1 konsep desain pemodelan grafik -...
TRANSCRIPT
Konsep Desain Pemodelan Grafik
Objektif :
Manpu memahami konsep desain pemodelan grafik dan komunikasi visual
1.1.Desain Pemodelan Grafik
1.1.1. Desain
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen
atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata
kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang
berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini
dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan, desain
merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan,
keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode-metode yang dianggap
komprehensif, baik itu riset, brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang
sudah ada sebelumnya.
1.1.2. Pemodelan
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan
mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya,
proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain,
keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil
ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling) (Nalwan, 1998).
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan bila membangun model obyek,
kesemuanya memberi kontribusi pada kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda
untuk mendapatkan atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model,
tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan
manipulasi model.
Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa
tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar,
1
metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan
proses yang akan dilakukan.
1.1.3. Pengertian Desain Pemodelan Grafik
Apabila diuraikan kata perkata menurut kamus besar bahasa Indonesia desain berarti
suatu kerangka bentuk, rancangan. Kemudian pemodelan dari asal kata model merupakan
pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan, dengan
menggunakan imbuhan pe-an maka pemodelan berarti proses pembuatan pola untuk
menghasilkan sesuatu. Selanjutnya grafik merupakan lukisan pasang surut suatu keadaan
dengan garis atau gambar. Jadi secara keseluruhan, pengertian dari desain pemodelan grafik
adalah suatu proses pembuatan kerangka rancangan yang meliputi pembuatan pola untuk
menghasilkan suatu objek berupa gambar.
Dalam dunia komputer, desain pemodelan grafis merupakan suatu teknik penciptaan
suatu citra objek dengan menggunakan sifat-sifat perangkat lunak grafis, yaitu memanipulasi
bentuk, cahaya, warna, bayangan, dan tekstur permukaan suatu objek citra. Desain
pemodelan grafis ini dapat meliputi gambar berdimensi dua maupun berdimensi tiga. Seperti
yang kita ketahui bahwa gambar berdimensi dua akan memiliki dimensi panjang dan lebar
saja misalnya bangun datar persegi. Sedangkan gambar berdimensi tiga akan memiliki
dimensi tambahan yaitu tinggi atau kedalaman misalnya bangun ruang kubus.
Desain pemodelan grafis adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang membuat dan
menciptakan obyek baru berupa seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya yang direkayasa perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan
awal untuk pembuatan, penyimpanan, dan manipulasi model dan citra.
1.1.4. Konsep Desain Pemodelan Grafis
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan
mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya,
proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain,
keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil
ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling).
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan bila membangun model obyek,
kesemuanya memberi kontribusi pada kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda
untuk mendapatkan atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model,
tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan
manipulasi model.
Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa
tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar,
metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan
proses yang akan dilakukan.
1.1.4.1.Model 2D
Yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan dibangun
dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah yang sudah
dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image Adjustment
Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan Convert
Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini digunakan aplikasi grafis seperti
Adobe Photoshop atau sejenisnya. Dalam tahap ini proses penentuan obyek 2D
memiliki pengertian bahwa obyek 2D yang akan dibentuk merupakan dasar
pemodelan 3D.
Dua dimensi adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. Grafik
dua dimensi merupakan teknik penggambaran yang berpatokan pada titik koordinat
sumbu x (datar) dan sumbu y (tegak). Agar dapat tampil dengan sempurna, gambar
yang akan ditampilkan dengan teknik ini harus memiliki nilai koordinat x dan y
minimum 0 dan maksimum sebesar resolusi yang digunakan.
1.1.4.2.Modeling 3D
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada jenis metode
pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan
polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan
segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon
menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga
kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan
yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit
polygon, maka object yang didapat akan terbagi sejumlah pecahan polygon.
