handayaaji.files.wordpress.com file · web viewsurat pengaduan. kepada yang terhormat . pimpinan...

21
Surat Pengaduan Kepada yang terhormat Pimpinan Komnas HAM Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya Puji syukur kepada Alloh SWT atas segala nikmat dan karunianya yang dilimpahkan kepada kita sehingga hari ini masih diberikan kesempatan untuk membaktikan diri dalam beribadah kepada Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rosulullah Muhammad SAW yang menunjukkan kepada kita jalan yang lurus dan benar. Sehubungan dengan dinamika yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Pacitan tempat kami, menjalani hidup kami sebagai warga negara dan sebagai hamba Alloh dalam mengabdikan diri dalam kehidupan sosial, maka dengan ini kami mengadukan beberapa hal yang menurut kami sudah sangat tidak kondusif dan menjurus membahayakan dalam tatanan hukum dan kejiwaan masyarakat Pacitan, tidak hanya berbahaya terhadap kejiwaan akan tetapi dalam beberapa hal juga berbahaya terhadap kesehatan fisik sebagai hak dasar manusia, sebagian masyarakat Pacitan, terutama di daerah tambang. Beberapa hal yang kami maksud membahayakan diatas adalah: Diawali dengan dibukanya pertambangan PT Gilang Limpah Internusa (GLI) dan PT DFMI (perusahaan PMA) di Desa Kluwih Kecamatan Tulakan dan Desa Kasihan Kecamatan Tegalombo. Beroperasinya areal tambang tersebut membawa konsekwensi antara lain : rusaknya alam dilokasi tambang dan sekitarnya. Pencemaran lingkungan sudah sedemikian mengganggu

Upload: lecong

Post on 04-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Surat Pengaduan

Kepada yang terhormat

Pimpinan Komnas HAMDi Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Puji syukur kepada Alloh SWT atas segala nikmat dan karunianya yang dilimpahkan kepada kita sehingga hari ini masih diberikan kesempatan untuk membaktikan diri dalam beribadah kepada Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rosulullah Muhammad SAW yang menunjukkan kepada kita jalan yang lurus dan benar.

Sehubungan dengan dinamika yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Pacitan tempat kami, menjalani hidup kami sebagai warga negara dan sebagai hamba Alloh dalam mengabdikan diri dalam kehidupan sosial, maka dengan ini kami mengadukan beberapa hal yang menurut kami sudah sangat tidak kondusif dan menjurus membahayakan dalam tatanan hukum dan kejiwaan masyarakat Pacitan, tidak hanya berbahaya terhadap kejiwaan akan tetapi dalam beberapa hal juga berbahaya terhadap kesehatan fisik sebagai hak dasar manusia, sebagian masyarakat Pacitan, terutama di daerah tambang.

Beberapa hal yang kami maksud membahayakan diatas adalah:

Diawali dengan dibukanya pertambangan PT Gilang Limpah Internusa (GLI) dan PT DFMI (perusahaan PMA) di Desa Kluwih Kecamatan Tulakan dan Desa Kasihan Kecamatan Tegalombo. Beroperasinya areal tambang tersebut membawa konsekwensi antara lain : rusaknya alam dilokasi tambang dan sekitarnya. Pencemaran lingkungan sudah sedemikian mengganggu sebagaimana telah beberapa kali warga Desa Kluwih, Pagerjo, dan sekitarnya telah beberapa kali mengadukan permasalahan tersebut kepaada DPRD Kabupaten Pacitan dan tidak ada solusi yang berpihak kepada masyarakat. Selain itu masyarakat juga telah mengadukan ke polres Pacitan perihal penyerobotan tanah yang dilakukan oleh penambang tersebut tetapi tidak ditindak lanjuti hingga saat ini.

Entah apa yang ada dibenak aparat Pemerintah Daerah sehingga penambangan yang begitu mencemari dan beroperasi selama 3 tahun lebih tidak dihentikan padahal Dokumen Amdal baru diproses pada sekitar pertengahan tahun 2010. Tambang Tembaga (CU) dan ZN yang dilakukan perusahaan tersebut selain merusak lingkungan dengan pencemaran lingkungannya, juga dilakukan dengan cara penerowongan pada bagian bawah tanah Hak Milik warga masyarakat, yang menyebabkan masyarakat takut mengelolanya karena berada diatas terowongan. Lebih celaka lagi bahwa pertambangan

Page 2: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

yang dilakukan dengan cara gila seperti itu juga tidak memberikan bagi hasil kepada APBD daerah, padahal infrastruktur yang dibangun dari APBD telah rusak.

