1351-4365-1-pb.pdf
TRANSCRIPT
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 143 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU BERDASARKAN SNI 7973-2013
DENGAN ALAT SAMBUNG BAUT
Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim Program Studi Double Degree Teknik Sipil-Sistem Informasi, Universitas Kristen Maranatha e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Desain sambungan memegang peranan yang sama pentingnya dengan desain struktur, khususnya untuk material kayu. Konstruksi kayu terdiri dari sangat banyak sambungan kayu. Perhitungan manual sambungan kayu menjadi kurang efisien. Belum banyak aplikasi yang beredar untuk menunjang perhitungan sambungan kayu. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi yang dapat menunjang perhitungan sambungan kayu. Aplikasi perhitungan sambungan kayu dibuat lebih spesifik hanya untuk alat sambung baut untuk membatasi permasalahan yang ada. Aplikasi dibuat sesuai dengan peraturan konstruksi kayu terbaru di Indonesia, SNI 7973-2013. Dalam merancang aplikasi, digunakan pendekatan melalui desain ERD dan DFD. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Java dengan basis data MySql. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah berhasil dibuat aplikasi yang mampu menunjang perhitungan sambungan kayu, khususnya di Indonesia. Kata kunci: sambungan kayu, aplikasi, SNI 7973-2013, basis data.
ABSTRACT
Design connection plays an important role as important as the design of the structure, particularly for wood materials. Wood construction consists of very many wood connection. Manual calculation becomes less efficient for calculation of wood connection. Not many outstanding applications to support the calculation of timber connection. Therefore, it is necessary to provide the application of the calculation of timber connection. Applications calculations timber connection made more specific, only to bolt connection tool, to limit the existing problems. Applications were made in accordance with the latest regulations in Indonesian wood construction, SNI 7973-2013. In designing the application, the design approach used is ERD and DFD. Programming language used is Java with MySql database. The results showed that the application that is able to support the calculation of wood, especially in Indonesia, has successfully made. Keywords: wood connection, applications, SNI 7973-2013, database.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumah Kayu merupakan jenis rumah yang banyak digemari di beberapa negara,
seperti: Indonesia (bagian timur), Australia, dan Amerika. Tampak eksterior yang
memberikan kesan artistik, minimalis, dan tradisional merupakan salah satu faktor
digemarinya rumah kayu. Contoh gambar rumah kayu dapat dilihat pada Gambar 1 di
bawah.
144 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Dalam merencanakan konstruksi bangunan rumah kayu, desain struktur sambungan
kyu juga memiliki peranan sama pentingnya dengan desain struktur bagian kayu yang
lainnya. Desain sambungan yang diperhatikan adalah sambungan antar balok-kolom,
balok-balok, dan rangka atap Melalui hal ini, dapat diketahui dalam suatu proyek
konstruksi bangunan kayu, akan memiliki sangat banyak sambungan yang
diperhitungkan. Oleh karena itu, dapat dikatakan perhitungan manual terhadap desain
sambungan akan menjadi kurang efektif dan efisien.
Salah satu solusi untuk menambah efektifitas dan efisiensi adalah melalui perangkat
lunak. Namun, perangkat lunak khusus untuk mendukung desain sambungan kayu masih
jarang ditemukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penetilian untuk merancang suatu
perangkat lunak perencanaan sambungan kayu.
Gambar 1. Rumah Kayu Minimalis (http://rumahminimalise.blogspot.com),
tanggal akses 15 April 2014.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diangkat rumusan masalah: “Bagaimana
Merancang perangkat lunak yang mampu mendukung perencanaan sambungan kayu
berdasarkan SNI 7973-2013 dengan alat sambung baut ?”
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka diperoleh tujuan penelitian:
“Merancang perangkat lunak yang mampu mendukung perencanaan sambungan kayu
berdasarkan SNI 7973-2013 dengan alat sambung baut.”
