09211 - panduan isolasi

21
PANDUAN ISOLASI 2014

Upload: usman-rezpect-oe

Post on 22-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09211 - PANDUAN ISOLASI

PANDUAN

ISOLASI

2014

RUMAH SAKIT DHARMA HUSADAJl. Soekarno Hatta No.10 Telp. (0335) 422176 – 422177 Fax. (0335)42269

PO.BOX 23 PROBOLINGGO

Page 2: 09211 - PANDUAN ISOLASI

KATA PENGANTAR

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RS.Dharma husada

senantiasa meningkatkan penyelenggaraan peningkatan sarana dan prasarana yang sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Panduan isolasi ini, merupakan bagian dari Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terutama

pada pasien yang menderita penyakit menular maupun yang tidak menular. Tersusunnya

panduan ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan kepada

petugas, keluarga pasien maupun lingkungan rumah sakit.

Panduan ini masih akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

………..,

Penyusun

i

Page 3: 09211 - PANDUAN ISOLASI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I DEFINISI........................................................................................................................1

A. RUANG ISOLASI..........................................................................................................1

B. TUJUAN ISOLASI..........................................................................................................1

BAB II RUANG LINGKUP.......................................................................................................2

BAB III TATALAKSANA.........................................................................................................3

A. Kewaspadaan isolasi........................................................................................................3

B. Di terapkan.......................................................................................................................3

C. Kewaspadaan Transmisi melalui kontak.........................................................................3

D. Kewaspadaan Transmisi melalui droplet.........................................................................4

E. Transmisi melalui udara (airbone)...................................................................................4

BAB IV DOKUMENTASI.........................................................................................................6

ii

Page 4: 09211 - PANDUAN ISOLASI

BAB IDEFINISI

A. RUANG ISOLASI

Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit untuk merawat pasien

dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan

medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien dan

mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan serta mampu merawat pasien

menular agar tidak terjadi atau memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien dan

petugas kesehatan.

CDC telah merekomendasikan suatu “universal precaution atau kewaspadaan umum”

yang harus diberlakukan untuk semua penderit baikyang dirawat maupun yang tidak

dirawat di RS Dharma Husada terlepas dari apakah penyakit yang diderita penularannya

melalui darah atau tidak.

B. TUJUAN ISOLASI

Tujuan dari dilakukannya “kewaspadaan umum” ini adalah agar para petugas kesehatan

yang merawat pasien terhindar dari penykit – penyakit yang dapat ditularkan melalui darah

yang dapat menulari petugas melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi

selaput lendir.

1

Page 5: 09211 - PANDUAN ISOLASI

BAB IIRUANG LINGKUP

2

Page 6: 09211 - PANDUAN ISOLASI

BAB III TATA LAKSANA

A. KEWASPADAAN ISOLASI

1. Kewaspadaan terhadap semua darah dan cairan tubuh ekskresi dan sekresi

2. Cuci tangan 6 langkah dan 5 moment

3. Gunakan tehnik tanpa menyentuh bila memungkinkan terhadap bahan infeksius

4. Pakailah alat pelindung diri sesuai factor resiko

5. Pastikan peraalatan ,barang fasilitas dan linen pasien yang infeksius telah di bersihkan

dan di dekontaminasi

6. Pembersihan ruangan dengan larutan sodium hypoclorit dengan metode 1 pasien 1 lap

B. DI TERAPKAN

1. Pada saat pertama pasien datang / pasien baru masuk

2. Berdasarkan kriteria klinis sebelum hasil pemeriksaan laboratorium dapat

mengkonfirmasi diagnosis

3. Pada pasien dengan gejala / di curigai terinfeksi atau terkolonisasi kuman pathogen

C. KEWASPADAAN TRANSMISI MELALUI KONTAK

Kewaspadaan transmisi kontak harus diikuti sebagai pelengkap dan tambahn dari

kewaspaadaan standar. Kewaspadaan ini harus dilakukan saat memberikan pelayanan

kepada pasien yang suspek atau sudah pasti mengalami penyakit yang tertular akibat

kntak dengan permukaan yang terkontaminasi. Pastikan bahwa pasien tidak sering

dibawa keluar dari kamarnya. Pastikan agar tidak sering terjadi kontak antar pasien.

