03.abstrak

5
Abstrak ABSTRAK Nama Kegiatan: Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Mall dan Kondominium Taman Anggrek Pemrakarsa : PT Mulia Intipelangi Konsultan : PT Karsa Buana Lestari PT Mulia Intipelangi merupakan pengelola Mall dan Kondominium Taman Anggrek yang terletak di Jalan Jl. Letjen S Parman Kav. 21, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Mall dan Kondominium Taman Anggrek telah beroperasi sejak tahun 1996 (mall) dan 2001 (kondominium). Saat ini Mall dan Kondominium Taman Anggrek telah beroperasi secara maksimal dengan luas seluruh lantai bangunan 669.050 m 2 , tinggi bangunan 45 lantai dan jumlah basement 3 lantai dengan peruntukan sesuai dengan KRK/RTLB Nomor 2830/GSB/JB/XI/1994 adalah pertokoan dan apartemen. Dalam rangka menanggulangi dampak-dampak terhadap komponen lingkungan yang mungkin disebabkan kegiatan Mall dan Kondominium Taman Anggrek, maka PT Mulia Intipelangi beritikad baik untuk melakukan kajian mengenai dampak lingkungan hidup. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B-/4134/MENLH/KP/2013 tentang Arahan Pelaksanaan Pasal 121 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tanggal 27 Desember 2013 dan Surat Arahan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Mall dan Kondominium Taman Anggrek No. 7011/-1.774.151 tanggal 10 September 2014 yang diterbitkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta, maka PT Mulia Intipelangi menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) Mall dan Kondominium Taman Anggrek. Kegiatan pokok Mall Taman Anggrek adalah pusat perdagangan dan perbelanjaan, saat ini telah diisi ± 385 tenant dari lantai dasar, lantai dasar atas, basement hingga lantai empat dengan bermacam bidang usaha barang dan jasa, seperti supermarket, restaurant, fashion, jasa bank, dan lain-lain. Kegiatan operasional Kondominium Taman Anggrek memiliki akses langsung dengan Mall Taman Anggrek berdiri 8 tower terletak di atas lahan seluas 389.120 m 2 dan terdiri dari 37 lantai (± 111 m). Kondominium diperuntukkan bagi kegiatan hunian dengan sistem penjualan lepas, dan PT. Mulia Inti Pelangi telah bertindak sebagai Pengelola yang menangani kebersihan, maintenance, pertamanan, limbah, dan parkir. Kondominium Taman Anggrek menyediakan 2 tipe hunian (dapat dilihat Gambar 2.3), yaitu Tipe 1 yang terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 kamar pembantu di Tower 1,3,4 dan 5, sedangkan Tipe 2 terdiri dari 3 kamar tidur dan 1 kamar pembantu yang terdapat pada Tower 2,6,7 dan 8. Jumlah keseluruhan kapasitas hunian yang ada pada saat ini adalah 2.824 unit hunian dan saat ini telah terisi sebanyak 2.324 unit (occupancy 82 %) dengan jumlah penghuni ± 13.000 orang. Status hunian kondominium ini adalah hak milik pribadi, dengan demikian agar para penghuni dan pemilik kondominium dapat memahami serta melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing dalam mengelola serta mengatur kepentingan bersama. Untuk itu telah terbentuk PPMKTA (Perhimpunan Penghuni Mall Kondominium Taman Anggrek). DPLH Mall dan Kondominum Taman Anggrek. 1

Upload: imelda

Post on 28-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

abstrak lingkungan

TRANSCRIPT

ABSTRAK

Abstrak

ABSTRAK

Nama Kegiatan: Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Mall dan Kondominium Taman Anggrek Pemrakarsa : PT Mulia Intipelangi Konsultan : PT Karsa Buana Lestari

PT Mulia Intipelangi merupakan pengelola Mall dan Kondominium Taman Anggrek yang terletak di Jalan Jl. Letjen S Parman Kav. 21, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Mall dan Kondominium Taman Anggrek telah beroperasi sejak tahun 1996 (mall) dan 2001 (kondominium). Saat ini Mall dan Kondominium Taman Anggrek telah beroperasi secara maksimal dengan luas seluruh lantai bangunan 669.050 m2, tinggi bangunan 45 lantai dan jumlah basement 3 lantai dengan peruntukan sesuai dengan KRK/RTLB Nomor 2830/GSB/JB/XI/1994 adalah pertokoan dan apartemen. Dalam rangka menanggulangi dampak-dampak terhadap komponen lingkungan yang mungkin disebabkan kegiatan Mall dan Kondominium Taman Anggrek, maka PT Mulia Intipelangi beritikad baik untuk melakukan kajian mengenai dampak lingkungan hidup. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B-/4134/MENLH/KP/2013 tentang Arahan Pelaksanaan Pasal 121 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tanggal 27 Desember 2013 dan Surat Arahan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Mall dan Kondominium Taman Anggrek No. 7011/-1.774.151 tanggal 10 September 2014 yang diterbitkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta, maka PT Mulia Intipelangi menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) Mall dan Kondominium Taman Anggrek.