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 145 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Batasan Masalah
Untuk membatasi setiap permasalahan yang akan muncul dalam penelitian, maka
diperlukan batasan masalah sebagai berikut:
1. Sambungan yang dibahas adalah sambungan kayu,
2. Alat sambung yang digunakan adalah baut, pelat baja, dan pelat kayu,
3. Metode berdasarkan LRFD sesuai SNI 7973-2013,
4. Sambungan struktur yang ditinjau adalah sambungan untuk batang tarik dan tekan,
sambungan momen balok-kolom dan balok-balok,
5. Desain dimensi pelat tidak diperhitungkan,
6. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java dengan basis data MySql.
2. LANDASAN TEORI
Material Kayu
Material kayu merupakan jenis material yang tidak homogen diseluruh bagiannya
sehingga kekuatan kayu beragam disetiap bagiannya. Oleh karena itu, desain struktur,
termasuk desain sambungan, dalam konstruksi kayu akan menggunakan banyak faktor
koreksi untuk menghadapi berbagai macam kondisi yang akan muncul akibat sifat kayu
yang tidak homogen, berdasarkan dimunculkan oleh Badan Standar Nasional Indonesia
(BSNI).
SNI 7973-2013
SNI 7973-2013 merupakan peraturan kayu terbaru yang dikeluarkan BSNI.
Peraturan kayu ini menjadi referensi utama dalam penelitian perencanaan perangkat lunak
perencanaan sambungan kayu dengan alat sambung baut. Secara garis besar pasal yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pasal sepuluh (perencanaan faktor koreksi) dan
sebelas (penggunaan baut sebagai alat sambung konstruksi kayu).
Faktor Koreksi Sambungan
Perencanaan kayu dalam desain struktur akan memuat peraturan pada SNI 7973-
2013. Seluruh desain struktur dengan material kayu, baik itu struktur balok dan kolom
maupun sambungan akan menggunakan banyak faktor koreksi. Khususnya desain
struktur sambungan, keberlakukan faktor koreksi dapat dilihat pada Tabel 1.
146 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Tabel 1. Keberlakuan Faktor Koreksi Pada Sambungan (SNI 7973-2013 hal. 68).
DTI
Fakt
or
Kon
vers
i Fo
rmat
Fakt
or
Taha
nan
KF
Pasak Z’ = Z x
(contoh : baut, sekrupkunci, sekrup kayu,paku, pantek, bautdorong, pin dorong)
Pelat Geser Q’ = Q x CD CM Ct Cg C Cd - - - - 3,32 0,65
Keling Kayu P’ = P x CD CM Ct - - - - Cst4 - - 3,32 0,65
Q’ = Q x CD CM Ct - C5 - - Cst
4 - - 3,32 0,65 Grid Pantek Z’ = Z x CD CM Ct - C - - - - - 3,32 0,65
Paku, Pantek, SekrupKunci, W’ = W xSekrup Kayu, dan PinDoring
Fakt
or
Tem
pera
tur
Fakt
or A
ksi
Kel
ompo
k
Fakt
or
Geo
met
ri3
Fakt
or
Ked
alam
an
Pen
etra
si3
Fakt
or S
erat
Uju
ng3
3,32
Fakt
or P
elat
Lo
gam
Sam
ping
3
Fakt
or
Dia
fragm
a3
Fakt
orU
jung
Pak
u3
Fakt
or E
fek
Wak
tu
Beban Lateral
CD CM Ct Cg C
DTI dan DFBK DFBK
Fakt
or D
uras
i
Beb
an1
Fakt
or L
ayan
B
asah
0,65
Beban Cabut
CD CM2 Ct - - - Ceg
- Ceg - Cdi Ctn
- - CM 3,32 0,65
Kekuatan Sambungan Satu Baut
Berdasarkan SNI 7973-2013, kekuatan sambungan kayu untuk satu baut dihitung
berdasarkan Persamaan 1. Nilai kekuatan sambungan (Z) dapat dihitung melalui rumus
yang terdapat pada Tabel 2. Hal ini membuat jumlah baut menjadi penentu kekuatan
sambungan untuk mengatasi beban yang bekerja pada sambungan ─ Persamaan 2.
Z’ = Z.CM.Ct.Cg.C.Ceg.Cdi.Ctn.KF.z. (1)
Zu Z’.n (2)
Tabel 2. Persamaan Batas Leleh (SNI 7973-2013 hal. 85).
