07.931.003_refi risman

Upload: meelda90

Post on 15-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas farmakologi

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    1/18

    OLEH:

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    2/18

    Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan ataukegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatislainnya pada organisme multi seluler.

    Sifat umum dari kanker adalah pertumbuhan berlebihan umumnyaberbentuk tumor, gangguan diferensiasi dari sel dan jaringansehingga mirip jaringan mudigah, bersifat invasif yaitu mampu tubuh

    di jaringan sekitarnya(perbedaan pokok dengan jaringan normal),bersifat metastatik menyebar ke tempat lain dan menyebabkanpertumbuhan baru, memilik hereditas bawaan yaitu turunan selkanker juga dapat menimbulkan kanker, dan pergeseranmetabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleosidadan asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk

    energi sel.Obat-obat antikanker dikenal juga sebagai agen-agen kemoterapeutik

    atau obat-obat antineoplastik, diperkenalkan untuk pengobatankanker pada tahun 1940-an. Anti kanker diharapkan memilikitoksisitas selektif artinya menghancurkan sel kanker tanpa merusaksel jaringan normal.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    3/18

    Sel tumor dapat berada dalam 3 keadaan yaitu yang sedangmembelah (siklus proliferatif), yang dalam keadaan istirahat (tidakmembelah), yang secara permaen tidak membelah.

    Sel tumor yang sedang membelah terdapat dalam beberapa fase yaitufase:

    1. Pascamitosis (G1): produksi enzim yang diperlukan untuk DNA

    2. Sintesis DNA (S1) : sintesis dan replikasi DNA

    3. Pramitosis (G2 : RNA dan sintesis protein

    4. Mitosis (M) : pembelahan sel

    Pada akhir fase G1 terjadi peningkatan RNA disusul dengan fase S yangmerupakan saat terjadinya replikasi DNA. Setelah fase S berakhir,sel masuk dalam fase pramitosis dengan ciri sel berbentuktetraploid, mengandung DNA dua kali lebih banyak dari pada selfase lain dan masih berlangsungnya sintesis RNA dan protein.

    Sewaktu mitosis berlangsung, sintesa protein dan RNA berkurangsecara tiba-tiba dan terjadi pembelahan menjadi 2 sel. Setelah itusel dapat memasuki intrafase untuk kembali memasuki fase G1saat sel berproliferasi atau memasuki fase istirahat.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    4/18

    Obat-obat anti kanker dapat menghambat semua tahap atau hanya tahaptertentu dari siklus sel.

    Ada dua jenis obat-obat anti kanker berdasarkan siklus sel :

    1. Obat-obat yang nonspesifik terhadap siklus sel (NSSS)

    Bekerja pada tahap mana saja dari siklus sel dan bekarja efektif melawanpertumbuhan yang cepat dari sel-sel kanker. Adapun contoh obat NSSSadalah :

    a. obat Alkilasi

    Efek terhadap siklus selnya ada pada semua tahap dan bekerja lebihefektif dalam tahap G1danS

    b. Antibiotik Antitumor

    Efek terhadap siklus selnya adalah pada semua tahap.Sebagai contohBleomisinlebih efektif pada tahap G2 , Daunorubisin dan doksorubisin lebihefektif pada tahap S, dan Mitomisin lebih efektif pada tahap G1danS.

    c. Hormon serta antagonis hormon

    Steroid(kortikosteroid, estrogen, androgen) efek terhadap siklus selnyapada semua tahap. Bekerja lebih efektif pada tahap S dan M.

    2. Obat-obat yang spesifik terhadap siklus sel (SSS)

    Bekerja pada fase tertentu dari siklus sel. Adapun contoh obat-obat SSSadalah:

    a. Obat Antimetabolit

    Efek terhadap siklus selnya hanya efektif pada tahap S.

    b. Alkaloid Vinka

    Efek terhadap siklus selnya hanya efektif pada tahap M.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    5/18

    Obat-obat antikanker menyebabkan timbulnya reaksi yang merugikan pada sel-sel yangnormal bertumbuh dengan cepat seperti pada darah dan rambut. Obat-obat ini jugamenyebabkan timbulnya gangguan gastrointestinal seperti anoreksia, diare, mual danmuntah ; supresi sumsum tulang seperti jumlah sel darah putih menurun (Lekopenia) ;dan lain-lain seperti Stomatitis, alopesia, dan infertilitas.

