1. sterilisasi ryan

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam abad 18 manusia mensterilkan medium dengan cara mendidihkan medium tersebut dalam selang waktu tertentu. Dengan cara tersebut mikroba-mikroba dapat mati. Cara ini dipakai oleh Spallanzani untuk membuktikan tidak mungkinnya teori abiogenesis. Seperti yang telah disebutkan di atas, beratus-ratus tahun pun bangsa Arab telah menemukan bahwa dalam mencegah infeksi luka dapat dibakar menggunakan logam yang membara. Yang dapat dipahami adalah sterilisasi telah ada dari zaman dahulu kala, hanya saja cara sterilisasinya tidak seperti sekarang. Maka, dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat di dalam laboratorium Mikrobiologi. Dan untuk mengetahui teknik sterilisasi dan alat-alat tersebut dan fungsi dari sterilisasi dalam mikrobiologi. Media pembiakan mikroba tentunya harus steril. Selain steril pembiakan media dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi unsur atau zat hara. Selain itu pula dibutuhkan 1

Upload: distika-adhi-pratama

Post on 22-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Sterilisasi Ryan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam abad 18 manusia mensterilkan medium dengan cara mendidihkan medium

tersebut dalam selang waktu tertentu. Dengan cara tersebut mikroba-mikroba dapat

mati. Cara ini dipakai oleh Spallanzani untuk membuktikan tidak mungkinnya teori

abiogenesis.

Seperti yang telah disebutkan di atas, beratus-ratus tahun pun bangsa Arab telah

menemukan bahwa dalam mencegah infeksi luka dapat dibakar menggunakan logam

yang membara. Yang dapat dipahami adalah sterilisasi telah ada dari zaman dahulu

kala, hanya saja cara sterilisasinya tidak seperti sekarang. Maka, dilakukanlah

percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta

fungsi dan prinsip kerja setiap alat di dalam laboratorium Mikrobiologi. Dan untuk

mengetahui teknik sterilisasi dan alat-alat tersebut dan fungsi dari sterilisasi dalam

mikrobiologi.

Media pembiakan mikroba tentunya harus steril. Selain steril pembiakan media dalam

laboratorium memerlukan medium yang berisi unsur atau zat hara. Selain itu pula

dibutuhkan lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara

digunakan untuk pertumbuhan, sintetis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan

penggerakan mikroorganisme. Pada umumnya, media biakan berisi air, sumber energi,

zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, oksigen, fosfat, hidrogen serta unsur-

unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan

faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau noleotida.

Praktikum ini dilakukan untuk mempelajari macam-macam medium, cara-cara

pembuatan dari beberapa medium mengetahui bahan-bahan yang digunakan serta

komposisi dan fungsi masing-masing bahan tersebut dalam membantu pertumbuhan

1

Page 2: 1. Sterilisasi Ryan

mikroorganisme tersebut. Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan bakteri dan jamur

dari medium yang dibuat.

1.2 Tujuan Praktikum

a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses sterilisasi

b. Untuk memahami macam-macam sterilisasi.

c. Untuk mengetahui fungsi sterilisasi.

2

Page 3: 1. Sterilisasi Ryan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat-alat Dalam Sterilisasi

Nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau

menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada

alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya

digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak

digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan termasuk dalam praktikum

mikrobiologi (Waluyo, 2007).

Adapun alat-alat yang biasa dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara lain:

1. Mikroskop Cahaya (Brightfield Mikroscope)

Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan

mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter

lebih kecil dari 0,1 mm.

2. Autoclave

Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang

digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan

yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC

(250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap

inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan

biasanya 15 menit untuk 121oC.

3. Inkubator (Incubator)

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang

terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran

suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10 – 70oC.

3

Page 4: 1. Sterilisasi Ryan

4. Hot plate stirrer dan Stirrer bar

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk

menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat

dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses

homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic

stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L,

dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai

425oC.

5. Colony counter

Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah

diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut

dilengkapi dengan skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan

pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai

dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

6. Biological Safety Cabinet

Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF)

adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola

pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV

beberapa jam sebelum digunakan.