Mode Kelelehan
Geser Tunggal Geser Ganda
Im Z = Z =
Is Z = Z =
II Z =
IIIm Z =
IIIs Z = Z =
IV Z =
Z =
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 147 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Catatan:
K1 =
K2 = -1 +
K3 = -1 +
Entity-Relationship Diagram (ERD)
Salah satu model perancangan basis data yang umum digunakan hingga saat ini
adalah ERD. Model ini menggambarkan tiga informasi yang saling ketergantungan, yaitu
objek data, atribut objek, dan hubungan antara objek data (kardinalitas). Representasi
model diwujudkan melalui diagram gambar sehingga lebih mudah dimengerti, melalui
notasi yang dapat dilihat pada tabel 3 (Pressman 1997).
Tabel 3. Notasi-notasi dalam ERD.
Nama Notasi Arti
Persegi panjang Entitas / objek data
Belah Ketupat
Hubungan
Elips
Atribut
Garis panah Kardinalitas
Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan salah satu teknik pemodelan sistem dalam bentuk grafis yang
masih sering digunakan hingga saat ini. Teknik ini merepresentasikan aliran data input,
transformasi data, dan output yang terjadi dalam sistem (input – proses - output). Seperti
halnya ERD, terdapat notasi-notasi yang telah disepakati untuk digunakan dalam
penggambaran DFD, dapat dilihat pada tabel 4 (Pressman 1997).
148 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Tabel 4. Notasi DFD Dasar.
Notasi Keterangan
Entitas eksternal dapat berupa sebuah elemen sistem (misalnya
perangkat keras, seseorang, program yang lain) atau sistem lain yang
menghasilkan informasi bagi transformasi oleh perangkat lunak atau
menerima informasi yang dihasilkan perangkat lunak.
Lingkaran merepresentasikan sebuah proses atau transformasi yang
diaplikasikan ke data dan mengubahnya dengan berbagai macam cara.
objek data Anak panah melambangkan satu atau lebih data.
Storage Garis dobel merepresentasikan sebuah penyimpanan data informasi
yang digunakan oleh perangkat lunak tersimpan.
.
3. ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM
Entity-Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah ERD yang akan diimplementasikan pada basis data aplikasi
perencanaan sambungan kayu dengan alat sambung baut. Diagram ini dapat dilihat pada
Gambar 2.
n
Material Ukuran
NamaUkuran
b
Baut
NamaBaut
D
sambungan
TD
d
Fyb
geser
a
s
Suhu
Material
NamaMaterial
G
E
mendata
Tn Z’
mutu
Sudut
TR
TW
IndexPasak
KadarAirFabrikasi
KadarAirLayan
DaunKayu
barisBaut
Ls
Id_Ukuran
Id_Material
Id_Baut
Fe
Gambar 2. ERD Aplikasi Sambungan Kayu dengan Alat Sambung Baut.
Entitas eksternal
Proses
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 149 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Data Flow Diagram (DFD)
Diagram Konteks / DFD Level 0
Berikut ini adalah DFD level tertinggi yang memberikan gambaran paling umum
mengenai aliran data yang terjadi antara entitas dengan sistem. Diagram ini dapat dilihat
pada Gambar 3.
Konsultan
Aplikasi Perhitungan Sambungan
Kayu DenganBaut
kadarAirFabrikasi, suhu, daunKayu, kadarAirLayan, geser, indexPasak, a, s, TD, TR, TW, n,idMaterial, namaMaterial, idUkuran, idBaut, namaBaut, namaUkuran, Ls, baris, E, G, Fe, b,
d, D, mutuBaut, Fyb
CM, Ct, Ceg, Lamda, Cdelta, REA, g, u, m, Cg, Ctn, Cdi, KF, PI, Re, Rt, K1, K2, K3, Zim, Zis, Zii, Ziiim, Ziiis, Ziv, Z’, Tu, Fyb, D, Tn, hasil, Data Sambungan, Data Material, pesan
konfirmasi tambah baut, pesan syarat spasi minumum, Gambar konfigurasi sambungan, Pesan kecukupan Ls, Pesan kecukupan lebar penyambung, Data Material Ukuran, Data Baut,Pesan penyimpanan data sambungan, Pesan update data sambungan, Pesan Data
Sambungan Telah Terdapat pada tabel Sambungan, Pesan tidak bisa ubah data material, Pesan Konfirmasi Ubah Data Material, Pesan tidak bisa hapus data material, Pesan
Konfirmasi Hapus Data Material, Pesan material telah terdapat pada tabel Material, Pesan tidak bisa ubah data material ukuran, Pesan Konfirmasi Ubah Data Material Ukuran, Pesan tidak bisa hapus data material ukuran, Pesan Konfirmasi Hapus Data Materialukuran, Pesan baut telah terdapat pada tabel baut, Pesan tidak bisa ubah data baut,
Pesan Konfirmasi Ubah Data baut, Pesan tidak bisa hapus data baut, Pesan Konfirmasi Hapus Data baut
Gambar 3. Diagram Konteks Aplikasi Perhitungan Sambungan Kayu.
