11c. kebijakan umum alokasi gas_perindustrian_borobudur_tayang

20
7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 1/20 KEMENTERIAN ESDM Jakarta, 6 Februari 2014 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI

Upload: winoto-wusodo

Post on 27-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 1/20

KEMENTERIAN

ESDM

Jakarta, 6 Februari 2014

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK

DALAM NEGERI

Page 2: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 2/20

KEMENTERIAN

ESDM

KONDISI HULU MIGAS 

2

Page 3: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 3/20

KEMENTERIAN

ESDM

3

PAPUA

NATUNA

MALUKU

TERBUKTI = 101,54 TSCF

POTENSIAL = 48,85 TSCF

TOTAL = 150,39 TSCF

NAD

SUMATERA UTARA

SUMATERA TENGAH

SUMATERA SELATAN

JAWA TIMURJAWA BARAT

SULAWESI

KALIMANTAN

CADANGAN GAS BUMI ( TSCF ) 

6,93

1,22

8,06

18,30

50,48

3,18

5,89

14,63

2,58

15,21

23,90

CADANGAN GAS BUMI

Status 1 Januari 2013)

Page 4: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 4/20

KEMENTERIAN

ESDM

PRODUKSI GAS BUMI

2010 - 2013

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

10.000

     M     M     S     C     F     D

Produksi Gas 8.857 8.415 8.150 8.074

2010 2011 2012 2013*

*) Angka operasional produksi gas bumi.

Page 5: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 5/20

KEMENTERIAN

ESDM

KEBIJAKAN UMUMTERKAIT ALOKASI GAS BUMI

 

II

5

Page 6: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 6/20

© DJMIGAS 14122011

6

Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi:

• kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi bertujuan menjamin tersedianya minyak bumi dan

gas bumi, sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku untuk kebutuhan dalam

negeri.

• meningkatkan pendapatan negara untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya

bagi perekonomian nasional dan mengembangkan serta memperkuat posisi industri dan

perdagangan Indonesia.

• Pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan

dalam negeri.

DASAR HUKUM

Page 7: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 7/20

© DJMIGAS 14122011

7

PP Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas

Kebijakan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

• Menteri menetapkan kebijakan pemanfaatan Gas Bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri dengan mempertimbangkan kepentingan umum, kepentingan negara, dan

kebijakan energi nasional termasuk di dalamnya aspek teknis yang meliputi cadangan dan

peluang pasar Gas Bumi, infrastruktur baik yang tersedia maupun yang direncanakan dan

usulan dari Badan Pelaksana 

PP 55 Tahun 2009 tentang Perubahan PP Nomor 35 Tahun 20014

Domestic Market Obligation

Kontraktor berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas bumi dalam negeri

dengan menyerahkan 25% dari produksi minyak dan gas bumi

Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk

Penyediaan Gas Bumi untuk Industri Pupuk

Menteri ESDM memprioritaskan alokasi pemenuhan kebutuhan gas bumi untuk bahan

baku dan energi industri pupuk;

Menetapkan harga gas bumi yang dialokasikan dari produksi dalam negeri untuk

keperluan industri pupuk didasarkan pada hasil kesepakatan instansi terkait yang

dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

DASAR HUKUM

Page 8: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 8/20© DJMIGAS 14122011

8

Permen ESDM 03/2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan

Kebutuhan Dalam Negeri :

Pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk kebutuhan Dalam Negeri dengan tetap

mempertimbangkan keekonomian pengembangan lapangan.

 Alokasi pemanfaatan cadangan gas bumi yang baru diketemukan, diprioritaskan untuk

memenuhi kebutuhan setempat. Apabila terdapat kelebihan dapat dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan wilayah lainnya.