Kegiatan pokok Mall Taman Anggrek adalah pusat perdagangan dan perbelanjaan, saat ini telah diisi 385 tenant dari lantai dasar, lantai dasar atas, basement hingga lantai empat dengan bermacam bidang usaha barang dan jasa, seperti supermarket, restaurant, fashion, jasa bank, dan lain-lain.Kegiatan operasional Kondominium Taman Anggrek memiliki akses langsung dengan Mall Taman Anggrek berdiri 8 tower terletak di atas lahan seluas 389.120 m2 dan terdiri dari 37 lantai ( 111 m). Kondominium diperuntukkan bagi kegiatan hunian dengan sistem penjualan lepas, dan PT. Mulia Inti Pelangi telah bertindak sebagai Pengelola yang menangani kebersihan, maintenance, pertamanan, limbah, dan parkir. Kondominium Taman Anggrek menyediakan 2 tipe hunian (dapat dilihat Gambar 2.3), yaitu Tipe 1 yang terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 kamar pembantu di Tower 1,3,4 dan 5, sedangkan Tipe 2 terdiri dari 3 kamar tidur dan 1 kamar pembantu yang terdapat pada Tower 2,6,7 dan 8. Jumlah keseluruhan kapasitas hunian yang ada pada saat ini adalah 2.824 unit hunian dan saat ini telah terisi sebanyak 2.324 unit (occupancy 82 %) dengan jumlah penghuni 13.000 orang. Status hunian kondominium ini adalah hak milik pribadi, dengan demikian agar para penghuni dan pemilik kondominium dapat memahami serta melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing dalam mengelola serta mengatur kepentingan bersama. Untuk itu telah terbentuk PPMKTA (Perhimpunan Penghuni Mall Kondominium Taman Anggrek).Berdasarkan Dokumen Wajib Lapor Ketenagakerjaan dari Kegiatan Mall dan Kondominium Taman Anggrek dari PT. Mulia Inti Pelangi ke Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat (2014), bahwa pekerja setahun terakhir adalah 433 orang. Untuk tenant mall belum ada data rincian masing masing tenaga kerja karena penyerapan tenaga kerja berada di bawah manajemen tenant, namun diperkirakan sebanyak 2.898 orang.

Sumber air bersih utama kegiatan Mall dan Condomium Taman Anggrek berasal dari PDAM, sedangkan untuk cadangan dipersiapkan 4 unit sumur dalam (Deepwell). Selama tahun 2014, PT. Mulia Inti Pelangi tidak melakukan pengambilan air tanah (deepweel), karena pasokan air dari PDAM berjalan lancar. Berdasarkan rekening air bersih dari bulan Januari 2014 sampai bulan April 2014, maka volume air digunakan oleh kegiatan Mall dan Kondomium Taman Anggrek rata-rata sebesar 90.480,25 m3/bulan atau 3.016,01 m3/hari dengan komposisi 1.633,17 m3/hari untuk Mall dan 1.382,84 m3/hari untuk Kondominium . Dalam kegiatan Mall Taman Anggrek, proses distribusi air dari PDAM/deepwell (cadangan) dialirkan ke 2 unit Ground Water Tank (GWT) berkapasitas masing masing 2.000 m3 yang terletak di basement sampai lantai dua, selanjutnya air dipompa ke 10 unit Roof tank dengan kapasitas masing-masing 50 m3 dan akan didistribusikan ke tiap lantai dengan sistem gravitasi. Kegiatan Kondominium Taman Anggrek, proses distribusi air dari PDAM/deepwell (cadangan) dialirkan ke 1 unit Ground Water Tank (GWT) berkapasitas 2.000 m3 selanjutnya air dipompa ke 8 unit Roof tank dengan kapasitas masing-masing 80 m3 yang selanjutnya didistribusikan ke tiap lantai dengan sistem gravitasi. Kebutuhan energi kegiatan Mall dan Kondominium Taman Anggrek berasal dari PLN, berdasarkan rekening PLN pengunaan energi listrik perbulan adalah 2.488.830 Kva/bulan (rekening listrik terlampir) dan untuk cadangan, apabila pasokan dari PLN terhambat, maka telah disiapkan genset sejumlah 5 unit dengan kapasitas efektif masingmasing 7.100 KVa, sehingga totalnya adalah 35.500 KVa yang terletak di basement 1

