08e00071

20
 TUMOR KULIT YANG BERASAL DARI “MELANOCYTES SYSTEM” dr. Imam Budi Putra, SpKK  DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK M E D A N Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008 USU e-Repository © 2008

Upload: vithiya-chandra-sagaran

Post on 03-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 1/20

Page 2: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 2/20

TUMOR KULIT YANG BERASAL DARI

“MELANOCYTES SYSTEM”

Pendahuluan

Melanosit adalah sel berdendrit yang terdapat di epidermis dan dermis. Pada

semua spesies mamalia melanosit kebanyakan terdapat didermis dan tersebar

diberbagai tempat diseluruh badan. Melanosit yang memegang peran utama pada

 pembentukan melanin. Melanosit mudah dikenal karena tidak mempunyai tonofibril

dan desmosom, tetapi mempunyai dendrit terutama yang terletak di epidermis.

Dendrit berfungsi memindahkan melanin ke keratinosit yang dibawa oleh

melanosom. Melanosit dianggap sebagai kelenjar bersel satu yang produknya

(melanin) dipindahkan ke sel / jaringan sekitarnya.1,2

Melanosit dermal tidak mempunyai nilai biologis yangberarti untuk manusia,

kecuali dalam hal-hal tertentu, misalnya ada bercak mongoloid didaerah sakral yang

terdapat pada waktu lahir. Melanosit dermal juga terdapat pada keganasan (tumor)

dan dalam keadaan tertentu dapat berubah dengan cepat.2

Pigmen dermal memberi warna kulit biru tua yang umumnya tidak disenangi.

Bila pigmen dermal tersebut adalah melanin, umumnya terdapat sebagai nevus atau

melanoma. Pada orang-orang dengan kelainan endokrin atau neoplasma, sering

terdapat melanosis yang berat di epidermis dan dermis. Hal itu mungkin disebabkan

oleh prekursor melanin yang tinggi dalam sirkulasi darah atau melanin terbentuk oleh

metastasis melanosit yang tersebar.1,2

Hiperpigmentasi dapat suatu tanda dari tumor jinak atau ganas. Tumor jinak

(nevo celluler nevi) disebabkan oleh proliferasi sel nevus dalam kulit. Tumor ganas

(melanoma) disebabkan oleh transformasi maligna dari melanosit atau sel nevus.1,2

 

Klasifikasi

Tumor yang berasal dari melanocytes system terbagi atas:3,4

 

I. Tumor Benigna

1.  Dari sel nevus

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 3: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 3/20

-   Nevus pigmentosus.

-  Congenital melanocytic nevi.

-  Halo nevus.

-   Nevus spilus.

-  Spindle cell nevus (spitz nevus).

-  Labial melanotic macules.

-  Displasticn evi.

2. Dari sel melanosit

-  Becker's nevus.

-  Freckles.

-  Lentigines.

-  Lentiginous syndrome.

-  Café au lait syndrome.

-  Mc cune - Albright syndrome.

-  Mongolian spots.

-   Nevus of Ota.

-   Nevus of Ito.

-  Blue nevi.

II. Tumor Maligna

-  Melanoma Maligna

TUMOR BENIGNA DARI SEL NEVUS

 Nevus Pigmentosus (Common Moles, Nevocelluler Nevi, Moles Pigmentosus)

 Nevus pigmentosus adalah tumor jinak melanosit yang tersusun dari sel-sel

nevus, yang berpotensi berkembang menjadi Melanoma Maligna. Degenerasi maligna

nevus pigmentosus terjadi pada pasien diatas 35 tahun harus dipikirkan kemungkinanmelanoma. Transformasi maligna ditandai dengan adanya pembesaran, khususnya

 bila asimetris, perubahan warna, perubahan permukaan, terjadi penebalan, adanya

nyeri, tanda-tandain flamasi atau timbulnya pigmentasi satelit.3,4,5

 

 Nevus pigmentosus berdasarkan t mpatnya dibagi menjadi :3,4,5,6

 

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 4: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 4/20

1.  Junction Nevi

Secara umum tidak berambut makulanya terang sampai coklat kehitaman, ukuran

 bervariasi dari 1 mm ke 1 cm (diameter), permukaan halus dan rata. Lesi bisa

 berbentuk bulat, elips, ada yang berbentuk kecil, irregular. Lokasi sering di

telapak tangan, telapak kaki dan genitalia.

Junction nevi jarang setelah lahir dan biasanya berkembang setelah berumur 2

tahun. Pembentukan aktif sel nevusnya hanya pada pertemuan epidermis dermis.

2. Compound Nevi

Hampir sama dengan junctional nevi tetapi sedikit menonjol dan ada yang

 berbentuk papillomatous. Warnanya seperti warna kulit sampai ke warna coklat.

Permukaan halus, lokasi banyak di wajah dan biasanya ditumbuhi rambut. Sel

nevusnya berada pada epidermis dan dermis.

3. Intradermal Nevi

Bentuk papel (kubah), ukuran bervariasi dari beberapa mm hingga 1 cm atau lebih

(diameter). Lokasi dimana-mana tetapi paling banyak di kepala, leher dan

 biasanya ditumbuhi rambut kasar, berwarna coklat kehitaman. Sel nevusnya

 berada pada dermis.