Sesuai dengan dokumen perijinan yang telah diberikann kepada kami bahwa terdapat beberapa hal yang menurut kami tidak sesuai dengan peraturan tata kelola pertambangan. Dimana Ijin Kuasa Pertambangan (KP) Eksplotasi Cu dan ZN seluas 2,3 Ha, dengan sistem open pit minning di desa Kluwih telah dikeluarkan pada tanggal 21 mei 2008 sementara KP Eksplorasinya baru diberiakan pada tanggal 17 oktober 2008.Sedangkan KP pengangangkutan dikeluarkan pada 12 Januari 2009. Sedangakan proses pengurusan AMDAL dilakukan pada pertengahan tahun 2010. Namun pada kenyataannya kegitan pengerukan dan pengangkutan tambang sudah dilakukan sejak tahun 2007.

Hal hal yang menyimpang dari kaidah pertambangan antara lain:1. Pertambangan dilakukan dengan cara penerowongan pada tanah milik sekitar 50

warga desa kluwih tanpa melalui proses pembebasan dan tanpa ijin dari pemilik tanah sehingga, bisa dikatakan telah terjadi penyerobotan tanah warga yang dilakukan oleh penamabang tersebut.

2. Ijin tambang yang dilakukan dengan open pit minning yang dilakuakn dengan peralatan sederhana seperti cangkul, pacal, linggis dll ternyata dilakukan dengan menggunakan lori, bahan peledak yang mengganggu warga sekitar.

3. Pertambangan tersebut yang telah beroperasi selama beberapa tahun tanpa memberikan bagi hasil kepada daerah sama sekali.

4. Selain tidak memberikan bagi hasil tambang tersebut telah memberikan pencemaran yang cukup signifikan sebagaimana telah disampaikan dalam laporan hasil riset walhi jogaja yang kami lampirkan. Sebagaimana telah diliput oleh media dan disampaikan juga oleh Kantor Lingkungan Hidup Pacitan bahwa pencemaran tersebut telah menyebabkan matinya biota-biota air di aliran sungai tempat pengerukan tambang dilakukan.

5. Pabrik pengolahan tambang yang berada di tengah sungai Grindulu yang menjadi kebanggaan kami Warga Pacitan, berpotensi meracuni warga karena selama ini tidak ada Instalasi Pengolahan Limbah tetapi limbah Pabrik tembaga hanya ditampung dalam kolam penampungan yang setiap waktu bisa kebanjiran dan akan mengalir kedalam sumber air PDAM yang berada tidak jauh dari kolam penampungan tersebut.

Sebagai pihak terdampak masyarakat sekitar telah beberapa kali berupaya melakukan upaya termasuk melakukan penutupan tambang yang tidak memberikan bagi hasil dan dilakukan dengan cara penerowongan tanah milik warga tanpa ijin dari pemilik tanah. Beberapa kali hearing terlihat betapa pihak pemerintah daerah membela mati-matian penambang yang telah menyebabkan pencemaran lingkungan tersebut.

Masyarakat yang terkena pencemaran dan pemilik tanah yang nekad memblokir akses jalan masuk keareal pertambangan, bersama LSM tetapi malah diintimidasi dan akhirnya penutupan yang berlangsung sekitar 3 bulan tersebut dibuka secara paksa oleh Polres yang dipimpin sendiri oleh AKBP Wahyono Kapolres Pacitan kala itu, dan Kasat

Page 3: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Reskrim AKP Sukimin SH. dengan bumper beberapa pekerja tambang. Bahkan 2 orang warga di berikan surat panggilan oleh Polres Pacitan. Demikian nampak keberpihakan Polres Pacitan dalam membela pertamabangan yang bermasalah, sementara saudara Juni warga desa Pagerjo, dan Sekdes desa Petung sinarang melakukan pengambilan batu tambang kecil kecilan saja di tanah miliknya sendiri sudah di proses hukum dan di vonis beberapa bulan dengan dakwaan melakukan pertambangan ilegal.

Penolakan warga, LSM dan Handaya Aji, terus berlanjut selain mengundang Walhi Jogja Untuk mendampingi masyarakat, pada pertengahan bulan April ketiga penambang menyusun dokumen amdal dalam rangka perluasan pertambangan saudara handaya aji mendampingi masyarakat untuk menolak dokumen amdal tersebut dan menggalang tanda tangan penolakan.

Hingga akhirnya Handaya Aji pembina LSM Ampuh yang juga Wakil ketua DPRD Pacitan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Pacitan dalam kasus penggelapan yang terjadi pada tahun 1999 sebagai ketua kelompok tani damai di Desa Losari.

Handaya Aji adalah ikon penolakan tambang yang merusak lingkungan dan ikon dalam memperjuangkan bagi hasil tambang serta Ikon dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dari akses kebijakan publik antara lain dalam Kasus Pembebasan Lahan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang senyatanya merugikan sebagaian masyarakat karena nilai ganti rugi jauh dibawah nilai pasar bahkan juga jauh dibawah NJOP, memperjuangkan pedagang pasar dari kenaikan sewa bedak pasar yang mencapi rata-rata 100%, dan kegiatan advokasi yang lain termasuk menolak penyewaan yang terlalu murah atas Pantai Teleng Ria Pacitan.