Grafik komputer Tiga dimensi biasa disebut 3D adalah bentuk dari benda yang
memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Grafik 3D merupakan perkembangan dari grafik
2D. Didalam grafika komputer, 3D merupakan bentuk grafik yang menggunakan
representasi data geometri tiga dimensi. Grafik 3 Dimensi merupakan teknik
penggambaran yg berpatokan pada titik koordinat sumbu x(datar), sumbu y(tegak),
dan sumbu z(miring).
Contoh gambar 2D dan 3D pada permainan catur
1.1.5. Sejarah Desain Grafis
Perkembangan desain grafis begitu pesat sejalan dengan perkembangan sejarah
peradaban manusia ketika ditemukan tulisan dan mesin cetak. Masa kejayaan kerajaan
Romawi menjadi titik tolak perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan. Awalnya
huruf latin hanya terdiri dari 21 huruf: A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T,
V, dan X. Kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam huruf latin untuk mengakomodasi
kata yang berasal dari bahasa Yunani.Sejalan dengan itu, tiga huruf tambahan, yaitu J, U, dan
W dimasukkan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Lahirnya teknologi cetak, diawali dengan penerbitan buku pada waktu itu. Buku
menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Hal ini,untuk,memenuhi tuntutan
kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja
para penyalin (scribes). Dari sinilah awal lahirnya huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil
yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Selain itu, nilai plus dari bentuk yang
indah dan ramping ini, huruf-huruf tersebut dapat ditulisakan dalam jumlah yang lebih
banyak di atas satu halaman buku.
1.1.6. Fungsi Desain Grafis
1. Untuk menyajikan informasi
Ketika ingin menyajikan informasi, kita bisa memanfaatkan desain grafis. Tidak hanya
sekadar menyajikan tulisan, namun juga dapat menyajikannya dengan gambar.
Dengan unsur-unsur desain dan penerapan prinsip-prinsip desain, informasi yang disajikan
dapat lebih menyenangkan untuk dilihat dan dibaca.
2. Sebagai media komunikasi
Fungsi desain grafis bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan
menambahkan kesan tertentu. Desain yang dibuat bisa disesuaikan tema untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Namun di samping nilai artistik, harus mempertahankan
fungsionalitasnya. Jika tercapai kedua nilai ini, maka dapat menciptakan alat komunikasi
visual yang mengesankan.
3. Sebagai alat promosi
Fungsi desain grafis bisa dimanfaatkan untuk menarik perhatian audiens yang
ditargetkan. Lalu dapat memberikan informasi yang relevan kepada mereka. Oleh karena
itu, desain grafis banyak digunakan sebagai alat promosi dengan cara menarik perhatian
konsumen dan berupaya membantu meningkatkan angka penjualan.
4. Untuk menuangkan kreativitas
Seorang desainer sebelum memulai pekerjaannya, dia harus memahami informasi yang
ingin disampaikan. Dengan memahami informasi tersebut, maka dapat menjadi modal
awal untuk menghasilkan karya yang berguna untuk jangka panjang dengan menuangkan
kreativitasnya.
5. Untuk menambah nilai estetika
Desain grafis tidak ditujukan untuk sekadar informatif. Namun juga bisa ditujukan untuk
menambah nilai estetika. Misalnya ketika ingin membuat poster, maka desain bisa
disesuaikan dengan nuansa lingkungan biar tidak merusak suasana di sekitarnya. Namun
justru diharapkan mendukung dan menambah keindahan lingkungan.
1.1.7. Profesi Desain Grafis
Berikut adalah beberapa contoh jenis pekerjaan yang bisa diambil para desainer.
1. Ilustrator
Sesuai dengan namanya, illustrator bertugas untuk menjelaskan atau menyampaikan
sebuah komunikasi/pesan dalam bentuk visual agar bisa menarik dan dimengerti audiens.
Ilustrasi juga banyak bentuk dan mediumnya, contohnya iklan poster, desain
majalah, cover buku atau novel, dan masih banyak lagi. Banyak illustrator yang juga
bekerja secara independen, atau paruh waktu mengerjakan proyek-proyek dan tidak
terikat sebagai pekerja full time sebuah perusahaan.
