02. epi suzuki

80
EPI SUZUKI

Upload: aprishandy-wijaya

Post on 19-Oct-2015

1.424 views

Category:

Documents


191 download

TRANSCRIPT

  • EPI SUZUKI

  • ELECTRONIC PETROL INJECTION SUZUKI Suzuki di Indonesia memulai teknologi Electronic Petrol Injection (EPI) dari th 1992 dengan diluncurkannya Vitara EPI. Vitara EPI th 1992Baleno 1.6 th 1997Baleno 1.5 th 1999Escudo 2.0 th 2001Aerio 1.5 th 2002XL 7 th 2003Baleno Next G 1.5 th 2003New Escudo 1.6 th 2003Every 1.3 th 2004Caribianth 2004APVth 2004Swift th 2005Grand Vitara th 2006SX 4 th 2007Karimun Estilo th 2007Neo Baleno th 2008

  • Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai :Air intake systemFuel delivery systemElectronic control system

  • AIR INTAKE SYSTEMKompenen utama dari Air Intake System adalah :Intake Air TemperaturThrottle BodyFast Idle Air ControlIdle Air ControlMass Air FlowManifold Absolute PressureISAS (Idle Speed Adjusting Screw)

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA SE 4161. Air cleaner 2. Air Flow Meter (AFM) 3. Air intake pipe 4. Throttle body 5. Throttle valve 6. Idle Speed Adjusting Screw 7. Air valve 8. ISC solenoid valve 9. Intake manifold 10. Cylinder head 11. Exhaust manifold 12. Air flow when engine cold 13. Air flow when ISC solenoid valve open 14. Fres airPada gambar diatas ditunjukkan bahwa pada SE 416 antara fast idle (air valve) saat mesin dihidupkan kondisi dingin dengan IAC valve (ISC solenoid valve) untuk idle up saat mesin mendapat beban, dibuat terpisah. Disamping 2 saluran by pass di atas, masih ada lagi saluran by pass untuk Idle Speed Adjusting Screw.

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA SY 4161. Air cleaner 2. IAT sensor 3. Air cleaner outlet hose 4. Throttle body 5. Throttle valve 6. ISAS 7. IAC valve 8. Intake manifold 9. Cylinder head 10. Exhaust manifold 11. Air flow 12. MAP sensor 13. Gas filter (jika dilengkapi) 14. Gas filterSedangkan pada SY 416 antara fast idle (air valve) dan IAC valve (ISC solenoid valve), dibuat menyatu. Pada SY 416 saluran by pass untuk ISAS masih dipertahankan.

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA SY 4151. Air cleaner 2. IAT sensor 3. Air cleaner outlet hose 4. Throttle body 5. Throttle valve 6. IAC valve 7. Intake manifold 8. Cylinder head 9. Exhaust manifold 10. Air flow 11. MAP sensor 12. Engine coolantPada SY 415 konstruksi IAC valve sudah menyatukan 2 komponen, yaitu fast idle dan idle up. Fast idle diaktifkan oleh sebuah thermo wax yang dihubungkan langsung dengan air pendingin mesin. Sedangkan idle up diaktifkan oleh ECM apabila mesin mendapat beban, misalnya : lampu, deffoger, A/C, dan tekanan minyak power steering.

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA SQ 4201. Air cleaner2. IAT sensor 3. MAF sensor 4. Resonator5. Throttle body 6. Throttle valve 7. IAC valve 8. Air cut valve 9. Intake manifold 10. Fuel delivery pipe

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA RH 415 / RB 4151. Air cleaner 2. IAT sensor 3. Throttle body 4. IAC valve 5. MAP sensor 6. Throttle valve 7. Air 8. Intake manifoldIAC valve pada RH 415 dan RB 415 secara prinsip kerja hamper sama dengan SY 415. perbedaannya hanya terletak pada kerja rotary valvenya. Apabila pada SY 415 valve hanya bergerak membuka dan menutup, maka pada RH 415 valve bergerak dengan cara berputar.

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA XL - 71. Air cleaner2. IAT sensor3. Resonator4. Intake air pipe5. Throttle body 6. Intake air collector7. Intake manifold 8. MAF sensor9. Surge tank pipe10. Throttle valve11. ISAS (jika dilengkapi)12. IAC valve13. Intake air14. Air flow in IAC valve15. Air flow in ISAS

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA SQ 4161. Air cleaner2. MAF sensor3. Air cleaner outlet hose4. Throttle body5. Throttle valve6. IAC valve7. Intake manifold 8. Cylinder head9. Exhaust manifold10. By pass air flow11. Fres air12. IAT sensor

  • DIAGRAM ALIRAN UDARA GA 4131. Air cleaner 2. IAT sensor 3. Throttle body 4. IAC valve 5. MAP sensor 6. Intake manifold 7. EVAP purge valve 8.Fuel pressure regulator 9. Breather hose 10. PCV hose 11. PCV valve 12. EGR valveIAC valve yang digunakan pada GA 413 menggunakan type stepping motor, seperti yang digunakan pada SQ 420, SQ 416 dan XL-7.