    A. Obat alkilasi

    Obat alkilasi merupakan salah satu dari kelompok utama dari obat antikanker. Berbagaialkilator menunjukan persamaan kerja yaitu melalui pembentukan ion karbonium (alkil)atau kompleks lain yang sangat reaktif.

    Berbagai alkilator menunjukkan persamaan cara kerja yaitu melalui pembentukan ionkarbonium (alkil) atau kompleks lain yang sangat reaktif. Gugus alkil ini kemudianberikatan secara kovalen dengan berbagai nukleofilik penting dalam tubuh misalnyafosfat, amino, sulfhidril, hidroksil, karboksil, atau gugus imidazol. Efek sitostatikmaupunefek sampingnya berhubungan langsung dengan terjadinya alkilasi DNA ini.

    Penggolongan obat alkilasi:

    1.) Mustrad Nitrogen

    a. Mekloretamin (Musrtagen), Dosis: Dewasa, Intravena 0,4 mg/kg/hari atau 6-10mg/m2 sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Indikasi: Penyakit Hodgkin,tumor-tumor padat, dan efusi pleura akibat kanker paru-paru.

    b. Siklofosfamid (Cytoxan), Dosis: Dewasa, Intravena, dosis bervariasi ; Per oral1,5mg/kg/hari. Indikasi: Leukimia, penyakit Hodgkin,tumor-tumor padat tertentu.

    c. Klorambusil (leukeran), Dosis: Dewasa, Per oral 0,1-0,1 mg/kg/hari. Indikasi:Leukemia limfositik, limfoma, kanker payudara dan ovarium.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    6/18

    d. Melfalan (Alkeran), Dosis: Dewasa, Per oral 6 mg/hari. Indikasi:Mieloma multipel,melanoma, kanker payudara, ovarium, testis.

    e. Ifosfamid (ifex), Dosis: Dewasa, Intravena 1,2 mg/m2/hariselama 5 hari. Indikasi: Kankert testis, Limfoma, kanker paru-parudan sarkoma.

    2.) Golongan Metilhidrazin

    a. Prokarbazin, Dosis: Per oral 50-200 mg/hari. Indikasi: LimfomaHodgkin

    b. Dakarbazin, Dosis: Intravena 3,5mg/hari selama 10 hari dandiulangi setiap 28 hari atau 250 mg/m2/hari selama 5 hari dan diulangi tiap 3 minggu. Indikasi: Melanoma maligna, penyakti Hodgkin.

    3.) Nitrosourea

    a. Lomustin (Cee-Nu), Dosis: Dewasa, Per oral 130 mg/m2/harisebagai dosis tunggal. Indikasi: Penyakit hodgkin, dan tumor-tumorSSP.

    b. Karmustin (Bicnu), Dosis: Dewasa, Intravena 75-100mg/m2/hari selama dua hari, atau 200 mg/m2. Indikasi: Mielomamultipel, melanoma, dan tumor-tumor SSP.

    c. Streptozosin (Zanosar), Dosis: Dewasa, Intravena 500mg/m2/hari selama lima hari atau 1 g/m2/minggu. Indikasi: Tumor selislet pankreas dan kanker paru-paru.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    7/18

    4.) Alkil Sulfonata. Busulfan (Myleran), Dosis: Dewasa, Per oral 4-8 mg/hari tidak melebihi 12

    mg; Anak-anak 0,06-0,12 mg/kg. Indikasi: Leukemia mielositik.5.) Obat mirip alkilasi (Platinum)

    a. Sisplatin (Platinol), Dosis: Dewasa, Intravena 20 mg/m2/hari selama 5 hari

    kemudian 50-70 mg/m2/3 minggu atau 100 mg/m2/4 minggu.b. Karboplatin (Paraplatin), Dosis: Dewasa, Intravena 360 mg/m2 setiap 4minggu. Indikasi: Kanker ovarium yang kambuh dan dapat dipakai sebagai agenpersiapan untuk transplantasi sumsum tulang.

