10._efisiensi_pasar
TRANSCRIPT
![Page 1: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/1.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 1/29
1
MODUL 10
EFISIENSI PASAR
Salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori keuangan
perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market
Hypothesis) oleh Fama di tahun 1970. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar
efisien seakan-akan menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji
keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima hadiah Nobel bidang
Ekonomi dalam artikelnya tentang sejarah keuangan, berpendapat bahwa Fama
juga pantas untuk mendapatkan hadiah Nobel atas teori yang disampaikannya
tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli keuangan perusahaan dengan tegas
mengatakan bahwa salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori
keuangan adalah teori pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori
pasar efisien adalah yang paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara
empiris di hampir semua pasar modal di dunia.
Dalam satu artikelnya yang berjudul ³The Theory of Corporate Finance: A
Historical Overview ´, Smith (1990) menyatakan bahwa teori pasar efisien
merupakan tonggak penting dalam perkembangan teori keuangan dan
menyebutnya sebagai salah satu kerangka bangun dasar (fundamental building
block) keuangan. Hal senada juga disampaikan oleh Megginson (1997) serta
Shanken dan Smith (1996). Jadi, teori pasar efisien merupakan bagian penting
dalam kita membahas teori keuangan perusahaan.
TEORI RANDOM WALK
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maurice Kendall pada tahun 1953¶menyatakan bahwa pola harga saham tidak dapat diprediksi (unpredictable) karena
bergerak secara acak (random walk ). Pada awalnya, hasil penelitian Kendall itu
mengganggu pemikiran para ahli ekonomi keuangan. Dalam kenyataannya, pasar
saham memang banyak dipengaruhi oleh psikologi pasar atau ³animal spirit ́ yang
mengikuti aturan yang tidak logis. Akhirnya, para ekonom dapat memahami
penafsiran hasil studi Kendall tersebut.
![Page 2: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/2.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 2/29
2
Harga saham bergerak secara acak berarti bahwa fluktuasi harga saham
tergantung pada informasi baru (new information) yang akan diterima, tetapi
informasi tersebut tidak diketahui kapan akan diterimanya sehingga informasi baru
dan harga saham itu disebut unpredictable. Apakah informasi tersebut bersifat
kabar buruk (bad news) ataukah kabar baik (good news) juga tidak diketahui.
Apabila sudah diketahui, maka informasi itu disebut sebagai informasi sekarang
(today¶s information) dan segera akan mempengaruhi harga saham sekarang. Akan
tetapi, tidak ada satu pun pihak yang dapat terus-menerus menebak dengan benar
harga saham pada esok hari karena informasi baru untuk esok hari tidak dapat
diketahui pada hari ini. Perkiraan harga saham esok harus dapat dilakukan pada
hari ini berdasarkan informasi hari ini tetapi tidak menjamin kebenarannya.
Bad news berarti bahwa informasi akan berdampak negatif terhadap harga
saham, yaitu penurunan harga saham. Contoh bad news adalah kenaikan drastis
tingkat bunga bank, kenaikan drastis harga bahan bakar, kenaikan inflasi yang
tajam, dan pabrik emiten terbakar habis. Contoh good news mencakup kenaikan
tajam penjualan, penurunan suku bunga kredit, dan perluasan usaha. Informasi juga
dapat bersifat ambiguitas tergantung pada bidang usahanya. Misalnya, kenaikan
kurs valuta asing dipandang menguntungkan oleh perusahaan yang bergerak di
bidang ekspor, tetapi merugikan perusahaan yang bergerak di bidang impor atau
debitor valuta asing. Harga saham di pasar bukan saja dipengaruhi oleh psikologi
masa investor, bad news, atau good news, tetapi juga oleh hasil analisis para
investor.
Harga saham di pasar saham merupakan harga konsensus di antara para
investor, dan harga suatu saham dapat terjadi beberapa kali dalam satu hari
dengan rentang lebar antara harga pasar terendah dan harga pasar tertinggi.
Rentang harga pasar yang lebar mengindikasikan bahwa harga pasar tidak
mencerminkan semua informasi yang diperoleh investor atau dengan kata lain,
pasar tidak efisien. Dalam pasar yang efisien, fluktuasi harga sangat tipis.
Perbandingan antara harga saham di pasar dan nilai intrinsik saham mencerminkan
tingkat efisiensi pasar.
Seperti diketahui bahwa nilai suatu saham di bedakan menjadi 3 yaitu :
a. Nilai buku (book value) nilai saham yang di dasarkan pada pembukuan
emiten
![Page 3: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/3.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 3/29
3
b. Nilai pasar/harga pasa harga saham berdasarkan harga pasar (Market
Price) dan tergantung suplay dan demand
c. Nilai Intrinsik Saham (Value) Nilai nyata/seharusnya dari saham yang
ditentukan dari faktor fundamental perusahaan.
Dalam pasar yang efisien kuat (strong efficient market ), perbedaan antara
harga pasar dan nilai intrinsik sangat tipis. Dalam pasar yang efisien para investor
memiliki informasi yang relatif tidak begitu berbeda, sehingga tawaran harga beli
![Page 4: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/4.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 4/29
4
dan tawaran harga jual hanya berbeda sedikit karena analisis dilakukan
berdasarkan fundamental yang rasional.
Sebaliknya, dalam pasar yang efisien lemah (weak efficient market ),
perbedaan antara harga pasar dan nilai intrinsik relatif besar, karena terbentuknya
harga pasar banyak dipengaruhi oleh emosi investor yang irrasional dan informasi
yang terbatas.
Pasar yang sempurna ( perfect market ) hanya ada dalam teori, yaitu bahwa
harga pasar sama dengan nilai intninsik perusahaan. Dalam praktik, tidak akan
pernah ada harga pasar sama dengan nilai intrinsik perusahaan dan waktu ke
waktu.
KONSEP DASAR PASAR EFISIEN
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh
Fama (1970). Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal
(capital market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak
seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu
memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan
risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-
harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau
³stock prices reflect all available information´. Ekspresi yang lain menyebutkan
bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat
dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas
tersebut.
Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan
pada sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi
pasar yang tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Dalam hal ini Haugen
(2001) membagi kelompok informasi menjadi tiga, yaitu
1. informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices),
2. semua informasi publik (all public information), dan
3. semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available
information including inside or private information).
![Page 5: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/5.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 5/29
5
Masing-masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat
efisiensi suatu pasar.
Jones (1998) menyebutkan bahwa harga sekarang suatu saham
(sekuritas) mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah
diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah
diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau
kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current information) selain juga kejadian
atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana
pemisahan saham). Contoh untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan
adalah jika banyak investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-
harga akan mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya
terjadi.
TINGKATAN EFISIENSI PASAR
Menurut Fama (1970) bentuk efisien pasar dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis).
Ketiga bentuk efisien pasar dimaksud adalah
(1) hipotesis pasar efisien bentuk lemah (weak form of the efficient market
hypothesis),
(2) hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semi-strong form of the efficient
market hypothesis), dan
(3) hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market
hypothesis).
Masing-masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sejauh mana
penyerapan informasi terjadi di pasar. Dalam hal ini Levy (1996) menggambarkan
dengan cukup jelas tentang bagaimana keterkaitan antara informasi dan pasar
efisien.
![Page 6: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/6.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 6/29
6
Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1, berdasarkan pada
tingkatannya, informasi dapat dibedakan menjadi lima kelompok. Sedangkan
berdasarkan pada tingkat efisiensinya, pasar dapat dikelompokkan menjadi lima
kelompok, dimana kelompok pasar dengan efisiensi terendah disebut pasar tidak
efisien, sedangkan yang tertinggi tingkatannya adalah pasar efisien sempurna. Bila
dikaitkan hubungan antara tingkat informasi dan tingkat efisiensi pasar, nampak
jelas bahwa kelima kelompok pada masing-masing bagian saling
berkorespondensi. Misalnya, pasar dikatakan tidak efisien bilamana semua
informasi yang ada dan tersedia dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal
return di pasar. Dikatakan pasar efisien sempurna bilamana tidak sebuah
informasipun yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return di
pasar. Abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yang
diharapkan (expected return)
Berbeda dengan Fama (1970) yang membagi jenis pasar efisien menjadi
tiga berdasarkan pada kekuatan data yang ada, West (1975) membagi pasar efisien
menjadi dua macam, yaitu pasar efisien secara operasional atau internal
(o perationally or internally efficient market) dan pasar efisien secara eksternal atau
harga (price or externally efficient market). Dikatakan pasar efisien secara
operasional bilamana investor dikenai jasa transaksi semurah mungkin berkaitan
dengan biaya-biaya atas terjadinya suatu transaksi. Contoh biaya-biaya transaksi
di pasar modal (uang) adalah biaya komisi broker (brokerage commission), biaya
eksekusi (execution fees), biaya-biaya lain, dan biaya peluang (opportunity loss)
![Page 7: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/7.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 7/29
7
(Fabozzi dan Modligiani 1996: 155). Adapun yang dimaksud dengan pasar efisien
secara eksternal atau harga adalah suatu kondisi bilamana harga setiap saat
benar-benar mencerminkan informasi yang tersedia (available information).
Informasi yang tersedia tersebut merupakan informasi yang relevan untuk
dipergunakan dalam penilaian sekuritas. Informasi relevan dalam hal ini adalah
informasi yang dengan segera tercermin pada harga sekuritas.
Definisi pasar efisien juga dapat ditinjau berdasarkan pada distribusi
informasi. Beaver (1986:130) mencoba untuk melihat pasar efisien dari sudut
pandang distribusi informasi dengan mengatakan bahwa ³a security market is said
to be efficient with respect to an information system if and only if the prices act as if
everyone observes the signals from that information system´
. Menurut definisi ini,
harga merupakan cermin dari adanya pemahaman menyeluruh (universal) atas
suatu informasi, sehingga jika harga memiliki kandungan informasi, maka
dikatakan bahwa harga yang terbentuk µsepenuhnya mencerminkan¶ sistem
informasi.
Terkait dengan definisi menurut Beaver (1986), pertanyaannya yang perlu
dijawab sekarang adalah informasi apa yang dikatakan sebagai µmencerminkan
sepenuhnya¶ tadi. Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini dapat
mencerminkan harga akan menjadi sorotan banyak pihak yang berkepentingan di
pasar modal. Pihak-pihak dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan
(pemerintah, badan pengawas pasar modal atau asosiasi penentu kebijakan
akuntansi), manajemen perusahaan sebagai pembuat laporan keuangan, akuntan
(auditor) sebagai pihak yang memberikan sertifikasi, dan perantara informasi,
seperti pelanggan dan pesaing, serta investor.
Walaupun ada tiga definisi pasar efisien yang kita kenal, pembahasan dalam
tulisan ini ditekankan pada definisi pasar efisien menurut Fama (1970), karena
definisi pasar efisien tersebut yang paling mendapat perhatian dan paling sering
diuji. Selain itu, secara teoritis, operasional, dan empiris pengujian tiap bentuk
pasar efisien memang berdasarkan pada teori pasar efisien yang dikemukan oleh
Fama (1970).
![Page 8: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/8.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 8/29
8
Hipotesis Pasar Ef isien Bentuk Lemah ( Weak Form)
Dalam hipotesis ini harga saham diasumsikan mencerminkan semua
informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang
bersangkutan. Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya,
merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu.
Misalkan, ada bentuk musiman atas kinerja harga suatu saham yang
menunjukkan bahwa harga saham akan naik menjelang tutup tahun (akhir tahun)
dan kemudian turun pada awal tahun. Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien
bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui dan merevisi kebijakan harganya
dengan melakukan perubahan terhadap strategi perdagangannya. Mengantisipasi
kemungkinan penurunan harga pada awal tahun, pedagang akan menjual saham
yang dimilikinya sesegera mungkin untuk menghindari kerugian sebagai akibat
dari ³ jatuhnya´ harga saham perusahaan yang diamati. Upaya yang dilakukan
pedagang tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan secara
keseluruhan akan turun. Investor yang cerdik tentu akan menjual saham yang
dimilikinya pada akhir tahun untuk menghindari kerugian sebagai akibat dari
menurunnya harga saham di awal tahun. Singkatnya, upaya pedagang untuk
sesegera mungkin menjual saham tersebut akan secara umum menyebabkan
terjadinya penurunan harga pada awal tahun. Bentuk yang sama juga terjadi
bilamana sebuah saham memiliki karakter harga yang secara historis turun di
akhir tahun dan naik di awal-awal perdagangan setiap tahun. Apabila kondisi pasar
memang demikian, artinya bahwa harga yang terbentuk mencerminkan perilaku
harga secara historis, bentuk pasar efisien lemah dapat dikatakan terpenuhi.
