1 bantuan hidup dasar

Upload: david-conner

Post on 10-Jul-2015

698 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1 BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)1.1 TUJUAN Pada akhir sesi ini peserta akan mampu untuk: (] Memahami rantai keselamatan dan melakukannya. Melakukan urutan pendekatan BHD [Z Melakukan prosedur RJP, satu dan dua penolong pada orang dewasa. 0 Mempergunakan AED IZ Menangani korban tidak sadar dalam posisi yang aman. 0 Menangani korban tersedak. 1.2 LATAR BELAKANG. Henti-jantung-mendadak (Sudden Cardiac Arrest/SCA) adalah penyebab kematian tertinggi hampir di seluruh dunia. Banyak korban henti-jantung berhasil selamat jika orang disekitarnya bertindak cepat saat jantung bergetar atau ventrikel fibrilasi (VF) masih ada, tetapi resusitasi kebanyakan gagal apabila ritme jantung telah berubah menjadi tidak bergerak/asystole. Konsep penanganan berikut ini merupakan ringkasan langkahlangkah penting untuk keberhasilan tindakan resusitasi. 1.2.1 RANTAI KESELAMATAN. Rantai ini berlaku terhadap korban baik karena gangguan irama jantung "VF" atau jantung bergetar maupun gangguan suplai oksigen (aspiksia). Gambar 1-4 Rantai tersebut adalah: Akses dini : Kenali keadaan darurat lalu panggil bantuan medis (EMS) atau aktifkan kode emergensi yang berlaku Bantuan Hidup Dasar (BHD) dini: RJP segera Kejut jantung dini: RJP disertai Kejut jantung dalam 3 -5 menit menghasilkan kemungkinan selamat sebesar 49-75%. Bantuan Hidup Lanjut dini clan penanganan paska resusitasi yang dilakukan petugas medis akan mempengaruhi hasil akhir. Penolong pertama setidaknya dapat melakukan pertolongan rantai 1 sampai ke 3 clan rantai keselamatan diatas. Pada saat seorang penolong pertama telah mengenali keadaan gawat darurat (henti jantung. stroke, serangan jantung, tenggelam, sumbatan jalan napas), kemudian mengaktifkan bantuan Medis (EMS), serta memastikan mereka segera tiba di lokasi keladian, Penolon g Pertama dapat segera melakukan Bantuan Hidup Dasar. Di beberapa negara. bantuan medis (EMS) dapat tiba 7 -8 menit setelah panggilan, namun di beberapa negara berkembang mungkin bantuan tiba di lokasi kejadian dalam waktu yang lebit7 lama. Artinya, tingkat keselamatan korban tergantung dari ketrampilan dan pengetahuhar, penolong pertama setempat. Korban henti jantung sangat membutuhkan bantuar} resusitasi jantung paru (RJP) Resusitasi Jantung Paru dapat n}emberikan sirkulasi yang terus menerus kepada otak d an janturvg korban walaupun jumlahnya hanya sedikit. RJP juga akan memperlama fase Ventrikel Fibrilasi (VF), yaitu suatu keadaan dimana irama jantung tidak beraturan, namun ini mengindikasikan bahwa otot jantung masih berfungsi . Bila Ventrikel Fibrilasi masih ada, maka penggunaan alat Defibrilasi akan menghentikan irama Ventrikel Fibrilasi can diharapkan jantung dapat kembali ke irama normal (irama sinus) sehingga sirkulasi darah akan kembali ke normal. Aiat Defibrilator saat ini tefah dikembangkan sedemik ian rupa, agar dapat digunakan oleh penolong pertama yang terlatih Alat !tu dikenal dengan AED (Automated External Defibrilator) suatu alat defibrilator otomatis Per7olong pertama mendapat panduan dari suara yang langsung dikeluarkan dari mesin AED Alat tersebut akan menganaiisa irama VF secara otomatis clan memberikan sejumlah energi listrik yang sesuai dalam setiap pemberian syok listrik . Untuk mengoperasikan mesin AED, penolong pertama perlu mendapatkan sertifikat melalui pelatihan khusus tentang cara menggunakan mesin AED. Didalam pelatihan PPGD yang diselenggarakan International SOS, selalu ditekankan pentingnya penggunaan alat AED untuk segera tersedia di lokasi kejadian, khususnya dalam menangani korban dengan serangan jantung. Setelah mengikuti pelatihan di International SOS, peserta akan mendapatkan sertifikat khusus.

1.3 BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) UNTUK DEWASA (sesuai petunjuk AHA)

Survei Awal merupakan pendekatan sistematis bantuan hidup dasar. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh seseorang yang terlatih. Pada tahap ini ditekankan pentingnya Resusitasi Jantung Paru (RJP) Dini clan Kejut Jantung Dini. Sebelum melakukan Survei Awal BHD, anda harus memastikan bahwa lokasi aman untuk diri anda sendiri, untuk korban dan orang lain disekitar lokasi. Periksa kesadaran korban (RESPON), aktifkan bantuan medis, dan segera ambil AED. Survei Awal BHD adalah pendekatan dengan urutan ABC yang merupakan cara pemeriksaan sistematis. Setiap pendekatan diikuti oleh tindakan yang sesuai jika diperlukan. Sewaktu anda memeriksa dalam setiap tahapan anda harus berhenti dan memberikan tindakan dahulu sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. Meskipun BHD tidak memerlukan alat yang canggih, namun jika tersedia anda dapat menggunakan alat yang terdapat di kotak PPGD. Demi keamanan, anda dapat menggunakan alat pelindung diri dan alat bantu napas seperti face-mask.

Periksa Airway Jalan NapasApakah Jalan Nafas terbuka?

TindakanBuka jalan Napas (tengadahkan kepala dan angkat ~~ dagu atau "Head Tilt Chin Lift") Lihat, Dengar dan Rasakan napas korban.~ Berikan 2 Napas Buatan. Setiap pemberian napas !~ dilakukan selama 1 detik. Bantuan napas harus , membuat dada korban mengembang. Jangan ',I meniupkan napas terlalu sering dan terlalu banyak. Bila pasien masih belum bernapas, ', Dan belum ada tanda-tanda sirkulasi; batuk,' pergerakan, atau napas normal, segera lakukan Resusitasi jantung Paru (RJP) dimulai dengan kompresi. Bila napas normal atau tanda-tanda sirkulasi ada, periksa apakah ada perdarahan yang mengancam , nyawa Bila AED tersedia, segera operasikan AED tanpa menghentikan tindakan RJP, kecuali pada saat analisa ritme oleh mesin dan pemberian syok. -Berikan kejutan sesuai indikasi -Ikuti setiap kejutan segera dengan RJP selama 2 menit dan analisa ritme kembali. AED akan menseleksi jumlah energy yang diberikan secara otomatis. Training sertifikasi penggunaan AED diperlukan untuk oerang awam.