Selain sebagai Ikon perlawanan terhadap beberapa kebijakan pemerintah daerah khususnya Bupati Suyono, Handaya Aji dikenal seorang yang sangat bersahaja dengan penolakannya terhadap semua gratifikasi, dan selalu berlaku vokal terhadap siapa pun yang merugikan masyarakat, termasuk menolak menandatangani APBD 2010 yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat karena terjadi penurunan balanja modal sekitar 40 M dan tidak adanya pemasukan bagi hasil tambang yang bermasalah tersebut, padahal penambangan pasir masyarakat kecil mampu setor PAD Rp. 100.000.000 lebih.

Oleh karena itu kami memandang bahwa proses hukum terhadap Handaya Aji adalah upaya untuk menghentikan perlawanan dan penolakan masyarakat terhadap pertambangan yang merugikan dan pendampingan masyarakat yang lain.

Dengan petimabangan tersebut kami berharap Komnas HAM memberikan dukungan terhadap kami dipacitan sebab digelarnya kasus ini pada tataran yang lain telah menjadikan teman teman LSM dan warga takut untuk memberikan sikap vokal dan pandangan yang berbeda dengan pemerintah daerah.

Jangan sampai proses peradilan digelar karena untuk menghentikan aktifitas penolakan terhadap tambang dan menghentikan segala kegiatan pendampingan masyarakat, dan memberangus perbedaan pendapat yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 .

Page 4: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Sungguh celaka besar jika penegakan hukum dipakai untuk menghentikan kegiatan pendampingan masyarakat dan membungkam sikap vokal seseorang. Sebagai informasi tambahan dari 5 Relawan LSM Ampuh menolak pertambangan 4 telah mendapatkan surat panggilan dari Polres Pacitan atas kasus pidana 2 orang kasus penutupan tambang dengan status mengambang sampai saat ini. Sedangkan 1 atas pencemaran nama baik, karena membuat laporan indikasi adanya tindakan korupsi dan 1 orang telah ditetapkan sebagai tersangka karena kasus penggelapan yang menurut kami mengada-ada.

Catatan penting.Sebuah proses pemidanaan digelar dengan tujuan pemidanaan utama yaitu untuk menimbulkan efek jera (deterent efect) terhadap pelaku supaya tidak mengulanginya lagi, dan menimbulkan efek jera pada selain pelaku agar tidak melakukan hal yang serupa.

Masyarakat terlanjur menganggap Handaya Aji sebagai simbol (ikon) pendampingan masyarakat sebagai mana telah disebutkan dimuka. Sikap vokalnya yang tidak pernah mau menerima segala macam gratifikasi dan suap selama menjalankan jabatannya dll. Jangan sampai menjadikan justru masyarakat yang lain malah menjadi takut untuk berkata vokal terhadap kebijakan pemerintah daerah dll, takut untuk menjadi penamping masyarakat atas ekses negatif kebijakan, takut menolak gratifikasi dan takut menerapkan amar makruf dan nahi mungkar karena justru akan dipidanakan atau dikriminalisasikan.

Tidak pantas seorang yang vokal dan aktif mendampingi masyarakat dikriminalisasikan demi kepentingan penguasa daerah. Yang justru harusnya di kriminalkan adalah para koruptor yang selama ini tidak tersentuh sama sekali oleh kejaksaaan yang Nol dalam menangani kasus korupsi. Berbagai kasus yang diadvokasi Handaya Aji sangat berbau busuk korupsi yang menyengat. Pertambangan tanpa bagi hasil dan menerowong tanah warga, disewakannya murah murah obyek wisata pantai teleng ria dll.

Yang harusnya disidangkan kasusnya adalah kasus penganiayaan dengan bantuan dua ekor anjing yang dilakukan oleh Iwan Baleha yang telah menjatuhkan martabat warga Pacitan yang terluka parah dikeroyok oleh cukong dengan bantuan anjing-anjingnya, sungguh memilukan. Jika tidak disidangkannya Iwan baleha kerena Sakit jiwa sungguh semua orang dekatnya tahu kalau dia mengelola usaha dan mustahil sakit jiwa mampu mengelola usaha dan selama ini dia tidak gila sama sama sekali, sangat diperlukan second opinion dari dokter yang profesional dan independent, tentang status gilanya Iwan Baleha.

Yang harusnya disidangkan pula adalah bahwa pencemaran lingkungan yang dilakukan penambang, penelusuran bagi hasil tambang dll juga harus disidangkan, dan bukan aktivis yang vokal yang malah dipidanakan.

