1 definisi miopia

12
Tugas Fisika Tentang Optik Oleh :Agus Juari Kelas :XI TIPTL A

Upload: rizal-stormbreaker

Post on 26-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

definisi miopia

TRANSCRIPT

Tugas Fisika TentangOptik

Oleh:Agus JuariKelas:XI TIPTL A

1 Definisi MiopiaIstilah miopia sendiri sebenarnya baru dikenal pada sekitar abad ke 2, yang mana terbentuk dari dua kata, meyn yang berarti menutup, dan ops yang berarti mata. Ini memang menyiratkan salah satu ciri - ciri penderita miopia yang suka menyipitkan matanya ketika melihat sesuatu yang baginya nampak kurang jelas, karena dengan cara ini akan terbentuk debth of focus di dalam bola mata sehingga titik fokus yang tadinya berada di depan retina, akan bergeser ke belakang mendekati retina.4Miopia adalah kondisi di mana sinar - sinar sejajar yang masuk ke bolamata titik fokusnya jatuh di depan retina. Miopia adalah bentuk kelainan refraksi di mana sinar-sinar sejajar, pada mata yang istirahat, akan dibiaskan pada suatu titik di depan retina.3,5

2 EtiologiMiopia dapat terjadi karena ukuran sumbu bola mata yang relatif panjang dan disebut sebagai miopia aksial. Dapat juga karena indeks bias media yang tinggi, atau akibat indeks refraksi kornea dan lensa yang terlalu kuat; dalam hal ini disebut sebagai miopia refratif.3,4Faktor genetik dapat menurunkan sifat miopia ke keturunannya, baik secara autosomal dominan maupun autosomal resesif. Selain faktor genetik, menurut Curtin (2002) ada 2 mekanisme dasar yang menjadi penyebab miopia yaitu :a. Hilangnya bentuk mata (hilangnya pola mata), terjadi ketika kualitas gambar dalam retina berkurang.b. Berkurangnya titik fokus mata maka akan terjadi ketika titik fokus cahaya berada di depan atau di belakang retina. Miopia akan terjadi karena bola mata tumbuh terlalu panjang pada saat masih bayi. Dikatakan bahwa semakin dini mata seseorang terkena sinar terang secara langsung, maka semakin besar kemungkinan mengalami miopia. Ini karena organ mata sedang berkembang dengan cepat pada tahun-tahun awal kehidupan. Akibatnya, para penderita miopia umumnya merasa bayangan benda yang dilihatnya jatuh tidak tepat pada retina matanya, melainkan didepannya.1

Berikut ini adalah hal-hal umum yang bisa menyebabkan mata minus :61. Jarak terlalu dekat membaca buku, menonton televisi, bermain videogames, main komputer, main hp ponsel, dll. Mata yang dipaksakan dapat merusak mata. Pelajari jarak aman aktivitas mata kita agar selalu terjaga kenormalannya.2. Terlalu lama beraktifitas pada jarak pandang yang sama seperti bekerja di depan komputer, di depan layar monitor, di depan mesin, di depan berkas, dan lain-lain. Mata butuh istirahat yang teratur dan sering agar tidak terus berkontraksi yang monoton.3. Tinggal di tempat yang sempit penuh sesak karena mata kurang berkontraksi melihat yang jauh-jauh sehingga otot mata jadi tidak normal. Atur sedemikian rupa ruang rumah kita agar kita selalu bisa melihat jarak pandang yang jauh.4. Kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita seperti membaca sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah sinar matahari langsung yang silau, menatap sumber cahaya terang langsung, dan lain sebagainya.5. Terlalu lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok untuk mata dapat mengganggu kesehatan mata seperti sering kelamaan memakai helm, lama memakai kacamata yang tidak sesuai dengan mata normal kita, dan sebagainya.6. Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata juga bisa memperlemah mata sehingga kurang mampu bekerja keras dan mudah untuk terkena rabun jika mata bekerja terlalu diporsir. Vitamin A, betakaroten, ekstrak billberry, alpukat, dan lain sebagainya bagus untuk mata.

3 KlasifikasiDikenal beberapa bentuk miopia seperti:71. Miopia aksial, miopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal.1. Miopia refraktif, bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat. Sama dengan miopia bias atau miopia indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensayang terlalu kuat.

Menurut derajat beratnya miopia dibagi dalam:3,71. Miopia ringan, dimana miopia kecil daripada 1-3 dioptri1. Miopia sedang, dimana miopia lebih antara 3-6 dioptri1. Miopia berat atau tinggi, dimana miopia lebih besar dari 6 dioptri.

Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk:71. Miopia stasioner, miopia yang menetap setelah dewasa1. Miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata1. Miopia maligna, miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan atau sama dengan Miopia pernisiosa = miopia maligna = miopia degenerative.4 Faktor Resiko4.1 Faktor GenetikOrang tua yang mempunyai sumbu bolamata yang lebih panjang dari normal akan melahirkan keturunan yang memiliki sumbu bolamata yang lebih panjang dari normal pula. Anak dengan kedua orang tua menderita miopia akan lebih beresiko menderita miopia dibanding anak dengan salah satu orang tua menderita miopia atau kedua orang tua tanpa miopia. Pada penelitian anak usia 6-12 th didapatkan angka kejadian miopia pada anak dengan kedua orang tua miopia sebesar 12,2%. Sedangkan angka kejadian miopia pada anak dengan salah satu orang tua miopia sebesar 8,2%, dan pada anak dengan kedua orang tua normal sebesar 2,7%.4,8

4.2 LingkunganBahwa membaca atau kerja dekat dalam waktu yang lama menyebabkan miopia. Terdapat korelasi kuat antara tingkat pencapaian pendidikan dan prevalensi serta progresitivitas gangguan refraksi miopia. Individu dengan profesi yang banyak membaca seperti pengacara, dokter, pekerja dengan mikroskop, dan editor mengalami miopia derajat lebih tinggi. Miopia dapat berkembang tidak hanya pada usia remaja, namun melewati usia 20-30 tahun. Iluminasi atau tingkat penerangan juga dianggap sebagai faktor pencetus yang mempengaruhi timbulnya miopia pada faktor lingkungan. Gangguan penerangan dapat menimbulkan gangguan akomodasi mata, kontraksi otot siliar secara terus-menerus akan menimbulkan gangguan refraksi mata yaitu miopia.1,4

5 Gambaran Klinis5.1 Gejala subyektif :1,7,91. Akibat sinar dari suatu objek jauh difokuskan di depan retina, maka penderita miopia hanya dapat melihat jelas pada waktu melihat dekat, sedangkan penglihatan kabur bila melihat objek jauh.1. Keluhan astenopia, seperti sakit kepala yang dengan sedikit koreksi dari miopianya dapat disembuhkan.1. Kecenderungan penderita untuk menyipitkan mata waktu melihat jauh untuk mendapatkan efek pinhole agar dapat melihat dengan lebih jelas.5.2 Gejala obyektif :3,91. Miopia simpleks :1. Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang relatif lebar. Kadang-kadang ditemukan bola mata yang agak menonjol. 1. Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang ringan di sekitar papil saraf optik.2. Miopia patalogik :1. Gambaran pada segmen antierior serupa dengan miopia simpleks.1. Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kelainan-kelainan pada: Badan kaca : dapat ditemukan kekeruhan berupa perdarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters, atau benda-benda yang mengapung dalam badan kaca. Kadang-kadang ditemukan ablasi badan kaca yang dianggap belum jelas hubungannya dengan keadaan miopia.1. Papil saraf optik : terlihat pigmentasi peripapil, presen miopia, papil terlihat lebih pucat yang meluas terutama ke bagian temporal. Kresen miopia dapat ke seluruh lingkaran papil, sehingga seluruh papil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang tak teratur.1. Makula : berupa pigmentasi yang tak teratur. 1. Retina bagian perifer : berupa degenerasi kista retina bagian perifer. 1. Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina. Akibat penipisan retina ini maka bayangan koroid tampak lebih jelas dan disebut sebagai fundus tigroid.

6 DiagnosisDiagnosis dilakukan dengan melakukan Pengukuran Uji Miopia:141. Tujuan Pemeriksaan dilakukan guna mengetahui derajat lensa negatif yang diperlukan untuk memperbaiki tajam penglihatan sehingga penglihatan menjadi normal atau tercapai tajam penglihatan terbaik.2. Dasar Mata miopia mempunyai daya lensa positif yang lebih sehingga sinar yang sejajar atau datang dari tidak terhingga difokuskan di depan retina. Lensa negatif menggeser bayangan benda ke belakang sehingga dapat diatur tepat jatuh pada retina.3. Teknik Pasien duduk menghadap kartu snellen pada jarak 6 meter. Pada mata dipasang bingkai percobaan. Satu mata ditutup. Pasien diminta membaca kartu snellen mulai huruf terkecil yang masih dibaca. Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan menjadi lebih baik ditambah kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat dibaca huruf pada baris terbawah. Sampai terbaca baris 6/6. Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama.1. Nilai Bila dengan S -1.50 tajam penglihatan 6/6, kemudian dengan S -1.75 penglihatan 6/6 2 sedang dengan S 2.00 penglihatan 6/7.5 maka pada keadaan ini derajat miopi mata yang diperiksa adalah S 1.50 dan kaca mata dengan ukuran ini diberikan pada pasien. Pada pasien miopia selamanya diberikan lensa sferis minus terkecil yang memberikan tajam penglihatan terbaik.