1. Penempatan pasien :

a. Tempatkan di ruang rawat tersendiri (isolasi )

b. Bila kamar isolasi penuh dengan cara kohorting, di rawat bersama dengan pasien

dengan mikroba yang sama bila keduanya tidak bisa tempatkan dengan jarak > 2

meter antar tempat tidur

c. Beri tanda kewaspadaan kontak pada tempat tidur pasien

2. Transport pasien

a. Batasi gerak transport pasien hanya kalau perlu saja

b. Bila pasien keluar dari ruangan perawatan di perlukan kewaspadaan untuk

meminimalkan transmisi ke pasien lain atau lingkungan

c. Petugas di area tujuan harus diingatkan akan kedatangan pasien tersebut agar

melaksanakan kewaspadaan standart

d. Pasien di beri informasi untuk di libatkan kewaspadaannya agar tidak terjadi

transmisi ke pasien lain

3

Page 7: 09211 - PANDUAN ISOLASI

3. Alat pelindung diri Sesuai prosedur APD

a. Peralatan perawatan

b. Pasien dengan infeksi mikroba yang sama menggunakan Peralatan non kritikal

yang sama atau memakai pelapis

D. KEWASPADAAN TRANSMISI MELALUI DROPLET

1. Penempatan pasien

a. Tempatkan di ruang isolasi

b. Bila kamar isolasi penuh dengan cara kohorting, di rawat bersama dengan pasien

dengan mikroba yang sama

c. Beri tanda kewaspadaan droplet pada tempat tidur pasien

2. Transport pasien

a. Apabila pasien akan di transportasikan keluar dari ruang isolasi maka pasien harus

di pakaikan masker

b. Petugas di area tujuan harus di ingatkan akan kedatangan pasien tersebut agar

melaksanakan kewaspadaan standart

c. Pasien di beri informasi untuk di libatkan kewaspadaannya agar tidak terjadi

transmisi ke pasien lain

d. Mengajari pasien hyegiene respirasi dan etika batuk

3. Alat pelindung diri Sesuai prosedur ( APD )

4. Peralatan perawatan

Tidak ada penanganan khusus karena mikroba tidak bergerak secara jauh

E. TRANSMISI MELALUI UDARA (AIRBONE)

1. Penempatan pasien

a. Tempatkan pasien di ruang terpisah atau rawat bersama dengan pasien dengan

mikroba yang sama dengan jarak tempat tidur lebih dari 2 meter dan di beri sekat /

tirai

b. Pintu ruang pasien harus selalu tertutup dan jelaskan kepada pasien mengenai

perlunya tindakan ini

2. Transport pasien

a. Apabila pasien akan di transportasikan keluar dari ruang isolasi maka pasien harus

di pakaikan masker

b. Petugas diarea tujuan harus diingatkan akan kedatangan pasien tersebut agar

melaksanakan kewaspadaan standart

c. Pasien diberi informasi untuk dilibatkan kewaspadaannya agar tidak terjadi

transmisi ke pasien lain

4

Page 8: 09211 - PANDUAN ISOLASI

d. Mengajari pasien hyegiene respirasi dan etika batuk

3. Alat pelindung diri ( APD ) Sesuai prosedur

4. Peralatan perawatan

Pasien dengan infeksi mikroba yang sama menggunakan Peralatan non kritikal yang

sama atau memakai pelapis

5

Page 9: 09211 - PANDUAN ISOLASI

BAB IV DOKUMENTASI

1. SPO kewaspadaan kontak

2. SPO kewaspadaan droplet

3. SPO kewaspadaan airbone

4. SPO penggunaan APD

5. SPO cuci tangan

Laporan jumlah pasien yag mrs di ruang isolasi

6

Page 10: 09211 - PANDUAN ISOLASI

7

RS

Dharma Husada

Probolinggo

KEWASPADAAN KONTAK

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

Prosedur Tetap

Tanggal terbit Ditetapkan,

Direktur

dr. Rosid Achmad,SpPK

Pengertian

Tujuan Untuk mencegah penularan suatu penyakit

Kebijakan Kewaspadaan terhadap semua bentuk kontak dengan pasien, peralatan sekitar tempat tidur dan lingkungan dekat pasien

Prosedur Contact PrecautionsKewaspadaan ini ditujukan untuk pasien yang diketahui/diduga menderita penyakit yang secara epidemiologis penting dan ditularkan melalui kontak langsung (misalnya kontak tangan atau kulit ke kulit) yang terjadi selama perawatan rutin, atau kontak tak langsung (persinggungan) dengan benda di lingkungan pasien. Pasien harus ditempatkan di ruang tersendiri. Bila tidak tersedia, dapat dengan bangsal umum.

Contohnya :

- Infeksi gastro intestinal, respirasi, kulit atau luka atau kolonisasi bakteri yang multidrug resistent sesuai keputusan program pemberantasan.- Infeksi enterik dengan dosis infeksi rendah atau berkepanjangan termasuk :

a. Clostridium difficile b. Enterohemorrhage E. Coli, shigella, hepatitis A, atau roravirus pada pasien incontinenta.

