1 - rossi sanusi · web viewbagaimana rasionya bila dibandingkan dengan perkembangan ibu hamil...
TRANSCRIPT
Rasio tenaga kesehatan perawat dan bidan di Provinsi Jambi 2007-2001.
Oleh Holani Achmad, Azwar dan Mince*)
1.Pendahuluan.
Salah satu indikator tingkat kesejahteraan hidup suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatannya. Menurut Depkes (2003), ada 3 (tiga) macam indikator derajat kesehatan yang merupakan hasil akhir program kesehatan yaitu: Indikator mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.. Khusus bagi indikator mortalitas, yang penting adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), karena tingginya AKI dan AKB, menunjukkan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan, masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi yang terjadi pada ibu hamil (Depkes, 2006).
Secara nasional, target AKB di Indonesia untuk tahun 2010 ditetapkan sebesar 40 per1000 kelahiran hidup dan untuk AKI sebesar 150 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2003). Bagaimana AKB dan AKI di Provinsi Jambi sekarang, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (2012), dilaporkan, bahwa: pada tahun 2007 dari 60.101 bayi lahir hidup ada 251 yang meninggal (AKB= 4,17 per 1000 kelahiran hidup), meningkat pada tahun 2011, yaitu dari 68.940 bayi lahir hidup ada 353 yang meninggal (AKB= 5,12 per 1000 kelahiran hidup). Kemudian untuk AKI di Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi melaporkan bahwa, pada ahun 2007 dari 60.101 bayi lahir hidup ada 54 ibu yang meninggal (AKI=89,85 per 100.000 kelahiran hidup), meningkat pada tahun 2011 dari 68.940 bayi lahir hidup pada tahun 2011 ada 77 ibu yang meninggal (AKI=111,69 per 100.000 kelahiran hidup)
Dibandingkan dengan target AKI dan AKB Nasional untuk tahun 2010, tampak bahwa berdasarkan data AKI dan AKB Provinsi Jambi diatas, AKI dan AKB di Provinsi Jambi selama 5 tahun terkahir (2007-2011), cukup bagus, karena ada dibawah target AKI dan AKB Nasional. Rendahnya AKI dan AKB di Provinsi Jambi tersebut, diduga mungkin terkait dengan semakin terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan yang melayani kesehatan ibu hamil seperti tenaga perawat dan bidan di Provinsi Jambi selama ini. Namun kebenaran dugaan kemungkinan ini perlu dianalisis melalui suatu suvei, karena hingga kini di Provinsi Jambi, belum pernah dilakukan pendataan mengenai hal tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dirasa perlu untuk melakukan pendataan tentang hal-hal yang menyangkut upaya pelayanan kesehatan ibu hamil di Provinsi Jambi, seperti antara lain: Bagaimana frekuensi distribusi tenaga bidan dan perawat di Provinsi selama 5 tahun terakhir (007-201). Bagaimana rasionya bila dibandingkan dengan perkembangan ibu hamil atau penduduk Provinsi Jambi, berapa jumlah sarana pelayanan kesehatan bagi ibu hamil yang tersedia di Privinsi Jambi serta bagaimana pertumbuhan institusi pendidikan sekolah perawat dan bidan yang ada di Provinsi Jambi selama 5 tahun terakhir (2007-2011). Semuanya perlu didata dan dianalisis guna perencanaan pembangunan kesehatan kedepan bagi Provinsi jambi yang lebih baik, efektif dan efisien..
*). Dosen Stikba Jambi
2. Ruang lingkup penelitian. .
Kajian penelitian ini mencakup gambaran tentang distribusi tenaga kesehatan bidan dan perawat, jumlah institusi tempat pendidikan bidan dan perawat, rasio bidan dan perawat berikut jumlah mahasiswa bidan dan perawatnya serta sarana tempat pelayanan kesehatan ibu hamil di Provinsi Jambi selama kurun waktu 2007-2011.
3. Tujuan.
a. Tujuan Umum Untuk mengatahui rasio dan kebutuhan tenaga perawat dan bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatannya di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
b. Tujuan khusus.
1). Untuk mengetahui distribusi tenaga bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
2). Untuk mengetahui rasio tenaga kesehatan bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
3). Untuk mengetahui jumlah institusi pendidikan bidan dan perawat serta jumlah mahasiswanya yang ada di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011. 4. Manfaat penelitian.
Diharapkan data hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perencanaan dan pengembangan sekolah perawat bidan di Jambi dalam mencetak tenaga kesehaytan yang berkualitas dan profesional serta pengembangan program pembanguan kesehatan di Provinsi Jambi khususnya yang terkait dengan program peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di Provinsi Jambi.
5. Bahan dan Cara.
a. Bahan penelitian.