Kiranya hal inilah yang ingin kami sampaikan pada intinya kami menaruh curiga yang amat sangat dalam proses penegakan hukum terhadap Handaya Aji, ketidakmampuan kejaksaan memberantas korupsi, dan penegakan hukum keseluruhannya sebagaimana yang kami contohkan dalam kasus penganiayaan yang dilakukan Iwan baleha.

Page 5: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Dan jangan sampai efek jera dari tujuan pemidanaan membunuh sikap kritis seseorang dan menjadikan masyarakat takut berbuat kritis. Jangan samapai kriminalisasi terhadap personal LSM Ampuh dilakukan terus dan menghambat aktifitas Relawan LSM.

Demikian pengaduan singkat ini kami sampaikan agar menjadi perhatian, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Pacitan, 26 Agustus 2010Hormat saya,

HANDAYA AJI

Page 6: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Profil Advokasi Wakil ketua DPRD Pacitan (Handaya Aji) serta dugaan Korupsi di Pacitan yang tidak Tertangani oleh aparat penegak hukum

di kabupaten Pacitan.

1. Tahun 2007 mendampingi masyarakat pemilik tanah yang akan digunakan Jalur Lintas Selatan (JLS). Di Desa Kayen, Kebonagung, Purwoasri, hingga desa Njetak.

Pokok permasalahan.

Ganti rugi tidak sesuai Peraturan Presiden No 36 tahun 2004 dan Perpres No 65 tahun 2005 yaitu di desa kayen NJOP th 2007 Rp 64.000 th 2008 Rp 82.000. nilai pasar pada tahun 2005 sebesar 125.000. Ganti rugi yang diberikan Rp sawah Rp 25.000 dan pekarangan Rp 35.000.

Sedangkan di desa njetak tanah diganti rugi Rp. 5.000 sd 15.000 sedangkan nilai pasarnya diatas Rp 50.000. Kecuali 19 warga kayen semua pemilik tanah mengambil uang yang diberikan karena ditakut-takuti akan di titipkan dipengadilan, dan proses sosialisasinya yang tidak fair. pendampingan didesa kayen selesai karena tuntutan warga diakomodasi sedangkan untuk di desa njetak masih belum selesai karena belum ada kata sepakat antara warga dengan panitia pengadaan tanah.

Aksi

Beberapa kali hearing di DPRD

Beberapa kali Unjuk rasa

Membatalkan beberapa kali eksekusi tanah warga

Kemungkinan Penyimpangan Dana

a. semua dana yang dibayarkan kepada masyarakat pemilik tanah tidak disertai bukti pengeluaran kas, dan tidak ada transparansi penggunaan dana pengadaan tanah secara keseluruhan meskipun beberapa kali warga memintanya.

b. bagi warga kecamatan Lorok ganti rugi hanya berbentuk pengeluaran sertipikat saja sedangkan anggaran pembebasan lahan tersedia

c. pelepasan tanah tidak disertai dengan akta pelepasan hak atas tanah yang semestinya karena pelepasan tanah hanya dibuat dalam satu buah surat yang

Page 7: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

mana luasan tanahnya digabungkan semua dan tanda tangan pemilik tanah hanya daftar hadir saja.

2. Tahun 2008 medampingi pemilik tanah di Desa Kasihan dan Desa kluwih yang tanahnya diterowong oleh PT Gilang Limpah Internusa (GLI). Beroperasinya perusahaan tambang tersebut membawa konsekwensi antara lain : rusaknya alam dilokasi tambang dan sekitarnya. Pencemaran lingkungan sudah sedemikian mengganggu sebagaimana telah beberapa kali LSM dan warga Desa Kluwih, Pagerjo, dan sekitarnya telah mengadukan permasalahan tersebut kepada DPRD Kabupaten Pacitan dan tidak ada solusi yang berpihak kepada masyarakat.

Pokok tuntutan :

a. meminta agar pemilik tanah diberikan ganti rugi agar tidak terjadi penyerobotan tanah dan bisa mensejahterakan pemilik tanah diareal tambang.

b. menuntut dihentikannya pencemaran lingkungan dengan cara membangun sarana pengolahan limbah yang baik, sebab selama ini hanya dibuang begitu saja.

c. menuntut bagi hasil tambang atas semua material tambang yang diambil sebagaimana diatur didalam undang undang tentang pertambangan dan peraturan pelaksananya. Sebab selama 4 tahun melakukan pengerukan tanpa memberikan bagi hasil kepada negara (khususnya pemerintah daerah Pacitan). Mengingat beroperasinya perusahaan tambang selain menimbulkan pencemaran lingkungan juga telah mengakibatkan rusaknya infrastruktur jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut material tambang. Sedangkan tanggung jawab perbaikan menjadi beban APBD.

d. Menuntut diberikannya uang jaminan reklamasi sebab selama ini penambang belum memberikannya.