Pemanfaatan gas bumi untuk Dalam Negeri dilakukan dengan mempertimbangkan

ketersediaan infrastruktur, besarnya cadangan dan keekonomian lapangan, dengan

urutan prioritas:

1. Upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi

2. Sebagai bahan baku industri pupuk

3. Sebagai penyediaan tenaga listrik dan

4. Sebagai bahan bakar/ bahan baku untuk industri lainnya

DASAR HUKUM

Page 9: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 9/20

KEMENTERIAN

ESDM

ALOKASI DAN PEMANFAATANGAS BUMI

 

III

9

Page 10: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 10/20

KEMENTERIAN

ESDM

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028

     M     M     S     C     F     D

 

CONTRACTED DEMAND COMMITTED DEMAND POTENTIAL DEMAND EXISTING SUPPLY PROJECT SUPPLY POTENTIAL SUPPLY

10

NERACA GAS BUMI INDONESIA

2013 - 2028

Page 11: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 11/20

KEMENTERIAN

ESDM

MMSCFD @ 1000 BBTUD

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028

I A. CONTRACTED DEMAND: 4.478 4.746  5.031  5.333  5.653  5.992  6.352  6.733  7.137  7.565  8.019  8.500  9.010  9.550  10.124  10.731 

DOMESTIK 4.478 4.574 4.346 4.020 3.738 3.078 2.715 2.384 2.148 1.729 1.370 913 822 656 586 293

 Peningkatan Produksi dan Pemakaian Sendiri di Kilang LNG 707 682 616 529 511 445 424 399 349 131 134 119 124 110 110 110

Pupuk 893 893 902 897 814 572 411 281 281 147 55 55 0 0 0 0

 Listrik 1.521 1.471 1.440 1.288 1.136 1.039 840 728 611 575 407 377 336 211 198 183

 Industri 1.344 1.517 1.376 1.301 1.274 1.023 1.041 975 908 876 774 362 362 335 278 0

 Transportasi 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

 Gas Rumah Tangga 7,2 7,2 6,7 5,2 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

EKSPOR 3.491,4 3.119,6 2.785,8 2.560,6 2.464,3 2.010,3 2.041,5 1.975,2 1.605,5 1.614,4 1.310,9 1.006,3 948,4 857,1 785,7 776,8

7.969 7.694 7.132 6.580 6.202 5.088 4.756 4.359 3.754 3.344 2.681 1.919 1.770 1.513 1.372 1.070

B. COMMITTED DEMAND:

DOMESTIK 866 1.599 2.022 2.289 2.625 3.162 3.714 4.112 4.322 4.746 5.112 5.561 5.659 5.782 5.859 6.160

 Peningkatan Produksi dan Pemakaian Sendiri di Kilang LNG 30 27 27 90 98 128 139 150 176 396 396 396 396 396 396 396

 Pupuk 12 67 129 135 328 531 874 1.004 1.004 1.138 1.230 1.230 1.285 1.285 1.285 1.285

Listrik 187 638 737 825 843 919 1.131 1.324 1.415 1.447 1.616 1.645 1.681 1.797 1.810 1.824

Industri 606 832 1.094 1.202 1.313 1.542 1.525 1.586 1.675 1.708 1.809 2.224 2.225 2.226 2.284 2.563

Transportasi 31 33 30 32 34 32 35 38 42 46 50 55 61 67 73 81

Gas Rumah Tangga 0 2 5 6 8 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11

EKSPOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

866 1.599 2.022 2.289 2.625 3.162 3.714 4.112 4.322 4.746 5.112 5.561 5.659 5.782 5.859 6.160

C. POTENTIAL DEMAND 45 177 331 461 613 800 1.193 1.405 1.603 1.839 2.094 2.363 2.652 2.984 3.314 3.668

TOTAL I.A + I.B 8.835 9.293 9.154 8.870 8.827 8.251 8.470 8.471 8.076 8.090 7.793 7.481 7.429 7.294 7.231 7.230

TOTAL I 8.880 9.469 9.484 9.330 9.440 9.051 9.663 9.876 9.679 9.929 9.887 9.843 10.081 10.278 10.545 10.898

II. SUPPLY :

  A. EXISTIN G SUPPLY : 6814 6748 6632 5933 5579 4900 4433 4029 3541 3112 2708 2324 2201 1996 1849 1749

B. PROJECT SUPPLY : 393 767 1481 2101 3480 3639 4326 4290 3935 3460 3088 2944 2419 2276 1835 1427

  C. POTENTIAL SUPPLY : 87 182 287 410 508 567 597 611 616 622 1628 1630 1630 1202 1201 1194

TOTAL II.A + II.B 7207 7515 8113 8034 9059 8539 8758 8320 7475 6571 5797 5269 4619 4273 3684 3176

II.A + II.B + II.C 7294 7697 8399 8444 9567 9106 9356 8931 8092 7193 7424 6899 6250 5475 4884 4370

III BALANCE

(1.155) (946) (500) (647) (623) (188) (324) (330) (213) (232) 28 405 431 484 477 679