Keterangan Diagram Konteks:
Data Baut: idBaut, namaBaut, mutu, D, Fyb
Data Material: idMaterial, namaMaterial, E, G, Fe
Data Material Ukuran: idUkuran, namaUkuran, idMaterial, b, d
Data Sambungan: idBaut, idMaterial, idUkuran, daunKayu, kadarAirFabrikasi,
kadarAirLayan, indexPasak, sudut, suhu, geser, TD, TR, TW, Tn, Z’, n, a, s, barisBaut,
Ls
DFD Level 1 (Proses 1-7)
Berikut ini dijelaskan aliran trasformasi data (input, proses, dan output) yang terdapat
pada sistem secara keseluruhan, dapat dilihat pada Gambar 4.
150 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
3.Gambar
sambungan
4.Simpan
hasil analisa
6.Load
Sambungan
2.Cetak hasil
analisa
kadarAirFabrikasi, suhu, daunKayu,kadarAirLayan, indexPasak, geser,
a, s, TD, TR, TW, n, idMaterial, namaMaterial, idUkuran, idBaut,namaBaut, namaUkuran, sudut,
CM, Ct, Ceg, Lamda, Cdelta, REA, g, u, m, Cg, Ctn, Cdi, KF, PI, Re,
Rt, K1, K2, K3, Zim, Zis, Zii, Ziiim,Ziiis, Ziv, Z’, Tu, Fyb, D, Tn, hasil, Data material, Data Material Ukuran
pesan konfirmasi tambah baut, Pesan syarat spasi minumum
Material Ukuran
Material
Baut
Data Material Ukuran
Data Material
Data Baut
CM, Ct, Ceg, Lamda, Cdelta, REA, g, u, m, Cg, Ctn, Cdi, KF, PI, Re,
Rt, K1, K2, K3, Zim, Zis, Zii, Ziiim,Ziiis, Ziv, n’, hasil, Data Sambungan
1.Analisa
sambungan
Material Ukuran
Material
Baut
Data Material Ukuran
Data Material
Data Baut
CM, Ct, Ceg, Lamda, Cdelta, REA, g, u, m, Cg, Ctn, Cdi, KF, PI, Re,
Rt, K1, K2, K3, Zim, Zis, Zii, Ziiim,Ziiis, Ziv, n’, hasil, Data Sambungan,
Data Material, Data Baut,Data Material Ukuran
Ls, baris
bm, bs, dm,ds, a, s, D, n
Gambar konfigurasi sambungan,bm, bs, dm, ds, a, s, D, n, Ls, baris,
Pesan kecukupan Ls, pesankecukupan lebar penyambung
Data Sambungan
SambunganData Sambungan
Pesan penyimpanan data sambungan,Pesan update data sambungan
namaMaterial, E, G, Fe, idMaterial, namaMaterial, b, d, D, mutuBaut, Fyb
Data material, Data baut, data material ukuran, Pesan tidak bisa ubah data material, Pesan Konfirmasi Ubah Data Material,Pesan tidak bisa hapus data material, Pesan Konfirmasi Hapus
Data Material, Pesan material telah terdapat pada tabel MaterialPesan tidak bisa ubah data material ukuran, Pesan Konfirmasi
Ubah Data Material Ukuran, Pesan tidak bisa hapus data materialukuran, Pesan Konfirmasi Hapus Data Material ukuran, Pesanbaut telah terdapat pada tabel baut, Pesan tidak bisa ubah data
baut, Pesan Konfirmasi Ubah Data baut, Pesan tidak bisa hapusdata baut, Pesan Konfirmasi Hapus Data baut
Material Ukuran
Material
Baut
Data MaterialData Material
Ukuran
Data Baut
Data Sambungan, Data Material, idUkuran,namaUkuran, b, d, idBaut, namaBaut, Fyb
Konsultan
Sambungan
Material Ukuran
Material
Baut
Data Sambungan
Data Material
idUkuran, b, dnamaUkuran,
idBaut, Fyb,namabaut
7.Hapus
Sambungan
SambunganData Sambungan
idMaterial, idUkuran, idBautidMaterial, idUkuran,
idBaut, Z’, n, Tn, Tu
5.MengelolaMaster data
Gambar 4. Diagram DFD Level 1 Proses 1-7.
