150143554 laporan pola ekotum

Upload: muhammad-furqan

Post on 17-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahan kuliah

TRANSCRIPT

  • LAPORAN RESMI

    PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

    POLA DISTRIBUSI

    Disusun oleh:

    ARIEF RIDHO W

    K4310006

    Kelompok 9

    Pendidikan Biologi

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA

    2013

  • Laporan Resmi Praktikum

    Ekologi Tumbuhan

    I. JUDUL : POLA

    II. TUJUAN :

    Untuk mengetahui pola distribusi spesies Axonopus compresus di wilayah Plesungan

    III. DASAR TEORI :

    Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara dimana tumbuhan tersebar atau

    terpencar di dalamnya. Pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan

    maupunkeistimewaan biologic organisme itu sendiri. Keanekaragaman takterbatas pada

    daerah pola penyebaran demikaian yang terjadi padaalam secara kasar dapat dikelaskan

    menjadi 3 kategori:

    a. Acak

    Pola peneyebaran secara acak dapat dilihat jika jarak , lokasi, sembarang tumbuhan

    tidak mempunyai arah dan posisi terhadap lokasi spesies yang sama.

    b. Mengelompok

    Pola penyebaran mengelompok (Agregated atau undispersed), menunjukan bahwa

    hadirnya suatu tumbuhan akan memberikan indikasi untuk menemukan tumbuhan yang

    sejenis. Anggota tumbuhan yang ditemukan lebih banyak ditemukan secara mengelompok

    dikarenakan ada beberapa alasan :

    1) Reproduksi tumbuhan yang menggunkan

    o ruuner atau rimpang.o Reproduksi tumbuhan yang menggunakan biji cenderung jatuh di sekitar induk.

    2) Lingkungan /habitat mikro pada tiap spesies yang mempunyai kesamanan pada anggota

    spesies. Habitat dikatakan homogen pada lingkungan makro, namun pada lingkungan

    mikro sangat berbeda. Mikrositus yang paling cocok untuk suatu spesies cenderung

    ditempati lebih padat untuk spsies yang sama.

    c. Teratur

  • Pola penyebaran teratur jika secara reguler dapat ditemui pada perkebunan, agricultur

    yng lebih diutamakan efektifitas dan efisiensi lahan.

    Dalam ekologi dikembangan suatu cara untuk memahami pola penyebaran individu

    dalam populasinya yaitu dengan memanfaatkan penyebaran Poisson. Pemanfaatan jumlah

    individu yang berakar dalam tanah dihitung dalam kuadrat dan merupakan data pengamatan.

    (observed). Data harapan dihitung dengan rumus Poison yang hanya memerlukan jumlah

    rata rata tumbuhan per kuadrat. Perbedaan antara data pengamatan dengan data harapan

    dinalisis dengan chi square.

    Asumsi sebaran Tumbuhan secara umum adalah mengelompok, sehingga Ho:

    dikatakan sebagai spesies tumbuhan X adalah tidak mengelompok. Penggunaan rumus poison

    memerlukan jumlah rerata tumbuhan per juadrat (m), bilangan konstanta e = 2,7183,

    IV. CARA KERJA (akan diuplot)

    V. DATA PENGAMATAN

    Tabel 1

    Spesies : Axonopus compresus

    Plot ke : Jumlah Individu1 02 03 04 05 06 07 08 489 1510 2611 012 013 014 015 5816 017 018 019 020 021 022 3523 0

  • 24 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 2041 042 043 044 64545 046 1347 048 049 050 5851 052 053 1754 055 9656 3557 058 059 060 061 062 063 064 065 066 067 068 069 070 0

  • VI. PEMBAHASAN

    a. Analisa kuantitatif:

    Tabel poison

    A B C D E0 58 0 29,7 26,951 0 0 25,5 25,52 0 0 10,91 10,913 0 0 3,11 3,114 0 0 0.67

    160,775 12 60 0.11 70 60 69,98 227,24

    KETERANGAN :

    A= menunjukkan densitas Axonopus compresus ada disetiap plot dengan ketentuan

    0 jika densitas Axonopus compresus pada plot tidak ada

    1 jika densitas Axonopus compresus pada plot 1

    2 jika densitas Axonopus compresus pada plot 2

    3 jika densitas Axonopus compresus pada plot 3

    4 jika densitas Axonopus compresus pada plot 4

    5 jika densitas Axonopus compresus pada plot 5

    B = menunjukkan jumlah plot yang ditempati Axonopus compresus sesuai kategori pada kolom A

    C= menunjukkan hasil kali A dan B

    D= menunjukkan besarnya frekuensi harapan dengan menggunakan rumus poison

    e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    e = 2,7183

    Dengan m = C/ B

    E = menunjukkan nilai chi kuadrat dengan persamaan x2 = (B-D)2/D

    Syarat nilai harapan yang memenuhi adalah 1 % dari jumlah plot. Sehingga nilai harapan yang memenuhi adalah 1/70 = 0,7

  • Perhitungan Harapan jumlah kuadrat dengan x tumbuhan

    m = = 0,857143

    Ho = e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    = 2,7183-0,857143 (0,8571430/0!) 70

    = 29,7

    H1 = e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    = 2,7183-0,857143 (0,8571431/1!) 70