  • Intake Air TemperatureSensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.

  • Karakteristik Intake Air TemperaturAda 2 kabel pada IAT yang keduanya dari ECM. ECM akan menyuplai tegangan sebesar 5 volt dan memberi ground untuk sensor. Karena nilai tahanan pada sensor bervariasi akibat perubahan temperatur maka tegangan yang mengalir dari ECM juga akan bervariasi. Variasi tegangan inilah yang dijadikan dasar bagi ECM untuk menentukan temperatur udara masuk yang tepat sebagai input bagi ECM untuk menentukan koreksi jumlah bensin yang disemprotkan oleh injector.Semua kendaraan SUZUKI menggunakan IAT sensor

  • Throttle BodyMerupakan saluran utama yang dilalui oleh udara sebelum masuk ke intake manifold, di dalam throttle body terdapat :Throttle valveTPS (Throttle Position Sensor)IAC (Idle Air Control)FIAC (Fast Idle Air Control)ISAS (Idle Speed Adjusting Screw)

  • Throttle Valveuntuk membuka dan menutupnya throttle valve digerakkan langsung oleh acceleration pedal (pedal gas).Pada beberapa type mobil, gerakan throttle valve ini sudah digerakkan oleh motor yang dikontrol oleh sebuah kontrol module.

  • Throttle Position SensorBerfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve, TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, sehingga jika throttle valve bergerak, maka TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve, selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser perubahan tahanan ini dikirim ke ECM sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.

  • Idle Air ControlIAC berfungsi untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban elektrik difungsikan (idle up). Apabila beban listrik difungsikan (lampu, A/C, P/S) maka katup IAC akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya udara yang mengalir, maka ECM akan mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian juga sebaliknya apabila beban kelistrikan kendaraan tidak difungsikan maka katup IAC akan menutup sehingga putaran mesin kembali ke idle. Secara konstruksi ada 2 type IAC, yaitu:Rotary valveStepping motor

  • Rotary Valve TypeKendaraan SUZUKI yang menggunakan IAC rotary valve type adalah Baleno 1.6, Baleno 1.5, Aerio, New Baleno, Every dan APV.

  • Stepping Motor TypeSedangkan yang menggunakan stepping motor type adalah Vitara, Escudo 2.0, XL - 7, New Escudo 1.6

  • Fast Idle Air ControlFast idle Air Control berfungsi untuk menambah jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup dan temperatur masih dingin. Dengan bertambahnya jumlah udara yang masuk maka ECM akan mendeteksi dan akan menambah bensin yang disemprotkan ke injector sehingga putaran mesin menjadi lebih tinggi dari putaran idle (fast idle).

  • Fast Idle Air ControlFast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Apabila temperatur masih dingin maka thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas maka thermo wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit, jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle.Pada beberapa type kendaraan, FIAC diletakkan terpisah dengan IAC (Idle Air Control). Di beberapa type lainnya FIAC dipasangkan menyatu dengan IAC.Kendaraan yang pemasangan FIAC-nya terpisah dengan IAC antara lain adalah Vitara, Baleno 1.6, Escudo 2.0, XL-7

  • ISASWalaupun secara umum besar kecilnya putaran idle sudah ditentukan oleh ECM, akan tetapi pada beberapa type kendaraan masih dilengkapi dengan ISAS untuk mengatur besar kecilnya putaran idle secara manual.Apabila pada karburator, ISAS distel untuk mempengaruhi besar kecilnya pembukaan throttle valve, maka pada mesin dengan EPI system, ISAS distel untuk mempengaruhi besar kecilnya udara yang masuk ke intake air chamber saat idle. Sesuai dengan prinsip dasar injeksi bahwa semakin besar udara yang masuk maka semakin besar pula bensin yang disemprotkan, demikian juga sebaliknya semakin sedikit udara yang masuk maka semakin sedikit bensin yang disemprotkan.

  • ISASISAS diletakkan tidak pada saluran udara IAC, akan tetapi melalui saluran bypass yang berbeda. Kendaraan SUZUKI yang dilengkapi dengan ISAS antara lain adalah Vitara, Baleno 1.6.

  • MAFS (Mass Air Flow Sensor)Ada 3 type MAFS yang akan dijelaskan, yaitu : Measuring Plate type Measuring Core type Heat Resistor type

  • Measuring Plate TypeMAF sensor dengan tipe measuring plate terdiri dari plat pengukur, pegas pengembali dan potensiometer.Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutupnya plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer ini bergerak pada poros yang sama, sehingga sudut membukanya plat pengukur ini akan merubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.