Kompleks Mall dan Kondominium Taman Anggrek berada di dekat Simpang Tomang (Grogol-Slipi-Tomang dan Kebon Jeruk) mempunyai dua pintu keluar masuk yang berorientasi ke Jalan Jalan Letjen S.Parman yang merupakan jalan primer dan Jalan Tanjung Duren Timur II yang merupakan jalan sekunder. Pengaturan lalu lintas internal di Mall dan Kondominium Taman Anggrek dilakukan oleh pihak ketiga (outsourching). Lokasi parkir untuk mall berkapasitas 3.000 mobil dan 3.000 motor, sedangkan untuk condomium berkapasitas keseluruhan 2.323 mobil, untuk motor ( 700 motor) diparkir di mall.

Kegiatan perdagangan barang dan jasa relatif tidak mengunakan B3, sebagaimana yang tertuang dalam PPRI No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan B3, namun untuk limbah yang mengandung B3 seperti lampu TL, batere, kaleng cat dan lain-lain, saat ini masih dikumpulkan bersama dengan limbah padat lainnya.

a. Mall :

Operasional genset sebagai cadangan; mengunakan BBM non subsidi yang diletakkan diluar gedung dan diberi pembatas/pagar dan peringatan. Untuk merawat genset agar kinerjanya tetap terjaga, maka setiap 2.000 jam kerja dilakukan pengantian oli. Genset dengan kapasitas 7.100 Kva memerlukan pengantian oli sebanyak 2000 liter (20 drum), dan akan dibawa oleh pihak ketiga yang bertugas melakukan perawatan genset (rekanan), berikut dengan kain majun yang digunakan untuk membersihkan ceceran oli. b. Kondomium : Kegiatan hunian Kondominium relatif tidak banyak mengunakan limbah B3 sebagaimana yang tertuang dalam PPRI No.74 tahun 2001 tentang Pengelolaan B3, namun untuk limbah yang mengandung bahan B3 seperti lampu TL, batere, dan lain-lain, saat ini masih dikumpulkan bersama dengan limbah padat basah (pengelolaan limbah padat untuk Kondominium telah terpilah antara basah dan kering). Operasional genset sebagai cadangan; mengunakan BBM non subsidi yang diletakkan diluar gedung dan diberi pembatas/pagar dan peringatan. Untuk merawat genset agar kinerjanya tetap terjaga, maka setiap 2.000 jam kerja dilakukan pengantian oli sebanyak 2000 liter dan akan dibawa oleh pihak ketiga yang bertugas melakukan perawatan genset (rekanan), berikut dengan kain majun yang digunakan untuk membersihkan ceceran oli. Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan perdagangan barang dan jasa (mall) secara umum adalah limbah domestik. Saat ini setiap tenant telah menyediakan tempat sampahnya sendiri sendiri dan untuk pengunjung telah disediakan trash bin di setiap lantai. Upaya pemilahan sampah dari sumber belum dilakukan, sehingga semua sampah yang dihasilkan akan dimasukan ke dalam TPS Mall untuk dipilahkan berdasarkan sampah kering dan sampah basah. Sama dengan kegiatan mall, limbah padat yang dihasilkan kegiatan Kondominium secara umum adalah limbah domestik. Pada masing-masing unit hunian telah dilakukan pemilahan antara sampah basah dan kering. Setelah dipisahkan oleh penghuni, maka sampah diangkut setiap lantai oleh petugas untuk dibawa ke TPS Kondominium. Berdasarkan data dari CV Dua bersaudara selaku pihak ketiga yang bekerjasama untuk mengangkut sampah, maka volume sampah yang dihasilkan adalah 18 m3/hari (mall) dan12 m3/hari (Kondominium ) dengan waktu pengangkutan 2 ritase/hari @ 6 m3 (Kondominium ) dan 3 ritase/hari @ 6 m3 (mall). Untuk sampah berupa dau daun kering di taman/RTH telah dilakukan composting di Green House.

Limbah cair domestik kegiatan mall adalah kegiatan domestik (WC/urinoir) serta pencuian piring (dari tenant usaha kuliner). Semua limbah cair tersebut (1.633,17 m3/hari) disalurkan lewat saluran tertutup dan kedap air menuju grease trap sebelum masuk ke STP dengan sistem extended aeration berkapasitas 1.850 m3. Setelah diolah STP (hasil pengukuran air limbah dapat lihat pada BAB III), maka sebagian air disalurkan melalui saluran tertutup yang terpisah dengan saluran air hujan ke Kali Grogol sebagai badan air penerima dan sebagian lagi didaur ulang (recycling) dengan sistem membran) untuk kebutuhan kebersihan dan siram tanaman. Volume air yang didaur ulang adalah 326,64 m3/hari (20 %).

