14 bab 4repository.untag-sby.ac.id/6762/5/bab iv.pdf · 2020. 12. 13. · 51 no jenis pekerjaan...
TRANSCRIPT
48
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Proyek
4.1.1. Data Umum Proyek
Lokasi penelitian adalah Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno
Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo. Paket pekerjaan Rehabilitasi
sebagai berikut:
Nama paket pekerjaan : Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta
Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo
Lingkup pekerjaan : Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno
Hatta
dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo
Nilai total HPS : Rp 4.677.663.000,00 ( Empat milyar enam ratus tujuh
puluh tujuh juta enam ratus enam puluh tiga ribu
rupiah)
Pelaksanaan : 150 Hari Kalender
4.1.2 Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno
Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo selama 150 hari, dengan jadwal
rencana pelaksanaan pekerjaan seperti tabel 4.1.
Tabel 4.1. RAB Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan
Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
(Rp) Bobot
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
49
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
(Rp) Bobot
DIVISI 1 : UMUM
1 Pembersihan dan Pengangkatan Akar
Pohon
11.985.000,00 0,28
2 Dewatering 744.100,00 0,02
3 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat 5.000.000,00 0,12
4 Keperluan Peralatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
17.140.000,00 0,40
II PEKERJAAN SALURAN DAN
TROTOAR
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa ( Mekanik ) 191.072.831,02 4,49
2 Timbunan pilihan dari sumber galian (
dipadatkan manual )
39.236.696,42 0,92
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Perekat - Aspal Cair 2.841.586,91 0,07
2 2 x Laburan Aspal Pasir (BURAS) 15.990.246,90 0,38
50
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
(Rp) Bobot
DIVISI 7 : STRUKTUR
1 Pengadaan U-Ditch ( 100.100.120-10
cm) & Cover (100.12.120 cm) Gandar
10T ( Fabrikasi )
845.250.000,00 19,88
2 Pek. Penempatan & Penyetelan U-
Ditch & Cover
27.825.000,00 0,65
3 Beton mutu rendah fc’10 Mpa manual 52.599.358,05 1,24
4 Beton mutu rendah fc’15 MPa manual 12.505.409,43 0,29
5 Beton mutu rendah fc’15 MPa
readymix
139.429.629,29 3,28
6 Beton mutu sedang fc’20 MPa
readymix
533.812.008,67 12,55
7 Baja Tulangan U 24 Polos 944.875.271,08 22,22
8 Plastik alas beton 5.177.600,00 0,12
9 Cetakan (Begisting) Beton Kontruksi 53.356.514,99 1,25
10 Pasang Perancah 1.500.000,00 0,04
11 Pasang Buis Beton Dia 100 cm - 50
cm
2.298.516,00 0,05
12 Pasang Buis Beton Dia 60 cm - 50 cm 27.277.822,00 0,64
51
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
(Rp) Bobot
13 Wiremesh M6 66.520.000,00 1,56
14 Pasang Grill Box Tangkapan Air (40
cm x 60 cm) (terpasang)
7.875.000,00 0,19
15 Pasang Pipa PVC dia 4" Type AW (
untuk pelaluan air )
16.238.208,24 0,38
16 Pasang Kanstin 15x35x50 cm 63.717.032,96 1,50
17 Pasangan Batu 456.901.566,65 10,74
18 Pasang Pipa Galvanis dia 3" 14.204.164,10 0,33
19 Pengadaan Box Culvert ( 100.100.120-
12.5 cm) Gandar 20T ( Fabrikasi )
101.400.000,00 2,38
20 Pemasangan Plat Besi ( Manhole) 90 x
90 cm (terpasang)
94.500.000,00 2,22
21 Pasang Ubin Tactile 30x30 cm 106.812.326,38 2,51
22 Pasang Granit 60x60 cm ( Unpolish ) 295.402.207,27 6,95
23 Pemotongan Granit 4.750.000,00 0,11
III PEKERJAAN LAIN-LAIN 11.000.000,00 0,26
1 Penanaman Pohon Tabebuya t=3 m' (
lingkar Pohon 20 cm )
68.250.000,00 1,60
52
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
(Rp) Bobot
2 Pasang Kursi Taman 14.933.622,75 0,35
3 Pengecatan 11.985.000,00 0,28
A. Jumlah 4.252.421.719,09 100,00
B. PPN 10 % 425.242.171,91
A. Jumlah Harga Pekerjaan ( A + B ) 4.677.663.891,00
Dibulatkan 4.677.663.000,00
Sumber : Data Proyek, 2020
Perhitungan RAB diperoleh sebagai jumlah seluruh hasil kali volume
tiap jenis pekerjaan yang ada dengan harga satuan masing-masing. Volume
pekerjaan dapat diperoleh dan membaca dan menghitung atas gambar desain.
Unsur biaya konstruksi mencakup harga-harga bahan, upah tenaga, dan peralatan
yang digunakan.
Perhitungan bobot diperoleh dari nilai tiap pekerjaan dibagi nilai total
Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra
Kabupaten Ponorogo dan dikalikan dengan 100%.
Nilai pekerjaan
Bobot = ----------------------------- x 100%
Nilai total pekerjaan
Contoh perhitungan pada Pekerjaan Persiapan adalah sebagai berikut :
Rp. 11.985.000,00
Bobot = ----------------------------- x 100%
Rp. 4.252.421.719,09
53
Bobot =
0,28 %
4.1.3 Kontrol Waktu Pelaksanaan
Sebagai kontrol waktu pelaksanaan dalam pekerjaan, terdapat kurva S
(terlampir) atau jadwal pelaksanaan pekerjaan yang menunjukkan bobot
prosentase dan realisasi dalam suatu pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi jangka waktu pelaksanaan yang digunakan untuk menganalisa
data – data pelaporan pelaksanaan kegiatan. Dari jadwal pelaksanaan tersebut,
didapatkan nilai rencana dan nilai realisasi prosentase pekerjaan sebagai kontrol
waktu pelaksanaan, yang ditampilkan dalam tabel 4.2 berikut ini :
Minggu ke Progress
Rencana
Progress
Rencana
Komulatif
Progress
Realisasi
Progress
Realisasi
Komulatif
Deviasi
1 0.20 0.20 0.00 0.00 -0.20
2 0.62 0.82 0.80 0.80 -0.02
3 1.80 2,62 0.81 1.61 -1.01
4 1.00 3.62 0.85 2.46 -1.16
5 3.62 7.24 2.78 5.24 -2.00
6 1.82 9.06 2.76 8.00 -1.06
7 2.73 11.79 5.95 13.95 2.16
8 9.11 20.90 6.67 20.62 -0.28
9 9.11 30.01 3.11 23.73 -6.28
Sumber : Data Proyek, 2020
Dari tabel 4.2 tersebut dapat ditentukan realisasi Rehabilitasi Saluran dan
Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo Selama
150 hari, seperti pada tabel 4.3.