Penatalaksanaan nevus pigmentosus biasanya sehubungan dengan segi kosmetik,

ataupun adanya kemungkinan nevus berubah menjadi suatu keganasan. Kebanyakan

lesi melanositik tidak membutuhkan terapi khusus. Pengangkatan nevus melalui

tehnik biopsi eksisi ataupun shave eksisi electro desiccation atau ekstirpasi ellips

komplit (tergantung pada ukuran, bentuk dan lokasi lesi).

Congenital Melanocytic Nevi

Suatu nevus kongenital yang sudah ada sejak lahir, yang bervariasi

ukurannya, bisa berambut dan didominasi oleh warna hitam dan coklat. Biasanyarata, pada waktu lahir, tetapi dapat menebal pada masa anak-anak.3,4,5

Penatalaksanan khusus dilakukan pada orang-orang dengan nevus congenital yang

 besar yang mempunyai kecenderungan untuk menjadi melanoma dan harus diterapi

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 5: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 5/20

dengan bedah plastik. Jika tidak diangkat dengan terapi bedah, harus dilakukan

evaluasi secara berkala.3,4,5

 

 Halo Nevi (Sutton's Nevus, Leukoderma Acquisitum Centrifugum)

Suatu nevus yang berkembang membentuk batas putih, biasanya simetris,

 bulat, dengan batas tegas (daerah halo). Tidak dijumpai sel melanosit pada daerah

halo tersebut. Secara histologis, tanda-tanda inflamasi kronis sering dijumpai,

 biasanya terdapat di leher, dan tidak pernah di telapak tangan dan telapak kaki.3,4

 

Halo nevi timbul spontan, terutama pada usia remaja. Kelainan halo dapat

hilang sendiri sehingga tidak diperlukan terapi eksisi. Berdasarkan hipotesis 30 %

 pasien dengan halo nevi cenderung untuk menjadi vitiligo.3,4,5,6

 

 Nevus Spilus (Speckled Lentiginous Nevus)

Berbentuk oval, melingkar, irreguler, berwarna coklat dan berbintik-bintik

kehitaman. Biasanya tidak berambut. Area yang berwarna coklat biasanya datar,

sedangkan bintik-bintik hitam sedikit menonjol dan terdiri dari sel nevus tipikal.

Ukurannya bervariasi antara 1 sampai 20 cm dan biasa terdapat pada semua

umur. Lokasi lesi ; wajah, punggung, ekstremitas, tidak berhubungan dengan daerah

 pada tubuh yang terpapar dengan sinar matahari.

Penatalaksanaan sehubungan dengan kosmetik adalah dengan bedah

eksisi.3,4,5,6

 

Spinale Cell Nevus (Spitz Nevus, Benigna Juvenile Melanoma)

Lesi berupa papul atau nodul dengan permukaan yang halus atau kasar,

 berukuran 0,3 - 1,5 cm, tidak berambut, berwarna merah atau coklat kemerahan yang

disebabkan oleh vaskularisasi dan perdarahan setelah trauma. Biasanya soliter tapidapat juga multiple.

3,4

Penatalaksanaan dilakukan eksisi komplet (full excision) dan dilakukan

 pemeriksaan histopatologi.3,4,5

 

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 6: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 6/20

 Labial Melanocytic Macules

Biasanya berwarna coklat dan terdapat pada bibir bawah, terutama pada gadis

remaja. Secara histologis menyerupai bintik-bintik, bukan lentigo, dan tidak semakin

gelap pada pemaparan dengan sinar matahari. Penatalaksanaan dengan cryotherapi,

infra red coagulator, laser therapy, memberikan hasil yang efektif.4

 Displactic Nevi, Atypical Moles Syndrome (AMS)

Distribusi nevus ini biasanya pada lengan dan tungkai, daerah tubuh yang tak

terpapar sinar matahari, payudara, kulit kepala, dan pantat. Jumlahnya antara l0 tetapi

dapat mencapai lebih dari 100 buah. Biasanya timbul pada usia antara 2 sampai 6

tahun, insidensinya meninggi pada usia pubertas, dan selanjutnya dapat timbul nevus

 baru sepanjang hidunya.Ukuran biasanya 5 mm, tetapi dapat juga lebih dari 10 mm.

Lesi berbentuk macula ireguler berwarna hitam, coklat, merah ataupun pink.3,4,5

 

Penatalaksanaan untuk nevus ini, sesuai dengan rekomendasi Nasional

Institutes of Health Consensus Development Conference 1983, adalah :4 

1.  Evaluasi total permukaan AMS setiap 3 sampai 12 bulan sejak pubertas.

2.  Gunakan hair blower untuk memeriksa kepala.

3.  Pertimbangkan seluruh dasar gambaran kulit.

4.  Eksisi lesi yang dianggap sebagai melanoma.5.  Pelatihan pasien untuk mampu mengenal kelainan pada kulitnya sendiri.

6.  Memakai tabir surya.

7.  Menganjurkan pemeriksaan oftalmologi secara berkala (pada kasus nevus okular

dan melanoma okular).

