13_panduan unit produksi
TRANSCRIPT
i
Direktorat Pembinaan SMKDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional
BANTUAN PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI
anduan PelaksanaanTahun
2007
2. 1. 13 - PS
KATA PENGANTAR
Kebijakan pokok Departemen Pendidikan Nasional untuk
mewujudkan (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
(2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing (3)
penguatan tatakelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik,
menjadi dasar pelaksanaan program-program tahun 2007
pada Direktorat Pembinaan SMK.
Program/kegiatan pada Direktorat Pembinaan SMK yang
disampaikan melalui bantuan Imbal Swadaya atau Subsidi
disalurkan langsung ke Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Institusi lain sehingga setiap bantuan yang sampai ke
SMK/Institusi lain diharapkan memiliki dampak manfaat yang
langsung menyentuh pada kebutuhan sekolah.
Panduan Pelaksanaan ini memberikan penjelasan tentang
deskripsi program bantuan, persyaratan yang harus dipenuhi,
organisasi pelaksana program, mekanisme pelaksanaan,
pemanfaatan dana, ketentuan pertanggungjawaban
keuangan, dan sistem pelaporan hasil pelaksanaan. Oleh
karena itu, setiap SMK/Institusi lain yang akan mengusulkan
dan menjalankan program ini agar memahami terlebih dahulu
Panduan Pelaksanaan ini untuk menjamin kesesuaian
keberhasilan pelaksanaan program di SMK yang lebih efektif,
efisien, dan akuntabel.
i
Selanjutnya, apabila dalam Panduan Pelaksanaan ini terjadi
kekurangan atau kekeliruan, maka akan diperbaiki sesuai
ketentuan yang berlaku.
Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dan menyampaikan pemikirannya dalam
pembuatan Panduan Pelaksanaan ini.
Jakarta, Februari 2007
Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan
Dr. Joko Sutrisno
NIP. 131 415 680
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................iDAFTAR ISI........................................................................................ iii
BAB IPENDAHULUAN..................................................................................1
A LATAR BELAKANG...................................................................1B TUJUAN...................................................................................2C DASAR HUKUM........................................................................2D UNSUR TERKAIT......................................................................3E SASARAN SMK CALON PENERIMA BANTUAN...........................3F KARAKTERISTIK DANA BANTUAN............................................3
BAB IIPENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB......................4
A. ORGANISASI............................................................................4B. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB...............................................4
BAB IIIKETENTUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA......8
A KETENTUAN PENGGUNAAN DANA...........................................8B PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA.......................8C PELAPORAN............................................................................9
BAB IVPERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN USULAN RANCANGAN PROGRAM/ PROPOSAL......................................................................10
A PERSYARATAN CALON SMK YANG MENERIMA DANA BANTUAN.............................................................................................10
B PROSEDUR PENGAJUAN USULAN RANCANGAN PROGRAM/ PROPOSAL............................................................................10
C MEKANISME PEMBERIAN DANA BANTUAN PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI SMK.............................................................11
D JADWAL KEGIATAN................................................................12
BAB VPENUTUP..........................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................14
iii
BAB IPENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Salah satu pilar pembangunan pendidikan dan rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2009 adalah peningkatan mutu dan relevansi. Hal ini harus diimplementasikan di semua lini dalam lingkungan pendidikan nasional.
Pemerintah saat ini sedang menggalakkan penggunaan produk dalam negeri. Berbagai peralatan dan perabot serta perlengkapan sekolah sedapat mungkin memanfaatkan hasil produksi dalam negeri, yang sangat mungkin dihasilkan oleh unit produksi SMK.
Unit Produksi merupakan suatu sarana pembelajaran, berwirausaha bagi siswa dan guru serta memberi dukungan operasional sekolah. Untuk manajemen sekolah Unit Produksi merupakan salah satu optimalisasi pemanfaatan sumber daya sekolah.