Keterangan DFD Level 1 Proses 1-7:
Data Baut: idBaut, namaBaut, mutu, D, Fyb
Data Material: idMaterial, namaMaterial, E, G, Fe
Data Material Ukuran: idUkuran, namaUkuran, idMaterial, b, d
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 151 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Data Sambungan: idBaut, idMaterial, idUkuran, daunKayu, kadarAirFabrikasi, suhu,
kadarAirLayan, indexPasak, sudut, geser, TD, TR, TW, Tn, Z’, n, a, s, barisBaut, Ls
Rancangan Antarmuka
Perancangan sistem melalui DFD diimplementasikan dalam dua rancangan
antarmuka utama, yaitu pengelolaan master data dan perhitungan sambungan.
Pengelolaan Master Data
Berikut adalah antarmuka yang didesain untuk melakukan pengelolaan data
(material, ukuran material, dan baut) terhadap data yang akan menjadi referensi saat
sistem melakukan perhitungan sambungan kayu. Antarmuka dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Antarmuka Pengelolaan Master Data.
Perhitungan Sambungan
Berikut adalah antarmuka yang didesain untuk melakukan perhitungan sambungan
kayu dengan alat sambung baut. Antarmuka ini dapat dilihat pada gambar 6. Adapun
data-data master akan yang diperlukan hanya dapat dikelola melalui antarmuka
pengelolaan master data.
152 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Gambar 6. Antarmuka Perhitungan Sambungan Kayu Dengan Alat Sambung Baut.
4. HASIL PENELITIAN
Berikut ini adalah hasil penelitian berdasarkan analisis dan perancangan sistem yang
telah dilakukan dalam bentuk aplikasi. Hasil penelitian dijabarkan dalam implementasi
aplikasi dan verifikasi perhitungan.
Implementasi Aplikasi
Berikut ini dijabarkan implementasi aplikasi perhitungan sambungan kayu dengan alat
sambung baut secara garis besar, yaitu pengelolaan master data dan perhitungan
sambungan kayu.
Pengelolaan Master Data
Berikut ini merupakan hasil penelitian antarmuka pengelolaan master data dalam bentuk
aplikasi, dapat dilihat pada gambar 7.
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 153 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Gambar 7. Tampilan Pengelolaan Master Data.
Perhitungan Sambungan
Berikut ini merupakan hasil penelitian antarmuka perhitungan sambungan kayu dengan
alat sambung baut dalam bentuk aplikasi, dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Tampilan Perhitungan Sambungan Kayu Dengan Alat Sambung Baut.
154 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Verifikasi Aplikasi
Hasil penelitian terhadap aplikasi perhitungan sambungan kayu dengan alat sambung baut
diharapkan dapat menghasilkan kalkulasi perhitungan yang akurat. Salah satu caranya
adalah memverifikasi hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan aplikasi pada
suatu kasus struktur sambungan kayu. Berikut ini akan disajikan verifikasi hasil
perhitungan manual dan aplikasi dalam bentuk penyelesaian kasus desain struktur
sambungan kayu.