8.  Menganjurkan pemeriksaan darah untuk skrining Atlpical Mole dan Malignant

Melanoma.

TUMOR BENIGNA DARI SEL MELANOSIT

 Becker's Nevus

Biasaya ruam berupa irreguler yang berwarna coklat dan berambut, timbul

 pada bahu orang dewasa, punggung, dan area sub mammae. Ukurannya bervariasi

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 7: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 7/20

dan dapat menutupi seluruh bahu dan lengan atas, berbatas tidak tegas dan tidak

 pernah berubah kearah keganasan.3,,7

 

Penatalaksanaan lakukan murni untuk tujuan kosmetik yaitu dengan laser

atau eksisi dengan split thickness skin grafts. Hanya sebagian memberikan hasil yang baik. Becker's nevus biasanya terlalu besar untuk dieksisi, dan membiarkannya adalah

 pilihan yang terbaik. Yang dilakukan hanyalah memotong rambut di lesi secara

 berkala.3,4,7

 

 Freckles (ephelides)

Lesi berupa makula merah atau coklat muda berbatas tegas, diameter (5 mm)

mengenai daerah kulit yang terpapar sinar matahari, dimulai pada masa anak-anak

dan cenderung memudar setelah dewasa. Umumnya pada umur 2 - 4 tahun, tidak

dijumpai pada bayi. Diduga diturunkan secar autosomal dominant.3,4,7

Pada pemeriksaan histopaatologi tidak dijumpai peningkatan jumlah

melanosit tetapi banyak ditemukan melanosom. Penatalaksanaan dengan menghindari

 pajanan sinar matahari atau dengan memakai covering make up.

Dengan pengelupasan memakai Trichloroacetic acid 50% atau cryotherapi

CO2  atau liquid Nitrogen dengan pemutih (Benoquin atau Ecoquin) sebagian

memberikan hasil yang efektif. Hati-hati kemungkinan terjadi kontak dermatitis atau

hipo pigmentasi permanen (leukoderma).3,4,5,6,7

 

 Lentigenis

Kelainan kulit berupa makula berwarna coklat sampai coklat tua, bulat atau

oval, ukuran kurang dari 5 mm. Dapat ditemukan pada seluruh permukaan kulit

termasuk telapak tangan, telapak kaki dan membrana mukosa. Disebabkan karena

 bertambahnya jumlah melanosit pada taut dermo – epidermal tanpa adanya proliferasi

lokal. Penatalaksanaan untuk kepentingan kosmetik dengan eksisi, shaving,

cryosurgeryl, aser atau electrodesiccatnio.3,4,5,6,7

 

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 8: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 8/20

 Lentiginous Syndrome

- Lentiginosis Generalisata

Lesi lentigo umumnya multipel, timbul satu demi satu atau dalam kelompok

kecil, sejak masa kanak-kanak. Dibagi menjadi :

  Lentiginosis eruptif ; timbul sangat banyak dan dalam waktu singkat. Lesi mula

 berupa telengiektasis yang dengan cepat mengalami pigmentasi dan lambat laun

 berubah jadi melanositik selular.3,4,5,7

 

  Sindrom lentiginosis multipel ; merupakan sindroma lentiginosis yang

dihubungkan dengan berbagai kelainan perkembangan. Autosomal dominan,

timbul pada waktu lahir dan bertambah sampai masa pubertas. Pada daerah leher,

 badan bagian atas, dapat diseluruh tubuh.

Sering disertai kelainan jantung, stenosis pembuluh nadi paru atau sub aorta.

Pertumbuhan badan akan terhambat. Adanya kelainan mata berupa hipertelorisme

okular dan kelainan tulang prognatisme mandibular. Kelainan yang menetap

adalah tuli dan kelainan genital yaitu hipoplasia gonad dan hipospadia. Sindroma

tersebut dikenal sebagai Sindrom Leopard yaitu3,4,5,7

 

L entigenes

E CG abnormalities

O cular hypertelorism

P ulmonary stenosis

A bnormality of the genitalia

R etardation of growth

D eafness

  Lenti ginosis Sentrofasial

Lesi biasanya makula kecil berwarna coklat atau hitam, timbul pada waktu tahun

 pertama kehidupan dan bertambah jumlahnya pada umur 8 10 tahun. Diturunkansecara autosomal dominan. Distribusi terbatas pada garis horisontal melalui

sentral muka tanpa mengenai membrane mukosa. Tanda-tanda efek lain adalah

retardasi mental dan epilepsi, arkus palatum yang tinggi, bersatunya alis, gigi seri

atas tidak ada, hipertrikosis sakral, spina bifida dan skoliosis.3,4

 

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 9: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 9/20

  Syndroma Peutz – Jeghers (Lentiginosis periorificial)

