14. bab 4 revisi terbaru
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Cipta Karyatama Raya didirikan dengan Anggaran Dasar yang
dinyatakan dalam Akte Notaris Khairu Subhan, SH. No. 18 tertanggal 4 Maret
2007. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan perusahaan meliputi Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian,
Pertambangan, Pengangkutan darat, pertanian, Percetakan dan Jasa. Saat ini
kegiatan perusahaan yang utama adalah bergerak dibidang Jasa Konstruksi.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Perumahan
Villa Tamara, Samarinda Ulu, Samarinda. Proyek konstruksinya adalah
pembangunan rumah tinggal di kawasan perumahan Villa Tamara yang berlokasi
di Samarinda. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan
Maret 2007.
Dalam operasinya perusahaan ini selalu memperhatikan dan berusaha
untuk meningkatkan kualitas pembangunan rumah. Letak perusahaan cukup
strategis masuk dalam kawasan perumahan Villa Tamara Samarinda.
4.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Kelancaran kegiatan perusahaan tergantung pada keterampilan
pengelolaannya. Kegiatan operasi perusahaan ditangani oleh organisasi
perusahaan, oleh sebab itu struktur organisasi perusahaan mempunyai peranan
penting karena menyangkut pembagian tugas dan kerja. Dengan organisasi yang
baik maka akan tercipta pola kerja yang baik pula dan selanjutnya menghasilkan
nilai tambah bagi perusahaan tersebut.
40
41
Pembagian dalam struktur organisasi akan mempengaruhi pimpinan
perusahaan dalam melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya dan
masing-masing bagian dapat berjalan dengan lancar, penerapannya pada
karyawan dilakukan berdasarkan :
1. Sesuai dengan kebutuhan perusahaan
2. Sesuai dengan tingkat pendidikan
3. Sesuai dengan pengalaman dan kecakapan kerja
Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi PT Cipta Karyatama
Raya Samarinda dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi PT Cipta Karyatama Raya Samarinda
Sumber : PT Cipta Karyatama Raya Samarinda
Dan adapun tugas-tugas tanggung jawab masing-masing bagian pada
struktur orgasnisasi di atas adalah sebagai berikut :
ACCOUNTINGPENGAWAS LAPANGAN
MANAJER PELAKSANA
DIREKTUR
KASIR
LOGISTIK
TUKANG/PEKERJA BANGUNAN
ADM.GUDANG
42
1. Direktur
PT Cipta Karyatama Raya dipimpin oleh seseorang yang secara
fungsional bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran aktivitas
perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, adapun tugasnya
meliputi :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan serta memberikan bimbingan
dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas semua bagian yang ada,
guna mencapai tujuan perusahaan.
b. Mengawasi penyelenggaran kegiatan kantor agar selalu
konsisten dengan rencana kerja yang disusun.
2. Manajer Pelaksana
Manajer Pelaksana bertanggung jawab kepada direktur dengan tugas
pokoknya yaitu :
a. Memimpin pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sesuai
dengan rencana yang telah disusun
b. Menerima dan meneruskan informasi aktivitas operasional
perusahaan yang kemudian akan dilaksanakan oleh kepala
pimpinan.
c. Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan semua
konsumen
3. Pengawas Lapangan
Pengawas Lapangan bertanggung jawab kepada manajer pelaksana,
dengan tugas sebagai berikut :
43
a. Melaksanakan kebijaksanaan direktur dalam bidang kerja
pengawasan pembangunan rumah.
b. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kelancaran
pembangunan rumah.
c. Mengawasi perkembangan dan kegiatan pembangunan rumah
d. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi
kepada manajer pelaksana untuk diketahui
e. Menampung dan meneliti permasalahan serta
mengkonfirmasikan kepada manajer pelaksana.
f. Menyusun rencana kerja dan membuat laporan berkala atas
pelaksanaan tugasnya.
