document1

16
Pembelahan Sel Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan. 1. Kariokinesis Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah: a) Profase 1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer. 2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang. 3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan. 4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. b) Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.

Upload: dara-dikawati

Post on 07-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dara

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

Pembelahan Sel

Pembelahan MitosisPembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan

jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh).         Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2).          Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.1. Kariokinesis          Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:a)  Profase 1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.

b)  Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.

c) AnaphaseSentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.

d) TelofasePada telofase terjadi peristiwa berikut:

1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali.

2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.

Page 2: Document1

3. Serat – serat gelendong menghilang.

4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Hasil mitosis:1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

2 Sitokinesis           Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.                                  Sumber : http://www.crayonpedia.org/mw/B._Pembelahan_Sel_Secara_Mitosis_12.1 tahun 2009 diakses 8 nov 2012.

Page 3: Document1

Pembelahan Meiosis

               

               Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n.

               Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n).

               Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Meiosis I

1. Profase I

     a. Leptoten

          Kromatin menebal membentuk kromosom.

     b. Zygoten

         Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

    c. Pakiten 

        Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.

    d. Diploten 

         Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.

    e. Diakenesis

        Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan

Page 4: Document1

terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.

2. Metafase 1

     Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.

3. Anafase I 

     Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.

4. Telofase I

     Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.

Meiosis II

1. Profase II 

a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2. Metafase II

     Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

3. Anafase II

     Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

4. Telofase II

a. Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.c. Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

Hasil meiosis :1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.

Page 5: Document1

3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).         http://www.crayonpedia.org/mw/C._Pembelahan_Sel_Secara_Meiosis_12.1

Kelainan Genetik

Penyebab

Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak

kehidupan hasil konsepsi sel telur. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar

diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor

genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan.

Beberapa faktor etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara

lain:

Kelainan Genetik dan Kromosom. 

Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas kelainan

kongenital pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum Mendel

biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur dominan

(“dominant traits”) atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. Penyelidikan daIam hal ini

sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat

membantu langkah-langkah selanjutya. Dengan adanya kemajuan dafam bidang teknologi

kedokteran, maka telah dapat diperiksa kemungkinan adanya kelainan kromosom selama

kehidupan fetal serta telah dapat dipertimbangkan tindakan-tindakan selanjutnya.

Faktor mekanik 

Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan

hentuk organ tubuh hingga menimbulkan deformitas organ cersebut. Faktor predisposisi

dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ.

Sebagai contoh deformitas organ tubuh ialah kelainan talipes pada kaki sepcrti talipes varus,

talipes valgus, talipes equinus dan talipes equinovarus (clubfoot)

Faktor infeksi

Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada

periode organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Adanya infeksi tertentu

dalam periode organogenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu

organ rubuh. Infeksi pada trimesrer pertama di samping dapat menimbulkan kelainan

kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Sebagai contoh infeksi

virus pada trimester pertama ialah infeksi oleb virus Rubella. Bayi yang dilahirkan oleh ibu

Page 6: Document1

yang menderita infeksi Rubella pada trimester pertama dapat menderita kelainan kongenital

pada mata sebagai katarak, kelainan pada sistem pendengaran sebagai tuli dan ditemukannya

kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain pada trimester pertama yang dapat

menimbulkan kelainan kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi

toksoplasmosis, kelainan-kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya gangguan

pertumbuhan pada system saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia.

Faktor Obat 

Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama

kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada

bayinya. Salah satu jenis obat yang telah diketahui dagat menimbulkan kelainan kongenital

ialah thalidomide yang dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau mikromelia.

Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan tujuan yang kurang

baik diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital, walaupun hal ini

secara laboratorik belum banyak diketahui secara pasti. Sebaiknya selama kehamilan,

khususnya trimester pertama, dihindari pemakaian obat-obatan yang tidak perlu sama sekali;

walaupun hal ini kadang-kadang sukar dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus

minum obat. Hal ini misalnya pada pemakaian trankuilaiser untuk penyakit tertentu,

pemakaian sitostatik atau prepaat hormon yang tidak dapat dihindarkan; keadaan ini perlu

dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum kehamilan dan akibatnya terhadap bayi.

Faktor umur ibu 

Telah diketahui bahwa mongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang

dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah

Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka

kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar

26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah

1: 5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur 35-39

tahun, 1 : 75 untuk kelompok ibu berumur 40 – 44 tahun dan 1 : 15 untuk kelompok ibu

berumur 45 tahun atau lebih.

Faktor hormonal  

Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus

kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan

dengan bayi yang normal.

