1 peran hipnoterapi dan akupuntur pada gangguan

15
1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN PSIKOSOMATIS Wika H.Lubis ,Yusleny Yusuf PENDAHULUAN Kurang lebih 400 tahun SM ahli filsafat Hipocrates dan Socrates telah mengutarakan pentingnya peran faktor psikis pada penyakit. Paracelsus ahli kimia menyatakan bahwa kekuatan batin mempunyai pengaruh terhadap kesehatan seseorang . Penggunaan istilah ”psikosomatik” baru digunakan sejak awal tahun 1980-an, meskipun istilah tersebut sudah ditemukan pada abad ke-19 oleh seorang psikiater Jerman Johann Christian Heinroth dan psikiater Inggris John Charles Bucknill. Pada tahun 1818 Heinroth menerbitkan desertasi yang menekankan pentingnya faktor psikososial dalam perkembangan penyakit fisik. Sigmund Freud dkk (1859-1939) mempelajari tentang histeria dan mengemukakan bahwa kelainan somatik dapat disebabkan oleh kelainan psikis 1,2 . Antara tubuh dan jiwa tidak dapat terpisahkan. Kegagalan dalam melakukan penyesuaian terhadap berbagai persoalan bukan hanya menimbulkan gangguan psikis/mental saja namun bisa muncul dalam bentuk gangguan pada fisik/tubuh dan sebaliknya, sehinggan gangguan terhadap salah satu diantaranya menimbulkan gangguan pada lainnya. Inilah yang disebut dengan gangguan psikosomatik 1,2 . Psikosomatik merupakan gangguan fisik yang disebabkan faktor kejiwaan dan sosial. Emosi yang menumpuk dan memuncak dapat menimbulkan goncangan dalam diri seseorang yang bila berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya perasaan tertekan,cemas, kesepian dan bosan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya. Selain itu beberapa penyakit fisik juga dapat diperburuk oleh karena faktor mental seperti stress dan kecemasan 1,2 . Penatalaksanaan gangguan psikosomatis dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan multifaktorial dan melihat dalam konteks biopsikososial- spiritual yang holistik. Hipnoterapi dan akupuntur termasuk dalam Universitas Sumatera Utara

Upload: vankhue

Post on 13-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

1

PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

PSIKOSOMATIS

Wika H.Lubis ,Yusleny Yusuf

PENDAHULUAN

Kurang lebih 400 tahun SM ahli filsafat Hipocrates dan Socrates telah

mengutarakan pentingnya peran faktor psikis pada penyakit. Paracelsus ahli kimia

menyatakan bahwa kekuatan batin mempunyai pengaruh terhadap kesehatan

seseorang. Penggunaan istilah ”psikosomatik” baru digunakan sejak awal tahun

1980-an, meskipun istilah tersebut sudah ditemukan pada abad ke-19 oleh seorang

psikiater Jerman Johann Christian Heinroth dan psikiater Inggris John Charles

Bucknill. Pada tahun 1818 Heinroth menerbitkan desertasi yang menekankan

pentingnya faktor psikososial dalam perkembangan penyakit fisik. Sigmund Freud

dkk (1859-1939) mempelajari tentang histeria dan mengemukakan bahwa

kelainan somatik dapat disebabkan oleh kelainan psikis1,2.

Antara tubuh dan jiwa tidak dapat terpisahkan. Kegagalan dalam

melakukan penyesuaian terhadap berbagai persoalan bukan hanya menimbulkan

gangguan psikis/mental saja namun bisa muncul dalam bentuk gangguan pada

fisik/tubuh dan sebaliknya, sehinggan gangguan terhadap salah satu diantaranya

menimbulkan gangguan pada lainnya. Inilah yang disebut dengan gangguan

psikosomatik1,2.