Breathing Nafas Apakah ada nafas dan pernafasannya adekuat. Circulation Sirkulasi Apakah ada tanda-tanda sirkulasi ?

Defibrillation Kejut Jantung Jika nadi tidak ada, periksa ritme jantung dengan defibrillator manual atau dengan AED

1.4 RJP UNTUK ORANG DEWASA

Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan RJP pada orang dewasa: Langkah1. 2.

TINDAKANPosisikan diri anda disamping korban. Pastikan korban telentang pada permukaan yang kokoh, dan datar. Jika korban telungkup, balikan tubuh dengan I hati-hati. Buka atau lepas pakaian korban terutama yang menutup dada. Dada korban terlihat terbuka (agar anda dapat melihat dengan jelas titik tekan clan kemungkinan tempat penempelan "pad" AED)

3

4 5

Letakkan pangkal tangan pada bagian tengah tulang dada korban pada garis puting Letakkan pangkal tangan lainnya diatas tangan sebelumnya. Luruskan lengan anda sehingga bahu berada tegak lurus dengan tangan. Siku tangan harus tetap lurus.

6 7 8

Tekan dengan kuat clan cepat. Tekan sedalam 4 -5 cm. Pastikan anda menekan tulang dada pada setiap penekanan. Pada akhir penekanan, pastikan dada korban kembali ke posisi semula seperti sebelum dada ditekan. Dengan kembalinya dada ke posisi semula darah akan mengalir lebih banyak kembali ke jantung disela-sela penekanan. Dada yang tetap tertekan akan mengurangi volume darah yang beredar pada saat kompresi. Berikan penekanan yang baik dengan kecepatan 100 kali per menit.

9

1.5 RESIKO BAGI PENOLONG

Keselamatan penolong dan korban sangat penting dalam melakukan resusitasi. TBC dilaporkan dapat menularkan penyakit pada penolong sewaktu memberikan pertolongan RJP tanpa alat pelindung.Gambar 7 Gunakan sarung tangan bila tersedia

Penularan HIV pada waktu penolong melakukan RJP tidak pernah dilaporkan. Tidak ada penelitian khusus yang membuktikan keefektifan alat pelindung pada waktu melakukan RJP; namun bagaimanapun juga penelitian laboratorium menunjukan bahwa penyaring tertentu, atau sekat dengan katup satu arah, dapat mencegah penularan bakteri dari korban kepada penolong pada waktu melakukan bantuan napas dari mulut kemulut. Penolong harus menggunakan alat pelindung diri yang tepat bila memungkinkan, terutama bila diketahui bahwa korban memilki penyakit infeksi yang serius, seperti seperti TBC dan hepatitis.

2 AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILLATOR (AED)Defibrillasi adalah kunci penting dalam rangkaian rantai keselamatan dan merupakan sebagian kecil tindakan yang telah dibuktikan dapat meningkatkan peluang selamat dari serangan jantung dengan Ventrikel Fibrilasi (VF)/Ventrikel Takikardi (VT). Pada petunjuk sebelumnya di tahun 2000, telah ditekankan pentingnya Defibrilasi dini dengan penundaan seminim mungkin. Kemungkinan keberhasilan defibrilasi clan penanganan selanjutnya di rumah sakit sangat bergantung pada tersedianya alat, clan cepatnya dilakukan defibrilasi yang merupakan faktor penting dalam keberhasilan penyelamatan dari henti jantung.

Gambar 2-1 Automated External Defibrillators

AED adalah peralatan canggih, dengan sistem komputerisasi yang dapat memberikan petunjuk bagi si pengguna, baik untuk orang awam maupun petugas medis secara verbal maupun visual agar dapat memberikan defibrilasi dengan aman pada korban henti jantung. AED merupakan satu satunya alat yang luar biasa untuk penanganan lanjut kasus VF pada henti jantung sejak dikembangkannya prosedur RJP. Teknologinya canggih, khususnya kapasitas baterai yang luar biasa clan memiliki perangkat lunak (software) yang mampu menganalisa irama. Alat ini telah diproduksi secara besar besaran sehingga harganya murah dan terjangkau, clan pengoperasiannyapun mudah.

2.1 URUTAN PENGGUNAAN AED1. Pastikan anda, orang lain clan korban dalam keadaan aman. 2. Jika korban tidak sadar clan tidak bernapas dengan normal, minta seseorang untuk mengambil AED clan memanggil bantuan tenaga medis. 3. Mulailah RJP seperti pada petunjuk untuk BHD. 4. Segera sesudah alat AED tiba: Hidupkan defibrillator dan tempelkan 'pad' elektroda. Bila penolong lebih dari satu, RJP harus tetap dilanjutkan sementara AED dipasang. Ikutilah petunjuk melalui suara dari AED. 5a. Jika merupakan indikasi syok (pemberian energi kejut listrik jantung) Pastikan tidak ada orang yang menyentuh korban Pastikan daerah sekeliling korban dalam kondisi kering Tekan tombol syok sebagaimana di perintahkan oleh mesin (untuk alat defibrillator yang semuanya otomatis, syok akan diberikan sendiri oleh mesin tanpa harus ditekan tombol syok) Lanjutkan tindakan sesuai dengan instruksi dari alat AED 5b. Jika tidak ada indikasi syok Segera lakukan RJP, dengan perbandingan 30 tekanan dada clan 2 kali bantuan napas 6. Lanjutkan dengan mengikuti instruksi dari alat AED sampai: Bantuan Medis tiba Pasien kembali bernapas dengan normal

3 SU M BATAN JALAN NAPASSumbatan jalan napas oleh benda asing sering disebut tersedak (choking). Hal yang tidak sering terjadi tetapi berpotensi mengancam nyawa. Penyebab yang paling sering dijumpai pada orang dewasa adalah sumbatan oleh makanan seperti daging, bakso, atau telur. 3.1 PENGENALAN

Gambar 8 Sumbatan jalan napas

I lengenalan dini sumbatan jalan napas adalah kunci keberhasilan Mama. Penting untuk membedakan kegawatan ini dengan pingsan, ,droke, serangan jantung, kejang, kelebihan dosis obat, atau kondisi lain

yang menyebabkan kegagalan napas mendadak tetapi memerlukan penanganan berbeda. Orang yang terlatih seringkali aapat mengenali tanda choking. Itenda asing dapat mengakibatkan sumbatan jalan napas: Ringan (partial) atau Berat (total). Tanda umum sumbatan jalan napas/choking : terjadi saat sedang makan, korban mungkin memegangi leher, terlihat sangat panik. Sumbatan yang berat (total): Tidak bisa bicara Tidak bisa bernapasldiam berusaha untuk batuk atau tidak sadar. Sumbatan yang ringan: Bisa bicara atau rneojawab pertanyaan anda. atau hanya batuk. Mungkin ada bunyi mengik diantara batuk atau saat korban bernapas

