1112016200034 nina

Upload: vheevhee-rhiee-sevta

Post on 13-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gghyg7t

TRANSCRIPT

  • ISOLASI BIJI PALA

    Nina Afria Damayanti

    1112016200034

    Kelompok 3 :

    1. Mashfufatul Ilma (1112016200027)

    2. Eka Yulli Kartika (1112016200031)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2014

    ABSTRAK

    Tanaman pala atau Myristica Fragan Houtt termasuk familia myristicaceae, yang

    tumbuh di Indonesia, terutama di Maluku. Pohon pala merupakan tanaman yang

    tingginya sekitar 10 meter. Ekstraksi merupakan metoda pemisahan komponen dari

    suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut. Teknik ekstraksi yang paling

    sederhana adalah dengan menggunakan corong pisah. Trimiristin merupakan suatu

    gliserida (ester lemak) yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat. Gliserida ini

    terkandung dalam buah pala (Myrictica fragrans) yang bersifat non polar dengan kadar

    yang tinggi tanpa banyak bercampur dengan ester-ester yang lain, maka dapat

    diekstraksi dengan menggunakan pelarut non polar, misalnya heksana atau dietil eter

  • dengan soxlhet (karena sampel biji pala berupa padatan). Berdasarkan praktikum yang

    telah dilakukan titik leleh dari asam trimiristin adalah sebesar 580C.

    Kata kunci : tanaman pala, asam trimistin, sokhlet, dan gliserol.

    INTRODUCTION

    Tanaman pala atau Myristica Fragan Houtt termasuk familia myristicaceae, yang

    tumbuh di Indonesia, terutama di Maluku. Pohon pala merupakan tanaman yang

    tingginya sekitar 10 meter. Buahnya yang masak berwarna kuning di bagian tengahnya

    alur, garis tengah buah ini sekitar 5 cm. Buah pala menghasilkan 3 jenis Minyak atsiri

    yaitu minyak kembang pala, minyak pala, lemak pala. Minyak pala adalah minyak

    diperoleh dari hasil penyulingan biji pala, sedangkan minyak pala adalah minyak atsiri

    dari penyulingan biji pala. Lemak pala adalah campuran minyak atsiri yang diperoleh

    dari pemerasan biji pala dengan minyak lemak. Zat yang terkandung dalam pala

    diantaranya terpen, miristin, dipentin, eugenol, iso-fenol, linalool, borneol, geraniol,

    asam miristinat, gliserida trimiristin, triolet, dan asam asetat. (Adji Suranto, 2004:73).

    Hasil yang diambil dari pala yang diperdagangkan dipasaran dunia adalah biji,

    fuli, minyak atsiri, dan dagung buah yang digunakan untuk industry makanan di dalam

    negeri. Biji dan fuli digunakan dalam industry pengawetan ikan, pembuatan sosis,

    makanan kaleng, dan sebagai adonan kue, karena aroma minyak atsiri dan lemak yang

    dikandungnya dapat meningkatkan nafsu makan. Minyak pala dari hasil penyulingan

    merupakan bahan baku industry obat-obatan, pembuatan sabun, dan parfum. (Agus

    Kardinan, 2009:9).

    Ekstraksi merupakan metoda pemisahan komponen dari suatu campuran

    dengan menggunakan suatu pelarut. Teknik ekstraksi yang paling sederhana adalah

    dengan menggunakan corong pisah. Untuk solute yang berupa emulsi misalnya susu

    atau yang lebih mudah larut dalam air menggunakan metode ekstraksi kontinu. Bila

    sampel berupa padatan maka ekstraktor yang paling popular adalah soxhlet. Pelarut

    yang ada dalam labu didih dipanaskan kemudian mengembun. Bila volumenya

  • mencukupi, pelarut yag telah membawa solute akan keluar melalui pipa kecil ke dalam

    labu. Proses ini akan berlangsung terus menerus. Metode sokletasi menggunakan

    suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang

    terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.

    Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan

    perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri (distilasi uap), tidak dapat

    digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang

    akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi

    ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini

    adalah sokletasi. Sokletasi digunakan pelarut organic tertentu. Dengan cara

    pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontiniu akan membasahi

    sampel,secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan

    membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut.

    (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34949/4/Chapter%20I.pdf, 2012:2).

    Trimiristin merupakan suatu gliserida (ester lemak) yang terbentuk dari gliserol

    dan asam miristat. Gliserida ini terkandung dalam buah pala (Myrictica fragrans) yang

    bersifat non polar dengan kadar yang tinggi tanpa banyak bercampur dengan ester-

    ester yang lain, maka dapat diekstraksi dengan menggunakan pelarut non polar,

    misalnya heksana atau dietil eter dengan soxlhet (karena sampel biji pala berupa

    padatan). Pelarut yang ada dalam labu didih dipanaskan kemudian mengembun. Bila

    volumenya mencukupi pelarut yang telah membawa solut akan keluar melalui pipa kecil

    kedalam labu. Proses ini berlangsung terus-menerus (kontinu) menggunakan sokhlet

    dan metode perkolasi. Asam miristat juga dapat diperoleh dari trimiristin dengan reaksi

    penyabunan dan hidrolisis dan dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan aseton.

    (Anonim, 2011:4).