Aksi yang dilakukan warga

Beberapa kali hearing di DPRD

Beberapa kali Unjuk rasa

Penutupan tambang di desa kasihan hingga sekarang

Penutupan tambangan di desa kluwih tahun 2009 tetapi hanya berlangsung selama tiga bulan dan dibuka paksa oleh Polres Pacitan, 2 warga desa Kluwih dipanggil polres Pacitan.

Page 8: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Dugaan penyimpangan

1. 4 tahun beroperasi tanpa bagi hasil tambang karena diduga perijinannya tidak stándar (bodong) terbukti dari tahap sosialisasi Amdal diadakan tahun 2010

2. Diduga ada treatment khusus (gratifikasi) kepada pejabat daerah karena mati-matian membela penambang.

3. Telah terjadi pidana lingkungan hidup, berupa pencemaran lingkungan sebagaimana telah beberapa kali disampaikan warga, yang menyatakan matinya bioata air di sungai dan merusak tanah pertanian, karena bercampur logam. Selain itu pendirian pabrik pemurnian tambang di desa Pagotan Kec Arjosari yang berada di bantaran sungai dan tidak adanya Instalasi pengolahan limbah (Ipal) dikawatirkan dalam jangka panjang akan mencemari lingkungan

4. Terjadi penyerobotan tanah milik sekitar 50 warga desa kluwih dan beberapa orang warga desa kasihan yang diterowong oleh PT GLI dan tidak mendapat ganti rugi pembebasan tanah.

3. Tahun 2008 mendampingi pedagang pantai teleng ria dan menyuarakan revisi perjanjian sewa pantai teleng ria. Karena dalam perjanjian tersebut pemerintah daerah dirugikan dalam beberapa klausul perjanjain sewa meyewanya. Dimana tidak ada investasi yang harus dikeluarkan PT El John dan nilai sewanya terlalu rendah, sedangkan pada pasal yang lain pemerintah daerah malah menjanjikan akan membangunkan fasilitas pagar dan menanggung biaya kerusakan fasilitas yang ada. Hal ini dikuatkan oleh audit BPK tahun 2009/2010 yang merekomendasikan agar perjanjian tersebut di tinjau ulang.

Dengan model perjanjian yang merugikan pemerintah daerah seperti itu sangat mungkin adanya aliran dana (gratifikasi) dalam pengambilan keputusan disewakannya pantai tersebut. PT El John menaikkan tiket masuk ketika hari raya lebaran menjadi Rp 10.000. padahal perda retribusi kala itu hanya Rp 3000.

Hingga kini berlum ada revisi perjanjian kerjasama pengelolaan pantai teleng ria.

4. Tahun 2010 mendampingi pedangang pasar tradisonal dalam menolak kenaikan sewa bedag dan kios. Upaya tersebut berhasil diakomodasi kecuali terhadap pedagang pasar Minulyo Pacitan. Karena kekompakan pedagang pasar minulyo kurang dugaan penyimpangan dana terjadi pada tahun 2009 sewa kios telah dibayar pedagang Rp 2.000.000 untuk satu tahun perorang. padahal tahun tersebut perda yang mengatur pungutan sebesar itu belum berlaku. Oleh karenanya sewa sebesar itu tidak mungkin ke kas daerah. Pedagang mau membayar karena bersamaan dengan pembagian kios baru di pasar tersebut.

Page 9: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

5. Tahun 2007 mendampingi desa Sukorejo kecamatan sudimoro dilokasi dibangunnya PLTU, mengingat kala itu ganti rugi atas penggunaan tanah desa seluas kurang lebih 15 Ha, tersebut tidak diberikan kepada pemerintah desa atau pemerintah daerah. Dengan alasan tanah tersebut adalah milik negara, maka ganti rugi tidak diberikan dan tidak dimasukkan ke dalam APBD, atas penggunaan tanah negara tersebut tidak dilakukan pula tukar guling. Padahal pengguna tanah adalah PLTU merupakan BUMN, maka menurut peraturan presiden No 36 tahun 2004 sebagaimana telah diubah dalam peraturan presiden No 65 tahun 2005, harus ada ganti rugi. Sementara tanah warga seluas sekitar 5 Ha mendapat ganti rugi Rp 45.000/M2. Sedangkan untuk tanah Desa sekitar 15 Ha tentunya harus diganti rugi oleh PLN sebagai BUMN sebagaimana diatur dalam Perpres diatas.

