01 - bab i pendahuluan

10
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Pekerjaan Nama Pekerjaan : Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka Organisasi Pengguna Jasa : Kegiatan Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Sumber Pendanaan : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009 Waktu Pelaksanaa n : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, dimulai dari penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 1.2 Latar Belakang Pantai pada hakekatnya merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan potensinya dan dapat dikembangkan menjadi ruang lingkup yang dapat ditingkatkan kualitasnya. Di Indonesia pantai telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemudian mempunyai fungsi antara lain sebagai tempat obyek wisata, tempat usaha, tempat budidaya air laut serta sebagai pelabuhan dan lain sebagainnya. Pantai adalah daerah pertemuan antara daratan dan lautan yang tersusun dari bermacam material yang antara lain pasir-kerikil, lempung-lanau, bahkan batuan serta material-material lainnya. Perubahan garis pantai umumnya disebabkan tidak saja oleh faktor alam tetapi juga akibat kegiatan manusia. Faktor alam diantaranya adalah: gelombang, arus, aksi angin, sedimentasi, sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktifitas Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 1

Upload: cipta-adhi-prakasa

Post on 02-Aug-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 01 - Bab I Pendahuluan

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Pekerjaan

Nama Pekerjaan

: Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka

Organisasi Pengguna Jasa

: Kegiatan Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji SekampungDirektorat Jenderal Sumber Daya AirDepartemen Pekerjaan Umum

Sumber Pendanaan

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009

Waktu Pelaksanaan

:180 (seratus delapan puluh) hari kalender, dimulai dari penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

1.2 Latar Belakang

Pantai pada hakekatnya merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan potensinya dan

dapat dikembangkan menjadi ruang lingkup yang dapat ditingkatkan kualitasnya. Di Indonesia

pantai telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemudian mempunyai

fungsi antara lain sebagai tempat obyek wisata, tempat usaha, tempat budidaya air laut serta

sebagai pelabuhan dan lain sebagainnya.

Pantai adalah daerah pertemuan antara daratan dan lautan yang tersusun dari bermacam material

yang antara lain pasir-kerikil, lempung-lanau, bahkan batuan serta material-material lainnya.

Perubahan garis pantai umumnya disebabkan tidak saja oleh faktor alam tetapi juga akibat

kegiatan manusia. Faktor alam diantaranya adalah: gelombang, arus, aksi angin, sedimentasi,

sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktifitas tektonik dan vulkanik. Sedangkan perubahan

karena faktor manusia antara lain adalah kegiatan pembangunan pelabuhan, pertambangan,

pengerukan, perusakan vegetasi pantai, pertambakan, perlindungan pantai, reklamasi pantai, dan

kegiatan wisata pantai.

Salah satu kawasan di Propinsi Lampung yang sering mengalami kerusakan akibat pengelolaan

sumber daya air yang kurang optimal adalah kawasan pesisir pantai. Kawasan ini sangat

dipengaruhi oleh arus gelombang yang berasal dari laut. Salah satu kawasan pantai yang sering

mengalami kerusakan adalah kawasan Pantai Teluk Semangka.

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 1

Page 2: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

Kawasan Pantai Teluk Semangka merupakan kawasan pantai di sebelah selatan Propinsi

Lampung yang terletak di pesisir pantai Kabupaten Tanggamus yang memanjang ± 200 Km

berhadapan dengan Teluk Semangka. Pada musim tertentu sering terjadi hantaman gelombang

pasang di beberapa tempat yang mengakibatkan abrasi pantai dan rusaknya sarana dan

prasarana seperti jalan, jernbatan, serta rumah penduduk, sekolah dan tempat ibadah.

Akibat gelombang pasang yang terjadi mengakibatkan kerugian material yang cukup besar bahkan

mengancam keselamatan jiwa penduduk yang berada disekitar pantai.

Untuk melindungi daerah pantai Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus dari bencana gelombang

pasang tersebut di perlukan rencana pengamanan pantai yang akurat serta ekonomis dari segi

biaya, dan untuk mendukung rencana tersebut Departemen Pekerjaan Umum melalui Satuan Kerja

BBWS Mesuji Sekampung melakukan perencanaan pekerjaan Detail Desain Pengamanan Pantai

Teluk Semangka.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Pekerjaan "Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka” ini dilaksanakan dengan maksud

untuk melindungi masyarakat dari bencana gelombang pasang, melindungi infrastruktur dari

gelombang pasang seperti: jalan, jembatan, dan sarana lainnya seperti permukiman penduduk,

sekolah, tempat ibadah dan lain-lain.

Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk memperoleh data dan desain yang akurat

tentang penanganan pengamanan abrasi pantai yang diakibatkan oleh gelombang pasang pantai

Kabupaten Tanggamus.

1.4 Lokasi Pekerjaan

Pekerjaan "Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka” ini dilaksanakan di lokasi

Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung.

Jarak tempuh Pantai Teluk Semangka ini melalui jalan darat dari Bandar Lampung, Ibukota

Propinsi Lampung adalah ±150 km ke arah selatan, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda

4 (empat) selama ± 3 (tiga) jam.

Peta lokasi pekerjaan disampaikan pada Gambar 1-1 di bawah ini.

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 2

Page 3: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

Gambar 1-1 Peta lokasi pekerjaan.

1.5 Lingkup Pekerjaan

Sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kerangka Acuan Kerja, ruang lingkup pekerjaan yang

harus dilaksanakan Konsultan adalah meliputi hal-hal yang disajikan di bawah ini.

1.5.1 Pengumpulan Data Penunjang dan Orientasi/Identifikasi Daerah Pantai

1. Pengumpulan Data Penunjang

Pengumpulan data penunjang diarahkan pada data-data yang diperlukan dalarn perencanaan

pemanfaatan perencanaan awal bangunan di muara dan pantai dalarn wilayah studi. Data-data

penunjang yang dikumpulkan meliputi data sekunder yang bersifat teknis dan data penunjang yang

bersifat non-teknis.

1. Data Teknis : Data-data teknis yang dikumpulkan adalah data-data yang diperlukan

untuk diperhitungkan/analisa perilaku muara dan pantai.

Data Hidrologi dan Klimatologi

Data pasang surut dikeluarkan oleh DISHIDROS

Peta Bathymetri daerah studi yang dikeluarkan oleh Direktorat Hidral

Peta Geologi Regional seluruh kawasan studi

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 3

Page 4: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

Peta Topografi daerah pantai (Skala 1 : 50.000)

2. Data Non Teknis : Data-data non teknis di daerah muara dan pantai yang dikumpulkan

adalah :

Peta batas administrasi

Rencana tata ruang/peruntukan kawasan pesisir/pantai

Pertanian, perikanan/tambak

Data kehutanan

Penduduk dan lingkungan hidup

Sosial budaya

Data-data pemanfaatan saat ini

Potensi pemanfaatan dimasa datang

Permasalahan yang ada

2. Orientasi Medan dan Identifikasi Lokasi

Orientasi medan dan identifikasi lokasi dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang

kondisi dari daerah tersebut, baik itu potensi pengembangan dan permasalahan muara dan pantai

dalam wilayah studi. Hasil survei akan dilaporkan dalarn laporan survei identifikasi dan dimasukan

ke dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).

Laporan survei identifikasi dilengkapi dengan: peta-peta petunjuk, foto-foto yang dapat

menggambarkan kondisi tiap-tiap lokasi. Sistem SIG dibuat dengan Software MAPINDO dan

memiliki struktur data base yang memudahkan dalam mencari berbagai informasi penting dari

lokasi muara dan pantai yang diidentifikasi.

1. Identifikasi Kondisi Pemanfaatan :

Survei ini harus dapat mengumpulkan informasi tentang kondisi pemanfaatan daerah

muara dan pantai dalam wilayah studi seperti untuk tambak, pariwisata, dermaga,

pelabuhan, dan lain-lain. Dalam survei tersebut harus dapat diidentifikasi hal-hal

sebagai berikut :

Jenis pemanfaatan saat ini

Manfaat yang diperoleh

Permasalahan yang dihadapi daiarn pemanfaatan tersebut

Potensi pengembangan lebih lanjut

2. Identifikasi Permasalahan

Survei ini harus dapat mengumpulkan informasi permasalahan yang terjadi seperti

masalah sedimentasi dan erosi daerah muara dan abrasi daerah pesisir atau jenis

kerusakan lainnya. Dalam survei tersebut harus dapat diidentifikasi hal-hal sebagai

berikut :

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 4

Page 5: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

Jenis permasalahan

Perkiraan penyebab permasalahan

Tingkat kerugian

Penanganan yang sudah atau direncanakan akan dilakukan

1.5.2 Survei Topografi/Bathimetri dan Hidrometri

Dari sejumlah lokasi yang berhasil diidentifikasi dalam survei identifikasi, terdapat sejumlah lokasi

perlu ditingkatkan pemanfaatannya, lokasi yang mengalami permasalahan dan perlu mendapat

penanganan lanjut yang perlu segera dilakukan.