Kebijakan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan tentang Sekolah Bertaraf Nasional/Internasional wajib mengembangkan unit produksi sebagai salah satu tolok ukur pencapaian Profil Sekolah Bertaraf Nasional/Internasional.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan yang melakukan proses pembelajaran berbasis produksi sangat dimungkinkan menghasilkan produk-produk yang layak dijual dan mampu bersaing di pasaran. Oleh karena itu SMK seharusnya mengembangkan Unit Produksi yang relevan dengan program keahlian yang dikembangkan di sekolah secara terprogram dan terstruktur.
Kenyataan di lapangan banyak SMK yang mampu menghasilkan produk yang bermutu, akan tetapi karena satu dan lain hal belum mampu memasarkannya sehingga diperlukan instiusi yang dapat memfasilitasi pemasaran produk tersebut. Hal ini dapat diatasi antara lain dengan memfungsikan salah satu sekolah yang mempunyai kemampuan dalam bidang pemasaran untuk menjadi outlet .
1
Sehubungan dengan hal di atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan pada tahun 2007 menganggap perlu melakukan upaya dalam mendorong SMK untuk mengembangkan Unit Produksi sekolah dengan memfasilitasi dalam bentuk Bantuan Unit Produksi SMK.
B TUJUAN
Panduan Pelaksanaan Bantuan Unit Produksi SMK ini bertujuan untuk :1. Mendorong peningkatan pembe-lajaran berbasis produksi
bagi SMK ybs dan SMK lain di sekitarnya.2. Memotivasi SMK untuk mem-bangun kemitraan dalam rangka
pengembangan Unit Produksi SMK3. Meningkatkan pencitraan SMK sebagai lembaga pendidikan
kejuruan yang melaksanakan pembelajaran untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
4. Menjadikan SMK sebagai outlet produk unit produksi/ teaching factory SMK di sekitarnya.
C DASAR HUKUM
1. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-undang RI No. 18 tahun 2006 tentang APBN tahun 2007;
4. Undang-Undang RI No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang RI No. 15 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
6. Undang-Undang RI No. 8 tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
8. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
2
9. Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004 – 2009;
10. Keppres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perpres No.85 Tahun 2006;
11. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran APBN
12. Kepmendiknas No 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah;
13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 66/PB/2005 tentang mekanisme pembayaran atas beban APBN;
14. Renstra Depdiknas 2004 – 2009;15. Road Map Direktorat Pembinaan SMK 2006 – 2010;.
D UNSUR TERKAIT
2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan;3. Dinas Pendidikan Provinsi;4. Dinas Pendidikan Kabupaten/kota;5. Komite Sekolah;6. Yayasan; 7. SMK terkait.
E SASARAN SMK CALON PENERIMA BANTUAN Secara nasional, target penerima bantuan berjumlah 50 (lima puluh) Paket yang akan ditetapkan berdasarkan surat keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
F KARAKTERISTIK DANA BANTUAN
1. Pada dasarnya dana bantuan ini merupakan dana yang disediakan oleh pemerintah pusat untuk pengembangan outlet unit produksi.
2. Dana bantuan sebagai salah satu stimulan bagi pemerintah daerah dan sekolah dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Dengan demikian diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau Yayasan dapat menyediakan dana pendamping.
3. Dana bantuan diperoleh secara kompetitif.
3
4. Dana bantuan disalurkan langsung kepada SMK dan dilaksanakan secara swakelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Dana bantuan harus dikelola secara benar dan dipertanggung-jawabkan sesuai aturan yang berlaku, dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
4
BAB IIPENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
A. ORGANISASI
Pelaksanaan program Pemberian bantuan dalam rangka pengembangan outlet unit produksi melibatkan berbagai unsur sebagai berikut :
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2. Dinas Pendidikan Provinsi,3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,4. Komite Sekolah,5. Yayasan,6. Sekolah.
B. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
Setiap unsur yang terlibat dalam pengembangan outlet unit produksi sebagaimana tersebut di atas memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 1. Menyiapkan seluruh dokumen program, termasuk
Panduan pelaksanaan pemberian bantuan dana bantuan.2. Melakukan sosialisasi program kepada Dinas Pendidikan
Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.3. Melakukan seleksi usulan rancangan program/ proposal
yang diusulkan.4. Melakukan verifikasi ke sekolah yang telah lulus seleksi
usulan rancangan program/ proposal untuk melihat kesesuaian antara usulan rancangan program/proposal dengan kenyataan serta untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan.