54
Tabel 4.3. Realisasi Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno
Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo Selama 150 hari
Minggu
Bobot
Realisasi
Mingguan
Realisasi
Anggaran
Mingguan (Rp)
Bobot
Realisasi
Mingguan
Kumulatif
Realisasi
Anggaran
Mingguan
Kumulatif (Rp)
1 0.00 - 0.00 -
2 0.80 34.019.373,75 0.80 34.019.373,75
3 0.81 34.444.615,92 1.61 68.463.989,68
4 0.85 36.145.584,61 2.46 104.609.574,29
5 2.78 118.217.323,79 5.24 222.826.898,08
6 2.76 117.366.839,45 8.00 340.193.737,53
7 5.95 253.019.092,29 13.95 593.212.829,81
8 6.67 283.636.528,66 20.62 876.849.358,48
9 3.11 132.250.315,46 23.73 1.009.099.673,94
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
4.2. Analisis Pekerjaan Dengan Metode Earned Value
Penggunaan metode EV pada proyek ini menghasilkan nilai Budgeted
Cost of Work Schedule (BCWS), Budgeted Cost of Work Performance (BCWP),
Actual Cost for Work Performed (ACWP), kemudian dibandingkan terus menerus
disetiap fase proyek tersebut hingga selesai. Informasi penggunaan biaya dan nilai
yang diperoleh secara cepat sepanjang project life cycle sangat membantu untuk
sistem pengendalian dan pengawasan proyek yang cepat dan terintegrasi.
Metode yang dipakai dalam pengendalian biaya dan waktu di lapangan
adalah dengan menggunakan Time Schedule. Metode ini sering digunakan pada
proyek konstruksi dan presentase rencana proyek serta persentase realisasi
dilukiskan dalam grafik kurva-S
55
Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra
Kabupaten Ponorogo Selama 150 hari, dapat ditentukan nilai Budgeted Cost of
Work Schedule (BCWS), Budgeted Cost of Work Performance (BCWP), Actual
Cost for Work Performed (ACWP).
BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) menggambarkan anggaran
rencana sampai pada periode tertentu terhadap volume rencana proyek yang akan
dikerjakan.
BCWSper minggu = % Bobot Rencana Mingguan × Nilai Kontrak
Berdasarkan grafik kurva-S perencanaan dan realisasi proyek, persentase
pekerjaan sampai minggu ke-9, karena di minggu ke-9 tersebut terjadi
peningkatan persentase volume pekerjaan. Persentase fisik aktual (realisasi)
proyek cenderung lebih kecil atau terlambat dari rencana. Analisis earned value
dilakukan pada minggu ke-9.
Evaluasi proyek Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta
dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo dilakukan pada minggu ke-9. Dari nilai
BCWS pada tiap minggunya diakumulasikan sampai minggu ke-9, sebagai
berikut:
BCWS = % bobot rencana x nilai proyek
= 0,20% x Rp 4.252.421.719,09 = Rp 8.504.843,44 Rekapitulasi
perhitungan BCWS adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4. BCWS Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan
Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo
Minggu
Bobot
Rencana
Mingguan
BCWS
Per Minggu Kumulatif
(Rp) (Rp)
1 0.20 8.504.843,44 8.504.843,44
2 0.62 26.365.014,66 34.869.858,10
3 1.80 76.543.590,94 111.413.449,04
4 1.00 42.524.217,19 153.937.666,23
5 3.62 153.937.666,23 307.875.332,46
6 1.82 77.394.075,29 385.269.407,75
56
7 2.73 116.091.112,93 501.360.520,68
8 9.11 387.395.618,61 888.756.139,29
9 9.11 387.395.618,61 1.276.151.757,90
10 9.11 387.395.618,61 1.663.547.376,51
11 10.94 465.214.936,07 2.128.762.312,58
12 10.93 464.789.693,90 2.593.552.006,47
13 9.11 387.395.618,61 2.980.947.625,08
14 9.11 387.395.618,61 3.368.343.243,69
15 6.38 271.304.505,68 3.639.647.749,37
16 4.55 193.485.188,22 3.833.132.937,59
17 4.56 193.910.430,39 4.027.043.367,98
18 1.82 77.394.075,29 4.104.437.443,27
19 0.82 34.869.858,10 4.139.307.301,36
20 0.20 8.504.843,44 4.147.812.144,80
21 1.44 61.660.114,93 4.209.472.259,73
22 1.02 42.949.459,36 4.252.421.719,09
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Nilai BCWS minggu ke-9 sebesar Rp 387.395.618,61 kemudian diakumulasikan
pada minggu sebelumnya, sehingga nilai BCWS minggu ke-9 menjadi Rp
1.276.151.757,90.
BCWP (Budgeted Cost for Work Performed) menggambarkan anggaran
rencana proyek pada periode tertentu terhadap apa yang telah dikerjakan pada
volume pekerjaan aktual.
BCWPper minggu = % Bobot Realisasi Mingguan × Nilai Kontrak
Perhitungan BCWP dipercepat diperoleh dari bobot realisasi pekerjaan
terhadap rencana anggaran biaya kemudian diakumulasikan tiap minggunya.
Bobot realisasi pekerjaan diperoleh dari laporan mingguan progress kemajuan
proyek. Perhitungan BCWP minggu ke-9 proyek Rehabilitasi Saluran dan Trotoar
Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo, sebagai berikut:
BCWP = % bobot realisasi x nilai proyek
= 3,11% x Rp 4.252.421.719,09 = Rp 132.250.315,46
Rekapitulasi perhitungan BCWP adalah sebagai berikut:
57
Tabel 4.5. BCWP Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan
Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo
Minggu Bobot
Realisasi
Mingguan
BCWP
Per Minggu Kumulatif
(Rp) (Rp)
1 0.00 - -
2 0.80 34.019.373,75 34.019.373,75
3 0.81 34.444.615,92 68.463.989,68
4 0.85 36.145.584,61 104.609.574,29
5 2.78 118.217.323,79 222.826.898,08
6 2.76 117.366.839,45 340.193.737,53
7 5.95 253.019.092,29 593.212.829,81
8 6.67 283.636.528,66 876.849.358,48
9 3.11 132.250.315,46 1.009.099.673,94
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Nilai BCWP minggu ke-9 sebesar Rp 132.250.315,46 kemudian diakumulasikan
pada minggu sebelumnya, sehingga nilai BCWP sampai dengan minggu ke-9
menjadi Rp 1.009.099.673,94 .
ACWP (Actual Cost for Work Performed) menggambarkan anggaran
aktual yang dihabiskan untuk pelaksanaan pekerjaan pada keadaan volume
pekerjaan aktual.
Biaya proyek yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Biaya tidak langsung (15 %) Rp 637.863.257,86
Biaya langsung (85 %) Rp 3.614.558.461,23
Total biaya Rp 4.252.421.719,09
Biaya ACWP diperoleh dari biaya langsung, yaitu sebesar
Rp3.614.558.461,23. Rekapitulasi perhitungan ACWP adalah sebagai berikut:
58
Tabel 4.6. ACWP Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan
Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo
Minggu Bobot
Realisasi
Mingguan
ACWP
Per Minggu Kumulatif
(Rp) (Rp)
1 0.00 - -
2 0.80 43.053.377,92 43.053.377,92
3 0.81 43.378.688,18 86.432.066,10
4 0.85 44.679.929,23 131.111.995,32
5 2.78 107.464.809,70 238.576.805,02
6 2.76 106.814.189,17 345.390.994,20
7 5.95 210.588.162,60 555.979.156,79
8 6.67 234.010.501,43 789.989.658,22
9 3.11 118.200.048,33 908.189.706,55
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Nilai ACWP minggu ke-9 sebesar Rp 118.200.048,33 kemudian
diakumulasikan pada minggu sebelumnya, sehingga nilai ACWP sampai dengan
minggu ke-9 menjadi Rp 908.189.706,55.