Jika hipotesis pasar bentuk lemah terpenuhi, dan akibatnya harga adalah
bebas (independen) dari bentuk harga saham historis, maka dapat dikatakan
bahwa perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah jalan acak (randomwalk) manakala pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan harga secara
historis. Jalan acak adalah konsep statistik yang memprediksi bahwa keluaran
(output) berikutnya (akan datang) dalam suatu urutan tidak tergantung pada
keluaran (output) sebelumnya. Contoh sederhana dari penerapan kaedah jalan
acak adalah pelemparan uang receh, yang misalnya, satu sisi bergambar kepala
dan sisi lainnya bergambar pohon. Walaupun dalam tiga lemparan pertama yang
![Page 9: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/9.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 9/29
9
keluar adalah gambar kepala, tidak berarti bahwa lemparan yang berikutnya akan
keluar lagi gambar kepala. Hasil untuk lemparan berikutnya sama sekali tidak
tergantung pada lemparan pertama atau kedua.
Karena sekuritas berisiko menawarkan return positif, kita dapat
mengharapkan bahwa harga saham akan senantiasa naik atau mengalami
apresiasi sepanjang waktu. Tetapi tren atau kecenderungan kenaikan tersebut
tidak selamanya akan begitu, karena perubahan harga mengikuti kaedah jalan
acak. Seandainya saat ini sekuritas yang dimiliki harganya adalah Rp 1000,- maka
setiap periode harganya akan naik sebesar 12% dengan kemungkinan 75% atau
turun 10% dengan kemungkinan 25%. Dalam hal ini jelas bahwa tiga per-empat
dari keluaran akan menghasilkan return 12% sedangkan seperempatnya akan
menghasilkan return -10%. Selanjutnya dapat dihitung return yang diharapkan
(expected return) adalah E(R) = 0,75 (12%) + 0,25 (-10%) = 6,5%.
Walaupun tingkat pengembalian yang diharapkan di sini adalah 6,5%, nilai
yang sebenarnya tetap saja merupakan nilai yang acak (tidak dapat diketahui
dengan pasti). Sehingga, dalam hal ini kita dapat mengatakan bahwa harga
sekuritas mengikuti kaedah jalan acak. Strategi perdagangan yang menggunakan
data pasar historis (umumnya harga saham) dikenal dengan sebutan analisis
teknikal (Technical Analysis).
Hipotesis Pasar Ef isien Bentuk Semi-Kuat (S emi- St rong Form)
Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, dalam artikel yang lain
Fama (1991) menyebutnya sebagai studi peristiwa (event studies), harga
mencerminkan semua informasi publik yang relevan. Di samping merupakan
cerminan harga saham historis, harga yang tercipta juga terjadi karena informasi
yang ada di pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan dan informasi
tambahan (pelengkap) sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi.
Informasi yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain
seperti pajak bangunan (property) atau suku bunga dan/atau beta saham
termasuk rating perusahaan.
Menurut konsep semi-kuat, investor tidak akan mampu untuk memperoleh
abnormal returns dengan menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan
![Page 10: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/10.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 10/29
10
informasi yang tersedia di publik. Dengan kata lain, analisis terhadap laporan
keuangan tidak memberikan manfaat apa-apa. Ide dari pandangan ini adalah
bahwa sekali informasi tersebut menjadi informasi publik (umum), artinya tersebar
di pasar, maka semua investor akan bereaksi dengan cepat dan mendorong harga
naik untuk mencerminkan semua informasi publik yang ada. Jadi, informasi yang
baru saja didapat dari membaca koran Bisnis Indonesia atau Kompas, misalnya
mengenai penemuan obat baru atau ancaman akan munculnya perang di
Kawasan Asia Timur atau Timur Tengah, dengan segera sudah tercermin pada
harga sekuritas. Investor sudah tidak mungkin mendapatkan abnormal return
ketika melakukan transaksi di pasar modal berdasarkan informasi publik tersebut.
Harga pada tingkat beli atau jual saham sudah lebih dahulu mencerminkan
informasi tersebut karena pasar akan dengan segera bereaksi.
Berlawanan dengan pendukung hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pada
pasar efisien bentuk semi-kuat ada banyak investor yang berfikir bahwa mereka
dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan pengamatan secara seksama
terhadap informasi publik yang tersedia di pasar, khususnya informasi akuntansi.
Investor yang melakukan analisis dengan menggunakan data atau informasi
akuntansi (dari laporan keuangan) dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi
saham yang salah harga (mispriced) disebut investor tersebut melakukan analisis
fundamental (Fundamental Analysis).
Hipotesis Pasar Ef isien Bentuk Kuat (St rong Form)
Pasar efisien bentuk kuat menyatakan bahwa harga yang terjadi
mencerminkan semua informasi yang ada, baik informasi publik (public
information) maupun informasi pribadi (private information). Jadi, dalam hal ini,
bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga informasi
yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya diketahui
oleh beberapa pihak saja, misalnya manajemen perusahaan, dewan direksi, dan
kreditor.
Misalnya, salah satu anggota direktur perusahaan telekomonikasi PT.