    c. trietilentiofosforamid (thio-TEPA), Dosis: Dewasa, Intravena 0,2 mg/kg/hariselama 4-5 hari kemudian 0,3-0,4 mg/kg interval 2-4 minggu. Indikasi: Penyakit

    neoplastik khususnya payudara dan ovarium.*keterangan: m2 : luas permukaan badan

    FarmakologiFarmakokinetik, Siklofosfamid diabsorpsi dengan baik melalui saluran

    gastrointestinal. Waktu paruhnya adalah sedang dan begitu juga dengan

    pengikatannya pada protein. Obat ini dimetabolisme oleh hati dan kurang dari50% diekskresikan tanpa mengalami perubahan ke dalam urin.

    Farmakodinamik, Siklofosfamid mulanya bekerja hanya terjadi dalam beberapa jamtetapi untuk mencapai efek yang diinginkan diperlukan waktu beberapa hari.Beberapa interaksi obat Siklofosfamid: Tiazid dan Alopurinol dapat menambahsupresi sumsum tulang, efek digoksin akan berkurang dan efek insulin akan

    meningkat sehingga timbul hipoglikemia.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    8/18

    B.ANTIMETABOLIT

    Antipurin dan antipirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam pembentukannukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting dalam tubuh. Metabolismepurin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kankerdari sel normal. Sehingga penghambatansintesis DNA sel kanker lebih dari terhadap sel normal.

    Obat-obat antimetabolit yaitu :

    1.) Antagonis Folata. Metotreksat (Mexate), Dosis: Dewasa, Intravena 3,3 mg/m2/hari selama 4-6

    minggu, dosis bervariasi. Indikasi: Tumor-tumor padat, Sarkoma, Koriokarsinoma,Leukimia.

    b. Pemetrexed, Indikasi : Kanker paru, Mesotelioma

    2.) Analog Pirimidin

    a. 5-Fluorourasil (Adrucil, 5-FU), Dosis: Dewasa, Intravena 12 mg/kg/hari selama 1-

    4 hari dosis dapat diturunkan sampai 6 mg/kg/hari. Indikasi: Tumor payudara dansaluran gastrointestinal.

    b. Floksuridin (FUDR), Dosis: Dewasa, Intra-arteri 0,1-0,6 mg/kg/hari. Indikasi:metastasis kanker kolon dan hati.

    c. Sitarabin (Cytostar-U), Dosis: Dewasa, Intravena 100-200 mg/m2/hari atau 3mg/kg/hari sebagai infus kontinyu 24 jam; Anak-anak, Intravena 100 mg/m2/hari.Indikasi : Leukemia akut dan limfoma.

    d. Gemsitabin, Dosis: Intravena, 1000 mg/m2

    /hari tiap minggu selama 7 minggudiikuti kanker paru, pankreas, dan ovarium.

    3.) Analog Purin

    a. 6-Merkaptopurin (Purinethol), Dosis: Dewasa dan Anak-anak, Per oral 1,5-2,5mg/kg/hari, tidak melebihi 5 mg/kg/hari. Indikasi: Leukemia dan Imunosupresif.

    b. Tioguanin (Lanvis), Dosis: Dewasa dan Anak-anak, 2 mg/kg/hari, 3 mg/kg/hari.Indikasi: Leukemia.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    9/18

    C.PRODUK ALAMIAH

    1.) Alkaloid Vinka

    a. Vinkristin (Oncovin), Dosis: Dewasa, Intravena: 1-2mg/m2/minggu dan Anak-anak 1,5-2 mg/m2/minggu. Indikasi: kanker

    payudara, paru-paru, dan serviks, mieloma multiple, sarkoma,limfoma, tumor Wilms.

    b. Vinblastin (Velban), Dosis: Dewasa dan Anak-anak, Intravena:0,1 mg/kg atau 3,7 mg/m2atau setiap 2 minggu. Indikasi: Kankertestis, payudara, dan ginjal dan juga untuk mengobati limfoma,limfosarkoma, dan neuroblastoma.