3.2 PENANGANAN SUMBATAN JALAN NAPAS

Walaupun penanganan sumbatan jalan napas dapat dilakukan dengan berbagai metoda seperti chest thrust, backslaps dan abdominal thrust pada korban dewasa yang masih sadar dan anak >1th, untuk lebih menyederhanakan dalam pelatihan AHA (American Hearth Association) merekomendasikan penggunaan metode abdominal thrust dilakukan hingga benda tersebut keluar. Bila dengan metoda abdominal thrust tidak berhasil, pilihan kedua adalah Chest thrust yang dilakukan se perti melakukan RJP. Per!u diingat metoda Abdominal thrust tldak direkomendasikan pada anak < 1 tahun karena tindakan tersebut dapat menyebabkan cedera pada korban. . Pada choking yang telah lama (kemungkinan pasien sudah tertvaring tidak sada rkan diri) chest thrust harus segera dilakukan sebaga! ganti abdominal thrust. Ringkasan penanganan Sumbatan Jalan Napas Sumbatan jalan napas sebagian (partial): Bimbing korban untuk batuk, l anjutkan usaha untuk tetap batuk clan bernapas. Sumbatan jalan napas Total pada korban yang sadar: Panggil bantuan medis Lakukan penanganan sumbatan jalan napas dengan penekanan perut /abdominal thrust (Heimlich maneuver). Berikan tekanan pada perut beberapa kali dengan tujuan mengeluarkan sumbatan benda asing. Penekanan perut dilakukan sampai benda tersumbat keluar atau korban menjadi tidak sadar. Bila sumbatan masih belum keluar, pertimbangkan melakukan chest thrust. Sumbatan jalan napas total pada korban tidak sadar Tekan dada, sama seperti pro sedur RJP. Setiap selesai melakukan tekanan dada, periksa jalan napas. PERHATIAN! Bila korban adalah wanita hamil atau kegemukan, lakukan tekan dada sebagai ganti tekan perut. Gunakan tekanan perut (Heimlich maneuver) pada orang dewasa. Lakukan tekanan perut dengan sungguh-sungguh untuk mengeluarkan sumbatan, mungkin perlu dilakukan usaha beberapa kali agar benda dapat dikeluarkan. Tekanan perut mungkin dapat menyebabkan kerusakan beberapa organ dalam, korban yang telah mengalami penekanan perut harus segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

PROSEDUR PENEKANAN PADA PERUT (HEIMLICH MANEUVER)Langkah

TINDAKANBerdirilah dibelakang korban dan lingkarkan kedua tangan anda pada pinggang korban Buatlah kepalan pada salah satu tangan anda Letakkan bagian jempol kepalan tersebut pada bagian tengah perut korban, sekitar 2 jari diatas pusar dan di bawah ulu hati.

1 2 3

4 5 6

Raihlah kepalan tersebut dengan tangan yang satu dan dengan cepat dan tiba-tiba buatlah gerakan kedalam-angkat keatas pada perut korban menggunakan kepalan tangan anda. Ulangi gerakan tersebut hingga sumbatan dapat keluar atau korban menjadi tidak sadar. Beri sedikit jeda antara setiap gerakan penekanan pada perut. Periksa apakah ada benda yang keluar dari mulut korban

4 POSISI MIRING (POSISI PEMULIHAN)Jika diperlukan berikan posisi miring untuk menangani korban tidak sadar yang bernapas secara adekuat. Jika korban tidak sadar clan bernapas spontan, lidah, lendir, atau muntahan dapat menyumbatjalan napas. Dengan posisi miring, cairan akan dengan mudah mengalir dari mulut korban clan ini mencegah sumbatan jalan napas. Anda harus tetap memonitor pernapasan clan tandatanda sirkulasi korban. Untuk memberikan posisi pemulihan, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Lepaskan kacamata kcrban, periksa saku korban apakah ada benda tajam. 2. Berlututlah disamping korban clan luruskan kedua kaki korban 3. Letakkan tangan yang terdekat dengan penolong dengan membentuk sudut 90 derajat - lihat gambar 10 4. Raih clan pegang tangan yang terjauh korban ke arah pipi korban terdekat dengan penolong - lihat gambar 11 5. Dengan tangan yang lain, raih clan tekuk kaki terjauh korban clan tank kaki tersebut kearah penolong, pertahankan posisi tersebut - lihat gambar 12 clan 13 6. Aturlah kaki korban, paha clan kaki membentuk siku - lihat gambar 14 7. Tengadahkan kepala agar jalan napas tetap terbuka - lihat gambar 15 8. Bila perlu, aturlah tangan yang dibawah pipi korban agar kepala dapat tetap dalam keadaan tengadah 9. Periksa napas, clan nadi, serta kondisi umum korban secara teratu r. 10. Bila korban harus tetap dalam posisi miring untuk waktu yang lama, lebih dari 30 menit, posisikan korban kearah yang berlawanan untuk mencegah penekanan pada lengan korban. 11. Pada korban dengan riwayat cedera kepala clan tulang belakang tidak perlu diberikan posisi miring, tetapi jalan napas harus tetap dipertahankan.

5 SISTEM PERNAPASAN DAN PEREDARAN DARAH5.1 SISTEM PERNAPASAN

Gambar 5-1 Sistem Pernapasan Upper airway lowcr Airway

arocoro.

Tubuh harus mendapatkan suplai oksigen yang tetap untuk bertahan hidup. Sistem pernapasan akan mensuplai oksigen ke dalam tubuh dengan bernapas. Pada sistem pernapasan oksigen akan masuk ke dalam tubuh clan karbon dioksida akan dikeluarkan. Kita menghirup udara melalui jalan napas. Jalan napas di mulai dari hidung dan mulut dan berakhir di kantung udara kecil (alveoli) di dalam paru-paru. Karena digunakan untuk lewatnya makanan clan udara, maka jalan napas dilindungi oleh sebuah katup (epiglotis) yang terletak di pintu masuk tenggorokan (trakea) clan kerongkongan (esofagus) Udara masuk ke paru-paru saat otot-otot pernapasan berkontraksi clan udara keluar dari paru-paru saat otot-otot rileks. Oksigen diambil ke dalam darah melalui dinding tipis alveoli melalui kapiler yang halus. Pada saat yang sama, karbondioksida keluar dari dalam darah clan masuk ke alveoli untuk dikeluarkan. Kadar oksigen di udara bebas sekitar 21 % clan tubuh menggunakan oksigen sekitar 5%.Pernapasan normal orang dewasa yang sehat adalah sekitar 8 - 20 kali dalam satu menit. Jika melakukan aktivitas fisik yang lebirr banyak, maka jaringan tubuh akan menggunakan lebih banyak oksigen sehingga akan bernapas lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Peningkatan ini dimonitor dan diatur oleh otak.