  • Measuring Core TypeAir Flow Meter terdiri dari inti pengukur, pegas pengembali, potensiometer, rumah dan lain-lain. Dipasang diantara saringan udara dan intake manifold. Sensor ini mendeteksi jumlah udara yang masuk ke dalam mesin dan mengirim informasi itu ke ECM sebagai sinyal voltase. ECM menggunakan sinyal ini sebagai salah satu input ke ECM untuk mengontrol besaran penginjeksian.Measuring core bergerak ke arah samping sebanding dengan jumlah udara yang masuk. Pada posisi tersebut atau jumlah udara yang masuk dideteksi oleh potensiometer yang dipasang pada measuring core.

  • Karakteristik MAFSPada type ini sensor jumlah udara masuk, menjadi satu unit dengan sensor temperatur udara masuk. Voltage referensi 5 volt dari ECM digunakan pada sensor jumlah udara masuk dan sensor temperatur udara masuk. Ketika slider potensiometer bergerak melalui resistor sesuai dengan jumlah udara masuk (besarnya aliran udara masuk) sinyal voltase yang keluar ke ECM bervariasi sesuai pergerakan slider.Mass Air Flow Sensor type ini digunakan pada Vitara EPI.

  • Heat Resistor TypeMAF sensor yang menggunakan heat resistor sebagai komponen dasarnya ini yang digunakan pada semua kendaraan SUZUKI. Heat resistor mempunyai sifat dapat berubah-ubah nilai tahanannya apabila temperatur di permukaan resistor berubah-ubah. Perubahan temperatur pada permukaan resistor ini diakibatkan oleh gesekan aliran udara yang melewati permukaan heat resistor. Variasi tahanan ini akan dirubah dalam bentuk variasi voltage yang akan dikirimkan sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya udara yang masuk ke intake air chamberPada MAF sensor terdapat 3 kabel yaitu : kabel input dari ECM (12 volt), output dari sensor ke ECM (variasi 0~5 volt), kabel massa sensor akan dimassakan ke body.Kendaraan SUZUKI yang menggunakan MAF sensor adalah : Vitara, Escudo 2.0, XL-7, New Escudo 1.6

  • Manifold Absolute PressureMAP sensor berfungsi untuk mensensor tekanan-tekanan intake manifold sebagai dasar penghitungan jumlah udara yang masuk, melalui IC (integrated circuit) yang terdapat di dalam sensor iniMAP sensor menghasilkan sinyal tegangan yang segera di kirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time.MAP sensor terdiri dari semi konduktor type pressure converting element yang berfungsi merubah fluktuasi tekanan manifold menjadi perubahan tegangan dan IC (integrated circuit) yang memperkuat perubahan tegangan.

  • Karakteristik MAPSPada MAP sensor terdiri dari 3 kabel, yaitu: input 5 volt (reverence voltage) dari ECM, ground dan output dari sensor ke ECM bervariasi antara 0 ~ 5 volt.

  • FUEL DELIVERY SYSTEMPerbedaan paling mendasar antara system carburator dengan system injeksi pada suplai system bahan bakar adalah bahwa pada system injeksi suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada system carburator suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.Komponen utama dari fuel delivery system adalah :Fuel pump Fuel filterFuel pressure regulatorPulsation dumperinjektor

  • Fuel PumpPada semua type mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki bensin. Type yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri dari motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk pompa.

  • Pompa TurbinTerdiri dari satu atau dua impeller yang diputar oleh motor, casing dan pump cover tersusun menjadi satu unit. Bila motor berputar maka impeller akan ikut berputar.Bilah pada bagian luar impeller menghisap bensin dari saluran masuk dan didorong keluar melalui saluran keluar.Bensin yang dikeluarkan dari saluran keluar akan melalui sekitar motor (motor terendam bensin) dan dialirkan keluar dari pompa melalui chek valve.

  • Check ValveCheck valve akan tertutup bila pompa bensin berhenti bekerja. Check valve dan fuel pressure regulator keduanya mempertahankan sisa tekanan di dalam system saluran bensin bila mesin berhenti, supaya mudah pada saat menghidupkan mesin kembali. Tekanan bensin yang rendah pada saluran akan memudahkan penguapan pada temperatur tinggi dan mesin akan sulit saat dihidupkan kembali.

  • Relief ValveRelief valve akan menjaga tekanan bensin supaya tidak lebih dari yang diperbolehkan untuk menghindari kerusakan pada pompa ataupun pada pipa dan slang bensin.Relief valve akan terbuka bila tekanan bensin yang dikeluarkan pompa lebih dari 6,0 kg/cm2 (85,3 psi/588,4 kpa). Bensin yang dikeluarkan melalui relief valve akan langsung dikembalikan lagi ke tangki bensin.

