1. manajemen risiko
TRANSCRIPT
MANAJEMEN RISIKOOleh :
Giawan Lussa, SH., M.Hum.
Pendahuluan :• Manajemen Risiko merupakan unsur pokok dan
merupakan bagian integral dari sistem manajemen K3;• Sistem manajemen K3 dimulai dengan menetapkan
komitmen dan kebijakan K3 oleh manajemen puncak yang merupakan landasan dan arah penerapan K3 dalam perusahaan;
• Implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yang baik , yang meliputi Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko (HIRAC : Hazard idenitification, Risk Assesment, dan Risk Contol) yang merupakan bagian dari manajemen risiko;
• HIRAC inilah yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan.
Pendahuluan : • Risiko adalah bagian dari hidup manusia;• OHSAS 18001 : Risiko K3 adalah kombinasi dari
kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.
• Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana, dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik;
• Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
• AS/NZS 4360 : Risk Management Standart. Manajemen Risiko dalah : The culture, process and structure that are directed toward the efective management of potential opportunities and adverse effects”.
• “Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur, dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan, serta reiew (peninjauan ulang) terhadap risiko”. (SMK3 Ditjen PPK)
• “Suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana, dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik”. (Soehatman Ramli).
Manfaat :• Menjamin kelangsungan usaha dengan
mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya;
• Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan;
• Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasi;
• Meningkatkan pemahaman dan kesdaran mengenai risiko operasi bagin setiap unsur dalam organisasi/perusahaan;
• Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.
BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH :
a. Aktifitas : Proses atau sekumpulan proses yang dilakukan oleh organisasi yang menghasilkan atau mendukung satu atau lebih produk atau jasa;
b. Identifikasi resiko : Proses untuk menemukan, menge-nali, dan mendeskripsikan risiko. Terdiri dari : identi-fikasi sumber risiko, kejadian-kejadian, penyebab, dan konsekuensinya;
c. Kejadian (event) : Mencul atau berubahnya sekumpu-lan hal tertentu. Suatu kejadian bisa berupa satu atau lebih kemunculan, dan bisa mempunyai beberapa se-bab. Kejadian disebut juga sebagai insiden atau kece-lakaan. Kejadian yang tidak mempunyai konskuensi di-sebut sebagai ‘near miss’, atau ‘close call, ‘hampir kena’
d. Konsekuensi : Hasil dari suatu kejadian yang berpengaruh pada tu juan.
Suatu kejadian dapat menyebabkan konsekuansi yang beragam. Konsekuensi dapat dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif. Konsekuensi bisa tertentu atau tidak tertentu, dan dapat mempunyai efek positif atau negatif terhadap tujuan.
e. Profil Risiko : Gambaran mengenai sekumpulan risiko. Kumpulan risiko dapat terkait dengan organisasi secara menyeluruh, bagian dari organisasi atau yang didefinisikan secara tersendiri.
f. Penilaian Risiko : Proses memahami secara menyeluruh sifat dari risiko, dan untuk menentukan tingkat risiko. Penilaian risko termasuk dalam mengestimasi risiko.
g. Peluang (Likelihood) : Kemungkinan terjadinya sesuatu. h. Peta (Matriks) Risiko : Pemetaan risiko adalah gambaran spatial
dua dimensi.
i. Rating Risiko : Notasi huruf yang mencerminkan risiko yang ada dalam satu kelompok pekerja, perusahaan, badan usaha atau lembaga.
j. Risiko : Kombinasi dari konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut.
Risiko dinyatakan sebagai kombinasi dari konsekuensi suatu kejadian (event) dan kemungkinan munculnya kejadaian tersebut.
k. Hazard atau Sumber Risiko : Sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi mencedari badan atau mengganggu kesehatan manusia.
Elemen yang dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasinya yang berpotensi untuk terjadinya risiko.
Sumber risiko dapat dilihat (tangible) atau tidak dapat dilihat (intangible)
Sumber risiko dapat berupa hazard.l. Manajemen Risko : Penerapan secara sistematis dari kebijakan
manaje-men, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, , analisa, penilaian, penanganan, dan pemantauan, serta review (penijauan ulang) terhadap risiko.
Jenis Risiko :
• Risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar.