Telkom Indonesia Tbk. mengetahui sebuah rencana akuisisi atau pengambil-
alihan terhadap PT. Indosat Tbk. Informasi tersebut dimanfaatkan oleh Direktur
![Page 11: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/11.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 11/29
11
dengan menyuruh istri atau anaknya atau teman dekatnya untuk membeli saham
PT. Telkom Indonesia Tbk., sebelum informasi atau rencana akuisisi tersebut
diberitakan atau menjadi milik umum. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu
perdagangan dengan orang dalam (insider trading), adanya penggunaan kelebihan
informasi untuk membeli saham atau melakukan suatu perdagangan. Bila bentuk
pasar efisien kuat memang ada, maka dipercaya bahwa keluarga dekat Direktur
tersebut tidak akan memperoleh abnormal returns. Sebaliknya, bilamana keluarga
Direktur tersebut mendapatkan abnormal return, maka dikatakan bahwa pasar
belum berbentuk efisiensi kuat (strong form). Perlu dicatat di sini bahwa
perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam atau tepatnya
perdagangan oleh orang dalam (insider trading) tidak dibenarkan dan dilarang.
Bentuk pasar efisien kuat merupakan bentuk pasar efisien paling ketat. Hal
ini terkait dengan pengertiannya bahwa harga pasar mencerminkan semua
informasi, baik publik maupun nonpublik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut,
maka dalam konteks pasar efisien bentuk kuat tidak ada seorangpun baik individu
maupun institusi dapat memperoleh abnormal return, untuk suatu periode tertentu,
dengan menggunakan informasi yang tersedia di publik dalam konteks kelebihan
informasi, termasuk di dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-
orang tertentu.
Beberapa bukti empiris mendukung adanya pasar efisien, khususnya di
Amerika Serikat, tetapi bukti-bukti yang tidak mendukung juga banyak. Sehingga,
efisien tidaknya pasar modal, atau tepatnya masuk dalam kelompok bentuk efisien
mana sebuah pasar modal, tergantung dari ada tidaknya bukti tentang abnormal
return yang dapat diperoleh oleh investor.
Dalam perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk
menyebut bahwa pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering
dikaitkan dengan keberhasilan dalam penggunaan akses monopolistik terhadap
informasi oleh pelaku pasar tertentu. Tentu saja efisiensi bentuk kuat mengungguli
baik pasar efisien bentuk lemah maupun bentuk semi-kuat dan merupakan bentuk
efisiensi paling tinggi dan secara empiris paling sulit untuk diuji.
![Page 12: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/12.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 12/29
12
PENGUJIAN EFISIEN PASAR
Menurut Dyckman dan Morse (1986) pengujian pasar efisien dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengujian berbasis informasi non-akuntansi dan
pengujian berbasis informasi akuntansi. Pengujian berbasis informasi non-
akuntansi didasarkan pada ketiga bentuk pasar efisien menurut Fama (1970) dan
beberapa variasi yang masih berkaitan dengan aspek non-akuntansi. Sedangkan
pengujian berbasis informasi akuntansi tidak mengikuti bentuk pasar efisien yang
ada.
Ringkasan dari pengujian pasar efisien yang pernah ada atas informasi
nonakuntansi dan informasi akuntansi ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut.
Sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 1, penelitian yang mencoba untuk menguji
keberadaan pasar efisien sudah banyak dilakukan dengan berbagai macam
pendekatan. Namun demikian, beberapa hal penting perlu mendapat perhatian.
Morse dan Dale sepertinya sepakat bahwa pasar modal di Amerika
Serikat, setidaknya sampai dengan periode tahun 1980-an, masih tergolong ke
dalam pasar efisien bentuk lemah. Salah satu bukti yang mendukung hipotesis
tersebut adalah dari beberapa penelitian yang mencoba untuk menggunakan
berbagai macam strategi perdagangan, misalnya dengan pendekatan hubungan
return serial, filter rules atau putaran return (cycle returns), tidak ada yang mampu
menghasilkan abnormal return.
Pada pengujian bentuk efisiensi semi-kuat, ada kecenderungan bahwa
hasil yang diperoleh kurang meyakinkan dan kadang-kadang tidak jelas. Misalnya,
nampaknya abnormal return jangka panjang dapat diperoleh setelah informasi
tentang suatu peristiwa menjadi tersedia di pasar dan abnormal return juga terkait
dengan sifat pasar dan sifat atau karakteristik khusus perusahaan. Namun
demikian, Morse dan Dale (1986) menyatakan bahwa apakah abnormal return
yang diperoleh merupakan fungsi dari kesalahan dalam model harga atau oleh
sebab lain masih belum jelas.
Terkait dengan hasil pengujian pasar bentuk kuat, ada keyakinan bahwa
peran dari informasi privat dalam menyumbang pasar efisien semakin tidak jelas.
Dalam hal ini ada tanda-tanda bahwa µorang dalam¶ (insiders) memiliki informasi
yang tidak sepenuhnya tercermin dalam pergerakan harga sekuritas. Harga yang
![Page 13: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/13.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 13/29
13
terbentuk di pasar sepertinya konsisten dengan anggapan bahwa penggunaan
informasi dari orang dalam jauh sebelum adanya pengumuman resmi. Artinya,
investor melakukan aksi jual-beli sekuritas sebelum informasi yang terkait dengan
sekuritas tersebut dipublikasikan (diumumkan).
Contoh variabel yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut:
a. Pengumuman pembagian dividen tunai.
b. Pengumuman split .
c. Pengumuman right issue.
d. Pengumuman saham bonus atau saham dividen.
e. Pengumunan waran.
f. Rencana merger dan akuisisi.
g. Rencana transaksi benturan kepentingan.
h. Perubahan variabel makro dan mikroekonomi.
i. Peristiwa politik internasional.
j. Pergerakan indeks saham DJIA, Nikkei 225, Hang Seng.
k. Peristiwa politik nasional.
l. January effect .
m. Insider information.
n. Perubahan siklus ekonomi melalui leading indicator.
Bagian riset selalu menganalisis setiap perubahan variabel-vaniabel tersebut
dan menghitung dampaknya terhadap pasar serta jenis saham yang terkena
langsung akibatnya. Bagian riset akan memberi beberapa skenario kebijakan yang
dapat diambil oleh manajemen perusahaan yang mengelola efek.
Berikut ini adalah beberapa indikator efisiensi pasar bentuk kuat:
1. Keuntungan yang diperoleh sangat tipis akibat gejolak harga yang rendah.
2. Harga pasar mendekati harga intrinsik perusahaan.
3. Informasi simetris bahwa investor memiliki kesempatan yang sama untuk
memperoleh informasi.