~ow

5.2 SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran darah bekerja sama dengan sistem pernapasan rrntuk membawa oksigen ke seluruh sel di dalam tubuh. Sistem peredaran darah terdiri dari organ yang bertugas iriembawa oksigen clan makanan ke dalam sel, dan membawa !;isa-sisa metabolisme keluar sel. Sistem ini meliputi jantung, riarah clan pembuluh darah.

dn:uN

f r~m t nrv c r pe~

d o ) u w a r h o o y (..ntr.rommor . idrae~nnrogavrn,;

mnmbar 5-2 Sistem pe redara n dara h

imilung adalah organ yang terbuat dari otot yang terletak di ,ryvrruh bagian bawah tulang dada (sternum). la merupakan ptmipa' yang menyediakan tenaga untuk sirkulasi. Aktifitas pmuompaan disebut kontraksi. n,(u nraksi diatur oleh sistem listrik jantung yang membuat jantung mwlrnyut teratur. Jantung orang dewasa berdenyut teratur pada m,( ypatan sekitar 60 - 100 kali dalam satu menit. Denyut yang nmwlr,r pada setiap kontraksi disebut denyut nadi. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (arteri dan vena).

Arteri merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah berkadar oksigen tinggi dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri terpecah menjadi pembuluh darah yang lebih kecil dan akhirnya menjadi pembuluh darah kapiler yang tipis. Kapiler membawa darah ke seluruh sel tubuh dan menyalurkan oksigen ke dalam sel. Setelah oksigen diberikan ke sel tubuh, maka vena membawa darah berkadar oksigen rendah kembali ke jantung. Jantung memompa darah ini kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lebih banyak lagi, sebelum dipompakan ke seluruh tubuh. Rangkaian ini disebut sistem sirkulasi. Sebagaimana halnya sistem pernapasan, jika melakukan lebih banyak aktivitas fisik, maka denyut jantung juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan makanan tubuh. Jika kedua sistem vital ini berhenti secara mendadak, maka kondisi yang diketahui sebagai henti napas dan jantung (sering disebut `cardiac arrest') akan terjadi dan ini merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh: Penurunan kadar oksigen di udara, contoh: ruangan yang penuh dengan asap Tersumbatnya jalan napas, contoh: lidah menyumbat jalan napas, benda asing atau muntahan di jalan napas, dan asma Cedera di dada atau paru-paru Cedera kepala, keracunan, atau karena obat-obatan Gangguan fungsi jantung, contoh: tersengat listrik Serangan jantung (penurunan suplai darah ke otot jantung) Kehilangan darah atau kekurangan cairan yang banyak, contoh: perdarahan hebat, dehidrasi, dan luka bakar. Berkurangnya kadar oksigen di atmosfer - misal ruangan yang penuh asap

6 LUKA DAN PERDARAHANIlobeknya kulit atau permukaan tubuh disebut dengan luka. Perdarahan adalah hilangnya darah dari pembuluh darah. I'erdarahan dapat berupa perdarahan luar yang terlihat, atau pcrdarahan dalam (di dalam tubuh) yang tidak terlihat oleh mata. Perdarahan yang hebat atau perdarahan yang tidak tertangani (i;rpat mengakibatkan hilangnya kesadaran dan kematian, oleh k;rrena itu penolong pertama harus mampu menghentikan prdarahan yang hebat. I rrka terbuka dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak dan hrrman mudah masuk ke dalam tubuh. I';rda luka tertutup, perdarahan terperangkap di dalam jaringan itibuh dan sangat mudah dikenali dengan adanya memar. Luka i i;rmpak menyeramkan bila terjadi perdarahan hebat, tetapi tindakan y;rng cepat akan mengurangi jumlah darah yang keluar dan wencegah terjadinya syok I'ordarahan dapat digolongkan berdasarkan jenis pembuluh darah y;mg rusak ; arteri, vena atau kapiler. Perdarahan arteri bisa monjadi sangat berbahaya, tetapi perdarahan vena yang banyak tmta bisa menjadi lebih berbahaya. 6.1 JENIS PERDARAHAN t'erdarahan digolongkan berdasarkan jenis pembuluh darah yang i i n;ak. Perdarahan arteri I r;vrah arteri banyak mengandung oksigen, berwarna merah nitida dan memiliki tekanan sesuai dengan pompaan jantung, (I;wah akan memancar dari luka seirama dengan denyut t,mtung. Perdarahan arteri dapat memancar hingga beberapa meter dan dengan cepat dapat mengosongkan sistem pnnbuluh darah. Perdarahan vena Darah vena mengandung sedikit oksigen, berwarna merah gelap, mempunyai tekanan yang lebih kecil dari tekanan arteri, tetapi karena vena bisa mengembang cukup besar, maka dia juga bisa menampung darah yang banyak, jadi rusaknya vena yang parah dapat mengakibatkan perdarahan yang sangat hebat juga. Perdarahan kapiler Perdarahan kapiler ditandai dengan merembesnya darah dari luka. Walaupun perdarahan kapiler ini mudah terjadi, namun tingkat kehilangan darah secara umum dapat diabaikan. Trauma tumpul dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kapiler dibawah kulit, yang mengakibatkan perdarahan pada jaringan (memar) Walaupun perdarahan luar nampak jelas atau perdarahan dalam tidak nampak, penolong pertama harus bisa mengenali tandatanda lain yang menunjukkan adanya perdarahan yang hebat.