    Vinkristin dan Viblastin digolongkan sebagai spesifik terhadap siklus selpada tahap menghambat pembelahan sel. Obat-obat ini dapat dipakaidalam terapi obat kombinasi. Reaksi yang merugikan pada obat iniadalah lekopenia, alopesia sebagian atau menyeluruh, stomatitis,mual, muntah, dan neurotoksisitas pada vinkristin dan terkadang padavinblastin.

    2.) Taksan

    a. Paklitaksel, Dosis: 135-175 mg/m2per 24 jam infus atau 175mg/m2per 3 jam infus. Indikasi: kanker ovarium, payudara, paru-paru,buli-buli, leher dan kepala.

    b. Desotaksel, Dosis: 100 mg/m2infus 1 jam interval 3 minggu.Indikasi: sama dengan indikasi Paklitaksel.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    10/18

    3.) Epipodofilotoksin

    a. Etoposid, Dosis: Intravena 100-150 mg/m2/hari x 3-5 hari ataumg/m2/hari x 21 hari. Indikasi: Kanker testis, paru-paru, payudara, LimfomaHodgkin dan non-hodgkin, leukemia mielositik akut, sarkoma kaposi.

    b. Teniposid, Dosis: Intravena 150-200 mg/m22 x seminggu selama 4

    minggu. Indikasi: sama dengan indikasi dari Etoposid.

    4.) Kamptotesin

    a. Irinotekan, Dosis: Infus Intravena, 100-150 mg/m2tiap 3-4 minggu.Indikasi: Karsinoma ovarium , Karsinoma kolon, Karsinoma paru sel kecil.

    b. Topotekan, Dosis: Infus Intravena, 200 mg/m2tiap 3-4 minggu.

    Indikasi: Karsinoma ovarium , Karsinoma kolon, Karsinoma paru sel kecil.5.) Enzim

    L- Asparaginase merupakan enzim yang digunakan untuk pengobtanleukemia limfositik akut pada anak.

    Efek samping yang utama adalah reaksi hipersensitivitas berupademam, menggigil, mual, muntah, urtikaria. Alergi berat dapat menyebabkanbronkospasme, gagal napas, dan hipotensi. Toksisitas lain meliputi

    perubahan berbagai faktor koagulasi dengan akibat peningkatan risikoperdarahan. Dapat juga terjadi pankreatitis dan toksisitas neurologis berupalatergi, bingung, halusinasi dan koma.

    L-Asparaginase indikasinya Leukemia limfositik akut dan dosisintravena 50-20 IU/kgBB/hari.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    11/18

    6.) Antibiotik Antitumor

    a. Antrasiklin: Daunorubisin, Doksorubisin, Mitramisin, Dosis: 45-60mg/m2tiap 3-4 minggu atau 10-30 mg/m2sekali seminggu. Indikasi:Leukemia limfositik dan mielositik akut,Leukemia akut, sarkoma jarimgan

    lunak dan osteogenik, limfoma Hodgkin dan non Hodgkin, karsinomapayudara, genitourinaria, tiroid, paru, lambung, neuroblastoma, dansarkoma lain pada anak-anak.

    b. Daktinomisin ( Aktinomisin), Dosis: Intravena 0,015 mg/kgBB/hariselama 5 hari. Indikasi: Korio-karsinoma, tumor Wilms, testisrabdomiosarkoma, sarkoma kaposi.

    c. Antrasenedion

    Mitoksantron, Dosis: 12 mg/m2/hari x 3 hari atau 12-14 mg/m2tiap 3minggu. Indikasi: Leukemia mielositik, kanker prostat dan payudara.