Ketiga indikator yang telah dilakukan perhitungan (BCWS, BCWP,
ACWP) kumulatif dipercepat memberikan gambaran mengenai pencapaian biaya
dan waktu. Hubungan antara ketiga indikator tersebut pada proyek Rehabilitasi
Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten
Ponorogo adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7. Rekapitulasi Perhitungan BCWS, BCWP, ACWP
Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra
Kabupaten Ponorogo
Min
ggu
Bobot
Rencana
Mingguan
BCWS
Kumulatif
(Rp)
BCWP
Kumulatif
(Rp)
ACWP
Kumulatif
(Rp)
1 0.20 8.504.843,44 - -
2 0.62 34.869.858,10 34.019.373,75 43.053.377,92
59
3 1.80 111.413.449,04 68.463.989,68 86.432.066,10
4 1.00 153.937.666,23 104.609.574,29 131.111.995,32
5 3.62 307.875.332,46 222.826.898,08 238.576.805,02
6 1.82 385.269.407,75 340.193.737,53 345.390.994,20
7 2.73 501.360.520,68 593.212.829,81 555.979.156,79
8 9.11 888.756.139,29 876.849.358,48 789.989.658,22
9 9.11 1.276.151.757,90 1.009.099.673,94 908.189.706,55
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Pada tabel 4.7 perhitungan BCWS, BCWP dan ACWP secara kumulatif pada tiap
minggunya sampai minggu ke-9. Nilai BCWS mencapai Rp 1.276.151.757,90,
sedangkan nilai BCWP sebesar Rp 1.009.099.673,94 dan nilai ACWP sebesar
Rp 2.761.884.120,22.
Grafik hubungan ketiga indikator ditunjukkan seperti gambar 4.2.
Gambar 4.1. Grafik Hubungan BCWS, BCWP, ACWP
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
-
200.000.000,00
400.000.000,00
600.000.000,00
800.000.000,00
1.000.000.000,00
1.200.000.000,00
1.400.000.000,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik hubungan BCWS, BCWP, ACWP
ACWP BCWP BCWS
BIA
YA
MINGGU KE -
60
Dari gambar 4.1 menunjukkan pada akhir minggu ke-9 terlihat nilai
BCWS dan BCWP lebih besar dari nilai ACWP, yang artinya biaya aktual lebih
kecil dari anggaran yang direncanakan. Hal ini menunjukkan bahwa proyek
mengalami keterlambatan dari jadwal yang direncanakan, paket pekerjaan yang
terlaksana lebih sedikit dari yang direncanakan.
4.2.1. Perhitungan Berdasarkan Aspek Biaya
Analisis Earned Value dilihat dari aspek biaya, digunakan Cost Variance
(CV), Cost Performance Index (CPI), Estimate at Complete (EAC). Rincian
perhitungan parameter-parameter tersebut adalah sebagai berikut :
a. Cost Variance (CV)
Perhitungan nilai CV pada minggu ke-9, adalah sebagai berikut:
CV = BCWP – ACWP
= Rp 1.009.099.673,94 – Rp 908.189.706,55
= Rp 100.909.967,39
Dari hasil perhitungan CV pada minggu ke-9 diperoleh nilai CV sebesar Rp
100.909.967,39 yang berarti nilai CV lebih besar dari 0 (CV > 0) atau bernilai
positif. Hal ini menunjukkan bahwa biaya yang digunakan dalam penyelesaian
proyek lebih kecil dari biaya yang direncanakan.
Nilai CV pada minggu selanjutnya disajikan dalam tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai CV
Minggu
ke
BCWP ACWP Varian
Komulatif Komulatif CV
1 - - -
2 34.019.373,75 43.053.377,92 - 9.034.004,17
3 68.463.989,68 86.432.066,10 - 17.968.076,42
4 104.609.574,29 131.111.995,32 - 26.502.421,04
5 222.826.898,08 238.576.805,02 - 15.749.906,94
6 340.193.737,53 345.390.994,20 - 5.197.256,67
7 593.212.829,81 555.979.156,79 37.233.673,02
8 876.849.358,48 789.989.658,22 86.859.700,26
9 1.009.099.673,94 908.189.706,55 100.909.967,39
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
61
b. Cost Performance Index (CPI)
Perhitungan nilai CPI pada minggu ke-9, adalah sebagai berikut:
CPI = BCWP / ACWP
= Rp 1.009.099.673,94 / Rp 908.189.706,55 = 1,11
Diperoleh nilai 1,11, hal ini menunjukkan bahwa biaya yang digunakan dalam
penyelesaian proyek lebih kecil dari biaya yang direncanakan.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai CPI
Minggu
ke
BCWS BCWP ACWP Indeks
Prestasi
Komulatif Komulatif Komulatif CPI
1 8.504.843,44 - - -
2 34.869.858,10 34.019.373,75 43.053.377,92 0,79
3 111.413.449,04 68.463.989,68 86.432.066,10 0,79
4 153.937.666,23 104.609.574,29 131.111.995,32 0,80
5 307.875.332,46 222.826.898,08 238.576.805,02 0,93
6 385.269.407,75 340.193.737,53 345.390.994,20 0,98
7 501.360.520,68 593.212.829,81 555.979.156,79 1,07
8 888.756.139,29 876.849.358,48 789.989.658,22 1,11
9 1.276.151.757,90 1.009.099.673,9
4 908.189.706,55 1,11
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
c. Estimate at Complete (EAC)
Sebelum menentukan nilai EAC (Estimate at Completion), diperhitungan
ETC (Estimate to Complete) terlebih dahulu berdasarkan BAC (Budget at
Completion) dan BCWP (Budgeted Cost for Work Performed). Kemudian
dilakukan perhitungan Estimate at Completion (EAC), perhitungannya adalah
sebagai berikut:
ETC = (BAC – BCWP) / CPI
= (Rp 4.252.421.719,09 - Rp 1.009.099.673,94) / 1,11
= Rp 2.918.989.840,63
Dari hasil Estimate to Complete (ETC) perhitungan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa perkiraan dana yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
adalah Rp. 2.918.989.840,63
62
EAC = ACWP + ETC
= Rp 908.189.706,55 + Rp 2.918.989.840,63
= Rp 3.827.179.547,18
Jadi perkiraan dana yang diserap apabila pekerjaan ini sudah selesai dilaksanakan
adalah Rp. 3.827.179.547,18
VAC = BAC - EAC
=Rp. 4.252.421.719,09 - Rp. 3.827.179.547,18
=Rp. 425.242.171,91
Prediksi keuntungan yang diperoleh jika pekerjaan telah selesai
dilaksanakan adalah Rp. 425.242.171,91
Perhitungan nilai EAC dan VAC pada minggu selanjutnya disajikan
dalam tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai ETC, EAC dan VAC
Minggu ke Indeks
ETC EAC VAC
1 - - -
2 5.338.618.861,90 5.381.672.239,82 -1.129.250.520,73
3 5.282.019.244,38 5.368.451.310,48 -1.116.029.591,39
4 5.198.643.912,19 5.329.755.907,51 -1.077.334.188,42
5 4.314.415.657,24 4.552.992.462,26 -300.570.743,17
6 3.971.996.433,27 4.317.387.427,46 -64.965.708,37
7 3.429.534.511,98 3.985.513.668,77 266.908.050,32
8 3.041.192.001,43 3.831.181.659,64 421.240.059,45
9 2.918.989.840,63 3.827.179.547,18 425.242.171,91
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
4.2.2 Perhitungan Berdasarkan Aspek Waktu
Dalam menganalisis konsep Earned Value dengan mengintegrasikan
aspek waktu digunakan Schedule Variance (SV), Schedule Performance Index
(SPI), Estimate All Schedule (EAS). Rincian perhitungan parameter-parameter
tersebut, sebagai berikut:
63
a. Schedule Variance (SV)
Perhitungan nilai SV pada minggu ke-9, adalah sebagai berikut:
SV = BCWP – BCWS
= Rp 1.009.099.673,94 – Rp 1.276.151.757,90
= - Rp 267.052.083,96
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai SV sebesar - Rp
267.052.083,96. SV memiliki nilai negatif menunjukkan bahwa proyek
mengalami keterlambatan dari jadwal yang direncanakan, paket pekerjaan yang
terlaksana lebih sedikit dari yang direncanakan.
