127007709 makalah kmb copy docxsirosis hepatitis

64
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………......................................i KATA PENGANTAR……... …………………………………………................................ii DAFTAR ISI……….. ……………………………………………............................. ……..iii BAB I PENDAHULUAN……………………………….............................. ……………...1 1.1 Latar Belakang……………………………………………................................. .. 1 1.2 Tujuan………………………………………………………………………......1 BAB II PEMBAHASAN………….……………………………………………………..... 2 2.1 Pengertian Cirrhosis Hepatitis………………………………………………… 2 2.2 Anatomi Fisiologi…………………………………………………………….......2 2.3 Tipe Cirrhosis Hepatitis……………………………………………………….. 4 2.4 Etiologi………………………………………………………………………......4 2.5 Patofisiologi…………………………………………………………………… 5 2.6 Manifestasi Klinik Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis………………………… 5 2.7 Komplikasi Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis………………………………... 6 2.8 Penatalaksanaan……………………………………………………………….. 8 2.9 Pengobatan……………………………………………………………………. 8 BAB III RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN .................................................... .............9

Upload: dasto-jhonsaves

Post on 26-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………......................................i KATA PENGANTAR……...…………………………………………................................iiDAFTAR ISI……….. …………………………………………….............................……..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………..............................……………...1

1.1 Latar Belakang……………………………………………................................... 1 1.2 Tujuan………………………………………………………………………......1

BAB II PEMBAHASAN………….……………………………………………………..... 2

2.1 Pengertian Cirrhosis Hepatitis………………………………………………… 22.2 Anatomi Fisiologi…………………………………………………………….......22.3 Tipe Cirrhosis Hepatitis……………………………………………………….. 42.4 Etiologi………………………………………………………………………......42.5 Patofisiologi……………………………………………………………………52.6 Manifestasi Klinik Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis………………………… 52.7 Komplikasi Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis………………………………...62.8 Penatalaksanaan………………………………………………………………..82.9 Pengobatan…………………………………………………………………….8

BAB III RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN .................................................................9

Page 2: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

3.1 Pengkajian ..........................................................................................................................93.2 Diagnosa.............................................................................................................................103.3 Perencanaan.......................................................................................................................103.4. Implementasi....................................................................................................................113.5 Evaluasi...............................................................................................................................11

BAB IV : PENUTUP.......................................................................................................12 4.1.kesimpulan .......................................................................................................................12 4.2.Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….......14

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 3: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia.di dalam hati

terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita. yaitu proses

penyimpanan energi, pengaturan metabolisme kolesterol dan penetralan

racun obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan

akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati. Sirosis hepatis

adalah suatu penyakit di mana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah

besar dan seluruh system arsitekture hati mengalami perubahan menjadi

tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat ( firosis ) di sekitar

paremkin hati yang mengalami regenerasi. Sirosis didefinisikan sebagai

proses difusi yang di karakteristikan oleh fibrosis dan perubahan strukture

hepar normal menjadi penuh nodule yang tidak normal.

Peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel

menyebabkan banyaknya terbentuk jaringan ikat dan regenerasi noduler

dengan berbagai ukuran yang di bentuk oleh sel paremkim hati yang masih

sehat. Akibatnya bentuk hati yang normal akan berubah disertai terjadinya

penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena pota,

yang akhirnya menyebakan hipertensi portal . Penyebab sirosis hati

beragam, selain disebabkan oleh virus hepatitis B ataupun C, bisa juga di

akibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, bergai macam penyakit

metabolik, adanya ganguan imunologis, dan sebagainya.

Page 4: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Di indonesia sirosis hati lebih sering di jumpai pada laki – laki dari

pada perempuan. Peran dan fungsi perawat adalah memberi penyuluhan

kesehatan agar mayakakat dapat mewaspadai bahaya penyakit sirosis

hepatis .Sedangkan peran perawat dalam merawat pasien dengan penyakit

sirosis hepatis adalah mencakup perbaikan masukan nutrisi klien,

membantu klien mendapatkan citra diri yang positif dan pemahaman

dengan penyakit dan pengobatanya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang konsep dasar

dan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis untuk

memudahkan kita sebagai calon perawat dalam merawat pasien dengan

penyakit sirosis hepatis.

Page 5: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

B. Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum : Memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan mahasiswi

dalam memberikan asuha keperawatan pada penyakit sirosis hepatis.

2.Tujuan Khusus: Agar mahasiswa memperoleh gambaran secara nyata dalam

merawat pasien dengan sirosis hepatis. Agar mahasiswa memahami tentang sirosis hepatis Agar mahasiswa mampu melakukan pengkajian secara menyeluruh

pada klien dengan sirosis hepatis. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah keperawatan

yang muncul pada klien dengan sirosis hepatis. Agar mahasiswa mampu membuat rencana tindakan keperawatan

pada klien dengan sirosis hepatis. Agar mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan

pada klien dengan sirosis hepatis. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi atas tindakan yang

telah dilakukan. Agar mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan

klien dengan sirosis hepatis.

Page 6: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Cirrhosis Hepatitis

Sirosis hepatis adalah stadium akhir penyakit hati menahun dimana

secara anatomis didapatkan proses fibrosis dengan pembentukan nodul

regenerasi dan nekrosis.

Suzanne C. Smeltzer dan Brenda G. Bare 1999 Sirosis hepatis adalah

penyakit hati menahun yang ditandai dengan adanya pembentukan jaringan

ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan

nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat, dan usaha

regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan

sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan

jaringan ikat dan nodul

Page 7: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

B.Anatomi fisiologi

1. Anatomi Hati

Hati merupakan kelenjarterbesar di dalam tubuh manusia. Hati

terletak di belakang tulang-tulang iga (kosta) dalam rongga abdomen

daerah kanan atas. Hati memiliki berat sekitar 1500 gram, dan dibagi

menjadi empat lobus. Setiap lobus hati terbungkus oleh lapisan tipis

jaringan ikat yang membentang ke dalam lobus itu sendiri dan membagi

massa hati menjadi unit unit yang lebih kecil, yang disebut lobulus.