Lesi berupa makula hiperpigmentasi yang timbul sejak lahir dan berkembang

 pada masa anak-anak. Selalu mengenai selaput lendir mulut, bulat, oval atau tidak

teratur, berwarna coklat kehitaman, berukuran 1 - 5 mm. Letaknya pada mukosa

 bukal, gusi, palatum durum dan bibir. Pigmentasi mukosa adalah khas untuk

sindroma Peutz- Jeghers.Gejala lain ; adanya polip diusus, penderita biasanya

mengalami melena. Polip dapat menjadi ganas dan kematian disebabkan oleh

adanya metastassi dari karsinoma tersebut.3,4,7

Cafe'au Lait Spots

Lesi berupa makula berwarna coklat muda, bulat, oval, pinggir tidak teratur ;

multipel. Diameter terkecil + 1,5 cm dan terbesar 15 - 20 cm. Dapat timbul setelah

lahir dan berkembang setelah itu. Meskipun banyak individu dengan cafe'au lait spots

adalah normal, tapi makula ini dapat merupakan tanda dari neurofibromatosis dan

 penyakit neurocutaneuous yang lain. Cafe'au lait spots banyak ditemukan pada

 penderita tuberosklerosis, polyostatic fibrous displasia (Albright's symdrom).3,4,5,7

 

Secara histologi ditemukan peningkatan jumlah melanosit. Tidak ada

kecenderungan menjadi ganas. Penatalaksanaan tidak terlalu penting, bahan

depigmentasi tidak bermanfaat dan bedah eksisi juga tidak praktis. Dapat dilakukan

 pemakaian kosmetik untuk kamuflase atau dengan terapi laser.3,4,5,7

 

 Mc Cune - Albright's Syndrome

Bentuk yang lengkap dari trias cafe'au lait spots, polyostotic fibrous displasia

dan endocrine dysfuntion sering bermanifestai pada precocious pubertas.3,4,5,7

 

 Mongolian SpotKelainan ini dijumpai sejak lahir, berupa bercak kebiru-biruan atau coklat keabu-

abuan pada daerah lumbosakral bagian sentral. Ukuran bercak mencapai maksimal

 pada usia 2 tahun, sedangkan intensitas warna maksimal pada umur 1 tahun. Ukuran

lesi bervariasi dari beberapa milimeter sampai sentimeter. Lesi dapat soliter maupun

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 10: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 10/20

multipel. Pada kebanyakan kasus dapat mengalami regresi spontan, namun ada juga

yang persisten. Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam

melanosit yang berbentuk fusiform, dopa positif dan dijumpai pada dermis bagan

tengah (mid dermis).3,4,5,6,7

 

 Nevus of Ota (Oculodermal melanocytosis)

 Nevus ota adalah hiperpigmentasi yang dijumpai pada daerah yang

dipersyarafi oleh cabang pertama dan kedua nervus trigeminus. Pertama kali

dicetuskan oleh Ota (1939) yang membagi kelainan ini atas beberapa tipe berdasarkan

distribusi perubahan pigmen. Keadaan ini dapat mengenai kelopak mata atas dan

 bawah, pelipis, dahi serta alis, umumnya unilateral dan pada 2/3 kasus disertai

kelainan pada sklera dan conjunctiva.

Wanita lebih banyak (80 %) terutama pada ras oriental. Kelainan pigmentasi

ini biasanya berbintik seperti efelid dan berw arna hitam kebiruan atau coklat. Biopsi

kulit menunjukkan adanya melanosit pada dermis pars retikularis, sekitar pembuluh

darah serta kelenjar minyak. Kadang-kadang disertai dan banyak dijumpai

melanosom stadium empat.3,4,5,6,7,8

 

 Nevus of ho

Merupakan variasi dari nevus Ota yang dicetuskan oleh Ito (1954). Kedua

nevus ini dapat terjadi pada seorang penderita. Pada nevus Ito, kelainan kulit terdapat

 pada daerah yang dipersyarafi n. supra klavikula lateralis, dan n. brakhial lateralis.

Pigmentasi pada nevus Ito tampak lebih difus. Laser therapy memberikan manfaat

dan cosmeticc over-up diperlukan pada nevus of Ota dan nevus of Ito.3,4,5,6,78

 

 Blue NevusBlue nevus terdiri dan 2 tipe yaitu :

1. Common blue nevus

Berupa nevus yang kecil, bulat, berwarna biru atau biru kehitaman. Permukaan

licin, berbentuk flat atau nodul. Secara umum berukuran antara 2 sampai 10 mm.

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 11: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 11/20

Biasanya tunggal tetapi dapat juga multipel. Lesi bisa timbul pada waktu lahir dan

insiden pada wanita 2 kali lebih tinggi daripada pria. Lesi biasanya bertahan

seumur hidup.3,4,5,6

 

2. Celluler blue nevus

Merupakan bentuk yang jarang ditemui, cenderung lebih besar dan berukuran

lebih dari 1 cm. Biasanya berlokasi di daerah sacrococcigeal, dorsal tangan dan

kaki.34,5,6

 

Blue nevus pada umumnya merupakan tumor yang jinak. Perubahan ke arah

keganasan jarang dijumpai. Penatalaksanaan dari kedua tipe nevus ini mencakup

eksisi bedah konservatif dengan eksaminasi histologis.3,4,5,6

 

TUMOR MALIGNA

 Melanoma Maligna

Adalah tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran

 berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit. Penyebabnya belum diketahui, sering terjadi

 pada usia 30 sampai 60 tahun. Frekwensi sama pada pria maupun wanita.4 

Berbagai faktor yang diperkirakan sebagai faktor penting dalam mekanisme

karsinogenesis keganasan adalah sebagai berikut3,4,5,6,9-17

 

l. Faktor genetik.