6.2 JENIS LUKALuka dapat digolongkan dalam beberapa jenis, tergantung clan jenis benda yang mengakibatkan luka, seperti pisau atau peluru clan bagaimana luka itu terjadi. Setiap jenis luka mempunyai resiko tersendiri tergantung dari kerusakan jaringan clan infeksi. Luka sayat

Luka potong yang bersih akibat benda tajam seperti pisau atau pecahan kaca. Oleh karena pembuluh darahnya terputus, maka dapat terjadi perdarahan yang sangat banyak. Luka sayat pada anggota gerak dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh dibawahnya, misalnya tendon. - Luka koyak Adalah luka robek akibat tekanan yang kuat, misalnya kena mesin.

c:nmbar 6-2 Luka koyak

I erdarahan pada luka laserasi mungkin lebih sedikit dari luka !;ayat yang bersih, tetapi akan lebih banyak jaringan yang rusak Han memar. Luka ini sering terkontaminasi oleh kuman sehingga msiko terjadinya infeksi sangat besar. - Luka gores

Gnmbar 6-3 Luka gores

I rrka gores adalah luka pada permukaan kulit akibat goresan dari honda kasar pada kulit yang lunak. Umumnya disebabkan oleh I;rluh terpeleset atau luka bakar karena gesekan. Biasanya tedapat Irenda asing yang menancap pada luka yang dapat menyebabkan mteksi.Setiap benturan benda tumpul (contohnya pukulan) dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh kapiler yang ada dibawah kulit. Darah akan merembes kedalam jAringan tubuh dan mengakibatkan memar. Kulit mungkin bisa robek, tetapi kebanyakan tidak mengalami robek. Memar yang hebat mungkin menandakan adanya kerusakan yang lebih dalam dan tersembunyi seperti patah tulang atau cedera dalam. y Luka Tusuk

Gambar 6-5 Luka Tusuk

Menginjak paku, atau tertusuk jarum atau ditusuk pisau adalah contoh kasus yang dapat mengakibatkan luka tusuk, dimana lubang tempat masuknya kecil tapi dalam. Karena kotoran dan kuman dapat masuk kedalam tubuh, resiko infeksi sangatlah tinggi. - Luka Tembak Peluru atau benda yang ditembakkan ke tubuh dapat mengakibatkan luka dalam yang serius dan menyerap bahan berbahaya yang dibawanya. Lubang masuk peluru mungkin kecil dan rapi, tetapi lubang keluarnya, jika ada, bisa besar dan hancur.Gambar 6-6 Luka Tembak .- Luka Terkelupas

(3ambar 6-7 Luka terkelupas

Kulit atau jaringan lunak terkelupas sebagian atau seluruhnya ymg diakibatkan oleh benda tajam seperti pisau Luka tancap (tusuk)

'

~ Avoid Putting pressure on top of object t.aunbar 6-8 Luka tancap (tusuk)

jenis ini disebabkan oleh benda tajam yang panjang, biasanya puv.;m, yang masuk kedalam tubuh. Luka tancap pada tubuh harus ditangani dengan serius karena dapat mencederai organ vital clan terjadi perdarahan dalam serius yang bisa mengancam nyawa korban.i i jk;a

6.3 PERDARAHAN LUARTujuan Penanganan: Menghentikan perdarahan Mencegah syok Mencegah terjadinya infeksi

Mencari pertolongan medis secepatnya Perdarahan luar yang hebat biasanya terjadi akibat luka sayat yang dalam atau robeknya kulit. Kebanyakan perdarahan hebat bersumber dari arteri walaupun perdarahan vena (yang banyak terdapat pada tungkai bawah) juga dapat menyebabkan perdarahan hebat. Penolong pertama harus dapat memperkirakan jumlah darah yang sudah hilang dari luka. Jumlah darah dari setiap orang bervariasi tergantung clan berat badan seseorang ( 7 % dari berat badan). Orang dewasa masih bisa mentolerir kehilangan beberapa mililiter darah, tetapi bagi bayi, kehilangan 300 ml darah dapat mengakibatkan kematian.

6.3.1 Penanganan Perdarahan Luar6.3.1.1 Menghentikan Perdarahan Pada Anggota Gerak Perdarahan luar yang hebat dapat mengakibatkan kematian segera Tindakan pertolongan yang cepat harus segera dilakukan. Lindungi diri kita - Pakai sarung tangan, jika tersedia Baringkan pasien bila perdarahan hebat Buka clan robek pakaian yang menutupi luka agar penolong dapat melihat dengan jelas apakah ada benda yang tertancap atau tidak.

Berikan tekanan langsung pada luka dengan menggunakan kain steril atau perban Angkat bagian yang terluka lebih tinggi dari jantung bila memungkinkan Balut luka dengan balut tekan. Balutan dapat menghentikan perdarahan, tetapi aliran darah ke bagian tubuh lain tetap lancar Jika perdarahan belum berhenti juga, tambahkan perban lagi Periksa denyut nadi di bagian distal (ujung) anggota gerak yang dibalut untuk memastikan aliran darah tidak terhambat. Periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti dan balutan tidak terlalu kencang. Istirahatkan clan tenangkan korban untuk mengurangi panik. JANGAN memberikan makan atau minum

JANGAN memberikan obat clan alkohol Mengikat secara total pembuluh darah arteri (torniket) dapat mencegah terjadinya perdarahan yang dapat mengancam nyawa, i0api dapatjuga mengakibatkan kerusakan pada anggota gerak y;ing diikat. GUNAKAN TORNIKET sebagai pilihan terakhir tintuk menghentikan perdarahan apabila cara lain gagal. Mitialnya pada kasus terpotongnya tungkai akibat terkena balingkiling, mesin pemotong atau serangan ikan hiu. (i 3.1.2 Mencegah syok '.:vlah satu komplikasi perdarahan luar yang hebat adalah syok. i hiluk mencegah terjadinya syok, langkah berikut dapat dilakukan Baringkan korban (terlentang), clan tinggikan tungkai bawah korban, pastikan tidak ada patah tulang di tungkai bawah I onggarkan pakaian pada leher, dada, clan pinggang I'anggil ambulans, lindungi korban dari kedinginan I'eriksa dan catat pernapasan, nadi pada tangan, dan tingkat kesadaran korban setiap 10 menit c;atat jenis dan jumlah serta sumber perdarahan dari tubuh. .lika memungkinkan, kirim sampel darah bersama dengan ko~rban ke rumah sakit hka korban hilang kesadarannya, baringkan korban dengan mngkai ditinggikan, jaga jalan napas tetap terbuka clan pertahankan suhu tubuh korban tetap hangat lka harus meninggalkan korban untuk mencari pertolongan, herikan posisi miring

6.3.1.3 Meminimalkan resiko infeksi Jika luka tidak besar clan tidak terjadi perdarahan luar yang hebat, anda selanjutnya harus mempertimbangkan bagaimana cara mencegah infeksi Pastikan keselamatan anda Sebisa mungkin, cuci tangan anda dengan sabun clan air hangat clan gunakan alat petindung diri yang sesuai Hindari menyentuh daerah luka langsung dengan jari anda (gunakan sarung tangan sekali pakai) Cuci luka dengan cairan antiseptik clan tutup dengan kasa steril, bila tersedia Jangan berbicara, batuk atau buang napas pada luka atau balutan Cari bantuan medis