Bahan penelitian yaitu semua data yang terkait dengan proses kehamilan ibu, persalinan ,masa nifas , jumlah sarana pelayanan persalinan, jumlah tenaga terkait pelayanan kesehatan ibu hamil serta sarana pendidkan perawat bidan dan jumlah mahasiswanya dikumpulkan dan diperoleh dxari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Jambi. Data yang dikumpulkan mencakup data terkait kegiatan persalinan dan
fasilitaspendukungnya selama periode 5 tahun, yaitu selama periode 2007 sampai dengan 2011.
b. Cara analisa data.
Data yang terkumpul , diolah secara manual dan diringkas serta disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Pembahasan data khususnya tentang rasio cukup tidaknya tenaga bidan dan perawat kesehatan yang tersedia di Provinsi Jambi, dikaitkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI yang tertuang dalam Ketetapan Indikator Indonesia Sehat 2010 yang diterbitkan Depkes RI tahun 2003.
6. Program dan indikator kesehatan ibu hamil.. .
a. Program pelayanan kesehatan ibu hamil.
Saat ini ada 4 pilar strategi program pembangunan kesehatan di Indonesia, yaitu: pembangunan nasional berwawasan kesehatan, profesionalisme, ,jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan desentralisasi (Depkes,2003). Berdasarkan atas 4 pilar strategi pembangunan kesehatan tersebut, maka program pembangunan kesehatan di Indonesia, dikelompokkan dalam 6 program, yaitu 1). Program lingkungan sehat, perilaku dan pemberdayaan masyarakat, 2). Program Upaya Kesehatan, 3). Program perbaikan gizi masyarakat, 4). Program xumber daya kesehatan, 5). Program obat, makanan dan bahan berbahya dan 6). Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.
Menurut pembagian program kesehatan tersebut, maka program pelayanan kesehatan ibu hamil termasuk dalam Program Upaya Kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat, kihususnya untuk meningkatkan status kesehatan reproduksi bagi wanita usia subur, termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mengetahui target pencapaian hasil pembangunan program pelayanan kesehatan bagi ibu hamil tersebut, Depkes menggunakan beberapa indikator tertentu.
c. Indikator dan targert program kesehatan ibu hamil.
Idikator menurut Green (1992), adalah variabel-variabel tertentu yang dapat mengindikasikan atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan.
Selaras dengan pengertian indikator tersebut, maka indikator yang dipergunakan Depkes (2003), untuk mengukur pencapaian target keberhasilan program kesehatan ibu hamil dan bayi di Indonesia dewasa ini adalah: Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu AKI).
d. Target program upaya kesehatan ibu hamil,
1). Angka Kematian Bayi (AKB).
AKB adalah jumlah bayi (berumur< 1 tahun) yang meninggal disuatu wilayah tertentu selama 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama dikalikan 1000. Target untuk tahun 2010 adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. 2). Angka Kematian Ibu (AKI).
AKI adalah jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Target untuk tahun 2010 adalah 150 per 100. 000 kelahiran hidup.
3). Persentase persalinan ibu hamil yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun dibagi dengan jumlah persalinan yang terjadi diwilayah dan pada tahun yang sama kali 100%. Target persalinan ibu hamil ditolong oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2010 adalah 90% .
4). Rasio bidan per 100.000 penduduk
Adalah jumlah bidan yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama kali 100.000. Target Rasio Bidan untuk tahun 2010 adalah 100 tenaga bidan per 100 000 penduduk
5). Rasio perawat per 100.000 penduduk.
Adalah jumlah perawat yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama kali 100.000 Target Rasio Perawat untuk tahun 2010 adalah 117,5 tenaga perawat per 100 000 penduduk
6). Target persentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan. Target persentase sarana kesehatan seperti Puskesmasdengan kemampuan laboratorium kesehatan untuk tahun 2010 adalah 100%
7). Target persentase Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar seperti: kandungan dan kebidana, bedah, penyakit dalam dan anak ditargetkan 100% untuk tahun 2010.
8). Targret persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas, ditargetkan 15% untuk tahun 2010.
9. Target persentase penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit, untuk tahun 2010 adalah 1,5%
7. Hasil pengumpulan data dan pembahasan.
a. Distribusi dan rasio tenaga bidan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Distribusi dan rasio tenaga bidan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011 dapat dilihat menurut tabel 1 berikut:
Tabel 1. Distribusi dan rasio tenaga bidan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Kab/Kota 2007 2008 2009 2010 2011B P R B P R B P R B P R B P R
Kerinci 151 308.291
48,91
159 328761 48,36
136 307107 44,28
176 309783 56,81
231 316409
73,0
Merangin 125 281.476
44,40
225 300857 74,78
171 317722 53,82
222 296338 74,91
222 316719
70,09
Sarolangun
148 209.851
70,5 148 221582 66,79
210 204126 102,86
135 222484 60,67
220 252623
87,08
Batanghari
138 215.336
64,08
153 222215 68,85
217 226528 95,78
205 230469 88,94
205 246107
83,29
Muarojambi
189 276.754
68,29
289 298992 96,65
300 310676 96,56
300 316878 84,67
300 350606
85,56
Tanjab Tmr
92 209.477.
