0355

5
Risalah PertemtJan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi IsOlop dan Radias~ 2tXXJ KUL TIV ASI JAMUR KUPING (Auricularia sp.) DALAM MEDIA T ANDAN KOSONG KELAP A SA WIT DAN SERBUK GERGAJI BASIL IRADIASI Endrawanto dan E. Suwadji ABSTRAK KULTIV ASI JAMUR KUPING (Auricularia sp.) DALAM MEDIA TANDAN KOSONG KELAPA SA WIT DAN SERBUK GERGAJI HASIL IRADIASI. Pada ~nelitian ini telah dilakukan percobaan dalam laboratorium tentang perturnbuhan jamur kuping Auricularia sp. dalam media s~~_k~~n2, kelapa sawit (TKS), lumpur limbah kela.p~~~t (LLKS), dan ~~uk~g~i.vang sudah disterilkafidengan cara ~~ ' galnma pada~Y clan~manasan dengan otoklafSerat TKS dicampur dengan LLKS pada perbandingan (1:0), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10) dal1 (1:20). Campuran bahan TKS dan LLKS kemudian dikomposkan selama 2 Imnggu dengan penambahankapur 2%, dedak 12%, TSP 0,5% dan urea 0,25%. Kompos sebanyak 400 graIn dimasukkan ke dalam kantong plastik wrtuk dipadatkan sebagai kantong media jamur ( bag log ). J<antong media yang sudah steril kemudian diinokulasi setel~ dingin dengan bibit jamur. Setelah diinokulast kantong media diinkubasi selama 1,5 bulan sampai miseliurn famur menutupi permukaan kantong .Metode pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalam serbuk gergaji dan LLKS cara pelaksanaan sarna seperti pada ~mbuatan campuran TKS clan LLKS. Sebagai parameter percobaan dilakukan penetapan berat jamur, efesiensi biologis, rendemen, dan kadar serat sisa setelah jamur dipanen dari kantong media. Hasil ~rcobaan menW1jukanbahwa penggunaan LLKS sebagai campuran media TKS cukup baik W1tuk menghasilkan jamur dibandingkan tanpa pemakaian LLKS. Serbuk gergaji lebih baik digW1aka11 sebagai media perturnbuhan jamur kuping dibandingkan media TKS yaitu 90 g dan 75 g berbeda nyata (P<0,05). Hasil pallen jamur yang diperoleh antara perlakuan iradiasi dan otok- laf tidak berbeda nyata (P<0.05) yaitu 74,3 g dat1 76,6 g. Rendemen yang diperoleh antara perlakuan serbuk gergaji clan serat TKS tidak berbeda (P<0,05) yaitu antara 91-92%. ABSTRACT EAR MUSHROOM (Auricularia sp.) CULTIVATION ON IRRADIATED PALM OIL EMPTY FRUIT BUNCH AND SAWDUST The experimentswere conductedunder laboratory condition. Ear mushroom (Auricularia .~p.) were groWll on palm oil emptyfruit bunch (EFB), sludge of oil residue, and sawdust as growth medium after (heating) autoclaved andirradiated by g81nma rays at the dose of 30 kGy. EFB fiber as well as sawdust weremixed with sludge in composition of(I:O), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10)and (1:20). The lnixture \vas thencomposted within 2 weeks by the additionof CaO 2%, CaSO4 (gypsum) 2%,rice bran 12%, P fertilizer 0,5% 811d urea0,25%. A plasticbag volwne 1000ml wasfilled by 400 gramsof composted material as musllfooms medium or bag log. Sterilized bag logs were thell inoculated with mushroomspaWl1s. After inoculation, bag logs were incubateddwing 1.5 months waiting for mycelium growing. Parameters of the experiments were following weight of mushroom after harvesting, biological efficiency, rendement, and total fiber on bag log after mushrooms harvesting. Results of experiments showed that utilization of sludgeas lnixture with EFB produced weight mushroom yield more than \\'ithout sludgeaddition. Saw dust treatment produced more mushroomweight compared to EFB treatments i.e. 90 g and 75 g. Weights of mushrooms produced between irradiation and autoclaved heatingtreatment for sterilization were not significant at P<0.05 i.e. 74.2 g and 76.6g respectively. Rendement obtained between saw dustand palm oil emptyfruit bunch treatments were not sigllificant at P<0.05 i.e. 91-92%. PENDAHULUAN lain, iklim maupun kemampuan hidup dalarn berbagai substrat selulosa sebagai media turnbul1 (4,5,6). Jamur kuping terrnasuk jenis yang cukup toleran setelal1 jamur tiratll (Pleurotud sp.) yang lnampu tumbuh pacta lingkungannya. Media tandan kelapa sawit (TKS) adalah mempakan limbah selulosa berasal dari perkebunan kelapa sawit yang terdapat dalarn jurnlah yang sangat banyak dan belum banyak dimanfaatkan (2,3). Sebagai sumber limbah yang mengandung serat selulosa, TKS lebih mudah mengalarni pembusukan. Hal ini disebabkan serat TKS banyak mengandung lernak dari minyak sawit yang dikandungnya. Untuk tujuan pembuatan media jamur kayu diperlukan serat TKS yang segar. Sebelum dijadikan serat yang halus, TKS lebih dahulu diproses menjadi serbuk yang halus sebelum dikomposkan. Serat Pemmuaatan limbah agroindustri merupakaI1 usaha yang mendukw1g kearah terciptanya lapangm1 kerja di smnping uljuan utmnanya yaitu membantu program pemerintah lmulk membersil1kan lingkungan dari limbal1 penyebab polusi. Dari beberapa penelitian yang pemah dilakukan. pelnaJuaatanteknik nuklir dapat dilakukan w1tuk mendegradasi limbah selulosa agroindustri pad.1 budidayajamur (1,2,3). Beberapajenis jamur yang dibudidayakan dengan media limball kelapa sawit ialah Pleurotus sp., Volvariella volvaceae, PanUj. sp.. dan lain -lain (1). Jenis jamur tiram (Pleurotus sp.) mempw1yai keta11anan tumbuh yang cukup toleran baik daTi pengarull persaingml dengan jamur pesaing jenis 169

