1040-2011-1-pb

4
32 Jenis-jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan yang Didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Abdullah Dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah Banda Aceh 23111 E-mail: [email protected] Abstrak Penelitian jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dilaksanakan pada tanggal 29 s.d 31 Mei dan 27 s.d 30 Juni 2009 (bulan gelap). Penelitian ini bertujuan menginventarisasi jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di TPI Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey langsung dengan teknik sensus jenis (spesies) ikan yang didaratkan di TPI, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ditemukan 2 kelas ikan yang terdiri dari 76 Spesies (43 famili 14 ordo). Jenis ikan yang paling banyak didaratkan adalah dari kelas Osteichthyes (ikan bertulang keras) yaitu Ordo Perciformes yang mencapai lebih dari 50% (Scombridae, Stromateidae, Sciaenidae, Teraponidae, Serranidae, Mullidae, Kyphosidae, Acanthuridae, Lobotidae, Scatophagidae, Lutjanidae, Lethrinidae, Priacanthidae, Sphyraenidae, Haemulidae, Nemipteridae, Trichiuridae, Ephippidae, Mungilidae, Chandidae, Cichilidae). Dalam penelitian ini terdapat satu jenis ikan yang terancam punah/langka yaitu ikan bukum (Arothon immaculatus) dari Famili Tetraodontidae. Dalam penelitian ini tidak semua jenis ikan dapat didaratkan di TPI Kuala Tuha hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor cuaca yang tidak mendukung sehingga banyak nelayan yang tidak pergi ke laut. Musim tangkapan sangat mempengaruhi hasil tangkapan ikan dengan demikian sangat dimungkinkan masih banyak jenis- jenis ikan yang belum diinventarisasi. Kata kunci : Jenis-jenis ikan, Inventarisasi, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) PENDAHULUAN Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan berkembang. Ilmu perikanan sangat membantu pembangunan nasional. Karena itu ilmu perikanan harus terus dikaji dan dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa sebagai ujung tombak pengembangan dan penerapan teknologi perikanan (Fujaya, 2004). Potensi sumberdaya perikanan di perairan Indonesia diperkirakan 4,5 juta ton/tahun. Pemanfaatannya secara keseluruhan baru sekitar 21% hingga masih dapat dikembangkan (Nontji, 1987). Ikan dapat hidup hampir diseluruh permukaan bumi dimana ada air, baik di daerah Antartika yang dingin maupun khatulistiwa yang panas. Begitu juga pada air tawar yang kadar garamnya lebih rendah daripada air laut (Anonymous, 1985). Nontji (1987) menambahkan, salinitas yang terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan ‰ (permil, gram per liter). Untuk air tawar 0,5‰, air payau 0,5-17‰ dan air laut 17‰. Museum Zoologi di Bogor mempunyai koleksi ikan kurang lebih 4000 jenis yang berasal/terdapat di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan mengenai ikan, maupun untuk kepentingan pendidikan mengenai ichtyologi, harus diusahakan terbentuknya suatu koleksi yang cukup luas di indonesia dengan melakukan pengumpulan yang sistematis (Saanin, 1968). Pada saat ini sebagian besar peneliti dalam ichtiologi mempelajari hal-hal yang luas. Hal ini diakibatkan kebutuhan akan pengetahuan tentang ilmu ichtiologi yang dimanfaatkan untuk penangkapan, budidaya, dan lain-lain (Moyle dan Cech, 1988). Kecamatan Kuala Pesisir merupakan salah satu kecamatan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang disebut dengan pantai Seunagan. Pada daerah ini juga terdapat Sungai Kuala Tuha yang bermuara ke Samudera Hindia. Sungai Kuala Tuha merupakan tempat terdapatnya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) hasil tangkapan para nelayan.

Upload: joko-asko

Post on 19-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1040-2011-1-PB

32

Jenis-jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan yang Didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan(TPI) Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

AbdullahDosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah Banda Aceh 23111