5. Menetapkan SMK yang mendapat bantuan.6. Melaksanakan Bimbingan Teknis.7. Menyalurkan dana bantuan.8. Melakukan evaluasi terhadap keterlaksanaan program.
5
2. Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi memiliki tugas dan tanggungjawab:a. Melakukan sosialisasi program di tingkat propinsi bagi
Kabupaten/ Kota.b. Melakukan supervisi dan evaluasi sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.c. Memberikan masukan dan saran terhadap
pengembangan outlet unit produksi.d. Mengusulkan/ meberikan persetujuan/
merekomendasikan rancangan usulan program/ proposal SMK
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/ KotaDinas Pendidikan Kabupaten/ Kota memiliki peran dan fungsi sebagai berikut :a. Memberikan dukungan keberhasilan pelaksanaan
program.b. Memberikan pengarahan dan pembinaan agar program
dapat terlaksana.c. Menelaah rancangan usulan program/ proposal
pengembangan outlet unit produksi yang disusun dan diajukan oleh SMK.
d. Menyetujui proposal yang dinilai layak.e. Merekomendasikan penyelenggaraan program
pengembangan outlet unit produksi.f. Melakukan pembinaan dan evaluasi kepada sekolah
dalam pelaksanaan program.g. Melaporkan hasil pembinaan dan evaluasi kepada
Bupati/Walikota dengan tembusan ke Direktorat PSMK. h. Secara sistematis mendorong sekolah meningkatkan
manajemen pendidikan agar dapat mengembangkan outlet unit produksi.
4. Komite SekolahKomite Sekolah memiliki tugas dan tanggungjawab antara lain:a. Bersama dengan sekolah menyusun rancangan usulan
program/ proposal pengembangan outlet unit produksi.
6
b. Bersama sekolah meminta persetujuan rancangan usulan program/ proposal kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
c. Memfasilitasi sekolah dalam pengembangan outlet unit produksi.
5. Tim PelaksanaTim Pelaksana adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan Komite bersama SMK dengan keanggotaan terdiri dari unsur SMK (Pemimpin/bukan Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan), dan Komite.Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai
berikut:a. Menyusun rencana program pelaksanaanb. Menyusun Rencana Anggaran Belanjac. Menyusun Jadwal Pelaksanaand. Melaksanakan kegiatane. Menyampaikan laporan kepada Komite dan SMK
6. Yayasan
a. Memberikan dukungan keberhasilan pelaksanaan program.
b. Memberikan pengarahan dan pembinaan agar program dapat terlaksana.
c. Memfasilitasi sekolah dalam pengembangan outlet unit produksi.
d. Merekomendasikan pengembangan outlet unit produksi.e. Melakukan pembinaan dan evaluasi kepada sekolah
dalam pelaksanaan program agar tepat sasaran serta tepat waktu.
f. Secara sistematis mendorong sekolah meningkatkan manajemen pendidikan agar dapat mengembangkan outlet unit produksi dan mengalokasikan dana pendidikan untuk sekolah bersangkutan.
7. Sekolah
7
Sekolah sebagai pelaksana program bertugas dan bertanggungjawab langsung terhadap keterlaksanaan dan keberhasilan program, baik secara teknis maupun administratif, meliputi :a. Bersama dengan komite sekolah menyusun usulan
rancangan program/ proposal Bantuan pengembangan outlet unit produksi.
b. Mengajukan usulan rancangan program/ proposal kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota untuk memperoleh persetujuan.
c. Mengirimkan usulan rancangan program/ proposal yang telah mendapat persetujuan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota ke Direktorat PSMK dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi.
d. Menerima dan mengelola dana bantuan dari Direktorat PSMK sesuai dengan surat perjanjian kerjasama dan ketentuan yang berlaku.
e. Membangun dan mengembangan kemitraan dengan SMK sekitar dan institusi lain untuk pengembangan unit produksi dan perannya sebagai outlet
f. Membentuk tim pelaksana program pengembangan outlet unit produksi.
g. Membentuk tim evaluasi pengembangan outlet unit produksi.
h. Bertanggungjawab penuh terhadap pengembangan unit produksi dan outlet unit produksi.
i. Menyusun dan mengirimkan laporan teknis kegiatan dan administrasi untuk pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan.
