05 pertemuan: pengantar teknik industri -...
TRANSCRIPT
Pengantar Teknik Industri
Perancangan FasilitasFakultas
Teknik
Khamaludin, S.T., M.T
Program Studi
Teknik Industri
Pertemuan:
05
Perencanaan Fasilitas :- Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan
dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas-fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan.
Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :- Perancangan lokasi pabrik- Perancangan fasilitas produksi
Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan
mampu memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi
yang rendah serta harga dan volume penjualan produk yang
mampu memberikan keuntungan yang maksimal.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuanlokasi pabrik :
1. Market location 5. Climate2. Raw material location 6. Labor & wage salary3. Transportation 7. Law & taxation4. Power 8. Water & waste
Model-model Analisa Lokasi FasilitasCara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis danmengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/ perusahaan.
Metode Pendekatan
- Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal). Metode Analisa Pusat Gravitasi “Gravity”
- Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas). Metode Analisis Transportasi Program Linier
- Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif & Subyektif). Metode “Brown-Gibson”
Analisa Pusat Gravitasi :Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu :
- Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi).- Lokasi daerah pemasaran (output produksi).
Dalam metode ini diasumsikan bahwa :Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama).
Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah :- Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari
masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku. - Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan,
daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.
Fungsi Tujuan adalah :m n
Minimum f (X,Y) = Wj . diI=1 j=1
Dimana :di = [ ( Xi –aj ) 2 + ( Yi – bj ) 2 ] 1/2
m = banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilihn = banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn bakuWj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas supplay dari sumber bahan baku. ( Xi ; Yi ) = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m( aj ; bj ) = koordinat lokasi daerah pemasaran atau
lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., n
Soal Latihan :
Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut :
Alternatif lokasi P (-10, 7)
Alternatif lokasi Q (5, -30)
Alternatif lokasi R (10, 0)
Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletakdi 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing(dalam satuan ton) sebagai berikut :
Daerah Pemasaran : Demand (ton)Pemasaran A (2, -15) 5
Pemasaran B (-5, -10) 10Pemasaran C (8, 8) 8Pemasaran D (0, -7) 15Pemasaran E (-15, 8) 20
Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?
Aplikasi metode transportasi digunakan untukmenentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrikke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilihdidasarkan pada lokasi yang memberikan total biayaterkecil.
Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapacara/metode yang dapat digunakan yaitu : cara/metodeheuristics, vogel dan north west corner.
Contoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih lokasi yang baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang mensuplai produk ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang. Berkaitan dengan permintaan produk yang terus meningkat perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah pabrik baru lagi.
Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malang Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas
Demand
(ton/mgg)
400 500 300 450 1650
Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang ada.
Alternatif lokasi SurabayaLokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 400
Demand
(ton/mgg)
400 500 300 450 1650
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
200
20 25 15
450650
Bandung 40
200
45
100
30
300
42
600
Surabaya 55 50
400
60 55
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Surabaya
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 10
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 25
Surabaya Magelang 0 55 13
Minimized OBJ = 51.850
Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
100
20
100
25 15
450
650
Bandung 40
300
45 30
300
30
600
Surabaya 50 50
400
60 55400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi Surabaya
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 7
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 22
Surabaya Magelang 0 55 10
Minimized OBJ = 51.550
Alternatif lokasi Malang
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang18 20 25 15
650
Bandung40 45 30 42
600
Malang58 55 62 60
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
200
20 25 15
450650
Bandung 40
200
45
100
30
300
42
600
Malang 58 55
400
62 60
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Malang
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 3
Malang Jogja 0 58 8
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 13
Minimized OBJ = 53.850
Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
100
20
100
25 15
450650
Bandung 40
300
45 30
300
42
600
Malang 58 55
400
62 60
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Malang
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Malang Jogja 0 58 5
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 10
Minimized OBJ = 53.550
Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya sebesar Rp51.550,- dan jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesar Rp 53.550-, dengandemikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkanadalah di lokasi Surabaya.
Tata Letak Produk
(Product Lay Out = Aliran produk).
Tata Letak Proses
(Process Lay Out = Aliran proses).
Tata Letak Posisi Tetap
(Fixed Position Lay Out).
Tata Letak Kelompok Produk
(Product Famili/Group Teknologi)
Macam Tipe Tata Letak Fasilitas
Tata Letak Produk:
Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satudepartemen khusus.
Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu.
Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik).
Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk:
1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produkstandar.
2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangkawaktu relatif lama.
3. Keseimbangan lintasan produksi lebih baik.
4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja.
5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.
6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakansecara mekanis.
Bahan
Baku
Gudang
Bahan
Baku
SK-1 SK-2 SK-3 SK-4
Gudang
Produk
Jadi
Produk
Jadi
APress A
B
B
1
12
3
12 3 4
4
2
Bubut DrillPenge-
pakan
Gerinda Frais BubutPenge-
pakan
Tata Letak Aliran Produk
Keuntungan:
1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutanoperasi, shg jarak perpindahan bahan minimum.
2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.
3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudahseimbang. Output satu proses langsung dipergunakan sebagaiinput proses berikutnya.
4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.
Kerugian:
1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruhaliran produksi.
2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akanmerubah aliran produk dan lay out.
3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesinyang paling lambat.
4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine).
Tata Letak Proses:
Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen.
Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang samadiletakan dalam satu departemen.
Diaplikasikan pada industri berskala kecil.
Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
Pertimbangan:
1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiapmodel dibuat dalam jumlah kecil serta jangka waktu yang relatif singkat.
2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerakuntuk menentukan metode dan waktu standar sulitdilakukan.
3. Sulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin.
4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.
5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk(General Purpose).
6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.
A
Bahan
Baku
Gudang Bahan
Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4
Gudang
Produk Jadi
Produk
Jadi
A A
B B
BubutPress DrillGerinda
1
1
1
3
2
3
4
2
4
4
42
Penge-
coranFrais
Pengepakan
Tata Letak Aliran Proses
Keuntungan:
1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General Purpose).
2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu denganmemindahkan ke mesin lain.
3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik danefisien.
Kerugian:
1. Karena lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal.
2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpaikarena waktu operasi sulit diseimbangkan.
3. Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukanoperator skill tinggi.
Tata Letak Posisi Tetap :
Material dan komponen dari produk utama akan ditempatkanpada posisi tetap, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akanbergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama.
Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produkskala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll.
Mesin
Mesin Mesin
Tata Letak Fixed Position
Produk
Utama
Keuntungan :
1. Karena posisi material dan komponen produk utama tetap, makaMH dapat dikurangi.
2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapatdiakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan dalamrancangan produk.
Kerugian :
1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi
atau operato pada saat proses operasi.
2. Memerlukan operator dengan skill tinggi.
3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan
WIP.
4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.
Keuntungan :
Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan diperoleh secaramaksimal.
Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliranlebih lancar.
Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay out danproses lay out.
Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose sehinggainvestasinya juga lebih rendah.
Product Family (Group Tecnology) :
Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang
akan dibuat.
Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan
procces lay out.
Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan
langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan.
A Bubut Bor Gerinda Perakitan
Milling Perakitan Bor Finising
B
C
Press Bubut Bor Press Perakitan
Gerinda Bor Perakitan Bor Gerinda
Tata Letak Group Teknologi
Kerugian :
1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.
2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatanpengendalian produksi terutama aliran kerja.
3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan WIP Storage.
4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai.
5. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi tipespecial purpose sulit dilakukan.
Thanks!!!