Upload: mohamadredzka

Post on 18-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jamur

TRANSCRIPT

  • Risalah PertemtJan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi IsOlop dan Radias~ 2tXXJ

    KUL TIV ASI JAMUR KUPING (Auricularia sp.) DALAM MEDIA T ANDANKOSONG KELAP A SA WIT DAN SERBUK GERGAJI BASIL IRADIASI

    Endrawanto dan E. Suwadji

    ABSTRAKKULTIV ASI JAMUR KUPING (Auricularia sp.) DALAM MEDIA TANDAN KOSONG KELAPA

    SA WIT DAN SERBUK GERGAJI HASIL IRADIASI. Pada ~nelitian ini telah dilakukan percobaan dalamlaboratorium tentang perturnbuhan jamur kuping Auricularia sp. dalam media s~~_k~~n2, kelapa sawit(TKS), lumpur limbah kela.p~~~t (LLKS), dan ~~uk~g~i.vang sudah disterilkafidengan cara ~~

    ' galnma pada~Y clan ~manasan dengan otoklafSerat TKS dicampur dengan LLKS pada perbandingan

    (1:0), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10) dal1 (1:20). Campuran bahan TKS dan LLKS kemudian dikomposkanselama 2 Imnggu dengan penambahan kapur 2%, dedak 12%, TSP 0,5% dan urea 0,25%. Kompos sebanyak 400graIn dimasukkan ke dalam kantong plastik wrtuk dipadatkan sebagai kantong media jamur ( bag log ). J

  • Risalah Per/emuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Jeknologi Is%p dan Radias~ 20(x)

    c- Faktor campuran antara jells bahan substrnt denganLLKS padaperbandingan 1:0,1:1,2:5,1:5,1:10, danI-')()

    Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkapdengan 3 kali Illangan.