43,91
92 243702 37,35
92 210219 43,76
185 205272 90,12
239 213781
111,79
Tanjab Brt
138 245.559
56,19
124 266000 46,61
151 265895 56,78
157 274401 57,21
185 285357
64,83
Tebo 91 236.057
38,55
97 246625 39,33
98 246763 39,71
156 263582 59,18
188 295349
63,65
Bungo 113 257.087
43,95
213 263224 80,91
217 263224 82,43
188 291078 64,58
227 319300
71,09
Kota Jambi
290 458.308
63,27
376 482317 77,95
485 482317 100,55
485 496960 97,59
487 541812
89,88
Total 1475 2.542.196
58,02
1878 2874295 65,33
2077 2836577
73,22
2209 2907265
75,98
2514
3138063
80,11
Sumber: Dnkes Provinsi Jambi,2012Keterangan: B= Bidan, P= Penduduk dan R~ Rasio bidan dan penduduk(per 100.000)
Berdasarkan data tabel 1 diatas tampak bahwa rasio tenaga bidan per 100.penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011, masih rendah, walaupun rata-rata rasio tenaga bidan dengan penduduk di Provinsi Jambi menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu pada tahun 2007 sebesar 58,02, meningkat menjadi 80,11 pada tahun 2011.
Bila rasio bidan dengan penduduk pada tahun 2011 ini yang besarnya 80,11 per 100.000 penduduk tersebut kita bandingkan dengan target rasio bidan dengan penduduk, yang ditetapkan Menkes.untuk Target Indonesia Sehat pada tahun 2010, yaitu sebesar 100 per 100.000 penduduk, maka rasio tenaga bidan di Jambi pada tahun 2011 yang besar rasionya baru mencapai 80,11 berarti masih kekurangan rasio tenaga bidan sebesar 19,89 per 100.000 penduduk..
Selanjutnya bila kita lihat rasio bidan dan penduduk menurut wilayah Dati II di Provinsi Jambi pada tahun 2011 menurut tabel 1 diatas, tampak bahwa Kabupaten Tebo, mempunyai rasio yang terendah, yaitu 63,65 per 100.000 penduduk , sedangkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai rasio yang tertinggi, yaitu sebesar 111, 79 (melebihi target target rasio bidan dan penduduk yang ditetapkan Menkes untuk Indonesia sehat tahun 2010, yang menargetkan rasio bidan dan penduduk sebesar 100 per 100.000 penduduk.. .
b. Distribusi dan rasio tenaga perawat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Distribusi dan rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk yang berperan dalam pelayanan perawatan kesehatan ibu hamil menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi dalam periode 2007-2011dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Distribusi dan rasio tenaga perawat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Kab/Kota
2007 2008 2009 2010 2011,51Pr P R Pr P R Pr P R Pr P R Pr P R
Kerinci 131 308.291
42,49
231 328761 70,26
320 307107 104,19
161 309783 51,97
187 316409
59,10
Merangin
114 281.476
40,50
314 300857 104,36
314 317722 98,82
314 296338 105,96
314 316719
99,14
Sarolangun
220 209.851
104,83
220 221582 99,28
211 204126 103,36
102 222484 45,84
162 252623
64,12
Batanghari
271 215.336
15,84
271 222215 119,25
204 226528 90,05
204 230469 88,51
204 246107
82,89
Muarojambi
169 276.754
61,06
169 298992 56,52
169 310676 54,39
169 316878 53,33
169 350606
48,20
Tanjab Tmr
193 209.477.
92,13
198 243702 81,24
198 210219 94,18
170 205272 8,81
186 213781
67,00
Tanjab Brt
181 245.559
73,70
181 266000 68,04
138 265895 51,90
163 274401 59,40
173 285357
60,62
Tebo 122 236.057
51,68
202 246625 81,90
152 246763 61,59
133 263582 50,45
119 295349
40,29
Bungo 171 257.087
66,51
317 263224 120,42
317 263224 120,42
250 291078 85,88
250 319300
78,29
Kota Jambi
274 458.308
59,78
614 482317 127,30
614 482317 127,30
614 496960 123,55
614 541812
133,32
Total 1846 2.542.196
72,61
2717 2874295 94,52
2637 2836577
92,96
2280 2907265
78,42
2418
3138063
77,05
Sumber: Dinkes Prov jambi 2012Keterangan: Pr= Perawat, P= Penduduk dan R~ Rasio perawat dengan penduduk
Berdasarkan data tabel 2 diatas tampak bahwa rasio tenaga perawat per 100.penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011, meningkat dari tahun ketahun, namun rata-rata rasionya masih rendah bila dibandingkan dengan rasio perawat yang ditatapkan Menkes untuk target Indonesia sehat 2010. Tampak bahwa peningkatan rata-rata rasio tenaga perawat di Provinsi Jambi cukup kecil selama 5 tahun terakhir (2007-2011), pada tahun 2007 sebesar 72,61 meningkat menjadi 77,05 pada tahun 2010.