Jenis risiko al :• Risiko finasial;• Risiko pasar;• Risiko alam;• Risiko operasional;• Risiko ketenagakerjaan dan sosial;• Risiko kemanan;• Risiko sosial.
Proses Manajemen Risiko :
Menurut AZ/NZS 4360 tentang Standar Manajemen Risiko, prosed manajemen risiko mencakup langkah :
• Menentukan konteks;• Identifikasi risiko;• Penilaian risiko (analisa risiko dan evaluasi risiko);• Pengendalian risiko;• Komunikasi dan konsultasi;• Pemantauan dan tinjau ulang.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Pemantapan Konteks :- Konteks Strategi
- Konteks Organisasi- Konteks Pengelolaan Risiko
Identifikasi Risko
Analisa Risko,Evaluasi dan Penentuan
Penilaian Risko
Pengendalian Risko
PengembanganKriteria
MONITOR
DAN
REVIEW
A. Pemantapan Konteks
1. Konteks strategi (menggunakan analisa situsi SWOT) : Strength : faktor positif yang ada secara internal pada suatu unit. Weakness : Faktor lemah yang ada secara internal pada suatu
unit. Opportunity : Kesempatan pada suatu unit. Threats : Tantangan eksternal pada suatu unit.2. Konteks organisasi Organisasi yang terlibat dalam kegiatan (proyek), baik internal
maupun eksternal (masyarakat, pemerintah, dll.).3. Konteks pengelolaan risiko Gambaran tentang risiko yang akan dihadapi, misalnya ledakan
gas yang kemungkinan berakhir dengan kebakaran.
TUGAS 1 :
Temukan dan uraikan hal-hal di perusahaan tempat Saudara bekerja yang dapat dijadikan bahan pemantapan konteks Strategi dengan menggunakan analisis situasi SWOT :
Strength : Weakness : Opportunity : threats :
B. Identifikasi Bahaya/Risiko
Merupakan tahapan yang dapat memberikan informasi secara menyeluruh dan mendetail mengenai risiko yang ditemukan dengan menjelaskan konsekuensi dari yang paling ringan sampai yang paling berat.
Pada tahap ini harus dapat mengidentifikasi hazard (bahaya)
yang dapat diramalkan yang timbul dari semua kegiatan yang berpotensi.
Keberhasilan suatu proses manajemen risiko sangat ditentukan oleh kemampuan dalam menentukan atau mengidentifikasi semua bahaya yang ada dalam kegiatan. Jika semua bahaya berhasil diidentifikasi dengan lengkap berarti perusahaan akan dapat melakukan pengelolaan secara komprehensif.
C. Penilaian Risiko :• Hasil identifikasi bahaya selanjutnya dianalisa
dan dievaluasi untuk menentukan besarnya risiko dan tingkat risiko, serta menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak.
D. Pengendalian Risiko :
• Semua risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai tersebut harus dikendalikan, khususnya jika risiko tersebut dinilai memiliki dampak signifikan atau tidak dapat diterima. Dalam tahap ini dilakukan pemilihan strategi pengendalian yang tepat ditinjau dari berbagai aspek, sperti aspek finasial, praktis, manusia, dan operasi lainnya.
E. Komunikasi dan Konsultasi :
• Langkah berikutnya adalah mengkomunikasi-kan risiko atau bahaya kepada semua pihak yang berkepentingan dengan kegiatan organi-sasi atau perusahaan.
• Hasil atau proses mengembangkan manaje-men risiko juga dikonsultasikan ke semua pihak seperti pekerja, pemasok, dan lainnya yang kemungkinan terpengaruh oleh penera-pan manajemen risiko dalam organisasi.
F. Pemantauan dan Tinjau Ulang :
• Proses manajemen risiko harus dipantau untuk menentukan atau mengetahui adanya penyimpangan atau kendala dalam pelaksa-naannya. Pemantauan juga diperlukan untuk memastikan bahwa sistem manajemen risiko telah berjalan sesuai dengan rencana yang ditentukan.
• Dari hasil pemantauan diperoleh berbagai masukan mengenai penerapan manajemen risiko. Selanjutnya manajemen melakukan tinjauan ulang untuk menentukan apakah proses manajemen risiko telag sesuai dan menentukan langkah-langkah perbaikannya.