Adalah keluarga yang menderita keganasan ini meningkatkan risiko 200 kali

terjangkitnya Melanoma Maligna. Ditemukan Melanoma Maligna familial pada

8% kasus baru. Terjadinya Melanoma Maligna jugu dihubungkan dengan

terjadinya keganasan lainnya misalnya retinoblastoma dan beberapa sindroma

keganasan dalam keluarga.

2. Melanocytic nevi

Keadaan ini dapat timbul berhubungan dengan kelainan genetik atau denganlingkungan tertentu. Jumlah nevi yang ditemukan berkaitan dengan jumlah

 paparan sinar matahari pada masa kanak-kanak dan adanya defek genetik tertentu.

Sejumlah 30 - 90% Melanoma Maligna terjadi dari nevi yang sudah ada

sebelumnya.

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 12: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 12/20

3. Faktor biologik

Trauma yang berkepanjangan merupakan risiko terjadinya kegansan ini, misalnya

 pada iritasi akibat ikat pinggang. Keadaan biologik lainnya yang mempengaruhi

adalah berkurangnya ketahanan imunologik, misalnya pada penderita

 pengangkatan ginjal dan juga M. Hodgkin akan meningkatkan kejadian

Melanoma Maligna. Perubahan keadaan hormonal juga meningkatkan kejadian

Melanoma Maligna dan juga meningkatkan kekambuhan setelah pengobatan pada

 penderita Melanoma Maligna.

4. Faktor lingkungan

Paparan sinar UV dari matahari merupakan faktor penting yang dikaitkan dengan

 peningkatan terjadinya Melanoma Maligna, terutama bila terjadi sun burn yang

 berulang pada orang yang berpigmen rendah. Gejala dan tanda-tanda spesifik

ditemukan pada Melanoma Maligna yang telah dikenal secara luas, adalah sebagai

 berikut (ABCDEF dari Melanoma Maligna)9,10,14,17,19

 

-  A-Symetry, yaitu bentuk tumor yang tidak simetris.

-  Border irregularity, yaitu garis batas yang tidak teratur.

-  Colour variation, dari yang tidak berwarna sampai hitam pekat dalam satu lesi.

-  Diameter tumor lebih besar dari 6mm.

-  Evolution/change dari lesi dapat diperhatikan sendiri oleh penderita atau keluarga.

-  Funny looking lesions.

Gambaran Klinik

Terdapat 3 jenis Melanoma Maligna (Clark, 1967;1969 dan Mc Govern,

1970) dengan l jenis tambahan baru (Reed, 1976 dan Seiji, M. dkk., 1977). Keempat

 jenis Melanoma Maligna tersebut terdiri atas:3,4,5,6,9-17

 

1.  Superficial spreading melanoma (SSM) merupakan jenis yang terbanyak darimelanoma (70%) di Indonesia merupakan jenis kedua terbanyak.

Pada umumnya timbul dari nervus atau pada kulit normal (de novo). Berupa plak

archiformis berukuran 0,5 - 3 cm dengan tepi meninggi dan ireguler. Pada

 permukaannya terdapat campuran dari bermacam-macam warna, seperti coklat,

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 13: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 13/20

abu-abu, biru, hitam dan sering kemerahan. Meluas secara radial. Pada umumnya

lesi mempunyai ukuran 2 cm dalam waktu 1 tahun, untuk melanjutkan tumbuh

secara vertikal dan berkembang menjadi nodula biru kehitaman. Dapat

mengalami regresi spontan dengan meninggalkan bercak hipopigmentasi.

Predileksinya pada wanita dijumpai di tungkai bawah, sedangkan pada pria di

 badan dan leher.

Epidermis : - Melanosit berbentuk epiteloid, dapat tersusun sendiri-sendiri atau

 berkelompok

- Pada umumnya sel-sel tersebut tidak menunjukkan bentuk yang

 pleomorfik.

Dermis : - Sarang-sarang tumor yang padat dengan melanosit berbentuk

epiteloid yang besar serta berkromatin atipik.

- Di dalam sel-selt ersebut erdapatb utir-butir melanin.

- Kadang-kadang dapat ditemukan melanosit berbentuk kumparan

(spindle) dan sel-sel radang.

2.   Nodular Melanoma (NM) merupakan jenis melanoma kedua terbanyak (15-30%)

sifatnya lebih agresif. Di Indonesia ini merupakan jenis yang tersering. Timbul

 pada kulit normal (de novo) dan jarang dari suatu nevus. Berupa nodul berbentuk

setengah bola (dome shaped), atau polipoid dan eksofitik, berwarna coklat

kemerahana tau biru sampai kehitaman. Pertumbuhannya secara vertikal (invasif).

Dapat mengalami ulserasi, perdarahan, dan timbul lesi satelit. Metastasis

limfogen dan hematogen, dapat timbul sejak awal terutama dijumpai pada pria

dengan predileksi dipunggung. Perbandingan antara pria dan wanita 2 : 1.