Bila rasio perawat dengan penduduk pada tahun 2011 yang besarnya 77,05 tersebut kita bandingkan dengan target rasio bidan dengan penduduk, yang ditetapkan Menkes.untuk Target Indonesia Sehat pada tahun 2010, yaitu sebesar 117,5 per 100.000 penduduk, maka rasio tenaga perawat di Provinsi Jambi pada tahun 2011 masih kekurangan 40,45 per 100.000 penduduk.
c. Institusi pendidikan perawat dan bidan serta jumlah mahasiswanya di Provinsi Jambi.periode 2007-2011.
Dalam rangka memenuhi dan mempersiapkan kebutuhan tenaga perawat dan bidan di Provinsi Jambi, dimasa mendatang, pihak pemerintah dan swasta telah membangun beberapa institusi pendidikan tenaga bidan dan perawat yang lokasinya tersebar di seluruh Kota/Kabupaten di Provinsi Jambi. Selama periode 2007-2011 nama-nama institusi pendidikan tenaga bidan dan perawat serta jumlah mahasiswanya dilaporkan sebagai berikut::
1) Jumlah mahasiswa kebidanan menurut institusi pendidikan dan rasionya dengan penduduk Prov Jambi periode 2007-2011.
Jumlah mahasiswa kebidanan menurut nama institusi pendidikan dan rasionya per 100.000 penduduk Provinsi Jambi periode 2007-2011, dapat dilihat menurut tabel 3 berikut:
Tabel 3: Jumlah mahasiswa kebidanan menurut nama institusi pendidikan dan rasionya dengan penduduk Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Institusi pddkn
2007 2008 2009 2010 2011MB P R MB P R MB P R MB P R MB P R
Prima 150 2.542.196
5,90 372 2874295 12,94
520 2836577
18,33 530 2907265
18,23
535 3138063
17,04
Baiturahim
90 2.542.196
3,54 173 2874295 6,02 107 2836577
3,77 120 2907265
4,12 120 3138063
3,82
Kel Bunda
19 2.542.196
0,74 107 2874295 3,72 190 2836577
6,69 326 2907265
11,21
347 3138063
11,05
Budi Mulia
- - - 46 2874295 1,8 154 2836577
5,42 200 2907265
6,87 254 3138063
8,09
Amanah 46 2.542.196
1,86 191 2874295 6,64 245 2836577
8,63 356 2907265
12,24
338 3138063
10,77
Merangin
310 2.542.196
12,19
310 2874295 10,78
218 2836577
7,68 218 2907265
7,49 304 3138063
9,68
Anisah - - - - - - - - - - - - 123 3138063
3,91
Sarolangun
- - - - - - - - - - - - 19 3138063
0,60
Total 615 2.542.196
24,2 1149
2874295 39,8 1434 2836577
50,5 1750
2907265
60,2 2040
3138063
65,0
Sumber: Dinkes Prov Jambi 2012Keterangan: JMB= Jumlah mahasiswa kebidanan, RMB= Rasio mhsw kebidanan dengan pddk Prov Jambi
Menurut tabel 3 diatas, tampak bahwa selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan serta mahasiswa kebidanan di Provinsi Jambi terus meningkat. Pada tahun 2007 jumlah institusi pendidikan tenaga kebidanan hanya ada 6 buah, sedangkan pada tahun 2010 meningkat menjadi 8 buah (meningkat 33,33%).
Peningkatan institusi pendidikan ini diikuti pula dengan peningkatan jumlah mahasiswanya. Jumlah mahasiswa kebidanan, tampak meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 jumlah mahasiswa kebidanan tercatat ada 615 orang dengan rasio dengan penduduk Provinsi Jambi sebesar 24,20 yang terus meningkat pada tahun 2011 menjadi 2040 org dengan rasio 65,0.
Apabila semua mahasiswa kebidanan dengan rasio terhadap penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2007 sebesar 24,20 ini semuanya lulus pada tahun 2010 (lama pendidikan D3 yaitu 3 tahun), serta semuanya bekerja di Provinsi Jambi, maka rasio kekurangan tenaga bidan sebesar 19,89 pada tahun 2011 untuk Provinsi Jambi, akan memperoleh tambahan pemenuhan rasio kekurangan bidan sebesar 24,20. Ini artinya melebihi kebutuhan rasio tenaga bidan yang dibutuhkan di Provinsi Jambi untuk tahun 2011 sebesar 4,31 atau melebihi 21,66% kebutuhan rasio bidan terhadap penduduk Provinsi Jambi .
