1. resistor
DESCRIPTION
komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatanTRANSCRIPT
![Page 1: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 2
Komponen-Komponen Elektronika
Secara garis besar komponen elektronika dibagi menjadi 2 jenis:
A. Komponen pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang terbuat
dari bahan pasif (bukan semikonduktor), yang dapat digunakan
tanpa tegangan minimal. Komponen tersebut antara lain: resistor,
capasitor, transformator, sekering, saklar, dan lain-lain.
B. Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen yang bekerja apabila ada
tegangan minimal. Dan apabila diberi aliran listrik maka akan
terjadi perubahan pada arus, tegangan, dan bentuk aliran
listriknya. Komponen ini terbuat dari bahan-bahan semikonduktor
(antara konduktor dan isolator) seperti silicon, germanium,
gallium, dll. Yang termasuk dalam komponen aktif adalah diode,
transistor, dan IC (Intregated Circuit).
Mari kita bahas komponen tersebut satu persatu.
1. Resistor
Resistor adalah suatu hambatan listrik yang digunakan pada
komponen elektronika. Resistor disebut juga dengan “werstand”
disingkat dengan huruf “R” (Resistance) dan satuannya adalah ohm
(Ω), yang menemukan adalah “George Ohm” (1787-1854) seorang
ahli fisika dari Jerman.
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga
“resistensi” atau “hambatan listrik”. Suatu resistor dikatakan
memiliki hambatan satu ohm apabila resistor tersebut
menjembatani beda tegangan sebesar 1 volt dan kuat arus yang
ditimbulkan sebesar 1 ampere, atau sama dengan 6,24x1018
elektron/detik mengalir berlawanan dengan arus listrik.
![Page 2: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/2.jpg)
Berdasarkan bahan pembuatannya resistor terbuat dari zat
arang yang berupa bubuk dicampur dengan bahan perekat yang
dicetak pada pipa osilator, disesuaikan dengan nilai hambatan yang
dikehendaki. Pada kedua ujung diberi kawat penghantar setelah itu
ditutup dengan timah lalu dicat keras dan diberi kode gelang
warna.
Ada juga resistor yang terbuat dari kawat nikelin yang
digulungkan pada marmer atau kaca, sebelumnya kawat nikelin
dioksidasikan terlebih dahulu. Nilai hambatan resistor yang terbuat
dari arang relatif lebih rendah daripada yang terbuat dari nikelin.
Untuk yang terbuat dari arang nilai hambatannya sekitar 1/4
sampai 3 watt, sedangkan yang terbuat dari nikelin bisa sampai
ratusan watt.
Dalam rangkaian elektronika resistor memiliki fungsi sebagai
berikut:
Untuk memperkecil arus listrik
Untuk menurunkan tegangan listrik
Untuk membagi tegangan listrik
Untuk membagi tegangan listrik
Penentu frekuensi pada gelombang radio
Sebagai load atau beban
Gambar bagian-bagian resistor
Macam-macam resistor
![Page 3: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/3.jpg)
Berdasarkan penggunaannya resistor dapat dibagi
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1. Resistor tetap (statis)
Resistor yang nilainya tidak dapat berubah atau
tidak dapat diubah, karena nilainya sudah tertera dibadan
resistor dengan kode gelang warna.
Symbol resistor tetap
Cara membaca kode warna pada resistor:
Pembacaan nilai resistor bisa dilihat pada warna cincin
yang melingkupinya, biasanya 4 cinicin, 5 cincin, dan 6
cincin. Semakin banyak cincin semakin akurat.
1. Gelang pertama menunjukkan angka pertama
2. Gelang kedua menunjukkan angka kedua
3. Gelang ketiga menunjukkan jumlah nol (jika jumlah cincin
5 atau 6, gelang ketiga menunjukkan angka ketiga)
4. Gelang keempat menunjukkan nilai toleransi (jika jumlah
cincin 5 atau 6, gelang keempat menunjukkan jumlah nol
atau perpangkatan atau perkalian)
5. Gelang kelima menunjukkan nilai toleransi
6. Gelang keenam menunjukkan temperature koefisien
Kode resistor ini adalah standar manufaktur yang ditentukan
secara internasional oleh EIA (Electronic Industries Association).
