08 hubungan pka dan derajat ionisasi obat dengan absorbsi
DESCRIPTION
Biofarmasetika PkaTRANSCRIPT
-
HUBUNGAN pKa DAN DERAJAT IONISASI OBAT DENGAN ABSORBSI
-
Berdasarkan pada asumsi
Obat diabsorbsi secara transfer passif
Obat lebih mudah terabsorbsi dalam bentuktak terion
Obat cukup larut lemak
Fraksi obat yang tersedia dalam bentuk takterion merupakan fungsi dari pKa dan pH obat pada sisi pemberian
-
Teori pH-partisi tentang absorbsi obat
Ionisasi asam / basa lemah dijelaskan melalui penerapan
persamaan Henderson Hasselbalch :
= fraksi terion
(1 - ) = fraksi tak terion
Untuk Asam Lemah : Untuk Basa Lemah :
-
Asam lemahPersamaan ini menunjukkan bahwa rasio terion/tak terion hanya bergantung pada pH dan pKa
Jika pH = pKa, maka 50% obat dalam bentuk terion
Jika pH 1 unit lebih besar dari pKa, maka 90% obat dalam bentuk terion
Jika pH 2 unit lebih besar dari pKa, maka 99% obat dalam bentuk terion
Jika pH 1 unit lebih kecil dari pKa, maka 90% obat dalam bentuk tak terion
Jika pH 2 unit lebih kecil dari pKa, maka 99% obat dalam bentuk tak terion
Jika pH larutan meningkat, derajat ionisasi meningkat, persen terion meningkat
OBAT ASAM LEBIH MUDAH TERABSORBSI PADA pH RENDAH
-
Basa lemahPersamaan ini menunjukkan bahwa rasio terion/tak terion hanya bergantung pada pH dan pKa
Jika pH = pKa, maka 50% obat dalam bentuk terion
Jika pH 1 unit lebih kecil dari pKa, maka 90% obat dalam bentuk terion
Jika pH 2 unit lebih kecil dari pKa, maka 99% obat dalam bentuk terion
Jika pH 1 unit lebih besar dari pKa, maka 90% obat dalam bentuk tak terion
Jika pH 2 unit lebih besar dari pKa, maka 99% obat dalam bentuk tak terion
Jika pH larutan meningkat, derajat ionisasi menurun, persen terion menurun
OBAT BASA LEBIH MUDAH TERABSORBSI PADA pH TINGGI
-
Aspirin, asam lemah, pKa 3,47 3,50, memiliki fraksi terion lebih banyak pada lingkungan pH alkalis
Eritromisin, basa lemah, pKa 8,7, memiliki fraksi terion lebih banyak pada lingkungan pH asam
-
Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file
-
Kebanyakan obat asam lemah lebih banyak terdapat dalam bentuk tak terion pada pH cairan lambung yang rendah (1 2,5), sehingga lebih banyak diabsorbsi dari lambung daripada dari usus
Beberapa obat asam yang sangat lemah (pKa 7 ke atas) pada umumnya tetap berada dalam bentuk tak terion di sepanjang salurang pencernaan (barbiturat, fenitoin, teofilin)
-
Asam lemah, mis aspirin (pKa 3,5) sekitar 99% tak terion di dalam cairan lambung pada pH 1,0, tetapi hanya 0,1% aspirin tak terion pada pH 6,5 (usus halus).
Meskipun ini terlihat rasio yang tidak sepadan molekul terion terhadap tak terion, namun aspirin dan kebanyakan asam lemah lebih banyak diabsorbsi di dalam usus halus.
Hal ini disebabkan oleh permukaan yang besar, waktu tinggal yang relatif lama, dan absorbsi terbatas spesies terion
-
Kebanyakan basa lemah kurang terabsorbsi di dalam lambung, karena kebanyakan dalam bentuk terion pada pH rendah
Ketika obat basa mencapai usus halus, pH 5 8,absorbsi terjadi secara efisien
Karena kelarutan lipid dan bentuk tak terion dari molekul obat
-
Teori pH-partisi tidak menjelaskan semua proses absorbsi obat atau mengapa sebagian obat terabsorbsi dan sebagian tidak
Absorbsi obat adlah sesuatu yang relatif, Kebanyakan obat diabsorbsi baik dari lambung maupun
dari usus. Kenyataannya, kebanyakan obat tanpa memandang
pKa, diabsorbsi dari usus halus Meskipun obat asam lemah Although diabsorbsi dari
lambung, namun suatu obat biasanya tidak berada lama di dalam lambung untuk dapat terabsorbsi dalam jumlah besar, luas permukaan lambung juga relatif kecil