  • Kondisi Kerja Fuel PumpBekerjanya fuel pump dikontrol oleh ECM. Ada 3 kondisi fuel pump akan bekerja, yaitu :3 (tiga) detik setelah kunci kontak ONSaat mesin di starterSaat mesin berputar (hidup)

  • Wiring Diagram Fuel Pump Apabila kunci kontak di ON kan, maka PCM (ECM) akan menggroundkan main relay dan fuel pump relay. Apabila selama 3 detik PCM (ECM) tidak menerima signal dari motor starter dan signal putaran mesin maka PCM (ECM) akan memutus ground fuel pump relay.PCM (ECM) akan selalu menggroundkan relay apabila menerima signal dari motor starter atau selama menerima signal putaran mesin

  • Fuel FilterBerfungsi menyaring kotoran kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injector. Fuel filter dipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan diluar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.Kendaraan SUZUKI yang fuel filternya diletakkan di dalam tangki bensin adalah : Aerio, Baleno Next G dan Every. Selain type tersebut fuel filter diletakkan diluar tangki bensin yaitu sebelum masuk ke delivery pipe ( pipa pembagi).

  • Fuel Pressure RegulatorBerfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ECM ke injector, oleh karena itu tekanan tekanan yang tetap pada injector harus dipertahankan. Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (dikarenakan injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2

  • Cara Kerja Fuel Pressure RegulatorTekanan bensin dari delivery pipe menekan diaphragm, membuka valve, sebagian bensin kembali ke tangki melalui pipa pengembali. Jumlah bensin yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diaphragm, variasi tekanan bensin sesuai dengan jumlah bensin yang kembali. Vacuum intake manifold yang dihubungkan pada bagian sisi diaphragm spring, melemahkan tegangan pegas, menambah jumlah kembalinya bensin dan menurunkan tekanan bensin . dengan demikian bila vacuum intake manifold besar maka tekanan bensin akan menurun, demikian juga sebaliknya.Bila fuel pump berhenti bekerja maka spring akan menutup katup. Akibatnya check valve pada pompa dan katup di dalam fuel pressure regulator mempertahankan sisa tekanan di dalam saluran bensin.Kerusakan pada pressure regulator akan menyebabkan mesin sulit hidup, idling kasar dan tenaga mesin berkurang.

  • Pulsation DumperPulsation dumper terpasang pada Delivery Pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan kevacuuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector, untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1 2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)Kendaraan SUZUKI yang dilengkapi denga pulsation dumper adalah Vitara.

  • InjectorInjector adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECM untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injector dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port (lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.Cara kerja:Bila signal dari ECM diterima oleh coil solenoid, maka plunger akan tertarik melawan kekuatan pegas. Karena needle valve dan plunger merupakan satu unit, valve juga akan tertarik dari dudukan dan bensin akan disemprotkan selama katup terbuka. Pengaturan banyak sedikitnya bensin yang disemprotkan sesuai dengan lamanya signal dari ECM (lamanya katup terbuka), karena langkah needle valve tetap.

  • Type InjectorSecara umum type konstruksi dasar injector adalah :Bentuk lubang injeksiTipe pintle (penyemprotannya baik)Tipe hole (sulit untuk tersumbat)Nilai resistanceResistance rendah (2 ~ 3 ohm)Resistance tinggi (11 ~14 ohm)Warna konektorAda empat bentuk konektor, yang disesuaikan dengan lubang injeksi dan nilai resistance. Warna konektor juga berbeda sesuai dengan volume injeksi.

  • Bentuk Connector Injector

  • ELECTRONIC CONTROL SYSTEMSelain ECM yang berfungsi untuk mengontrol besarnya penginjeksian bensin dan mengontrol seluruh aktifitas electronic pada mesin terdapat pula sensor sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai system koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECM.

  • Karakteristik ECTECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besarnya penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

  • Throttle Position SensorThrottle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada throttle body untuk mendeteksi pembukaan throttle valve.Pembukaan throttle valve tersebut dideteksi dengan potensiometer sebagai berikut :Tegangan sebesar 5 volt (input) dialirkan dari ECM ke TPS, dan brush bergerak melalui resistance sesuai dengan pembukaan throttle valve, sehingga tegangan yang keluar (output) berubah-ubah besarnya.Dengan memonitor output voltage sensor, ECM mendeteksi pembukaan throttle valve.

  • Pada Vitara dan Baleno 1.6 , TPS masih menggunakan 4 kabel yaitu : input 5 volt dari ECM, output dari sensor ke ECM (0~5 volt), ground dan tegangan 12 volt dari main relay untuk ON/OFF signal (posisi throttle valve tertutup penuh).Mulai generasi Baleno 1.5 sampai dengan sekarang TPS hanya dilengkapi 3 kabel yaitu : input (5 volt), output (0~5 volt) dan ground.

  • Vehicle Speed SensorSensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah type MRE (Magnetic Resistance Element). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECM.