Tabel kode warna resistor
Warna Gelang Pertama
Gelang Kedua
Gelang Ketiga
Gelang Keempa
t
GelangKelima
Temp. Koefisie
nHitam 0 0 0 X100
Coklat 1 1 1 x101 ± 1% 100 ppm
Merah 2 2 2 x102 ± 2% 50 ppm
Orange 3 3 3 x103 15 ppm
![Page 4: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/4.jpg)
Kuning 4 4 4 x104 25 ppm
Hijau 5 5 5 x105 ± 0,5%Biru 6 6 6 x106 ± 0,25%Ungu 7 7 7 x107 ± 0,1%Abu-abu 8 8 8 x108 ± 0,05%
Putih 9 9 9 x109
Emas x10-1 ± 5%Perak x10-2 ± 10%Polos ± 20%
Berikut contoh pembacaan kode gelang warna pada resistor:
Gelang
pertama
Gelang
kedua
Gelang
ketiga
Gelang
keempa
t
Gelang
Kelima
Nilai
merah kuning coklat hitam Emas 24o0Ω=2k4Ω ±
5%
coklat orange merah hitam perak 13000Ω=13kΩ ±
10%
biru hijau merah hitam Emas 65000Ω=65kΩ ±
5%
2. Resistor geser/variable
Resistor yang nilainya dapat diubah dari nol hingga
yang tertinggi dengan cara menggeser atau memutar
toggle, sehingga nilainya dapat kita tetapkan sesuai
dengan kebutuhan. Resistor ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis resistor yang
nilainya dapat diubah-ubah dengan cara memutar toggle
yang ada. Potensio memiliki 3 terminal, jika ketga terminal
digunakan maka akan berfungsi sebagai rangkaian pembagi,
tapi jika hanya 2 termina (bagian tengah dan salah satu sisi)
yang digunakan maka akan berfungsi sebagai variable
![Page 5: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/5.jpg)
resistor atau rheostat. Biasanya untuk mengatur volume dan
nada.
Simbol potensiometer
b. Trimpot
Trimpot fungsinya hampir sama dengan potensio,
hanya saja cara mengubah nilai dengan cara memutar
menggunakan obeng (sekali diubah untuk jangka waktu
tertentu).
c. Multiturn
Multiturn adalah salah satu jenis resistor variable yang
memiliki 3 kaki/terminal tapi tidak memiliki batas putaran
pada kedua arahnya. Fungsinya hampir sama dengan
potensio dan trimpot. Nilai resistannya dapat diubah dengan
menggunakan obeng.
3. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah resistor yang peka terhadap cahaya,
karena itu nilai hambatannya tergantung adanya cahaya.
Jika keadaan gelap (tanpa cahaya) maka nilai
hambatannya semakin besar sampai dengan jutaan ohm,
tapi jika keadaan terang maka nilai hambatannya menjadi
semakin kecil. LDR biasanya digunakan untuk:
Rangkaian alat penjebak pencuri.
Rangkaian alat penghitung otomatis pada sebuah
pertunjukkan.
Rangkaian alat pemadam dan lampu pada jalan.
![Page 6: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/6.jpg)
Simbol LDR Simbol VDR
4. NTC (Negative Temperature Coeficient)
NTC merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya
berubah karena perubahan suhu atau temperature. Jenis
ini apabila terkena suhu dingin maka nilai hambatanya
akan naik. Jika terkena suhu panas maka nilainya akan
menurun sampai nol. NTC biasanya digunakan untuk:
Alarm tanda kebakaran
Pengontrol suhu ruangan
5. PTC (Possitive Temperature Coeficient)
PTC merupakan kebalikan dari NTC, yaitu jika terkena
panas nilai hambatannya akan naik, tetapi jika keadaan suhu
dingin maka nilai hambatannya akan menurun. Biasanya
digunakan pada temperature mesin mobil.
Simbol PTC
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada
suatu rancangan selain besar hambatanya juga wattnya. Karena
resistor bekerja dengan dialiri arus AC maupun DC, maka akan
terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin
besar ukuran fisik resistor semakin besar nilai disipasinya.
![Page 7: 1. Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082506/563db7bf550346aa9a8d95d8/html5/thumbnails/7.jpg)
Rangkaian resistor
Kadang kala kita membutuhkan resistor dengan nilai yang
tidak ada di pasaran. Misalnya 50kΩ, lalu bagaimana cara
membuat nilai resistor sebesar 50kΩ? Caranya adalah dengan
merangkai resistor secara seri atau parallel. Berikut untuk lebih
jelasnya.
a. Rangkaian seri
Dengan menyusun resistor secara seri maka akan didapatkan
nilai hambatan yang merupakan jumlah dari nilai resistor yang
dirangkai.
Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian seri:
R = R1 + R2 + R3 +….Rn
Rangkaian resistor secara seri
b. Rangkaian parallel
Kebalikan dengan rangkaian seri, resistor yang disusun
secara parallel maka nilai hambatannya akan semakin kecil.
Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian parallel:
1Rp
= 1R1
+ 1R2
+ 1R3
+… 1Rn
Rangkaian resistor secara seri