6.4 PERDARAHAN DALAMPerdarahan dalam biasanya terjadi setelah tubuh mengalami cedera, misalnya: patah tulang atau luka tusuk. Perdarahan dalam dapat juga terjadi secara spontan, misalnya perdaraha n dari lambung. Hal ini bisa menjadi sangat serius, walaupun darah tersebut tidak keluar dari tubuh, tetapi darah tersebut telah keluar dari sistem sirkulasi sehingga syok mungkin terjadi. Lagi pula berkumpulnya darah dapat mengakibatkan tekanan pada organ dalam seperti paru-paru clan otak. 6.4.1 Kapan harus curiga adanya perdarahan dalam Kita harus mencurigai adanya perdarahan dalam, jika terdapat tanda-tanda syok tanpa adanya gejala kehilangan darah setelah terjadi kecelakaan. Pada daerah yang cedera, biasanya ada memar atau perubahan warna. Mungkin ada darah yang keluar melalui lubang tubuh (hidung, telinga, clan lain -lain) yang berupa darah segar atau darah yang bercampur dengan cairan tubuh lainnya. 6.4.2 Pengenalan Akan terdapat tanda-tanda: Pucat Dingin clan kulit lembab Denyut nadi cepat dan lemah Rasa sakit Haus Bingung, gelisah, kemungkinan menjadi pingsan dan tidak sadar

Informasi dari korban mengenai riwayat kecelakaan, riwayat cedera dan penggunaan obat sebelumnya Setelah mengalami cedera hebat, akan tampak memar Perdarahan dari lubang tubuh tertentu. 6.4.3 Penanganan Perdarahan Dalam Tujuan: Segera membawa korban ke rumah sakit Mencegah terjadinya syok Tindakan: Lindungi diri anda Bila mungkin cuci tangan dengan sabun dan air hangat sorU gunakan alat pelindung diri (sarung tangan) Bantu korban untuk berbaring, naikkan dan sangga lungkai bawah lebih tinggi dari jantung. Pastikan tidak ada paiah tulang di tungkai bawah Longgarkan pakaian yang ada di leher, dada dan panggul Segera panggil petugas medis. Cegah agar korban tidak kedinginan. Periksa dan catat pernapasan, denyut nadi pada pergelangan tangan, dan tingkat kesadaran setiap 5-10 menit. Catat jenis perdarahan, jumlah darah yang keluar. Jika perlu kirimkan contoh darah beserta korban ke rumah sakit. Jika pasien tidak sadar, letakkan korban dalam posisi stabil dan nyaman.

6.5 PERDARAHAN DI BAGIAN TUBUH TERTENTIF

6.5.1 Luka Di Kepala I ';ida kulit kepala terdapat banyak pembuluh darah, bila cr kvlit terobek mengakibatkan celah pada luka. Perdarahan r .rk;in banyak sekali sehingga membuat cedera nampak ler nrri sebenarnya. Namun perdarahan ini akan mer Rasa sakit Haus Bingung, gelisah, kemungkinan menjadi pingsan dan tidak sadar Informasi dari korban mengenai riwayat kecelakaan, riwayat cedera dan penggunaan obat sebelumnya Setelah mengalami cedera hebat, akan tampak memar Perdarahan dari lubang tubuh tertentu. 6.4.3 Penanganan Perdarahan Dalam Tujuan: Segera membawa korban ke rumah sakit Mencegah terjadinya syok Tindakan: Lindungi diri anda Bila mungkin cuci tangan dengan sabun dan air hangat serta gunakan alat pelindung diri (sarung tangan) Bantu korban untuk berbaring, naikkan dan sangga tungkai bawah lebih tinggi dari jantung. Pastikan tidak ada patah tulang di tungkai bawah Longgarkan pakaian yang ada di leher, dada dan panggul Segera panggil petugas medis. Cegah agar korban tidak kedinginan. Periksa dan catat pernapasan, denyut nadi pada pergelangan tangan, dan tingkat kesadaran setiap 5-10 menit. Catat jenis perdarahan, jumlah darah yang keluar. Jika perlu kirimkan contoh darah beserta korban ke rumah sakit. Jika pasien tidak sadar, letakkan korban dalam posisi stabil dan nyaman.

6.5 PERDARAHAN DI BAGIAN TUBUH TERTENTU6.5.1 Luka Di Kepala Pada kulit kepala terdapat banyak pembuluh darah, bila cedera, kulit terobek mengakibatkan celah pada luka. Perdarahan mungkin akan banyak sekali sehingga membuat cedera nampak lebih serius dari sebenarnya. Namun perdarahan ini akan menjadi lebih serius bila ada patah tulang di kepala. Anda harus lebih teliti memperhatikan kondisi korban terutama bila korban lanjut usia atau korban menggunakan alkohol clan obat-obatan. 6.5.1.1 Penanganan Tujuan

Menghentikan perdarahan

Mengirim korban ke rumah sakit Tindakan: Gunakan sarung tangan, dan rekatkan kembali kulit yang terkelupas Berikan tekanan langsung pada luka dengan kasa yang steril Sangga dengan penyangga segitiga. Bila perdarahan masih berlangsung, kuatkan tekanan pada pembalut. Baringkan korban dengan kepala clan bahu agak sedikit naik, jika korban menjadi tidak sadar korban tetap dalam posisi semula, sangga leher clan jaga jalan napas korban Berikan posisi miring bila korban harus ditinggalkan Bawa korban ke rumah sakit dengan posisi yang benar 6.5.2 Luka di telapak tangan Di telapak tangan banyak terdapat pembuluh darah, jika terjadi luka akan mengakibatkan perdarahan yang banyak. Bila luka itu dalam, kemungkinan melukai tendon clan saraf sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi perabaan clan fungsi gerak pada jari-jari tangan. 6.5.2.1 Penanganan Tujuan: Menghentikan perdarahan

Mengirim korban ke rumah sakit Tindakan Letakkan kasa steril diatas luka clan anjurkan korban untuk mengepalkan tangan untuk menekan luka tersebut. Jika sulit untuk menggenggam tangan, anjurkan korban untuk menekan dengan tangan yang lain. Balut jari tangan yang terluka sampai luka tersebut benarbenar tertutup. Lalu ikat balutan di atas jari-jari. Sangga dan tinggikan tangan dengan balutan penyangga dan segera kirim ke rumah sakit.