Psikosomatik merupakan gangguan fisik yang disebabkan faktor kejiwaan

dan sosial. Emosi yang menumpuk dan memuncak dapat menimbulkan goncangan

dalam diri seseorang yang bila berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya

perasaan tertekan,cemas, kesepian dan bosan yang dapat mempengaruhi kesehatan

fisiknya. Selain itu beberapa penyakit fisik juga dapat diperburuk oleh karena

faktor mental seperti stress dan kecemasan1,2.

Penatalaksanaan gangguan psikosomatis dilakukan secara komprehensif

melalui pendekatan multifaktorial dan melihat dalam konteks biopsikososial-

spiritual yang holistik. Hipnoterapi dan akupuntur termasuk dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 2: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

2

complementary alternative therapy pada gangguan psikosomatis selain herbal,

meditation, probiotics, reflexology, therapy relaxaxi dan yoga3.

Dari studi meta analisis yang dilakukan Erick Flammer dan Assen Aladin

(21 pasien secara acak) diperoleh hasil hipnoterapi dikatakan efektif dalam

pengobatan gangguan psikosomatis4. Frankel FH jugs merekomendasikan

hipnosis sebagai salah satu metode pengobatan pada gangguan psikosomatik5.

Awal tahun 1970an, seorang ahli bedah saraf dari hongkong HL Wen

mempelajari bahwa akupuntur secara significan mengurangi gejala putus obat.

Dilanjutkan tahun 1977, Suaib dan Haq mengevaluasi efektivitas akupuntur pada

gejala psikosomatis pasien dengan neurosis sekunder dan diperoleh hasil

penurunan ketegangan,kecemasan, kegelisahan kesedihan, sakit kepala,paresthesia

cephalic dan nafsu makan. Saat ini akupuntur juga dilirik sebagai salah satu

metode yang efektif pada gangguan psikosomatik6.

GANGGUAN PSIKOSOMATIS

Psikosomatis terdiri dari kata psikis (jiwa) dan somatik (raga/badan).

Gangguan psikosomatik merupakan gangguan atau penyakit dengan gejala-gejala

yang menyerupai penyakit fisis dan diyakini adanya hubungan yang erat antara

suatu peristiwa psikososial tertentu dengan timbulnya gejala-gejala tersebut2,7.

Menurut JC Heinroth gangguan psikosomatis adalah adanya gangguan

psikis dan somatik yang menonjol dan tumpang tindih yang dalam arti luas

ditandai oleh keluhan-keluhan psikis dan somatik yang dapat merupakan kelainan

fungsional suatu organ dengan ataupun tanpa gejala obyektif dan dapat pula

bersamaan dengan kelainan organik/struktural yang berkaitan erat dengan stressor

atau peristiwa psikososial tertentu7,8.

Dasar Psikofisiologi Dan Psikopatologi

Meskipun patofisiologi timbulnya kelainan fisis yang berhubungan dengan

gangguan psikis/emosi belum seluruhnya dapat diterangkan namun sudah banyak

bukti penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan pegangan. Gangguan

psikis/konflik emosi yang menimbulkan gangguan psikosomatis ternyata diikuti

perubahan-perubahan fisiologis dan biokemis pada tubuh. Perubahan fisiologis

Universitas Sumatera Utara

Page 3: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

3

berkaitan erat dengan gangguan pada sistem saraf autonom vegetatif, sistem

endokrin dan sistem imun2,7,8.

1. Gangguan keseimbangan saraf autonom vegetatif

Pada keadaan ini konflik emosi yang timbul diteruskan melalui korteks

serebri system limbic hipotalamus sistem saraf autonom vegetatif

dengan gejala klinis berupa simpatis-hipertoni, parasimpatis hipertoni,

ataksia vegetatif dan amfotoni

2. Gangguan konduksi impuls melalui neurotransmitter

Gangguan konduksi ini disebabkan adanya kelebihan atau kekurangan

neurotransmitter di presinaps atau gangguan saensitivitas pada reseptor

post sinaps. Beberapa neurotransmitter yang sudah diketahui seperti

noradrenalin, dopamine dan serotonin.

