05 modul pengolahan data pasut

Upload: affandir

Post on 07-Apr-2018

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    1/20

    MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN

    INDEKS KERENTANAN PANTAI

    Modul Pengolahan Data Rata-rata Tunggang Pasut

    Disusun oleh :

    Asyari Adisaputra

    2010

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    2/20

    1

    Pendahuluan

    Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air

    laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik

    menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh

    benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih

    kecil.

    Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup

    seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan. Puncak gelombang

    disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Sedangkan

    perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang

    surut (tidal range).

    Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Jika suatu

    perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan

    tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali

    pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda

    (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan

    ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan

    menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi

    tunggal.

    Karena sifat pasang surut yang periodik, maka pasang surut dapat diramalkan. Untuk

    meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing

    komponen pembangkit pasang surut.

    TUJUAN

    Tujuan yang akan dicapai adalah setiap peserta mampu memperoleh, mengolah dan

    mengintegrasikan data pasang surut untuk penentuan Indeks Kerentanan Pesisir.

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    3/20

    2

    1. TAHAPAN PENGOLAHAN

    1.1. CARA DOWNLOAD DATA PASUT MELALUI SITUS UHSLC (UNIVERSITY

    OF HAWAII SEA LEVEL CENTER)

    1. Masuk ke website UHSLC http://ilikai.soest.hawaii.edu/uhslc/datai.html.

    Pilih Data

    2. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    4/20

    3

    Pilih salah satu stasiun yang terdapat pada gambar tersebut. Namun harus diingat

    dalam web ini tidak semua data pasut di seluruh Indonesia tersedia, hanya beberapa

    daerah saja yang tersedia di sini.

    3. Selanjutnya lokasi yang kita pilih akan diperbesar

    Klik tulisan dibawah peta, namun harus diingat jenis data yang kita pilih harus sesuai

    dengan iconyang terdapat di peta, sebagai contoh misalnya Jakarta memiliki iconputih

    jadi kita pilih di Research quality data.

    4. Kemudian akan tampil pilihan-pilihan downloadnya

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    5/20

    4

    Disini kita pilih interval data yang akan kita download, misalnya data rataan bulanan,

    harian atau jam-an.

    5. Selanjutnya akan tampil data yang kita inginkan

    Selanjutnya data tersebut dapat kita savedalam bentuk*.txt

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    6/20

    5

    1.2. PREDIKSI PASUT MENGGUNAKAN SOFTWARE MIKE 21

    1. Sebelum memprediksi pasut disuatu daerah kita hasil terlebih dahulu

    menentukan titik pada sel yang telah dibuat sebelumnya, karena input pada saat

    memprediksi pasut ini adalah koordinat titik.

    Koordinat titik yang akan dicari pasutnya dapat dilihat pada D:\@-IK-Training\Modul-05-

    RKPS\1-ID_Sel\Point_Tide_Tg.txt

    2. Double klik icon mike 21 ( ) untuk membuka software Mike 21.

    3. Kemudian akan tampil seperti gambar di bawah ini

    4. Untuk mulai memprediksi pasut di suatu daerah klik file new file

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    7/20

    6

    5. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini

    6. Pada kolom product types pilih MIKE 21, kemudian pada kolom documents pilih

    MIKE 21 Toolbox(.21t) kemudian klik OK

    7. Setelah itu muncullah tampilan seperti di bawah ini

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    8/20

    7

    Pilih tidal kemudian akan muncul 4 pilihan utama yaitu tide analysis of currents,

    tide analysis of heights, tide prediction of currents dan tide prediction of heights.

    Kemudian kita double klik pada tidal prediction of height untuk memprediksi tinggi pasut

    di suatu daerah

    8. Kemudian akan muncul tampilan setup nameseperti di bawah ini

    Disini setup nametersebut harus diisi, boleh di isi dengan nama anda atau daerah yang

    akan diprediksi pasutnya, kemudian pilih next>

    9. Kemudian akan muncul layar constituent descriptionseperti gambar di bawah ini

    Prediction based on user defined constituent berlaku apabila kita memiliki

    nilai konstanta pasut di daerah yang akan diprediksi pasutnya tersebut

    Prediction based on global tide model datadipilih apabila kita hanya memiliki

    koordinat titik pasut tersebut tanpa memiliki konstanta pasutnya

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    9/20

    8

    Karena kita hanya memiliki koordinat pasutnya maka kita memilih pilihan kedua,

    kemudian pilih next>

    10. Kemudian muncul layar general parameters seperti di bawah ini

    Pada type of output terdapat dua pilihan yaitu

    Point series (.dfs0) dipilih apabila kita memiliki beberapa titik atau koordinat

    yang akan diprediksi pasutnya.