Permukaan atas terletak bersentuhan di bawah diafragma,

permukaan bawah terletak bersentuhan di atas organ-organ abdomen.

Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus

oleh peritoneum kecuali di daerah posterior-superior yang berdekatan

dengan v.cava inferior dan mengadakan kontak langsung dengan

diafragma. Bagian yang tidak diliputi oleh peritoneum disebut bare

area.Terdapat refleksi peritoneum dari dinding abdomen anterior,

diafragma dan organ-organ abdomen ke hepar berupa ligamen.

Page 8: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Secara anatomis, organ hepar terletak di hipochondrium kanan dan

epigastrium, dan melebar ke hipokondrium kiri. Hepar dikelilingi oleh

cavum toraks dan bahkan pada orang normal tidak dapat dipalpasi (bila

teraba berarti ada pembesaran hepar).

Secara mikroskopis, hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari

serabut kolagen dan jaringan elastis yg disebut Kapsul Glisson.

2. Fisiologi Hati

Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh,

merupakan sumber energy tubuh sebanyak 20% serta menggunakan

20-25% oksigen darah.

Ada beberapa fungsi hati yaitu:

Page 9: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

a) Sebagai metabolisme karbohidrat

Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan

protein saling berkaitan satu sama lain. Hati mengubah pentosa dan

heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme

ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati

kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses

pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikoneogenesis.

Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama

glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui

heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa.

Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan

ATP, dan membentuk/biosintesis senyawa 3 karbon (3C), yaitu piruvic

acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).

2. Sebagai metabolisme lemak

Page 10: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Hati tidak hanya mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dapat dipecah menjadi beberapa komponen:

1. Senyawa 4 karbon → keton bodies.

2. Senyawa 2 karbon → active acetate (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol).

3. Pembentukan cholesterol.

4. Pembentukan dan pemecahan fosfolipid.

3. Sebagai metabolisme protein

Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino.

Dengan proses deaminasi hati juga mensintesis gula dari asam lemak

dan asam amino. Dengan proses transaminasi hati memproduksi

asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan

satusatunya organ yg membentuk plasma albumin dan globulin.

Hati organ utama bagi produksi urea Urea merupakan end

product metabolisme protein. globulin selain dibentuk di dalam hati,

juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang globulin hanya dibentuk di

dalam hati. Albumin mengandung 584 asam amino dengan BM

66.000.

Page 11: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

4. Sehubungan dengan pembekuan darah

Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein

yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk

fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Faktor ekstrinsiakan

beraksi jika benda asing mengenai pembuluh darah dan factor

instrinsik akan beraksi jika berhubungan dengan katup

jantungvitamin K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan

beberapa faktor koagulasi.

5. Sebagai metabolisme vitamin

Semua vitamin disimpan di dalam hati, khususnya vitamin A, D,

E, dan K.

6. Sebagai detoksikasi

Hati adalah pusat detoksikasi tubuh. Proses detoksikasi terjadi

pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi, dan konjugasi

terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun dan obat over

dosis.

7. Sebagai fagositosis dan imunitas

Page 12: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen, dan

berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu, sel kupfer juga

ikut memproduksi ∂-globulin sebagai imun livers mechanism.

8. Sebagai hemodinamik

Hati merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran

darah.Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati

yang normal 1500 cc/menit atau 1000-1800 cc/menit. Darah yang

mengalir di dalam arteri hepatica 25% dan di dalam vena porta 75%

dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi

oleh faktor mekanis, pengaruh persyarafan, dan hormonal.

C. TIPE CIRRHOSIS HEPATITIS

Ada tiga tipe sirosis atau pembentukan parut dalam hati, yaitu:

1. Sirosis portal Laennec (alkoholik, nutrisional), dimana

jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. Sirosis

ini paling sering disebabkan oleh alkoholisme kronis dan

Page 13: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

merupakan tipe sirosis yang paling sering ditemukan di negara

Barat.

2. Sirosis poscanekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut

yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang

terjadi sebelumnya.

3. Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut terjadi

dalam hati di sekitar saluran empedu. Tipe ini biasanya terjadi

akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi (kolangitis),

insidensnya lebih rendah dari pada insidens sirosis Laennec dan

sirosis poscanekrotik.

D.Etiologi

Sirosis terjadi di hati sebagai respon terhadap cedera sel

berulang dan reaksi peradangan yang di timbulkan. Penyebab sirosis

antara lain adalah infeksi misalnya hepatitis dan obstruksi saluran

empedu yang menyebabkan penimbunan empedu di kanalikulus dan

ruptur kanalikulus, atau cedera hepatosit akibat toksin.

Penyebab lain dari sirosis hepatis, yaitu:

1. Alkohol, suatu penyebab yang paling umum dari sirosis,

terutama di daerah Barat. Perkembangan sirosi tergantung

pada jumlah dan keteraturan mengonsumsi alkohol.

Page 14: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Mengonsumsi alkohol pada tingkat-tingkat yang tinggi dan

kronis dapat melukai sel-sel hati. Alkohol menyebabkan suatu

jajaran dari penyakit-penyakit hati, yaitu dari hati berlemak

yang sederhana dan tidak rumit (steatosis), ke hati berlemak

yang lebih serius dengan peradangan (steatohepatitis atau

alcoholic hepatitis), ke sirosis. Sirosis kriptogenik, disebabkan

oleh (penyebab-penyebab yang tidak teridentifikasi, misalnya

untuk pencangkokan hati). Sirosis kriptogenik dapat

menyebabkan kerusakan hati yang progresif dan menjurus pada

sirosis, dan dapat pula menjurus padakanker hati.

2. Kelainan-kelainan genetik yang diturunkan/diwariskan

berakibat pada akumulasi unsur-unsur beracun dalam hati

yang menjurus pada kerusakan jaringan dan sirosis. Contohnya

akumulasi besi yang abnormal (hemochromatosis) atau

tembaga (penyakit Wilson). Pada hemochromatosis,

Page 15: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

pasienmewarisi suatu kecenderungan untuk menyerap suatu

jumlah besi yang berlebihan dari makanan.