    BASIL DAN PEMBABASAN

    TKS yang berukuran I cm dapat digunakan untukdiproses menjadi kompos )rang selanjutnya dibuat mediajamur tetapi hams dicalnpur dengan LLKS yaitu limbahminyak kelapc'l sawit. Kegunaan LLKS dapat membantumemperkecil porosi~'ls yang berguna Imtuk aliran (aerasi)udara di dalam media jalnur. Selain media TKS, serbukgergaji kayu sengon (A/bizzia fa/cataria) cllkupmengandung udara muuk pertmnbuhan miselia jalnur,tetapi penggunaan LLKS sebagai media jalnur kurangmemuaskan, karena LLKS mengalldmlg bahan yangpadat sehingga mengllaInbat aerasi yang kl1fang baikuntuk pertwnbuhan miselia (2).

    Pacta penelitian ini diujikan beberapa percobaanpertmnbuhan jamur kuping Auricularia !.p. dalaln mediaserat TKS, LLKS, daD serbuk gergaji yang sudahdisterilkan dengall card iradiasi dan pemanasan denganotoklaf.

    BAHAN DAN METODE

    Pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalamTKS daD LLKS.. Serat TKS mula -mula dirajang daDdipotong sepanjmlg I.k. 1 cm. TKS berasal dari bahanyang ll1.:"1sih segar. LLKS sebagai residu rninyak sawitdiambil daTi perkebunan kelapa sawit Malimping.Setelah dikeringkan kemudian dil1aluskan untukdijadikan sebagai ballan CmnpllTan media jamur denganTKS. Serat TKS dicampur dengan LLKS padaperbmldingan (1:0), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10) daD(1:20). Cmnpuran bal1aIl TKS daD LKS kemudiandikomposkan selama 2 nunggu dengan penambahan

    .kapur 2%, dedak 12%, TSP 0,5% d."1U urea 0,25%.,.Campuran bahan dibalik setiap 3 Iwi dalam kelembaban,

    '70% selmna 10 lk'1fi (7,8). Kompos sebanyak 400 graIndilnasukkan ke dalam kantong plastik untuk dipadatkansebagai kantong media jamur (bag log). Kantong mediakemudian disterilkan pacta sllllU 120C dengan tekanan 1abu. selama 2 jam, sedangkan dengan iradiasi gammadigunakml dosis 30 kGy. Kmltong media diinokulasisetelah dingin dengan bibit jamur. Setelall diinokulasikantong media diinkubasi selmua 1,5 bulan smnpaimiselimn jamur menutupi pennukaan kantong. Kantongmedia kemudian ditusuk dan disiram untukmengeluarkan tllbuh buah jamur yang muncul setelahdisiram selarna 2 minggu. Sebagai parameter percobaandilakuk."1n penetapan berat jamur, efesiensi biologis,rendemen, d."1n kadar serat sisa setelah pertmnbuhanjamur. Analisis dilakukan terltadap kadar serat,rendemen, berat jamur, dan efisiensi biologi~ (9,10, II).

