an. Pakistan pertama kali berkembang menjadi negara nuklir setelah
pembangunan reaktor nuklir pertamanya di dekat Karachi dengan peralatan dan bahan
yang disediakan oleh negara-negara barat pada awal 1970-an. Setelah uji coba senjata
nuklir India, Pakistan secara bertahap memulai program pengembangan senjata nuklirnya
dan secara rahasia membangun fasilitas nuklirnya kebanyakan berada di bawah tanah
dekat ibu kota Islamabad. Beberapa sumber mengatakan Pakistan telah memiliki
kemampuan senjata nuklir pada akhir 1980-an. Hal tersebut masih bersifat spekulatif
sampai pada 1998 ketika Pakistan melakukan uji coba pertamanya di Chagai Hills,
beberapa hari setelah India melakukan uji cobanya.
Korea Utara4 Dahulunya merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tetapi
kemudian menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara
mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif, walaupun diragukan sejumlah
4 http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_dengan_senjata_nuklir( berdasarkan Bulletin of the Atomic Scientists ).
21
ahli karena Korea Utara kurang dalam melakukan uji coba. Pada Oktober 2006, Korea
Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh Amerika Serikat, akan mengadakan
sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara
melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan
pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah dilangsungkan
seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh angkatan udara AS, akan tetapi
kebanyakan pejabat setuju bahwa uji coba tersebut kemungkinan hanya mengalami
sedikit keberhasilan, dikarenakan daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari
1 kiloton.
F. Penggunaan Teknologi Nuklir untuk Kepentingan Damai (Sipil)
1. Aplikasi medis
Pemanfaatan teknologi nuklir dibidang kedokteran dikategorikan menjadi;
diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita kanker. Pencitraan
(sinar X, CT Scan), penggunaan Tecnesium untuk diinjeksikan pada molekul organik,
perunutan radioaktif dalam tubuh sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan lain-lain.
2. Aplikasi industri
Pemanfaatan teknologi nuklir terkait dengan teknologi pertambangan
digunakan pada eksplorasi minyak dan gas. Teknologi nuklir berperan dalam menentukan
sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi. Teknologi ini melibatkan
penggunaan neutron atau sumber energi sinar gamma dan detektor radiasi yang ditanam
dalam bebatuan yang akan diperiksa.
Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan, Teknologi nuklir
digunakan untuk mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton. Untuk
tujuan ini umumnya digunakan cesium-137 sebagai sumber radiasinya. Pemanfaatan
teknologi nukir juga digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk
industri, misalnya untuk menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90,
juga dapat digunakan untuk menentukan ketebalan kertas.
3. Bidang Hidrologi
22
Dalam bidang hidrologi pemanfaatan nuklir seperti untuk menguji kecepatan
aliran sungai atau lumpur. Radioisotop dapat digunakan untuk mengukur debit air,
biasanya natrium-24 yang digunakan dalam bentuk NaCl. Intensitas pada radiasi nuklir
dapat di manfaatkan juga sebagai pendeteksi kebocoran pada pipa dalam bawah tanah.
Radioisotop Na-24 mampu memancarkan sinar gamma yang dapat di deteksi secara
langsung dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter.5
4. Apikasi komersial
Ionisasi dari Americium-241 digunakan pada detektor asap dengan
memanfaatkan radiasi alfa. Tritium digunakan bersama fosfor pada rifle untuk
meningkatkan akurasi penembakan pada malam hari. Pemanfaatan sifat perpendaran dari
beberapa unsur digunakan dalam beberapa rambu, diantaranya perpendaran tanda “exit”
5. Pemrosesan Makanan Dan Pertanian
Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion
yang ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga
yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar
gamma, sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi
lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan
hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah
pemaparan (penyinaran dengan radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis.
Teknik seperti ini juga digunakan pada peralatan medis, plastic, tabung/pipa untuk jalur
pemipaan gas, saluran untuk penghangat lantai, lembaran untuk pengemas makanan,
onderdil otomotif, kabel, ban, dan bahkan batu perhiasan.
