1 statistik, deskriftif,bivariat & multivariat
DESCRIPTION
statistikTRANSCRIPT
Mata Kuliah
Statistik Terapan
Dosen
Gunawan Yusuf, S.Tp,M.Kes
1
TEORI SEDERHANA PROSEDUR PEMILIHA UJI HIPOTESIS
2
A. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif membawa anda pada pemahaman tentang karakteristik data yang anda miliki.
Statistik deskriptif ini selalu mendahui statistik analitis
Karena pentingnya statistik deskriptif ini para ahli selalu mengatakan : Know your data, what kind of data you have !
3
Berikut catatan utama terkait dengan statistik deskriptif
1. Variabel kategorik
Berkaitan dengan gambaran kategorik satu set data dengan skala pengukuran kategorik, anda mengenal istilah jumlah atau frekuensi setiap kategori (n) dan persentase tiap kategori (%) yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
4
n %
Jenis kelaminLaki-lakiPerempuanTingkat PendidikanRendahSedangTinggi
2228
102515
4456
205030
Total 40 100
5
2. Variabel Numerik Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set
data dengan skala pengukuran numerik , anda mengenal dua parameter yang lazim digunakan , yaitu parameter pengukuran pemusatan dan parameter pengukuran penyebaran.
Parameter untuk ukuran pemusatan yaitu : mean, median dan modus
Paremeter untuk ukuran penyebaran yaitu : standar deviasi varians, koefisien varians, interkuartil, range dan minimum-maksimum
6
Data variabel dengan skala pengukuran numerik umumnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik (distogram dan plots)
7
Statistik Analisis Bivariat
8
Pemilihan Uji Hipotesias
Pertanyaan yang biasa muncul• Uji hipotesis apa yang akan dipakai untuk set data
yang dimiliki ?
Jawabnya • Anda menggunakan uji hipotesis yang sesuai• Uji hipotesis yang sesuai akan membawa kita pada
pengambilan keputusan yang sahih.
9
Untuk menggunakan uji hipotesis yang sesuai perlu dipertimbangkan beberapa langkah :
1.Tentukan variabel yang dihubungkan
2.Tentukan jenis uji hipotesis yang digunakan apakah komparatif atau korelatif
3.Identifikasi variabel yang digunakan apakah numerik atau kategorik
10
4. identivikasi apakah berpasangan atau tidak berpasangan
5. Tentukan jumlah kelompok atau menentukan jenis tabel
Bila jenis hipotesis komparatif numerik berpasangan maka tentukan banyak kelompoknya
Bila jenis komparatif kategorik tidak berpasangan tentukan jenis tabel BxK
Bila jenis kategorik kompatratif berpasangan tentukan prinsip P x K
11
Anda dapat menentukan uji Hipotesis Bivariat dengan syarat anda harus memahami 7 istilah :
1. Skala pengukuran veriabel :Kategorik atau Numerik
2. Jenis hipotesis : Komparatif atau Korelasi
3. Masalah skala pengukuran : Numerik atau kategorik
4. Berpangan atau tidak berpasangan
5. Jumlah kelompok : 2 klp atau >2 klp
6. Syarat uji parametrik dan non parametrik
7. Prinsip tabel B x K dan P x K
12
Dalam menentukan uji hipotesis yang digunakan ada 7 prinsip yang harus di pahami yaitu :
1. Skala pengukuran variabel skala ini dibagi menjadi 2 yaitu kategorikal dan Numerik
Kategorikal 2 macam :
Kategorik nominal …….. Sederajat …..sex
kategorik ordinal …Bertingkat …..Pendidikan
13
Numerik
Numerik Interval ……… suhu tubuh
Numerik Rasio …….. Kadar gula darah
2. Jenis Hipotesis terdiri dari :
Komparatif …… Hubungan (perbandingan)
Korelasi …….. Korelasi