2. Graphic Designer
Sebenarnya graphic designer tidak jauh berbeda dengan illustrator, bahkan di banyak
perusahaan keduanya digabung menjadi satu. Umumnya, graphic designer banyak
ditemui di perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri kreatif, seperti brand/digital
agency, media massa, dan masih banyak lagi. Tugas seorang graphic designer adalah
memvisualisasikan komunikasi atau pesan dari perusahaan atau klien.
3. Interior Designer
Pekerjaan bagi para lulusan desain interior, pastinya tidak jauh dari mendesain sebuah
ruangan. Bukan cuma harus mendesain sebuah ruangan menjadi menarik dari sisi
estetika, tapi para desainer interior juga harus bisa mendesain ruangan agar memiliki
nilai fungsional dan sesuai dengan kebutuhan. Pekerjaan desain interior biasanya juga
berkaitan erat dengan arsitek.
4. Desainer Web
Perkembangan dunia internet yang semakin pesat membuat profesi web designer sangat
diminati. Pekerjaan utama desainer web adalah merancang tampilan atau layout (user
interface) website dengan menggunakan program komputer. Dalam melaksanakan
tugasnya, desainer web perlu mempertimbangkan beberapa hal penting. Selain tampilan
website yang bagus secara estetika, web designer harus memperhatikan aspek
kenyamanan dan interaksi pengguna agar informasi dalam website dapat tersampaikan
dengan baik.
5. Art/Creative Director
Seorang art atau creative director biasanya membawahi beberapa bidang.
Seorang art/creative director banyak ditemui di industri pertelevisian, periklanan, dan
industri kreatif lainnya. Ia bertanggung jawab untuk mengarahkan sebuah tim yang
terdiri dari desainer grafis, penulis, videographer, fashion stylist, dan lain sebagainya
yang berhubungan untuk membuat sebuah program, iklan, ataupun strategi pemasaran.
6. Product Designer
Tugas desainer produk bukan hanya mendesain sebuah produk sedemikian rupa hingga
berguna untuk banyak orang, tapi juga bagaimana produk tersebut laku di pasaran dan
memiliki nilai estetika. Product designer juga dituntut untuk selalu mengolah ide-ide
baru yang belum ada dan beda dari sebelumnya.
7. UI/UX Designer
Saat ini banyak banget perusahaan digital yang membuka layanannya lewat aplikasi atau
web. Demi kenyamanan pelanggan, aplikasi atau web itu harus didesain dengan baik.
Tak hanya dari segi estetikanya saja tetapi juga dari segi fungsi, interaksi, dan
penggunaan. Karena itulah, seorang desainer user interface/user experience sangat
dibutuhkan. Seorang UI/UX Designer bekerja merancang sebuah aplikasi, menentukan di
mana suatu tombol menu harus ditaruh, warna apa yang membuat nyaman pembaca, dan
bagaimana alur kerja aplikasi saat digunakan oleh pengguna. Desainer UI/UX bakal
dibutuhkan di perusahaan e-commerce.
8. Game Desainer
Game itu selalu banyak mengandung animasi. Entah itu berupa 2D atau 3D. Di sinilah
potensi desainmu dibutuhkan. Sebuah game tak hanya membutuhkan
seorang programmer saja, tetapi juga desainer yang merancang karakter games,
membuat latar tempat games, hingga mendesain senjata yang akan dipakai pemain.
9. Motion Graphic Designer
Motion graphic designer bertugas membawa gerakan pada gambar diam, ilustrasi, teks
dan juga animasi. Beragama video, animasi grafis, presentasi animasi, storyboard, demo
produk, dan bahkan sequence judul film adalah pekerjaan dari motion graphic designer
10. Animator
Animator adalah seniman yang menciptakan berbagai ragam gambar yang akan
membentuk ilusi seolah-olah bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat yang disebut
dengan frame. Mereka adalah orang-orang di balik film-film box office yang
menampilkan efek CGI (Computer-Generated Imagery) yang keren dan tampak seperti
asli. Animator dapat bekerja dalam berbagai bidang seperti film, televisi, video game,
dan Internet.