    = 25,5

    H2 = e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    = 2,7183-0,857143 (0,8571432/2!) 70

    = 10,91

    H3 = e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    = 2,7183-0,857143 (0,8571433/3!) 70

    = 3,11

    H4 = e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    = 2,7183-0,857143 (0,8571434/4!) 70

    = 0.67

    H5 = e-m(mx/X!)(jumlah plot)

    = 2,7183-0,857143 (0,8571435/5!) 70

    = 0.11

    Karena pada H4 dan H5 kurang dari 0,7 maka nilai H4 dan H5 ditambahkan menjadi :

    = 0,67 + 0,11 = 0,78

    Untuk mencari nilai x2 dapat dihitung dengan rumus atau persamaan sebagai berikut :

    X2 = (B-D)2/D

    sehingga

    Xo2 hitung = (58 - 29,7) 2/29,7

  • = 26,95

    X12 hitung = (0 - 25,5) 2/25,5

    = 25,5

    X22 hitung = (0 - 10,91) 2/10,91

    = 10,91

    X32 hitung = (0 - 3,11) 2/3,11

    = 3,11

    X42 hitung = (12 - 0,78) 2/0,78

    = 160,77

    x2 hitung = 26,95 + 25,5 + 10,91 + 3,11 + 160,77 = 227,24

    Untuk mencari x2 tabel, dapat digunakan persamaan sebagai berikut

    db = dk-1

    dk = N-1

    db = N-1-1

    db = N-2

    = 5-2 = 3

    Dari hasil perhitungan diperoleh X2hitung = 227,24, dan X2 tabel diperoleh db= 3

    sehingga nilai X2 tabel = 11,35. Berdasarkan (X2hitung ) harga x2 = 227,24 dikonfirmasikan

    dengan tabel X2 pada taraf signifikasi 1% dengan derajad bebas 1 adalah 11,35, maka nilai

    X2 hitung = 227,24 > X2 tabel = 11,35. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

    tumbuhan tersebt hidup secara mengelompok.

    b. Analisa kualitatif

    Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi spesies Axonopus

    compresus di wilayah plesungan. Dalam ekologi dikembangan suatu cara untuk memahami

    pola penyebaran individu dalam populasinya yaitu dengan memanfaatkan penyebaran

    Poisson. Pemanfaatan jumlah individu yang berakar dalam tanah dihitung dalam kuadrat dan

    merupakan data pengamatan. (observed). Data harapan dihitung dengan rumus Poison yang

  • hanya memerlukan jumlah rata rata tumbuhan per kuadrat. Perbedaan antara data

    pengamatan dengan data harapan dinalisis dengan chi square.

    Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus poison didapatkan bahwa jumlah X2

    hitung lebih besar dari X2 tabel, maka Ho ditolak. Jadi tanaman Axonopus compresus

    memiliki pola distribusi/pola persebaran mengelompok di wilayah plesungan. Dalam pola

    mengelompok ini hadirnya suatu tumbuhan berarti akan memberikan indikasi untuk

    menemukan tumbuhan yang sejenis.

    Hal ini disebabkan karena beberapa factor antara lain

    Reproduksi tumbuhan yang menggunkan

    o ruuner atau rimpang.o Reproduksi tumbuhan yang menggunakan biji cenderung jatuh di

    sekitar induk.

    Lingkungan /habitat mikro pada tiap spesies yang mempunyai kesamanan

    pada anggota spesies. Habitat dikatakan homogen pada lingkungan makro,

    namun pada lingkungan mikro sangat berbeda. Mikrositus yang paling cocok

    untuk suatu spesies cenderung ditempati lebih padat untuk spsies yang sama.

    VII. KESIMPULAN

    1. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus poison didapatkan bahwa jumlah

    X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, maka Ho ditolak. Jadi tanaman Axonopus

    compresus memiliki pola distribusi/pola persebaran mengelompok di wilayah

    plesungan

    2. Pola penyebaran mengelompok (Agregated atau undispersed), menunjukan bahwa

    hadirnya suatu tumbuhan akan memberikan indikasi untuk menemukan tumbuhan

    yang sejenis.

  • 3. Tumbuhan yang ditemukan lebih banyak ditemukan secara mengelompok

    dikarenakan ada beberapa alasan :

    Reproduksi tumbuhan yang menggunkan

    a. ruuner atau rimpang.

    b. Reproduksi tumbuhan yang menggunakan biji cenderung jatuh di sekitar

    induk.

    Lingkungan /habitat mikro pada tiap spesies yang mempunyai kesamanan

    pada anggota spesies. Habitat dikatakan homogen pada lingkungan makro,

    namun pada lingkungan mikro sangat berbeda. Mikrositus yang paling cocok

    untuk suatu spesies cenderung ditempati lebih padat untuk spsies yang sama.

    VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Widoretno, Sri. 2013.Modul Praktikum Ekologi Tumbuhan. Surakarta : UNS Press

    Sihombing, Betsy, dkk. 2004.Bahan Ajar Ekologi Tumbuhan.Jakarta: UNJ

    IX. LAMPIRAN

    1 lembar laporan sementara

    Surakarta, 11 juni 2013

    Asisten Praktikan

    Arief Ridho W