Faktor radiasi 

Radiasi ada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan

kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua

Page 7: Document1

dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat

menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk keperluan

diagnostik atau terapeutis sebaiknya dihindarkan dalam masa kehamilan, khususnya pada

hamil muda.

Faktor gizi 

Pada binatang percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan dapat

menimbulkan kelainan kongenital. Pada manusia, pada penyelidikan-penyelidikan

menunjukkan bahwa frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu

yang kekurangan makanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari

ibu yang baik gizinya. Pada binatang percobaan, adanya defisiensi protein, vitamin A

ribofIavin, folic acid, thiamin dan lain-Iain dapat menaikkan kejadian &elainan kongenital.

Faktor-faktor lain 

Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri

dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial,

hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali

penyebab kelainan kongenitai tidak diketahui.

http://childrengrowup.wordpress.com/2012/06/26/120-kelainan-bawaan-pada-anak-penyebab-dan-penanganannya/ 2012 narulita dewi dan widodo judarwanto

Jenis-jenis kelainan genetik

Cri du chat, yang disebabkan oleh penghapusan bagian dari lengan pendek kromosom 5. "Cri du chat" berarti "teriakan kucing" dalam bahasa Prancis, dan kondisi itu dinamakan demikian karena membuat bayi yang terkena menangis bernada tinggi yang terdengar seperti kucing. Individu yang terkena memiliki lebar set mata, kepala kecil dan rahang, dan moderat sangat terbelakang mental dan sangat pendek.

Wolf-Hirschhorn syndrome, yang disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan pendek kromosom 4. Hal ini ditandai dengan retardasi pertumbuhan berat dan berat untuk keterbelakangan mental yang mendalam.

Sindrom Down, biasanya disebabkan oleh tambahan salinan kromosom 21 (trisomi 21). Karakteristik meliputi tonus otot menurun, gempal membangun, tengkorak asimetris, mata miring dan ringan sampai sedang keterbelakangan mental.

Sindrom Edwards, yang merupakan kedua paling umum trisomi, sindrom Down adalah yang paling umum. Ini adalah trisomi kromosom 18. Gejala termasuk keterbelakangan mental dan motorik dan anomali kongenital menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Sembilan puluh persen mati pada masa bayi, namun, mereka yang hidup melewati ulang tahun pertama mereka biasanya cukup sehat setelahnya. Mereka memiliki karakteristik tangan mengepal dan jari tumpang tindih.

Page 8: Document1

Sindrom Patau, juga disebut D-Sindrom atau trisomi-13. Gejala yang agak mirip dengan trisomi-18, tetapi mereka tidak memiliki bentuk tangan yang khas.

Idic15, singkatan untuk Isodicentric 15 pada kromosom 15, juga disebut nama berikut karena berbagai riset, tetapi mereka semua berarti sama; IDIC (15), dupliction Inverted 15, Marker ekstra, GKG Inv 15, parsial tetrasomy 15

Jacobsen sindrom, juga disebut gangguan penghapusan terminal 11q. Ini adalah gangguan yang sangat langka. Mereka yang terkena dampak memiliki kecerdasan normal atau retardasi mental ringan, dengan miskin keterampilan bahasa ekspresif. Kebanyakan memiliki kelainan perdarahan yang disebut sindrom Trousseau Paris.

Sindrom Klinefelter (XXY). Pria dengan sindrom Klinefelter biasanya steril, dan cenderung memiliki lengan yang lebih panjang dan kaki dan lebih tinggi dari rekan-rekan mereka. Anak laki-laki dengan sindrom sering pemalu dan pendiam, dan memiliki insiden yang lebih tinggi keterlambatan bicara dan disleksia. Selama pubertas, tanpa pengobatan testosteron, beberapa dari mereka dapat berkembang gynecomastia.

Sindrom Turner (X bukan XX atau XY). Dalam sindrom Turner, karakteristik seksual perempuan hadir tapi terbelakang. Orang dengan sindrom Turner sering memiliki perawakan pendek, garis rambut rendah, fitur mata normal dan perkembangan tulang dan "menyerah-dalam" penampilan untuk dada.

XYY sindrom. XYY anak laki-laki biasanya lebih tinggi dari saudara mereka. Seperti anak laki-laki XXY dan perempuan XXX, mereka agak lebih cenderung memiliki kesulitan belajar.

Triple-sindrom X (XXX). Gadis XXX cenderung tinggi dan kurus. Mereka memiliki insiden yang lebih tinggi disleksia.