    Line series (.dfs1) dipilih apabila kita ingin memprediksi pasut pada suatu

    garis (memiliki koordinat titik awal dan akhir).

    Namun di sini kita hanya akan menggunakan pilihan point series saja. Pada pilihan

    prediction period diisi dengan tanggal yang ingin diketahui prediksi pasutnya beserta

    interval pasutnya dalam satuan jam. Kemudian pilih next>

    11. Kemudian akan muncul display time series output, pada pilihan number of

    stationkita isi dengan jumlah titik atau koordinat yang kita ingin ketahui prediksi

    pasutnya. Kemudian table di bawahnya diisi dengan nama stasiun pada kolom

    pertama, longitudeatau bujur pada kolom kedua dan latitude atau lintang pada

    kolom ketiga. Caranya cukup dengan mengcopy ketiganya dari worksheet excel.

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    10/20

    9

    Kemudian pada specify name and title for the output data filebagian name diisi

    dengan nama file dan folder tempat kita menyimpan file hasil prediksi pasutnya.

    Sedangkan titlenya tidak perlu diubah karena kita memang ingin mengetahui nilai

    prediksi pasutnya.

    Setelah itu kita pilih next>

    12. Setelah itu akan muncul tampilan status, untuk menjalankan prediksi pasutnya

    kita cukup memilih execute. Setelah proses execute berhasil kemudian pilih

    finish.

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    11/20

    10

    Dengan ini berarti proses untuk memprediksi pasut pada MIKE 21 telah selesai.

    13. Untuk membuka hasil prediksi pasut dari mike, kita dapat memilih open ( )

    pada halaman awal MIKE 21, atau dengan cara klik file open file

    seperti di bawah ini

    Setelah itu akan muncul data hasil prediksi pasut dari MIKE yang kita hasilkan

    tadi

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    12/20

    11

    Buka dengan cara double klikpada file tersebut.

    14. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini

    Tampilan grafik merupakan prediksi tinggi pasutnya.

    Sedangkan pada grafik, kolom satu menunjukkan waktunya, sedangkan kolom

    dua dst menunjukkan prediksi tinggi pasut di stasiun satu, dua , dst.

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    13/20

    12

    15. Kemudian kita akan mengekspor hasil prediksi tersebut ke dalam format ASCII,

    dengan cara pilih file Export to ASCII

    Setelah itu pilih ketik nama dan pilih tempan penyimpanan file tersebut

    Hasil dari program mike akan menunjukkan pasut pada titik yang telah kita tentukan.

    Hasil akhir yang didapatkan dari prediksi pasut ini adalah kisaran pasut. Kisaran pasut

    didapatkan dari pasang tertinggi (HW) dikurangi dengan surut terendah (LW)

    =

    Dimana

    KP = Kisaran pasut

    Maks.L21 = Nilai maksimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap

    jam

    Min.L21 = Nilai minimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap jam

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    14/20

    13

    Grafik di atas adalah contoh gambaran pasut, pasang tertinggi atau biasa dikenal

    dengan HW dan surut terendah atau biasa dikenal dengan LW. Untuk mendapatkan

    kisaran pasutnya kita cukup mengurangi nilai HW dengan LW.

    -60

    -40

    -20

    0

    20

    40

    60

    80

    pasut

    LW

    HW

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    15/20

    14

    1.3. MEMPREDIKSI PASUT MENGUNAKAN NAOTIDE

    1. Sebelum memprediksi pasut disuatu daerah kita hasil terlebih dahulu

    menentukan titik pada sel yang telah dibuat sebelumnya, karena input pada saat

    memprediksi pasut ini adalah koordinat titik.