3. Primary Biliary Cirrhosis (PBC) adalah suatu penyakit hati

yang disebabkan oleh suatu kelainan dari sistem imun yang

ditemukan pada sebagian besar wanita. Kelainan imunitas pada

PBC menyebabkan peradangan dan kerusakan yang kronis dari

pembuluh-pembuluh kecil empedu dalam hati. Pembuluh-

pembuluh empedu adalah jalan-jalan dalam hati yang dilalui

empedu menuju ke usus. Empedu adalah suatu cairan yang

dihasilkan oleh hati yang mengandung unsur-unsur yang

diperlukan untuk pencernaan dan penyerapan lemak dalam

usus serta produk-produk sisa, seperti pigmen bilirubin

(bilirubin dihasilkan dengan mengurai/memecah hemoglobin

dari sel-sel darah merah yang tua).

4. Primary Sclerosing Cholangitis (PSC) adalah suatu penyakit

yang tidak umum yang seringkali ditemukan pada pasien

Page 16: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

dengan radang usus besar. Pada PSC, pembuluh-pembuluh

empedu yang besar diluar hati menjadi meradang, menyempit,

dan terhalangi. Rintangan pada aliran empedu menjurus pada

infeksi-infeksi pembuluh-pembuluh empedu dan jaundice (kulit

yang menguning) dan akhirnya menyebabkan sirosis.

5. Hepatitis Autoimun adalah suatu penyakit hati yang

disebabkan oleh suatu kelainan sistem imun yang ditemukan

lebih umum pada wanita. Aktivitas imun yang abnormal pada

hepatitis autoimun menyebabkan peradangan dan

penghancuran sel-sel hati (hepatocytes) yang progresif dan

akhirnya menjurus pada sirosis.

1. Bayi-bayi dapat dilahirkan tanpa pembuluh-pembuluh

empedu kekurangan enzimenzim vital untuk mengontrol gula-

gula yang menjurus pada akumulasi gula-gula dan sirosis. Pada

kejadian-kejadian yang jarang, ketidakhadiran dari suatu enzim

spesifik dapat menyebabkan sirosis dan luka parut pada paru

(kekurangan alpha 1 antitrypsin).

2. Penyebab-penyebab sirosis yang lebih tidak umum termasuk

reaksi-reaksi yang tidak umum pada beberapa obat-obatan dan

paparan yang lama pada racun-racun, dan juga gagal jantung

kronis (cardiac cirrhosis). Pada bagian-bagian tertentu dari

Page 17: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

dunia (terutama Afrika bagian utara), infeksi hati dengan suatu

parasit (schistosomiasis) adalah penyebab yang paling umum

dari penyakit hati dan sirosis.

E. Patofisiologi

Meskipun ada beberapa faktor yang terlibat dalam etiologi sirosis,

mengonsumsi minuman beralkohol dianggap sebagai faktor penyebab yang

utama. Selain pada peminum alkohol, penurunan asupan protein juga dapat

menimbulkan kerusakan pada hati.

Faktor lainnya termasuk pajanan zat kimia tertentu (karbon

tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor) atau infeksi

skistosomiastis yang menular. Jumlah laki-laki penderita sirosis adalah dua

kali lebih banyak dari pada wanita, dan mayoritas pasien sirosis berusia 40

hingga 60 tahun.

Sirosis Laennec merupakan penyakit yang ditandai oleh episode

nekrosis yang melibatkan sel-sel hati dan kadang-kadang berulang di

sepanjang perjalanan penyakit tersebut. Sel-sel hati yang dihancurkan itu

secara berangsur-angsur digantikan oleh jaringan parut, akhirnya jumlah

jaringan parut melampaui jumlah jaringan hati yang masih berfungsi.

Page 18: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Jaringan-jaringan normal yang masih tersisa dan jaringan hati hasil

regenerasi dapat menonjol dari bagian-bagian yang berkonstriksi sehingga

hati yang sirotik memperlihatkan gambaran mirip paku sol sepatu

berkelapa besar dalam (hobnail appearance) yang khas. Sirosis Hepatis

biasanya memiliki awitan yang insidius dan perjalanan penyakit yang

sangat panjang sehingga kadang-kadang melewati rentang waktu 30 tahun

atau lebih.

F.Manifestasi Klinik Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis

Pembesaran Hati ( hepatomegali ). Pada awal perjalanan sirosis, hati

cendrung membesar dan sel-selnya dipenuhi oleh lemak. Hati tersebut

menjadi keras dan memiliki tepi tajam yang dapat diketahui melalui

palpasi. Nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati

yang cepat sehingga mengakibatkan regangan pada selubung fibrosa hati

(kaosukalisoni). Pada perjalanan penyakit yang lebih lanjut, ukuran hati

akan berkurang setelah jaringan parut sehingga menyebabkan pengerutan

jaringan hati.

Page 19: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Obstruksi Portal dan Asites. Manifestasi lanjut sebagian disebabkan

oleh kegagalan fungsi hati yang kronis dan sebagian lagi oleh obstruksi

sirkulasi portal. Semua darah dari organ-organ digestif akan berkumpul

dalam vena portal dan dibawa ke hati. Cairan yang kaya protein dan

menumpuk di rongga peritoneal akan menyebabkan asites. Hal ini

ditujukan melalui perfusi akan adanya shifting dullness atau gelombang

cairan. Jarring-jaring telangiektasis atau dilatasi arteri superfisial

menyebabkan jarring berwarna biru kemerahan, yang sering dapat dilihat

melalui inspeksi terhadap wajah dan seluruh tubuh.