Kasus Sambungan Batang Tarik
Diketahui sambungan kayu geser ganda dengan alat sambung baut. Kayu utama dan
penyambung menggunakan material kayu bayur dengan elastisitas 9431,27 MPa, berat
jenis 0,573, dan kuat tumpu kayu sebesar 45,27 MPa. Diasumsikan bahwa kadar air kayu
19% dan daun kayu bertipe jarum. Kayu utama dan kayu penyambung mempunyai
ukuran penampang 300 mm x 50 mm. Baut yang digunakan mempunyai diameter 25 mm
dengan mutu BJ-37. Diasumsikan bahwa pengencang berada di luar serat ujung,
temperatur ruangan adalah 25° C, dan bangunan berfungsi sebagai rumah tinggal.
Berapakah jumlah baut yang diperlukan agar sambungan kokoh, bila beban aksial tarik
yang bekerja adalah 6 ton beban mati, 2,5 ton beban hujan, 1,5 ton beban angin?
Gambarkan sambungannya !
Perhitungan Manual
Berikut ini adalah hasil perhitungan manual terhadap kasus sambungan batang tarik.
Adapun hasil gambar sambungan oleh perhitungan manual dapat dilihat pada gambar 9.
Data penampang:
- Em = Es = 9431,27 Mpa
- Gm = Gs = 0,573
- bm = bs = 300 mm
- dm = ds = 50 mm
- Fem = Fes = 45,27 MPa
- Re = = = 1,0
- Am = 300 x 50 = 15000 mm2
- As = 2 x 300 x 50 = 30000 mm2 (sambungan geser ganda)
Data baut:
- D = 25 mm
- Fu = 370 MPa
- Fy = 240 MPa
- Fyb = = = 305 MPa
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 155 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Data beban:
- TD = 60000 KN ; TR = 25000 KN ; TW = 15000 KN
- Tu1 = = = 140000 N
- Tu2 = = = 155000 N
- Tu3 = = = 99500 N
- Yang terbesar adalah Tu2, maka:
= 0,8 ; Tu = Tu2 x = 155000 x 0,8 = 124000 N
Penentuan Faktor Koreksi (C)
- Daun kayu bertipe jarum lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5
- Digunakan a = 100 mm, s = 75 mm,
- C1 = = = 0,571
- C2 = = = 0,75
- C = C1 = 0,571 (ambil nilai terkecil)
Perhitungan Faktor Cg
- REA = = = 1,0 (terkecil antara atau )
- = 246 x D1,5 = 246 x 251,5 = 30750
- u = 1+. = 1+30750. = 1,012
- m = u = 1,012- = 0,855
- n = 15 (tebak jumlah baut)
- Cg =
=
= 0,312
Faktor Koreksi
- C = 0,571
- Cg = 0,312
- CM = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 10.3.3
156 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
- Ct = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 10.3.4
- = 0,8 lihat SNI 7973-2013, pasal 10.3.9
- Ceg = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5.2
- Cdi = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5.3
- Ctn = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5.4
- KF = 3,32 lihat tabel 1, keberlakuan faktor koreksi
- z = 0,65 lihat tabel 1, keberlakuan faktor koreksi
Analisa Kekuatan Satu Baut (Ganda)
- K = 1+0,25(/90) = 1+0,25(0/90) = 1,0
- K3 = -1 = -1 + = 1,024
- ZIm = = = 84881,25 N
- ZIs = = = 169762,5 N
- ZIIIs = = = 72406,352 N
- ZIV = = = 26716,865 N
- Z = ZIV = 26716,865 N (diambil yang terkecil)
Hasil Perhitungan
- Z’ = Z.CM.Ct.Cg.C.Ceg.Cdi.Ctn.KF.z
= 26716,865 x 1,0 x 1,0 x 0,312 x 0,571 x 1,0 x 1,0 x 1,0 x 3,32 x 0,65
= 8222,232 N
- nperlu = = = 15,081 ~ 16 buah, dicoba lagi dengan n = 17 baut
Perhitungan Perubahan Nilai Cg
- Cg =
=
= 0,279
- Z’ = Z.CM.Ct.Cg.C.Ceg.Cdi.Ctn.KF.z
= 26716,865 x 1,0 x 1,0 x 0,279 x 0,571 x 1,0 x 1,0 x 1,0 x 3,32 x 0,65
= 7350,384 N
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 157 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
- nperlu = = = 16,870 ~ 17 buah, sesuai dengan baut pasang n = 17 PAS !