4. Accounting
Accounting bertanggung jawab kepada Manajer Pelaksana, dengan
tugas pokok sebagai berikut :
a. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi
kegiatan administasi keuangan, accounting, perbendaharaan,
b. Mengadakan pemeriksaan terhadap bukti-bukti keuangan yang
dikeluarkan maupun diterima
5. Logistik
Dalam tugasnya bagian ini bertanggung jawab langsung kepada manajer
pelaksana, tugasnya adalah :
a. Menyediakan bahan bangunan didalam gudang guna
memperlancar pembangunan rumah
b. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kelancaran
pembangunan rumah.
44
c. Mengawasi perkembangan dan kegiatan bahan bangunan yang
digunakan dalam pembangunan
d. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi
kepada manajer pelaksana untuk diketahui
6. Kasir
Dalam tugasnya bagian ini bertanggung jawab langsung kepada Manajer
Pelaksana dan Accounting, tugasnya adalah :
a. Melakukan transaksi keuangan untuk meperlancar seluruh
kegiatan perusahaan.
b. Mengumpulkan bukti-bukti keuangan yang dikeluarkan maupun
diterima
c. Mengawasi jalannya proses keuangan dalam perusahaan
d. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi
kepada manajer pelaksana untuk diketahui
7. Adm.Logistik
Dalam tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Logistik, tugasnya
adalah :
a. Mencatat keluar dan masuknya bahan bahan bangunan untuk
pembangunan rumah
b. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi
kepada bagian logistik untuk diketahui
45
4.3. Proses Pembangunan Rumah Type 65 Cluster Andalusia
Sesuai dengan usaha yang dijalankan oleh PT Cipta Karyatama Raya
yaitu membangun rumah bagi developer terutama pada pembangunan didalam
kawasan Villa Tamara Samarinda. Dengan rincian pekerjaan yang dilakukan
antara lain :
a. Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor
yaitu pengukuran tanah seluas 128m2 dengan luas bangunan rumah 65m2.
Setelah dilakukan pengukuran tanah kemudian dilakukan pekerjaan
bowplank yaitu pengukuran kedataran rumah pada level tanah.
b. Pekerjaan Galian/Urugan
Pekerjaan galian/urugan terdiri dari pekerjaan galian tanah pondasi yaitu
mengali tanah untuk mendirikan pondasi rumah sehingga pondasi dapat
berdiri, kemudian pekerjaan selanjutnya yaitu urugan tanah kembali
merupakan pekerjaan pengurugan tanah agar tanah semakin kuat dan
selanjutnya pekerjaan yang dilakukan adalah urugan tanah tambahan yaitu
apabila tanah yang telah diurug belum memadai maka dilakukan
pengurungan tanah tambahan sehingga menjadi lebih baik.
c. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi terdiri dari pekerjaan pancang ulin 10/10-2m berdirinya
dasar pondasi dengan tingkat ketinggian pondasi yang telah ditentukan
kemudian pekerjaan pondasi roolag yaitu pendirian pondasi dengan
memberikan keliling batu pada pondasi menjadi lebih kuat.
46
d. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton terdiri dari pekerjaan cor lantai, pekerjaan pondasi poer,
pekerjaan sloof, pekerjaan kolom K1 dan praktis. Pekerjaan ini merupakan
pekerjaan untuk mendirikan tiang-tiang rumah sehingga dapat lebih kokoh.
e. Pekerjaan Dinding/Plesteran
Pekerjaan dinding/plesteran terdiri dari pekerjaan pemasangan batu bata dan
plesteran dinding bata kemudian di aci. Pekerjaan ini melakukan
pemasangan batu bata membentuk dinding rumah kemudia batu bata
diplester dan di aci.
e. Pekerjaan KAP/Atap
Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan rangka atap baja ringan kemudian
pemasangan atap genteng beton dengan alumunium foil, setelah itu
pemasangan bubungan dan pekerjaan lisplank. Pekerjaan ini untuk
membentuk rangka atap dan memasang atap tersebut.
f. Pekerjaan Plafond
Pekerjaan plafond terdiri dari plafond gypsum polos 9mm dan rangka dan
pemasangan list plafond gypsum. Pekerjaan ini hanya pekerjaan sebatas
memasangkan rangka dan gypsum untuk plafond ditambah dengan
pemasangan list plafond agar terlihat lebih bagus.
g. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Kunci
Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan kunci merupakan pekerjaan
pemasangan kusen kemudian pemasangan daun pintu dan jendela beserta
kuncinya.