Nilai SV pada minggu selanjutnya disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini
:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai SV
Minggu ke BCWS BCWP Varian
Komulatif Komulatif SV
1 8.504.843,44 - -8.504.843,44
2 34.869.858,10 34.019.373,75 -850.484,34
3 111.413.449,04 68.463.989,68 -42.949.459,36
4 153.937.666,23 104.609.574,29 -49.328.091,94
5 307.875.332,46 222.826.898,08 -85.048.434,38
6 385.269.407,75 340.193.737,53 -45.075.670,22
7 501.360.520,68 593.212.829,81 91.852.309,13
8 888.756.139,29 876.849.358,48 -11.906.780,81
9 1.276.151.757,90 1.009.099.673,94 -267.052.083,96
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
b. Schedule Performance Index (SPI)
Perhitungan nilai SPI pada minggu ke-9, adalah sebagai berikut:
SPI = BCWP / BCWS
= Rp 1.009.099.673,94 / Rp 1.276.151.757,90
= 0,79
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai SPI sebesar 0,79. Nilai SPI ini
menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan. Kinerja pekerjaan tidak
64
sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan
yang sudah direncanakan.
Tabel 4.12 Rekapitulasi Nilai SPI
Minggu ke BCWS BCWP Indeks Prestasi
Komulatif Komulatif SPI
1 8.504.843,44 - 0,00
2 34.869.858,10 34.019.373,75 0,98
3 111.413.449,04 68.463.989,68 0,61
4 153.937.666,23 104.609.574,29 0,68
5 307.875.332,46 222.826.898,08 0,72
6 385.269.407,75 340.193.737,53 0,88
7 501.360.520,68 593.212.829,81 1,18
8 888.756.139,29 876.849.358,48 0,99
9 1.276.151.757,90 1.009.099.673,94 0,79
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
4.3 Pembahasan Hubungan Antara ACWP, BCWP dan BCWS
Dari hasil analisis menggunakan Earned Value Method pada proyek
Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra
Kabupaten Ponorogo, dengan menggunakan indeks nilai varian SV dan CV, maka
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada minggu 9, dengan nilai prosentase rencana komulatif adalah 30,01%
dengan nilai BCWS sebesar Rp. 1.276.151.757,90 dan nilai realisasi komulatif
sebesar 23,73% dengan nilai BCWP sebesar Rp 1.009.099.673,94. Sedangkan
nilai aktual yang telah dikeluarkan oleh pihak kontraktor pelaksana sebesar Rp.
908.189.706,55 .Dari nilai – nilai tersebut, kontraktor pelaksana mendapat
keuntungan dalam proyek sebesar CV = Rp. 100.909.967,39 sedangkan realisasi
pekerjaan mengalami keterlambatan dengan nilai SV = - Rp. 267.052.083,96
Tabel 4.13 Rekapitulasi Pembahasan Analisis Varian
Minggu
ke
Varian Keterangan
SV CV
1 -8.504.843,44 -
Pekerjaan selesai
terlambat dan dengan
biaya sesuai anggaran
65
Minggu
ke
Varian Keterangan
SV CV
2 -850.484,34 - 9.034.004,17
Pekerjaan selesai
terlambat dan dengan
biaya lebih tinggi dari
pada anggaran
3 -42.949.459,36 - 17.968.076,42
Pekerjaan selesai
terlambat dan dengan
biaya lebih tinggi dari
pada anggaran
4 -49.328.091,94 - 26.502.421,04
Pekerjaan selesai
terlambat dan dengan
biaya lebih tinggi dari
pada anggaran
5 -85.048.434,38 - 15.749.906,94
Pekerjaan selesai
terlambat dan dengan
biaya lebih tinggi dari
pada anggaran
6 -45.075.670,22 - 5.197.256,67
Pekerjaan selesai
terlambat dan dengan
biaya lebih tinggi dari
pada anggaran
7 91.852.309,13 37.233.673,02
Pekerjaan terlaksana
lebih cepat dari pada
jadwal dengan biaya
lebih kecil dari pada
anggaran
8 -11.906.780,81 86.859.700,26
Pekerjaan selesai
terlambat dengan biaya
lebih rendah dari pada
anggaran
9 -267.052.083,96 100.909.967,39
Pekerjaan selesai
terlambat dengan biaya
lebih rendah dari pada
anggaran
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
66
4.4 Pembahasan Hubungan Indeks Kinerja Waktu (SPI) dan Biaya
(CPI)
Dalam hubungan antara SPI dan CPI, dapat dijelaskan sebagai berikut
a. Jika CPI = 1, maka nilai biaya aktual yang dikeluarkan dengan biaya
realisasi atau ACWP dengan BCWP adalah sama besar. Jika nilai CPI <
1 maka nilai ACWP lebih besar dari nilai BCWP yang artinya pelaksana
mengalami pemborosan biaya begitu sebaliknya, jika nilai CPI > 1 maka
nilai biaya aktual lebih rendah dari nilai BCWP yang artinya pelaksana
mengalami penghematan biaya.
b. Jika nilai SPI = 1, maka biaya realisasi (BCWP) adalah sama besar
dengan biaya rencana (BCWS) yang artinya bobot realisasi sama dengan
bobot rencana. Jika nilai SPI < 1, maka kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari rencana, begitu juga sebaliknya jika nilai
SPI > 1, maka kinerja penyelesaian proyek lebih cepat dari rencana.