Contoh pertanyaan komparatif ;
Apakah terdapat hubungan antara perokok dengan kejadian kanker paru
14
Contoh pertanyaan Korelasi;
Berapa besar korelasi antara kadar gliserida darah dengan kadar gula darah
3. Masaalah Skala Pengukuran terdiri dari 2 yaitu :
Numerik : variabel yang cari numerik dengan numerik
Kategorik variabel yang dicari asosiasinya adalah kategorik dengan kategorik
15
Untuk hipotesis komparatif :
yang dimaksud dengan masalah skala kategorikal adalah bila variabel yang dicari asosiasinya adalah veriabel kategorik
Yang dimaksud masalah skala numerik adalah bila variabel yang dicari asosiasi adalah variabel numerik dengan variabel numerik
16
Untuk hipotesis korelatif
yang dimaksud dengan masalah kategorikal adalah bila salah satu variabel yang dicari asosiasinya adalah veriabel kategorik dengan variabel kategorik
Untuk hipotesis korelatif yang dimaksud dengan masalah numerik adalah bila variabel yang dicari asosiasinya adalah veriabel numerik dengan variabel numerik
17
Mengidentifikasi jenis analisis bivariat dengan menentukan skala pengukuran variabel
Jenis Hipotesis
Variabel yang dicari asosiasinya istilah
Variabel 1 Variabel 2
Hipotesis komparatif
Kategorik Kategorik Komp. Kategorik
Kategorik Numerik Komp. numerik
Numerik Numerik
Hipotesis Korelatif
Kategorik Kategorik Korelatif Kategorik
Kategorik Numerik Korelatif kategorik
Numerik Numerik Korelatif Numerik
18
4&5. Berpasan atau tidak berpasangan dan jumlah kelompok
Contoh anda mengukur tekanan darah subyek penelitian . Subyek penelitian tersebut berasal dari dua kelompok yaitu daerah rural dan urban
Pasangan : Tidak berpasangan
Jumlah : 2 kelompok ( urban dan rural
19
Contoh 2. Ada sekolompok mahasiswa yang diukur berat badannya 2 kali yaitu pada bulan januari 2010 dan bulan pebruari 2010
Bersadarkan pasangan : berpasangan karena individu dari kelompok data adalah individu yang sama
Berdasarkan kelompok ; 2 kelompok yaitu BB mhs pada bulan januari dan bulan pebriari.
Dikatakan berpasangan karena dua atau lebih data berasal dari individu yang sama baik karena pengukuran yang ber beda atau meching
20
6. Syarat uji parametrik dan non parametrikUji Parametrik : Dalam melakukan uiji parametrik terdapat 3 syarat
yang harus diperhatikan 1. Uji parametrik hanya dapat digunakan dengan
skala pengukuran numerik2. Veriabel niumerik tersebut harus memiliki
sebaran data normal3. Varian s data (a). Kesamaan varians tidak menjadi syarat untuk
uji kelompok yang berpasangan (b) Untuk 2 kelompok, varian s data boleh sama
juga boleh berbeda (c) Untuk >2 kelompok, varian s data harus sama
21
Uji Nonparametrik :Uji nonparametrik digunakan untuk keadaan sebagai
berikut :1. Jika masalah skala pengukuran variabel adalah
kategorik (ordinal dan nominal)2. Jika data dengan masalah skala pengukuran
numerik tetapi tidak memenuhi syarat untuk uji parametrik(misalnya distribusi data tidak normal). Maka dilakukan uji nonparametrik yang merupakan alternatif dari uji parametrik.
22
Alternatif uji t berpasangan adalah uji wilcoxon
Alternatif uji t tidak berpasangan adalah uji Mann-Whitney
Alternatif uji repited anova adalah uji fridman
Alternatif uji one way ANOVA adalah uji kruskal Wallis
23
Bagai mana anda mengetahui set data anda memiliki distribusi normal ?