Varises Gastroinstestinal. Obstruksi aliran darah lewat hati yang

terjadi akibat perubahan fibrotik yang mengakibatkan pembentukan

pembuluh darah kolateral dalam sistem gastrolintestinal dan pemintasan

(shunting) darah dari pembuluh portal kedalam pembulu darah dengan

tekanan yang lebih rendah. Edema. Gejala lanjut lainnya pada sirosis

hepatis ditimbulkan oleh gagal hati yang kronis. Konsentrasi albumin

Page 20: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

plasma menurun sehingga menjadi predisposisi untuk terjadinya edema.

Produksi aldosteron yang berlebihan akan menyebabkan retensi natrium

serta air dan ekskresi kalium.

Defisiensi Vitamin dan Anemia. Kerena pembentukan,penggunaan,

dan penyimpanan vitamin tertentu yang tidak memadai (terutama vitamin

A,C,dan K), maka tanda-tanda defisiensi vitamin tersebut sering dijumpai

khususnya sebagai fenomena hemoragi yang berkaitan dengan defisiensi

vitamin K. Gastritiskronis dan gangguan fungsi gastrointestinal bersama-

sama asupan diet yang tidak adekuat dan gangguan fungsi hati akan

menimbulkan anemia yang sering menyertai sirosis hepatis. Gejala anemia

dan status nutrisi serta kesehatan pasien yang buruk akan mengakibatkan

kelelahan hebat yang mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas

rutin sehari-hari.

Kemunduran mental. Manifestasi klinik lainnya adalah kemunduran

fungsi mental dengan ensefalopati. Karena itu, pemeriksaan neurologi

perlu dilakukan pada sirosis hepatis yang mencakup perilaku umum pasien,

Page 21: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

kemampuan kognitif, orientasi terhadap waktu serta tempat, dan pola

bicara.

Manifestasi lainnya pada sirosis hepatis, yaitu:

1. Mual-mual dan nafsu makan menurun

2. Cepat lelah

3. Kelemahan otot

4. Penurunan berat badan

5. Air kencing berwarna gelap

6. Kadang-kadang hati teraba keras

7. Ikterus, spider navi, erytema palmaris

8. Hematemesis, melena

Page 22: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

G.Komplikasi Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis

Komplikasi yang terjadi pada srosi hepatis, yaitu:

1. Edema dan ascites

Karena efek gaya berat ketika berdiri atau duduk, maka

kelebihan garam dan air berakumulasi dalam jaringan dibawah kulit

pergelangan kaki dan kaki. Akumulasi cairan ini disebut edema atau

pitting edema (pitting edema merujuk pada fakta bahwa menekan

sebuah ujung jari dengan kuat pada suatu pergelangan atau kaki

dyang mengalami edema akan menyebabkan suatu lekukan pada kulit

yang berlangsung untuk beberapa waktu setelah pelepasan dari

tekanan). Ketika sirosis memburuk dan lebih banyak garam dan air

yang tertahan, cairan juga mungkin berakumulasi dalam rongga

perut antara dinding perut dan organ-organ perut. Akumulasi cairan

inidisebut ascitesyang menyebabkan pembengkakkan perut,

ketidaknyamanan perut, dan berat badan yang meningkat.

2. Spontaneous bacterial peritonitis (SBP)

Adalah suatu cairan yang mengumpul didalam perut yang tidak

mampu untuk melawan infeksi secara normal.SBP adalah suatu

komplikasi yang mengancam nyawa.Pada beberapa pasien penderita

SBP tidak memiliki gejala-gejala, seperti demam, kedinginan, sakit

perut dan kelembutan perut, diare, dan memburuknya ascites.

Page 23: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

3. Perdarahan dari Varices-Varices Kerongkongan (esophageal

varices)

Adalah suatu keadaan dimana aliran darah meningkat,

peningkatan tekanan vena pada kerongkongan yang lebih bawah, dan

mengembangnya lambung bagian atas. Perdarahan dari varices-

varices biasanya adalah parah/berat dan apabila tanpa perawatan

segera dapat menjadi fatal.

Gejala-gejala dari perdarahan varices-varices adalah muntah

darah (muntahan dapat berupa darah merah bercampur dengan

gumpalan-gumpalan atau “coffee grounds”, yang belakangan

disebabkan oleh efek dari asam pada darah), mengeluarkan

tinja/feces yang hitam, disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam

darah ketika melewati usus (melena), dan kepeningan orthostatic

(orthostatic dizziness) atau pingsan,disebabkan oleh suatu

kemerosotan dalam tekanan darah terutama ketika berdiri dari suatu

posisi berbaring).

4. Hepatic encephalopathy

Page 24: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Adalah suatu keadaan dimana unsure-unsur racun berakumulasi

secara cukup dalam darah sehingga fungsi dari otak menjadi

terganggu.Tidur pada siang hari daripada pada malam hari

(berbanding terbalik dengan pola tidur yang normal) merupakan

gejala yang paling dini dari hepatic encephalopathy.Gejala-gejala

lainnya adalah cepat marah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

atau melakukan perhitungan, kehilangan memori, kebingungan atau

tingkat kesadaran yang tertekan (dapat mengakibatkan keparahan

pada penyakit ini bahkan dapat menimbulkan kematian).

5. Hepatorenal syndrome

Adalah suatu komplikasi yang serius dimana fungsi dari ginjal-

ginjal berkurang. Fungsi yang berkurang disebabkan oleh perubahan-

perubahan cara darah mengalir melalui ginjal. Hepatorenal syndrome

didefinisikan sebagai kegagalan yang progresif dari ginjal-ginjal

untuk membersihkan unsur-unsur dari darah dan menghasilkan

jumlah-jumlah urine yang memadai. Ada dua tipe dari hepatorenal

syndrome, yaitu yang terjadi secara berangsur-angsur melalui waktu

berbulan-bulan dan yang terjadi secara cepat melalui waktu dari satu

atau dua minggu.

6. Hepatopulmonary syndrome

Page 25: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Pasien dapat mengalami kesulitan bernapas karena hormon-hormon

tertentu yang dilepas pada sirosis telah berlanjut dan menyebabkan

paru-paru berfungsi secara abnormal. Darah yang mengalir melalui

paru-paru dilangsir sekitar alveoli dan tidak dapat mengambil cukup

oksigen dari udara didalam alveoli. Akibatnya pasien mengalami

sesak napas, terutama dengan pengerahan tenaga.