    Bleomisin, Dosis: 15-25 mg/hari x 5 hari intravena bollus atau infus.Indikasi: Kanker paru, lambung,dan anus, karsinoma testis dan serviks,limfoma Hodgkin dan non hodgkin.

    Mitomisin C, Dosis: Intravena 125g/kgBB dua kali seminggu.Indikasi: Kanker lambung.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    12/18

    D. HORMON DAN ANTAGONIS

    1. Hormon

    Hormon steroid sering dipakai dalam terapi kombinasi untuk mengobati berbagai

    kanker. Kelompoknya yaitu:

    a. KortikosteroidPrednison, Dosis: Oral 20-100 mg/1-2 hari. In: Leukemia limfostik akut dan

    kronik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, tumor payudara.

    b. Hormon progestin

    Hidroksiprogesteron kaproat, Dosis: Intramuskular 1 g dua kali/minggu. In:

    Karsinoma payudara dan endometrium.

    Medroksiprogesteron asetat, Dosis: Intramuskular 200-600a kali/minggu. In:

    tumor endometrium.

    c. Estrogen

    Megestrol asetat, Dosis: Oral 40 mg/hari minimum 2 bulan. In: tumor

    endometrium.

    Dietilstilbestrol, Dosis: Oral 1-5 mg tiga kali sehari. In: karsinoma prostat dan

    payudara.

    Etinil estradiol, Dosis: Oral 0,1-1 mg tiga kali sehari. In: karsinoma prostat dan

    payudara.

    d. Androgen

    Testosteron propionat, Dosis: Intramuskular 50-100 g tiga kali/minggu. In:

    tumor payudara.Fluoksimesteron, Dosis: Oral 10-20mg/hari. In: tumor payudara.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    13/18

    2.Penghambat Aromatase

    Aromatase merupakan enzim yang berfungsi pada konversi

    androstenedion menjadi estrogen. Karena estrogen merangsang

    tumbuhnya karsinoma payudara, sintesis estrogen di jaringan

    adiposa dapat menjadi sumber utama pertumbuhan karsinomapayudara pada wanita pasca menopause.

    a. Aminoglutetimid

    Mula-mula digunakan pada karsinoma mammae metastatik

    pada wanita dengan ekspresi reseptor estrogen dan progesteron

    yang tingi. Obat ini juga bermanfaat pada kanker prostat lanjut yang

    bersifat hormon sensitif.

    Aminoglutetimid biasanya diberikan bersama hidrokortison

    untuk mencegah insufisiensi adrenal. Efek samping aminoglutetimid

    yaitu insufisiensi adrenal, mielosupresi, dan reaksi alergi.

    b. Anastrozol

    Anastrozol merupakan inhibitor aromatase non steroid selektif

    yang tidak memiliki efek penghambatan kortikosteroid adrenal dan

    tidak menghambat sintesis mineralokortikoid.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    14/18

    Obat ini digunakan sebagai obat lini pertama untuk karsinoma payudara

    metastatik yang estrogen reseptor positif dan yang memburuk selama pengobatan

    dengan tamoksifen dan juga digunakan sebagai terapi ajuvan pada stadium awal

    karsinoma mammae yang hormon sensitif.

    c. Letrozol juga merupakan inhibitor aromatase non steroid selektif dengan sifat-sifat

    dan indikasi yang sama dengan anastrozol.

    d. Eksemestan

    Eksemestan merupakan hormon steroid yang berikatan secara ireversibel

    dengan aromatase dan meninaktivasi aromatase. Tidak terdapat resistensi silang

    antara eksemestan dengan penghambat aromatase non steroid. Obat ini

    diindikasikan untuk pengobatan karsinoma mammae lanjut pada wanita

    pascamenopause yang mengalami perburukan dengan tamoksifen.

    E. Lain-Lain

    a. Hidroksiurea

    Hidroksiurea merupakan suatu analog urea,bekerja menghambat enzim

    ribonukleotida reduktase sehigga menyebabkan hambatan sintesis ribonukleotida

    trifosfat dengan akibat terhentinya sintesis DNA pada fase S.