8
BAB IIIKETENTUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN
DANA
A KETENTUAN PENGGUNAAN DANA
Ketentuan penggunaan dana bantuan adalah sebagai berikut: 1. Bantuan akan dibayarkan langsung kepada
pihak sekolah sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) .
2. Bantuan harus sudah mulai dimanfaatkan/dibelanjakan selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja setelah dana diterima di rekening sekolah.
3. Dana bantuan disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q Departemen Keuangan) dan diteruskan ke rekening SMK.
4. Penyaluran dana imbal swadaya diberikan secara penuh/utuh tanpa potongan pajak baik dari kas Umum Negara ke kas Umum Daerah maupun dari kas Umum Daerah ke rekening SMK. Kewajiban pajak atas penggunaan dana imbal diselesaikan oleh SMK sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Bantuan dapat digunakan untuk :a. Membangun jaringan dengan sekolah penghasil produk
atau jasa unit produksi, industri, lembaga dan masyarakat luas.
b. Pengadaan bahan untuk menghasilkan produk atau jasac. Memasarkan hasil unit produksi dari sekolah ybs dan sekolah lain.
B PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA
Pengelola dana (sekolah) harus memperhatikan antara lain:1. Setiap penggunaan dana bantuan harus dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat didukung oleh bukti fisik dan keuangan. Apabila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana bantuan, maka Sekolah akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang tertuang dalam MoU .
9
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai peruntukannya yang dibayarkan dan diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran, termasuk pembayaran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Memiliki NPWP dan memungut pajak-pajak serta menyetor ke Kas Negara atas pembelian/ pengadaan barang/jasa dalam jenis dan jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Melaporkan serta mempertanggungjawabkan hasil kegiatan program imbal secara administrasi, keuangan dan teknis kepada Direktorat Pembinaan SMK dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
6. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan bantuan dan pelanggarannya menjadi tanggung jawab sekolah.
7. Pelaksanaan kegiatan yang di danai dana imbal harus sudah selesai paling lambat pada tanggal 30 November 2007. Hasil dari kegiatan yang di danai dana imbal harus sudah dapat dimanfaatkan pada akhir tahun 2007. Waktu pelaksanaan dihitung 3 bulan mulai dari penerimaan dana di rekening sekolah.
C PELAPORAN
1. Laporan pertanggungjawaban keuangan :a. Laporan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan dengan dilampiri bukti pengeluaran dan bukti penyetoran pajak terkait.
b. Laporan harus sudah diterima oleh Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak dana bantuan tersebut diterima.
2. Laporan kemajuan pelaksanaan pengembangan unit produksi dan outlet yang disampaikan setiap akhir tahun.
Laporan dikirimkan kepada:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDepdiknas Gedung E Lantai 12-13
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
10
BAB IVPERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN USULAN
RANCANGAN PROGRAM/ PROPOSAL
A PERSYARATAN CALON SMK YANG MENERIMA DANA BANTUAN
1. SMK yang telah ditetapkan sebagai SMK yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi SMK bertaraf internasional berdasarkan surat penetapan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Menyusun dan mengajukan usulan rancangan program/ proposal ke Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Lulus seleksi usulan rancangan program/ proposal dan verifikasi.
4. Memiliki jaringan unit produksi dengan sekolah di sekitarnya yang dibuktikan dengan surat perjanjian kerjasama dengan minimal 3 sekolah sebagai anggota outlet.
5. Memiliki jaringan unit produksi dengan sekolah atau industri/ institusi lainnya.
6. Memiliki rekening di Bank atas nama Sekolah.7. Sekolah yang telah ditetapkan oleh Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai penerima dana bantuan Pengembangan Unit Produksi.