Dari hasil analisis, didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Pada minggu ke 9, nilai CPI > 1, sehingga nilai BCWP lebih besar dari
nilai biaya aktual (ACWP), maka pelaksana mengalami penghematan
biaya. Sedangkan nilai SPI < 1 maka kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari rencana. Sehingga prestasi pekerjaan lebih
kecil dari prosentase rencana.
Tabel 4.14 Rekapitulasi Pembahasan Nilai SPI dan CPI
Ming
gu ke
Indeks
Prestasi Keterangan
CPI SPI
1 - -
2 0,79 0,98
pelaksana
mengalami
pemborosan
biaya
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
3 0,79 0,61
pelaksana
mengalami
pemborosan
biaya
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
67
Ming
gu ke
Indeks
Prestasi Keterangan
CPI SPI
4 0,80 0,68
pelaksana
mengalami
pemborosan
biaya
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
5 0,93 0,72
pelaksana
mengalami
pemborosan
biaya
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
6 0,98 0,88
pelaksana
mengalami
pemborosan
biaya
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
7 1,07 1,18
pelaksana
mengalami
penghematan
biaya.
kinerja penyelesaian proyek lebih
cepat dari rencana.
8 1,11 0,99
pelaksana
mengalami
penghematan
biaya.
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
9 1,11 0,79
pelaksana
mengalami
penghematan
biaya.
kinerja penyelesaian proyek tidak
efektif atau lebih lambat dari
rencana
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Dari hasil rangkuman pembahasan tentang nilai CV dan SV serta nilai
CPI dan SPI pada tabel 4.10 dan tabel 4.11 diatas, tampak bahwa Rehabilitasi
Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten
Ponorogo mengalami fase pesimis atau keterlambatan progress, mulai minggu 8
sampai dengan minggu ke 9. Hal ini ditunjukan dengan indeks nilai SPI di bawah
1. Secara umum, penyebab keterlambatan proyek tersebut adalah karena
terjadinya addendum (perubahan) kontrak dengan penambahan item pekerjaan,
68
review design terhadap gambar rencana, dan akibat dari terlambatnya suplai
material ke lokasi proyek.
4.5 Identifikasi Kinerja Waktu dan Biaya
Dalam pelaksanaan Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno
Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo, seperti yang sudah ditampilkan
dalam penjelasan diatas bahwa kinerja proyek dilapangan mengalami
keterlambatan, dengan nilai deviasi sebesar -6,28% dari rencana sebesar 30,01%.
Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa terhadap waktu penyelesaian dan biaya
untuk mengantisipasi pembengkakan biaya proyek.
c. Time Estimate (TE)
Perhitungan TE dilakukan untuk menentukan perkiraan penyelesaian
waktu pekerjaan, perhitungannya adalah sebagai berikut:
87,189
0,79
)79,0x(6315084
SPI
SPI)x(ATEODATETE
=
−+=
−+=
Waktu perencanaan awal (Original Duration) diketahui selama 150 hari dan
actual time expended (ATE) selama 84 hari. Dari hasil perhitungan time estimate
(TE) diketahui estimasi waktu penyelesaian proyek selama 189,87 hari.
Estimasi perkiraan waktu selesai proyek (TE) dapat dilihat pada tabel 4.12
berikut ini :
Tabel 4.15 Time Estimate (TE)
Ming
Ke
OD ATE SPI
ATE
+
(OD-
(ATExSPI)) Seisih
Ket.
Hari Hari SPI (Hari)
1 150 7 0,000 ~ ~
Waktu
Penyelesaia
n tidak
diketahui
69
2 150 14 0,000 153,06 - 3,06
Lebih
lambat dari
rencana
3 150 21 0,376 245,90 -95,90
Lebih
lambat dari
rencana
4 150 28 0,270 220,59 -70,59
Lebih
lambat dari
rencana
5 150 35 0,628 208,33 -58,33
Lebih
lambat dari
rencana
6 150 42 2,778 170,45 -20,45
Lebih
lambat dari
rencana
7 150 49 3,051 127,12 22,88 Lebih cepat
dari rencana
8 150 56 1,790 151,52 - 1,52
Lebih
lambat dari
rencana
9 180 63 1,351 189,87 -39,87
Lebih
lambat dari
rencana
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Kinerja proyek berdasarkan jadwal pelaksanaan waktu pengerjaan proyek
dalam minggu terakhir pekerjaan mengalami keterlambatan pekerjaan. Hal ini
disebabkan terdapat penambahan item pekerjaan serta perubahan gambar yang
disertai perubahan job specification. Tentu saja hal ini harus menjadi perhatian
manajemen, karena berpengaruh terhadap citra perusahaan, walaupun tidak
semua keterlambatan diakibatkan oleh faktor internal perusahaan. Manajemen
harus mengambil tindakan untuk mengurangi faktor – faktor yang menjadi
penyebab keterlambatan proyek untuk pengerjaan proyek selanjutnya.
Berdasarkan grafik kurva-S perencanaan dan realisasi proyek, persentase
pekerjaan sampai minggu ke-9, karena di minggu ke-9 tersebut terjadi
peningkatan persentase volume pekerjaan. Persentase fisik aktual (realisasi)
70
proyek cenderung lebih kecil atau terlambat dari rencana. Analisis earned value
dilakukan pada minggu ke-9.
Dari hasil kumulatif minggu ke-9 terlihat bahwa nilai CV sebesar Rp
100.909.967,39 dan CPI = 1,11. Ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan
pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan
Sumatra Kabupaten Ponorogo, kontraktor mengalami penghematan biaya yang
dikeluarkan oleh kontraktor lebih rendah dari anggaran yang tersedia yaitu
sebesar Rp 908.189.706,55. Hal ini diperkuat dengan CPI sebesar 1,11 > 1.
Dari hasil perhitungan SPI komulatif minggu ke-9, nilai SPI sebesar 0,79.
Nilai SPI < 1, ini berarti bahwa kinerja penyelesaian proyek tidak efektif atau
lebih lambat dari rencana dan dapat dipercepat.
Dari perhitungan dihasilkan nilai estimasi biaya akhir proyek diperoleh
EAC sebesar Rp 3.827.179.547,18.
Dari hasil perhitungan time estimate (TE) diketahui estimasi waktu
penyelesaian proyek selama 150 hari ~ 189,87 hari.
Nilai estimasi tersebut diketahui besarnya biaya yang masih tersedia pada
proyek sudah dikeluarkan sebesar:
Sisa Dana = BCWP – ACWP
= Rp 1.009.099.673,94 – Rp 908.189.706,55
= Rp 100.909.967,39
4.6 Analisa Efektivitas Pengendalian Proyek
Dalam melakukan analisa afektivitas pengendalian proyek, baik itu dalam
pengendalian waktu maupun pengendalian biaya, perlu diperhatikan sejak awal
proyek agar tidak terjadi pemborosan anggaran dan keterlambatan progress
realisasi pekerjaan. Seperti yang digambarkan dalam analisa menggunakan
metode earned value, dari awal proyek sampai akhir masa pelaksanaan, terjadi
percepatan pekerjaan pada pertengahan masa pelaksanaan, namun mengalami
keterlambatan pada akhir waktu proyek. Jika pekerjaan tidak selesai tepat waktu
sesuai masa pelaksanaan, maka kontraktor pelaksana proyek Rehabilitasi Saluran
dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo akan
dikenai sanksi berupa denda sesuai yang tertuang dalam kontrak pelaksanaan.