4. Kemampuan analisis investor relatif tidak berbeda.
5. Pasar bereaksi cepat terhadap informasi baru.
![Page 14: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/14.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 14/29
14
EVE NT S TUDI E S
Event studies diartikan sebagai mempelajari pengaruh suatu peristiwa
terhadap harga saham di pasar, baik pada saat peristiwa itu terjadi maupun
beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi. Apakah harga saham akan meningkat
atau menurun setelah peristiwa itu terjadi atau apakah harga saham sudah
terpengaruh sebelum peristiwa itu terjadi secara resmi?.
1. Per istiwa Spl i t
Misalkan manajemen perusahaan merencanakan untuk melakukan split
saham, yang akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
mendatang. Hasil dan RUPS ini akan diumumkan secara resmi melalui surat kabar
dan pemberitahuan manajemen perusahaan kepada pihak Bapepam serta Bursa
Efek. Pemberitahuan semacam itu pernah dilakukan pada tanggal 13 Desember
2004. Ternyata reaksi pasar terhadap pengumuman hasil RUPS tersebut positif
karena para investor menilai saham perusahaan ini sangat menguntungkan, yaitu
memberikan return sebesar 20% per tahun yang jauh di atas bunga deposito yang
hanya sebesar 7%. Pelaksanaan split itu sendiri membutuhkan waktu 16 hari
setelah tanggal pengumuman. Karena investor memberikan reaksi yang positif
terhadap split ini, maka harga saham naik selama menunggu pelaksanaan split dan
tanggal 13 sampai dengan 29 Desember 2004.
Posisi ³0´ pada Gambar 10.4 adalah tanggal pengumuman, yaitu 13
Desember 2004. Posisi +5 berarti 5 hari setelah tanggal pengumuman dan
seterusnya, sementara posisi ²5 berarti 5 hari sebelum tanggal pengumuman dan
²16 berarti 16 hari sebelum tanggal pengumuman. Minus 16 sengaja dibuat agar
dapat diperbandingkan dengan periode + 16, yaitu tentang return yang diperolehsebelum dan sesudah split , untuk mengetahui signifikansi perbedaan return
tersebut. Investor mengharapkan return saham melebihi 20% setelah masa split
selesai. Apabila rencana split itu bocor sebelum diputuskan oleh RUPS, maka harga
saham akan naik sebelum pengumuman resmi tentang hasil RUPS diterbitkan dan
investor merespons positif tindakan split tersebut, seperti tampak dalam grafik pada
Gambar 10.5.
![Page 15: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/15.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 15/29
15
Kenaikan harga saham terjadi pada han ke-5 sebelum tanggal pengumuman
karena kebocoran informasi (leakage of information) yang mungkin berasal dan
insider information. Insider information adalah informasi yang berasal dari orang
dalam, yaitu direksi, komisaris, pemegang saham pengendali, karyawan, atau
stakeholder perusahaan bersangkutan. Kenaikan harga saham ini tercermin dalam
cummulative return yang selalu meningkat dan hari ke hari selama 32 hari berjalan.
![Page 16: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/16.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 16/29
16
2. Per istiwa Right I ssu e
Apabila reaksi suatu penistiwa bersifat negatif terhadap harga saham di
pasar, maka peristiwa itu tidak dikehendaki oleh investor. Reaksi negatif ini akan
mengakibatkan harga saham turun setelah pengumuman diterbitkan. Jika suatu
perusahaan berencana melakukan penerbitan right issue pada saat pasar sedang
bearish yang bertujuan untuk menutupi kerugian atau kekurangan modal, maka
investor akan melepaskan sahamnya sebelum maupun sesudah pengumuman
diterbitkan. Dengan terjadinya penurunan harga saham sebelum tanggal
pengumuman resmi, berarti telah terjadi kebocoran informasi. Sebaliknya, rencana
penerbitan right issue ketika pasar sedang bullish dan bertujuan untuk memperluas
produksi akan mendapat reaksi positif dan investor sehingga mendorong harga
saham meningkat.
Penurunan dan kenaikan harga saham tercermin dalam penurunan dan
kenaikan cummulative return dalam grafik pada Gambar 10.6.
![Page 17: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/17.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 17/29
17
3. Seluk Beluk Event Studies
Banyak peristiwa yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar begitu
penistiwa itu terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda. Peristiwa corporate action, seperti split, right issue, waran, saham bonus,
saham dividen, dan dividen tunai, rnempunyai pengaruh terhadap harga saham
tetapi lamban. Peristiwa insidentil, yaitu yang tidak terulang kembali setiap tahun
tetapi dapat terjadi sewaktu-waktu, berdampak seketika dan drastis terhadap harga
saham. Peristiwa insidentil ini mencakup ledakan born, kerusuhan massa dalam
pergantian Presiden, terjadi peperangan yang dilakukan oleh negara besar,
embargo ekonomi, dan kenaikan harga bahan bakar di pasar internasional. Investor
yang banyak mempelajari dampak suatu peristiwa terhadap harga saham akan
bertindak cepat dalam rnengambil keputusan jual atau beli saham begitu peristiwa
serupa terjadi.
Besarnya dampak suatu peristiwa terhadap setiap jenis saham tidaklah
sama. Namun sejak kapan dan sampai kapan dampak tersebut berlangsung?
Seberapa besar dampak suatu peristiwa terhadap harga saharn juga berbeda-beda.
Mungkin sebagian jenis saham terkena dampak negati dan sebagian lagi terkena
dampak positif. Akan tetapi, sangat mungkin semua jenis saham terkena dampak
negatif. Jadi perusahaan harus mencari cara untuk menentukan tolok ukur dampak
tersebut. Investor selalu menggunakan tolok ukur ³return´, yaitu perbandingan
antara harga saat ini dengan harga sebelumnya. Khusus dalam event studies yang
mempelajari ³peristiwa spesifik´, tolok ukur return yang digunakan adalah abnormal
return.
a. Abnor mal Retur n
Abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yangdiharapkan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan
atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information) sesudah inforrnasi
resmi diterbitkan. Abnormal return yang hanya terjad setelah suatu peristiwa terjadi,
misalnya peledakan born yang tidak dapat diduga terlebih dahulu dapat bersifat
positif maupun negatif.