Tujuan dari survei lanjutan lokasi prioritas tersebut adalah untuk melengkapi hasil survei identifikasi

dengan informasi mengenai tofografi, hidrometri dan mekanika yang dapat dijadikan acuan

pekerjaan perencanaan. Pemilihan lokasi yang disurvei dilakukan bersama direksi pekerjaan

berdasarkan urutan prioritasnya.

Survei lanjutan yang dilakukan meliputi Survei Topografi/Bathimetri, Survei Hidrometri Dan Survei

Mekanika Tanah. Ketiga survei tersebut dilakukan dengan kedalaman yang cukup untuk

mendukung analisa dan perencanan yang bersifat "Preliminary Design". Hasil survei dilaporkan

dalam Laporan Pendukung Survei Topografi, Hidrometri, dan Mekanika Tanah.

1. Survei Topografi/Bathimetri

Survei topografi dilakukan dengan peralatan TO dan T2 dan Waterpass. Pada lokasi

yang tidak dapat dilakukan survei teristris dilakukan dengan alat echosounder (survei

Bathimetri) dan penentuan posisi dilakukan dengan Sextant. Kegiatan pengukuran

yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini terdiri dari pemasangan patok Bench Mark

(BM) dan patok Control Point (CP), pengukuran situasi, pengukuran potongan

melintang dan memanjang yang kesemuanya harus dalam satu sistem referensi

ketinggian

• Jalur survei topografi adalah sekitar lokasi yang ditetapkan bersama direksi,

mengikuti garis pantai dengan panjang jalur yang diukur dibatasi maksimum 4.000

meter untuk tiap lokasi.

• Pada tiap lokasi dilakukan pengukuran 100 meter kearah barat dan 200 meter ke

arah laut dihitung dari garis batas pasang tertinggi.

• Peta hasil survei digambarkan dengan sistem koordinasi UTM dengan Skala I :

2000, yang secara garis besar dapat menggambarkan tata letak bangunan dan

prasarana penting yang ada.

• Elevasi survei topgrafi diikat pada MSL, yang dihitung berdasarkan analisa data-

data pasang surut selama 30 hari dengan interval pengamatan setiap satu jam,

MSL ditentukan berdasarkan peramalan pasang surut dengan metode Admiralty.

2. Survei Hidrometri

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 5

Page 6: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

Survei Hidrometri terdiri dari pengamatan data pasang surut, pengambilan sampel air /

sedimentasi dasar dan pengamatan tinggi gelombang.

• Pengamatan pasang surut pada lokasi prioritas dilakukan selama 30 hari dengan

interval pengamatan satu jam. Awal pengamatan pasang surut ditentukan dengan

mengacu kepada Buku Peramalan Pasang Surut yang dikeluarkan Dishidros.

• Untuk mengetahui karakteristik pasang surut di daerah studi dilakukan

pengamatan pasang surut di 1 lokasi.

• Sample air dan sample sedimen dasar diambil sebanyak 4 sample yang lokasinya

disebar dalam daerah yang disurvei. Sample air dan sedimen selanjutnya dianalisa

dilaboratorium sehingga hasilnya dapat digunakan untuk menganalisis tranpor

sedimen yang terjadi

• Pengamatan tinggi gelombang dilakukan dengan alat pengamatan tinggi

gelombang (wave recorder)

• Jika memungkinkan dilakukan pengukuran arus sesaat dengan menggunakan alat

Currentmeter pada lokasi yang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

1.5.3 Analisa Data Hidrometri dan Bathymetri

Setelah dilakukan pengumpulan data Hidrometri dan hasil survei Topografi/Bathimetri, untuk

menentukan hasil desain maka selanjutnya dilakukan analisis. Di dalam melakukan analisis

sedimentasi, erosi dan abrasi yang menyebabkan berubahnya garis pantai, dipergunakan acuan

perencanaan dan perlindungan pantai yang biasa digunakan seperti Coastal Engineering Manual

(CEM 1992), sebagai kelanjutan dari Shore Protection Manual (SPM 1984) yang merupakan acuan

lama yang keduanya dikeluarkan oleh USAGE.

