1. resistor

9
BAB 2 Komponen-Komponen Elektronika Secara garis besar komponen elektronika dibagi menjadi 2 jenis: A. Komponen pasif Komponen pasif adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan pasif (bukan semikonduktor), yang dapat digunakan tanpa tegangan minimal. Komponen tersebut antara lain: resistor, capasitor, transformator, sekering, saklar, dan lain-lain. B. Komponen Aktif Komponen aktif adalah komponen yang bekerja apabila ada tegangan minimal. Dan apabila diberi aliran listrik maka akan terjadi perubahan pada arus, tegangan, dan bentuk aliran listriknya. Komponen ini terbuat dari bahan-bahan semikonduktor (antara konduktor dan isolator) seperti silicon, germanium, gallium, dll. Yang termasuk dalam komponen aktif adalah diode, transistor, dan IC (Intregated Circuit). Mari kita bahas komponen tersebut satu persatu. 1. Resistor Resistor adalah suatu hambatan listrik yang digunakan pada komponen elektronika. Resistor disebut juga dengan “werstand” disingkat dengan huruf “R” (Resistance) dan satuannya adalah ohm (Ω), yang menemukan

Upload: magister-pengelana

Post on 22-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatan

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Resistor

BAB 2

Komponen-Komponen Elektronika

Secara garis besar komponen elektronika dibagi menjadi 2 jenis:

A. Komponen pasif

Komponen pasif adalah komponen elektronika yang terbuat

dari bahan pasif (bukan semikonduktor), yang dapat digunakan

tanpa tegangan minimal. Komponen tersebut antara lain: resistor,

capasitor, transformator, sekering, saklar, dan lain-lain.

B. Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen yang bekerja apabila ada

tegangan minimal. Dan apabila diberi aliran listrik maka akan

terjadi perubahan pada arus, tegangan, dan bentuk aliran

listriknya. Komponen ini terbuat dari bahan-bahan semikonduktor

(antara konduktor dan isolator) seperti silicon, germanium,

gallium, dll. Yang termasuk dalam komponen aktif adalah diode,

transistor, dan IC (Intregated Circuit).

Mari kita bahas komponen tersebut satu persatu.

1. Resistor

Resistor adalah suatu hambatan listrik yang digunakan pada

komponen elektronika. Resistor disebut juga dengan “werstand”

disingkat dengan huruf “R” (Resistance) dan satuannya adalah ohm

(Ω), yang menemukan adalah “George Ohm” (1787-1854) seorang

ahli fisika dari Jerman.

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga

“resistensi” atau “hambatan listrik”. Suatu resistor dikatakan

memiliki hambatan satu ohm apabila resistor tersebut

menjembatani beda tegangan sebesar 1 volt dan kuat arus yang

ditimbulkan sebesar 1 ampere, atau sama dengan 6,24x1018

elektron/detik mengalir berlawanan dengan arus listrik.

Page 2: 1. Resistor

Berdasarkan bahan pembuatannya resistor terbuat dari zat

arang yang berupa bubuk dicampur dengan bahan perekat yang

dicetak pada pipa osilator, disesuaikan dengan nilai hambatan yang

dikehendaki. Pada kedua ujung diberi kawat penghantar setelah itu

ditutup dengan timah lalu dicat keras dan diberi kode gelang

warna.

Ada juga resistor yang terbuat dari kawat nikelin yang

digulungkan pada marmer atau kaca, sebelumnya kawat nikelin

dioksidasikan terlebih dahulu. Nilai hambatan resistor yang terbuat

dari arang relatif lebih rendah daripada yang terbuat dari nikelin.

Untuk yang terbuat dari arang nilai hambatannya sekitar 1/4

sampai 3 watt, sedangkan yang terbuat dari nikelin bisa sampai

ratusan watt.

Dalam rangkaian elektronika resistor memiliki fungsi sebagai

berikut:

Untuk memperkecil arus listrik

Untuk menurunkan tegangan listrik

Untuk membagi tegangan listrik

Untuk membagi tegangan listrik

Penentu frekuensi pada gelombang radio

Sebagai load atau beban

Gambar bagian-bagian resistor

Macam-macam resistor

Page 3: 1. Resistor

Berdasarkan penggunaannya resistor dapat dibagi

menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

1. Resistor tetap (statis)

Resistor yang nilainya tidak dapat berubah atau

tidak dapat diubah, karena nilainya sudah tertera dibadan

resistor dengan kode gelang warna.

Symbol resistor tetap

Cara membaca kode warna pada resistor:

Pembacaan nilai resistor bisa dilihat pada warna cincin

yang melingkupinya, biasanya 4 cinicin, 5 cincin, dan 6

cincin. Semakin banyak cincin semakin akurat.

1. Gelang pertama menunjukkan angka pertama

2. Gelang kedua menunjukkan angka kedua

3. Gelang ketiga menunjukkan jumlah nol (jika jumlah cincin

5 atau 6, gelang ketiga menunjukkan angka ketiga)

4. Gelang keempat menunjukkan nilai toleransi (jika jumlah

cincin 5 atau 6, gelang keempat menunjukkan jumlah nol

atau perpangkatan atau perkalian)

5. Gelang kelima menunjukkan nilai toleransi

6. Gelang keenam menunjukkan temperature koefisien

Kode resistor ini adalah standar manufaktur yang ditentukan

secara internasional oleh EIA (Electronic Industries Association).