2). Jumlah mahasiswa keperawatan dan rasionya dengan penduduk Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Untuk melihat pertumbuhan mahasiswa keperawatan dan rasionya dengan penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011 dapat dilihat menurut tabel 4 berikut:
Tabel 4: Jumlah mahasiswa keperawatan dan rasionya per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011
Institusi pddkn
2007 2008 2009 2010 2011MP P R MP P R MP P R MP P R MP P R
Prima 150 2.542.196
5,90 191 2874295 6,64 172 2836577
6,06
117 2907265
4,02
192
3138063
6,11
Baiturahim
355 2.542.196
13,96
355 2874295 12,3 318 2836577
11,21
299 2907265
10,28
278
3138063
8,85
GAPU 250 2.542.196
9,83 286 2874295 9,95 387 2836577
13,64
287 2907265
9,87
292
3138063
0,92
Telanai Bakti
221 2.542.196
8,69 293 2874295 10,19
380 2836577
13,39
416 2907265
14,30
416
3138063
13,25
YPSBR 255 2.542.196
10,03
281 2874295 9,77 342 2836577
12,05
342 2907265
11,76
357
3138063
11,37
Setih Setio
240 2.542.196
9,44 293 2874295 10,19
380 2836577
13,39
365 2907265
12,55
442
3138063
14,08
Bina Insani
185 2.542.196
7,27 293 2874295 10,19
365 2836577
12,86
365 2907265
12,55
365
3138063
11,63
Total 165 2.542.1 65,1 199 2874295 69,3 2344 283657 82, 219 290726 75, 23 3138 74,
6 96 4 2 0 7 63 1 5 36 42 063 63
Sumber: Dinkes Prov Jambi 2012Keterangan: MP= Jumlah mahasiswa keperawatan, P= Penduduk R Rasio mhsw kebidanan dengan pddk Prov Jambi
Menurut tabel 4 diatas, tampak bahwa selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan keperawatan tidak ada penambahan. Penambahan yang tampak nyata hanya terlihat pada jumlah mahasiswanya. Jumlah mahasiswa keperawatan pada tahun 2007 tercatat ada 1656 orang dengan rasio 65,14 per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi. Namun pada tahun 2011 jumlahnya meningkat menjadi 2342 orang (dengan rasio 74,63 per 100.000 penduduk).
Apabila rasio mahasiswa keperawatan pada tahun 2007 ini, yang besar rasionya mencapai 65,14 per 100.000 penduduk Provinsi Jambi, semuanya lulus pendidikan S1 selama 5 tahun pada tahun 2011 dan semuanya bekerja di Provinsi Jambi, maka rasio kekurangan tenaga perawat untuk tahun 2011 yang rasionya sebesar 40,45 akan terpenuhi rasio lulusan perawat pada tahun 2011 sebesar 65,14. Ini artinya, Provinsi Jambi pada tahun 2011 akan kelebihan tenaga keperawatan dengan besaran rasio 1,61 atau 3,98% dari target rasio perawat yang ditetapkan Depkes dengan rasio sebesar 117,5 per 100.000 penduduk.
d. Jumlah dukun dan dukun bermitra menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011
Jumlah dukun dan dukun bermitra menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011, dapat dilihat menurut tabel 6 berikut:
Tabel 6. Jumlah dukun dan dukun bermitra menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011,
Kab/Kota 2007 2008 2009 2010 2011J P R J P R J P R J P R J P R
Kerinci D 0 308.291
0 0 328761
0 161 307107
52,42
167 309783
53,90
162 316409
51,19
DSM 0 308.291
0 0 222215
0 47 307107
15,30
116 309783
37,44
56 316409
17,71
DBM 0 308.291
0 0 222215
0 114 307107
37,12
105 309783
33,89
106 316409
33,5
Merangin D 535 281.476
190,o6
535 300857
177,85
480 317722
151,07
480 296338
161,97
480 316719
151,7
DSM 377 281.476
133,93
377 300857
125,30
183 317722
57,59
268 296338
90,43
268 316719
84,61
DBM 158 281.476
56,13
158 300857
52,51
297 317722
93,47
212 296338
71,53
212 316719
66,93
Sarolanagun
D 393 209.851
187,27
393 221582
177,36
393 204126
143,53
170 222484
.53,93
323 252623
.127,865
DSM 262 209.851
124,85
262 221582
118,24
262 204126
128,35
125 222484
56,20
169 252623
66,89
DBM 131 209.851
62,42
31 221582
13,99
131 204126
64,17
45 222484
20,22
154 252623
60,96
Batanghari
D 208 215.336
96,59
208 222215
93,60
208 226528
91,85
208 230469
90,25
208 246107
84,51
DSM 0 215.336
0 0 222215
0 151 226528
66,65
151 230469
65,51
151 246107
61,35
DBM 208 215.336
96,59
208 222215
93,60
57 226528
25,16
57 230469
24,73
57 246107
23,16
Muarojambi
D 434 276.754
156,71
434 298992
145,15
358 310676
115,23
358 316878
112,97
358 350606
102,10
DSM 358 276.754
129,35
258 298992
86,28
143 310676
46,02
143 316878
45,12
143 350606
57,06
DBM 76 276.754
27,46
176 298992
58,87
215 310676
69,20
215 316878
69,20
215 350606
61,32
Tanjab Tmr
D 228 209.477.