Epidermis : - Melanosit berbentuk epiteloid dan kumparan atau campuran kedua

 bentuk tersebut, dapat ditemukan pada daerah dermo-epidermal.

Dermis : - Sejak semula sel-sel tersebut mempunyai kemampuan untuk meluassecara vertikal. Menginvasi lapisan retikularis dermis, pembuluh

darah dan subkutis.

3.  Lentigo Maligna Melanoma (LML) merupakan kelainan yang jarang ditemukan

(4-10%).

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 14: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 14/20

Pertumbuhan vertikal, sangat lambat dengan lokasi terbanyak di daerah muka

yang terpapar sinar matahari.

Timbul dari Hutchinson's freckle yang terdapat pada muka (pipi, pelipis) atau

 pada bagian lain tubuh terutama daerah yang terkena sinar matahari. Berupa

makula coklat sampai kehitaman, berukuran beberapa sentimeter dengan tepi

tidak teratur. Meluas secara lambat pada bagian tepi lesi (radial). Pada permukaan

dapat dijumpai adanya bercak-bercak yang berwarna lebih gelap (hitam) atau

 biru, tersebar secara tidak teratur. Dapat berkembang menjadi nodul biru

kehitaman yang invasif dan agak hiperkeratotik. Terutama terdapat pada wanita

usia lanjut. Perbandingan antara pria dan wanita l : 2-3.

Epidermis : - Melanosit atifik sepanjang membrana basalis, berbentuk pleomorfik

dengan inti yang atipik.

- Sel-sel yang sering dijumpai berbentuk kumparan (spindleshaped

melanocyt).

Dermis : - Infiltrasi limfosit dan makrofage yang mengandung melanin.

- Kadang-kadang pada tempat tertentu ditemukan sarang-sarang

tumor.

4.  Acral Lentiginous Melanoma (ALM) I Palmar-Plantar-Subungual Melanoma

(PPSM)

Pada umumnya timbul pada kulit normal (de novo).

Berupa nodul dengan warna yang bervariasi dan pada permukaannya dapat timbul

 papula, nodul serta ulserasi. Kadang-kadang lesinya tidak mengandung pigmen

(amelanoticm elanoma).

Predileksinya : pada telapak kaki, tumit, telapak tangan, dasar kuku, terutama ibu

 jari kaki dan tangan. Merupakan tipe yang banyak dijumpai pada orang negro dan

 bangsa lain yang tinggal pada daerah tropik. Di Afrika, plantar melanomadijumpai pada 70% kasus.

Acral Lentinginous Melanoma (ALM) merupakan jenis yang lebih banyak

ditemukan pada penderita kulit berwarna (35-60%).

Menyerupai gambaran Melanoma Maligna, SSM, atau campuran keduanya.

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 15: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 15/20

Sistem Klasifikasi

Pada Melanoma Maligna digunakan sistem klasifikasi klinik (stadium klinik)

dan klasifikasi histologik (tingkat invasi Clark & kedalaman Breslow).3,4,5,6,9,14,16

 

Kegunaan atau kepentingan sistem klasifikasi tersebut, yaitu :

- Untuk menentukan tindakan pengobatan.

- Untuk menentukan prognosis.

- Untuk membandingkan hasil pengobatan antara berbagai klinik.

•  Klasifikasi Klinik

Sampai saat ini digunakan Stadium Klinik (dengan beberapa modifikasi) sebagai

klasifikasi standar Melanoma Maligna, terdiri atas 3 stadium3,4,5,6,9,14,16

 

Stadium I : MelanomaM aligna lokal tanpam etastasijsa uh atauk e kelenjarl imfe

regional.

Termasuk stadium I :

Melanoma primer yang belum diobati atau telah dilakukan biopsi

eksisi.

Melanoma rekuren lokal yang berada dalam jarak 4 sentimeter dari

lesi primer.

Melanoma primer multipel.

Stadium II : Sudah terjadi metastasis yang terbatas pada kelenjar limfe regional.

Termasuk Stadium II :

Melanomap rimer yang mengadakan metastasis secara simultan.

Melanoma primer yang terkontrol dan kemudian terjadi metastasis.

Melanoma rekuren lokal dengan metastasis.

Metastasis in-transit yang berada di luar jarak 4 sentimeter dari lesi

 primer.Melanoma primer yang tidak diketahui dengan metastasis.

Stadium III : Melanomad iseminata, dimana sudah terjadi metastasis jauh.

Termasuk Stadium III :

Bila sudah terjadi metastasis ke alat- alat dalam dan atau subkutan.

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 16: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 16/20

  Pada kira-kira 25-30% penderita Melanoma Maligna sudah menunjukkan

adanya metastasis ke kelenjar limfe regional, walaupun secara klinik belum teraba

 pembesaran kelenjar limfe. Hal ini menerangkan bahwa untuk menentukan prognosis

dan tindakan pengobatannya tidak cukup hanya didasarkan pada klasifikasi StadiumKlinik saja, tetapi perlu disertai dan ditentukan berdasarkan histologik.