1.2.Desain Komunikasi Visual
Komunikasi Visual sendiri artinya "komunikasi melalui penglihatan", yakni proses
penyampaian informasi atau pesan dengan penggunaan media penggambaran yang hanya
terbaca oleh indra penglihatan (mata). Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang,
tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Contoh Desain
Komunikasi Visual antara lain logo, label produk, brosur, dan iklan di media, serta animasi
dan desain web.
1.2.1. Sejarah Desain Komunikasi Visual
Komunikasi Visual sudah ada sejak munculnya piktogram, yaitu ideogram yang
menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan
fisik objek yang sebenarnya. Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf.
Contoh suatu piktograf meliputi gambar-gambar kuno dan lukisan prasejarah yang ditemukan
dalam dinding gua. Piktogram menceritakan kejadian sehari-hari pada Zaman Gua (Cave
Age) dan Hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Hieroglif merupakan sebuah
karakter dari sistem tulisan Mesir kuno. Skrip logografis yang berbentuk piktografic dalam
bentuk yang mengingatkan pada orang Mesir kuno terkadang juga disebut "hieroglif".
Piktogram
Hieroglif
Pada perkembangannya, piktograf dan heroglif beralih ke tulisan (teks) seperti prasasti
dan buku, dan kini desain grafis untik periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar,
pemasaran dan hubungan masyarakat (humas, public relations).
1.2.2. Fungsi Desain Komunikasi Visual
1. Sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari
mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai
identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik
oleh produsennya maupun konsumennya.
2. Sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan
menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah,
posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
3. Sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah
untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara
visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.
1.2.3. Profesi Desain Komunikasi Visual
Seorang lulusan desain komunikasi visual dapat berprofesi diantaranya sebagai :
1. Desainer Grafis
Profesi ini kerjanya yaitu merancang grafis dari gabungan beberapa elemen desain (warna,
ilustrasi, tipografi, dll) dengan menggunakan prinsip desain (keseimbangan, kesatuan,
kesinambungan, dll). Desainer grafis bekerja pada ruang lingkup yang sangat luas. Ia bisa
ditempatkan di bidang media (elektronik, cetak, digital), jasa (periklanan, fotografi, dll)
bahkan manufaktur (tekstil, otomotif, elektronik, dll). Pekerjaan ini juga dibutuhkan dalam
melakukan proses branding terhadap suatu perusahaan atau produk.
2. Ilustrator
Berbeda dengan desainer grafis yang merupakan paket komplit, ilustrator hanya
mengkhususkan dirinya di bidang ilustrasi. Profesi ini bekerja dengan mengolah
informasi/tulisan dalam bentuk gambar/ilustrasi yang menarik. Nantinya, ilustrasi yang
telah dikerjakan tadi akan dipakai dalam berbagai bidang atau media tertentu. Ruang
lingkup pekerjaan dari ilustrator juga cukup luas. Ia bisa membuat ilustrasi untuk buku,
iklan, koran, branding produk, lukisan, mural, poster, dan masih banyak lagi. Tiap
ilustrator biasanya memiliki gaya gambar yang khas. Teknik dan alat yang digunakan pun
berbeda-beda, tapi biasanya dikelompokan kedalam dua kategori: digital dan manual.
3. Komikus
Pada dasarnya, komik adalah perkembangan dari ilustrasi. Komik sendiri adalah rangkaian
gambar yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah cerita. Biasanya
gambar-gambar tersebut dimasukkan ke dalam beberapa panel (kotak) yang dilengkapi
dengan balon teks. Saat ini, perkembangan industri komik di Indonesia cukup pesat.