108,84
228 243702
93,55
132 210219
62,79
268 205272
130,55
270 213781
126,62
DSM 125 209.477.
59,67
125 243702
51,29
125 265895
47,01
114 205272
55,53
201 213781
84,02
DBM 103 209.477.
49,17
103 243702
42,26
107 265895
40,24
154 205272
75,02
69 213781
32,27
Tanjab Brt
D 169 245.559
67,68
169 266000
63,39
157 265895
59,04
228 274401
83,09
127 285357
44,50..
DSM 169 245.559
68,82
169 266000
63,53
157 265895
59,04
228 274401
83,09
127 285357
44,50
DBM 0 245.559
0 0 266000
0 0 265895
0 0 274401
0 0 285357
0
Tebo D 396 236.057
167,75
396 246625
160,56
538 246763
218,02
439 263582
166,56.
427 295349
.144,54
DSM 265 236.057
112,26
265 246625
107,45
411 246763
166,55
326 263582
123,65
347 295349
117,58
DBM 131 236.057
55,49
131 246625
53,11
127 246763
51,46
113 263582
42,87
80 295349
27,08
Bungo D 144 257.087
56,01
144 263224
54,70
144 263224
54,70
36 291078
12,36
109 319300
34,13
DSM 52 236.057
22,02
52 263224
19,75
52 263224
19,75
36 291078
12,36
53 319300
16,59
DBM 92 236.057
38,97
92 263224
34,95
92 263224
34,95
0 291078
0 56 319300
17,58
Kota Jambi
D 114 458.308
24,87
114 482317
23,63
114 482317
23,63
16 496960
3,21 43 541812
7,93
DSM 0 458.308
0 0 482317
0 0 482317
0 8 496960
1,60 29 541812
5,35
DBM 114 458.308
24,87
114 482317
23,63
114 482317
23,63
8 496960
1,60 14 541812
2,58
Total D 2621 2.542.196
103,09
2621 2874295
91,18
2388 2836577
84,18
2365 2907265
81.34
2507 3138063
79,89
DSM 1608 2.542.196
63,25
1608 2874295
55,94
1531 2836577
53,97
1515 2907265
52,11
1544 3138063
49,20
DBM 1013 2.542.196
39,84
1013 2874295
35,24
2388 2836577
84,18
850 2907265
29,23
1373 3138063
43,75
Sumber: Dinkes Prov Jambi Keterangan : D=Dukun, DSM= Dukun Sudah Mitra DBM= Dukun Belum Mitra J= Jumlah , P= Penduduk, R=Rasio dgn 100 ribu penduduk
Menurut data tabel 6 diatas tampak bahwa jumlah dukun di Provinsi Jambi pada tahun 2007 tercatat ada 2621 dukun (dengan rasio 103,09 per 100.000 penduduk) . Dari 2621 tersebut ada 1608 (61,35%) dukun yang sudah bermitra dengan petugas kesehatan (dengan rasio 63,25 per 100.000 penduuduk). Sedangkan sisanya sebanyak 1013 dukun (38,64%) belum bermitra dengan petugas kesehatan dengan rasio 39,84 per 100.000 penduduk). Jumlah dukun di Provinsi Jambi ini terus menurun dari tahun ketahun selama periode 2007-2011, sehingga pada tahun 2011 jumlahnya hanya ada 2507 dukun dengan rasio terhadap penduduk sebesar 103,09, dengan jumlah dukun yang bermitra sebanyak 1544 (61,58%) dengan rasio terhadap penduduk sebesar 29,20.
Sisanya dukun yang belum bermitra dengan petugas kesehatan ada 963 dukun atau 38,41%. dengan rasio terhadap penduduk sebesar 43,75 Selama 5 tahun terakhir (2007-2011) tampak ada penurunan jumlah dukun sebanyak 114 dukun atau 4,34%.(jumlah dukun pada 2007 ada 2621 org dan pada tahun 2011 hanya ada 2507 org). Pada tabel 6 juga tampak bahwa , jumlah dukun yang belum bermitra dengan petugas kesehatan juga menunjukkan penurunan , yaitu dari 61,35% pada tahun 2007 menurun menjadi 39,84% pada tahun 2011.
e.Jumlah desa dan bidan desa menurut Kota/Kabupaten Provinsi Jambi periode 2007-20011.
Jumlah desa dan bidan desa menurut Kota/Kabupaten Provinsi Jambi periode 2007-20011, dapat dilihat menurut tabel 7 berikut:.
Tabel 7. Jumlah desa dan bidan desa menurut Kota/Kabupaten Provinsi Jambi periode 2007-20011.
Kab/Kota 2007 2008 2009 2010 2011J P R J P R J P R J P R J P R
Kerinci Desa 209 308.291
.. 209 328761
.. 209 307107
.. 209 309783
.. 209 316409
..
