150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

6
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arbovirus dengan menisfestasi klinis demam di sertai gejala perdarahan, dan bila timbul renjatan (syok) yang dapat menyebabkan kematian, sehingga akan terjadi masalah gangguan perfusi jaringan. Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibody dan terbentuklah komplek virus antibody, dalam sirkulasi dua mengikat, ivasi system komlemen akibat aktivitas C3, dan C5, akan dilepas C3a dan C5a, dua peptide yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui gigitan itu. Terjadinya trombositepenia menurunnya fungsi trombrosit dan menurunnya faktor koagalasi (Protambin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. Penyakit ini juga dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit infeksi yang sampai sekarang belum dapat dicegah dengan imunisasi sehingga perlu ditingkatkan suatu pelayanan kesehatan yang menyeluruh. World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Demam Dengue telah meningkat dengan faktor (by a faktor of) 30 selama 50 tahun terakhir. Insidens Demam Dengue terjadi baik daerah tropik maupun subtropik wilayah urban, menyerang

Upload: dodit-mujiono

Post on 13-Jan-2017

12 views

Category:

Health & Medicine


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong

arbovirus dengan menisfestasi klinis demam di sertai gejala perdarahan, dan bila

timbul renjatan (syok) yang dapat menyebabkan kematian, sehingga akan terjadi

masalah gangguan perfusi jaringan. Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh

melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibody

dan terbentuklah komplek virus antibody, dalam sirkulasi dua mengikat, ivasi

system komlemen akibat aktivitas C3, dan C5, akan dilepas C3a dan C5a, dua

peptide yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat

sebagai factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan

menghilangkan plasma melalui gigitan itu. Terjadinya trombositepenia

menurunnya fungsi trombrosit dan menurunnya faktor koagalasi (Protambin,

faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya

perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.

Penyakit ini juga dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit infeksi

yang sampai sekarang belum dapat dicegah dengan imunisasi sehingga perlu

ditingkatkan suatu pelayanan kesehatan yang menyeluruh. World Health

Organization (WHO) memperkirakan insiden Demam Dengue telah meningkat

dengan faktor (by a faktor of) 30 selama 50 tahun terakhir. Insidens Demam

Dengue terjadi baik daerah tropik maupun subtropik wilayah urban, menyerang

Page 2: 150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

2

lebih dari 100 juta penduduk tiap tahun, termasuk 500.000 kasus DBD dan sekitar

30.000 kematian terutama anak-anak. Penyakit ini endemik di 100 negara

termasuk Asia (WHO, 1999; Xu, 2013). Dengan pemanasan global (Global

Warming) dalam mana “biting rate” perilaku menggigit nyamuk meningkat maka

akan terjadi perluasan dan askalasi kasus Demam Dengue. Pemanasan global dan

perubahan lingkungan merupakan variable utama penyebab meluasnya kasus

Demam Berdarah di berbagi belahan Dunia (e.g. Achmadi, 2012; Mc Michael,

2012).

Penyakit ini di sebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus, famili

Flaviviridae.DHF ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang

terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab Demam Dengue (DD), Demam

Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS) termasuk dalam

kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis) yang sekarang dikenal sebagai genus

Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: Den-1,

Den-2, Den-3, Den-4. Peningkatan dan kasus DHF tersebut kemungkinan

disebabkan oleh mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah

perkotaan, perubahan iklim, perubahan kepadatan dan distribusi penduduk (Mc

Michael, 2011).Vektor utama penyakit DHF adalah nyamuk Aedes aegypti (di

daerah perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah pedesaan).Demam berdarah

dengue masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Pencegahan penyakit DBD tidak jauh berbeda dengan pencegahan penyakit

chikungunya yang sangat tergantung pada pengendalian vektornya yaitu nyamuk

Aedes aegypti.Terlebih tidak terdapat vaksin yang dapat digunakan untuk

mengatasi virus dengue. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan proses fisik

Page 3: 150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

3

seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN), proses biologis dengan memelihara

ikan pemakan jentik dan bakteri Bacillus thuringlensis, serta kimiawi dengan

pengasapan atau foging. Larvasidasi juga dapat dilakukan dengan menaburkan

bubuk pembunuh jentik ke tempat penampungan air (TPA).

Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan masalah kesehatan

masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita dan

penyebarannya sejalan dengan arus tranformasi dan kepadatan penduduk. Data

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2013 mencantumkan peningkatan

jumlah kasus Demam Berdarah Dengue 27.247 kasus, pada tahun 2014 ada

37.441 dan pada tahun 2015 ada 47.398 kasus. Peningkatan dan penyebaran kasus

Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue

tersebut kemungkinan disebabkan oleh mobilitas penduduk yang tinggi,

perkembangan wilayah perkotaan, perubahan iklim, perubahan kepadatan dan

distribusi penduduk serta faktor epidemiologi lainnya yang masih memerlukan

penelitian lebih lanjut (Kemenkes RI, 2010).Data di Puskesmas Kebomas mulai

tahun 2013 ada 45 kasus, tahun 2014 ada 55 kasus, dan tahun 2015 ada 65 kasus

Demam Berdarah Dengue. (Dinkes Gresik, 2015)

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Demam Berdarah Dengue

adalah lemahnya upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue. Dampak dari

gangguan perfusi jaringan pada klien DHF dapat menyebabkan Dengue syok

sindrom dan dapat mengakibatkan kematian. Peran serta masyarakat dapat

meningkatkan peran kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Upaya

pemberantasan Demam Berdarah Dengue salah satunya dengan pengendalian

Page 4: 150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

4

melalui suveilens yang diatur dalam Kemenkes No. 581 tahun 2012, bahwa

kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dilakukan secara periodik Demam

Berdarah Dengue oleh masyrakat yang di koordinir oleh RT/RW dengan pesan

Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue(PSN) dengan pesan

inti 3M Plus. Keberhasilan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dapat diukur

pada keberadaan vector yaitu dengan mengukur angka jentik.

Penatalaksanaan klien Demam Berdarah Dengue dengan masalah

keperawatan gangguan perfusi jaringan adalah dengan memberikan asuhan

keperawatan secara sistematis dan berkesinambungan , mulai dari pengkajian,

intervensi, implentasi dan evaluasi. Adapun tindakan keperawatan atau implentasi

yang diberikan adalah perawatan jantung pembatasan komplikasi yang

diakibatkan dari ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan pasien,

regulasi hemodinamik : optimalisasi denyut jantung. Preload, afterload, dan

kontraktilitas. Penatalaksanaan Syok : Jantung : peningkatan keadekuatan perfusi

jaringan untk pasien dengan gangguan fungsi pompa jantung yang berat.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan

pada klien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dengan masalah keperawatan

gangguan perfusi jaringan di UPT Puskesmas Kebomas.

1.3 Rumusan Masalah

Asuhan Keperawatan pada klien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

dengan masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan.

Page 5: 150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

5

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Melakukan kan Asuhan Keperawatan pada klien Dengue Haemorrhagic

Fever (DHF) dengan masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan di UPT

Puskesmas Kebomas Gresik.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian pada klien Dengue Haemorrhagic Fever

(DHF) dengan benar

2) Merumuskan masalah diagnosis atau masalah keperawatan pada

klien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Puskesmas Kebomas

sesuai urutan prioritas secara benar.

3) Menyusun rencana keperawatan pada klien dengan Dengue

Haemorrhagic Fever (DHF) Puskesmas Kebomas sesuai dengan

diagnosis keperawatan.

4) Melakukan tindakan keperawatan pada klien Dengue

Haemorrhagic Fever (DHF) Puskesmas Kebomas sesuai dengan

rencana keperawatan yang disusun

5) Melakukan evaluasi keperawatan pada klien Dengue

Haemorrhagic Fever (DHF) Puskesmas Kebomas sesuai dengan

kriteria hasil yang di susun.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Teoritis

Page 6: 150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 1

6

Sebagai sarana untuk menambah informasi dalam pengembangan dan

peningkatan ilmu pengetahuan tentang gejala syok pada klien Dengue

Haemorrhagic Fever (DHF)

1.5.2 Praktis

1) Perawat

Sebagai acuan tenaga kesehatan terutama perawat dalam merawat

klien dengan masalah keperawatan gangguan perfuis jaringan pada

klien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).

2) Puskesmas

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, khususnya dalam

klien dengan masalah keperawatan gangguan perfuis jaringan pada

klien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).

3) Institusi pendidikan

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya mata

ajar KMB tentang asuhan keperawatan klien dengan masalah

keperawatan gangguan perfuis jaringan pada klien Dengue

Haemorrhagic Fever (DHF).

4) Klien

Agar klien dan keluarga klien dapat mengenali masalah

keperawatan gangguan perfuis jaringan Dengue Haemorrhagic

Fever (DHF)