(762) (178) 981 1.454 2.857 3.451 4.002 3.960 3.722 3.228 3.116 3.349 2.849 2.760 2.312 2.106

(1.628) (1.777) (1.041) (836) 232 289 288 (152) (601) (1.519) (1.996) (2.212) (2.810) (3.022) (3.547) (4.054)

(1.541) (1.595) (754) (426) 741 856 885 460 16 (897) (368) (582) (1.180) (1.820) (2.346) (2.860)

(1.586) (1.772) (1.085) (887) 128 56 (307) (945) (1.587) (2.736) (2.463) (2.945) (3.831) (4.803) (5.661) (6.528)

U R A I A N

 

(II A + II B + IIC) - (I A + I B)

TOT AL II - TOTAL I

T O T A L I.A

T O T A L I.B

II A - I A

( II A + II B) - ( I A )

( II A + II B) - ( I A + I B )

NERACA GAS BUMI INDONESIA

2013-2028

11

Page 12: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 12/20

KEMENTERIAN

ESDM

12

EKSPOR

40,55%

PENINGKATAN PRODUKSI

8,86%

PUPUK

11,60%

LISTRIK

19,12%

INDUSTRI

19,72%

TRANSPORTASI

0,06 % GAS RUMAH TANGGA

0,09 %

ALOKASI GAS BUMI TAHUN 2014

• Total Domestik : 59,45%

• Total Ekspor : 40,55 %

Page 13: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 13/20

KEMENTERIAN

ESDM

Bagian terbesar alokasi gas domestik digunakan untuk keperluan industri, kelistrikan, dan pupuk yaitu rata-rata 44% dari

total alokasi gas.

Catatan:

*) Data tahun 2013 berdasarkan data Perjanjian s.d. 31 Desember 2013

Profil Distribusi Gas Domestik

Alokasi Gas Untuk Industri, Kelistrikan, Dan Pupuk

0,1

2,74,1 4,2

5,2 5,9 6,2

10,1 10,210,3 10,5 11,0

1,2

2,3

3,24,4

5,3

5,86,3

6,9 7,07,6 7,7 8,0

1,1

1,2

1,8

1,9

2,8

2,82,9

3,1 3,3

3,63,9

3,9

2,4

6,2

9,0

10,6

13,314,6

15,3

20,1 20,521,6

22,122,8

0

5

10

15

20

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014

   T   C   F

Industri (TCF) Kelistrikan (TCF) Pupuk (TCF) Total (TCF)

Page 14: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 14/20

KEMENTERIAN

ESDM

Penyaluran gas ke domestik terus mengalami peningkatan rata-rata 9% sejak tahun 2003 sampai dengan tahun

2013. 

Catatan:

*) Outlook  berdasarkan data realisasi per 31 Desember 2013

PENINGKATAN PENYALURAN GAS KE DOMESTIK

52.1%

57.3%

   4 .   3   9   7

    4 .   4   1   6

    4 .   2   0   2

    4 .   0   0   8

    3 .   8   2   0

    3 .   7   7   5

    3 .   6   8   1     4

 .   3   3   6

    4 .   0   7   8

    3 .   6   3   1

    3 .   4   0   2

    3 .   3   9   3

    1 .   4   8   0

    1 .   4   6   6

    1 .   5   1   3

    2 .   3   4   1

    2 .   5   2   7     2 .