  • Camshaft Position SensorCMP sensor terdiri dari komponen electronic yang terdapat di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki, sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi, melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft, untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.Signal digital dari CMP ini, oleh ECM digunakan untuk memproses kerja dari sistem EPI bersama-sama dengan signal dari CKP sensor.Pada beberapa type kendaraan, CMP sensor ini digunakan untuk menghitung putaran mesin sebagai input dasar penginjeksian oleh ECM.Apabila CMP sensor digunakan untuk menghitung putaran mesin, maka CMP sensor juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian yang akan mengirimkan signal putaran mesin ke ECM untuk mengaktifkan igniter.Kendaraan SUZUKI yang menjadikan CMP sensor sebagai sensor putaran mesin adalah : Vitara, Baleno 1.6, Escudo 2.0, XL-7, New Escudo 1.6

  • Crankshaft Position SensorCKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley, saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik seperti pada grafik.CKP sensor digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECM untuk menentukan besarnya basic injection volume.Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, CKP sensor juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari CKP sensor digunakan ECM untuk menentukan ignition timing.Kendaraan SUZUKI yang dilengkapi dengan CKP adalah : Baleno 1.5, Aerio, Baleno Next G, EveryPerbedaan antara CKP Baleno 1.5 dengan lainnya adalah pada CKP sensor Baleno 1.5 output signal dari CKP masih berupa gelombang bolak-balik, karena prinsip dasar dari CKP type ini adalah pembangkitan listrik bolak-balik. Sedangkan pada type kendaraan SUZUKI lainnya CKP yang digunakan menyerupai CMP sensor.

  • CO Adjusting ResistorUntuk kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oksigen sensor, maka diperlukan CO adjuster yang ditempatkan dibawah dash board, karena alasan kwalitas bahan bakar, jumlah udara, maupun kondisi kerja mesin sehingga adjuster ini dilengkapi.

  • Idle Mixture AdjustingSelain menggunakan CO adjusting resistor , pada Vitara dilengkapi dengan idle mixture adjustment yang fungsinya sama dengan CO adjusting resistor. Apabila pada CO adjusting resistor kita dapat menyetel kadar CO dengan cara memutar adjuster, maka pada type ini kita dapat menyetel kadar CO dengan cara mengganti resistor yang digunakan. Resistor ini diletakkan pada bagian kiri bawah dashboard. Semakin tinggi nilai resistor yang kita gunakan maka semakin besar kadar CO yang dihasilkan. Sebaliknya semakin kecil nilai resistor yang digunakan maka semakin rendah kadar CO gas buangnya.Resistor yang tersedia ada 6 jenis yaitu: R3, R2, R1, L1, L2, L3R : RicherL : Leaner

  • Oksigen SensorSensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECM.Apabila kadar oksigen pada gas buang tinggi maka ECM akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya)Apabila kadar oksigen pada gas buang rendah maka ECM akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya)

  • Oksigen SensorOksigen sensor terdiri dari element yang terbuat dari zirconium dioksid (semacam keramik), yang sisi luar dan dalamnya dilapisi platinum tipis. Sifat element ini adalah pada temperatur rendah tahanan listriknya tinggi, sehingga arus yang mengalir akan kecil. Pada temperatur tinggi ion oksigen melalui element karena perbedaan konsentrsi oksigen di udara luar dan di gas buang. Hal ini menyebabkan perbedaan potensial listrik yang diperkuat oleh platinum.

  • Dengan demikian apabila campuran lebih gemuk dari nilai teoritis perbedaan konsentrasi oksigen antara element sisi udara luar dengan element sisi gas buang akan besar, sehingga sensor menghasilkan tegangan yang relatif kuat (kira-kira 1 V). sebaliknya apabila campuran lebih kurus daripada nilai teoritis maka perbedaan konsentrasi oksigennya kecil sehingga oksigen sensor menghasilkan tegangan yang relatif lemah (mendekati 0 V)Berdasarkan informasi dari oksigen sensor inilah ECM akan mengatur perbandingan udara dan bensin supaya tetap mendekati nilai teoritis.Apabila oksigen sensor menginformasikan campuran terlalu gemuk, maka ECM akan secara bertahap mengurangi bensin yang diinjeksikan (mengurangi lebar pulsa penginjeksian) sehingga campuran menjadi lebih kurus dari nilai teoritis. Bila hal ini terjadi maka oksigen sensor akan menginformasikan ke ECM bahwa campuran lebih kurus daripada nilai teoritis, maka ECM akan menambah bensin yang diinjeksikan (menambah lebar pulsa penginjeksian), sehingga campuran menjadi lebih gemuk. Demikian siklus ini terjadi secara berulang-ulang. Dengan cara ini ECM akan menjaga agar perbandingan udara dan bensin selalu mendekati perbandingan teoritis.