7. Mikropipet (Mikropippete) dan Tip

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,

biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya

mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette)

antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya

tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. Dalam

penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.

8. Cawan Petri (Petri Dish)

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium

dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.

Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa

berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15 – 20 ml, sedangkan cawan

berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

4

Page 5: 1. Sterilisasi Ryan

9. Tabung reaksi (Reaction Tube/Test Tube)

Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan

menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup

tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil.

Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk

menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants

agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media

yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak

terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena

memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan

berkisar 10 – 12 ml tiap tabung.

10. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat

digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media,

menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Terdapat

beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml,

50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya.

11. Gelas ukur (Graduated Cylinder)

Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur

memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur

volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung

larutan.

12. Tabung Durham

Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil

dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme

pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus

terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

13. Jarum Inokulum

Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan

ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum

sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk

lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang

5

Page 6: 1. Sterilisasi Ryan

berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok

untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok

digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).

(Waluyo, 2007)

Kita dapat memahami andai kata medium dan alat-alat yang digunakan dalam inokulasi

tidak steril. Maka kita tidak akan memperoleh peliharaan bakteri yang diinginkan. Maka

langkah-langkah pertama yang harus kita ambil sebelum kita mengadakan inokulasi

ialah mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat perlengkapan (Dwidjoseputro,

1998).

Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang

menggunakan atau merusak atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang

dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua kuman

atau bentuk hidup terutama mikroorganisme disebut sterilisasi (Waluyo, 2007).

Ada banyak pilihan cara sterilisasi yang berbeda. Namun yang penting adalah

bagaimana menetapkan bahwa produk artinya dinyatakan sudah steril dan aman

digunakan pasien. Suatu produk dapat disterilkan melalui cara sterilisasi akhir

(Thermal-Sterilisation) atau dengan cara aseptis (Aseptic Processing). Cara sterilisasi

yang dapat dilakukan untuk mendapatkan produk steril, yaitu:

1. Terminal Sterilisasi (sterilisasi akhir)

2. Aceptic prosessing

(Lukas, 2006)

Ada beberapa teknik yang diperlukan untuk sterilisasi peralatan mikrobiologi, seperti:

gelas, alat potion, cawan atau larutan. Bahan-bahan kimia dan tanaman. Ada beberapa

macam sterilisasi, dimana yang harus digunakan tergantung alat dan bahannya.

Beberapa jenis sterilisasi antara lain:

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering

Metode ini hanya digunakan untuk alat-alat gelas dan peralatan yang terbuat dari

logam atau bahan lain yang tidak rusak dalam temperatur tinggi. Alat-alat yang

6

Page 7: 1. Sterilisasi Ryan

berisi kapas, kertas, atau plastik tidak dapat disterilkan dengan metode ini. Pisau,

scalpel dan pinset juga tidak boleh disterilkan dengan cara ini karena dapat

menyebabkan alat tersebut mengalami ketumpulan.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah

Metode sterilisasi ini memakai alat bernama Autoclave yang bekerja dengan

tekanan uap. Standar teknik untuk sterilisasi 121oC selam 15-20 menit. Setelah

15-20 menit, clave pembuka dibuka pelan-pelan tekanan uap di dalam Autoclave

lama-lama akan sama dengan tekanan atmosfer. Pembukaan clave pembuang

yang tergesa-gesa dapat menyebabkan cairan atau media yang ada didalam botol

atau Erlenmeyer tumpah keluar. Penggunaan Autoclave lebih dari 20 menit

dapat merusakan bahan-bahan kimia yang ada didalam media.