3. Hiperalgesia alat visceral

Merupakan konsep dasar terjadinya gangguan fungsional pada organ

visceral yaitu visceral hiperalgesia yang mengakibatkan respon reflex yang

berlebihan pada alat visceral (konsep ini dikemukakan oleh Meyer dan

Gebhart tahun 1994)

4. Gangguan sistem endokrin/hormonal

Stress dapat menyebabkan perubahan fisiologi tubuh akibat terjadinya

gangguan hormonal. Perubahan yang terjadi melalui hypothalamic-

pituitary-adrenal axis. Hormon-hormon yang berperan antara lain:

hormone pertumbuhan (growth hormone), prolaktin, ACTH dan

katekolamin.

5. Perubahan pada sistem imun

Perubahan tingkah laku dan stress juga dapat mempengaruhi imunitas

seseorang sehingga mempermudah terjadinya infeksi dan penyakit

neoplastik2,7,8.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

4

Gbr 1. Reaksi tubuh akibat stress (dikutip dari ; http://caramengatasistress/com

Evaluasi Gangguan Psikosomatis

Diagnosis gangguan psikosomatis tidak berbeda dengan diagnosis

penyakit lain yaitu dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium serta pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Perhatian lebih

diutamakan pada anamnesis yang mendalam, pemeriksaan fisik yang teliti serta

pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang selektif dan indikatif1,8.

Evaluasi diagnosis menggunakan sistem multiaksial lebih memudahkan

untuk mendapatkan keterangan yang berguna untuk terapi dan prognosis. Dikenal

5 aksis yang terdiri dari :

Aksis 1: faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi malfungsi atau

kondisi klinis (gangguan psikis mencakup ansietas dan atau

depresi)

Aksis 2 : Gangguan kepribadian (personality tipe A atau B, introvert,

pemarah,dll)

Aksis 3 : Gangguan penyakit fisik (dyspepsia fungsional, asma

bronkhiale,dll)

Aksis 4 : Stressor psikososial, umumnya merupakan factor pencetus

(masalah dalam keluarga, pekerjaan,dll)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

5

Aksis 5 : Sosio-kultural, fungsi adapatasi dalam 1 tahun terakhir

Dengan menggunakan evaluasi multiaksis tersebut, penanganan pasien

psikosomatis dipandang secara luas dari berbagai aspek yaitu aspek psikologis,

sosial, fisik, faktor stresor dan fungsi adaptasinya1,8

HIPNOTERAPI

Pada dasarnaya gangguan psikosomatis merupakan hal yang sederhana.

Kenapa? Karena begitu masalah yang terpendam didalam pikiran bawah sadar

seseorang diketahui, dan masalah tersebut diselesaikan, maka saat itu pikiran

memerintahkan tubuh untuk menghilangkan semua gejala-gejala yang muncul dan

saat itulah terjadi kesembuhan. Hipnosis atau hipnoterapi merupakan salah satu

pilihan untuk menyembuhkan gangguan ini10.

Menurut APA (American Psychological Association) dalam Dictionary of

psychology edisi 2007, bukti-bukti ilmiah menunjukan bahwa hipnoterapi

bermanfaat dalam mengatasi hipertensi, asma, insomnia, manajemen rasa nyeri

akut maupun kronis, anorexia, nervosa, nafsu makan berlebih, merokok dan

gangguan kepribadian. Hipnosis atau hipnoterapi dimanfaatkan untuk

mendapatkan relaksasi somatik dan visceral, keluar dari konflik dan memodifikasi

kepribadian10.