B PROSEDUR PENGAJUAN USULAN RANCANGAN PROGRAM/ PROPOSAL
Prosedur dan mekanisme pengusulan proposal Dana bantuan pengembangan unit produksi SMK sebagai berikut : 1. Sekolah
Sekolah bersama Komite Sekolah menyusun usulan rancangan program/ proposal selanjutnya mengajukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk disyahkan.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/KotaDinas Pendidikan Kab/Kota mensyahkan usulan rancangan program/ proposal yang memenuhi syarat, dan selanjutnya
11
oleh sekolah usulan rancangan program/ proposal dikirim ke Direktorat PSMK dengan alamat :
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruanu.p. Kepala Subdit Kelembagaan SekolahKompleks Depdiknas Gedung E lantai 12-13, Jalan Jenderal Sudirman, SenayanJakarta Pusat 10270
3. Direktorat PSMK (Subdit Kelembagaan Sekolah) a. Direktorat PSMK melalui Subdit Kelembagaan Sekolah
menerima usulan rancangan program/ proposal yang diajukan dari Sekolah.
b. Membentuk Tim seleksi/penilaian usulan rancangan program/ proposal
c. Tim melakukan seleksi/penilaian terhadap usulan rancangan program/ proposal yang diusulkan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan disepakati bersama.
d. Melakukan verifikasi ke SMK yang usulan rancangan program/ proposalnya dinyatakan lulus seleksi.
e. Membuat laporan hasil seleksi yang dituangkan dalam format laporan, serta mengusulkannya kepada Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
f. Menetapkan SMK yang memenuhi kriteria untuk mendapat dana bantuan melalui surat keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
C MEKANISME PEMBERIAN DANA BANTUAN PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI SMK
1 Direktur Pembinaan SMK mengeluarkan Surat Keputusan tentang penetapan SMK penerima bantuan
2. SMK menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) sesuai Ketentuan Pemanfaatan Dana di atas.
3. Direktorat Pembinaan SMK mengevaluasi kelayakan RAB yang disampaikan oleh SMK. Selanjutnya meminta kelengkapan dokumen administrasi dari SMK yang RAB nya dinyatakan layak, sebagai persyaratan untuk pencairan dana bantuan.
4. Direktorat Pembinaan SMK memproses pencairan dana bantuan yang akan ditransfer langsung ke rekening Sekolah.
12
D JADWAL KEGIATAN
No KEGIATAN WAKTU 20071. Penerimaan
ProposalMaret
2. Evaluasi Proposal Maret - April 3. Verifikasi -4. Penetapan April 5. Penyaluran dana Mei6. Pelaksanaan
programMei – Des.
7. Laporan pelaksanaan
Desember
13
BAB IVPENUTUP
Setiap sekolah yang memiliki peluang memperoleh bantuan ini adalah SMK yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, oleh karena itu data pendukung lain yang dianggap penting agar dilampirkan pada proposal.
Dengan tersusunnya panduan pelaksanaan ini diharapkan dapat membantu sekolah atau instansi terkait mendapatkan informasi untuk memperoleh dana bantuan pengembangan unit produksi sekolah.
Karena itu setiap sekolah harus memiliki persepsi dan pemahaman yang sama dalam melakukan analisis potensi sekolahnya baik kondisi sumberdaya lingkungannya, sarana prasarana, sumberdaya manusia, siswa, dan potensi lain yang ikut menentukan keberhasilan sekolah. Program bantuan pengembangan unit produksi sekolah ini akan berjalan lancar apabila setiap unsur terkait seperti warga sekolah, Tim Pembina dan stakeholders secara konsisten dan berkelanjutan ikut berperan aktif dan bekerja keras demi peningkatan mutu hasil pemelajaran di sekolah.
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 1KOP SEKOLAH
SURAT PERNYATAANKESANGGUPAN SMK UNTUK MENGEMBANGKAN UNIT
PRODUKSI
Yang bertandatangan dibawah ini :1. SMK
Nama :Jabatan :Alamat :
2. Komite SekolahNama :Jabatan :Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama Sekolah Menengah Kejuruan ..................... dengan ini menyatakan bahwa kami atas nama warga sekolah sanggup untuk mengembangkan unit produksi sekolah.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
............................, ................. 2007
Komite Sekolah Kepala Sekolah
( ) ( )NIP
16
17