Dibandingkan dengan pemaparan irradiasi makanan, volume penggunaan
nuklir pada aplikasi tersebut jauh lebih besar namun tidak diketahui oleh konsumen.
Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan radiasi pengion
berhubungan dengan kerusakan DNA.
Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas
mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang. Tanaman
tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan. Semua efek ini
menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
5 http://tech.dbagus.com/manfaat-teknologi-nuklir-dalam-berbagai-bidang
23
Harus diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup
rendah dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang.
Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu
memanaskan air hingga mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,50C.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan radiasi pengion adalah, densitas energi per
transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan menghasilkan ionisasi
(tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat dilakukan dengan pemanasan biasa.
Hal inilah yang menjadi alasan yang menguntungkan. Perlakuan bahan makanan solid
dengan radiasi pengion dapat menciptakan efek yang sama dengan pasteurisasi bahan
makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah pasteurisasi dingin dan iradiasi
adalah proses yang berbeda, meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada
beberapa kasus.
Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan
melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Perlu diperhatikan bahwa iradiasi makanan secara esensial bukan merupakan
teknologi nuklir; hal ini berhubungan dengan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh
pemercepat elektron dan konversi, namun juga mungkin menggunakan sinar gamma dari
peluruhan inti nuklir. Penggunaan di dunia industri untuk pemrosesan menggunakan
radiasi pengion, menempati sebagian besar volume energi pada penggunaan pemercepat
elektron. 6
6. Bidang Kesehatan dan Kodekteran
a. Kedokteran Nuklir
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan
sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk
mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk
tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop
dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja
dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang
diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas
percobaan).
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis
berbagai penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan
fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya 6http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,14-id,27073-langlang,idc,teknologit,PEMANFAATAN+TEKNOLOGI+NUKLIR-.phpx
24
pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan
lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan
teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan
dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi
kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan
sel darah merah, inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan
menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop
diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan
dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan
tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu.
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah
reaktor atom Indonesia yang pertama mulai dioperasikan di Bandung.
Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri
merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknik Nuklir di Bandung. Unit ini merupakan cikal bakal Unit Kedokteran Nuklir RSU
Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Menyusul kemudian unit-
unit berikutnya di Jakarta (RSCM, RSPP, RS Gatot Subroto) dan di Surabaya (RS
Sutomo). Pada tahun 1980-an didirikan unit-unit kedokteran nuklir berikutnya di RS
sardjito (Yogyakarta) RS Kariadi (Semarang), RS Jantung harapan Kita (Jakarta) dan RS
Fatmawati (Jakarta). Dewasa ini di Indonesia terdapat 15 rumah sakit yang melakukan
pelayanan kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, di samping masih
terdapat 2 buah rumah sakit lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah ginjal yang
lebih dikenal dengan nama Renograf.
Radioisotop dan Teleterapi.
Henry Bacquerel penemu radioaktivitas telah membuka cakrawala nuklir
untuk kesehatan. Kalau Wilhelm Rontgen, menemukan sinar-x ketika gambar jari dan
cincin istrinya ada pada film. Maka Marie Currie mendapatkan hadiah Nobel atas
penemuannya Radium dan Polonium dan dengan itu pulalah sampai dengan 1960-an
Radium telah digunakan untuk kesehatan hampir mencapai 1000 Ci. Tentunya ini sebuah
jumlah yang cukup besar untuk kondisi saat itu. Masyarakat kedokteran menggunakan
radioisotop Radium ini untuk pengobatan kanker, dan dikenal dengan Brakiterapi.
Meskipun kemudian banyak ditemukan radiosiotop yang lebih menjanjikan
untuk brakiterapi, sehingga Radium sudah tidak direkomendasikan lagi
25
Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi,
meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah tidak
direkomendasikan lagi untuk digunakan.
Meskipun pada dekade belakangan ini jumlah pesawat teleterapi Co-60 mulai
menurun digantikan dengan akselerator medik . Radioisotop tersebut selain digunakan
untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah banyak digunakan untuk keperluan
Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.