Menurut David B.Cheek dan Leslie Le Cron dalam bukunya Clinical

Hypnoterapy tahun 1968 dalam hipnoterapi ada 7 kunci penting dalam membuka

pintu gerbang kesadaran baru tentang pemahaman masalah penyebab timbulnya

gangguan psikosomatis yaitu :

a. Konflik internal

Konflik internal muncul karena ada minimal dua bagian dari seorang

individu yang saling bertentangan sehingga munculah masalah.

b. Organ language

Merupakan salah satu cara pikiran bawah sadar berbicara pada kita tentang

masalah yang belum terselesaikan dengan cara memberikan rasa asakit

pada bagian tertentu tubuh kita.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

6

c. Motivasi

Simptom yang dialami seseorang sering mempunyai tujuan tersembunyi

demi keuntungan orang tersebut

d. Pengalaman dimasa lalu (Past experience)

Pengalaman masa lalu yang menyakitkan, sesuai dengan persepsi pikiran

bawah sadar mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan bertahan lama.

e. Identification

Gangguan muncul karena seseorang mengidentifikasi dirinya dengan

figure yang dia kagumi atau hormati.

f. Self punishment

Perasaan bersalah atas apa yang sudah dilakukan dimasa lalu sering

termanifestasi dalam sebuah prilaku untuk menghukum diri sendiri.

g. Suggestion/Imprint

Kepercayaan yang ditanamkan kepikiran seseorang saat seseorang

mengalami emosi yang intens11.

Seorang pakar hipnoterapi terkemuka, Tebbets mengatakan bahwa ada 4

langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakit psikosomatis yaitu :

1. Memori yang menyebabkan munculnya simtom harus dimunculkan dan

dibawa ke level pikiran sadar sehingga diketahui.

2. Perasaan atau emosi yang berhubungan dengan memori ini harus kembali

dialami dan dirasakan oleh klien.

3. Menemukan hubungan antara simtom dan memori.

4. Harus terjadi pembelajaran secara emosi atau pada level pikiran bawah

sadar, sehingga memungkinkan seseorang membuat keputusan, di masa

depan, yang mana keputusannya tidak lagi dipengaruhi oleh materi yang

ditekan (repressed content) di pikiran bawah sadar12.

Sejarah Hipnoterapi

Penggunaan hipnoterapi sudah tercatat sejak ribuan tahun yang

lalu,meskipun istilah hipnosis baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid

pada tahun 1842. Braid mengadopsi istilah hipnotisme sebagai suatu kondisi

Universitas Sumatera Utara

Page 7: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

7

pikiran (state of mind) subjek. Braid merupakan seorang dokter dan ahli bedah

dari Skotlandia, dengan spesialisasi pada kondisi mata & otot. Tahun 1843 Braid

menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous

Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism“. Setelah menyimpulkan

bahwa fenomena yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah Fenomena

tidurnya saraf, Braid menyebut fenomena tersebut hypnotism, singkatan dari

neuro-hypnotism. Hypnos sendiri merupakan nama Dewa Tidur & Mimpi dari

Yunani. Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama

hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”.

Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hypnosis kurang

tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi

/ fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah

menjadi populer. James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai

Hypnotherapist pertama dan Bapak Hypnotisme Modern12.

Defenisi Hipnoterapi

Hipnotherapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi

Hipnosis. Kata "Hipnosis" berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis

menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling

jelas adalah mudah disugesti. Hipnotherapi sering digunakan untuk memodifikasi

perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional,

kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan

pribadi12.

Hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis

logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi

bawah sadar (sub-conscious/unconcious), di mana tersimpan beragam potensi

internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup.

Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap

sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma

ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hipnosis masih dapat menyadari apa

yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh

terapis12.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

8

Mekanisme Kerja Hipnoterapi

Sampai sekarang masih belum jelas, bagaimana sebenarnya mekanisme

kerja hypnotherapy. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hipnotherapi

menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di

otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood

sehingga dapat mengubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik

lainnya. Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di

Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan

mem provokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada

otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat

dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton

menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang

perlu diperhatikan) 12.

Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan

aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang

diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu

EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang otak

disertai dengan aktivitas yang terkait:

1. Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);

Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih

tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi

lawan/lari

2. Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);

Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan,

peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal

mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)

3. Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);

Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan

produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan

ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi

terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang

Universitas Sumatera Utara

Page 9: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

9

dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam

mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)

4. Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);

Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik,

hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar

(unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika

diinduksi dengan Holosinc12.

Peran Hipnoterapi pada Gangguan Psikosomatis

Hipnoterapi dilakukan pada gangguan psikosomatik dengan orientasi

kepada pasien sendiri untuk lebih banyak berperan dalam ‘membuka’ kesadaran

pasien untuk mengetahui masalah utamanya dan membantu pasien untuk

menyembuhkan atau menyelesaikan masalahnya oleh dia sendiri sehingga pasien

merasa menjadi lebih nyaman dengan kondisinya dan dapat menerima kondisinya,

sehingga tidak mengganggu aktifitasnya atau kegiatannya sehari-hari.Sedangkan

untuk gangguan fisik murni (somatik), hipnoterapi berperan sebagai

penunjang/pelengkap terhadap proses penyembuhannya dengan membantu

masalah psikisnya12.

Hipnoterapi mempunyai peranan me-relaksasikan tubuh secara general,

membawa individu keluar dari konflik dan memodifikasi kepribadian yang

mungkin mempunyai pengaruh yang memperberat gangguan psikosomatis10.

Peran Hipnoterapi pada Gangguan Gastrointestinal

Aktivitas saluran cerna sangat berhubungan dengan kehidupan emosional

dulu dan sekarang. Depresi terselubung memunculkan keluhan penurunan nafsu

makan, air liur, peristaltik usus (sembelit) dan berat badan, Kondisi marah kadang

disertai dengan aerophagia dan kecemasan sering berhubungan dengan diare.

Beberapa individu yang dalam kondisi stress menunjukan reaksi muntah-muntah.

Alexander (1968) menemukan hubungan gangguan GIT atas dengan keadaan

mental. Tukak peptic juga diyakini berhubungan dengan kondisi psikologis

individu. Wennerrstrand, hipnoterapist swedia melaporkan penyembuhan tukak

duodenum pada pasiennya dengan metode hypnosis berkepanjangan, meski

Universitas Sumatera Utara

Page 10: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

10

kurang praktis dalam kehidupan modern namun menunjukan hypnosis

berkepanjangan mempunyai efek anti stress9. Magnus Simren et al juga

menyimpulkan hipnoterapi menurunkan respon sensoris dan motoris

gastrocolonic pada IBS12. Crasileck dan Hall (1975) melaporkan bahwa 70 kasus

anorexia nervosa yang diobati dengan hipnoterapi menunjukan hasil yang nyata10.

Peran Hipnoterapi pada Gangguan Cardiovascular

Gangguan cardiovascular secara erat merupakan respon dari gangguan

emosi. Ketakutan akan menyebabkan takikardia, penyempitan pembuluh darah

splenikus dan naiknya tekanan darah. Hipertensi esensial juga berhubungan

langsung dengan kondisi psikis yang disebut dengan psychocardiovascular.

Dengan hipnoterapi individu dapat menurunkan respon cardiovascular tersebut.

Cobb and rose (1973) menemukan tingginya insiden hipertensi pada petugas

pengendali lalu lintas udara. Shapiro et al (1997) menyimpulkan hipnoterapi dapat

membantu mengontrol hipertensi10.

Peran Hipnoterapi pada Gangguan Pernafasan

Emosi memainkan peranan langsung terhadap tingkat,irama dan pola

pernafasan. Sedih atau cemas menghasilkan desah, takut menghasilkan pernafasan

yang dangkal dan santai menghasilkan pernafasan perut yang nyaman. Faktor

psikologis juga sangat berhubungan erat dengan kejadian asma. Edward (1960)

menyimpulkan bahwa hipnoterapi sangat membantu mengurangi kecemasan baik

antisipatif dan serangan panic dengan jalan meningkatkan dilatasi bronchiolar dan

menurunkan resistensi saluran nafas10.

