13039 6-961878351400 (1)

12
MODUL 6 ELEVATOR I. SEJARAH PERKEMBANGAN ELEVATOR Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung- gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini. Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan- perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun. Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik. Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope ) dengan katrol ( pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB iadi Kusuma SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 1

Upload: istn-institut-sains-dan-teknologi-nasional

Post on 14-Jun-2015

495 views

Category:

Business


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 13039 6-961878351400 (1)

MODUL 6

ELEVATOR

I. SEJARAH PERKEMBANGAN ELEVATOR

Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama

lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk

mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam

gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang

pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua

pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat

transportasi vertikal ini.

Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada

tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat,

dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat

mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan

elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami

perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali

dibangun.

Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal

perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan

menggunakan tenaga non mekanik.

Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak

tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope )

dengan katrol ( pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk

pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk

amerika.

Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun

sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada

sistem kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu

pesat.

Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Elevator penumpang

2. Elevator barang atau dumb waiter

3. Elevator service

4. Elevator hidraulik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 1

Page 2: 13039 6-961878351400 (1)

I.1. Elevator Penumpang

Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan

sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan

juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.

I.2. Elevator Barang atau Dumb Waiter

Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak

kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam

system keamanannya.

I.3. Elevator Service

Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk

pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel.

Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang,

perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari

sistrem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia

saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan

barang.

I.4. Elevator Hidraulik

Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya

dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam

kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini

sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator

hidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan

bermotor, dan lain-lain.

II. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus

mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita

mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan

menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan,

yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 2

Page 3: 13039 6-961878351400 (1)

II.1. Ruang mesin ( Machine Room )

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya

semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam

ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu :

II.2. Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac)

dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak

ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210

putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan

arus maksimal 25 Ampere.

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang

berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,

pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic

Control) .Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan

tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai

pembahasan motor listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV.

Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.

Gambar 6.1. mesin elevator

II.3. Governor

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 3

Page 4: 13039 6-961878351400 (1)

Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam

governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian

sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat

pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat

selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

Gambar 6.2. Governor

II.4. Panel

Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat

inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya

elevator.

II.5. Ruang luncur

Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong

vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini

terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam

ruang mesin.

II.6. Kereta

Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di

kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang

berfungsi memandu atau menapaki rail.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 4

Page 5: 13039 6-961878351400 (1)

Gambar 6.3. Pemandu rel ( Slidding Guide )

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer

rubber ) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun

mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang

terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor

gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu

kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator,

didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor

button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper

yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan

( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai

dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 5

Page 6: 13039 6-961878351400 (1)

Gambar 6.4. Sensor Kedekatan ( Proximity )

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja

elevator antara lain seperti dibawah ini :

1. Saklar pintu ( door contact )

Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman

elevator.

2. Kunci pintu ( door lock )

Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )

Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta

elevator terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan

keamanan pada elevator.

II.7. Saklar Pintu

Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu

komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari

saklar pintu ( door contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door

contact ) tiap-tiap lantai secara seri.

Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan

bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian

perawatan elevator.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 6

Page 7: 13039 6-961878351400 (1)

Gambar 6.5. Saklar

pintu ( door contact )

II.8. Bobot imbang ( counterweight )

bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau

disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan

ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang

ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta

dan faktor keseimbangan.

Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan

>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %

600 kg s/d 1150 kg 45 %

300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

Table II.1. Besaran factor bobot imbang

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong

2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan

bandul ( filler weight ) ?

Penyelesaian :

2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 7

Page 8: 13039 6-961878351400 (1)

1. Cirduit braker,berfungsi :

Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.

Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

2. Governoor, berfungsi :

Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi

terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley

governoornya).

Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit

sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan

menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car

lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa

terhadap lift.

3. Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit

switch (upper) gagal beroperasi.

4. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

5. Emergency exit (manhole),berfungsi :

Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui

manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari

sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

6. Emergency light (lampu emergency),berfungsi :

Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman

sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15

menit.

7. Safety gear/safety wedge,berfungsi :

Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi

terjadinya over speed.

8. limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :

Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich

gagal beroperasi.

10 Lubang kunci pintu luar,berfungsi :

Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk

di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika

terjadi emergency.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 8

Page 9: 13039 6-961878351400 (1)

11 Door lock switch,berfungsi :

Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu

hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.

12. Interphone,berfungsi :

Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building

maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi

pemdaman listrik atau hal emergency.

13. Safety shoe,berfungsi :

Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka

kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara

bersamaan safety shoe ini.

14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :

Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini

mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif

pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.

15. Apron, berfungsi :

Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada

saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

16. Buffer, berfungsi :

Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah

paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma

SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 9