Peralihan dari komik cetak ke komik digital pun mulai terasa, akibat banyak
munculnya platform komik web baru.
4. Animator
Jika komik sifatnya statis (diam), maka animasi sifatnya dinamis (bergerak). Animator
bertugas membuat animasi, yaitu gambar-gambar yang disusun ke dalam beberapa frame,
yang kemudian ditayangkan secara cepat hingga menimbulkan ilusi seolah-olah gambar
tersebut bergerak. Animasi terbagi menjadi dua bentuk dasar, yaitu animasi 2 dimensi dan
3 dimensi. Saat ini membuat animasi sudah lebih mudah karena bantuan teknologi
canggih, ketimbang jaman dulu yang mengharuskan menggambar frame satu per satu di
kertas. Animasi sering digunakan dalam film, iklan televisi, hingga permainan konsol.
Biasanya, animator bekerja dalam sebuah tim untuk menghasilkan sebuah animasi.
5. Fotografer
Profesi ini bekerja dengan cara menangkap momen (kejadian/waktu yang pendek) dalam
bentuk sebuah foto. Ada banyak sekali teknik fotografi yang wajib dikuasai agar bisa
menghasilkan foto yang bagus. Objek yang diambil pun bermacam-macam, mulai dari
pemandangan, manusia, produk, dan masih banyak lagi. Foto-foto tersebut biasanya
digunakan dalam berbagai media, seperti majalah, koran, artikel di internet, dan iklan.
6. Videografer
Berbeda dengan foto yang sifatnya statis (hanya berupa gambar diam), video memiliki
sifat yang dinamis (berupa gambar bergerak dengan suara).Videografi merupakan sebuah
teknik merekam momen yang menghasilkan gambar dan suara. Orang-orang yang
memproduksi video disebut videografer. Berangkat dari fenomenal YouTube, kini orang-
orang berlomba menghasilkan video dengan kualitas baik (secara visual maupun
kontennya). Pekerjaan seperti ini sangat dibutuhkan di industri perfilman, periklanan,
media, dan hiburan.
7. Creative Director
Creavite director karena bidang ini sangat dibutuhkan oleh para industri kreatif.
Contohnya di pertelevisian, creavite director akan menjadi pengarah konsep kreatif
dalam sebuah program televisi, pengarah konsep sebuah iklan sesuai dengan permintaan
klien.
8. Perancang Website
Perancang website (web designer) merupakan profesi yang membutuhkan keahlian
menciptakan konten presentasi (biasanya dengan hypertext/hypermedia), yang dikirimkan
ke pengguna-akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan Web browser atau
perangkat lunak Web-enabled lain seperti televisi internet, Microblogging, RSS, dan
sebagainya. Pekerjaan ini cocok bagi yang menyukai tata letak suatu objek. Perancang
website bekerja untuk menata tampilan (visual) dari konten suatu website, mulai dari teks,
gambar, video, hingga efek-efek menarik lainnya. Profesi ini dibutuhkan di hampir semua
perusahaan, media, dan jasa. Karena di era internet seperti sekarang, website telah menjadi
sebuah kebutuhan utama.
1.2.4. Contoh Desain Komunikasi Visual: Logo, Poster, Spanduk
Logo adalah gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti
dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan
sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar, ataupun kombinasi
antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster
umumnya ditempel didinding.
Spanduk adalah adalah semacam bendera berukuran panjang yang menampilkan
sebuah simbol, logo, slogan, atau pesan lainnya
http://ahmadfahmifirdaussugati.blogspot.com/2017/10/pemahaman-desain-pemodelan-
grafik.html
apkpure.com
behance.net
Rakhmat Supriyono.2010.”Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi”.Yogyakarta: CV
Andi Offset.
https://www.jurusankuliah.info/2019/09/10-pekerjaan-desain-profesional.html
https://www.baticmedia.com/2018/09/desain-komunikasi-visual-pengertian.html
http://www.designjuices.co.uk