  • ECM (Engine Control Module)ECM terdiri dari micro computer, A/D (analog/digitall) converter, I/O (input/output) unit, dll. Secara keseluruhan kelengkapan ECM ini di bawah kontrol sistem electronic yang berfungsi tidak hanya mengontrol fuel injector, IAC valve, fuel pump relay, dll, tetapi juga untuk mendiagnosa masalah-masalah pada sistem electronic petrol injecion dan fungsi-fungsi yang lain, seperti dijelaskan di bawah ini:

  • On-board diagnostic system (self diagnostic fungtion)ECM mendiagnosa masalah-masalah yang mungkin terjadi ketika kendaraan berjalan atau kunci kontak pada posisi ON, hasil dari diagnostic system ini akan ditunjukkan dengan interval lampu indicator (CHECK ENGINE) untuk masalah-masalah di bawah ini :Oxygen sensorEngine coolant temperatur sensorThrottle position sensorIntake air temperatur sensorManifold absolute pressure sensorMass air flow sensorCamshaft position sensorIgnition fail safe signalVehicle speed sensorCPU (central processing unit) pada ECM

  • ECM dan fungsi lampu indikator (CHECK ENGINE)Untuk mengetahui apakah bohlam lampu indicator putus atau circuitnya rusak, adalah dengan memutarkan kunci kontak pada posisi ON (tanpa mesin hidup) dan tanpa menghubungkan diagnostic switch terminal dengan ground. Jika lampu indikator menyala berarti circuit atau bohlamnya baik.Jika terdapat masalah pada sistem EPI, ketika mesin dihidupkan lampu indikator akan mati (OFF)Ketika ECM mendeteksi masalah saat kunci kontak di-ON-kan atau saat kendaraan berjalan, maka lampu indikator akan menyala untuk memberikan isyarat pada pengemudi. Pada saat yang sama kejadian dari masalah yang terdeteksi tadi disimpan oleh memory pada ECM.(Memory menyimpan setiap masalah walaupun masalah yang ada sifatnya sementara, memory tersebut tidak akan hilang atau terhapus kecuali jika sumber arus power supply ke ECM dilepas selama 30 detik.ECM juga menunjukkan adanya masalah yang dapat dilihat dari penyalaan pada lampu indikator sesuai dengan data memory yang tersimpan, pada saat diagnostic switch dihubungkan ke ground dan kunci kontak di-ON-kan.

  • CATATAN:Hanya trouble ignition circuit yang tidak tersimpan di dalam memory pada ECM atau dengan ECM mendeteksi trouble pada ignition circuit ketika kunci kontak dalam keadaan OFF dan lampu indikator (CHECK ENGINE) tidak memberikan tanda (tidak menyala) meskipun diagnostic switch terminal dihubungkan dengan ground dan kunci kontak pada posisi ON. Selanjutnya untuk memeriksa diagnostic trouble code ketika mesin sulit distarter, hubungkan diagnostic switch terminal dengan ground dan kunci kontak pada posisi ON.Meskipun terdapat masalah di dalam sensor putaran mesin atau idle switch circuit (open circuit), ECM tidak dapat menunjukkan masalahnya dan lampu indikator (CHECK ENGINE) juga tidak menyala selama mesin hidup. Dan jika circuit circuit yang mengalami kerusakan sudah diatasi (diperbaiki) dengan hasil yang baik, memory akan terhapus secara otomatis meskipun sumber arus listrik ke ECM tidak terputus selama 30 detik atau lebih

  • FAIL-SAFE FUNCTIONJika terjadi trouble pada sistem elctronic petrol injection, signal kerusakannya dideteksi oleh ECM. Sesuai basic program pada ECM signal kerusakan tersebut akan diatasi oleh ECM dengan fail safe function, atau terjadinya trouble tidak mempengaruhi performance mesin.Trouble tersebut mungkin terjadi diantaranya dari :ECTSTPSVSSIATSMAFSMAPSCPU in ECM

  • Mode Operasi Mesin Yang di Kontrol ECMMode StartMode pembersih saat banjir bensinMode jalanMode akselerasiMode deselerasiMode pemutus bensinMode pemutus bensin selektifMode backup/fail safeMode koreksi tegangan batteray

  • Mode StartKetika kunci kontak pertama kali diON kan, ECM akan mengaktifkan relay pompa bensin dengan cara memberi massa arus pengendali relay selama 2-3 detik, akibatnya pompa bensin dapat menaikkan tekanan dalam sistem bahan bakar. Apabila selama 2-3 detik ECM tidak menerima sinyal start maka ECM akan memutuskan massa relay, sehingga relay pompa bensin akan OFFSebelum mesin berputar saat kunci kontak ON, ECM menerima sinyal untuk pembacaan-pembacaan data sensor seperti: ECT, IAT, MAP dan TPS untuk menentukan perbandingan campuran udara bensin yang pertama.Selama mesin berputar saat start, ECM mengirim pulsa ke injektor berdasarkan pulsa referensi rpm. Bila temperatur air pendingin yang lebih rendah, lebar pulsa lebih panjang dan terjadilah pengayaan perbandingan campuran udara dan bensin. Jika temperatur air pendingin naik, lebar pulsa menjadi lebih pendek dan perbandingan campuran udara dan bensin menjadi lebih kurus.