47
h. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai merupakan pekerjaan pembuatan lantai dari pekerjaan
pemasangan keramik lantai teras, pemasangan keramik lantai rumah bagian
dalam, pemasangan keramik lantai dan dinding kamar mandi/wc dan
pekerjaan plint lantai kayu.
i. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan pengecatan dinding luar,
pekerjaan pengecatan dinding dalam, pekerjaan cat plafond, pekerjaan
pengecatan kusen, pintu dan jendela.
j. Pekerjaan Sanitair/Plumbing
Pekerjaan sanitair merupakan pekerjaan pembuatan saptic tank, bak mandi,
pemasangan pipa air kotor dan air bekas kemudian pembuatan tempat
tandon. Pekerjaan ini difokuskan pada penyediaan air bersih dan
pembuangan air kotor dan air bekas pakai.
k. Pekerjaan Listrik
Pekerjaan listrik merupakan pekerjaan pengadaan listrik dalam rumah,
pekerjaan tersebut terdiri dari penyambungan daya listrik 1300watt, pasang
stop kontak dan instalasi, pekerjaan titik lampu biasa dan instalasi, pekerjaan
titik lampu down light dan instalasi, pekerjaan pasang saklar tunggal dan
ganda, pekerjaan box + 3MCB, pekerjaan instalasi AC, terminal TV kabel dan
instalasi, stop kontak dan instalasi telepon, pekerjaan instalasi lampu taman
dan lampu gantung, box panel listrik.
48
l. Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan lain-lain terdiri dari pekerjaan pembuatan meja dapur, pekerjaan
parit keliling, ornamen profil dinding, pekerjaan rumput taman, pekerjaan
pasang batu alam dan pekerjaan penangkal petir.
4.4. Biaya Pembangunan Rumah Cluster Andalusia Type 65Biaya pembangunan rumah clauster Andalusia type 65 yang terjadi pada
perusahaan yang disajikan oleh penulis yaitu berupa laporan rencana anggaran
biaya (RAB) pembangunan rumah cluster Andalusia type 65 dan laporan
realisasi biaya pembangunan rumah cluster Andalusia type 65 pada PT Cipta
Karyatama Raya Samarinda. Laporan biaya pembangunan rumah merupakan
laporan yang memberikan informasi yang berguna mengenai penggunaan biaya
pembangunan rumah yang dikerjakan hingga selesai dan siap untuk dihuni.
Adapun data-data mengenai laporan biaya pembangunan rumah cluster
Andalusia type 65 yang dianggarkan dan realisasi yang disajikan penulis dan
dapat dilihat sebagai berikut :
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
4.5. Analisis dan Hasil Pembahasan Pengujian Hipotesis
4.5.1. Analisis
Analisis selisih biaya pada dasarnya adalah perhitungan yang dilakukan
untuk menentukan besarnya selisih biaya yang terjadi dengan membandingkan
biaya yang telah ditetapkan dan biaya sesungguhnya, dengan menganalisis
selisih biaya maka dapat diketahui elemen biaya apa yang tidak sesuai
anggaran.
Dengan menganalisis selisih biaya maka akan memberikan manfaat yang
besar bagi perusahaan terutama pihak manajemen sebagai pengendali biaya
karena analisis selisih biaya akan menunjukkan biaya-biaya apa yang berbeda,
sehingga dengan demikian dapat menjadi tolak ukur dalam menilai prestasi
pelaksanaan pembangunan rumah yang dikerjakan oleh perusahaan.