   9   1   3

    3 .   3   2   3

    3 .   3   7   9

    3 .   2   6   7

    3 .   5   5   0

    3 .   7   7   4

    4 .   5   6   0

 -

 500

 1.000

 1.500

 2.000

 2.500

 3.000

 3.500

 4.000

 4.500

 5.000

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014

   B   B   T   U   D 

Export Domestic

49.5%

Page 15: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 15/20

KEMENTERIAN

ESDM

Kelistrikan Pupuk Industri Lifting Minyak City Gas BBG Transportasi

Realisasi 1.097,42 735,84 1.346,05 342,02 0,59 3,21

Kontrak 1.282,42 782,43 1.748,47 412,50 3,41 4,50

% 86% 94% 77% 83% 17% 71%

86%

94%

77%

83%

17% 71% -

 200

 400

 600

 800

 1.000

 1.200

 1.400

 1.600

 1.800

 2.000

      B      B      T      U      D

 

15

0

1

2

3

4

Realisasi Kontrak

      B      B      T      U      D

City Gas

Realisasi Kontrak

 -

 1

 2

 3

 4

 5

Realisasi Kontrak

      B      B      T      U      D

BBG Transportasi

Realisasi Kontrak

Keterangan:

• Rendahnya penyaluran gas untuk sektor rumah tangga disebabkan oleh pemanfaatan yang rendah bukan karena kekurangan pasokan gas, namun karena rendahnyapenyerapan

REALISASI PENYALURAN GAS BUMI TAHUN 2013

Page 16: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 16/20

KEMENTERIAN

ESDM

PROYEK HULU MIGAS 

V

16

Page 17: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 17/20

KEMENTERIAN

ESDM

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Terang Sirasun

300 MMSCFD

Peciko 7B220 MMSCFD,

4300 BOPD

Tunu 13C40 MMSCFD,800BOPD

Sumpal40 MMSCFD

Rubi50 MMSCFD

Senoro280 MMSCFD,

9000 BOPD

Peciko 7C20 MMSCFD,

280 BOPD

Madura BD100 MMSCFD,

750BOPD

Ande-Ande Lumut4300 BOPD

Banyu Urip165 MBOPD

IDD - Bangka50 MMSCFD

Masela (Inpex)

355 MMSCFD,2200 BOPD

South Mahakam202 MMSCFD

IDD890 MMSCFD

Jangkrik290 MMSCFD,

400 BOPD

Kepodang

116 MMSCFD

: Minyak dan Gas Bumi

: Minyak Bumi

: Gas Bumi

PROYEK HULU MIGAS 

GAS

DOMINATION Kaltim

(Total E&P)

Kaltim

(Total E&P)

Jatim

(Kangean

Energy)

Jateng

(MCL)

Kepri

(Genting Natuna

Oil)

Jatim(Husky

Madura)

Jateng

(PCML)

Sumsel

(COPI Grissik)

Sulbar

(Pearl Oil Sebuku)

Kaltim

(Total E&P)

Sulteng(JOB

Pertamina – 

Medco Tomori)

Kaltim(Chevron

Indonesia Co.)

Kaltim

(Chevron

Indonesia Co.)

Kaltim

(Chevron

Indonesia Co.)

Kaltim

(Total E&P)

Tiung Biru –Jambaran

dan Cendana185 MMSCFD

Pertamina EP

Cepu

Page 18: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 18/20

KEMENTERIAN

ESDM

INFRASTRUKTUR PENYALURANGAS BUMI DALAM NEGERI

 

V

18

Page 19: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 19/20

KEMENTERIAN

ESDM

PETA INFRASTRUKTUR FSRU

a. Regasifikasi Arun (Pertamina) rencana onstream Q4 2014

b. FSRU Lampung (PGN) rencana onstream Q3 2014

c. FSRU Jawa Barat (Nusantara Regas) sudah onstream pada 2012

d. FSRU Jawa Tengah (Pertamina) rencana onstream Q1 2016

e. FSRU Banten (Energi Dian Kemala) rencana onstream Q4 2015

Diharapkan dengan adanya pembangunan infrastruktur gas bumi, dapat meningatkan penyaluran gas untuk domestik.

Page 20: 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

7/25/2019 11c. Kebijakan Umum Alokasi Gas_perindustrian_borobudur_tayang

http://slidepdf.com/reader/full/11c-kebijakan-umum-alokasi-gasperindustrianborobudurtayang 20/20

KEMENTERIAN

ESDM

www.esdm.go.id