6. Menolak penandatanganan APBD 2010 karena dinilai merugikan masyarakat dimana belanja modal dikurangi hingga hanya Rp 40 M dan tidak dimasukkannya pendapatan dari bagi hasil tambang atau pendapatan lain dari pertambangan timah padahal penambang pasir yang mendapatkan rejeki dengan cara seharian berendam di air mampu memberikan kontribusi Rp 100 juta lebih pada tahun 2010, sementara tambang timah yang perusahaan asing tidak memberikan pemasukan daerah.

7. Catatan dugaan korupsi yang di himpun dan tidak terselesaikan hingga kini antara lain:

a. Dugaaan Korupsi Fee atau diskon pengadaan buku pada pos pengadaan buku dan sarana dan prasarana pada tahun 2006-2008 dengan total nilai Rp 30 M. dari pengadaan tersebut sejumlah konsorsium menyatakan memberikan fee atau diskon sebesar rata rata 30% dari total nilai proyek.

b. Tahun 2006 Dugaan korupsi dalam proyek pengadaan buku senilai Rp 2,288 M, Sebagaimana telah dinyatakan dalam hasil audit BPK tahun 2007 yang menyatakan bahwa negara dirugikan. Terlebih ternyata buku tersebut telah kedaluarsa dan tidak sesuai kurikulum yang ada.

c. Tahun 2002 hingga 2006 Dugaan Pungli dana SKSHH oleh Kepala Dinas Kehutanan, pada tiap pengurusan SKSHH pedagang kayu di haruskan membayar dana SKSHH antara Rp. 200.000 hingga 400.000 sedangkan jumlah SKSHH ada selama tahun tersebut sekitar 65.000 lembar, sedangkan dana yang masuk PAD selama tahun tersebut hanya sekitar Rp 1M. padahal dengan angka minimal Rp 200.000 per surat SKSHH maka harusnya terkumpul Rp 13 M dan harus masuk ke kas daerah, tetapi kenyataannya hanya terkumpul sekitar Rp 1 M.

d. Proses tender dana pasca bencana Rp 10 M tahun 2007 disinyalir menyimpang

Page 10: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

karena penyelengaraannya tidak sesuai dengan, peraturan perundangan yang ada(Kepres No 80 No 2004).

e. Dana GNRHL tahun 2004, diduga diselewengkan oleh Dinas Kehutanan, dengan modus melaksanakan pengadaan barang berupa pupuk bokasi dan sarana prasarana pertanian dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan terdapat bukti yang distempel dinas kepada kelompok tani. Dalam hal ini dinas yang menyelenggarkan pengadaan barang dan dinilai penuh mark up sedangkan kelompok tani hanya menerima barang dan sisa uang dari proyek tersebut. Sesuai aturan dinas tidak boleh melakukan pengadaan barang sendiri. Diduga nilai pungli dan mark up dari proyek tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 3 M. sedangkan proyek tersebut terus berlanjut hingga tahun 2008.

f. Sesuai denga KUA PPAS tahun 2010 yang telah disepakati DPRD dengan Bupati yang mencantumkan pos belanja Modal sebesar sekitar Rp 80 M, sedangkan pada APBD 2010 terjadi pengurangan dana belanja modal menjadi hanya sekitar Rp 40 M yang dialihkan kepada pos belanja pegawai dan pada belanja barang dan jasa. Pengalihan tersebut rawan terhadap korupsi yang merugikan rakyat.

Untuk memperkuat laporan tersebut kami lampirkan data-data pendukung yang kami miliki.

Page 11: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

WAKIL KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PACITANAlamat: Jalan A. Yani No. 22 Pacitan Telp. 0357-881018

Hal: Mohon Penjelasan dan Perlindungan Hukum

Kepada Yang Terhormat,1. KAPOLRI di Mabes Polri Jakarta2. Pimpinan KOMNAS HAM di Jakarta3. Pimpinan KOMPOLNAS di Jakarta4. Pimpinan SATGAS Pemberantasan Mafia Hukum di Jakarta5. Pimpinan Komisi OMBUDSMAN di Jakarta6. Pimpinan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban di Jakarta7. Komisi Hukum DPR RI di Jakarta8. KAPOLDA JAWA TIMUR di Surabaya

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : HANDAYA AJITempat/Tanggal Lahir

: Pacitan, 5 Januari 1970

Alamat : Desa Losari Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

Amanah : 1. Ketua Kelompok Tani Damai Desa Losari sejak tahun 1998 s.d. sekarang

2. Kepala Desa Losari s.d. tahun 20043. Sekretaris Komisi B DPRD Kab. Pacitan

periode tahun 2004-20094. Wakil Ketua DPRD Kab. Pacitan Periode

tahun 2009 s.d. sekarang

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon

Pemohon dengan ini mohon penjelasan dan perlindungan hukum atas tindakan pelecehan terhadap lembaga DPRD Kab. Pacitan, dimana Pemohon sebagai Wakil Ketua DPRD Kab. Pacitan, yang sedang memperjuangkan aspirasi masyarakat Kab. Pacitan yang dilakukan oleh jajaran Polres Pacitan, antara lain sebagai berikut:

Page 12: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

1. Tindakan pelecehan dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik Polres Pacitan terhadap Pemohon diuraikan sebagai berikut:

1.1. Penyidik Polres Pacitan melakukan intimidasi terhadap Pemohon yang tujuannya menghalang-halangi kegiatan Pemohon dalam rangka menjalankan tugas sebagai Wakil Ketua DPRD Kab. Pacitan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Kab. Pacitan dengan cara mengancam melakukan penangkapan, penahanan, dan kemudian menetapkan Pemohon sebagai Tersangka, bahkan sekarang Pemohon ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) tanpa menghiraukan hak-hak Pemohon baik sebagai Anggota DPRD maupun sebagai Warga Negara Indonesia yang dijamin oleh Undang-undang dan Konstitusi;

1.2. Adanya sikap arogansi dalam proses pemeriksaan penyidikan dengan meninggalkan etika pemeriksaan yang santun dan bermartabat serta meninggalkan azas praduga tak bersalah (praesumption of innocent) yang seharusnya dijunjung tinggi oleh Penyidik sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Undang-undang tentang Kekuasaan Kehakiman;

1.3. Adanya pemaksaan dengan cara mencoba melakukan perampasan barang bukti yang menjadi hak Pemohon untuk melindunginya dari tindakan perampasan yang tidak sesuai dengan prosedur penyitaan sebagaimana diatur dalam hukum acara (KUHAP), yakni harus dengan Penetapan Pengadilan Negeri Pacitan, kondisi demikian oleh Penyidik dikatakan sebagai tidak kooperatif sehingga langsung diterbitkan surat perintah penangkapan yang ternyata hanya ditunjukkan saja kepada Pemohon tanpa dilakukan tindakan hukum penangkapan sehingga seolah-olah Pemohon diintimidasi secara psikologis yang dampaknya Pemohon merasa sangat ketakutan dan sekarang memohon perlindungan hukum atas semua tindakan Penyidik jajaran Polres Pacitan tersebut (lihat juga UU No. 4 Tahun 2004 dan UU No. 39 Tahun 1999).

2. Beberapa kegiatan dalam rangka memperjuangkan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Pemohon sebagai Wakil Ketua DPRD Kab. Pacitan adalah sebagai berikut:

a. Mendampingi warga masyarakat yang lahannya terkena Proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) yang dalam memberikan ganti rugi dilakukan bertentangan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 36 tahun 2005 sebagaimana telah diperbaharui dengan Perpres No. 65 tahun 2006.

Page 13: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

Bahwa advokasi dalam perkara ganti rugi Proyek JLS ini dilakukan untuk meminta proses pembebasan lahan yang benar sesuai peraturan yang berlaku serta serta ganti rugi yang layak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menolak pemiskinan struktural terhadap masyarakat yang lahannya digunakan untuk kepentingan umum. Salah satu model pemiskinan struktural terhadap masyarakat adalah adanya pemaksaan pemberian ganti rugi HANYA sebesar Rp.35.000,- (tiga puluh lima ribu rupiah) per meter persegi untuk tanah yang NJOP-nya sebesar Rp. 84.000,- per meter persegi dan harga pasarnya 4 (empat) tahun sebelum pembebasan sudah sebesar Rp 125.000,- per meter persegi;

b. Memperjuangkan bagi hasil tambang tembaga (Cu) dan seng (Zn) yang layak untuk menambah pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pacitan yang selama ini sama sekali tidak masuk ke kas Pemkab Pacitan dari PT GLI dan PT. DFMI yang sudah melakukan eksploitasi di lokasi;

c. Memperjuangkan ganti rugi lahan milik masyarakat yang telah ditambang dan dieksploitasi PT GLI dan PT DFMI tanpa mengindahkan hak kepemilikan masyarakat di atas tanah adat tersebut yang diback up dengan kebijakan Pemkab Pacitan;

d. Bersama-sama LSM Lingkungan Hidup, yakni WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) dan JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) Pemohon melakukan mengadvokasi adanya indikasi kejahatan lingkungan dan kejahatan tambang yang berdasarkan Hasil Analisis WALHI di lokasi pertambangan telah terjadi kerusakan lingkungan yang sangat berat termasuk di dalamnya di pabrik pengolahan hasil tambang dimaksud;

e. Mendampingi pemerintah desa dan masyarakat desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro untuk memperoleh ganti rugi terhadap pembebasan tanah kas desa seluas kurang lebih 15 ha yang digunakan untuk pembangunan PLTU Jatim 1 2x315 MW milik PT. PLN (Persero) yang sampai sekarang belum jelas ganti ruginya;

f. Memperjuangkan penurunan harga sewa bedak pasar yang sangat memberatkan masyarakat pedagang kecil;

g. Pemohon dengan tegas menolak segala macam uang sangu dan uang dok dan lain-lain yang sumbernya tidak jelas dan tidak sah, dan menolak uang damai atas aktivitas pendampingan terhadap masyarakat atas berbagai kasus diatas dan kasus kasus lainnya;