71
untuk itu, kontraktor pelaksana melakukan percepatan sesuai pada minggu –
minggu terakhir masa pelaksanaan, tetapi terkendala oleh material.
Untuk mengetahui kualitas pengendalian biaya dan waktu proyek, maka
dilakukan skoring dari parameter – parameter yang ada. Semakin baik
pengendalian, maka semakin tinggi kualitas dan efektivitas suatu proyek, hal ini
berlaku sebaliknya, karena pengendalian suatu proyek sangat bergantung pada
tingkat efektivitas biaya dan waktu yang berpengaruh pada keuntungan proyek
tersebut. Untuk mengetahui skoring tersebut, maka dilakukan analisis sebagai
berikut :
1. Skoring Biaya Aktual dengan Biaya Rencana
Dengan melihat indeks prestasi biaya (CPI), maka dilakukan skoring
terhadap kualitas pembiayaan yang telah dilaksanakan, yaitu sebagai
berikut :
Jumlah data = 9 minggu
Hasil > 1 = 3 minggu
Hasil < 1 = 6 minggu
Skor yang diharapkan = 0,9
Skor diperoleh = �
�= 0,50
= 0,50 x 0,9 = 0,45
Dari hasil diatas, diperoleh nilai skoring biaya 0,45, sehingga masuk ke
dalam kategori buruk, yang artinya biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih
besar dari anggaran (BCWS).
2. Skoring Waktu Pelaksanaan Rencana dengan Waktu Pelaksanaan
Realisasi
Dengan melihat indeks prestasi waktu (SPI), maka dilakukan skoring
terhadap kualitas waktu dan realisasi yang telah dilaksanakan, yaitu
sebagai berikut :
Jumlah data = 9 minggu
Hasil > 1 = 1 minggu
Hasil < 1 = 8 minggu
Skor yang diharapkan = 0,9
Skor diperoleh = �
�= 0,125
= 0,125 x 0,9 = 0,11
72
Dari hasil diatas, diperoleh nilai skoring biaya 0,11, sehingga masuk ke
dalam kategori buruk yang artinya pekerjaan (BCWP) dilapangan lebih
lambat dari pada bobot rencana (BCWS).
Tabel 4.16 Parameter Efektivitas Pengendalian
Efektivitas Pengendalian Parameter Skor
Biaya Perbedaan antara biaya rencana
dengan biaya aktual 0,45
Waktu Untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan rencana atau tidak 0,11
Hasil yang diharapkan 0,90
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Hasil nilai skor dari berdasarkan parameter tabel 4.12 didapatkan nilai
untuk menentukan tingkat efektivitas pengendalian biaya dan waktu proyek
sebagai berikut :
a. Hasil parameter untuk biaya dari tabel 4.12 untuk nilai skor 0,45,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai biaya yang dikeluarkan oleh
kontraktor pelaksana lebih besar dari anggaran rencana.
b. Hasil parameter untuk waktu dari tabel 4.12 untuk nilai skor 0,11,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai realisasi pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana terlambat dari jadwal
rencana.
Dari analisis parameter efektivitas diatas, dapat dihitung efektivitas
pekerjaan dengan rumus sebagai berikut :
Hasil yang diharapkan = 0,9
Hasil terbaik = 0,11
Hasil terburuk = 0,000
��� ������� = ����� ���� ��ℎ���� �� − ����� �������
����� ������ − ℎ���� �������
��� ������� = 0,9 − 0,000
0,11 − 0,000= 8,18
73
Dari hasil perhitungan efektivitas proyek tersebut, didapatkan nilai efektivitas
sebesar 8,18 untuk pengendalian biaya dan waktu proyek menggunakan metode
Earned Value. Dengan kata lain, jika nilai efektivitas lebih besar dari 0,9 maka
pengendalian proyek Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan
Jalan Sumatra Kabupaten Ponorogo, efektif menggunakan metode Earned Value.
Menyusun Metode Preseden Diagram
Identifikasi aktivitas sisa
Identifikasi aktivitas sisa dilakukan sampai dengan pekerjaan selesai.
Identifikasi ini kita tinjau mulai minggu ke 9 karena terlihat bahwa proyek
mengalami keterlambatan. Pada minggu ke 9 proyek seharusnya sudah
diselesaikan 30,01%, namun pada kenyataannya proyek baru diselesaikan
23,73%, hal ini berarti bahwa proyek mengalami keterlambatan 6,28%.Sisa
waktu pelaksanaan adalah 13 minggu dan sisa prestasi pekerjaan yang harus
dicapai 76,27 %. Dari aktivitas sisa tersebut perlu dilakukan analisa agar waktu
penyelesaian proyek dapat kembali sesuai jadwal rencana atau waktu
keterlambatan penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang
dikeluarkan akibat keterlambatan dapat ditekan seminimum mungkin.
Perhitungan produktivitas harian normal
Setelah aktivitas sisa proyek didapatkan, maka langkah selanjutnya
menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas (predecessor dan successor)
berdasarkan urutan pekerjaan di lapangan. Hubungan antar aktivitas ini
disesuaikan dengan kapan aktivitas ini harus dimulai dan kapan harus selesai.
Hubungan antar aktivitas diperoleh dari jadwal yang terdapat dilapangan, yang
kemudian dibreakdown menjadi sub-sub pekerjaan.
Hubungan keterkaitan antar aktivitas
Setelah durasi proyek didapatkan, maka langkah selanjutnya
menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas (predecessor dan successor)
berdasarkan urutan pekerjaan di lapangan. Hubungan antar aktivitas ini
disesuaikan dengan kapan aktivitas ini harus dimulai dan kapan harus selesai.
74
Membuat Network diagram dan menghitung Normal Duration
Setelah mengetahui hubungan antar aktivitas (predecessor dan
successor) dan kita telah menghitung durasi dari masing-masing aktivitas
berdasarkan produktivitas normal, maka langkah selanjutnya adalah membuat
jaringan kerja (network planning).
Dalam menyusun hubungan antar aktivitas maupun kapan suatu
aktivitas dilapangan dimulai dan kapan harus selesai. Setelah itu untuk
menyusunnya kami menggunakan bantuan program microsoft project.
Kemudian dari jaringan kerja yang telah selesai dapat kita lihat normal duration,
yaitu total durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas sisa yang ada.
Menghitung Normal Cost
Normal cost merupakan biaya total dari masing-masing aktivitas sisa
yang terdiri dari normal cost bahan dan normal cost upah. Normal cost dapat
kita ambil dari RAB yang digunakan pada proyek.
Perhitungan normal cost dibedakan menjadi normal cost bahan dan normal
cost upah sehingga kita perlu melakukan penyesuaian agar didapat masing-
masing cost upah dan bahan. Untuk mendapatkan normal costbahan maka
pertama-tama kita melihat dulu detail harga satuan pokok kegiatan yang
umumya digunakan dilapangan. Hal ini dikarenakan data detail harga satuan
pokok kegiatan yang digunakan dalam proyek tersebut tidak didapatkan.