7 Penatalaksanaan

Penanganan Miopi meliputi:a. Kacamata dan Kontak Lens (lensa konkaf)Koreksi miopia dengan kacamata, dapat dilakukan dengan menggunakan lensa konkaf (cekung/negatif) karena berkas cahaya yang melewati suatu lensa cekung akan menyebar. Bila permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu tinggi atau bila bola mata terlalu panjang seperti pada miopia, keadaan ini dapat dinetralisir dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata. Lensa cekung yang akan mendivergensikan berkas cahaya sebelum masuk ke mata, dengan demikian fokus bayangan dapat dimundurkan ke arah retina. Cara ini paling mudah dan banyak dilakukan, yaitu dengan menggunakan kacamata maupun lensa kontak.2,4,9b. Operasi Refraksi (LASIK)Metode operatif yang mulai populer di Indonesia saat ini adalah LASIK (Laser-assisted in situ keratomileusis) yang mana laser digunakan mengurangi lapisan kornea sehingga kornea menjadi lebih datar yang menyebabkan bayangan benda lebih fokus ke retina.4,10,11,12

8 PencegahanMenurut Curtin (2002) ada cara untuk mencegah terjadinya miopia, yaitu dengan:1,131. Melakukan kebiasaan baik seperti: a. Biasakan anak duduk dengan posisi tegak sejak kecil.b. Memegang alat tulis dengan benar.c. Lakukan istirahat setiap 30 menit setelah melakukan kegiatan membaca atau menonton televisi.d. Batasi jam untuk membaca.e. Atur jarak membaca buku dengan tepat (kurang lebih 30 centimeter dari buku) dan gunakan penerangan yang cukup.f. Membaca dengan posisi tidur atau tengkurap bukanlah kebiasaan yang baik.2. Beberapa penelitian melaporkan bahwa usaha untuk melatih jauh atau melihat jauh dan dekat secara bergantian dapat mencegah terjadinya miopia.3. Jika ada kelainan pada mata, kenali dan perbaiki sejak awal. Jangan menunggu sampai ada gangguan mata. Jika tidak diperbaiki sejak awal, maka kelainan yang ada bisa menjadi permanen. Contohnya bila ada bayi prematur harus terus dipantau selama 4-6 minggu pertama di ruang inkubator supaya dapat mencegah tanda-tanda retinopati.4. Untuk anak dengan tingkat miopia kanan dan kiri tinggi, segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata anak supaya tidak terjadi juling. Dan selama mengikuti rehabilitasi tersebut, patuhilah setiap perintah dokter dalam mengikuti program tersebut.5. Walaupun sekarang ini sudah jarang terjadi defisiensi vitamin A, ibu hamil tetap perlu memperhatikan nutrisi, termasuk pasokan vitamin A selama hamil.6. Periksalah mata anak sedini mungkin jika dalam keluarga ada yang memakai kacamata.7. Dengan mengenali keanehan, misalnya kemampuan melihat yang kurang, maka segeralah melakukan pemeriksaan. Selain Curtin (2002) Menurut Wardani (2009) ada cara lain untuk mencegah terjadinya miopia, yaitu dengan:a. Melakukan pemeriksaan mata secara berkala setiap 1 tahun sekali atau sebelum 1 tahun bila ada keluhan (terutama yang telah memakai kacamata).b. Istirahat yang cukup supaya mata tidak cepat lelah.c. Kurangi kebiasaan yang kurang baik untuk mata, misalnya membaca sambil tiduran dengan cahaya yang redup. Jarak aman untuk membaca adalah sekitar 30 cm dari mata dengan posisi duduk dengan penerangan yang cukup baik (tidak boleh terlalu silau atau redup). Lampu harus difokuskan pada buku yang dibaca.d. Jaga jarak aman aman saat menonton televisi. Jarak yang ideal adalah 2 meter dari layar televisi dan usahakan posisi layar sejajar dengan mata dan pencahayaan ruangan yang memadai.e. Bila bekerja di depan komputer, usahakan setiap 1-1,5 jam sekali selama 5-10 menit untuk memandang ke arah lain yang jauh, dengan maksud untuk mengistirahatkan otot-otot bola mata. Dan jangan lupa untuk sering berkedip supaya permukaan bola mata selalu basah.f. Perbanyak konsumsi makanan, baik sayuran maupun buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A, C, E dan lutein yang berfungsi sebagai antioksidan karotenoid pemberi warna kuning jingga pada sayuran dan buah-buahan.

Wawancara dengan Bapak IndraAgus:Siang masIndra:iya, ada apaAgus:mas boleh nanya?Indra:nanya apa emang?Agus:kok mas bias sampai pakai kaca mata sih?Indra:masa lalu tuh, keseringan baca buku kedekatan ama nonton tv juga?Agus:abis tuh?Indra:ya, saya bawa aja langsung ke doctor mata, hasilnya pakai kaca mata dah.Agus:aduh mas ini, ada tips ga mas biar mencegah mata rabunIndra:ya, sering sering main keluar aja, jangan terlalu denkat nonton tv jugaAgus:itu aja mas, makasih ya.Indra:iya sama-sama