•  Klasifikasi Histologik

Klasifikasi histologik didasarkan pada perangai biologik Melanoma Maligna.

Dikenal dua klasifikai histologik standar yang digunakan, yaitu .3,4,5,6,9,14,16

- Klasifikasi tingkat invasi menurut Clark.

- Klasifikasi kedalaman menurut Breslow

•  Klasifikasi Tingkat Invasi Menurut Clark

Clark (1969) membagi Melanoma Maligna menurut invasinya didalam lapisan

kulit atas lima tingkat3,4,5,6,9,14,16

 

Tingkat I : Sel melanoma terletak di atas membrana basalis epidermis

(melanoma in situ : intraepidermal). Sangat jarang dan tidak

membahayakan.

Tingkat II : Invasi sel melanoma sampai dengan lapisan papilaris dermis

(dermis bagian superfisial).

Tingkat III : Invasi sel melanoma sampai dengan perbatasan antara lapisan

 papilaris dan lapisan retikularis dermis. Sel melanoma mengisi

 papila dermis.

Tingkat IV : Invasi sel melanoma sampai dengan lapisan retikularis dermis.

Tingkat V : Invasi sel melanoma sampai dengan jaringan subkutan.

•  Klasifikasi kedalaman (ketebalan) tumor menurut Breslow

Breslow (1970) membagi Melanoma Maligna dalam tiga golongan 3,4,5,6,9,14,16 

Golongan I : Dengan kedalaman (ketebalan) tumor kurang dari 0,76 mm

Golongan II : Dengan kedalaman (ketebalan) tumor antara 0,76mm - 1,5mm

Golongan III : Dengan kedalaman (ketebalan) tumor lebih dari 1,5 mm.

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 17: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 17/20

Beberapa penulis mengemukakan variasi sebagai berikut :

- Kedalaman (ketebalan) tumor kurang dari 0,85 mm.4,9

 

- Kedalaman (ketebalan) tumor antara 0,85 mm - 1,69 mm.

- Kedalaman (ketebalan) tumor antara 1,70 mm- 3,64 mm.

- Kedalaman (ketebalan) tumor lebih dari 3,65 mm.

Kedalaman (ketebalan) tumor menurut Breslow, diukur secara langsung

menggunakan mikrometer okuler (dinyatakan dalam NM) dan merupakan metode

yang objektif untuk menentukan prognosis. Sedangkan Tingkat Invasi menurut Clark

merupakan aara pengukuran ketebalan tumor secara tidak langsung.

Hubungan antara tingkat menurut Clark dan kedalaman (ketebalan) tumor menurut

Breslow : Melanoma Maligna dengan kedalaman sampai 0,65 mm menurut

klasifikasi Breslow, sesuai dengan Tingkat II menurut klasifikai Clark. Lesi

Melanoma Maligna dengan kedalaman 1,5 mm atau lebih menurut klasifikai Breslow,

sesuai dengan tingkat IV dan V menurut klasifikasi Clark. Sedangkan kedalaman

antara 0,65 mm dan 1,5 mm menurutk lasifikasi Clark.

Diagnosis Banding

   Nevus pigmentosus

  Blue nevus

  Keratosis seboroika

  Karsinoma sel basal jenis nodula dan berpigmen

  Penyakit Bowen

  Dermatofibroma

  Granuloma piogenikum

  Subungual hematoma9 

Diagnosa ditegakkan dengan Biopsi dengan mengangkat semua pertumbuhan

yang mencurigakan. Apabila jaringan terlalu besar untuk diangkat, maka cukup

diangkat contoh jaringannya saja.3,4,5,6,9,10,11,14,15,16

Penatalaksanaan pada Melanoma Maligna meliputi3,4,5,6,9,10,11,14,15,16

 

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 18: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 18/20

A. Eksisi bedah.

Dilakukan pada melanoma stadium I dan IL Zitelli dkk. Menyarankan untuk

mengambil sampai 1,5 cm diluar tepi lesinya, kecuali bila dilakukan Moh's

microsurgery. Pada melanoma yang terdapat pada kuku dianjurkan untuk

dilakukan amputasi pada seluruh jari yang terkena.

B. Elective Lymph Node Dessection( ELND)

Dilakukan pada melanoma stadium III, dimana telah terdapat metastase ke

kelenjar lymph. Hal ini dibuktikan dengan terabanya pembesaran kelenjar lymph.

ELND masih merupakan terapi yang kontroversial. Cara yang lebih dianjurkan

adalah dengan intraoperative lymphatic mapping.

C. Interferon a 2b

Dapat digunakan sebagai terapi adjuvan pada melanoma yang berukuran lebih

dari 4 mm (stadium V), tetapi harus dipertimbangkan tingkat toksisitasnya yang

masih tinggi. Tujuan terapi ini diharapkan dapat menghambat metastasis yang

lebih jauh lagi.

D. Kemoterapi

Dikatakan tidak terlalu bermanfaat pada terapi melanoma. Jenis kemoterapi yang

 paling efektif adalah dacarbazine (DTIC = Dimethyl Triazone Imidazole

Carboxamide Decarb zine).

