1 petrus 1 by jerol
DESCRIPTION
1. Siapakah Orang Kristen itu? 2. Apa Dasar Penghiburan Orang Kristen? 3. Apa Warisan yang diterima Orang Kristen?TRANSCRIPT
1 Petrus 1: 1 s.d. 7
1:1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang,
yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,
Petrus adalah seorang nelayan yang dipanggil Kristus menjadi murid-
Nya. Sebagaimana kita, Petrus juga adalah orang yang memiliki
kelemahan dan kelebihan. Kita tidak akan mendaftarkan semua
kelemahan ataupun kelebihan Petrus saat ini, meskipun banyak darinya
yang dapat kita pelajari ataupun memberi contoh bagi kita sekarang.
Petrus yang terkenal dengan ke-pede-annya, mengaku tidak akan
menyangkal Yesus bahkan berkata dengan keyakinan penuh, “Aku akan
memberikan nyawaku bagi-Mu,” toh akhirnya menyangkal Yesus juga
akhirnya, yang mengajar dia juga kita untuk tidak bergantung pada diri
sendiri. Petrus, yang kemudian bertobat dengan sungguh, Petrus, yang
kemudian menjadi salah satu sokoguru jemaat, Petrus ini jugalah yang
menuliskan surat kepada “God’s elect”, orang-orang pilihan, “strangers
in the world”(NIV).
Beberapa penafsir memberikan pemikiran bahwa jemaat diaspora di
Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia adalah jemaat
gabungan, baik orang Yahudi maupun non-Yahudi, yang
kemungkinannya pernah menerima pelayanan Petrus dan para Rasul
pada hari Pentakosta.
Ayat ini secara jelas menyatakan siapa kita dan status kita di dunia ini
yang adalah pendatang, bukan milik dunia dan bukan dari dunia.
Mungkin dipertanyakan, apakah kita dapat mengklaim seperti Petrus,
mengenai siapa saja “God’s elect.” Kita tidak akan membicarakan ini
secara mendalam, tetapi mengikuti Calvin, kita dapat berkata bahwa
mereka yang mengakui imannya di dalam Gereja, juga adalah
orang-orang yang dipisahkan Allah dari dunia, memberikan
keyakinan dan tanda dia dipilih. Inilah yang selanjutnya menjadi
jawaban siapakah orang Kristen:
1:2a yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa
kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus
dan menerima percikan darah-Nya. (Kiranya kasih karunia dan damai
sejahtera makin melimpah atas kamu.)
Siapakah orang Kristen? Orang-orang yang dipilih, sesuai dengan
rencana Allah, Bapa kita. Rencana Allah, atau foreknowledge of God,
harus dipahami sebagai kasih dan tujuan abadi Allah bagi umat-Nya/
gereja. Ini secara jelas menyatakan bahwa tidak ada usaha manusia
dalam penerimaannya sebagai orang yang diselamatkan.
Orang-orang yang dipilih ini sekaligus juga sebagai orang-orang yang
dikuduskan oleh Roh, artinya, "dipanggil keluar, dipisahkan, dan diberi
tugas" , supaya memiliki ketaatan kepada Yesus Kristus, dan menerima
percikan darah-Nya. Suatu kehidupan yang menempatkan Kristus
sebagai pusat hidup, sebagai Tuhan atas hidup.
Ayat ini juga jelas memberikan pengajaran penting mengenai Alah
Tritunggal dan peran-Nya. 1. Bapa, memilih, 2. Roh, mengkuduskan, 3.
Anak, menyerahkan nyawa-Nya.
Dalam Allah Tritunggal inilah, maka kita dapat menerima salam dan
berkat kasih karunia dan damai sejahtera.
Kita tidak akan membahas doktrin mengenai Pemilihan dan Pengudusan
saat ini secara khusus. Kita akan melihat pada ayat-ayat selanjutnya dari
pembacaaan ini.
Poin selanjutnya yang akan kita lihat adalah Kristus adalah Dasar
Pengharapan Hidup Kristiani.
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup
yang penuh pengharapan,
Petrus mengerti benar mengenai siapa yang harus menerima Pujian dan
kenapa demikian. Petrus memberi kita pengertian bahwa bukan kita
yang menjadi pusat, tetapi Allah Tritunggal.