Page 14: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

h. Pemohon menolak menandatangani RAPBD tahun 2010 yang akan dievaluasi oleh Gubernur karena tidak sesuai dengan KUA PPAS yang telah disepakati, tidak adanya bagi hasil pertambangan dan dikuranginya porsi belanja modal untuk fasilitas umum sekitar Rp. 40 Milyar serta tidak optimalnya penerimaan daerah;

i. Pemohon ikut aktif membongkar kecurangan distribusi pupuk bersubsidi sehingga petani tidak dirugikan;

j. Dan sebagainya.

3. Bahwa dengan sewenang-wenang, secara diskriminatif dan intimidatif pihak Polres Pacitan menyatakan Pemohon sebagai Tersangka atas dugaan tindak pidana penggelapan Pasal 374 KUHP pada kegiatan bantuan dana hibah pengelolaan program Lembaga Ekonomi Produktif Masyarakat Mandiri tahun 1999 dalam kapasitas Pemohon sebagai Ketua Kelompok Tani Damai Desa Losari Kec. Tulakan Kab. Pacitan.

Bahwa kegiatan bantuan dana hibah tersebut telah dilaksanakan dengan baik, tetapi tanpa barang bukti yang cukup dan masih mencari-cari Pihak Penyidik Polres Pacitan kemudian menyatakan Pemohon sebagai tersangka tanpa mengindahkan ketentuan KUHAP, UU HAM, UU Kekuasaan Kehakiman dan hak imunitas sebagai anggota DPRD.

Bahkan ketika Pemohon sedang mencari perlindungan atas keamanan dirinya yang merupakan hak sebagaimana diatur dalam Pasal 29, 30, 33, 34, dan 35 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, Polres Pacitan dengan sewenang-wenang menyatakan Pemohon sebagai DPO di muka umum dan di media massa (trial by press) yang merupakan pelecehan dan kesewenang-wenangan yang bertentangan dengan hukum.

4. Bahwa tindakan Penyidik Polres Pacitan sebagaimana tersebut di atas sangat bertentangan dengan:

4.1. Undang-undang tentang Kepolisian bahkan bertentangan dengan semanagat reformasi Kepolisian yang sekarang sedang digencarkan oleh KAPOLRI beserta jajarannya;

4.2. UU RI No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman terutama Pasal 7, 8, dan 9. Untuk tindakan pejabat dikenai sanksi pidana (Pasal 9 ayat (2));

4.3. UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM terutama Pasal 17 – 19, Pasal 28 – 35;

4.4. UU RI No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, dan lain-lain yang terkait

Page 15: handayaaji.files.wordpress.com file · Web viewSurat Pengaduan. Kepada yang terhormat . Pimpinan Komnas HAM. Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semuanya

5. Berdasarkan uraian di atas, dengan ini Pemohon meminta penjelasan dari Pihak Kepolisian Republik Indonesia atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Penyidik Polres Pacitan tersebut serta mohon pula perlindungan hukum atas perlakuan yang tidak wajar tersebut, baik kepada Pihak Polri maupun kepada Pihak lembaga yang terkait dengan perlindungan HAM.

Demikian maksud surat ini, atas perhatiannya Pemohon mengucapkan terima kasih, semoga Allah menguatkan dengan pejabat-pejabat sudi memperhatikan hati nurani dalam penegakan hukum yang sedang sakit ini.

Pacitan, 20 Agustus 2010Hormat Pemohon,

HANDAYA AJI

Tembusan untuk ditindaklanjuti, diberikan kepada Yth.:1. Direktur YLBHI di Jakarta2. Direktur PAHAM Indonesia di Jakarta3. Pimpinan ICW di Jakarta4. Propam dan Paminal Polri di Jakarta5. Propam dan Paminal Polda Jatim di Surabaya6. Gubernur Jawa Timur di Surabaya7. DPRD Prov. Jawa Timur di Surabaya8. Ketua DPRD Kab. Pacitan di Pacitan9. Pimpinan Fraksi DPRD Kab. Pacitan di Pacitan10. Penasihat Hukum Pemohon11. Kawan-kawan Aktivis Lingkungan, Pegiat Anti Korupsi, dan Ormas-ormas.12. Kapolres Pacitan di Pacitan13. Kawan-kawan Media Massa14. Arsip