3. Sterilisasi radiasi

a. Ultra Violet

Ultra violet merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang 100 - 400mm dengan efek optimal pada 254mm. Sumbernya dari

lampu uap materi dengan daya tembus hanya 0,01 - 0,02mm radiasi pada

sterilisai ruangan untuk penggunaan antiseptis.

b. Ion

Mekanismenya mengikuti teori tumbukan, yaitu sinar langsung menghantam

pusat kehidupan mikroba (kromosom) atau secara tidak langsung dengan

sinar terlebih dahulu membebntuk air dan mengubahnya menjadi radikal

yang menyebabkan terjadinya reaksi sekunder pada bagian molekul DNA

mikroba.

c. Gamma

Gamma bersumber dari CO 60 dan CS 137 dengan aktivitas terbesar 50-500

kg cure serta memiliki daya tembus yang sangat tinggi. Dosis efektifnya 2,5

MRad. Gamma digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran serta alat-

alat yang terbuat dari logam, karet, serta bahan sintesis seperti polietilen

(Lukas, 2006)

7

Page 8: 1. Sterilisasi Ryan

4. Sterilisasi dengan bahan kimia

Metode yang sederhana untuk sterilisasi substansi yang termolabil adalah

dengan alkohol 70% dan 95%, larutan ini dapat berfungsi sebagai bahan

sterilisasi yang baik.

5. Sterilisasi plasma

Plasma terdiri atas elektron, ion-ion maupun partikel netral. Halilintar

merupakan contoh plasma yang terjadi di alam. Plasma buatan dapat terjadi pada

suhu tinggi maupun rendah. Plasma berasal dari beberapa gas, seperti Argon

(Ar), Nitrogen (N2), dan Oksigen (O2) yang menunjukkan aktivitas sporisidal.

(Lukas, 2006)

8

Page 9: 1. Sterilisasi Ryan

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Sterilisasi dilaksanakan pada tanggal 10 April 2014 pada pukul 16.00 WITA

di Laboraturium Rekayasa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas

Mulawarman Samarinda.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Cawan Petri

2. Tabung Reaksi

3. Oven

4. Rak tabung reaksi

5. Sterilizer

3.2.2 Bahan

1. Tisu

2. Sabun cair

3. Alkohol

4. Air

5. Alumunium Foil

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Sterilisasi

1. Dicuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air yang mengalir.

2. Dikeringkan tangan dengan menggunakan tisu.

9

Page 10: 1. Sterilisasi Ryan

3. Disemprotkan alkohol ke tangan.

4. Disiapkan cawan petri dan tabung reaksi.

5. Dicuci kedua alat tersebut dengan menggunakan sabun cair dan air yang mengalir.

6. Dikeringkan kedua alat tersebut dengan menggunakan tisu.

7. Ditutup cawan petri dan tabung reaksi dengan menggunakan alumunium foil.

8. Dimasukan cawan petri dan tabung reaksi ke oven.

9. Dipanaskan kedua alat tersebut ke dalam autoclave selama 3 jam dengan suhu 105°C

lalu ditaruh di sterilizer.

10

Page 11: 1. Sterilisasi Ryan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1 Fungsi Alat

No Nama Alat Fungsi

1 Tabung reaksi Alat untuk mereaksikan sampel larutan

2 Rak tabung reaksi Tempat meletakkan tabung reaksi

3 Sterilizer Untuk menginkubasi media dengan suhu ruang

4 Oven Sebagai alat sterilisasi

5 Cawan petri Sebagai tempat untuk media atau tempat pertumbuhan

mikroba

4.2 Pembahasan

Pertama- tama yang kita lakukan dalam percobaan sterilisasi adalah mencuci tangan

menggunakan sabun dan air. Setelah mencuci tangan, lalu tangan kita dikeringkan

menggunakan tisu. Lalu tangan kita bersihkan dengan alkohol. Setelah itu, kita

bersihkan tabung reaksi dan cawan petri dan keringkan. Terus bungkus cawan petri dan

tabung reaksi menggunakan alumunium foil dan masukan ke dalam oven hingga suhu

mencapai 105oC.

Metode yang digunakan dalam praktikum sterilisasi adalah menggunakan metode panas

kering. Sterilisasi panas kering, umumnya digunakan untuk peralatan gelas atau

keramik yang tahan panas, dan dilakukan dalam oven. Pada kondisi panas kering,

protein akan terdenaturasi, sitoplasma akan kering, dan berbagai komponen sel dan

virus teroksidasi. Sedangkan untuk metode panas basah (menggunakan uap air), lebih

dibandingkan panas kering pada suhu yang sama. Hal ini disebabkan kehadiran molekul

11

Page 12: 1. Sterilisasi Ryan

air membantu memecahkan ikatan hidrogen pada membran. Sterilisasi panas basah ini

dilakukan dengan alat.