E-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di TPI (TempatPelelangan Ikan) Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dilaksanakan padatanggal 29 s.d 31 Mei dan 27 s.d 30 Juni 2009 (bulan gelap). Penelitian ini bertujuanmenginventarisasi jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di TPI Kuala TuhaKecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Penelitian dilakukan dengan menggunakanmetode survey langsung dengan teknik sensus jenis (spesies) ikan yang didaratkan di TPI, datadianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ditemukan 2 kelas ikan yang terdiridari 76 Spesies (43 famili 14 ordo). Jenis ikan yang paling banyak didaratkan adalah dari kelasOsteichthyes (ikan bertulang keras) yaitu Ordo Perciformes yang mencapai lebih dari 50%(Scombridae, Stromateidae, Sciaenidae, Teraponidae, Serranidae, Mullidae, Kyphosidae,Acanthuridae, Lobotidae, Scatophagidae, Lutjanidae, Lethrinidae, Priacanthidae, Sphyraenidae,Haemulidae, Nemipteridae, Trichiuridae, Ephippidae, Mungilidae, Chandidae, Cichilidae). Dalampenelitian ini terdapat satu jenis ikan yang terancam punah/langka yaitu ikan bukum (Arothonimmaculatus) dari Famili Tetraodontidae. Dalam penelitian ini tidak semua jenis ikan dapatdidaratkan di TPI Kuala Tuha hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor cuacayang tidak mendukung sehingga banyak nelayan yang tidak pergi ke laut. Musim tangkapan sangatmempengaruhi hasil tangkapan ikan dengan demikian sangat dimungkinkan masih banyak jenis-jenis ikan yang belum diinventarisasi.

Kata kunci : Jenis-jenis ikan, Inventarisasi, Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

PENDAHULUAN

Perikanan merupakan suatu bidangilmu yang terus berubah dan berkembang.Ilmu perikanan sangat membantupembangunan nasional. Karena itu ilmuperikanan harus terus dikaji dandikembangkan oleh dosen dan mahasiswasebagai ujung tombak pengembangan danpenerapan teknologi perikanan (Fujaya, 2004).Potensi sumberdaya perikanan di perairanIndonesia diperkirakan 4,5 juta ton/tahun.Pemanfaatannya secara keseluruhan barusekitar 21% hingga masih dapatdikembangkan (Nontji, 1987).

Ikan dapat hidup hampir diseluruhpermukaan bumi dimana ada air, baik didaerah Antartika yang dingin maupunkhatulistiwa yang panas. Begitu juga pada airtawar yang kadar garamnya lebih rendahdaripada air laut (Anonymous, 1985). Nontji(1987) menambahkan, salinitas yang terlarutdalam satu liter air, biasanya dinyatakandengan satuan ‰ (permil, gram per liter).Untuk air tawar 0,5‰, air payau 0,5-17‰ danair laut 17‰. Museum Zoologi di Bogor

mempunyai koleksi ikan kurang lebih 4000jenis yang berasal/terdapat di wilayahIndonesia. Oleh karena itu, baik untukperkembangan ilmu pengetahuan mengenaiikan, maupun untuk kepentingan pendidikanmengenai ichtyologi, harus diusahakanterbentuknya suatu koleksi yang cukup luasdi indonesia dengan melakukanpengumpulan yang sistematis (Saanin,1968). Pada saat ini sebagian besar penelitidalam ichtiologi mempelajari hal-hal yangluas. Hal ini diakibatkan kebutuhan akanpengetahuan tentang ilmu ichtiologi yangdimanfaatkan untuk penangkapan, budidaya,dan lain-lain (Moyle dan Cech, 1988).

Kecamatan Kuala Pesisirmerupakan salah satu kecamatan yangberhadapan langsung dengan SamuderaHindia yang disebut dengan pantaiSeunagan. Pada daerah ini juga terdapatSungai Kuala Tuha yang bermuara keSamudera Hindia. Sungai Kuala Tuhamerupakan tempat terdapatnya TPI (TempatPelelangan Ikan) hasil tangkapan paranelayan.

Page 2: 1040-2011-1-PB

33

TPI (tempat pelelangan ikan) KualaTuha merupakan tempat pendaratan ikan yangbukan hanya menampung jenis ikan laut sajaseperti kebanyakan TPI yang ada di wilayahNangroe Aceh Darussalam tetapi jenis ikantawar dan payau juga di daratkan di TPItersebut.

Berdasarkan hasil diskusi dengannelayan setempat dan Dinas Perikanansetempat hasil tangkapan nelayan semakinbertambah jumlah jenis dan hasiltangkapannya. Hal ini semakin dirasakansetelah bencana gempa bumi dan tsunamiterjadi di Aceh, pemerintah dan pihak asingbanyak membantu nelayan setempat dalampenyediaan peralatan penangkapan ikan yanglebih modern. Selain itu kondisi terumbukarang yang banyak dan masih baik disekitarnya membuat ikan dapatberkembangbiak dengan baik di perairantersebut. Kondisi tersebut membuat hasiltangkapan nelayan semakin bertambah jenisdan hasil tangkapannya.