    Obat ini diberikan per oral dan menunjukkan bioavailabilitas yang mendekati

    100%.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    15/18

    Indikasi utama adalah leukemia mielositik kronik dan pengobatan krisis blast

    pada leukemia mielositik akut. Tapi obat ini juga efektif sebagai ajuvan radioterapi

    untuk tumor daerah leher dan kepala, dan untuk pengobatan trombositosis

    essensial dan polisetemia vera.

    Efek samping utama adalah mielosupresi. Selain itu juga menimbulkan mual,

    muntah, diare, mukositis, sakit kepala, latergi. Kadang-kadang terjadi rash makulopapular dan pruritis.

    b. Derivat Asam Retinoat

    Tretinoin (All trans-Retinoic acids)

    Tretinoin digunakan pada leukemia promielositik akut (LPA) dan dapat

    menimbulkan remisi pada penyakit ini.

    Efek sampingnya adalah toksisitas vitamin A dengan gejala sakit kepala,

    demam, kulit dan mukosa kering, rash, pruritus dan konjungtivitis, repusintinoic acid

    syndrome, peningkatan kolesterol dan trigliserida, toksisitas SSP berupa pusing,

    ansietas, depresi, bingung dan agitasi. Dapat juga terjadi sakit perut, diare, dan

    peningkatan enzim hati.

    c. Arsen Tiroksida

    Arsen tiroksida digunakan untuk menginduksi remisi leukemia

    promielositik akut dengan translokasi yang refrakter atau relaps setelah

    pengobatan dengan tretinoin dan antrasiklin.

    Obati ini diberikan secara intravena.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    16/18

    Efek sampingnya yaitu perubahan EKG dengan pemanjangan

    interval QT, aritmia, dan sindrome yang ditandai dengan demam,

    sesak nafas, rash, retensi cairan, dan penambahan berat badan.

    d. Penghambat Tirosin Kinase

    Imatinib

    Imatinib merupakan panghambat tirosin kinase pada onkoprotein

    Bcr-Abl dan mencegah fosforilasi substrat kinase oleh ATP.

    Indikasinya untuk leukemia mielositik kronk (LMK).

    Imatinib diberikan secara per oral dan diabsorpsi dengan baikmelalui saluran cerna. Obat ini terikat kuat pada protein plasma,

    dimetabolisme oleh hati dan dieliminasi melalui empedu dan feses.

    Gefitinib

    Gefitinib merupakan penghambat spesifik EGFR yang secara

    kompetitif menghambat pengikatan ATP. EGFR merupakan salahsatu famili protein kinase. Obat ini menghambat pertumbuhan

    berbagai sel yang tergantung pada EGFR.

    e. Modulator Respon Biologik

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    17/18

    Obat Target Indikasi

    Rituksimab Antigen CD20 Limfoma sel B dan LLK

    Alemtuzumab CD52 LLK sel B dan Limfoma sel T

    Daklizumab CD25 subunit alfa Mikosis fungoides sel T

    Gemtuzumab CD33 LMA

    Transtuzumab HER2/neu (ErbB-2) Tumor payudara

    Cetuksimab EFGR (ErbB-1) Karsinoma kolorektal, NSCLC, pankreas,mammae

    Bevasizumab VEGF Karsinoma kolorektal

    f. Antibodi Monoklonal

    Beberapa jenis antibodi monoklonal sudah diakui oleh FDA untuk

    digunakan pada tumor jaringan limfoid dan tumor padat.

    Rituksimab dan alemtuzumab digunakan untuk keganasan

    jaringan limfoid, dan transtuzumab digunakan pada tumor payudara.

    Berbagai mekanisme kerja antibodi monoklonal meliputi antibodi-

    dependent cellular toxicity (ADCC), complement-dependent citotoxicity

    (CDC) dan induksi apoptosis secara langsung.Tapi mekanisme yang relevan

    secara klinik tidak diketahui dengan pasti.

  • 5/25/2018 07.931.003_Refi Risman

    18/18