1.5.4 Penyusunan Sistem Perencanaan

Sistem perencanaan ini pada intinya merupakan alternatif sistem pengamanan pantai dengan

mempertimbangkan segi positif dan negatifnya. Mengingat pelaksanaan pengamanan pantai sering

terkait dengan kegiatan perencanaan atau pekerjaan lain dalam setiap wilayah pantai, penyusunan

sistem perencanaan perlu memperhitungkan kegiatan lain yang ada dan direncanakan di wilayah

studi. Kegiatan sistem perencanaan rriencakup hal-hal sebagai berikut :

• Analisis data iapangan, yang meliputi data topografi, geoteknik, sosial ekonomi, dan

lingkungan

• Perumusan rencana penanganan pengamanan pantai di lokasi pekerjaan, baik aspek teknis

maupun non teknis atau sosial ekonomi

• Merencanakan lay-out dan skenario sistem pengendalian banjir untuk kegiatan pengamanan

kawasan pantai dan permukiman disekitar yang terkena dampak abrasi.

• Perencanaan sistem pengamanan pantai juga mempertimbangkan masalah pembebasan

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 6

Page 7: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

tanah yang timbul dan aspek sosial lainnya.

Dampak utama dari tindakan-tindakan pengamanan pantai pada daerah-daerah di luar batas-batas

pekerjaan pengamanan pantai harus dipertimbangkan pada sistem perencanaan.

1.5.5 Detail Desain

Pada sistem perencanaan telah ditetapkan alternatif yang dipilih sistem pengamanan pantai.

Setelah pengamanan pantai dan tipe bangunan air ditetapkan, dilakukan perencanaan dimana

langkah - langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Tata letak rencana bangunan pengamanan pantai dan sistem pengamanannya yang

disesuaikan dengan potensi dan kendala altematif Lokasi.

b. Perhitungan hidrologi dan hidrolika sistem pengamanan pantai yang dipilih.

c. Menghitung dimensi bangunan serta pembuatan gambar-gambar desain dan bangunan

sistem pengamanan pantai.

Dilakukan pemeriksaan apakah perlu perubahan dimensi bangunan yang telah ditentukan

sebelumnya. Apabila diperlukan perubahan, dilaksanakan perhitungan kembali dan prosedur ini

dlulangi sampai diperoleh dimensi bangunan yang optimum.

1.6 Sistematika Penyusunan Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan ini dipersiapkan oleh Konsultan sebagai kelengkapan untuk melengkapi

prosedur pelaksanaan pekerjaan dan memberikan gambaran kepada Pengguna Jasa Konsultansi

tentang kesiapan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang telah dibuat oleh Konsultan pada

pelaksanaan pekerjaan Detail Desain Pengaman Pantai teluk Semangka. Adapun sistematika dari

Laporan Pendahuluan ini adalah:

1. Bab I Pendahuluan

Dalam bab I akan dibahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, keluaran,

nama dan organisasi pejabat pembuat komitmen, sumber pendanaan, lokasi pekerjaan, waktu

pelaksanaan, ruang lingkup, dan sistematika penyusunan laporan pendahuluan.

2. Bab II Deskripsi Wilayah Pekerjaan

Pada bab dua ini akan dijelaskan tentang kondisi wilayah pekerjaan yang memberikan tujuan

supaya para pelaksana pekerjaan ini tidak mengalami hambatan yang dapat merugikan

sehubungan dengan tidak adanya informasi mengenai kondisi wilayah pekerjaan.

3. Bab III Konsep Pemecahan Masalah

Dalam bab ini dijelaskan beberapa konsep penanganan masalah yang Penyedia Jasa

tawarkan dalam rangka penanganan masalah pantai yang terjadi di Pantai Teluk Semangka.

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 7

Page 8: 01 - Bab I Pendahuluan

Pendahuluan

4. Bab IV Konsep Pendekatan dan Metodologi Kerja

Bab ini akan diuraikan tentang konsep pendekatan dan metodologi kerja yang akan dilakukan

oleh Konsultan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya pada pelaksanaan pekerjaan

Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka.

5. Bab V Struktur Organisasi dan Rencana Kerja

Dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijelaskan rencana dari masing-masing item

pekerjaan yang ada dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan. Dalam jadwal pelaksanaan

pekerjaan ini juga disertai kurva S yang merupakan bahan untuk mengontrol kerja dari

Penyedia Jasa.

Laporan Pendahuluan - Detail Desain Pengamanan Pantai Teluk Semangka 8