Sterilisasi adalah suatu proses baik mekanik, kimia maupun fisika yang dapat

membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Sterilisasi dapat juga

diartikan sebagai suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada

atau dalam suatu benda. Prinsip sterilisasi adalah setiap alat yang digunakan dalam

praktikum dan penelitian mikrobiologi memerlukan proses sterilisasi sebelum dapat

digunakan dan prosesnya dapat dilakukan secara pemanasan dan uap air bertekanan.

Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas,

penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama-

sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah, bila

tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Dipihak

lain, sterilisasi kimia dapat dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Pemilihan

metode didasarkan pada bahan yang akan distrilkan (Hadioetomo, 1983).

Ada juga sterilisasi mekanik, sterilisasi mekanik terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

sterilisasi dengan pemanasan, sterilisasi dengan penyinaran dan sterilisasi dengan

penyaringan.

a. Sterilisasi dengan pemanasan.

1. Sterilisasi dengan pemijaran

Sterilisasi ini digunakan untuk sterilisasi jarum ose dan lain-lain yang terbentuk

dari platina dan khrom. Caranya dengan membakar alat-alat tersebut diatas lampu

spirtus sampai pijar.

2. Sterlisasi dengan udara panas

Sterilisasi ini digunakan untuk mensterilkan alat gelas, seperti Erlenmeyer,

petridish, tabung reaksi, selain itu dapat juga untuk mensterilkan kapas, kain, dan

kertas. Sterilisasi ini menggunakan alat yang memiliki Thermostat yang di sebut

hot air stelizer (oven). Temperatur yang digunakan kira-kira 170oC – 180oC dan

paling sedikit selama 2 jam.

12

Page 13: 1. Sterilisasi Ryan

3. Sterilisasi dengan uap air panas

Digunakan untuk mensterilkan cairan dan media kultur yang yang tidak tahan panas

tinggi. Alat yang digunakan adalah Arnold Stem Stelizer. Umumnya suhu 100oC.

4. Sterilisasi uap panas bertekanan

Merupakan cara sterlisasi paling baik jika dibandingkan dengan sterilisasi lainnya.

Menggunakan autoclave, pada suhu 121oC dan tekanan 2 atm.

a. Sterilisasi dengan penyinaran.

Dimaksudkan untuk merusak kemampuan sel mikroba pengkontaminan secara

seluler dan genetik yang mengakibatkan mikroba tersebut tidak mampu untuk

melakukan reproduksi dan pertumbuhan. Menggunakan radiasi ion dengan dosis

tinggi.

b. Sterilisasi dengan penyaringan.

Untuk mensterilkan serum darah, ataupun yang relatif tidak tahan panas yang

tinggi. Maka dipakailah alat-alat filter bakteri. Selain itu bahan seperti larutan

fisiologis, dan mengandung Natrium Bikarbonat yang tidak stabil.

Lama pensterilisasi alat dan bahan berbeda-beda, perbedaan ini disebabkan, karena

ketahanan alat dan bahan bebeda. Bila alat terlalu lama dipanaskan dapat terjadi

perubahan bentuk, bila pada bahan dipanaskan terlalu lama maka bahan atau media

dapat rusak seperti penguraian gula, pH dan lain-lain.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi antara lain kepadatan muatan,

volume cairan, dan ukuran wadah yang dipakai. Umumnya bahan yang memakan

tempat dan mendekati kedap air memerlukan pemanasan lebih lama. Volume media di

dalam botol atau labu jangan sampai melebihi dua pertiga tinggi wadah. Wadah

sterilisasi yang berukuran kecil semakin baik digunakan. Sebagai contoh jika ingin

mensterilkan lima liter media lebih baik menggunakan lima labu yang masing-masing

berisi satu liter media daripada menggunakan satu labu yang berisi lima liter media.