7. Hypersplenism

Hypersplenism adalah istilah yang berhubungan dengan suatu jumlah

sel darah merah yang rendah (anemia), jumlah sel darah putih yang

rendah (leucopenia), dan/atau suatu jumlah platelet yang rendah

(thrombocytopenia). Anemia dapat menyebabkan kelemahan,

leucopenia dapat menjurus pada infeksi-infeksi, dan

thrombocytopenia dapat mengganggu pembekuan darah dan

berakibat pada perdarahan yang berkepanjangan (lama).

8. Kanker Hati (hepatocellular carcinoma)

Sirosis yang disebabkan oleh penyebab apa saja dapat

meningkatkan risiko kanker hati utama/primer (hepatocellular

carcinoma). Utama (primer) merujuk pada fakta bahwa tumor berasal

dari hati. Suatu kanker hati sekunder adalah satu yang berasal dari

mana saja didalam tubuh dan menyebar (metastasis) ke hati.

Page 26: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

H.Penatalaksanaan

Penatalaksaan pasien sirosis biasanya didasarkan pada gejala

yang ada.Sebagai contoh, antasid diberikan untuk mengurangi

distress lambung dan meminimalkan kemungkinan perdarahan

gastrointestinal. Vitamin dan suplemen nutrisi akan meningkatkan

proses kesembuhan pada sel-sel hati yang rusak dan memperbaiki

status gizi pasien. Pemberian preparat diuretik yang

mempertahankan kalium (spironolakton) mungkin diperlukan untuk

mengurangi asites dan meminimalkan perubahan cairan serta

elektrolit yang umum terjadi pada penggunaan jenis diuretik lainnya.

Penatalaksaan lainnya pada sirosis hepatis, yaitu:

1. Istirahat yang cukup sampai terdapat perbaikan ikterus, asites,

dan demam.

2. Makanan tinggi kalori dan protein.

3. Mengatasi infeksi dengan antibiotik.

4. Memperbaiki keadaan gizi.

5. Roboransia. Vitamin B Kompleks yang cukup. Dilarang makan-

makanan yang mengandung alkohol.

Penatalaksanaan pada asites dan edema, yaitu:

Page 27: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

1. Istirahat dan diet rendah garam.

2. Bila istirahat dan diet rendah garam tidak dapat diatasi,

diberikan pengobatan diuretik berupa spironolakton 50-100

mg/hari (awal) dan dapat ditingkatkan sampai 300 mg/hari bila

setelah 3-4 hari tidak terdapat perubahan.

3. Bila terjadi asites refrakter (asites yang tidak dapat

dikendalikan dengan terapi medikamentosa yang

intensif)lakukan terapi parasentesis.

4. Pengendalian cairan asites. Diharapkan terjadi penurunan berat

badan 1kg/2 hari atau keseimbangan cairan negative 600-800

ml/hari. Hati-hati bila cairan terlalu banyak dikeluarkan dalam

satu saat, dapat mencetus ensefalopati hepatik.

Tes Faal Hati       

Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes

faal hatipun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita

nilai.

Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan

lemak biasanya diperiksa albumin, masa protrombin dan

cholesterol.Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin, alkali

fosfatase. ∂-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan  hati, diperiksa

SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda

(karsinoma sel hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis

Page 28: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

B yaitu; HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan

virus hepatitis C yaitu; anti HCV, HCV RNA, genotype HCV.

I.Pengobatan

1. Sirosis Hepatis

Pengobatan untuk sirosis hepatis, yaitu:

1. Simtomatis.

2. Supportif, yaitu:

1. Istirahat yang cukup.

2. Pengaturan makanan yang cukup dan seimbang, misalnya:

cukup kalori,protein 1gr/kgBB/hari dan vitamin.

3. Pengobatan berdasarkan etiologi, misalnya pada sirosis hati

akibat infeksi virus C dapat dicoba dengan interferon. Sekarang

telah dikembangkan perubahan strategi terapi untuk pasien

dengan hepatitis C kronis yang belum pernah

mendapatkanpengobatan IFN (intraferon), seperti:

1. kombinasi IFN (intraferon) dengan ribavirin.

2. terapi induksi IFN (intraferon).

3. terapi dosis IFN tiap hari

Terapi kombinasi IFN (intraferon) dan RIB(Ribavirin)

terdiri dari IFN(intraferon) 3 juta unit 3 x seminggu dan

Page 29: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

RIB (ribavirin) 1000-2000 mg perhari tergantung berat

badan(1000mg untuk berat badan kurang dari 75kg) yang

diberikan untukjangka waktu 24-48 minggu.

Terapi induksi Interferon yaitu interferon diberikan dengan

dosis yang lebihtinggi

dari 3 juta unit setiap hari untuk 2-4 minggu yang dilanjutkan

dengan 3 juta unit 3 x seminggu selama 48 minggudengan atau

tanpa kombinasiRIB

Terapi dosis interferon setiap hari.Dasar pemberian IFN dengan

dosis 3 juta atau 5 juta unit tiap hari sampai HCV-RNA negatif

di serum dan jaringan hati.

Pengobatan yang spesifik dari sirosishati akan diberikan jika telah

terjadi komplikasi seperti:

Page 30: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

1. Asites.

2. Spontaneous bacterial peritonitis.

3. Hepatorenal syndrome.

4. Ensefalophaty hepatic

2. Asites

Asites dapat dikendalikan dengan terapi konservatif yang terdiri atas:

1. Istirahat.

2. Diet rendah garam: untuk asites ringan dicoba dulu

dengan istirahat dan diet rendah garam dan penderita

dapat berobat jalan dan apabila gagal maka penderita

harus dirawat.

