01 klien dengan tonsilitis
DESCRIPTION
enyTRANSCRIPT
KLIEN DENGAN TONSILITIS KRONIS
No. Dokumen
03.2.2.102 8. 01No. Revisi
3Halaman
1 5
STANDAR
ASUHAN
KEPERAWATANTanggal Terbit
1 April 2004Ditetapkan
Direktur Utama,
Dr. Sri Endarini, MPH
NIP.140 058 832
BAB I: PENDAHULUAN
1. Definisi Penyakit
Tonsilektomy adalah pengangkatan tonsil yang disebabkan adanya infeksi pada tonsil yang berulang-ulang/menderita kesulitan menelan, bernafas, bicara karena tonsil membengkak.
2. Etiologi :
Tonsilitis disebabkan oleh
Kuman terutama streptococus hemalitik
Virus
3.Tanda dan Gejala
Tanda:
Tonsil membengkak
Lidah berselaput
Mulut berbau
Bembesaran kelenjar servikal
Gejala :
Nyeri tenggorokan
Nyeri untuk menelan
Lesu
Nyeri di perut
Nyeri di telinga
4. Patofisiologi
Pembesaran dari palatino tonsil disebabkan oleh karena edema dari infeksi, kedua tonsil dapat bertemu pada garis tengah yang disebut kissing tonsil yang dapat menyumbat pengaliran udara dan makanan.
Pembesaran adenoid mungkin dapat menghambat ruang samping belakang hidung, yang membuat kerusakan lewatnya udara dari hidung ke tenggorokan, sehingga anak bernafas dari mulut bila bernafas terus dari mulut maka, mukosa membran dari orofaring menjadi kering dan teriritasi, adenoid yang mendekati tuba eustachus dapat menyumbat saluran mengakibatkan berkembangnya otitis media.
5.Pemeriksaan Penunjang
Darah
Radiologi
Toraks
Mikrobiologi : - Usapan tenggorokan
- Usapan hidung
- Biopsi : Semua kasus dengan pembesaran tonsil unilateral
6.Managemen Terapi
Tonsilektomy dilakukan pada pasien yang terserang 5-6 kali dalam 1 tahun. Pasien dengan tonsilitis akan melakukan op tonsilektomy apabila terdapat indikasi.
a. Absolut : - Sindrom apne pada waktu tidur
- Pembesaran tonsil unilateral
b. Relatif : - Tonsilitis akut bakterial yang sering kambuh
- Tonsilitis kronis/faringitis
- Abses poritonsil
- Otitis media rekuren
- Radang paru berulang yang bersama dengan radang tonsil
- Komplikasi sistemik berulang pada peradangan oleh 8 haemolytic streptococcus
BAB II: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN POST TONSILEKTOMY
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DO: - Expresi wajah nampak menahan nyeri
- Tonsil membengkak, kemerahan, kadang terdapat bercak kuning
keabuan
- Mulut berbau
- Pembesaran kelenjar sub mandibula
- Lidah berselaput
- Demam tinggi
- Post tonsilektomy
DS: - Nyeri pada waktu menelan
- Nyeri tenggorokan
- Lesu
- Nyeri di telinga
2. DIAGNOSA PERAWATAN DAN PERENCANAAN
NoDiagnosa Keperawatan
Masalah KolaborasiRencana Keperawatan
TujuanIntervensiRasional
1.
2.
4.PK : Perdarahan
Nyeri akut b/d peradangan pada luka post tonsilek-tomy
DO :
Pasien manahan nyeri
Skala nyeri ( )
DS :
Nyeri tenggoro-kan
Nyeri telan
Nyeri telinga
Resiko infeksi b/d adanya luka post tonsilektomySetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan tidak terjadi perdarahan dengan kriteria :
Pasien tidak sering menelan
Tidak ada tanda perdarahan yang keluar dari mulut
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria :
Eksprei wajah ti-dak menahan sakit
Pasien mampu mengungkapkan rasa nyeri
Pasien bisa beristi-rahat
Skor skala nyeri menurun
Setelah diberikan tin-dakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan tidak ter-jadi infeksi dengan kriteria
Luka membaik
Vital sign dalam batas normal
1. Kaji tanda-tanda perdarahan :
- Frekuensi mene-lan
- Warna air liur
2. Kaji vital sign
3. Anjurkan klien untuk istirahat ber-bicara 24 jam pertama post ope-rasi
4. Beri diet cairan dingin pertama post operasi
5. Kelola pemberian anti koagulan
1. Pengelolaan nyeri
- Ajarkan teknik distraksi, relak-sasi, pengelolaan lingkungan
- Berikan posisi Side Lying atau Supinasi dengan kepala miring dan keluarkan seliva
2. Bantu pasien me-ngontrol nyeri
- Kaji keluhan nye-ri, lokasi, inten-sitas ( skala 0 10 ), durasi, frekuensi, faktor pemberat dan penghilang
- Kontrol vital sign
3. Pengelolaan pe-ngobatan
- Administrasi an-algetik
- Berikan minum es
- Anjurkan pasien kumur-kumur
1. Kontrol infeksi
- Kaji tanda-tanda infeksi
- Kontrol vital sign
2. Perlindungan ter-hadap infeksi
- Beri perawatan dengan teknik aseptik
- Kelola lingku-ngan tetap bersih
3. Rawat luka post tonsilektomy
- Berikan kumur-kumur
- Berikan antibio-tik sesuai program
4. Pengelolaan keta-hanan tubuh
- Manajemen nutri-si
Indikator perdarahan segera diketahui seba-gai data dasar untuk intervensi selanjutnya
Respon otonomik ter-jadinya perdarahan menimbulkan peruba-han tekanan darah, nadi dan respirasi
Bicara menimbulkan regangan luka operasi
Diet cair akan men-cegah iritasi luka operasi
Menghentikan penda-rahan
Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa kontrol klien terha-dap nyeri
Meningkatkan kenya-manan pasien dan menghindari menelan yang dapat menimbul-kan nyeri karena regangan luka operasi
Data dasar untuk meng-identifikasi intervensi yang tepat
Respon otonomik terha-dap nyeri meliputi perubahan pada nadi, tekanan darah dan respirasi
Mengurangi nyeri
Meningkatkan kenya-manan klien
Meningkatkan kenya-manan, meningkatkan penyembuhan dan menu-runkan bau mulut
Indikator infeksi sege-ra diketahui
Respon otonomik ter-hadap terjadinya in-feksi meliputi peruba-han tekanan darah, nadi, suhu tubuh dan respirasi
Mencegah meluasnya dan membatasi penye-baran mikro organisme
Meningkatkan pe-nyembuhan luka
Mengobati inflemasi yang terlokalisasi maupun yang menye-bar
Meningkatan daya tahan tubuh sehingga membantu memper-cepat penyembuhan
EMBED PBrush
PAGE 2