Peran Hipnoterapi pada Gangguan Kulit

Hubungan emosi dengan gangguan pada kulit juga sudah lama diketahui.

Scott (1960) menyebutkan bahwa hipnoterapi bermanfaat pada kondisi icthyosis,

eksim atopic, dermatitis kontak, neurodermatitis, psoriasis dan rosea10.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

11

AKUPUNTUR

Akupuntur merupakan salah satu pengobatan tradisional Tiongkok yang

tidak melalui penggunaan metode ilmiah sehingga mendapat berbagai kritik

berdasarkan pemikiran ilmiah. Tidak ada basis anatomis atau histologist yang

secara fisik dapat diverifikasi tentang keberadaan titik akupuntur atau meridian

akupuntur13.

Akupunktur merupakan terapi yang intensif dan holistik yang

meningkatkan kualitas hidup pasien psikosomatis dengan membantu untuk

memperlambat atau membalikkan proses dimana kecemasan, depresi dan bentuk

lain dari tekanan psikologis ditransformasikan ke symptom fisik. Proses ini,

disebut "somatisasi", yang kurang dipahami di pengobatan Barat, meskipun

akupuntur sudah terlibat dalam banyak kasus yang terlihat dalam praktek medis

umum. Pengobatan tradisional Cina ini memberikan penjelasan tentang

bagaimana Faktor endogen meliputi emosi negatif (stress psikososial)

menghasilkan penyakit13.

Defenisi Akupuntur

Akupuntur berasal dari bahasa latin : acus artinya jarum dan pungere

artinya tusuk yang dalam pengertian luasnya merupakan teknik memasukkan atau

memanipulasi jarum ke dalam titik akupuntur tubuh. Menurut ilmu akupuntur,

teknik ini bermanfaat untuk memulihkan kesehatan dan kebugaran dan mengobati

rasa sakit, kecemasan dan depresi13.

Teori akupuntur

Teori umum akupuntur didasarkan pada premis bahwa fungsi tubuh diatur

oleh energi yang disebut “qi” dimana energi ini mengalir didalam tubuh.

Gangguan aliran energi ini diyakini bertanggung jawab akan timbulnya penyakit.

Akupuntur ditujukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan dalam aliran energi

“qi” ini oleh stimulasi lokasi anatomi pada atau dibawah kulit (disebut point atau

titik akupuntur) dengan berbagai teknik. Mekanisme yang paling umum adalah

penetrasi kulit dengan jarum logam tipis15.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

12

Sejarah Akupuntur

Akupuntur saat ini sedang dimasukkan dalam metode pengobatan barat

terutama untuk pengobatan nyeri, nausea, asma dan gangguan neurologis. Sejak

tahun 1970an terdapat 7 studi banding yang telah dipiblikasikan untuk

membandingkan peran akupunktur vs terapi konvensional dalam mengatasi

depresi. Kurland mempublikasikan 3 wanita dengan depresi berat yang diterapi

dengan EAT (electroacupuncture therapy) menunjukan remisi yang significan dan

ditoleransi baik. Seorang ahli bedah saraf dari hongkong HL Wen mempelajari

bahwa akupuntur secara significan mengurangi gejala putus obat. Suaib dan Haq

mengevaluasi efektivitas akupuntur pada gejala psikosomatis pasien dengan

neurosis sekunder dan diperoleh hasil penurunan ketegangan,kecemasan,

kegelisahan kesedihan, sakit kepala,paresthesia cephalic dan nafsu makan6.

Mekanisme Kerja Akupuntur

Meski mekanismenya belum diketahui namun diduga berhubungan dengan

peningkatan zat neurobiological aktif. Data penelitian menunjukan bahwa

akupunture merangsang pelepasan norepinephrin, serotonin dan dopamine6.