    Pcrtumbuhan jamur Auricularia sp. dalamTKS daD LLKS. Pertumbullan jarnur kuping dalarnmedia TKS menunjukan basi] mencapai ]02.4 g denganefisiensi biologis 40,8%. Semakin tinggi kadar LLKSyang ditarnballkan semakin berat bobot jamur yangdihasi]kan daD akhimya menurun kemba]i pactaperbandingan campuran ]:]0 dan ]:20 yaitu 87,8 g daD64,7 g seperti terlibat pacta Tabel 1 dan Gambar I.Dengan basil tersebut dimungkinkan bahwa bahwapenamballan LKKS kurang baik untuk pertumbuhanjamur, tetapi pacta kadar yang sedang yaitu pactacampuran 2:5 daD 1:5 penambahan LLKS cukupmemberikan bobot jamur yang lebih tinggi yang menca-pai ]02,4 g dan 93,7 g dengan efisiensi biologis 40,8%dan 37,5% dibandingkan hanya media TKS tanpa LLKS.Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi aerasi yangmemungkinkan pertumbuhan miselium yang cukup baiksesuai untuk cronpuran TKS daD LLKS tersebut. TKStanpa cronpuran LLKS dengan porositas daD aerasi yangbanyak juga tid.:'lk mengbasilkan bobot jamur yang tinggi(74,8 g), sedangkan pertumbuhan jamur pacta mediaLLKS tanpa campuran IlaDya menghasilkan bobot ] 8,7 g.Untuk perlakuan iradiasi dan otok]af, ]lasi] bobot jamuryang dipero]eh tidak berbeda nyata (P

  • Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan r t'knologi Is%p dan RadiaSl; 2(){XJ

    yang diuraikan secara mikrobiologis dengan carapengomposan mempakan ballaD nutrisi untuk jamur.Degradasi dati selulosa menjadi gula-gula sederhanadisebabkan oleh proses enzirnatis yang dikeluarkan olehmikroba (12,13).

    5. LEONG, P.C., Cultivation of Pleurotus Mushroomon Cotton Waste Substrat in Singapore. Didalam S.T. Chang dan T.H. Quimio. 1982.Tropical Mushroom; Biological Nature andCultivation Metods. The Cllinese University,Hongkong (1982) 349.

    KESIMPULAN 6. CHANG, S.T., and HAYES, T.H., The Biology andCultivation of Edible Musllroom. AcademicPress, New york (1978) 75.Hasil percobaan dapat disimpulkan sebagai

    7. BREZLOFT, C. W, and FLUEGL, M.S., 1962.Chelnical Composting of Mushroom Composduring Composting Dad Cropping. Mush. Sci. V(1962) 46-80.

    8. CHANG, S.T, and QUIMO, T.H., TropicalMusllfoom; Biological Nature Dad CultivationMethods. ll1e Cllinesse University, Hongkong(1982) 87.

    berikut:I. Penggunaan LKKS sebagai Campllran media TKS

    cukup baik untuk mengllasilkan jamur dibandingkantanpa pemakaian LLKS sebagai campuran untukmedia.

    2. Serbuk gergaji lebih baik digunakan sebagai mediapertumbuhan jamur kuping dibandingkan media TKS.

    3. Hasil pallen jamur yang diperoleh antara perlakuaniradiasi dan otoklaf tidak berbeda nyata.

    4. Rendemen yang diperoleh aJltara perlakuan serbukgergaji dan serat TKS tidc1k berbeda yaitu antara 91-92%.

    9. IIJIMA, S., and Y ANAGI, S.O., A method for HighYield Prepartion and High FrequencyRegeneration of Basidiomycetes Pleurotusostreatus ("Hiratake") Protoplast Using SulfiteWaste Components. Agric. Bioi. Chern. Japan50(7) ( 1986) 1855 -1861.

    DAFTARPUSTAKA

    DARMAWI, dan SUWADJI, E., "Pertumbuhanjamur kayupada beberapa limbah pertanian yangdiiradiasi dengan sinar gamma", RisalahPertemllan Ilmiah API SORA, 9-10 Janlk1fi,Jakarta (1996) 77.

    10. JUDOAMIJOJO, R.M., SAID, E.G., daD L.HARTOTO, L., 1989. Biokonversi. PAUBioteknologi IPB, Bogor (1989).

    11.

    AOAC. Offical Methods of Analysis. Assoc.ofOfficial Agricultural Chemist. Washington DC(1984) 288.

    2. SUW ADJI, E., ANDINI, L., dan WINARNO, E.K.,dan HARSOJO, "Pertumbullan jmmlf Coprinuscinereus dalmn media serat tand.:'lli kelapa Sc1witiradiasi", Risalall Pertemuan API SORA, 13-15Desember, Jakarta (1994) 213.