![Page 18: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/18.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 18/29
18
b. Retur n yang Diharapkan (Ex pec t ed Ret u rn)
Terdapat tiga cara untuk menghitung return yang diharapkan, yaitu (a) return
rata-rata masa Ialu (b) capital assets pricing model , dan (c) single market model .
Return yang diharapkan sama dengan return rata-rata masa lalu, dan
pengambilan rata-rat dapat dilakukan dengan menggunakan periode waktu 10 hari,
20 han, 60 han yang lalu, da seterusnya yang dianggap mendekati kenyataan.
Untuk mendapatkan peniode waktu pengambil rata-rata yang Iebih tepat dibutuhkan
ekspenimen dan pengujian. Return aktual masa lalu merupaka cara yang lebih
objektif dalam thehgestimasi return masa datang.
Capital assets pricing model (CAPM ) merupakan metode yang lebih ilmiah
tetapi lebih rumit karena membutuhkan data tentang beta saham, risk free, dan
market return. Untuk menghitung ke- 3 variabel tersebut diperlukan banyak data
harian atau bulanan, yang akan digunakan dalam eksperimen untuk mendapatkan
informasi terbaik mengenai beta (), risk free (Rf), dan market return (Rm). Tanpa
eksperimen, CAPM akan menimbulkan banyak kesalahan estimasi expected return.
c. Window Period dan E st imat ion Period
Dalam menganalisis dampak suatu peristiwa terhadap harga saham
diperlukan batasan waktu untuk mengukur keberadaan abnormal return yang
mungkin terjadi sebelum dan sesudah peristiwa, atau disebut window period .
Apabila suatu peristiwa yang terjadi diberi tanda ³ 0´, maka sebelum terjadi peristiwa
itu diberi tanda minus: -5, -10, dan -15, serta sesudah terjadi diberi tanda plus: +5,
+10, dan + 15, di mana window period adalah 15 han sebelum dan sesudah tanggal
peristiwa terjadi. Lamanya window period tergantung pada karakteristik peristiwa,
sementara peristiwa yang terjadi sebelumnya dapat juga dijadikan sebagai
pedoman.
Penghitungan expected return memerlukan data tentang return dan risk free
masa lalu, yaitu masa sebelum window period . Lamanya masa sebelum window
period dapat berupa harian, mingguan, atau bulanan, yang kemudian akan
digunakan dalam eksperimen untuk mendapatkan model expected return terbaik,
![Page 19: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/19.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 19/29
19
yaitu yang disebut estimation period . Gambar 10.7 berikut mi merupakan contoh
gambaran mengenai window period dan estimation period .
4. Jenis-jenis Abnormal Ret u rn
Abnormal return dapat dikiasifikasikan menjadi 4 kelompok:a. Abnormal Return (AR).
b. Average Abnormal Return (AAR).
c. Cummulative Abnormal Return (CAR).
d. Cummulative Average Abnormal Return (CAAR).
a. Abnormal Ret u rn ( AR)
Abnormal return terjadi setiap han pada setiap jenis saham, yaitu selisih
antara return aktual dan return ekspektasi yang dihitung secara harian. Karenadihitung secara harian, maka dalam suatu window period dapat diketahui abnormal
return tertinggi atau terendah, dan dapat juga diketahui pada hari ke berapa reaksi
paling kuat terjadi pada masing-masing jenis saham. Kebocoran informasi yang
mengakibatkan abnormal return yang muncul pada masa sebelum suatu peristiwa
terjadi akan tampak dalam grafik AR setiap jenis saham.
b. Aver age Abnormal Ret u rn ( AAR)
Average abnormal return merupakan rata-rata abnormal return (AR) dansemua jenis saham yang sedang dianalisis secara harian. Jadi ada AAR hari -1,
AAR hari -2, dan seterusnya. AAR dapat menunjukkan reaksi paling kuat, baik
positif maupun negatif, dan keseluruhan jenis saham pada hari-hari tententu selama
window period.
![Page 20: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/20.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 20/29
20
c. C u mmu l at ive Abnormal Ret u rn ( C AR)
Cummulative abnormal return merupakan kumulatif harian AR dan hari
pertama sampai dengan hari²hari berikutnya untuk setiap jenis saham. Jadi CAR
selama peniode sebelum suatu peristiwa terjadi akan dibandingkan dengan CAR
selama periode sesudah suatu peristiwa tenjadi. Dengan melakukan perbandingan
tersebut kita dapat mengetahui jenis saham yang paling terpengaruh, baik positif
maupun negatif, selama suatu periode. Namun untuk mengetahui apakah dampak
tersebut signifikan atau tidak signifikan terhadap suatu jenis saham, perlu diadakan
uji beda CAR atas setiap jenis saham untuk masa sebelum peristiwa terjadi dan
masa sesudah peristiwa terjadi.
d. C u mmu l at ive Aver age Abnormal Ret u rn ( C AAR)
Cummulative average abnormal return merupakan kumulatf harian AAR
mulai dari hari pertama sampai dengan hari-hari berikutnya. Dan grafik CAAR
harian ini dapat diketahui kecenderungan kenaikan atau penurunan yang terjadi
selama window period , sehingga dampak positif atau negatif dari peristiwa tersebut
terhadap keseluruhan jenis saham yang diteliti juga dapat diketahui. Namun untuk
mengetahui dampak suatu peristiwa secara umum terhadap saham itu bersifat
signifikan atau tidak signifikan, perlu diadakan uji beda CAAR antara periode
sebelum peristiwa terjadi dari periode sesudah peristiwa terjadi.