Tabel kode warna resistor

Warna Gelang Pertama

Gelang Kedua

Gelang Ketiga

Gelang Keempa

t

GelangKelima

Temp. Koefisie

nHitam 0 0 0 X100

Coklat 1 1 1 x101 ± 1% 100 ppm

Merah 2 2 2 x102 ± 2% 50 ppm

Orange 3 3 3 x103 15 ppm

Page 4: 1. Resistor

Kuning 4 4 4 x104 25 ppm

Hijau 5 5 5 x105 ± 0,5%Biru 6 6 6 x106 ± 0,25%Ungu 7 7 7 x107 ± 0,1%Abu-abu 8 8 8 x108 ± 0,05%

Putih 9 9 9 x109

Emas x10-1 ± 5%Perak x10-2 ± 10%Polos ± 20%

Berikut contoh pembacaan kode gelang warna pada resistor:

Gelang

pertama

Gelang

kedua

Gelang

ketiga

Gelang

keempa

t

Gelang

Kelima

Nilai

merah kuning coklat hitam Emas 24o0Ω=2k4Ω ±

5%

coklat orange merah hitam perak 13000Ω=13kΩ ±

10%

biru hijau merah hitam Emas 65000Ω=65kΩ ±

5%

2. Resistor geser/variable

Resistor yang nilainya dapat diubah dari nol hingga

yang tertinggi dengan cara menggeser atau memutar

toggle, sehingga nilainya dapat kita tetapkan sesuai

dengan kebutuhan. Resistor ini dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis resistor yang

nilainya dapat diubah-ubah dengan cara memutar toggle

yang ada. Potensio memiliki 3 terminal, jika ketga terminal

digunakan maka akan berfungsi sebagai rangkaian pembagi,

tapi jika hanya 2 termina (bagian tengah dan salah satu sisi)

yang digunakan maka akan berfungsi sebagai variable

Page 5: 1. Resistor

resistor atau rheostat. Biasanya untuk mengatur volume dan

nada.

Simbol potensiometer

b. Trimpot

Trimpot fungsinya hampir sama dengan potensio,

hanya saja cara mengubah nilai dengan cara memutar

menggunakan obeng (sekali diubah untuk jangka waktu

tertentu).

c. Multiturn

Multiturn adalah salah satu jenis resistor variable yang

memiliki 3 kaki/terminal tapi tidak memiliki batas putaran

pada kedua arahnya. Fungsinya hampir sama dengan

potensio dan trimpot. Nilai resistannya dapat diubah dengan

menggunakan obeng.

3. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah resistor yang peka terhadap cahaya,

karena itu nilai hambatannya tergantung adanya cahaya.

Jika keadaan gelap (tanpa cahaya) maka nilai

hambatannya semakin besar sampai dengan jutaan ohm,

tapi jika keadaan terang maka nilai hambatannya menjadi

semakin kecil. LDR biasanya digunakan untuk:

Rangkaian alat penjebak pencuri.

Rangkaian alat penghitung otomatis pada sebuah

pertunjukkan.

Rangkaian alat pemadam dan lampu pada jalan.

Page 6: 1. Resistor

Simbol LDR Simbol VDR

4. NTC (Negative Temperature Coeficient)

NTC merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya

berubah karena perubahan suhu atau temperature. Jenis

ini apabila terkena suhu dingin maka nilai hambatanya

akan naik. Jika terkena suhu panas maka nilainya akan

menurun sampai nol. NTC biasanya digunakan untuk:

Alarm tanda kebakaran

Pengontrol suhu ruangan

5. PTC (Possitive Temperature Coeficient)

PTC merupakan kebalikan dari NTC, yaitu jika terkena

panas nilai hambatannya akan naik, tetapi jika keadaan suhu

dingin maka nilai hambatannya akan menurun. Biasanya

digunakan pada temperature mesin mobil.

Simbol PTC

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada

suatu rancangan selain besar hambatanya juga wattnya. Karena

resistor bekerja dengan dialiri arus AC maupun DC, maka akan

terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin

besar ukuran fisik resistor semakin besar nilai disipasinya.

Page 7: 1. Resistor

Rangkaian resistor

Kadang kala kita membutuhkan resistor dengan nilai yang

tidak ada di pasaran. Misalnya 50kΩ, lalu bagaimana cara

membuat nilai resistor sebesar 50kΩ? Caranya adalah dengan

merangkai resistor secara seri atau parallel. Berikut untuk lebih

jelasnya.

a. Rangkaian seri

Dengan menyusun resistor secara seri maka akan didapatkan

nilai hambatan yang merupakan jumlah dari nilai resistor yang

dirangkai.

Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian seri:

R = R1 + R2 + R3 +….Rn

Rangkaian resistor secara seri

b. Rangkaian parallel

Kebalikan dengan rangkaian seri, resistor yang disusun

secara parallel maka nilai hambatannya akan semakin kecil.

Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian parallel:

1Rp

= 1R1

+ 1R2

+ 1R3

+… 1Rn

Rangkaian resistor secara seri