3. Diuretik, pemberian diuretic hanya bagi penderita yang

telah menjalani diet rendah garam dan pembatasan cairan

namun penurunan berat badannya kurang dari 1 kg

Page 31: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

setelah 4 hari. Mengingat salah satu komplikasi akibat

pemberian diuretic adalah hipokalem dan hal ini dapat

mencetuskan encepalophaty hepatic, maka pilihan

utamadiuretic adalah spironolacton, dan dimulai dengan

dosis rendah, serta dapat dinaikkan dosisnya bertahap

tiap 3-4 hari, apabila dengan dosis maksimal diuresisnya

belum tercapai maka dapat kita kombinasikan dengan

furosemid.

2. Terapi lain:

Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP), pengobatan SBP dengan

memberikan Cephalosporins Generasi III (Cefotaxime),secara

parental selama lima hari, atau Qinolon secara oral. Mengingat

Page 32: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

akan rekurennya tinggi maka untuk Profilaxis dapat diberikan

Norfloxacin (400mg/hari)selama 2-3 minggu.

Hepatorenal Sindrome, dicegah dengan menghindari pemberian

diuretik yang berlebihan, pengenalan secara dini setiap penyakit

seperti gangguan elekterolit, perdarahan dan infeksi. Penanganan

secara konservatif dapat dilakukan berupa: Ritriksi cairan,garam,

potassium dan protein. Serta menghentikan obat-obatan yang

nefrotoxic.Pilihan terbaik adalah transplantasi hati yang diikuti

dengan perbaikan dan fungsi ginjal.

Perdarahan karena pecahnya Varises Esofagus, prinsip

penanganan yang utama adalah tindakan Resusitasi sampai

keadaan pasien stabil,dalam keadaan ini maka dilakukan:

Pasien diistirahatkan daan dpuasakan.

Pemasangan IVFD berupa garam fisiologis dan kalau perlu

transfusi.

Page 33: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Pemasangan Naso Gastric Tube, hal ini mempunyai banyak sekali

kegunaannya, yaitu:untuk mengetahui perdarahan, cooling dengan

es, pemberian obat-obatan, evaluasi darah.

Pemberian obat-obatan berupa

antasida,ARH2,Antifibrinolitik,Vitamin K, Vasopressin.

Octriotide dan Somatostatin

Ensefalopati Hepatik, nutrisi khusus hati akan menjaga kecukupan

kebutuhan protein dan mempertahankan kadar albumin darah

tanpa meningkatkan risiko terjadinya hiperamonia.Dengan nutrisi

khusus ini diharapkan status nutrisi penderita akan terjaga,

mencegah memburuknya penyakit hati, dan mencegah terjadinya

ensefalopati hepatik sehingga kualitas serta harapan hidup

penderita juga akan membaik.

BAB III

Page 34: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PENYAKIT SIRRHOCIS HEPATIS

Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Cirrhosis Hepatitis

1 .Pengkajian

1. Aktivitas/Istirahat

Gejala : Kelemahan, kelelahan, terlalu lelah.

2. Tanda : Letargi dan Penurunan masa otot atau tonus.

3. Sirkulasi

Gejala: Riwayat GJK kronis, perikarditis, penyakit

jantungreumatik, kanker.

Disritmia » bunyi jantung ekstra (S3, S4)

4. Eliminasi

a. Gejala : Flatus.

b. Tanda : Distensi abdomen.Penurunan atau tak adanya bising

usus.Feses warna tanah liat,

melena.Urine gelap, pekat.

Page 35: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

5. Makanan/Cairan

a.Gejala : Anoreksia, tidak toleran terhadap makanan / tidak

dapatmenerima. Mual / muntah.

b.Tanda : Penurunan berat badan atau peningkatan

( cairan ).Penggunaan jaringan.Edema umum pada jaringan. Kulit

kering, turgor buruk.Ikterik; angioma spider. Nafas berbau,

pendarahan gusi.

6. Neurosensori

a. Gejala : Orang terdekat dapat melaporkan perubahan

kepribadian,penurunan mental.

b. Tanda : Perubahan mental, bingung halusinasi, koma.Bicara

lambat atau tidak jelas.

Asterik (ensefalofati hepatic)

7. Nyeri/Kenyamanan

a. Gejala : Nyeri tekan abdomen / nyeri kuadran kanan

atas.Pruritus

b. Tanda : Perilaku berhati-hati / distraksi.Fokus pada diri sendir

8. Pernapasan

a. Gejala : Dispnea.

b. Tanda : Takipnea, pernapasan dangkal, bunyi napas

tambahan.Ekspansi paru terbatas (asites).Hipoksia.

Page 36: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

9. Keamanan

a. Gejala : Pruritus.

b. Tanda : Demam (lebih umum pada sirosis alkoholik).Ikterik,

ekimosis, petekie.

Angioma spider / teleangiektasis, eritema palmar.

10. Seksualitas

a. Gejala : Gangguan menstruasi, impoten.

b. Tanda : Atrofi testis, ginekomastia, kehilangan rambut

(dada,bawah lengan, pubis).

Page 37: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

2.Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat sekunder terhadap anorexia.

2. Kelebihan volume cairan tubuh berhubungan dengan hipertensi

portal sekunder terhadap Sirosis Hepatis

3. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

imobilitas sekunder terhadap kelemahan.

4. Resiko tinggi terhadap take efektif pola pernafasan berhubungan

dengan penurunan ekspansi paru.

5. Resiko tinggi terhadap proses pikir berhubungan dengan

perubahan fisiologi sekunder terhadap peningkatan kadar amonia

serum.

Page 38: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

6. Resiko tinggi terhadap (hemoragi) cedera berhungan dengan

hipertensi portal

7. Gangguan harga diri / citra tubuh berhubungan dengan perubahan

peran fungsi

8. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan

9. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi,

prognosis dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya

informasi.

10. Resiko tinggi terhadap perdarahan berhubungan dengan

hipertensi portal.