CONTOH KASUS: PERSTIWA RUNTUHNYA GEDUNG WTC DI NEW YORK
Berikut ini adalah gambaran mengenai reaksi harga saham pada saat
peristiwa runtuhnya gedung W orld Trade Center ( W TC ) di New York yang terjadi
pada tanggal 11 September 2001 dan menewaskan ribuan jiwa. Peristiwa ini tidak
diduga sebelumnya sehingga reaksi terhadap harga saham terjadi setelah tanggal
peristiwa itu dan bukan sebelum tanggal peristiwa itu. Mengingat sebagian besar
tujuan ekspor Indonesia adalah ke Amerika Serikat, maka peristiwa tersebut
diperkirakan akan berpengaruh terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Karena peristiwa ini tidak terduga sebelumnya, maka dampaknya terhadap harga
saham di Indonesia baru dirasakan setelah peristiwa itu terjadi, dan tidak mungkin
terjadi kebocoran informasi (leakage of information) sehingga tidak mungkin ada
![Page 21: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/21.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 21/29
21
dampak terhadap harga saham sebelum peristiwa itu terjadi. Dalam Tabel 10.2
berikut ini disajikan dampak sesudah peristiwa runtuhnya gedung WTC, yaitu mulai
hari + 1 sampai + 15 cummulative return terus menerus negatif. Dampak negatif
dimulai pada hari +8 sampai ÷15 di mana harga saham tenus menurun, sedangkan
pada hari-hari sebelumnya masih fluktuatif.
Situasi tersebut dapat dianalisis secara sederhana dengan membandingkan
³rata-rata return harian´ antara sebelum peristiwa terjadi dan sesudah peristiwa
terjadi atau ³cummulative return harian´ selama 15 hari sebelum peristiwa terjadi
dan 15 hari sesudah peristiwa terjadi atas IHSG.
Cummulative return harian selama 15 hari sebelum penistiwa tenjadi adalah
1,4% sedangkan sesudah peristiwa terjadi negatif sebesar 15,9%. Hal ini berarti
peristiwa nuntuhnya gedung WTC di New York berdampak negatif terhadap harga
saham di BEJ sepenti tampak pada Tabel 10.2 dan Gambar 10.8, yang
menunjukkan cummulative return turun tajam sesudah penistiwa itu terjadi.
Dan hasil penelitian atas beberapa peristiwa tensebut dapat diambil
manfaat, sehingga jika peristiwa serupa tenjadi lagi di kemudian hari dan dalam
![Page 22: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/22.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 22/29
22
kondisi ekonomi yang serupa, maka keputusan untuk membeli atau menjual saham
dapat cepat diambil sebelum tenjadi kerugian. Keterlambatan dalam mengambil
keputusan investasi saham merupakan suatu kerugian.
Analisis Abnor mal Retur n
Runtuhnya gedung WTC di New York, Amerika Serikat, pada tanggal 11
September 2001 yang dituduh telah dilakukan oleh teroris dengan menabrakkan
dua pesawat terbang penumpang American Airways, diduga akan berpengaruh
negatif terhadap Pasar Modal di Indonesia. Benarkah dugaan tersebut dan
seberapa jauh reaksi pasar terhadap peristiwa tersebut? Berikut ini adalah analisis
atas abnormal return untuk 9 sektor bidang usaha yang ada di Bursa Efek Jakarta,
yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, consumer goods, properti,
infrastruktur, keuangan, perdagangan, dan manufaktur.
Dalam melakukan analisis ini pertama dihitung abnormal return (AR) setiap
sektor untuk setiap hari selama 15 hari sebelum dan selama 15 hari sesudah
tanggal 11 September 2001. Kemudian dihitung average abnormal return (AAR),
![Page 23: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/23.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 23/29
23
yaitu AR rata-rata dan 9 sektor usaha itu. Selanjutnya dihitung cummulative
abnormal return (CAR) harian untuk setiap sektor usaha, yaitu CAR hari ke-0, CAR
sampai dengan hari + 1, CAR sampai dengan hari +2, CAR sampai dengan hari +3,
dan seterusnya sampai dengan CAR hari +15. Selain itu, juga dihitung CAR hari -
15, CAR sampai dengan hari -14, CAR sampai dengan hari -13, dan seterusnya
sampai dengan CAR hari -1. CAR ini sangat penting untuk mengetahui sektor mana
yang paling terkena dampaknya. Untuk jelasnya mari perhatikan Tabel 10.3 berikut
ini:
Tabel 10.3 menyajikan CAR sampai dengan hari -15 (kumulatif sebelum
peristiwa) dan CAR sampai dengan hari +15 (kumulatif sesudah peristiwa).
Sebelum peristiwa terjadi, sektor industri dasar memiliki CAR yang paling tinggi
sebesar 5,2%, tetapi sektor ini juga paling menderita setelah peristiwa terjadi, yaitu
memiliki CAR negatif sebesar 17,5%. Sektor yang paling diuntungkan olehpenistiwa tersebut adalah sektor pertambangan, yang sebelum peristiwa terjadi
memiliki CAR negatif sebesar 5,1%, sementara setelah peristiwa terjadi berkurang
menjadi negatif 4,3% selama 15 hari uji coba.
Tabel 10.3 juga menunjukkan bahwa tidak satu pun sektor usaha yang
terlepas dari dampak peristiwa tersebut. Hal ini merupakan salah satu bukti nyata
bahwa suatu kejadian penting di Amerika Serikat akan sangat berpengaruh
![Page 24: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/24.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 24/29
24
terhadap perekonomian Indonesia, baik yang sifatnya positif maupun negatif.
Runtuhnya gedung WTC di New York merupakan suatu peristiwa penting yang
bersifat negatif bagi perekonomian Indonesia. Perbedaan sebesar 0,129 antara
CAR sebelum dan CAR sesudah peristiwa terjadi setelah diuji beda dengan
menggunakan pair sample t test, one tail test pada alpha = 0,05, sangat signifikan
pada p = 0,000.
Kecenderungan apakah dampak itu positif atau negatif dapat dilihat dalam
grafik cummulative average abnormal return (CAAR). Tabel 10.4 menyajikan hasil
penghitungan CAAR .
Pada Tabel 10.4 diperlihatkan bahwa selama 14 hari sesudah peristiwa
CAAR adalah negatif 10,2%. Perbedaan sebesar -0,063 antara CAAR sebelum dan
CAAR sesudah peristiwa terjadi setelah diuji beda dengan menggunakan pair
sample t test, one tail test pada alpha = 0,05, sangat signifikan pada p = 0,000.