Seperti yang telah disajikan sebelumnya, untuk menganalisis selisih
anggaran biaya pada proyek Pembangunan Rumah “Cluster Andalusia Type 65”
ini dengan realisasinya, dapat diketahui dengan cara Menganalisis Selisih yang
terjadi pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
60
61
62
63
64
Dari perhitungan biaya bahan baku selisih biaya bahan baku yang terjadi
sebesar Rp 9.838.426,37/unit pada bulan Januari hingga Juni 2009 dan selisih
biaya bahan baku yang terjadi sebesar Rp 6.416.569,674/unit pada bulan Juli
hingga Desember 2009.
Tabel 9 :
65
Tenaga kerja langsung dalam pembangunan rumah tersebut terdiri atas
tukang dengan upah Rp 150.000,00/hari, pembantu 1, 2, dan 3 dengan upah
masing-masing Rp 75.000/hari. Dengan total upah keseluruhan Rp
375.000,00/hari.
Dari perhitungan biaya tenaga kerja langsung diketahui selisih biaya yang
terjadi sebesar Rp 4.875.000,00/unit pada bulan Januari hingga Juni 2009 dan
selisih biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 4.875.000,00/unit pada bulan Juli
hingga Desember 2009.
66
67
68
69
70
Adanya selisih menguntungkan dalam penerapan biaya overhead
pabrik yang telah diperhitungkan dalam jumlah unit, bahwa dalam bulan Januari
hingga Juni 2009 ada 1 unit rumah yang telah diselesaikan sehingga selisih dari
perhitungan biaya overhead pabrik secara keseluruhan sebesar Rp
2.243.372,404 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 terselesaikan 1 unit
rumah dengan selish biaya overhead pabrik Rp 2.051.894,004
Perhitungan selisih biaya produksi yang dilakukan pada 3 jenis biaya
produksi yaitu bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
menghasilkan selisih menguntungkan sebesar Rp 16.956.798,8/unit rumah pada
bulan Januari hingga Juni 2009 dan sebesar Rp 13.343.464/unit rumah pada
bulan Juli hingga Desember 2009.
Pada bulan Januari hingga Juni 2009 rumah yang telah diselesaikan
oleh PT Cipta Karyatama Raya sebanyak 8 unit sehingga selisih menguntungkan
sebesar Rp 135.654.391 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 sebanyak
10 unit sebesar Rp 133.434.640
4.5.2. Pengujian Hipotesis1. Apabila biaya produksi sesungguhnya lebih kecil dari biaya
produksi yang dianggarkan sehingga terjadi selisih menguntungkan,
maka hipotesis diterima.
2. Apabila biaya produksi sesungguhnya lebih kecil dari biaya
produksi yang dianggarkan sehingga terjadi selisih merugikan, maka
hipotesis diterima.
4.5.3. PembahasanSetelah menganalisis selisih biaya yang terjadi pada pembangunan
rumah “cluster Andalusia Type 65” yaitu antara biaya yang telah dianggarkan
dengan realisasi biayanya maka diketahui bahwa dalam pembangunan rumah
71
tersebut benar terjadi perbedaan biaya antara anggaran dan realisasi biayanya,
dan dalam proyek ini terjadi selisih menguntungkan dimana biaya yang telah
dianggarkan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi biaya yang telah
dikeluarkan.
Pengendalian biaya produksi yang terjadi disebabkan beberapa hal
antara lain antara lain biaya bahan baku yang dianggarkan seluruhnya juga
mengalami penghematan biaya sebesar Rp 16.254.996 yaitu pada bulan januari
sampai dengan Juni sebesar Rp 9.838.426.374 dn pada bulan Juli sampai
dengan Desember sebesar Rp 6.416.569,674 dan Selisih yang terjadi
dikarenakan antara lain adanya penggunanaan kuantitas material yang tidak
sesuai dengan anggaran seperti halnya penggunaan bata, besi dan semen
selain itu pula adanya perbedaan harga antara anggaran dan realisasi.
