document1

Upload: mevita-yollanda

Post on 21-Jul-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.

Pertempuran Surabaya

A.Latar Belakang : Kedatangan pasukan Brigadir 49 (AFNEI) di Tanjung Perak, Surabaya dibawah pimpinan Brigjen A.W.S. Mallaby (25 Oktober 1945). Mereka bertugas untuk melucuti pasukan Jepang dan membebaskan para interniran. Kedatangan Mallaby disambut oleh R.M. Suryo (Gubernur Jawa Timur). B.Tokoh tokoh : Pihak Indonesia : Gub. Suryo, Bung Tomo Pihak Sekutu : Brigjen Mallaby, Mayjen Marsergh.

C. Waktu Peristiwa : 10 28 November 1945 D. Sebab meletusnya Pertempuran Surabaya : 1. Pasukan Sekutu mengingkari janjinya dengan melakukan penyerangan di Penjara Kalisosok dan menduduki obyek-obyek vital diSurabaya. 2. Peristiwa terbunuhnya Brigjen A.W.S Mallaby di dekat Gedung Internatio Jembatan Merah.(30 Oktober 1945) 3. Penolakan ultimatum sekutu E. Peristiwa Pertempuran Surabaya Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris mengeluarkan ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu. Secara resmi rakyat Surabaya, yang diwakili Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantri dengan senjata-senjata berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara. Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu. Bung Tomo memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio.pemberontakan. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu ( 10 -28 November 1945 ). F. Akhir Pertempuran Surabaya Akibat pertempuran tersebut 6.000 rakyat Surabaya gugur. Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak luas di kalangan internasional, bahkan masuk dalam agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 7-13 Februari 1946.

Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya, pemerintah RI menetapkan 10 November sebagai hari Pahlawan. 2. PERTEMPURAN AMBARAWA A. Latar Belakang : Kedatangan pasukan Sekutu Brigadir Altileri dari Divisi India ke 23 di Semarang (20 Oktober 1945) B. Waktu Peristiwa : 20 November 15 Desember 1945 C. Tokoh-tokohnya : Brigjen Bethel dan Kolonel Soedirman D. Sebab meletusnya : Secara diam-diam sekutu diboncengi NICA dan mempersenjatai para bekas tawanan perang di Ambarawa dan Magelang. E. Jalannya Peristiwa : Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada tgl 26 Oktober 1945, kemudian reda setelah kedatangan Presiden Soekarno tgl 2 Nov 1945 untuk mengadakan perundingan. Pada 20 November 1945 di Ambarawa pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan gugurnya Letkol Isdiman(Panglima Divisi Purwokerto). Posisi Letkol Isdiman kemudian digantikan oleh Kolonel Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. F. Akhir Peristiwa : Mengingat posisi yang telah terjepit, maka pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. 3. Pertempuran Medan Area A. Latar Belakang : Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka diterima secara baik oleh Gub. Moh Hassan di Sumatra Utara

sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). B. Waktu Peristiwa : 1 Des 1945 C. Tokoh-tokohnya : Brigjen T.E.D. Kelly dan Achmad Tahir D. Sebab meletusnya : Tawanan perang yang dibebaskan sekutu dipersenjatai & bersikap congkak sehingga menyebabkan terjadinya insiden di beberapa tempat. E. Jalannya Peristiwa : Pd tgl 18 Okt 1945, Sekutu mengultimatum rakyat Medan untuk menyerahkan senjatanya. NICA melakukan aksi teror yg menyebabkan pecahnya pertempuran shg banyak korban di pihak Inggris. Tgl 1 Des 1945 Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut pinggiran kota Medan. Pada bulan April 1946 pasukan Sekutu berhasil mendesak pemerintah RI keluar Medan. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan. Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali. F. Akhir Peristiwa : Pada tgl 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komando tersebut meneruskan perjuangan di Medan Area. 4. Bandung Lautan Api A. Latar Belakang : Masuknya pasukan Sekutu yang dgn diboncengi NICA ke Bandung pada 17 Oktober 1945 B. Waktu Peristiwa : 24 Maret 1946 C. Tokoh-tokohnya : 1. Kolonel A.H Nasution

2. Moh. Toha (tewas ketika meledakan Gudang Mesiu NICA)

D. Sebab meletusnya : 1. Pada tgl 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama isinya kota Bandung bagian Utara paling ambat tgl 29 November 1945 dikosongkan oleh para pejuang. Ultimatum tsb tdk ditanggapi oleh para pejuang. Shg lahir perundingan dimana kota Bandung dibagi 2 dg batas rel kereta api, sebelah utara dikuasai Sekutu sebelah selatan pihak Indonesia. 2. Selanjutnya tgl 23 Maret 1946, merasa kedudukannya blm aman. Sekutu mengeluarkan ultimatum kembali. Yg isinya memerintahkan pengosongan kota Bandung/ mundur dari kota sejauh 11 Km. Menghadapi ultimatum tersebut para pejuang kebingungan krn mendapat 2 perintah yg berbeda. Pemerintah RI di Jkt memerintahkan agar TRI mengosongkan kota Bandung. Sementara markas TRI di Yogyakt menginstruksikan agar Bandung tdk dikosongkan. E. Jalannya Peristiwa : Dengan berat hati TRI dibawah pimpinan Kolonel A.H Nasution bersama rakyat Bandung mematuhi perintah Jakarta. Namun sebelum meninggalkan kota, mereka menyerang pos-pos pasukan Sekutu dan melakukan pembumihangusan Kota Bandung. Peristiwa tgl 24 Maret 1946 tersebut kemudian dikenal Bandung Lautan Api. Pada peristiwa tersebut Moh. Toha tewas meledakkan Gudang Mesiu NICA.