![Page 25: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/25.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 25/29
25
Gambar 10.9 menunjukkan bahwa pada saat peristiwa terjadi belum ada
reaksi, tetapi kemudian pada 5 hari pertama setelah peristiwa terjadi harga turun
secara tajam sebesar 7,8%, yaitu dari CAAR positif 1,8% menjadi negatif 6% dan
selanjutnya turun secara perlahan setiap hari, Ir mencapai negatif 10,2% pada han
÷14.
Retur n Aktual dan Retur n yang Diharapkan
Return aktual dari setiap sektor dihitung secara harian dengan cara
membandingkan indeks hari ini dan indeks hari sebelumnya. Sementara return yang
diharapkan dihitung setiap hari dengan model CAPM , yang menggunakan risk free
1% per bulan atau 0,0333 per hari. Di sisi lain, beta dihitung dengan menggunakan
IHSG sebagai dasar penghitungan market return. Karena return aktual dihitung
secara harian, maka return yang diharapkan juga dihitung secara harlan.
Konsekuensinya, risk free, market return, dan beta juga didasarkan pada
penghitungan harian. Pada tahun 2001, tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia
rata-rata adalah 1% per bulan. Jadi penghitungan beta dan market return
didasarkan pada data return selama 15 hari sebelum peristiwa terjadi.
![Page 26: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/26.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 26/29
26
Tabel 10.5 menyajikan hasil penghitungan return aktual, return yang
diharapkan, dan abnormal return.
Tabel 10.5 juga menunjukkan bahwa dampak runtuhnya gedung WTC di
New York, yang terjadi pada tanggal 11 September 2001, paling dirasakan oleh
sektor industri dasar (basic industry ), yang rata-rata menderita kerugian setiap hari
sebesar 1,09% padahal sebelum peristiwa itu terjadi selalu meraih untung 0,35%.
Sektor yang diuntungkan adalah sektor pertambangan (mining sector ).
Anomali Pasar ( M ar k et Anomal ies )
Dalam membahas pengujian pasar efisien, maka harus juga
membahas tentang adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait
dengan hipotesis pasar efisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari
fenomena yang ada di pasar. Pada anomali ditemukan hal-hal yang
seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar-benar
ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk memperoleh
abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk
memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu.
Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar
![Page 27: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/27.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 27/29
27
efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya,
bukti empiris adanya anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk
pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-
kuat (semi strong). Pengujian berbasis ada tidaknya anomali menggunakan
model pendekatan uji ke belakang (back tested method). Pada model
pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan
bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai
konsekuensi dari adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu
pernyataan atau bukti akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan
yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang
tidak jauh berbeda satu sama lain.
Dalam teori keuangan, dikenal sedikitnya empat macam anomali
pasar. Keempat anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm
anomalies), anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau
kejadian (event anomalies), dan anomaly akuntansi (accounting anomalies).
Tabel 3 menyajikan rangkuman lengkap tentang berbagai macam anomali yang
telah ditemukan di pasar sekuritas (saham).
Tabel Ringkasan Anomali Pasar
No Kelompok Jenis Khusus Keterangan 1 Anomali
Per istiwa1. Analysts¶ Recomendataion
Semakin banyak analis merekomendasiuntuk membeli suatu saham, semakin tinggipeluang harga akan turun.
2 . Insider Trading Semakin banyak saham yang dibeli olehinsiders, semakin tinggi kemungkinan hargaakan naik.
3. Listings Harga sekuritas cenderung naik setelahperusahaan mengumumkan akanmelakukan pencatatan saham di Bursa.
4. Value LineRating Changes
Harga sekuritas akan terus naik setelahValue Line menempatkan rating perusahaanpada urutan tinggi.
2 Anomali 1. January
Harga sekuritas cenderung naik di bulanJanuari, khususnya di hari-hari pertama.
![Page 28: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/28.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 28/29
28
Musiman 2 . W eek-end Harga sekuritas cenderung naik hari Jum¶atdan turun hari Senin.
3. Time of Day Harga sekuritas cenderung naik di 45 menitpertama dan 15 menit terakhir Perdagangan.
4. End of Month Harga sekuritas cenderung naik di hari-hariakhir tiap bulan.
5. Seasonal Saham perusahaan dengan penjualanmusiman tinggi cenderung naik selamamusim ramai.
6. HolidaysDitemukan return positif pada hari terakhir sebelum liburan.
3 Anomali Per usahaan 1. Size Return pada perusahaan kecil cenderunglebih besar walaupun sudah disesuaikandengan risiko.
2 . Closed-end Mutual funds
Return pada close-end funds yang dijualdengan potongan cenderung lebih tinggi.
3. Neglect Perusahaan yang tidak diikuti oleh banyakanalis cenderung menghasilkan return lebihtinggi.
4. Institutional Holdings
Perusahaan yang dimiliki oleh sedikitinstitusi cenderung memiliki return lebihtinggi.
4 Anomali 1. P/E Saham dengan P/E ratio rendah cenderungAkuntansi memiliki return yang lebih tinggi.
2 . EarningsSurprise
Saham dengan capaian earnings lebih tinggidari yang diperkirakan cenderungmengalami peningkatan harga.
3. Price/Sales Jika rasionya rendah cenderung berkinerjalebih baik.
4. Price/Book Jika rasionya rendah cenderung berkinerjalebih baik.
5. Dividend Yield Jika yield -nya tinggi cenderung berkinerja
lebih baik.
6. EarningsMomentum
Saham perusahaan yang tingkatpertumbuhan earnings- nya meningkatcenderung berkinerja lebih baik.
(Sumber: Levy 1996: 436).
![Page 29: 10._Efisiensi_pasar](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020804/5571fbbe497959916995b361/html5/thumbnails/29.jpg)
5/7/2018 10._Efisiensi_pasar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10efisiensipasar 29/29
29
Adanya anomali di pasar yang dalam banyak hal membuktikan
penentangan atas hipotesis pasar efisiensi kemungkinan merupakan bukti dan
sekaligus tantangan bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji.
Ditemukannya anomali di pasar tidak serta merta menggugurkan hipotesis
pasar efisien, karena anomali yang ada sepertinya hanya terkait dengan
bentuk pasar efisien semi kuat. Artinya, suatu informasi yang baru masuk ke
pasar (menjadi publik) dapat mempengaruhi harga sekuritas.