Pada kegiatan Kondominium, air limbah dari setiap tower sebanyak 1.363,23 m3/hari disalurkan lewat saluran tertutup dan kedap air menuju grease trap sebelum masuk ke STP (hasil pengukuran air limbah dapat lihat pada BAB III) dengan sistem Ekstended Aeration berkapasitas 1.600 m3. Setelah diolah didalam STP, maka air disalurkan melalui saluran tertutup yang terpisah dengan saluran air hujan ke Kali Grogol sebagai badan air penerima. Untuk kegiatan kondomium terdapat kegiatan pencucian mobil (berupa pembilasan dan pengelapan mobil/tanpa deterjen) di lantai parkir (lantai 6) dengan kebutuhan air 16,74 m3/hari, limbah cair dari kegiatan ini disalurkan menuju STP Kondominium. Limbah cair yang berasal wudhu tidak dialirkan ke STP tetapi disalurkan menuju drainase dengan pertimbangan bahwa air tersebut tidak terkontaminasi oleh bahan pencemar. Sedangkan minyak-lemak yang tertahan dalam grease traps diangkut oleh PT Samudra Perkasa Engineering selaku pihak ketiga yang bekerjasama untuk pengangkutan minyak-lemak (grease). Sistem drainase di Mall dan Kondominium Taman Anggrek adalah menampung air hujan dan kegiatan mushola untuk selanjutnya disalurkan ke Kali Grogol. Jumlah sumur resapan sebanyak 8 unit dengan kapasitas masing masing 5 m3 dan kedalaman 2,5 m. Selain itu juga dipersiapkan ruang terbuka hijau seluas 21.837 m2 atau 33,9% dari seluruh lahan Taman Anggrek.Kegiatan Mall dan Kondominium Taman Anggrek merupakan kegiatan yang sangat membutuhkan estetika yang tinggi, sehingga PT Mulia Intipelangi telah melakukan upaya upaya penghijauan pada lahan seluas 21.837 m2 atau 33,9 % dari seluruh luas lahan Taman Anggrek.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan kesehatan karyawan dan pengujung Mall dan Kondominium Taman Anggrek adalah, penempatan personil keamanan di setiap lantai di Mall dan Kondominium Taman Anggrek, pemasangan kamera CCTV, bekerjasama dengan pihak keamanan (Polsek Grogol Petamburan dan Polres Jakarta Barat), latihan penanggulangan keadaan darurat dilakukan 1 tahun sekali berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran DKI Jakarta, dan menyediakan sarana dalam menghadapi keadaan darurat, yang telah sesuai dengan arahan dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.Kualitas udara dan kebisingan yang diukur adalah kualitas udara ambient dan kualitas udara dalam ruang. Sesuai baku mutu Kep. Gub DKI Jakarta No. 551 tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambient serta kualitas udara ruang sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.58 tahun 2008 Tentang Baku Mutu Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR). Tujuan pengukuran kualitas udara ambient dilakukan untuk mengetahui kandungan beberapa parameter kualitas udara yang diperkirakan akanterkena dampak dari kegiatan Mall dan Kondominium Taman Anggrek dan sekitarnya, sedangkan pengukuran kualitas udara ruang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran kondisi kualitas udara ruang terkait keberadaan para pengunjung Mall dan Kondominium Taman Anggrek.Sebagai tolak ukur adanya penurunan kualitas udara di lokasi kegiatan tersebut, maka dilakukan analisis terhadap kualitas udara dan kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku untuk mengetahui dampak yang sudah terjadi. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara ambient yang dilakukan di depan pintu masuk Taman Anggrek dan lapangan parkir dekat RTH, diketahui bahwa kandungan Sulfur Dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Oksidan (O3) dan Debu (TSP) masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan parameter kebisingan telah diketahui bahwa tingkat kebisingan pada siang hari (Ls) tidak jauh berbeda dengan tingkat kebisingan pada waktu malam hari(Lm) dan masih memenuhi baku mutu untuk wilayah perdagangan dan jasa. Timbulnya kebisingan sebelum jam 10.00 WIB dan sesudah Jam 22.00 WIB disebabkan aktivitas lalu lintas di Jalan S. Parman dan aktivitas kondominium karena aktivitas mall dibatasi pada jam tersebut. Pengukuran kualitas udara dalam ruang yang dilakukan di basement parkir mobil dan Lobby