Untuk mengetahui itu set data normal atau tidak dengan menggunakan dua metode yaitu metode deskriftif metode analitis
24
Metode untuk mengetahui suatu set data memiliki distribusi normal atau tidak
Metode
Deskriftif
Parameter Kriteria sebaran data dikatakan normal
ket
Koefisien varian Nilai koefisien varian < 30 %
Rasio skewness Nilai skewness -2 s/d 2
Rasio lurtosis Nilai rasio kurtosis -2s/d 2
Histgram Simetris tdk miring kiri maupun kanan, tdk terlalu tinggi atau terlalu rendah
Box plot Simetris medisn tepat ditengah, tdk ada outlier atau nilai ekstrim
Normal Q-Q plots Data menyebar sekitar garis
Detrended Q-Q plots
data
Analitik Kolmogorof-Smirnof
Nilai kemaknaan (p)>0.05 U” sampel besar(>50)
Shapiro-wilk Nilai kemaknaan (p)>0.05 U” sampel kecil <50
25
Bagai mana mengetahui dua buah data atau lebih mempunyai varian yang atau tidak ?
Uji varians (Levenes”s test) digunakan untuk mengetahui apakah dua atau lebih kelompok data mempunyai varians yang sama atau tidak .
Jika uji varian menghasilkan nilai p > 0,05, maka varians data yang duji adalah sama.
26
7. Tabel B X K dan prinsip PXK
B = baris …… independen
K = kolom ….. Dependen
P = pengulangan
K = kategori
27
Tabel B X K digunakan untuk hipotesis komparatif kategorik tidak berpasangan.
Tabel P X K digunakan untuk hipotesis komparatif kategorik berpasangan
28
Apa yang dimaksud dengan tabel B X K ?B adalah singkatan dari BarisK adalah singkatan dari kolom
Pada baris (B) umumnya diletakkan variabel independen /bebas.
Pada kolom (K) diletakkan variabel dependen/ terikat
29
Jenis tabel ditentukan oleh jumlah baris dan kolomnya, jika jumlah baris ada 3 dan kolom 3, maka tabel tsb disebut tabel 3 x 3.
30
Contoh B x K (3 x 3)
Tingkat pendidikan
Rendah Sedang Tinggi
Tingkat pendidikan
rendah a b c
Sedang d e f
Tinggi g h i
31
Apa yang dimaksud dengan prinsip P x K ?
P adalah singkatan dari pengulangan
K adalah singkatan dari kategori
Jenis prinsip P x K ditentukan oleh jumlah pengulangan dan kategori jika jumlah pengulangan ada 2 dan kategori ada 2, maka prinsip tersebut disebut 2 x 2
32
Contoh prinsip P x K (2 x 2 )
Pengetahuan Sebelum penyuluhan
Total
Pengetahuan
Sesudah penyuluhan
Baik buruk
baik a b a + b
buruk c d c + d
Total a + c b + d
33
Pengulangan ada 2 karena pengetahuan diukur 2 kali yaitu sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan
Kategori ada dua karena variabel pengetahuan dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu baik dan buruk
34
Dengan demikian :Bila pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
dan kategori variabel sebanyak 2 kategori. Maka prinsip P x K yang terjadi adalah 3 x 2
Bila pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali dan kategori variabel sebanyak 3 kategori. Maka prinsip P x K yang terjadi adalah 2 x 3
35
Ingat !!!Sebelum melangkah lebih jauh, sudahkah anda
memahami 7 istilah ini :1. Skala pengukuran : Kategorik dan numerik2. Jenis hipotesis : komparatif atau korelatif3. Masalah skala pengukuran : numerik atau
kategorik4. Pasangan : berpasangan atau tidak
berpasangan5. Jumlah kelompok : 2 kelompok atau > 2
kelompok6. Syarat uji parametrik dan nonparametrik7. Tabel B x K dan prinsip P x K
36
PENUGASAN
SILAHKAN ANADA MENGAMBIL SEBUAH JUDUL PENELITIAN LALU ANALISIS
DENGAN BERPODOMAN PADA 7 PRINSIP DIATAS
37