131988510 laporan genetika sex linkage
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
PEWARISAN GEN RANGKAI KELAMIN
Oleh:
Nama : DewitriNIM : B1J011063Rombongan : VIKelompok : 3Asisten : Adi Supriyadi
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2012
I. TUJUAN
1. Melihat pola pewarisan gen rangkai kelamin
2. Mengetahui hasil perkawinan resiprok untuk gen rangkai kelamin
I. CARA KERJA
1. Silangkan lima betina virgin mata putih dengan lima jantan mata merah, dan sebaliknya.
2. Pindahkan atau matikan individu tetua tersebut setelah delapan hari persilangan.
3. Amati generasi F1 mengenai warna mata.
4. Lakukan persilangan antara sesama lalat F1 tersebut dalam medium baru.
5. Pindahkan atau matikan individu F1 setelah delapan hari persilangan.
6. Hitunglah tiap macam individu F2 yang diperoleh (jumlah seluruh individu F2
sekurang-kurangnya 300 ekor).
III. HASIL PENGAMATAN
Data Pengamatan Sex linkage
Betina mata putih = 0Jantan mata putih = 1Jantan mata merah = 7Betina mata merah = 4
X = I W=normalY = Г ω = white
Perkawinan respirokXX (white) × XY (liar)Iω Iω × IW ГIω IW
Iω ГF1 IW Iω = betina liar
Iω Г = jantan white
Criss – crossF1 IW Iω × Iω Г
IW Iω
Iω Г
F2 IW Iω = betina liarIω Г = jantan whiteIW Г = jantan liarIω Iω = betina white
Nisbah fenotip = 2 : 2
IV. EVALUASI
Pewarisan mata pada Drosophila melanogaster terkait dengan pewarisan gen rangkai kelaamin. Rangkai kelamin atau sex linkage adalah gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin, sehingga karakter yang ditimbulkan oleh gen ini diturunkan secara bersama-sama dengan karakter kelamin (Kimbal,1983).
Model pewarisan semacam itu tidak akan terjadi pada pewarisan sifat yang terkait pada kromosom autosom. Distribusi gen hasil persilangan antara lalat betina mata putih dan lalat jantan liar tidak sama, hal ini yang membedakannya dengan pewarisan sifat autosom. Pewarisan sifat yang dimunculkan oleh gen yang terkait kromosom autosom akan sama atau serempak tanpa membedakan jenis kelamin, baik betina maupun jantan, akan memiliki kesempatan sama dalam memperoleh sifat dari tetuanya (Kusdiarni, 1999).
Pewarisan gen rangkai kelamin terkait pada pewarisan kelamin, yaitu bahwa karakteristik tersebut pemunculannya dihitung dengan kelamin, sehingga distribusinya tidak bebas dan tidak sama pada setiap persilangan. Berbeda deengan pewarisan sifat autosom, dimana distribusinya gen bebas dan berekspresi tanpa adanya ketentuan dan kaitan dengan sex kromosom, sehingga baik jantan maupun betina memiliki peluang yang sama (Kusdiarni,1999)
Gen penentu warna mata terdapat pada kromosom kelamin (kromosom X). Pewarisan warna mata Drosophila melanogaster mengikuti pewarisan gen kelamin X, sehingga pewarisannya terjadi baik pada lalat jantan maupun betina. Pewarisan gen rangkai kelamin merupakan pola pewarisan respirok, yang dihasilkan dari perkawinan respirok adalah suatu perkawinan yang menghasilkan keturunan, dimana keturunan betina memiliki sifat yang sama dengan sifat tetua jantannya dan keturunan jantan akan memiliki sifat yang sama dengan tetua betinanya, pewarisannya sering disebut Criss-Cross Inheritance (Pai,1992).
Ciri – ciri gen rangkai kelamin adalah :1) Gen – gen ini selalu terdapat pada salah satu kromosom kelamin X
atau kromosom kelamin Y.2) Jika gen tersebut terdapat pada kromosom Y, ekspresinya selalu
ditemukan pada individu jantan lalat Drosophila. Jika terdapat pada kromosom X ekspresinya ditemukan pada individu betina atau jantan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pewarisan gen rangkai kelamin : 1) Letak gen yang bersangkutan pada kromosom (letak lokus)2) Letak ditemukannya gen3) Gen tersebut memiliki homolog pada kromosom kelamin yang
berbeda atau tidak4) Pola pewarisan kelamin yang yang dianut oleh hewan tersebut, seperti
pada lalat buah bertipe XY, belalang XO, dan burung ZW5) Gen yang terkanung pada kromosom tersebut bersifat dominan atau
resesif
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1) Pewarisan gen rangkai kelamin gen-gennya selalu terdapat pada salah satu kromosom Y atau X
2) Hasil persilangan antara lalat Drosophila betina mata putih dan jantan tipe liar diperoleh nisbah F2 2:2
DAFTAR REFERENSI
Kimball, J.W. 1983. Biology. Wm. C. Brown Company Publishers, Iowa. S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri. Erlangga, Jakarta.
Kusdiarni, N. 1999. Genetika. Erlangga. Jakarta.
Pai, A. C. 1992. Dasar-dasar Genetika Ilmu untuk Masyarakat. Diterjemahkan oleh Machidin Apandi. Erlangga, Jakarta.