ABD .. 308.291
.. .. 222215
.. 60 307107
19,53
80 309783
25,82
121 316409
38,24
NBD .. 308.291
.. 222215
.. 193 307107
62,84
129 309783
41,64
88 316409
27,81
Merangin Desa 213 281.476
.. 213 300857
.. 213 317722
.. 213 296338
.. 213 316719
..
ABD .. 281.476
.. .. 300857
.. 182 317722
57,28
142 296338
47,91
126 316719
39,78
NBD .. 281.476
.. .. 300857
.. 31 317722
9,75 71 296338
23,95
87 316719
27,46
Sarolanagun
Desa 146 209.851
.. 146 221582
.. 146 204126
.. 146 222484
.. 146 252623
..
ABD .. 209.851
.. .. 221582
.. 104 204126
50,94
92 222484
41,35
143 252623
56,60
NBD .. .. .. 221582
.. 42 204126
20,57
54 222484
24,27
53 252623
20,97
Batanghari
Desa 152 215.336
.. 152 222215
.. 152 226528
.. 152 230469
.. 152 246107
..
ABD .. 215.336
.. 152 222215
.. 112 226528
49,44
148 230469
64,21
152 246107
61,76
NBD .. 215.336
.. .. 222215
.. 40 226528
17,65
4 230469
1,73 0 246107
0
Muarojambi
Desa 151 276.754
.. 151 298992
.. 151 310676
.. 151 316878
.. 151 350606
..
ABD .. 276.754
.. 134 298992
.. 134 310676
43,13
134 316878
43,13
134 350606
38,21
NBD .. 276.754
.. .. 298992
.. 17 310676
5,47 17 316878
5,47 17 350606
4,84
Tanjab Tmr
Desa 93 209.477.
.. 93 243702
.. 93 210219
.. 93 205272
.. 93 213781
..
ABD .. 209.477.
.. .. 243702
.. 93 265895
34,97
89 205272
43,35
91 213781
42,56
NBD .. 209.477.
.. .. 243702
.. 0 265895
0 4 205272
1,94 2 213781
0,95
Tanjab Brt
Desa 70 245.559
.. 70 266000
.. 70 265895
.. 70 274401
.. 70 285357
..
ABD 63 245.559
.. 63 266000
.. 63 265895
23,69
63 274401
22,95
63 285357
22,07
NBD .. 245.559
.. .. 266000
.. 63 265895
23,69
63 274401
22,95
63 285357
22,07
Tebo Desa 105 236.057
.. 105 246625
.. 105 246763
.. 105 263582
.. 105 295349
..
ABD .. 236.057
.. .. 246625
.. 49 246763
19,85
49 263582
18,59
49 295349
16,59
NBD .. 236.057
.. .. 246625
.. 56 246763
22,69
56 263582
21,64
56 295349
18,96
Bungo Desa 147 257.087
.. 147 263224
.. 147 263224
.. 147 291078
.. 147 319300
..
ABD 132 236.057
.. 132 263224
50,14
132 263224
50,14
124 291078
42,60
132 319300
41,34
NBD .. 236.057
.. 15 263224
5,69 15 263224
5,69 23 291078
7,90 15 319300
4,69
Kota Jambi
Desa 63 458.308
.. 63 482317
.. 63 482317
.. 63 496960
.. 63 541812
..
ABD 16 458.308
.. 16 482317
33,16
16 482317
33,16
16 496960
3,21 16 541812
2,95
NBD 47 458.308
.. 47 482317
9,74 47 482317
9,74 62 496960
12,47
47 541812
8,67
Total Desa 1339 2.542.196
.. 1339 2874295
.. 1339 2836577
.. 1339 2907265
.. 1339 3138063
..
ABD .. 2.542.196
.. .. 2874295
.. 946 2836577
33,35
922 2907265
31,71
1027 3138063
32,72
NBD .. 2.542.196
.. .. 2874295
.... 393 2836577
13,90
417 2907265
14,34
312 3138063
9,942
Sumber: Dinkes Prov 2012Ket: ABD= Ada bidan desa, NBD= Non bidan desa, P= Persentase (%),, .. = tdk ada data
Dari data tabel 7 diatas, tampak bahwa persentase desa yang mempunyai bidan desa masih rendah. Data pada 3 tahun terakhir (2009-2011), tampak bahwa pada tahun 2009 dari 1339 desa yang ada di Provinsi Jambi, hanya ada 946 desa (70,64%) yang mempunyai bidan desa, sisanya 393 desa (29,36) belum memiliki bidan desa. Selanjutnya bila kita lihat rasio bidan desa dengan penduduk di Propinsi Jambi selama 3 tahun terakhir (2009-2911) tampak bahwa rasio bidan desa pada tahun 2009 rasionya sebesar 33,35 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2011 rasionya menurun sedikit menjadi 32,72 per 100.000 penduduk. 8. Kesimpulan dan saran.
a. Kesimpulan
1). Rasio Bidan terhadap penduduk.
