1. laporan uji sanitasi udara dan ruangan

4
VI. PEMBAHASAN Praktikum kali ini mengenai pengujian sanitasi udara dan ruangan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah mikroba yang terdapat dalam udara dan suatu ruangan. 6.1 Uji Sanitasi Udara Pengujian sanitasi udara dilakukan dengan cara menyimpan secara terbuka cawan petri yang telah diisi media agar di tempat-tempat yang telah ditentukan selama 30 menit. Tempat-tempat yang diuji antara lain Lab. Pendidikan 1 dan 2, koridor lantai 1, WC, perpustakaan, dan toilet. Mikroorganisme yang terdapat  pada udara biasanya melekat pada bahan padat seperti debu. Mikroorganisme ini akan jatuh pada permukaan agar. Hasil pengamatan pada media yang telah diinkubasi pada suhu 30 o C selama 3 hari menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Media yang ditumbuhi koloni bakteri paling banyak sehingga densitasnya paling besar adalah media yang disimpan di Lab. Pendidikan 2 yaitu sebanyak 36 koloni atau ada 1461 bakteri yang jatuh pada permukaan agar per cm 2  per jamnya. Sedangkan yang paling sedikit adalah media yang disimpan di koridor lantai 1 yaitu sebanyak 3 koloni atau ada 132 bakteri yang jatuh pada permukaan agar per cm 2  per jamnya. Pengamatan di bawah mikroskop menunjukan hasil yang hampir seragam yakni bakteri gram negatif berbentuk basil, kecuali pada media di Lab, Mikro  bakteri gram negatif berbentuk kokus. Diperkirakan bakteri gram negatif yang  berbentuk basil adalah Salmonella sp., sedangkan bakteri gram negatif yang  berbentuk kokus adalah Staphylococcus sp. atau Streptococcus sp. Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan kapang dan khamir menunjukkan hasil bahwa media yang paling banyak ditumbuhi kapang dan khamir adalah media di Lab. Pendidikan 1 yaitu sebanyak 37 koloni atau ada 1693 bakteri yang  jatuh pada permukaan agar per cm 2  per jamnya. Sedangkan yang paling sedikit adalah media di perpustakaan yaitu sebanyak 9 koloni atau ada 353 bakteri yang  jatuh pada permukaan agar per cm 2  per jamnya.

Upload: dheewa

Post on 09-Oct-2015

164 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Uji Sanitasi Udara

TRANSCRIPT

VI.PEMBAHASAN

Praktikum kali ini mengenai pengujian sanitasi udara dan ruangan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah mikroba yang terdapat dalam udara dan suatu ruangan.

6.1 Uji Sanitasi UdaraPengujian sanitasi udara dilakukan dengan cara menyimpan secara terbuka cawan petri yang telah diisi media agar di tempat-tempat yang telah ditentukan selama 30 menit. Tempat-tempat yang diuji antara lain Lab. Pendidikan 1 dan 2, koridor lantai 1, WC, perpustakaan, dan toilet. Mikroorganisme yang terdapat pada udara biasanya melekat pada bahan padat seperti debu. Mikroorganisme ini akan jatuh pada permukaan agar. Hasil pengamatan pada media yang telah diinkubasi pada suhu 30oC selama 3 hari menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Media yang ditumbuhi koloni bakteri paling banyak sehingga densitasnya paling besar adalah media yang disimpan di Lab. Pendidikan 2 yaitu sebanyak 36 koloni atau ada 1461 bakteri yang jatuh pada permukaan agar per cm2 per jamnya. Sedangkan yang paling sedikit adalah media yang disimpan di koridor lantai 1 yaitu sebanyak 3 koloni atau ada 132 bakteri yang jatuh pada permukaan agar per cm2 per jamnya. Pengamatan di bawah mikroskop menunjukan hasil yang hampir seragam yakni bakteri gram negatif berbentuk basil, kecuali pada media di Lab, Mikro bakteri gram negatif berbentuk kokus. Diperkirakan bakteri gram negatif yang berbentuk basil adalah Salmonella sp., sedangkan bakteri gram negatif yang berbentuk kokus adalah Staphylococcus sp. atau Streptococcus sp.Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan kapang dan khamir menunjukkan hasil bahwa media yang paling banyak ditumbuhi kapang dan khamir adalah media di Lab. Pendidikan 1 yaitu sebanyak 37 koloni atau ada 1693 bakteri yang jatuh pada permukaan agar per cm2 per jamnya. Sedangkan yang paling sedikit adalah media di perpustakaan yaitu sebanyak 9 koloni atau ada 353 bakteri yang jatuh pada permukaan agar per cm2 per jamnya.

6.2 Uji Sanitasi RuanganPraktikan pada uji ini melakukan pengujian kontaminasi mikroorganisme terhadap lantai dan meja tempat praktikum berlangsung. Selain itu dilakukan juga uji terhadap keefektifan beberapa bahan pembersih seperti air, Lysol, Superpel, Wipol, dan alkohol 70 %. Dibandingkan keefektifan beberapa pembersih tersebut membunuh mikroorganisme. Metode yang digunakan untuk menginokulasikan mikroorganisme pada media adalah metode agar kontak atau metode Rodac. Media agar ditempelkan pada permukaan lantai atau meja yang akan diuji selama 4 detik. Waktu 4 detik sudah cukup bagi mikroorganisme untuk berpindah dari lantai atau meja ke media.Hasil pengamatan pada media PCA yang dikontakkan ke lantai menunjukkan bahwa pembersih Lysol dan Wipol dapat membunuh mikroorganisme di lantai sampai habis. Lantai yang tanpa dibersihkan ditumbuhi oleh 14 koloni. Superpel, Soklin, dan air dapat menekan jumlah mikroorganisme pada lantai namun tidak sampai habis. Zat-zat pembersih tersebut memiliki bahan aktif yang dapat membunuh mikroorganisme seperti Pine Oil 2,5 % pada Wipol.Hasil pengamatan pada media PCA yang dikontakkan ke meja menunjukkan bahwa alkohol paling efektif menekan jumlah mikroorganisme pada meja. Meja yang tidak dibersihkan koloni mikroorganismenya sebanyak 11 koloni, sedangkan yang dibersihkan dengan alkohol 70 % terdapat 2 koloni dan bahkan tidak ada koloni yang tumbuh. Meja yang dibersihkan dengan air, mikroorganismenya tumbuh sebanyak 4 koloni.

VII.KESIMPULAN

Media yang paling banyak ditumbuhi bakteri adalah media di Lab. Pendidikan 2, sedangkan yang paing sedikit ditumbuhi bakteri adalah media di koridor lantai 1. Media yang paling banyak ditumbuhi kapang dan khamir adalah media di Lab. Pendidikan 1, sedangkan yang paling sedikit adalah media di perpustakaan. Pembersih lantai yang paling efektif membunuh mikroorganisme adalah Wipol dan Lysol. Alkohol 70 % paling efektif membunuh mikroorganisme di meja dibandingkan dengan air.

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sofiah, Betty D. 2011. Sanitasi dan Keamanan Pangan. Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Sukarminah, Een, D. M. Sumanti, I. Hanidah. 2009. Mikrobiologi Pangan. FTIP Unpad. Jatinangor.