6.5.3 Perdarahan dari telinga, hidung dan mulutLokasiTelinga

Tanda-TandaSegar, berwarna merah cerah

Penyebab

Luka pada bagian dalam telinga, ',, gendang telinga meradang.' I 1 Adanya cairan otak yang keluar trauma kepala. cairan Hidung '~ Segar, berwarna merah i Pecahnya pembuluh darah pada

II

Encer, darah bercampur sebab adanya

~I cerah i hidung Mulut Encer, darah bercampur cairan Merah segar, berbusa, batuk darah . Adanya cairan otak yang keluar ',

I

I

akibat trauma kepala Perdarahan paru-paru Muntah darah kemungkinan berwarna merah coklat. Perdarahan pada daerah pencernaan.

6.5.4 Perdarahan dari telingaI lerdarahan dari bagian dalam telinga biasanya disebabkan oleh nisaknya gendang telinga, akibat masuknya benda asing, adanya henturan keras pada sisi kepala atau adanya ledakan. Korban Aan merasa sangat sakit pada saat pecahnya gendang telinga, (liikuti hilangnya pendengaran pada telinga yang cedera. Bila perdarahan diakibatkan karena cedera kepala, maka darah yang koluar akan tampak bening dan encer. Kondisi ini serius sebagai I;inda bocornya cairan otak. Membiarkan darah tetap mengalir keluar

Mengurangi resiko infeksi Tindakan Lindungi diri anda Bila mungkin cuci tangan dengan sabun clan air hangat serta gunakan alat pelindung diri JANGAN menyumbat telinga Bantu korban dengan posisi setengah duduk, miringkan kepala ke arah telinga yang luka. Tutup telinga dengan kasa steril dan balutan yang bersih

Segera kirim korban ke rumah sakit dengan posisi yang tepat 6.5.5 Perdarahan dari Hidung Perdarahan hidung (mimisan) sering terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di dalam rongga hidung, baik akibat benturan pada hidung, bersin, atau mengorek hidung. Adanya proses peradangan seperti flu, menyebabkan pembuluh darah pada hidung mudah pecah clan perdarahan dapat terjadi akibat naiknya tekanan darah. Perdarahan hidung biasanya tidak menyenangkan, clan kadang-kadang bisa berbahaya, karena korban dapat kehilangan banyak darah. Apabila perdarahan hidung akibat trauma kepala, darah yang keluar akan nampak bening clan encer. Kondisi ini sangat berbahaya karena menunjukkan adanya kebocoran cairan otak 6.5.5.1 Penanganan

Gambar 6-9 Perdarahan dari hidung

Gambar 6-10 Penanganan

Tujuan: Mengontrol darah yang keluar dengan mempertahankan jalai napas tetap terbuka Tindakan: Lindungi diri anda Bila mungkin cud tangan dengan sabun clan air hangat serta gunakan alat pelindung diri. Berikan posisi duduk dengan kepala tertunduk. Jangan mendongak kebelakang karena darah akan turun ke saluran percernaan yang akan mengakibatkan muntah. Anjurkan korban untuk bernafas dengan menggunakan mulut (ini juga akan membuat darah berhenti). Tekan hidung hanya di bagian depan saja. Jika perlu bantulah korban. Beritahu korban untuk tidak berbicara, menelan atau batuk, membuang ludah atau bersin karena ini akan mengganggu penutupan luka. Berikan kain untuk membersihkan bagian yang kotor. Setelah 10 menit lepaskan tekanan. Bila perdarahan masih terjadi segera lakukan penekanan kembali selama 10 menit lagi. Bila perdarahan lebih dari 30 menit segera kirim korban ke rumah sakit dengan posisi yang tepat. Bila perdarahan sudah dapat diatasi, bersihkan wajah dengan air hangat dalam posisi yang sama. Sarankan si korban untuk istirahat selama beberapa jam clan hindari banyak bergerak dan yang Iebih penting jangan sampai bersin karena akan mengganggu proses pembekuan darah. 6.5.6. Perdarahan dari Mulut Adanya luka pada lidah, bibir atau bagian lain di dalam mulut dapat berupa luka kecil hingga luka yang lebih serius. Umumnya disebabkan oleh gigi yang terbentur atau jatuh. Perdarahan bisa rnenjadi hebat sehingga perlu mendapat perhatian. Perdarahan clari gigi yang tanggal bisa diakibatkan oleh pencabutan gigi atau lerlepasnya gigi secara tidak sengaja. 6.5.6.1 Penanganan

I ujuan Menghentikan perdarahan Bila mungkin cuci tangan dengan sabun clan air hangat clan gunakan alat pelindung diri. Atur posisi korban, duduk dengan kepala menunduk untuk mempermudah darah mengalir. Kontrol perdarahan, dengan meletakkan kasa pada daerah yang luka dan anjurkan korban untuk menekan dengan jarinya selama 10 menit. Bila perdarahan masih terjadi, ganti balutan dengan kasa yang baru. Beritahu korban untuk membiarkan darah keluar, karena jika ada yang tertelan dapat merangsang muntah. Jangan mencuci mulut karena akan mengganggu proses penutupan luka. Anjurkan korban untuk tidak minum air hangat selama 12 jam. Bila luka itu sangat besar dan perdarahan tetap terjadi selama 30 menit atau terjadi perdarahan ulang, segera cari pertolongan medis. 6.5.7 Gigi tanggal Jika gigi tanggal, ambil dan simpan untuk diberikan ke dokter. 6.5.7.1 Penanganan Tujuan: Menghentikan perdarahan clan mencegah tersumbatnya jalan napas. Tindakan Lindungi diri anda. Bila mungkin cuci tangan anda dengan sabun clan air hangat lalu gunakan alat pelindung diri. Bersihkan gigi dengan menganjurkan korban untuk menghisap giginya, atau masukan gigi ke dalam susu, jangan ke dalam air karena akan membuat kerusakan pada jaringan baru yang akan tumbuh. Kembalikan gigi yang tanggal pada tempatnya, lapisi dengan lapisan alumunium foil ke gigi sebelah. Letakkan gigi di dalam susu atau air liur korban sendiri. Segera kirim korban ke dokter gigi dalam waktu satu jam.