  • Mode StartPada kendaraan Suzuki, saat mesin di start ECM memungkinkan untuk mengaktifkan semua injektor, agar mesin mudah untuk dihidupkan.Pada waktu start perbandingan udara dan bensin ditentukan oleh ECM berkisar dari 1,5 : 1 pada 36o C sampai 14,7 : 1 pada 94o C.Mode start normal injektor menyemprotkan bensin mengikuti prosedur di atas selama throttle valve tertutup penuh. Jika throttle valve dibuka, walaupun kecil, perbandingan campuran udara dan bensin akan berubah

  • Pada saat ECM menerima signal start dan signal putaran mesin kurang dari 500 rpm, maka ECM akan mengaktifkan semua injektor supaya mesin mudah dihidupkan.

  • Mode StartTerlihat adanya perbedaan pada masing-masing type kendaran, hal ini karena program pada ECM dan perkembangan dari teknologi itu sendiri. Pada generasi pertama Vitara EPI penyemprotan dilakukan 2 kali dalam satu siklus motor 4 tak selama mesin starting. Pada generasi kedua dari Vitara EPI penyemprotan dilakukan selama 4 kali dalam satu siklus motor 4 tak. Pada generasi Baleno 1.6 sama halnya denga Vitara generasi pertama, sedangkan pada Baleno 1.5 penginjeksian semua injektor hanya dilakukan selama sekali dalam satu siklus, selebihnya injektor bekerja secara sendiri-sendiri (sequential injection)

  • Mode Pembersih Saat Banjir BensinJika mesin menjadi banjir bensin, pengemudi dapat menekan pedal gas sebesar 80% atau lebih besar untuk mengaktifkan Mode Pembersih Saat Banjir. Agar lebih yakin untuk mengaktifkan mode ini maka kita dapat menekan penuh pedal gas ke lantai (throttle valve akan terbuka penuh )Pada saat throttle valve terbuka penuh dan putaran mesin kurang dari 600 rpm (ECM menerima sinyal start) maka ECM akan memberikan pulsa injektor dengan perbandingan 20:1 atau bahkan memungkinkan pula beberapa saat ECM akan menghentikan penyemprotan secara total dengan jalan ECM akan memutus sinyal ke semua injektor.

  • Mode JalanMode Jalan mempunyai 2 kondisi, yaitu : Loop Terbuka Loop Tertutup

  • Open LoopKetika mesin pertama kali dihidupkan (temperatur mesin masih dingin), sistem yang bekerja adalah Loop Terbuka. Pada kondisi Loop Terbuka, ECM tidak menggunakan sinyal oksigen sensor (O2S). sebagai pengganti, ECM menghitung rasio campuran udara dan bensin dari sensor-sensor : TPS, ECTS, MAPS/MAFS, IATS dan CKPS/CMPS.Sistem akan berjalan dalam Loop Terbuka sampai kondisi-kondisi berikut ditemui:tegangan keluar (output voltage) oksigen sensor bervariasi, suhu mesin sudah mencapai temperatur kerja dan oksigen sensor telah mengirimkan sinyal secara akurat ke ECMsensor air pendingin mesin telah mengirimkan sinyalnya ke ECM dan suhu kerja mesin telah tercapailamanya waktu setelah start sudah tercapai, besaran waktu ini telah disimpan dalam memori ECM sedemikian rupa dan disesuaikan dengan keadaan operasional mesin saat itu.

  • Closed LoopKetika sinyal O2S, sensor temperatur air pendingin dan kondisi-kondisi seperti di atas telah ditemui, sistem berubah ke Loop Tertutup.Loop Tertutup berarti ECM memperbaiki rasio campuran udara dan bensin berdasarkan perubahan sinyal tegangan dari O2S.Bila sinyal O2S di bawah 450 mV, ECM akan menaikkan lebar pulsa injektor untuk memperkaya campuran. Ketika sinyal O2S naik di atas 450 mV ECM akan mengurangi lebar pulsa injektor membuat perbandingan campuran lebih kurus.Pada Loop Tertutup sensor yang lain tetap bekerja sebagaimana mestinya untuk memberikan input ke ECM.Dengan kekonstanan penginderaan oksigen yang terkandung dalam gas buang, ECM dapat mempertahankan perbandingan campuran udara dan bensin untuk mendekati rasio ideal 14,7:1, agar katalitik konverter dapat bekerja secara effisien.

  • Mode Jalan

  • Semi Loop TertutupUntuk meningkatkan penghematan bensin dalam beberapa model, sub-mode loop tertutup digunakan. Sub-mode ini disebut semi loop tertutup, terjadi selama pengendaraan kecepatan tinggi dan beban ringan. ECM akan mengatur rasio udara dan bensin lebih kurus dari 14,7:1

  • Converter Protection Mode (Mode Perlindungan Converter)ECM memonitor secara tetap operational mesin melalui input-input sensor seperti oksigen sensor dan kondisi-kondisi perkiraan yang dapat menyebabkan katalitik konverter mencapai temperatur yang berlebihan. Jika ECM mendeteksi kondisi temperatur konverter terus naik, maka ECM akan mengurangi campuran udara dan bensin untuk menurunkan temperatur.