Peran Akupuntur pada Gangguan Psikosomatis

Akupuntur merupakan seni pengobatan cina tertua yang termasuk dalam

Traditional Chines Medicine (TCM). TCM menjelaskan bahwa stress dan emosi

negative sebagai faktor endogen timbulnya penyakit (gangguan Shen dan Zang Fu

organ) 15.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

13

Beberapa manfaat titik-titik akupuntur dapat dilihat dari tabel berikut : 15

KESIMPULAN

Gangguan psikosomatik merupakan gangguan atau penyakit dengan

gejala-gejala yang menyerupai penyakit fisis dan diyakini adanya hubungan yang

erat antara suatu peristiwa psikososial tertentu dengan timbulnya gejala-gejala

tersebut.

Hipnoterapi dilakukan pada gangguan psikosomatik dengan orientasi

kepada pasien sendiri untuk lebih banyak berperan dalam ‘membuka’ kesadaran

pasien untuk mengetahui masalah utamanya dan membantu pasien untuk

menyembuhkan atau menyelesaikan masalahnya oleh dia sendiri sehingga pasien

merasa menjadi lebih nyaman dengan kondisinya dan dapat menerima kondisinya

Saat ini akupuntur juga dilirik sebagai salah satu metode yang efektif pada

gangguan psikosomatik.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

14

DAFTAR PUSTAKA

1. Budihalim S. Mujadid E. Kedokteran psikosomatik: pandangan dari sudut

ilmu penyakit dalam. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi

I,Simadibrata M, Setiati S,penyunting. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Edisi V. penerbit interna publishing. 2011. hlm.2089-92

2. Mello LLD. Psychosomatic Disorders. Institute for studies in

Psychotherapy and Emotional Body-work. Toronto. 2012

3. National Institute of Health. Irritable Bowel Syndrome. National Center

for complementary and alternative medicine web. Accessed at

http://nccam.nih.gov/health/digestive/IrritableBowelSyndrome.htm

4. Flammer E, Alladin A. The efficacy of hypnotherapy in the treatment of

psychosomatic disorders: meta-analytical evidence. Int J Clin Exp Hypn.

2007;55(3):251-74

5. Frankel FH. Hypnosis as a treatment method in psychosomatic medicine.

Int J Psychiatry Med. 1975;6(1-2):75-85

6. Jalynytchev V. Role of Acupuncture in the treatment of depression. 2009

7. Mujadid E. Shatri H. Gangguan psikosomatik: gambaran umum dan

patofisiologinya. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,Simadibrata

M, Setiati S,penyunting. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. penerbit

interna publishing. 2011. hlm.2093-97

8. Shatri H. Diagnosis dan tatalaksana praktis gangguan psikosomatis. Dalam

: Mudjadid E, Shatri H, Putranto R,penyunting. Scientific meeting in

psychosomatic medicine 2012. Penerbit interna publishing. 2012. hlm 1-7

9. Reaksi tubuh akibat stress. Available at http://caramengatasistress/com

10. Sunnen GV. Hypnosis in psychosomatic Medicine. 2010.

11. Gunawan AW. Memahami penyakit psikosomatis. 2010.

12. Kusuma TE. Peranan Hipnoterapi untuk kesehatan. 2013

13. Simren M, Ringstrom G, Bjornsson ES et al, Treatment with

Hypnotheraphy Reduces the sensory and Motor Component of

Gastrocolonic Response in Irritable Bowel Syndrome in Psychosomatic

Universitas Sumatera Utara

Page 15: 1 PERAN HIPNOTERAPI DAN AKUPUNTUR PADA GANGGUAN

15

Medicine. Department of Internal Medicine, Sahlgrenska University

Hospital, Sweden. 2004

14. Aung SKH. Medical Acupuncture and psychosomatic illness. 13th annual

meeting of the Australian medical acupuncture society, Melbourne. 1995

Universitas Sumatera Utara