- RSV, parainfluenza virus atau infeksi entoroviral pada bayi dan anak-anak.- Infeksi kulit yang sangat menular atau yang bisa timbul pada kulit kering, termasuk :

a. Diphtheria (kulit)b. Herpez simplex virus (neonatus/mucocutanues)c. Impetigo Abses besar, semlitas atau dekubitusd. Pediculosisi e. Scabies

f. Stapylococcal furuncolosis pada bayi dan anak-anak

Page 11: 09211 - PANDUAN ISOLASI

RS ISOLASI

8

RS

Dharma Husada

Probolinggo

KEWASPADAAN DROPLET

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

Prosedur g. Stapylococcal furuncolosis pada bayi dan anak-anak h. Stapylococcal scolded skin syndrome. i. Zoster (disemianta atau immunocompromosed host)

- Viral/hemorrhagis conjungtivitis. - Viral hemorrhagic fever (lessa faver atau marburg virus).

Penempatan pasien :

Tempatkanpada kamar sendiri atau bersama pasien lain dengan infeksi aktif organisme yang sama tetapi tanpa infeksi lain. Bila kamar tersendiri tidak tersedia, tempatkan dalam ruangan secara kohort.

Sarung tangan dan pencuci tangan

Pakailah sarung tangan waktu masuk dan selama dalam ruang pasien. Lepaskan waktu akan meninggalkan ruangan, kemudian cuci dan gosok tangan dengan arti kuman. Setelah membuka sarung tangan dan cuci tangan, usahakan agar tangan tidak menyentuh permukaan atau barang apapun yang berpotensi terkontaminasi.

Pemakaian gaun

Pakailah gaun waktu masuk kamar pasien, bila ada perkiraan (pakaian) seseorang yang masuk tersebut akan bersentuhan dengan pasien atau dengan alat-alat disekitar pasien, bila pasien yang dirawat diare, inkontinensia atau pasien iliostomy dan bila pasien yang dirawat luka basah tanpa pembalut. Lepaslah gaun saat dan akan meninggalkan ruangan. Setelah membuak gaun, usahakan agar pakaian tidak lagi menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi.

Page 12: 09211 - PANDUAN ISOLASI

Dharma Husada

Probolinggo

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

6 / 6

Prosedur Transport pasien

Batasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk hal yang penting. Bila terpaksa harus memindahkan ke luar kamar, usahakan tetap melaksanakan precautions.

Perawatan lingkungan

Usahakan agar perawatan pasien, peralatan disekitar tempat tidur pasien dan permukaan lain yang sering tersentuh dibersihkan setiap hari

Unit terkait - Rawat Jalan - Rawat Inap - Penunjang Pelayanan

9

Page 13: 09211 - PANDUAN ISOLASI

10

Page 14: 09211 - PANDUAN ISOLASI

11

RS

Dharma Husada

Probolinggo

KEWASPADAAN DROPLET

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

Prosedur Tetap

Tanggal terbit Ditetapkan,

Direktur

dr. Rosid Achmad,SpPK

Pengertian

Tujuan Untuk mencegah penularan suatu penyakit

Kebijakan Kewaspadaan terhadap semua bentuk kontak dengan pasien, peralatan sekitar tempat tidur dan lingkungan dekat pasien

Prosedur Droplet Precautions - Kategori ini ditujukan untuk menurunkan penularan droplet dari kuman patogen yang infeksius. Penularan droplet terjadi bila partikel percikan yang besar (diameter 75 mikrometer)

Contoh penyakit :

- Invasive H. Influenzae tipe B, termasuk meningitis, pneumonia dan sepsis. - Invasive N. Meningitidis, termasuk meningitis, pneumonia dan sepsis. - Invasive S. Pneumoniae, multidrug resisten, termasuk meningitis, pneumonia, sinusitis dsan otitis media.- Bakteri infeksi saluran nafas lain dengan transmisi droplet :

a. Diphteria (phoryngeal)b. Mycoplasma pneumoniae c. Pertusis d. Pneumoniae plague e. Sterptococcal phanyngitis, pneumonia, atau scarlet fever pada bayi dan anak-anak

- Infeksi virus dengan transmisi droplet, termasuk : a. Adeno virusb. Influenza c. Mumps d. Parvovirus B19

e. Rubella

Page 15: 09211 - PANDUAN ISOLASI

12

RS

Dharma Husada

Probolinggo

KEWASPADAAN DROPLET

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

Prosedur Penempatan pasien :

Tempatkan pada ruang tersendiri atau bersama pasien lain dengan infeksi aktif organisme yang sama, tetapi tidak ada infeksi lain. Bila ada kamar tersendiri, tempatkan dalam ruangan secara kohort, dan bila ruang untuk kohort tidak memungkinkan, buatlah jarak pemisah minimal 3 kaki antara pasien terinfeksi dengan pasien lain dan pengunjung.