  • Mode AkselerasiKetika throttle valve dibuka secara tiba-tiba, maka akan terjadi perubahan yang cepat pada sudut throttle valve, dan menyebabkan penambahan secara simultan tekanan dalam Manifold Absolute Pressure (MAP).Penyemprotan bensin harus ditingkatkan untuk mengimbangi udara yang berlebih juga untuk merespon perubahan tiba-tiba sinyal TPS dan MAPS/MAFS, ECM mengatur pulsa injektor yang lebih panjang atau memungkinkan untuk mengaktifkan semua injektor agar campuran tidak menjadi kurus.

  • Mode Deselerasi (Decceleration Enleanment Mode)Ketika mesin diperlukan untuk menurunkan kecepatan, campuran udara dan bensin diperlukan untuk mengurangi emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) dan mencegah detonasi saat pengurangan kecepatan.ECM menggunakan pengurangan tekanan udara dalam MAP sensor atau pengurangan kecepatan aliran pada MAF sensor dan pengurangan posisi sudut throttle valve untuk menghitung pengurangan dalam lebar pulsa penginjeksian.Pengurangan kecepatan mungkin sebagian atau penuh atau mungkin pengemudi mungkin tiba-tiba mengembalikan throttle valve pada posisi akselerasi atau posisi idel ECM akan dapat menyesuaikan dengan tepat waktu dari segala operasional tersebut.Apabila pengurangan kecepatan sampai throttle valve pada posisi tertutup, ECM mendeteksi bahwa pengemudi bermaksud ke putaran idel, penyemprotan bensin mungkin diputus sama sekali, dan jika mendekati putaran idel kembali penyemprotan bensin dilakukan lagi untuk mempertahankan putaran idel.

  • Mode Pemutus Bensin (Fuel Cut-off Mode)Salah satu tujuan pemutusan bensin adalah untuk menghentikan penyemprotan bensin dari mesin selama kondisi-kondisi pengurangan kecepatan secara ekstrem/khusus.ECM memungkinkan juga untuk memutuskan aliran bensin dengan alasan keamanan ketika putaran mesin mencapai batas yang sudah ditentukan (berkisar 6800 rpm). Nilai putaran maksimum ini berbeda pada setiap kendaraan.Pemutusan bensin juga terjadi ketika pengapian dimatikan. Tanpa pulsa-pulsa referensi pengapian, ECM tidak mengaktifkan injektor sehingga tidak ada bensin yang disemprotkan untuk mencegah dieseling atau running-on.

  • Mode Pemutusan Bensin Selektif (Selective Fuel Cut-off)Pemutusan bensin selektif digunakan dalam beberapa penerapan untuk pengaturan torsi mesin dan perlindungan mesin. Dalam penerapan ini ECM dapat mematikan injektor apabila terjadi kondisi-kondisi di bawah ini :Torque management enable (pengaturan torsi), digunakan untuk mengurangi torsi selama transmisi berganti kecepatan.Traction Control Enable (kontrol traksi), terjadi untuk mengurangi torsi saat pengereman.Low Coolant Condition (kondisi sistem pendinginan kurang sempurna), apabila ECM mendeteksi temperatur mesin di atas temperatur kerja maka untuk melindungi mesin dari over heating ECM akan mengurangi atau memutus penginjeksian ke silinder-silinder tertentu, sedikit panas yang dibangkitkan akan mengurangi temperatur mesin.

  • Mode Backup / Fail Safe ModeDalam mode ini ECM bekerja melalui kalibrasi internal yang mengijinkannya menjalankan mesin dengan hanya melalui input-input rpm, posisi throttle valve dan temperatur air pendingin untuk merubah penghitungan penyemprotan bensin. Peristiwa ini hanya terjadi saat ECM tidak dapat beroperasi secara normal melalui masukan sensor yang lain.ECM bekerja melalui mode ini jika ada beberapa, atau kombinasi kondisi-kondisi seperti berikut di bawah ini :Tegangan sumber daya ECM di bawah 9 voltTegangan saat start di bawah 9 voltPROM hilang atau tidak berfungsiRangkaian sinyal lain gagal untuk memberikan input.

  • Mode Koreksi Tegangan BatteryMode ini akan mengimbangi variasi-variasi tegangan battery ke pompa bensin dan injektor, ECM mengubah lebar pulsa guna mengoreksi tegangan yang bervariasi pada batterai.Ketika tegangan batteri turun (saat start), pompa bensin melambat dan volume bensin turun. Untuk mengimbangi, ECM menambah lebar pulsa injektor. Mode koreksi tegangan batterai ini selalu bekerja dengan akurat pada setiap kondisi operational mesin.ECM juga melakukan mode ini saat tegangan batterai rendah pada waktu putaran idel.Pada sistem pengapian elektronik, ECM mengatur arus primer dengan penambahan waktu dwell, agar kemampuan percikan bunga api pada busi tetap stabil.