    MATERIALS AND METHOD

    Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji pala, kertas

    saring, tali, seperangkat alat refluks, larutan diklorometana, batu didih, labu didih,

  • pembakar Bunsen, kertas saring, corong, helas kimia, labu erlenmeyer, baskom, es

    batu, larutan aseton, gelas ukur, penangas air, stopwatch, thermometer, lumpang dan

    alu.

    Langkah kerja :

    1. Haluskan biji pala.

    2. Gulung kertas saring dan masukkan biji pala yang sudah halus kedalam

    gulungan kertas saring setelah sudah terisi penuh kertas saringnya dan sudah

    dilipat kedua sisinya maka didikat dengan tali (dibuat seperti timbel).

    3. Masukkan batu didih kedalam labu, setelah itu masukkan juga larutan

    diklorometana kira-kira 30-70 mL.

    4. Rakitlah seperangkat alat refluks seperti yang ada pada prosedur dan masukkan

    timbel tadi kedalam refluks.

    5. Setelah semua alat terangkai dengan baik maka buka kran agar air mengalir ke

    kondensor, setelah itu nyalakan Bunsen agar proses refluks bisa berjalan.

    6. Setelah selesai proses refluks, maka didapat filtrat dan residu.

    7. Pisahkan filtrat dan residu.

    8. Masukkan filtrat ke labu erlenmeyer dan kocok selama 30 menit.

    9. Lalu, larutkan filtrat dengan 50 mL aseton.

    10. Panaskan larutan dalam erlenmeyer tersebut di penangas air sampai mendidih.

    11. Dinginkan larutan tersebut pada suhu kamar selama 30 menit.

    12. Setelah itu, dinginkan lagi di ice bath sampai larutan bersuhu 200C.

    13. Saring dan cuci residu dengan aseton ssebanyak 15 mL.

    14. Keringkan residunya pada ruang terbuka setelah itu uji titik lelehnnya.

    RESULT AND DISCUSSION

    Prinsip dari percobaan ini adalah ekstraksi pelarut yaitu cara untuk memisahkan

    dua jenis campuran yang tidak saling melarutkan. Metode yang digunakan yaitu metode

    refluks, filtrasi dan kristalisasi. Metode Refluks menggunakan prinsip mempertahankan

    reaksi dalam waktu lama dengan pemanasan dan pengembunan uap, serta menjaga

  • kestabilan suhu di bawah titik didih pelarut. Prosedur dan tehnik pemisahan asam

    miristat dari biji pala pada dasarnya adalah ekstraksi trimiristin dari biji pala

    menggunakan pelarut yang sesuai untuk mendapatkan trimiristin sebanyak-banyaknya.

    Karena trimiristin ini terdapat dalam biji pala dengan kadar tinggi, maka hasil ekstraksi

    yang murni dapat dicapai dengan cara ekstrasi sederhana dan kristalisasi.

    Reaksi yang terjadi dalam praktikum ini adalah antara asam trimiristin yang

    terkandung dalam buah pala dengan gliserol. Faktanya gliserol merupakan kelompok

    alcohol. Apabila kedua senyawa organic ini direaksikan akan membentuk suatu ester.

    Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus COOR

    dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi

    langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alcohol, suatu reaksi yang disebut

    reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkatalis kanasam dan merupakan reaksi yang

    reversible (Fessenden & Fessenden, 1989:82). Biji buah pala dihancurkan sampai

    benar-benar halus kemudian ditimbang, kemudian dibungkus dengan kertas saring

    yang diikat kencang dan dimasukkan ke dalam soxhlet lalu dipanaskan secara

    sempurna sampai menghasilkan larutan agak bening dari sari biji buah pala. Setelah itu

    labu didinginkan dan ditambahkan 50 ml aseton. Penambahan aseton ini bertujuan

    untuk memisahkan zat pengotor dari zat murni biji buah pala. Larutan lalu didiamkan

    dalam suhu ruangan sekitar 30 menit dan diletakkan dalam ice bath sehingga terbentuk

    endapan yang cukup banyak berwarna putih kekuningan. Pendinginan dilakukan agar

    perubahan suhu yang terjadi pada proses kristalisasi tidak berubah drastis, sehingga

    kristal yang didapat sesuai yang diharapkan. Pendinginan berfungsi untuk

    mengendapkan kristal sehingga memudahkan pemisahan kristal dari larutan. Selain itu

    dengan adanya pendinginan maka dapat mempercepat laju pertumbuhan kristal

    sehingga pertumbuhan kristal lebih besar dari pembentukan inti sehingga kristal akan

    berukuran besar. Titik leleh yang didapatkan adalah sebesar 580C.

    CONCLUSION

    Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan titik leleh dari asam trimiristin

    adalah sebesar 580C.

  • REFERENCE

    Fessenden dan Fessenden.1989. KIMIA ORGANIK JILID 2 EDISI KETIGA.

    Jakarta: Erlangga

    Kardinan, Agus. 2009. TANAMAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI. Depok : Agromedia

    Suranto, Adji. 2004. KHASIAT DAN MANFAAT MADU HERBAL. Depok : Agromedia

    USU. 2012. BAB I Pendahuluan

    (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34949/4/Chapter%20I.pdf) diakses

    pada Senin, 9 Juni 2014 pukul 17:25 WIB

    Anonim. 2012. Isolasi Trimistin dan Asam Miristat dari Biji Pala

    (http://alchemist08.files.wordpress.com/2012/05/percobaan-2-pala.docx) diakses pada

    Senin, 9 Juni 2014 pukul 17:30 WIB