    Koordinat titik yang akan dicari pasutnya dapat dilihat pada D:\@-IK-Training\Modul-05-

    RKPS\1-ID_Sel\Point_Tide_Tg.txt

    2. Buka program fortran powerstation 4.0 Microsoft Developer Studio

    3. Pilih open ( ) kemudian akan tampil tampilan baru kemudian pilih directory

    dimana kita menyimpan folder naotide (D:\@-IK-Training\Modul-05-

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    16/20

    15

    RKPS\naotide (Heron))

    Kemudian akan muncul tiga pilihan setelah kita memilih folder naotide tersebut

    (nao2xyap.f, naotest.f, naotide.f) kita pilih file naotest.f.

    4. Kemudian akan muncul baris program dari file tersebut. Pada baris program ini

    yang perlu kita ubah hanya waktu prediksi pasut, lokasi titik pasut, dan nama file

    output

    Mengubah waktu prediksi pasut

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    17/20

    16

    Mengubah lokasi stasiun/titik prediksi pasut

    Mengubah nama file output

    5. Setelah semua yang diperlukan kita ubah kemudian pilih compile( ) kemudian

    setelah proses compileselesai pilih build ( ). Setelah proses build selesai

    kemudian pilih tanda go ( ) untuk merunningbaris programnya. Kemudian

    akan muncul tampilan runningprogramnya.

    Baris program ini berfungsi untuk mengubah titik prediksi pasut

    Output file nameoutfile = 'TideTg1.out'

    Baris program ini berfungsi untuk mengubah titik prediksi pasut

    Station locationx = 106.397991d0 ! East longitude in degreey = -6.007711d0 ! North latitude in degree

    Baris program ini berfungsi untuk mengubah waktu akhir prediksi pasut

    End epochiyear2 = 2008 ! yearimon2 = 12 ! monthiday2 = 15 ! dayihour2 = 0 ! hourimin2 = 0 ! minute

    Baris program ini berfungsi untuk mengubah waktu awal prediksi pasut

    Start epochiyear1 = 2008 ! yearimon1 = 12 ! monthiday1 = 1 ! dayihour1 = 0 ! hourimin1 = 0 ! minute

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    18/20

    17

    6. Setelah itu kita buka file hasil running program tadi. misalnya karena tadi kita

    menyimpan dengan nama TideTg1.out kemudian kita buka file tersebut yang

    terletak dalam folder D:\@-IK-Training\Modul-05-RKPS\naotide (Heron)

    7. Buka file tersebut dalam Microsoft excel untuk melihat hasilnya.

    Hasil dari program naotide akan memiliki format seperti tabel di atas, bagian yang diberi

    warna kuning menunjukkan prediksi pasut yang terdapat pada daerah titik tersebut.

    Hasil akhir yang didapatkan dari prediksi pasut ini adalah kisaran pasut. Kisaran pasut

    didapatkan dari pasang tertinggi (HW) dikurangi dengan surut terendah (LW)

    =

    Dimana

    KP = Kisaran pasut

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    19/20

    18

    Maks.L21 = Nilai maksimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap

    jam

    Min.L21 = Nilai minimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap jam

    Grafik di atas adalah contoh gambaran pasut, pasang tertinggi atau biasa dikenal

    dengan HW dan surut terendah atau biasa dikenal dengan LW. Untuk mendapatkan

    kisaran pasutnya kita cukup mengurangi nilai HW dengan LW.

    -60

    -40

    -20

    0

    20

    40

    60

    80

    pasut

    LW

    HW

  • 8/4/2019 05 Modul Pengolahan Data Pasut

    20/20

    2. DAFTAR FILE

    D:\@-IK-Training\Modul-05-RKPS\

    1-ID_Sel : Point_Tide_Tg.txt

    2-Data_Asli_Hasil_Prediksi_Mike : Td-Tg-1998.txt

    3-Data_Eksport_Mike : Td-Tg-1998.txt

    4-Data_Sel : pasut_tangerang.xls

    5-naotide : naotest.f

    : TideTg1.OUT

    3. BIODATA INSTRUKTUR

    Nama : Asyari Adisaputra

    Email : [email protected]

    Mobile : 081381597676

    Instansi : Institut Pertanian Bogor