Teleterapi adalah perlakuan radiasi dengan sumber radiasi tidak secara langsung
berhubungan dengan tumor. Sumber radiasi pemancar gamma seperti Co-60
pemakaiannya cukup luas, karena tidak memerlukan pengamatan yang rumit dan hampir
merupakan pemancar gamma yang ideal. Sumber ini banyak digunakan dalam pengobatan
kanker/tumor, dengan jalan penyinaran tumor secara langsung dengan dosis yang dapat
mematikan sel tumor, yang disebut dosis letal.
Kerusakan terjadi karena proses eksitasi dan ionisasi atom atau molekul. Pada
teleterapi, penetapan dosis radiasi sangat penting, dapat berarti antara hidup dan mati.
Masalah dosimetri ini ditangani secara sangat ketat di bawah pengawasan Badan
Internasional WHO dan IAEA bekerjasama dengan laboratorium-laboratorium standar
nasional.
Orang pertama yang menggunakan radioisotop nuklir sebagai tracer (perunut)
pada 1913-an adalah GC Havesy, dan dengan tulisannya dalam Journal of Nuclear
Medicine, Havesy menerima hadiah Nobel Kimia 1943. Prinsip yang ditemukan Havesy
inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam Kedokteran Nuklir, baik untuk diagnosa
maupun terapi. Radioisotop untuk diagnosa penyakit memanfaatkan instrumen yang
disebut dengan Pesawat Gamma Kamera atau SPECT (Single Photon Emission Computed
Thomography). Sedangkan aplikasi untuk terapi sumber radioisotop terbuka ini seringkali
para pakar menyebutnya sebagai Endoradioterapi.
Rutherford dan Teknologi Pemercepat Radioisotop.
Penemuan Rutherford memberikan jalan pada munculnya teknologi
pemercepat radioisotop, sehingga J Lawrence dapat menggunakan Siklotron Berkeley
dapat memproduksi P-32, yang merupakan radioisotop artifisial pertama yang digunakan
untuk pengobatan leukimia. Sekitar 1939, I-128 diproduksi pertama kalinya dengan
menggunakan Siklotron, namun dengan keterbatasan pendeknya waktu paro, maka I-131
dengan waktu paro 8 hari diproduksi. Perkembangan teknologi Siklotron untuk kesehatan
menjadi penting setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai
26
dimanfaatkan dan sebagai dasar utama PET (Positron Emission Tomography).
Radioisotop selain diproduksi dengan pemercepat, juga dapat diproduksi dengan reaktor
nuklir. Majalah Science telah mengumumkan bahwa reaktor nuklir penghasil radioisotop
pada 1946, dan menurut Baker sampai sekitar 1966 ada 11 reaktor nuklir di Amerika
Serikat memproduksi radiosisotop untuk melayani kesehatan.
Perkembangan teknologi reaktor juga saat ini dimanfaatkan untuk produksi
secara in-situ aktivasi Boron untuk pengobatan penyakit maligna dan biasanya dikenal
dengan BNCT (Boron Netron Capture Therapy ).
Meskipun saat ini banyak juga berkembang BNCT dengan metode akselerator.
Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop
untuk kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan pemanfaatan
generator Mo-99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir untuk
kesehatan dan farmasi. Dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi ulang,
waktu, dan jarak terhadap tempat yang memproduksi radioisotop, selain juga mengurangi
dosis yang diterima oleh pasien.
b. Tekhnik Pengaktifan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral
tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat
kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda
konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan
kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan idperiksa ditembaki
dengan neutron.
c. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan
radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang
diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium
dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone
densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan
tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid)
sehingga menyebabkan tulang muda patah.
d. Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat
pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan
27
teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah
membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan
pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan
radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui
kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan
dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang
tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah
berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau
bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di
luar target.
e. Sterilisasi Alat Kedokteran
Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril.
Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan
dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida
atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-
satunya jalan adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat
memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih
dan praktis, serta biayanya sangat murah. Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti
tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka bakar, juga disterilkan dengan radiasi.7
G. PANDANGAN ISLAM TENTANG PENGEMBANGAN NUKLIR
Pandangan Islam tentunya adalah pandangan yang Islami yang digali dari Nash-
nash syara’. Diantara pandangan itu adalah:
7 https://fitriannisa259.wordpress.com/internet-design-and-web/artikel-aplikasi-nuklir-di-bidang-kesehatan/
28
1. Tujuan jihad dalam Islam adalah untuk membangkitkan manusia dengan
menyebarluaskan Islam kepada umat manusia, dan bukan di maksudkan untuk
membasmi atau menghancurkan manusia.
a. Islam adalah risalah dari Allah SWT. yang diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh
umat manusia.
Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (Q.S. al-anbiya : 107)
b. Islam membangkitkan kehidupan manusia.
Dan Apakah orang yang sudah mati kemudian Dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu Dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari
padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa
yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al-An’am : 122)
c. Dalam Islam dilarang melukai warga sipil, merusak pepohonan, dan
menghancurkan bangunan.
d. Semua dalil di atas bertolak belakang dengan politik perang dengan cara
pemusnahan umat manusia dan menghasilkan kehancuran yang bersifat massal
sebagaimana halnya senjata nuklir.
2. Akan tetapi, ketika sebuah –atau lebih dari satu- negara memiliki persenjataan yang
sangat mematikan, seperti senjata nuklir, sedangkan kemungkinan penggunaannya
semakin meningkat, maka wajib bagi negara Islam untuk berupaya memiliki
persenjataan yang sama.
Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan Balasan yang sama
dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar,
29
Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-An’am :
126)
3. Allah swt memerintahkan kita untuk mempersiapkan kekuatan maksimal yang kita
miliki untuk menggetarkan orang-orang yang memusuhi kita; jadi, apabila musuh
memiliki senjata nuklir, maka mereka tidak akan merasa gentar berhadapan dengan
Negara Islam, kecuali bila Negara Islam memiliki senjata nuklir pula.
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q.S. Al-anfal : 60)
4. Islam melarang Negara Islam mendatangani perjanjian NPT yang memperbolehkan
penandatanganan peranjian-perjanjian yang memperbolehkan negara lain memiliki
senjata nuklir. Membiarkan sejumlah negara memiliki senjata nuklir sehingga
menimbulkan bahaya bagi negara-negara lain yang tidak memiliki, maka hal itu
merupakan suatu perakara yang dilarang oleh Islam.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. At-Talaq : 3)
30
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Dunia masih tergantung dengan sumber energi fosil baik itu minyak, gas, dan
sebagainya.
2. Fluktuasi minyak disebabkan oleh beberapa faktor yaitu produksi minyak dunia
menurun dan distribusi tersumbat.
3. Nuklir adalah sumber energi masa depan dan solusi untuk krisis energi deimana
nuklir merupakan sumber energi besar dan melimpah, serta efektif dan efisien.
4. Pemanfaatan Nuklir dalam hal kesejahteraan manusia antara lain :
a. Bidang Energi seperti PLTN dan sebagainya.
b. Bidang kesehatan
31
c. Bidang hidrologi,
d. Pemrosesan makanan dan pertanian
e. Aplikasi Komersial
5. Nuklir Juga digunakan sebagai pendukung politik luar negri, diantaranya sebagai
senjata pemusnah massal.
DAFTAR PUSTAKA
Bill Yenne, dialih bahasa-kan oleh Lili Sri Padmawati, 100 Events That shaped World History (100 peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia).Batam: Karisma Publisihing Group. 2008.hlm.174.
Santiani, Nuklir, Fisika Inti, dan Politik Eneri Nuklir. Malang :Intimedia. 2011. Hlm 99 – 139.
Yusman wiyatmo, Fisika Nuklir.2006. Yogjakarta, Pustaka Pelajar. Hlm.vii
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_dengan_senjata_nuklir( berdasarkan Bulletin of the Atomic Scientists ).
http://tech.dbagus.com/manfaat-teknologi-nuklir-dalam-berbagai-bidang
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,14-id,27073langlang,idc,teknologit,PEMANFAATAN+TEKNOLOGI+NUKLIR-.phpxa
https://fitriannisa259.wordpress.com/internet-design-and-web/artikel-aplikasi-nuklir-di-bidang-kesehatan/
32