Volume yang lebih kecil memerlukan waktu sterilisasi yang lebih pendek. Jadi, lamanya

siklus sterilisasi harus disesuaikan dengan ukuran dan jumlah wadah.

13

Page 14: 1. Sterilisasi Ryan

Hal yang harus diperhatikan pula yaitu botol atau tabung reaksi tidak boleh disumbat

terlalu ketat sehingga kedap udara. Untuk menyumbat dapat digunakan kapas yang

kemudian dilindungi dengan kertas atau aluminium foil supaya kapas tidak terkena

tetesan air sewaktu sterilisasi. Apabila perlu, dapat juga digunakan sumbat karet, tutup

sekrup, atau tutup plastik. Laju pendinginan dan pembebasan rekanan harus dilakukan

dengan perlahan-lahan untuk mencegah pecahnya perangkat kaca pada waktu siklus

sterilisasi telah selesai. Untuk itu, suhu di dalam autoclave harus dibiarkan turun

kembali seperti suhu kamar sebelum tutup autoclave dibuka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembapan, konsentrasi gas,

suhu dan distribusi gas dalam chamber pensterilan. Penghancuran bakteri tergantung

pada adanya kelembapan, gas dan suhu dalam pengemasan, penetrasi melalui bahan

pengemas, pada pengemas pertama atau kedua harus dilakukan, dan persyaratan desain

khusus pada bahan pengemas.

Dalam praktikum mikrobiologi tentunya banyak alat-alat yang digunakan, dan tentunya

masing-masing alat memiliki fungsi masing-masing, contohnya: Sterilizer, berfungsi

sebagai alat sterilisasi, Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan sampel larutan, rak

tabung reaksi untuk tempat penyimpanan tabung reaksi, Aluminium foil untuk menutup

mulut dari tabung reaksi, cawan perti sebagai tempat untuk media atau tempat

pertumbuhan mikroba.

Faktor kesalahan pada percobaan yaitu pada pembungkusan cawan petri dengan

menggunakan aluminium foil yang terlalu kuat dan rapat sehingga mengakibatkan

aluminium foil sobek yang dapat mengakibatkan pensterilan kurang sempurna, dan juga

posisi labu Erlenmeyer (tertidur) yang salah ketika disterilkan menggunakan oven yang

membuat uap air dari dalam labu Erlenmeyer terperangkap didalam labu Erlenmeyer

sehingga alat tidak steril dan basah.

Pada bagian atas (mengkilap) aluminium foil berfungsi menolak radiasi dari matahari

hingga 97 %. Di siang hari biasanya suhu di dalam ruangan atau rumah biasanya lebih

panas, itu disebabkan perpindahan radiasi panas di bagian atas atap, pindah ke bagian

14

Page 15: 1. Sterilisasi Ryan

bawah atap. Aluminium yang dipasang di bawah genteng berfungsi memantulkan

kembali radiasi matahari tersebut, sehingga suhu di dalam ruangan lebih sejuk.

15

Page 16: 1. Sterilisasi Ryan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterelisasi yaitu kelembapan, konsentrasi gas,

suhu dan distribusi gas dalam chamber pensterilan.

b. Macam-macam sterilisasi:

a. Sterilisasi dengan pemijaran

b.Sterilisasi dengan udara panas (kering)

c. Sterilisasi dengan uap air panas

d. Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan

c. Fungsi sterilisasi adalah untuk menghindari adanya mikroorganisme yang masih

terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena adanya mikroorganisme

menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan bakteri yang

belum benar-benar steril.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam praktikum sterilisasi ini digunakan teknik-teknik sterilisasi yang

bermacam-macam agar praktikan mampu membandingkan dan mengetahui kelebihan

atau kekurangan dari teknik-teknik tersebut.

16

Page 17: 1. Sterilisasi Ryan

DAFTAR PUSTAKA

1. Dwidjoseputro, D.1998. Dsar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta

2. Lukas, S.2006. Formulasi Steril. Andi : Jakarta

3. Waluyo, L.2007. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press : Malang

17