3. Perencanaan

Setelah diagnosa keperawatan ditemukan, dilanjutkan dengan

perencanaan dan evaluasi untuk setiap diagnosa keperawatan :

DX 1: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat sekunder terhadap Anorexia

Tujuan : kebutuhan nutri si terpenuhi

Page 39: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Kriteria evaluasi : 1) Bertambah berat badan, 2) Melaporkan peningkatan

selera makan

3) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi lebih lanjut, 4) Turut serta dalam upaya

memelihara oral hygiene, 5) Nilai laboratorium dalam batas normal.

Perencanaan : 1) Timbang berat badan, 2) Berikan makan sedikit tapi

sering, 3) Berikan perawatan mulut sering dan sebelum makan, 4) Awasi

periksaan laboratorium,         

5) Konsul ahli diet, 6) Berikan obat sesuai indikasi, 7) Berikan makanan

halus,hindari makanan kasar sesuai indikasi.

DX 2 : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang

berlebihan 

Tujuan : Menunjukan volume cairan yang stabil.

Kriteria evaluasi : 1) Memperlihatkan peningkatan haluaran urine, (2

Memperlihatkan pengecilan lingkar perut, (3 Tanda –tanda vital dalam

batas normal, 4) Tidak ada edema

Page 40: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

5) Mengikuti diit rendah natrium dan pembatasan cairan, (6 Hasil

laboratorium dalam batas normal.

Perencanaan: 1) Awasi tanda tanda vital, 2) Ukur lingkar abdomen, 3)

Dorong untuk tirah baring bila ada asites, 4) Awasi albumin serum dan

elektrolit, 5) Timbang berat badan, 6) Batasi asupan natrium dan cairan, 7)

Berikan diuretik, 8) Ukur masukan dan haluaran, 9) Berikan albumin sesuai

indikasi.

DX 3 : Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan asites

Tujuan : Mempertahankan integritas kulit.

Kriteria evaluasi : 1) Memperlihatkan turgor kulit normal pada ekstremitas,

2) Tidak ada luka dikulit, 3) Tidak ada edema dan tidak ada perubahan

warna kulit, 4) Menunjukan prilaku / tehnik untuk merncegah kerusakan

kulit,  

Perencanaan : 1) Ubah posisi dengan sering dan latihan rentang gerak pasif

/ aktif, 2) Tinggikan ekstremitas, 3) Pertahankan sprei kering dan bebas

lipatan, 4) Berikan perawatan kulit dengan lotion.

Page 41: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

DX 4 : Resiko tinggi terhadap take efektif pola pernafasan berhubungan

dengan penurunan ekspansi paru.

Tujuan : Pola pernafasan efektif

Kriteria evaluasi : 1) Tidak edema, 2) nilai GDA dalam batas normal, 3)

Tanda-tanda vital dalam batas normal, 4) Tidak ada sianosis.

Perencanaan : ) Pertahankan kepala tempat tidur  tinggi, 2) Ubah posisi

dengan  sering

3) Selidiki perubahan tingkat kesadaran, 4) Berikan oksigen tambahan, 5)

Siapkan untuk prosedur parasintetis / pirauperitoneovena, 6)Auskultasi

suara nafas, catat crakles,wheezing / ronchi

DX 5 : Resiko tinggi terhadap hemoragi cedera berhubungan dengan

hipertensi    portal

Tujuan : Tidak terjadi perdarahan

Kriteria evaluasi : 1) Tidak menunjukan adanya perdarahan, 2) Nilai

laboratorium dalam batas normal  (Hb,Ht ), 3) Tanda tanda vital dalam

batas normal, 4) Haluaran urine dalam batas normal, 5) Tidak ada memar

dan hematom

Perencanaan :1) Observasi warna dan konsistensi feces, 2) Awasi tanda –

tanda vital

Page 42: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

3) Observasi adanya pechie,perdarahan dan ekimosis, 4) Awasi nilai

laboratorium (Hb,Ht ), 5) Berikan obat sesuai indikasi, 6 ) catat adanya

perubahan mental / tingkat kesdaran, 7) Sarankan untuk memakai sikat

gigi yang lembut. 8) Hindarkan pengguanaan obat yang mengandung

aspirin.

DX 6 : Resiko tinggi terhadap perubahan proses pikir berhubungan dengan

perubahan fisiologis sekunder terhadap penigkatan kadar amonia serum

Tujuan : Perebaikan  status mental / orientasi dengan kenyataan.

Kriteria evaluasi :1) Kadar amonia  dalam batas normal, 2) Orientasi

terhadap waktu,tempat dan orang, 3) Pola tidur normal, 4)

Mempertahankan / menunjukan perhatian terhadap aktivitas di lingkungan

Perencanaan : 1) Observasi perubahan perilaku dan mental, 2)  Catat

adanya ikterik, 3) Orientasikan kembali pada tempat,waktu dan orang, 4)

Pertahankan kenyamanan , berikan lingkungan yang tenang, 5)

Pertahankan tirah baring, 6) Awasi laboratorium seperti

amonia,PH,BUN,GDS,DL, 7) Berikan oksigen tambahan dan obat sesuai

indikasi

Page 43: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

DX 7 : Gangguan harga diri / citra tubuh berhubungan dengan perubahan

peran fungsi

Tujuan : Mempertahankan citra tubuh

Kriteria evaluasi : 1) Menyatakan akan perubahan dan penerimaan diri

pada situasi yang ada, 2) Mengidentifikasi perasaan dan metoda koping

terhadap persepsi diri negatif

Perencanaan : 1) Diskusikan situasi / dorong pernyataan takut, 2) Dukung /

berikan perawatan dengan positif, 3) Dorong keluarga untuk berpartisifasi

pada perawatan,        4) Rujuk ke pelanyanan konselor, 5) Kaji koping klien

dan keluaraganya  terhadap perubahan penamplan.

DX 8 :Kurang pengetahuan (Kebutuhan belajar )tentang kondisi, prognosis

dan kebutuhan

pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

Tujuan : Klien dan keluarga klien memahami melalui diskusi yang

interaktif.

Page 44: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Kriteria evaluasi  :1) Menyatakan pemahaman proses penyakit, 2)

Menghubungkan dengan gejala dengan factor penyebab, 3) Melakukan

perubahan pola hidup dan partisifasi dalam perawatan.