    12. BELLS KONING, H.D., Preliminary Note on theAnalysis of the Composting Process. Mush SciV (1962) 30.

    3 YUNIARTI,A., Studi Awal Tandan Kosong KelapaSawit sebagai Maka11aIl Temak. Skripsi. FatetaIPB, Bogor (1994).

    13. ATKINS, F.C., Mushroom Growing Today. Faberand Faber, London (1978) 48-54.

    4. HANDORI, Pengantll jenis substrat serbllk kayu daDpenatnballan Thialnin Klllorida terlmdapEfesiensi Konfersi Biologis Jamur Tiram(Pleurotus ostreatus). Skripsi. Fateta IPB, Bogor( 1992).

    71

  • Risalah Perlemuan Ilmiah Peneli/ian dan Pengembangan leiln%gi Iso/OIl dan Radiasi. 2(x)o

    Tabell. Pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalam media serat tandan kosong sawit(TKS) daD lumpur limbah kelapa sawit yang disterilkan dengan otokJaf daDiradiasi gamma

    PerlakuanLLKSffKS

    Efisiensi Bio.(%)

    Beratjamur(g)

    Rendemen(%)

    Kadar serat(%)

    OtoklafTKSLLKSIII2/51/51/101/20

    74.8b18,7a78,4b

    102,4d93,7cd87,8bc64,7b

    29,7a

    94,4a93,6a88,7a89,6a90,4a95,6a96,2a

    47.6a

    45,3a43,8a44,5a43,6a44,8a

    74,3alradiasi

    TKSLKKS1/12/51/51/101/20

    29,9b7,5a

    31,4bc40,8d37,5cd35,lc25,9b

    92,6a 44,9a

    33,9bc4,2a

    34,5bc39,3c37,Oc39,7c25,9b

    47,

    42,45,42,46,44,

    84,7bcIO.6a86.3bc98,3c92.6c99,2c64,8b

    76.6a

    S7,Sa94,7a97,Sa90,8a87,5a95,4a89,7a

    91,9a 44,8a30,6a

    * Huruf yang salna dalarn kolorn yang sarna tidak berbeda nyata pada P

  • RJ~/ah Pet1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknalogi Isalop dan RadiaSJ: 2()(x)

    DISKUSI

    SUDRADJAT ISKANDAR ENDRA W ANTO

    Untuk skala ckonolru tidak menlllljukkaIl bcdanyata antara sterilisasi radiasi d.,w uap.

    1. Apakah yang menyebabkan perbedacul lingkatpertumbuhan jamur antara yang lidak diradiasidengan yang di radiasi ?

    2. Apakall karena kadar baklerinya alau ada unsur lain '7 NANY KARTINI

    ENDRA W ANTO

    1. Tingkat pertwnbuhan jamur kuping ditentukan olehsterilitas media, kandungan nutrisi clan jenis bibit.

    2. Dalam media diusahakan kadar bakteri ditekanseminimal mungkin.

    1. Sejauh mana dampak positip daTi basil penelitian initerlladap budi daya jamur kuping ?

    2. Apakall dapat menurunkan harga jamur roping,karena rasanya budidaya jamur roping ini sudahbanyak dan memasyarakat di daerah Sleman,Yogyakarta dengan hargajual yang relatip murah?

    ROSALINA ENDRA W ANTO

    Dan basil penelitian Bapak berarti sterilisasiantara autoklaf dan iradiasi tidak berbeda nyata.Bagailuana saran Bapak kalau kita melilmt dari aspekekonomi ?

    I, Dampak positip penelitian ini dapat memanfaatkanlimbah agroindustri yang melimpah di sekitar kita,

    2, Penggunaan iradiasi dan otoklaf dalam skala yangkalni lakukan tidak menunjukkan beda nyata, namunhal ini perlu dihitung lagi untuk skala yang cukupbesar,

    ~