Pujian kepada Allah Tritunggal atas Anugerah-Nya, Rahmat-Nya
bagi kita. Dia yang mengadopsi kita, melahirbarukan kita untuk masuk
menjadi anggota keluarga Allah, melalui kebangkitan Yesus.
Dengan dasar kebangkitan Kristus ini jugalah, kita dihantar pada
suatu pengharapan yang penuh. Kristuslah dasar kita berpengharapan
penuh dalam hidup ini. Inilah pujian yang harus dikumandangkan terus
oleh orang Kristen.
Inilah kunci yang menjawab permasalahan hidup di dunia ini.
Saudara-saudara, kita tahu bahwa dunia yang sudah begitu tercemar
oleh dosa ini, begitu penuh dengan kejahatan dan penderitaan. Masalah-
masalah social, kemiskinan, begitu banyak pengemis dan penipu yang
mengemis. Begitu banyak penipuan, pencurian , perampokan, korupsi
merajalela, bunuh diri karena boken home. Ada berita seorang istri
membacok suami, anak membunuh orang-tua, pemuda menculik
beberapa anak, membunuh, memutilasi, bahkan menjual dagingnya ke
beberapa warung makan. Akan sangat banyak daftar panjang kejahatan
di dunia sekarang ini.
Bahkan lingkungan yang kita lihat mungkin berjalan lancar, jemaat
yang penuh senyum ketika menyapa, sangat mungkin memiliki
pergumulan pahit. Ada seorang pemuda yang saya kenal, secara kasat
mata terlihat begitu tegar dan ceria menjalani hidup, tetapi memiliki
begitu banyak pergumulan diri yang kompleks. Semua ini hanya
merupakan contoh kecil yang memberi tahu apa signifikansi Kristus
bangkit, melahirbarukan kita, dan memberi dasar akan hidup yang
penuh pengharapan.
Dunia yang kita tinggali ini memang seperti menawarkan
pengharapan, tapi semuanya adalah bohong. Hiburan, Uang, Pesta
pora, Narkoba, hanya memberi efek kesenangan sesaat, bukan sukacita
sejati. Bahkan ada orang yang rela merogoh kocek dengan sejumlah
besar uang, agar diawetkan, karena dijanjikan akan bias dihidupkan lagi
setelah 50 tahun.
Dunia tidak bisa memberikan pengharapan pasti. Sehingga kita tak akan
dapat menggantungkan pengharapan di dunia ini, ataupun membiarkan
generasi penerus gereja berjalan mencari makna hidupnya di dunia
sendirian. Begitu banyak yang kehilangan pengharapan. Benarlah
ungkapan If you have no hope, you have nothing.
Inilah salah satu panggilan gereja di tengah dunia ini. Kekristenan hadir
di dunia ini, sebagai terang dan garam dunia, memberikan hal yang pasti
dari pengharapan.
Dan apa sajakah pengharapan kita selagi menjadi strangers di
dunia ini? Hidup yang penuh pengharapan …
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak
dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi
kamu.
Kata “bagian” dapat dimengerti sebagai “warisan”. Kita adalah ahli waris
dan Tuhan Pewarisnya. Bob Utley mengatakan “Kitab suci
membicarakan tentang orang-orang percaya yang mewarisi (Kis 20:32;
26:18; Ef 1:4; Kol 1:12; 3:24) banyak hal karena hubungan mereka
dengan Yesus yang adalah pewaris dari segala hal. (lih. Ibr 1:2), dan
mereka sebagai yang ikut mewarisi (lih. Rom 8:17; Gal 4:7) dari 1.
kerajaan Allah (lih. Mat 25:34, I Kor 6:9-10; 15:50), 2. kehidupan kekal
(lih. Mat 19:29), 3. janji-janji Allah (lih. Ibr 6:12), 4. perlindungan Allah
atas janji-janjiNya (lih. I Pet 1:4; 5:10). “
Tidak dapat binasa menunjukkan pada sifat kekekalan warisan itu.