Rasio bidan dengan penduduk di Provinsi Jambi pada tahun 2011 baru mencapai 80,11 per 100.000 penduduk, berarti masih kekurangan rasio tenaga bidan sebesar 19,89 per 100.000 penduduk atau bila kita bandingkan dengan rasio Ketetapan Menkes untuk Target Indonesia Sehat pada tahun 2010, yaitu sebesar 100 per 100.000 penduduk, .
2). Rasio perawat terhadap penduduk
Rasio perawat dengan penduduk di Provinsi Jambi pada tahun 2011 baru mencapai 77,05 per 100.000 penduduk, berarti masih kekurangan rasio tenaga perawat sebesar 40,45 per 100.000 penduduk bila dibandingkan dengan rasio Ketetapan Menkes untuk Target Indonesia Sehat pada tahun 2010, yaitu sebesar 117,5 per 100.000 penduduk, .
3). Institusi pendidikan dan mahasiswa kebidanan
Selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan serta mahasiswa kebidanan di Provinsi Jambi terus meningkat. Melalui pendidikan kebidanan ini, pada tahun 2011 untuk Provinsi Jambi, akan memperoleh tambahan pemenuhan rasio kekurangan bidan sebesar 24,20 (bila semua mahasisw kebidanan angkatan tahun 2007 lulus). Ini berarti melebihi kebutuhan rasio tenaga bidan di Provinsi Jambi untuk tahun 2011 sebesar 4,31 atau sebesar 21,66%..
4). Institusi pendidikan dan mahasiswa keperawatan
Selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan keperawatan di Provinsi Jambi tidak meningkat, kecuali dengan jumlah mahasiswanya.. Melalui pendidikan keperawatan ini pada tahun 2011 Provinsi Jambi, akan memperoleh tambahan rasio kekurangan perawat sebesar 65,14 (bila semua mahasiswa keperawatan angkatan tahun 2007 lulus). Ini berarti melebihi kebutuhan rasio tenaga bidan di Provinsi Jambi untuk tahun 2011 sebesar 1,61 atau sebesar 3,98%.
. 5).Rasio dukun terhadap penduduk..
Rasio dukun terhadap penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2010 terus menurun dari tahun ketahun. Pada tahun 2007 jumlah dukun di Provinsi Jambi ada 2621 dukun dengan rasio terhadap penduduk sebesar 103,09, menurun menjadi 2507 dukun dengan rasio terhadap penduduk sebesar 103,09 (menurun 4,34%). Penurunan ini diikuti pula oleh penurunan persentase jumlah dukun yang bermitra dengan petugas kesehatan yaitu dari 61,58% pada tahun 2007 menurun menjadi 38,41% pada tahun 2011. 6). Persentase desa yang memiliki bidan
Sampai dengan tahun 2011, dari 1339 desa yang ada di Provinsi Jambi, hanya ada 946 desa (70,64%) yang mempunyai bidan desa, sisanya yaitu 393 desa (29,36%) belum memiliki bidan desa.. Rasio bidan desa terhadap penduduk pada tahun 2009 sebesar 33,35 per 100.000 penduduk menurun rasionya pada tahun 2011 menjadi 32,72 per 100.000 penduduk. Terdapat ketimpangan distribusi tenaga bidan di Provinsi Jambi
antara dikota dengan di desa, sehingga untuk keseimbangan distribusinya perlu ada peninjauan dan pengaturan kembali.
b. Saran.
1). Mengingat institusi pendidikan kebidanan dan keperawatan di Provinsi Jambi pada tahun 2011 diperhitungkan sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan tenaga bidan dan perawat di Provinsi Jambi, maka institusi pendidikan kebidanan dan keperawatan di Provinsi Jambi kedepan, perlu memikirkan kemana lulusan tenaga bidan dan perawat akan disalurkan tenaganya.
2). Untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga bidan di Provinsi Jambi antara di kota dengan di desa, maka untuk keseimbangan distribusinya perlu ada peninjauan dan pengaturan kembali oleh Pemda setempat terhadap penempatan tenaga bidan di Provinsi Jambi.
3). Untuk mencegah semakin menurunnya dukun bermitra di Provinsi Jambi, kiranya perlu, dilakukan pembinaan kemitraan dukun secara efektif di Provinsi Jambi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
9. Ucapan terima kasih.
Atas berhasilnya dilakukan penelitian ini, kami penulis, mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman di Dinkes Provinsi Jambi yang telah membantu memberikan data yang diperlukan kepada penulis. Ucapan terima kasih secara khusus juga penulis sampaikan kepada Bpk dr Fadlan Maalip Ketua Yayasan Pendidikan STIKBA Jambi yang telah memotivasi dan mendanai terlaksananya penelitian ini.
.Jambi, 28 Juni 2011
Holani Achmah, Azwar dan Mince