Perbedaaan harga yang terjadi dikarenakan sering terjadi perubahan harga yang
ada dipasaran sehingga penyusunan harga yang ada diambil dari harga yang
biasa diberlakukan. Sehingga harga yang ada digunakan dalam standar biaya
lebih tinggi dari realisasi biaya yang terjadi sehingga hal ini dapat
menguntungkan pihak perusahaan.
Pihak manajemen berusaha menekan terjadinya biaya dalam produksi
karena berusaha memperoleh nilai harga pokok yang tidak terlalu besar.
Perubahan biaya tenaga kerja langsung juga mengalami perubahan yaitu
dengan selisih menguntungkan sebesar Rp 4.875.000,00 pada bulan Januari
hingga Juni 2009 dan sebesar Rp 4.875.000,00 pada bulan Juli hingga
Desember 2009 karena waktu kerja yang semula ditetapkan sebesar 160 hari
menjadi 147 hari dan tarif upah perhari Rp. 375.000,00. Tenaga kerja langsung
dalam pembangunan rumah tersebut terdiri atas tukang dengan upah Rp
72
150.000,00/hari, pembantu 1, 2, dan 3 dengan upah masing-masing Rp
75.000/hari. Dengan total upah keseluruhan Rp 375.000,00/hari.
Selain itu, biaya bahan penolong yang dianggarkan juga lebih besar dari
biaya penolong yang sesungguhnya. Anggaran penggunaan cat dan aksesoris
yang terjadi menggunakan cat yang sesuai dengan komposisi pemakaian namun
adanya perubahan harga yang terjadi penurunan sehingga penggunaan bahan
penolong dapat ditekan, ini berarti terjadi penghematan biaya yang dilakukan.
Adanya selisih menguntungkan dalam penerapan biaya overhead
pabrik yang telah diperhitungkan dalam jumlah unit, bahwa dalam bulan Januari
hingga Juni 2009 ada 1 unit rumah yang telah diselesaikan sehingga selisih dari
perhitungan biaya overhead pabrik secara keseluruhan sebesar Rp
2.243.372,404 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 terselesaikan 1 unit
rumah dengan selish biaya overhead pabrik Rp 2.051.894,004.
Perhitungan selisih biaya produksi yang dilakukan pada 3 jenis biaya
produksi yaitu bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
menghasilkan selisih menguntungkan sebesar Rp 16.956.798,8/unit rumah pada
bulan Januari hingga Juni 2009 dan sebesar Rp 13.343.464/unit rumah pada
bulan Juli hingga Desember 2009.
Setelah dilakukan analisis maka diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pembangunan rumah “cluster Andalusia Type 65” ini terdapat selisih biaya pada
bulan Januari hingga Juni 2009 rumah yang telah diselesaikan oleh PT Cipta
Karyatama Raya sebanyak 8 unit sehingga selisih menguntungkan sebesar Rp
135.654.390 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 sebanyak 10 unit
sebesar Rp 133.434.640.
73
Besarnya laba yang diperoleh merupakan kerja keras yang dilakukan oleh
semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan pembangunan, dan semua itu terjadi
karena merupakan hasil kerjasama yang baik yang dilakukan oleh semua pihak
yang terkait didalamnya sehingga dalam pengerjaannya dapat berjalan baik dan
mendapatkan hasil yang memuaskan semua pihak.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka dinyatakan bahwa
biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembangunan rumah “cluster
Andalusia Type 65” lebih rendah dibandingkan anggaran biaya yang ditetapkan
sebelumnya. Sehubungan dengan itu maka hipotesis yang dikemukakan pada
bab terdahulu dapat diterima, yaitu pada pelaksanaan pembangunan rumah
“cluster Andalusia Type 65” terdapat perbedaan biaya karena menggunakan
biaya yang lebih rendah dari pada anggaran biaya yang ditetapkan pada awal
pelaksanaan pembangunan rumah sehingga terjadi selisih menguntungkan.