Tidak dapat cemar merujuk pada kudus dan sucinya warisan. Tidak
dapat layu merujuk pada kokohnya warisan itu. Tersimpan di sorga
berarti Tuhan sendiri yang menjaga dan menjaminkan warisan itu,
sehingga baik maut maupun hidup, semua pemerintah, segala kuasa,
bahkan Iblis pun tak akan mampu mencurinya. Inilah keyakinan dan
kepastian yang harus kita miliki sebagai orang percaya, sebagai
pendatang yang hidup di dunia.
Pemeliharaan Allah bagi Umat-Nya.
Perjalanan kita di dunia ini memiliki kepastiannya didalam janji
pemeliharaan Allah. Kita dipelihara dalam kekuatan Allah.
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena
imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah
tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Keselamatan yang bersifat already and not yet, merupakan akibat pasti
bagi umat Allah. Keselamatan yang bersifat kelak pada zaman akhir,
disediakan bagi kita. Kristus menyediakan tempat bagi kita di Sorga.
Untuk keselamatan ini, untuk setiap Rahmat Tuhan inilah, kita diajak
Petrus untuk bergembira.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika
harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Kita memang tahu bahwa akan ada pencobaan bagi setiap pengikut
Kristus. Saya yakin setiap manusia memiliki tantangan dan
pergumulannya sendiri. Dan herannya, saya pun menyadarinya,
bukannya berserah penuh, begitu banyak umat Tuhan yang mengomel
dan menangisi keadaan. Seperti pergumulan itu membuat lupa semua
ajaran dan prinsip Alkitab. Nanti kemudian setelah pergmulam itu lewat
baru menyadari dan memahami beberapa prinsip Firman. Sebelumnya
seperti telah memahami, tapi sebenarnya belum sepenuhnya. Nanti
setelah mengalami, baru memahami. Kadang kita seperti orang yang
hanya sekadar tahu dan memraktekan slogan makan sebelum lapar,
berhenti makan sebelum kenyang. Tanpa mengerti maknanya, tak
mungkin memraktekkan hal itu, bahkan kemungkinan besar salah dan
mengalami sakit.
Menjalani hidup, meskipun penuh dengan segala konsep doctrinal,
bahkan berakibat seringnya kita merasionalisasikan suatu kondisi dan
masalah yang terjadi dengan kepintaran argumentasi kita, tidak akan
pernah dapat memiliki sukacita tanpa sungguh-sungguh memahami dan
menghidupi hidup yang penuh pengharapan. Pergumulan bukanlah hal
sepele. Jika sepele, itu bukan pergumulan. Pergumulan adalah niscaya
bagi insan Kristiani. Pergumulan adalah hal yang harus dihadapi. Nah,
kadang pergumulan diri membawa seorang mencurigai dan menolak
persekutuan, atau juga menghindari dan menjahui persekutuan. Ini juga
menjadi pergumulan baru yang sifatnya meluas menjadi pergumulan
jemaat. Memang kita tidak bisa mengharapkan terlalu jauh bahwa
persekutuan akan memahami secara seutuhnya permasalahan kita, atau
bahkan menyelesaikannya. Ini hanya akan menjadikan kita menaruh
pengharapan pada manusia bukan Tuhan.
Pergumulan harus dibawa di hadapan Tuhan, dan Tuhan memakai
persekutuan, relasi dengan jemaat, untuk saling membangun dan
menguatkan di kala tengah ditimpa pergumulan.
Tetapi, di lain pihak jemaat pun kadangkala cuek dengan pergumulan
yang sifatnya luas ini. Seorang jemaat yang kelihatan hangat dan ceria,
tetapi kemudian dirundung masalah, malah dibiarkan berjalan
sendirian. Kebutuhan didampingi dan didengar malah tidak
dipenuhi. Akhirnya kecewa dan meninggalkan jemaat. Inilah
pergumulan luas di banyak gereja.
Hanya Kristus yang dapat menyelesaikan setiap pergumulan umat-
Nya. Pergumulan memang harus ada. Akan tetapi, berbagai-bagai
pergumulan yang ada itu, ketika dilalui dengan sikap hidup yang benar
di hadapan Allah, maka kita dapat dengan yakin mengatakan bahwa
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang
diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-
pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
Betapa indahnya janji Tuhan ini. Janji yang memberi kepastian bagi kita
yang hidup sebagai strangers in this world. Kita memperoleh puji-
pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-
Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-
Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak
terkatakan, 1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu
keselamatan jiwamu.