Pemakaian masker

Pemakaian masker bila berada / bekerja dengan jarang kurang dari 3 kaki dari pasien.

Transport pasien :

Batasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk keperluan mendesak. Bila terpaksa memindahkan pasien, gunakan masker chirugis untuk pasien.

Unit Terkait - Rawat Jalan - Rawat Inap - Penunjang Pelayanan

Page 16: 09211 - PANDUAN ISOLASI

13

RS

Dharma Husada

Probolinggo

KEWASPADAAN AIRBONE

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

Prosedur Tetap

Tanggal terbit Ditetapkan,

Direktur

dr. Rosid Achmad,SpPK

Pengertian

Tujuan Untuk mencegah penularan suatu penyakit

Kebijakan Kewaspadaan terhadap semua bentuk kontak dengan pasien, peralatan sekitar tempat tidur dan lingkungan dekat pasien

Prosedur A. Airbone PrecautionsKewaspadaan ini bertujuan untuk menurunkan penularan penyakit melalui udara, baik yang berupa bintik percikan di udara (airbone droplet nuclei, ukuran 5 pm atau lebih kecil) atau partikel debu yang berisi agen infeksi

Contoh penyakit :

- Campak - Varisela (termasuk herpes zoster yang menyebar/diseminated)- Tuberkulosis

Page 17: 09211 - PANDUAN ISOLASI

14

RS

Dharma Husada

Probolinggo

KEWASPADAAN AIRBONE

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

Prosedur Penempatan pasien :

Tempatkan pasien pada tempat yang

- Tekanan negatif termonitor - Minimal pergantian udara enam kali setiap jam- Pembuangan (exhaust) udara keluar yang memadai atau penggunaan filter tingkat tinggi temonitor sebelum udara beredar ke seluruh rumah sakit.- Jagalah agar pintu tetap tertutup dan pasien tetap dalam ruangan.- Bila tidak ada tempat tersendiri, tempatkan pasien dalam ruangan dengan pasien lain yang terinfeksi mikro organisme yang sama, dan tidak ada infeksi lain.

Proteksi respirasi :

Gunakan pelindung pernapasan waktu masuk ke ruang pasien yang diketahui/diduga mengidap tuberkulosis. Jangan masuk ruangan pasien yang diketahui/diduga menderita campak/varisela bagi orang yang rentan terhadap infeksi tersebut.

Pengangkutan pasien :

Bakteri pemindahan atau pengangkatan pasien hanya untuk hal-hal yang penting saja. Bila pemindahan / pengangkutan pasien memang diperlukan, hindari penyebaran droplet nukleus dengan memberi pasien masker chirurgis.

Unit terkait - Rawat Jalan - Rawat Inap - Penunjang Pelayanan-

Page 18: 09211 - PANDUAN ISOLASI

RS Dharma Husada

Probolinggo

MENCUCI TANGAN

No. Dokumen :

No. Revisi :

00

Halaman :

- 1/2 -

Prosedur Tetap

Tanggal terbit :

08 Februari 2010

Ditetapkan,

Direktur

dr. Rosid Achmad, SpPK

PengertianSuatu cara / tindakan pencegahan penyebaran infeksi

yang paling sederhana dan paling konsisten.

Tujuan

Mencegah kontaminasi dari tangan oleh kuman-kuman

patogen ke bagian-bagian yang tidak / belum

terkontaminasi

Kebijakan

Tercapainya pelayanan kesehatan kepada pasien secara

optimal dan terbebas dari kontaminasi kuman-kuman

patogen sesuai dengan standar yang berlaku

Prosedur

Persiapan alat a. Wastafel + kran air

b. Sabun cair :

Agar tertutup & tidak buntu, dibersihkan setiap

hampir habis ( jangan diisi langsung sebelum

dibersihkan )

Persiapan alat a. Tissue

15

Page 19: 09211 - PANDUAN ISOLASI

RS Dharma Husada

Probolinggo

MENCUCI TANGAN

No. Dokumen :

No. Revisi :

00

Halaman :

- 2/2 -

Prosedur

Pelaksanaan a. Tubuh jangan menempel pada wastafel

b. Atur derasnya air yang mengalir keluar

c. Basahi tangan sampai dengan siku

d. Gosok dengan sabun pada seluruh tangan sampai siku,

ingat sela – sela antara jari – jari, punggung tangan,

ujung – ujung jari dsb .

e. Bilas dengan air mengalir sampai bersih dari sisa – sisa

sabun

f. Bila kotor dapat diulang sampai bersih

g. Keringkan tangan dengan handuk

Unit Terkait

Semua personil rumah sakit yang mengadakan kontak

langsung dan tidak langsung dengan pasien

Semua keluarga pasien yang mengadakan kontak

langsung dan tidak langsung dengan pasien

16