Selain itu, berdasarkan keterangandari Dinas Perikanan Nagan Raya, TPI KualaTuha baru dibangun setelah terjadinyabencana gempa bumi dan tsunami di Aceh danbaru efektif beroperasi pada tahun 2008, olehkarena itu belum ada data yang jelas tentangjenis-jenis ikan yang didaratkan di TPI KualaTuha Kecamatan Kuala Pesisir KabupatenNagan Raya. Sehingga menarik minat penulisuntuk meneliti tentang jenis-jenis ikan yang didaratkan di TPI Kuala Tuha Kecamatan KualaPesisir Kabupeten Nagan Raya guna dijadikansebagai data dasar tentang jenis-jenis ikandidaratkan di TPI Kuala Tuha tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metodesurvey langsung dengan teknik sensus jenis(spesies) ikan yang didaratkan di TPI KualaTuha. Untuk pengambilan sampel diperolehdari ikan hasil tangkapan nelayan yangdidaratkan di TPI Kuala Tuha KecamatanKuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Untukpengambilan sampel dilakukan denganmendatangi TPI (tempat pelelangan ikan).Jenis ikan yang diambil pada penelitian iniadalah ikan yang memiliki ukuran morfologiyang jelas (bagian tubuh yang lengkap).Selanjutnya ikan sampel difoto sebagaidokumentasi. Ikan yang belum dapatdiidentifikasi dimasukkan kedalam kantongplastik yang telah diberi formalin 4% atau 5%untuk sampel ikan yang berdaging tebal.Kemudian sampel ikan tersebut diberi nama

ilmiah/diidentifikasi berdasarkan buku ataubahan lainnya yang bisa dijadikanrujukan.Untuk pemberian nama ilmiah ikansampel yang diperoleh dilakukan denganmemperhatikan deskripsi morfologi tubuhikan sesuai buku petunjuk identifikasidiantaranya Ikan Air Tawar IndonesiaBagian Barat dan Sulawesi Edisi DwiBahasa Inggris-Indonesia (Kottelat et al.,1993), Taksonomi dan Kunci IdentifikasiIkan vol I dan II (Saanin, 1968), sertaIndonesian Reef Fishes Part 1, 2, dan 3(Kuiter, 2001).

Alat yang digunakan yaitu alat tulismenulis, kantong plastik, karet pengikat,kertas label dan kamera foto. Bahan yangdigunakan antara lain larutan pengawetsampel yaitu formalin 4% atau 5% untukikan yang berdaging tebal.

Parameter yang diamati dalampenelitian ini adalah jenis ikan hasiltangkapan nelayan yang didaratkan di TPIKuala Tuha Kecamatan Kuala PesisirKabupaten Nagan Raya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan jenisikan yang paling banyak didaratkan di TPIKuala Tuha adalah dari Kelas Osteichthyes(ikan bertulang keras) yaitu dari OrdoPerciformes yang mencapai lebih dari 50%,hal ini disebabkan karena nelayan setempatmerupakan nelayan siang yang pergi melautsekitar pukul 04.00 dan kembali pukul09.00-11.00 dan selain itu kondisi cuacayang tidak menentu membuat nelayanenggan melaut lebih jauh ketengah lautdisebabkan angin yang kencang dangelombang yang tinggi oleh karena itu hasiltangkapannya kebanyakan ikan yangumumnya berenang mendekati permukaanperairan hingga kedalaman 200 meter, ikan-ikan jenis ini disebut ikan pelagis yangsebagian besar termasuk kedalam ordoPerciformes. Pada musim seperti sekarangini banyak nelayan enggan ke laut danmemilih tinggal di rumah karena hasiltangkapan sering tidak sebanding denganbiaya operasional. Kalaupun ada yangmelaut, biasanya hanya di kawasan pinggirpantai yang memang menjadi lokasi nelayantradisional menangkap ikan (informasi DinasPerikanan).Pada penelitian ini tidak semua jenis ikandapat didaratkan di TPI Kuala Tuha hal inidisebabkan oleh beberapa faktor diantaranyacuaca yang tidak mendukung sehingga