Berikut daftar kegiatan yang berada dalam lintasan kritis yang diperoleh
berdasarkan penjadwalan :
Tabel 4.17 Kegiatan yang berada pada lintasan kritis proyek Rehabilitasi
Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra Kabupaten
Ponorogo
No Jenis Pekerjaan
Durasi
Normal
II PEKERJAAN SALURAN DAN TROTOAR
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH
75
No Jenis Pekerjaan
Durasi
Normal
1 Galian Biasa ( Mekanik ) 2
2 Timbunan pilihan dari sumber galian ( dipadatkan
manual )
2
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Perekat - Aspal Cair 1
2 2 x Laburan Aspal Pasir (BURAS) 1
DIVISI 7 : STRUKTUR
1 Pengadaan U-Ditch ( 100.100.120-10 cm) &
Cover (100.12.120 cm) Gandar 10T ( Fabrikasi )
4
2 Pek. Penempatan & Penyetelan U-Ditch & Cover 15
3 Beton mutu rendah fc’10 Mpa manual 2
4 Beton mutu rendah fc’15 MPa manual 1
5 Beton mutu rendah fc’15 MPa readymix 3
6 Beton mutu sedang fc’20 MPa readymix 9
7 Baja Tulangan U 24 Polos 122
8 Plastik alas beton 2
9 Cetakan (Begisting) Beton Kontruksi 24
10 Pasang Buis Beton Dia 60 cm - 50 cm 3
11 Wiremesh M6 56
12 Pasang Grill Box Tangkapan Air (40 cm x 60 cm)
(terpasang)
2
13 Pasang Pipa PVC dia 4" Type AW ( untuk
pelaluan air )
3
14 Pasang Kanstin 15x35x50 cm 21
15 Pasangan Batu 25
16 Pasang Pipa Galvanis dia 3" 3
17 Pengadaan Box Culvert ( 100.100.120-12.5 cm)
Gandar 20T ( Fabrikasi )
2
18 Pemasangan Plat Besi ( Manhole) 90 x 90 cm
(terpasang)
2
19 Pasang Ubin Tactile 30x30 cm 21
20 Pasang Granit 60x60 cm ( Unpolish ) 56
21 Pemotongan Granit 1
76
No Jenis Pekerjaan
Durasi
Normal
III PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Penanaman Pohon Tabebuya t=3 m' ( lingkar
Pohon 20 cm )
4
2 Pasang Kursi Taman 3
3 Pengecatan 3
Sumber : Ms project planer
Perhitungan durasi untuk percepatan perkerjaan pada lintasan kritis
yang didapat dari output Ms. Project planer dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Waktu kerja normal : 8 jam/hari
b. Percepatan dengan menggunakan kerja shift : 2 shift
Misalnya untuk pekerjaan Pasang Granit 60x60 cm ( Unpolish ) :
1. Jumlah tenaga kerja = koefisien x volume pekerjaan
Mandor = 0,013 x 1.119,35 = 14,55
Pekerja biasa = 0,25 x 1.119,35 = 279,84
Tukang batu = 0,1250 x 1.119,35 = 139,92
Kepala tukang batu = 0,0130 x 1.119,35 = 14,55
2. Jumlah pekerja perhari = Jumlah tenaga kerja : Durasi
Mandor = 14,55 : 56 = 0,26
Pekerja biasa = 279,84 : 56 = 5
Tukang batu = 139,92 : 56 = 2,5
Kepala tukang batu = 14,55 : 56 = 0,26
3. Upah tenaga kerja = Upah x Jumlah tenaga kerja
Mandor = 92.500,00 x 0,26 = 24.050,00
Pekerja biasa = 75.000,00 x 5,00 = 375.000,00
Tukang batu = 83.500,00 x 2,5 = 208.750,00
Kepala tukang batu = 86.500,00 x 9 = 22.490,00
77
4. Upah tenaga kerja 2 shift = Upah tenaga kerja x 2 shift
Mandor = 24.050,00 x 2 = 48.100,00
Pekerja biasa = 375.000,00 x 2 = 750.000,00
Tukang batu = 208.750,00 x 2 = 417.500,00
Kepala tukang batu = 22.490,00 x 2 = 44.980,00
5. Produktifitas kerja rata-rata perhari = Volume : Durasi normal
= 1.119,35: 56
= 19.99 m2/hari
6. Produktifitas kerja rata-rata perjam
= Produktifitas kerja perhari : 8 jam
= 19,99 : 8 = 2,5 m2/jam
7. Jumlah durasi yang dipercepat
= 2 shift x produktifitas kerja perjam
= 16 jam x 2,5 m2/jam
= 39,98 m2/jam
8. Produktifitas kerja 2 shift = Produktifitas kerja perhari + jumlah durasi
yang dipercepat
= 19,99 m2/hari + 39,98 m2/hari
= 59,97 m2/hari
9. Durasi percepatan= Volume pekerjaan : Produktifitas kerja 2 shift
= 1.119,35: 59,97
= 18,67 hari = 19 hari
10. Durasi percepatan hasil durasi normal dengan durasi percepatan :
= Durasi normal – Durasi percepatan
= 56 hari – 19 hari
= 37 hari
78
11. Biaya normal = Upah total tenaga kerja x Durasi
Mandor = 24.050,00 x 56 = 1.346.800,00
Pekerja biasa = 375.000,00 x 56 = 21.000.000,00
Tukang batu = 208.750,00 x 56 = 11.690.000,00
Kepala tukang batu = 22.490,00 x 56 = 1.259.440,00 +
= 35.296.240,00
12. Biaya percepatan = Durasi cepat x Upah tenaga kerja 2 shift
Mandor = 37 x 48.100,00 = 1.779.700,00
Pekerja biasa = 37 x 750.000,00 = 27.750.000,00
Tukang batu = 37 x 417.500,00 = 15.447.500,00
Kepala tukang batu = 37 x 44.980,00 = 1.664.260,00 +
= 46.641.460,00
13. Cost slope = Biaya percepatan - Biaya Biaya Normal
Waktu Normal - waktu percepatan
= 46.641.460,00 - 35.296.240,00
56 - 37
= 597.116,84
Perhitungan Selisih Waktu Dan Biaya Durasi Waktu Nomal Dan Durasi
Waktu Dipercepat
Dengan bantuan program bantu Ms. Project, dilakukan analisa
pertukaran waktu dan biaya dengan melakukan kompresi atau percepatan pada
lintasan kritis sampai diperoleh durasi dan biaya proyek setelah dipercepat.
Percepatan ini bertujuan agar penyelesaian proyek dapat sesuai
dengan jawal yang telah direncanakan yaitu pada minggu ke 22, pada proyek
Rehabilitasi Saluran dan Trotoar Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sumatra
Kabupaten Ponorogo biaya langsung yang dikeluarkan adalah Rp.
3.827.179.547,18 dengan durasi 189,87 hari. Untuk estimasi biaya tidak
langsung digunakan asumsi sebesar 5% dari biaya langsung proyek.