E. Kemoterapi Perfusi

Cara ini bertujuan untuk menciptakan suasana hipertermis dan oksigenasi pada

 pembuluh-pembuluh darah pada sel tumor dan membatasi distribusi kemoterapi

dengan menggunakan torniquet.

Cara ini diharapkan dapat menggantikan amputasi sebagai suatu terapi.

F. Terapi Radiasr

Digunakan hanya sebagai terapi simptomatis pada melanoma dengan metastasiske tulang dan susunan syaraf pusat (SSP). Meskipun demikian hasilnya tidak

 begitu memuaskan.

Tanpa pengobatan, kebanyakan melanoma akan bermetastase dan

mengakibatkan kematian pasien. Saat ini, karena diagnosis klinik yang dini, lebih dari

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 19: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 19/20

80% melanoma diterapi dengan bedah eksisi sederhana dan dengan edukasi yang

lebih baik mengenai tanda-tanda kinik melanoma, angka kesembuhannya menjadi

95%.3,4,5,6,9,10,11,14,15,16

 

Daftar Pustaka

1.  Thody. A.J, Skin Pigmentation and Its Regulation, dalam ; Molecular Aspects

Dermatology, Priestley G.C. editor, Jhon Wiley & Sons Ltd, Baffins Lane,

ChichesterW, est SussexP O19 lUD, England, 1993, p : 55 - 73.

2.  Tranggono. R.I.S, Patofisologi Melanogenesis, dalam Simposium Kelainan

Pigmentasi Kulit dan Penanggulangannya, Sugito T.et all, Jakarta, p : 14 - 24.

3.  Hurwitz S. Cutaneus Tumors in Childhood. Dalam : Clinical Pediatric

Dermatology, 2nd 

 Edition, Philadelphia, WB Saunders Company, 1993, p : 199-

203.

4.  Habif TP. Nevi and Malignant Melanoma. Dalam : Clinical Dermatology, A

Color Guide to Diagnosis and Therapy, 3rd 

  Mosby Year Book, 1996, h : 688 -

720.

5.  Odom RB, James WD, Berger TG. Melanocytic Nevi and Neoplasma. Dalam :

Diseases of the Skin, 9th

 Edition, Philadelphia, 2000, p : 869 - 89.

6.  Mackie R.M. Melanocytic Naevi and Malignant Melanoma. Dalam : Rook /

Wilkinson / Ebling Textbook of Dermatology, Champion R.H et all editor, Yol.2,

Sixth Edition, Blackwell Science Ltd, 1998, United Kingdom, p : 1717- 52.

7.  Soepardiman L, Kelainan Hiperpigmentasi dan Melasma, dalam : Simposium

Kelainan Pigmentasi Kulit dan Penanggulangannya, Sugito T. et all, Jakarta, p :

25 - 39.

8.  Lui H, Nevi of Ota and Ito, dalam : eMedicine Journal, Vol. 2 Number 11,

 November 15 2001.9.  Budidahjono S. Prekanker dan Kanker Kulit dalam Penyakit Kulit, Harahap M.

Editor, PT. Gramedia Jakarta, 1990, p : 262 - 72.

10. Mukhtar A. Kanker Kulit, dalam : Deteksi Dini Kanker, Ramli HM et all editor,

Balai PenerbitF K - UI Jakarta, 2002, p : 76 - 85.

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008USU e-Repository © 2008

Page 20: 08E00071

8/12/2019 08E00071

http://slidepdf.com/reader/full/08e00071 20/20

Imam Budi Putra : Tumor Kulit Yang Berasal Dari “Melanocytes System”, 2008

11. Hamzah M, Deteksi Dini Kanker Kulit, dalam Pertemuan Ilmiah Berkala :

Deteksi dan Penatalaksanaan Kanker Kulit Dini, Cipto H et all editor, Balai

PenerbitF K - UI, Jakarta , 2001, p : 19 - 2l .

12. SuriadiredjaA .S.D, Kresno S.B, CornainS . Biologi Molekuler Melanoma, dalam

: Melanoma Dari Biologi Molekuler Sampai D engan P enatalaksanaan, Cipto H

et all editor, Balai Penerbit FK-UI, Jakarta, 2002, p : 1 – 11

13. Darwis E.R. Faktor Risiko dan Lesi Prekursor Melanoma, dalam : Melanoma

Dari Biologi Molekuler Sampai Dengan PenatalaksanaanC, ipto H et all editor,

Balai Penerbit FK-UI, Jakarta, 2002, p : 27 - 30.

14. Toruan T.L, Melanoma Gambaran Klinik dan Diagnostik, dalam : Melanoma

Dari Biologi Molekuler Sampai Dengan Penatalaksanaan, Cipto H et all editor,

Balai PenerbitF K-UI, Jakarta,2002, p : 31 - 40.

15. McCalmont T. Melanoma, avaiable http://www.cancwr.gov/publication 

16. Brick W. What Do You Need To Know About Melanoma. avaiable at

http://www.cancer.gov/moles 

17. Hazen B.P et all, The Clinical Diagnosis of Early Malignant Melanoma :m

Expansion of the ABCD Criteria to Improve Diagnostic Sensitivity, dalam :

Dermatology Online Journal, 1999.