- Tn = Z’ x n = 7350,384 x 17 = 124956,534 N > Tu = 124000 N OKE !
Gambar Sambungan
Gambar 9. Konfigurasi Sambungan Hasil Perhitungan Manual Batang Tarik.
Perhitungan Aplikasi
Berikut ini adalah hasil perhitungan aplikasi terhadap kasus diatas (kasus
perhitungan sambungan batang tarik), dapat dilihat pada gambar 10. Adapun hasil gambar
sambungan tampak atas oleh aplikasi dapat dilihat pada gambar 11 dan tampak samping
oleh aplikasi pada gambar 12.
158 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Gambar 10. Hasil Perhitungan Sambungan Batang Tarik oleh Aplikasi.
Gambar 11. Tampak Atas Sambungan Batang Tarik oleh Aplikasi.
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 159 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Gambar 12. Tampak Samping Sambungan Batang Tarik oleh Aplikasi.
Kasus Sambungan Batang Tekan
Diketahui sambungan kayu geser tunggal dengan alat sambung baut. Kayu utama
menggunakan kayu jabon dengan elastisitas 5439,64 MPa, berat jenis 0,423. Digunakan
pelat penyambung baja (Fe = 600 MPa). Diasumsikan bahwa kadar air kayu 19% dan
daun kayu bertipe lebar. Kayu utama mempunyai ukuran penampang 350 mm x 100 mm
dan pelat baja 250 mm x 50 mm. Baut yang digunakan mempunyai diameter 20 mm
dengan Fe = 500 MPa. Diasumsikan bahwa pengencang berada di luar serat ujung,
temperatur ruangan adalah 26° C, dan bangunan berfungsi sebagai rumah tinggal.
Berapakah jumlah baut yang diperlukan agar sambungan kokoh, bila beban aksial tekan
yang bekerja adalah 3,5 ton beban mati, 1,5 ton beban hujan, 1 ton beban angin?
Gambarkan sambungannya !
Perhitungan Manual
Berikut ini adalah hasil perhitungan manual terhadap kasus sambungan batang
tarik. Adapun hasil gambar sambungan oleh perhitungan manual dapat dilihat pada
gambar 13.
Data kayu utama:
- Em = 5439,64 Mpa
- Gm = 0,423
- bm = 350 mm
- dm = 100 mm
- Am = 350 x100 = 35000 mm2
- Fem = 77 x Gm = 32,571 MPa
- Re = = = 0,054
Data baut:
- D = 20 mm
Data kayu utama:
- Es = 210000 Mpa
- Gs = 7,8
- bs = 250 mm
- ds = 50 mm
- As = 250 x50 = 12500 mm2
- Fes = 600 MPa
- Rt = = = 1,4
160 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
- Fyb = 500 MPa
Data beban:
- TD = -35000 KN ; TR = -15000 KN ; TW = -10000 KN
- Tu1 = = = -81666,667N
- Tu2 = = = -92500 N
- Tu3 = = = -59500 N
- Yang terbesar adalah Tu2 (abaikan tanda negatif), maka:
= 0,8 ; Tu = Tu2 x = 92500 x 0,8 = -74000 N
Penentuan Faktor Koreksi (C)
- Beban tekan (sejajar serat) lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5
- Digunakan a = 80 mm, s = 70 mm,
- C1 = = = 1,0
- C2 = = = 0,875
- C = C1 = 0,875 (ambil nilai terkecil)
Perhitungan Faktor Cg
- REA = = = 0,073 (terkecil antara atau )
- = 369 x D1,5 = 369 x 201,5 = 33004,363
- u = 1+. = 1+33004,363. =
1,007
- m = u = 1,007- = 0,892
- n = 12 (tebak jumlah baut)
- Cg =
=
= 0,374
Faktor Koreksi
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 161 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
- C = 0,875
- Cg = 0,401
- CM = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 10.3.3
- Ct = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 10.3.4
- = 0,8 lihat SNI 7973-2013, pasal 10.3.9
- Ceg = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5.2
- Cdi = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5.3