Perencanaan : 1) Diskusikan pembahasan natrium, 2) Tekankan pentingnya

nutrisi yang baik, 3.) Berikan diit tertulis, 4) Instruksikan orang terdekat

untuk memberitahu pemberi perawatan akan adanya bingung, tidak rapi,

tidur berjalan, 5) Tekankan pentingnya menghindari alkohol.

Implementasi

Penatalaksaan pasien sirosis biasanya didasarkan pada gejala yang

ada.Sebagai contoh antasid diberikan untuk mengurangi distress lambung

dan meminimalkan kemungkinan perdarahan gastrointestinal. Vitamin dan

suplemen nutrisi akan meningkatkan proses kesembuhan pada sel-sel hati

Page 45: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

yang rusak dan memperbaiki status gizi pasien. Pemberian preparat

diuretik yang mempertahankan kalium (spironolakton) mungkin diperlukan

untuk mengurangi asites dan meminimalkan perubahan cairan serta

elektrolit yang umum terjadi pada penggunaan jenis diuretik lainnya.

Penatalaksaan lainnya pada sirosis hepatis, yaitu:

1. Istirahat yang cukup sampai terdapat perbaikan ikterus, asites,

dan demam.

2. Makanan tinggi kalori dan protein.

3. Mengatasi infeksi dengan antibiotik.

4. Memperbaiki keadaan gizi.

5. Roboransia. Vitamin B Kompleks yang cukup. Dilarang makan-

makanan yang mengandung alkohol.

Penatalaksanaan pada asites dan edema, yaitu:

1. Istirahat dan diet rendah garam.

Page 46: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

2. Bila istirahat dan diet rendah garam tidak dapat diatasi,

diberikan pengobatan diuretik berupa spironolakton 50-100

mg/hari (awal) dan dapat ditingkatkan sampai 300 mg/hari bila

setelah 3-4 hari tidak terdapat perubahan.

3. Bila terjadi asites refrakter (asites yang tidak dapat

dikendalikan dengan terapi medikamentosa yang

intensif)lakukan terapi parasentesis.

4. Pengendalian cairan asites. Diharapkan terjadi penurunan berat

badan 1kg/2 hari atau keseimbangan cairan negative 600-800

ml/hari. Hati-hati bila cairan terlalu banyak dikeluarkan dalam

satu saat, dapat mencetus ensefalopati hepatik.

Tes Faal Hati      

Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal

hatipun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita nilai.

Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan

lemak biasanya diperiksa albumin, masa protrombin dan

cholesterol.Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin, alkali

fosfatase. ∂-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan  hati, diperiksa

SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda

(karsinoma sel hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis

Page 47: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

B yaitu; HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan

virus hepatitis C yaitu; anti HCV, HCV RNA, genotype HCV.

Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan berdasarkan masing-masing diagnosa

keperawatan dalam bentuk catatan perkembangan pasien, format catatan

perkembangan pasien mengikuti format yang ada diruangan dan sudah

tersedia diruangan.

Penulisan catatan perkembangan dalam bentuk SOAP dilakukan

setiap hari atau per 24 jam. SOAP ini mengacu pada perkembangan kondisi

pasien dan respon pasien secara terstruktur.

Catatan perkembangan dilakukan setiap hari, dimulai setelah

dilakukan pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan.Dari beberapa

masalah keperawatan yang muncul, keseluruhan masalah keperawatan

tersebut 95% dapat teratasi dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan.

Karena masalah utama merupakan gangguan hepar maka sulit untuk

terpenuhi seperti kondisi normal, kondisi didukung juga oleh hasil USG

hepar menunjukan hasil sirosis hepar dengan hipertensi portal.

Hasil USG hepar juga menunjang terjadinya gangguan pada

kontraktilitas jantung karena adanya kegagalan jantung dalam memompa

Page 48: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

karen aliran balik ke jantung menjadi terhambat karena adanya hipertensi

portal.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia.di dalam hati

terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita. yaitu proses

penyimpanan energi, pengaturan metabolisme kolesterol, dan peneralan

racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan

akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.

Sirosis hepatis adalah suatu penyakit di mana sirkulasi mikro,

anatomi pembuluh darah besar dan seluruh system arsitekture hati

mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan

jaringan ikat ( firosis ) di sekitar paremkin hati yang mengalami regenerasi.

Sirosis didefinisikan sebagai proses difus yang di karakteristikan oleh

Page 49: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

fibrosis dan perubahan strukture hepar normal menjadi penuh nodule yang

tidak normal.

Penyebab sirosis hati beragam. selain disebabkan oleh virus hepatitis

B ataupun C, bisa juga di akibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,

bergai macam penyakit metabolik, adanya ganguan imunologis, dan

sebagainya. Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian

terbesar ke tiga pada pasien yang berusia 45 – 46 tahun setelah penyakit

kardiovaskuler dan kanker, di seluruh dunia sirosis menempati urutan

ketujuh penyebab kematian, 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat

penyakit in. sirosis hati merupakan penyakit hati yang sering di temukan

dalam ruangan perawatan bagian penyakit dalam. Di indonesia sirosis hati

lebih sering di jumpai pada laki laki dari pada perempuan

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa keperawatan kita harus mengetahui tentang

penyakit sitosis hepatis ini,hal ini ditujukan apabila mahasiswa menemukan

kasus penyakit sirosis di lingkungannya,mahasiswa dapat melakukan

tindakan lebih awal dengan meminta pasien memeriksakan dirinya ke

dokter.

Page 50: 127007709 Makalah Kmb Copy Docxsirosis Hepatitis

Selain itu asuhan keperawatan pada klien dengan sirosis sangat

penting dipelajari siswa agar siswa dapat membuat asuhan keperawatan

pada klien dengan sirosis dan merawat klien jika berhadapan langsung

dengan klien dengan sirosis hepatis.

DAFTAR PUSTAKA

http://darkcurez.blogspot.com/2010/12/makalah-sirosis-hepatis.html