mall kondominium Taman Anggrek tidak terdapat parameter yang melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.58 tahun 2008 Tentang Baku Mutu Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR). Sedangkan hasil pengukuran kebisingan ruang yang dilakukan di Basement Parkir Mobil Mall, Lobby Mall, Parkir Lt. 6 Kondominium dan Lobby Management Office Kondominium, terlihat bahwa tingkat kebisingan terendah berada di Lobby Kondominium yaitu 63 dBA sedangkan kebisingan tertinggi berada di Basement Parkir Mobil Mall yaitu 75 dBA Emisi tak bergerak berasal dari kegiatan genset sebagai cadangan (untuk kepentingan pengukuran, maka genset dioperasikan). Berdasarkan data di atas, maka terlihat bahwa kualitas emisi genset Taman Anggrek masih memenuhi baku mutu SK Gub. Propinsi DKI Jakarta No. 670 Tahun 2000 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. Hal ini disebabkan genset hanya digunakan sebagai cadangan dan dilakukan perawatan rutin sehingga kinerjanya masih baik. Kualitas air permukaan diambil adalah badan air penerima yaitu Kali Grogol di Jalan Letnan S. Parman pada posisiupstream-downstream. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 582 tahun 1995, Kali Grogol termasuk Golongan D yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dimanfaatkan untuk usaha pertokoan, industri pembangkit tenaga listrik). Berdasarkan pengukuran terdapat beberapa parameter kualitas air permukaan yang berada di atas ambang baku mutu diantaranya; TDS, Fosfat, Minyak dan Lemak, Deterjen, Zat Organik, BOD, COD, dan DO pada upstream, hal ini disebabkan akumulasi konsentrasi parameter dimaksud dari wilayah hulu Kali Grogol. Sampel kualitas air limbah diambil pada inlet dan outlet STP Mall dan Kondominium dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Gubernur DKI No. 122 tahun 2005 tentang baku mutu limbah cair domestik. Berdasarkan analisis data, konsentrasi semua parameter pada outlet STP Mall telah memenuhi baku mutu dan akhir 2014 dengan tingkat effisiensi tertinggi pada parameter Minyak-Lemak dan TSS yaitu 99 %. Untuk kondominium terlihat bahwa secara parameter kualitas air olahan STP Kondominium masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh SK Gub DKI Jakarta No.122/2005, hal ini disebabkan PT Mulia Intipelangi secara rutin telah melakukan perawatan STP Kondominium. Tata air di sekitar Mall dan Kondominium Taman Anggrek sangat dipengaruhi oleh Kali Grogol sebagai badan air penerima dan saluran pembuang. Debit rata-rata Kali Grogol pada saat pengukuran adalah 0,26 m3/detik atau 936 m3/jam. Volume air larian dengan menggunakan metode rasional (terlampir), maka di dapat bahwa air larian dari lokasi kegiatan Taman Anggrek adalah 266 m3/jam dan air limbah olahan STP yaitu 112 m3/jam. Dengan membandingkan bahwa kondisi aman dari banjir adalah bahwa debit air larian harus lebih kecil dari debit badan air penerima dalam hal ini adalah Kali Grogol yaitu 936 m3/jam, maka Kali Grogol masih dapat menampung air dari kegiatan Mall dan Apartemen Taman Anggrek.

Dari hasil evaluasi dampak penting menunjukan bahwa dampak negatif terhadap komponen kualitas air pemukaan, kualitas udara, kebisingan, lalu lintas, dan air larian, merupakan dampak yang perlu mendapat prioritas utama untuk ditangani.Rencana pengelolaan lingkungan hidup untuk menangani dampak- dampak penting yang timbul karena kegiatan operasional Mall dan Kondominium Taman Anggrek, dilakukan dengan pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi, dan pendekatan institusi. Rencana pemantauan lingkungan hidup untuk memantau kondisi lingkungan hidup yang terkena dampak, serta memantau pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan dengan pendekatan memanfaatkan sistem pelaporan yang ada, melakukan pengukuran, pengamatan dan pengawasan di lapangan, serta melakukan inspeksi mendadak.Gambar 2.5. Fasilitas Penunjang

Keterangan :

1.Kantin, 2. Parkir, 3.Genset , 4. Tampak Depan Kantor Pusat, 5. Mushola, dan 6. Poliklinik

6

5

Lokasi Parkir Mobil

Pengambilan Sampah di Mall

Ruang STP Kondominium

PAGE 4DPLH Mall dan Kondominum Taman Anggrek.