79
Tabel 4.18 Jumlah biaya cepat dari kegiatan pada lintasan kritis
No Jenis Pekerjaan
Durasi
Normal
Durasi
Cepat
II PEKERJAAN SALURAN DAN TROTOAR
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa ( Mekanik ) 2 1
2 Timbunan pilihan dari sumber galian ( dipadatkan
manual ) 2 1
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Perekat - Aspal Cair 1
2 2 x Laburan Aspal Pasir (BURAS) 1
DIVISI 7 : STRUKTUR
1 Pengadaan U-Ditch ( 100.100.120-10 cm) & Cover
(100.12.120 cm) Gandar 10T ( Fabrikasi ) 4 3
2 Pek. Penempatan & Penyetelan U-Ditch & Cover 15 12
3 Beton mutu rendah fc’10 Mpa manual 2 1
4 Beton mutu rendah fc’15 MPa manual 1
5 Beton mutu rendah fc’15 MPa readymix 3 2
6 Beton mutu sedang fc’20 MPa readymix 9 6
7 Baja Tulangan U 24 Polos 122 92
80
8 Plastik alas beton 2 1
9 Cetakan (Begisting) Beton Kontruksi 24 16
10 Pasang Buis Beton Dia 60 cm - 50 cm 3 1
11 Wiremesh M6 56 37
12 Pasang Grill Box Tangkapan Air (40 cm x 60 cm)
(terpasang) 2 1
13 Pasang Pipa PVC dia 4" Type AW ( untuk
pelaluan air ) 3 2
14 Pasang Kanstin 15x35x50 cm 21 15
15 Pasangan Batu 25 16
16 Pasang Pipa Galvanis dia 3" 3 2
17 Pengadaan Box Culvert ( 100.100.120-12.5 cm)
Gandar 20T ( Fabrikasi ) 2 1
18 Pemasangan Plat Besi ( Manhole) 90 x 90 cm
(terpasang) 2 1
19 Pasang Ubin Tactile 30x30 cm 21 13
20 Pasang Granit 60x60 cm ( Unpolish ) 56 37
21 Pemotongan Granit 1
III PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Penanaman Pohon Tabebuya t=3 m' ( lingkar
Pohon 20 cm ) 4 2
2 Pasang Kursi Taman 3 2
3 Pengecatan 3 2
81
No Jenis Pekerjaan
Biaya
Normal
Biaya
Cepat
Cost
Slope
II
PEKERJAAN
SALURAN DAN
TROTOAR
DIVISI 3 :
PEKERJAAN
TANAH
1 Galian Biasa (
Mekanik ) 654.750,00 654.750,00
2
Timbunan pilihan dari
sumber galian (
dipadatkan manual )
708.000,00 708.000,00
DIVISI 6 :
PERKERASAN
ASPAL
1 Lapis Perekat - Aspal
Cair
2 2 x Laburan Aspal
Pasir (BURAS)
DIVISI 7 :
STRUKTUR
1
Pengadaan U-Ditch (
100.100.120-10 cm)
& Cover (100.12.120
cm) Gandar 10T (
Fabrikasi )
1.414.500,00 2.121.750,00 707.250,00
2
Pek. Penempatan &
Penyetelan U-Ditch &
Cover
5.304.375,00 8.487.000,00 1.060.875,00
3 Beton mutu rendah
fc’10 Mpa manual 1.179.360,00 1.179.360,00
4 Beton mutu rendah
fc’15 MPa manual
5 Beton mutu rendah
fc’15 MPa readymix 2.348.790,00 3.131.720,00 782.930,00
82
6 Beton mutu sedang
fc’20 MPa readymix 7.032.105,00 9.376.140,00 781.345,00
7 Baja Tulangan U 24
Polos 81.608.240,00 123.081.280,00 1.382.434,67
8 Plastik alas beton 597.050,00 597.050,00
9 Cetakan (Begisting)
Beton Kontruksi 15.850.920,00 21.134.560,00 660.455,00
10 Pasang Buis Beton
Dia 60 cm - 50 cm 1.372.215,00 1.829.620,00 457.405,00
11 Wiremesh M6 33.019.560,00 43.632.990,00 558.601,58
12
Pasang Grill Box
Tangkapan Air (40 cm
x 60 cm) (terpasang)
1.391.780,00 1.391.780,00
13
Pasang Pipa PVC dia
4" Type AW ( untuk
pelaluan air )
2.040.435,00 2.720.580,00 680.145,00
14 Pasang Kanstin
15x35x50 cm 12.702.690,00 18.146.700,00 907.335,00
15 Pasangan Batu 12.911.250,00 16.526.400,00 401.683,33
16 Pasang Pipa Galvanis
dia 3" 1.919.595,00 2.559.460,00 639.865,00
17
Pengadaan Box
Culvert (
100.100.120-12.5 cm)
Gandar 20T (
Fabrikasi )
70.307,50 70.307,50
18
Pemasangan Plat Besi
( Manhole) 90 x 90
cm (terpasang)
70.307,50 70.307,50
19 Pasang Ubin Tactile
30x30 cm 12.703.845,00 15.728.570,00 378.090,63
20 Pasang Granit 60x60
cm ( Unpolish ) 35.296.240,00 46.641.460,00 597.116,84
21 Pemotongan Granit
83
III PEKERJAAN LAIN-
LAIN
1
Penanaman Pohon
Tabebuya t=3 m' (
lingkar Pohon 20 cm )
2.211.000,00 2.211.000,00
2 Pasang Kursi Taman 1.263.750,00 1.685.000,00 421.250,00
3 Pengecatan 1.589.655,00 2.119.540,00 529.885,00
TOTAL 235.260.720,00 325.805.325,00 10.946.667,05
Sumber : Olahan Peneliti, 2020
Dari Tabel 4.18 diatas dapat diketahui bahwa dengan durasi proyek
setelah dipercepat didapat :
1. Durasi penyelesaian : 189,87 hari
Total biaya penyelesaian : Rp. 2.918.989.840,63
2. Durasi setelah dipercepat : 150 hari
Total biaya percepatan : Rp. 2.500.250.883,00
3. Durasi percepatan : Durasi penyelesaian – Durasi percepatan
: 199 – 150
: 49 hari
4. Biaya percepatan : Biaya percepatan – Biaya penyelesaian
: Rp. 2.500.250.883,00 - Rp. 2.918.989.840,63
: - Rp. 418.738.957,63
5. Biaya tak langsung waktu penyelesaian : 5% x Biaya penyelesaian
: 5% x Rp. 2.918.989.840,63
: Rp. 145.949.492,03
84
6. Biaya tak langsung waktu penyelesain perhari :
Biaya Tak Langsung waktu dipercepat
:
Durasi Penyelesaian
145.949.492,03
:
199
: Rp. 733.414,53
7. Biaya tak langsung waktu dipercepat : 5% x Biaya total proyek
yang dipercepat
: 5% x Rp. 2.500.250.883,00
: Rp. 125.012.544,15
8. Biaya tak langsung waktu dipercepat perhari :
Biaya Langsung waktu dipercepat
:
Durasi Cepat
125.012.544,15
:
150
: Rp. 833.416,96