Page 3: 1040-2011-1-PB

34

banyak nelayan yang tidak pergi ke laut.Menurut Nontji (2002) perubahan cuaca akandapat mempengaruhi kondisi laut, misalnyaangin yang sangat menentukan terjadinyagelombang dan arus dipermukaan laut.Menurut informasi dari Dinas perikanan, paranelayan umumnya sudah memahamiterjadinya fluktuasi tahunan hasil tangkapanseiring datangnya musim pancaroba, yaknisejak awal tahun hasil tangkapan ikan naik,kemudian turun memasuki bulan Mei atauJuni hingga beberapa bulan berikutnya. Curahhujan diberbagai daerah akan mempengaruhisebaran salinitas (kegaraman) dipermukaanlaut sehingga mempengaruhi komposisimakanan bagi ikan-ikan di laut menjadi lebihrendah, hal ini membuat ikan-ikan banyakbermigrasi untuk mendapatkan asupan panganyang lebih banyak. Selain itu penelitian inidilakukan pada saat Musim Barat, hal inimenyebabkan hasil tangkapan nelayan lebihsedikit. Pada Musim Barat terjadi pusattekanan tinggi di atas daratan Asia dan pusattekanan rendah di atas daratan Auastralia.Keadaan ini menyebabkan angin berhembusdari Asia menuju Australia yang di Indonesiadikenal dengan angin Musim Barat, Musim

Barat dilalui dengan cuaca buruk yangditandai gelombang tinggi dan anginkencang (Nontji, 2002). Musim tangkapansangat mempengaruhi hasil tangkapan ikandengan demikian sangat dimungkinkanmasih banyak jenis-jenis ikan yang belumdiinventarisasi. Pada penelitian iniditemukan satu jenis ikan yang terancampunah/langka yaitu ikan bukum (Arothonimmaculatus). Hal ini dikarenakan jenis ikanini hidup pada daerah terumbu karang dankomunitas terumbu karang saat ini sudahterancam kelestariannya oleh karena itu jenisikan ini tidak bisa bertahan hidup dantarancam punah.

Pengamatan jenis-jenis ikan hasiltangkapan nelayan yang didaratkan diTempat Pelelangan Ikan (TPI) KecamatanKuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya yangdimulai pada bulan Mei sampai denganbulan Juni 2009 sebanyak 14 Ordo, 43Famili dan 76 Spesies. Adapun hasilpengamatan terhadap jenis ikan yangdikelompokkan berdasarkan ordonyadisajikan pada diagram berikut ini :

Gambar 1. Persentase jenis ikan yang dikelompokkan berdasarkan Ordomasing-masing.

Page 4: 1040-2011-1-PB

33

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Jenis-jenis IkanHasil Tangkapan Nelayan yang Didaratkan diTPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kuala TuhaKecamatan Kuala Pesisir Kabupaten NaganRaya, dapat disimpulkan bahwa terdapat 2Kelas, 14 Ordo, 43 Famili dan 76 jenis ikanyang didaratkan di TPI (Tempat PelelanganIkan) Kuala Tuha. Jenis ikan yang palingbanyak berasal dari Kelas Osteichthyes (ikanbertulang keras) yaitu Ordo Perciformes yangmencapai lebih dari 50%. Pada penelitian iniditemukan satu jenis ikan yang terancampunah/langka yaitu ikan bukum (Arothonimmaculatus). Hal ini dikarenakan jenis ikanini hidup pada daerah terumbu karang dankomunitas terumbu karang saat ini sudahterancam kelestariannya oleh karena itu jenisikan ini tidak bisa bertahan hidup dantarancam punah.

DAFTAR PUSTAKA

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta :Rineka Cipta.

Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N. Kartikasariand R. Wijoatmojo. 1993. Ikan AirTawar Bagian Barat dan SulawesiEdisi Dwi Bahasa Inggris-Indonesia. Jakarta: Periplus Editionlimited.

Kuiter, R. H dan Tonozuka, K. 2001.Indonesia Reef Fishes Part 1, 2 dan3. Melbourn Australia. Zoonetics.

Moyle, P. B., and J. J. Cech. 1988. Fisherand Introduction to Ichtiologi.Prentice Hall: Englewood NewYork.

Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Jakarta:Djambatan.

Romimohtarto, K dan Srijawana. 2001.Biologi Laut. Jakarta. Djambatan.

Saanin, H. 1968. Taksonomi dan KunciIdentifikasi Ikan Volume I dan II.Jakarta : Binatjipta.