6.5.8 Luka dengan benda yang menancapBila ada benda asing seperti pisau atau kayu/dahan pohon yang menancap pada tubuh, JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK MENCABUTNYA. Benda tersebut bisa saja menyumbat luka dan menghentikan perdarahan. Dengan mencabutnya maka akan membuat perdarahan hebat clan merusak jaringan yang lainnya. 6.5.8.1 Penanganan lyuan Mengurangi perdarahan Mencegah terjadinya cedera yang lebih parah I it uiakan I indungi diri anda. ,lika mungkin cuci tangan dengan sabun dan air hangat serta caunakan alat pelindung diri. I ientikan perdarahan dengan memberikan tekanan langsung (It sekitar luka (jangan diatas benda yang menancap). k3erikan bantalan disekitar benda yang menancap kemudian krlut diatas bantalan tersebut. 13i1a benda yang menancap terlalu panjang, berikan bantalan ditiekitarnya clan hati-hati, balutan hanya disekitar benda yang wonancap. (:;in bantuan medis.

11 !>,,9 Luka di mata

A,1,wi vl:ipat mengafami luka terbuka atau lebam akibat benturan I,wii-,wul atau akibat benda tajam, pecahan besi, pasir atau debu 'm11 n.w.:n Semua luka pada daerah mata, bisa menjadi luka yang v. Walaupun hanya mengenai permukaan kornea, dapat wwwi.ihik>atkan infeksi atau "scar" dan menurunkan fungsi kwylili,ilan. I inv m,.nk dapat merusak bola mata secara keseluruhan, sehingga (It (I:alam bola mata akan keluar. Jenis luka ini sangat serius, -nwpw sekarang jenis luka seperti ini sudah dapat ditangani I.wp.v II wiyebabkan hilangnya fungsi matai ~ III, III

6.5.9.1 Pengenalan Tanda-tanda yang muncul sangat tergantung dari parahnya luka atau benda yang menyebabkan luka. Gejala yang dapat terjadi: Sekitar mata sangat sakit Keluarnya air mata Kemerahan pada daerah mata Mata sering berkedip Kehilangan fungsi penglihatan Keluarnya darah atau cairan dari dalam mata

Kempisnya bola mata 6.5.9.2 Penanganan Tujuan: Mencegah cedera yang lebih parah Mengirimkan korban ke rumah sakit Tindakan Jangan mencabut benda asing yang menancap disekitar mat atau yang berada di iris dan pupil mata. Terlentangkan korban, sangga kepala agar tidak banya~ bergerak. Anjurkan korban untuk menutup kedua matanya karena bergeraknya mata yang sehat akan menyebabkai bergeraknya mata yang sakit, sehingga memperparal kerusakan yang telah terjadi. Tutup mata yang sakit dengan penutup mata atau kasa steril Kaji kembali kondisi korban, balut mata untuk mengurang pergerakan. Kirim korban segera ke rumah sakit dengan posisi yang tepai 6.5.10 Luka amputasi Benturan langsung yang terlalu kuat dapat menyebabkan anggot tubuh seperti: kaki, tangan, clan jari-jari terputus. Kadang-kadanc dengan teknik pembedahan, bagian yang terputus tersebut dapa disambung kembali. Semakin cepat korban sampai ke rumah sakit maka kesempatan untuk pulih semakin besar. Panggillah petuga, medis secepat mungkin clan jelaskan bahwa ada bagian tubut yang teramputasi. 6.5.10.1 Penanganan Tujuan: Menghentikan perdarahan clan mencegah syok Melindungi bagian yang teramputasi Tindakan Penanganan pada pasien: Hentikan perdarahan dengan cara menekan langsung pada luka, clan meninggikan daerah tersebut dari jantung. Tutup luka dengan kasa steril, jangan menggunakan pembalut terlalu tipis, balut dengan pembalut tekan. Tangani korban seperti menangani korban syok. Panggil bantuan medis secepatnya. Dampingi korban ke rumah sakit. Teknik penghentian perdarahan dengan menggunakan torniket dapat diterapkan, jika perdarahan sulit untuk dihentikan. Penanganan pada bagian yang teramputasi Masukkan bagian tubuh yang teramputasi ke dalam plastik Masukkan es ke dalam plastik yang lain, kemudian satukan dengan plastik yang berisi bagian tubuh tersebut. Dingin akan membantu mempertahankan bagian tubuh tersebut. Tuliskan nama korban clan waktu kejadian pada bungkusan tersebut. Serahkan clan laporkan kepada petugas medis Note: JANGAN mencuci potongan tubuh

JANGAN menggunakan kapas atau wool untuk menutup luka

JANGAN menggunakan es secara langsung ke potongan tubuh 6.6 Luka Infeksi ' ;cmua luka terbuka dapat terkontaminasi oleh kuman yang I,(!rasal dari luka itu sendiri, air, atau dari pernafasan clan tangan. I )arah yang mengalir akan membuang kotoran disekitar luka clan krirnan yang masih ada dapat dibunuh oleh sel darah putih secara , vl; uniah

6.6.1 Bahaya InfeksiJika kotoran atau jaringan tubuh yang sudah mati masih tertinggal akan menimbulkan masalah yang serius. Kuman dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi menyebar ke dalam tubuh (septisemia). Kuman tetanus juga dapat berkembang biak. Antibiotika atau penyuntikan obat anti tetanus kadang-kadang diperlukan pada luka yang sudah terinfeksi. Luka yang tidak mengalami penyembuhan dalam waktu 48 jam dapat dikatakan telah mengalami infeksi. Dalam keadaan seperti ini seringkali timbul demam. 6.6.2 Pengenalan luka infeksi Jika infeksi terjadi, maka: Rasa nyeri dan rasa sakit meningkat Bengkak, kemerahan, dan rasa panas disekitar luka Adanya nanah atau mengalirnya nanah dari luka Pembengkakan kelenjar di daerah leher, ketiak dan selangkangan Kemerahan di kulit anggota gerak yang menjalar dari kelenjar yang bengkak Jika infeksi sudah berlanjut akan muncul tanda-tanda: haus, berkeringat, menggigil dan tubuh akan lemah

6.6.3 Penanganan Luka infeksiTujuan: Mencegah infeksi yang lebih parah Memperoleh bantuan medis Tindakan: Tutup luka dengan kasa steril atau bantalan yang bersih kemudian balut Tinggikan dan sangga daerah yang mengalami luka untuk mengurangi pembengkakan Anjurkan korban untuk ke dokter secepatnya. Jika infeksi berlanjut, panggil dokter atau kirim korban secepatnya ke rumah sakit.

6.6.4 TetanusTetanus merupakan penyakit yang fatal atau sangat berbahaya yang disebabkan oleh masuknya bakteri tetanus. Bakteri masuk langsung dari luka yang terbuka clan racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut akan mempengaruhi sistem saraf di dalam tubuh. Tanda dan gejala: Kaku pada rahang Kesulitan menelan Kaku pada leher Mudah marah clan sakit kepala Menggigil clan panas tinggi