- Ctn = 1,0 lihat SNI 7973-2013, pasal 11.5.4
- KF = 3,32 lihat tabel 1, keberlakuan faktor koreksi
- = 0,65 lihat tabel 1, keberlakuan faktor koreksi
Analisa Kekuatan Satu Baut (Ganda)
- K = 1+0,25(/90) = 1+0,25(0/90) = 1,0
- K1 =
=
= 0,145
- K2 = -1 +
= -1 +
= 0,465
- K3 = -1 = -1 + =
5,243
- ZIm = = = 56999,25 N
- ZIs = = = 750000 N
- ZII = = = 120998,297 N
- ZIIIm = = = 21337,67
- ZIIIs = = = 129892,526 N
162 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
- ZIV = = = 12684,867 N
- Z = ZIV = 12684,867 N (diambil yang terkecil)
Hasil Perhitungan
- Z’ = Z.CM.Ct.Cg.C.Ceg.Cdi.Ctn.KF.z
= 12684,867 x 1,0 x 1,0 x 0,374 x 0,875 x 1,0 x 1,0 x 1,0 x 3,32 x 0,65
= 7171,274 N
- nperlu = = = 10,319 ~ 11 buah, digunakan n = 12 baut
- Tn = Z’ x n = 7171,274 x 12 = 86055,293 N > Tu = 74000 N OKE !
Gambar Sambungan
Gambar 13. Konfigurasi sambungan perhitungan 2 manual.
Perhitungan Aplikasi
Berikut ini adalah hasil perhitungan aplikasi terhadap kasus diatas (kasus
perhitungan sambungan batang tarik), dapat dilihat pada gambar 14. Adapun hasil gambar
sambungan tampak atas oleh aplikasi dapat dilihat pada gambar 15 dan tampak samping
oleh aplikasi pada gambar 16.
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 163 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Gambar 14. Hasil Perhitungan Sambungan 1 oleh Aplikasi.
Gambar 15. Tampak Atas Sambungan Perhitungan 2 oleh Aplikasi.
164 Jurnal Teknik Sipil Volume 10 Nomor 2, Oktober 2014 : 92-203
Gambar 16. Tampak Samping Sambungan Perhitungan 1 oleh Aplikasi.
5. KESIMPULAN
Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Telah berhasil direncanakan dan dibuat suatu aplikasi yang mampu menghitung
kekuatan sambungan dengan alat sambung baut berdasarkan peraturan SNI 7973-
2013, mencetak hasil analisa sambungan, dan menggambarkan konfigurasi
sambungan,
2. Telah direncanakan basis data yang terintegrasi pada aplikasi yang mampu
menyimpan data material, data ukuran material, data baut, dan data sambungan
(setelah analisa dilakukan).
DAFTAR PUSTAKA
1. Deitel, Paul dan Harvey Deitel, (2012). Java How To Program. Edisi Kesembilan
United States: Prentice Hall.
2. Frick, Heinz dan Pujo I. Setiawan, (2001). Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan.
Yogyakarta: Kanisius.
3. Goncalves, Antonio, (2010). Beginning Java™ EE 6 Platform with GlassFish™ 3.
Edisi Kedua. United States: Apress.
4. Horsttnann, Cay S. dan Gary Cornell, (2007). Core Java Volume I Fundamentals.
Edisi Kedelapan. San. Francisco: Prentice Hall.
5. Pressman, Roger S., (1997). Software Engineering. Edisi Keempat. New York:
McGraw-Hill.
6. Pressman, Roger S., (2001). Software Engineering. Edisi Kelima. New York:
McGraw-Hill.
7. SNI 7973-2013, (2013). Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu. Jakarta:
Badan Standar Nasional Indonesia.
8. Wijaya, Michael (2014). Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan
Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 Dengan Alat Sambung Baut, Tugas Akhir S1,
Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 165 Dengan Alat Sambung Baut (Michael Wijaya, Yosafat Aji Pranata, Niko Ibrahim)
Program Studi Double Degree Teknik Sipil – Sistem Informasi, Universitas
Kristen Maranatha, Bandung.
9. Yap, K. H. Felix, (1993). Konstruksi Kayu. Jakarta: Binacipta.