Kecil penanda kromosom supernumerary. Ini berarti ada kromosom, ekstra yang abnormal. Fitur tergantung pada asal bahan genetik tambahan. Cat-eye syndrome dan sindrom kromosom 15 isodicentric (atau Idic15) keduanya disebabkan oleh kromosom penanda supernumerary, seperti Pallister-Killian sindrom.

http://www.news-medical.net/health/Chromosomal-Abnormalities-(Indonesian).aspx 2012 dibawah lisensi  Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 

Teknik Menganalisa

Pemeriksaan untuk menemukan adanya kelainan kongenital dapat dilakukan pada -

pemeriksaan janin intrauterine, dapat pula ditemukan pada saat bayi sudah lahir.

Pemeriksaan pada saat bayi dalam kandungan berdasarkan atas indikasi oleh karena ibu

mempunyai faktor resiko: misalnya: riwayat pernah melahirkan bayi dengan kelainan

kongenital, riwayat adanya kelainan-kongenital dalam keluarga, umur ibu hamil yang

mendekati menopause. Pencarian dilakukan pada saat umur kehamilan 16 minggu.

Page 9: Document1

Dengan bantuan alat ultrasonografi dapat dilakukan tindakan amniosentesis untuk

mengambil contoh cairan amnion Beberapa kelainan kongenital yang dapat didiagnose

dengan cara ini misalnya: kelainan kromosome, phenylketonuria, galaktosemia, defek tuba

neralis terbuka seperti anensefali serta meningocele.

Pemeriksaan darah janin pada kasus thallasemia. Untuk kasus2 hidrosefalus pemeriksaan

dapat diketemukan pada saat periksa hamil

http://childrengrowup.wordpress.com/2012/06/26/120-kelainan-bawaan-pada-anak-penyebab-dan-penanganannya/ 2012 narulita dewi dan widodo judarwantoP

Perspektif Islam

Huznuzon kepada Allah SWT

Salah satu akhlak terpuji yang harus tertanam pada dirimu adalah sifat husnudhan kepada Allah. Sifat  husnudhan kepada Allah adalah sikap yang selalu berbaik sangka atas segala kehendak Allah terhadap hamba-Nya. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan besar ialah, Mengapa kita harus berbaik sangka kepada Allah ? . Banyak hal yang terjadi pada kita seperti musibah membuat kita secara tidak langsung menganggap Allah telah tidak adil kepada kita. Padahal ,sebagai seorang mukmin sejati  senantiasa menganggap apa yang ditakdirkan Allah kepada kita adalah yang terbaik .Seseorang boleh saja sedih ,cemas , dan gundah bila terkena musibah, tetapi hal tersebut jangan sampai berlarut larut sehingga akan membuat dirinya menyalakan Allah sebagai penguasa takdir. Sikap  terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan cara segera menata hati dan perasaan, kemudian menegguhkan sikap bahwa setiap yang ditakdirkan Allah kepada kita mengandung hikmah, inilah yang disebut dengan sikap husnudhan kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus ayat 44:

Artinya :

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itu sendiri berbuat anuaya kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44)”Sebagai seseorang mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui atas apa yang terjadi terhadap hambanya ,kita seharusnya berpikir optimis, yakinlah bahwa Rahmat dan Karunia yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan pernah putus. Berikut  firman Allah SWT ,di bawah ini;

Artinya: “dan rahmat ku meliputi segala sesuatu” (QS.Al-‘Araf 7 : 156).

Sebagaimana firman Allah diatas, yang telah menjelaskan bahwa Rahmat dan Kasih sayang Allah meliputi segala sesuatu ,kita perlu berhusnuzan kepada Allah dalam segala hal dan keadaan.

Allah Maha Mengetahui, maka disaat kita senang dan suka (karena mendapatkan rezeki dan kenikmatan dari Allah ),maupun saat dalam keadaan susah dan duka (karena mendapatkan ujian dan cobaan ) hendaknya kita iringi dengan kita berhusnudhan kepada Allah SWT. Sebab  semua yang diberikan oleh Allah ,baik berupa kenikmatan maupun cobaan ,di dalamnya mengandung banyak hikmah dan kebaikan. Sebagaimana ditegaskan Allah dalam sebuah hadits qudis yang berbunyi :

Page 10: Document1

Artinya : “selalu menuruti sangkaan hamba ku terhadap diriku jika ia berprasangka baik maka akan mendapatkan kebaikan dan jika ia berprasangka buruk maka akan mendapatkan

leburukan.” (H.R. at –tabrani dan ibnu hibban).Sikap Husnuzan Kepada Allah1. Sabar serta senatiasa berserah diri kepada Allah (tawakal),  yakni mempercayakan diri kepadaNya dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan yang telah direncanakan dengan mantap.

Dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:112

Artinya :

Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhan dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka

bersedih hati. (QS. Al-Baqarah:112)1. Senantiasa taat kepada Allah2. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan3. Menerima dengan ikhlas semua keputusan Allah4. Syukur dan qona’ah, yakni senatiasa berterima kasih atas pemberian Allah serta merasa

cukup atas pemberihanNya itu

Dijelaskan dalam QS. At-Taubah:59

Artinya :

Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang

berharap kepada Allah. (Tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka). (QS. At-Taubah:59)

Hikmah Husnuzan kepada AllahSikap husnuzan mempunyai hikmah yang besar. Berhusnuzan kepada Allah memiliki hikmah yang banyak, diantaranya seperti berikut.

1)      Dapat menumbuhkan sikap untuk selalu optimis dalam menyongsong masa depan

Sebagaimana firman Allah yang Artinya :

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa

semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.2)      Menumbuhkan perasaan tidak mudah putus asa

3)      Menumbuhkan perasan syukur kepada Allah atas nikmat yg telah dianugrahkan allah kepada kita4)      Menumbuhkan sifat sabar dan tawakkal.

http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-materi-pai/ Rahayu ,Suci & Toifuri, 2007 Pendidikan Agama Islam SMA ( Jakarta: Ganesa Exact)

Tabah / sabar

Page 11: Document1

Sabar (tabah) adalah tahan menderita mengahadapi yang tidak disenangi dengan ridho dan menyerahkan diri kepada Allah. Sabar adalah kemampuan menahan diri dikala ada godaan utnuk tidak marah atau tidak pasrah.

Orang sabar (Tabah) dalam berbagai keadaan akan tetap tenang, selalu mengingat Alla dan berserah diri kepada Nya. Orang yang tabah , tahan menderita apabila terkena musibah, tidak lekas putus asa dalam menunaikan kewajiban serta meraih apa yang dicitakan.Sabar adalah suatu bagian dari akhlak utama yang dibtuhkan seorang muslim dan masalah dunia dan agama. Salah seorang ulama pernah berkata bahwa pada intinya sabar dan ikhlas adalah inti dalam menjalankan agama.

Rasullullah bersabda : " Sabar adalah cahaya (kemenangan yang gemilang)" (HR mUslim)

" Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahal merea tanpa batas" ( Q.S Az Zumar : 10)" dan diantara mereka iu kami jadikan pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami, ketika mereka saba dan meyakini ayat-ayat kami". ( Q.S As-Sajdah : 24)

Sikap sabar bisa dikelompokan dalam tiga hal :1. Sabar dalam menunaikan ibadahDalm menunaikan ibadah syetan selalu menggoda dan nafsu selalu mengganggu agar perintah ibadah ditinggalkan atau dilalaikan. Tetapi orang yang sabar dapat menangkis dan mengatasinya sehingga bisa tetap mampu mengerjakan perintah Allah Dengan Baik.

2. Sabar dalam meninggalkan maksiatMenahan diri untuk menghindarkan dari segala perbuatan jahat dan adari menuruti hawa nafsu angakara murka dan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang mungkin dapat menjerumuskan diri ke juranh kehinaan dan merugikan seseorang. sabar tehadap maksiat ialah semacam unsur pertahanan yang melawan dorongan-dorongan yang menggoda manusia dalam perjalanan hidupnya, serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan dosa yang terlarang dan tercela.Sabar adalah pengaruh dari keyakinan yang mendalam dan tujuan yang bulat mencari keridhoan Allah untuk memperoleh derjat nilah kita selalu berdoa sebagaiman yang tersebut dalm Al Quran:

مسامين وتوفنا صبرا علينا افرغ  ربنا

" Ya Allah Tuhan kami, limpahknlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Q.s Al A'raf : 126)

3. Sabar dalam MusibahMusibah yang menimpa diterima dengan sabar dan bertawakal kepada Allah yaitu berihtiar untuk terlepas dari musibah itu. Hidup ini adalah perjuangan. Perjuangan tidak luput dari ujian dan cobaan yang pasti diberikan Allah.

Page 12: Document1

 http://islamwiki.blogspot.com/2008/12/tabah-dan-sabar.html#ixzz2BjyCMYLb 2008