document1

32
MHCU Oleh : Diandhara Nuryadin ( 1102010074 )

Upload: diandhara-nuryadin

Post on 14-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LOVE

TRANSCRIPT

MHCU

Oleh : Diandhara Nuryadin ( 1102010074 )

DEFINISI

World Health Organization (WHO, 2001), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang didalamnya terdapat kemampuan - kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta dikomunitasnya.

Keberhasilan kinerja fungsi mental sepanjang siklus hidup, menghasilkan:Kegiatan Produktif Dapat menjalin hubungan yang baikKemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan mampu mengatasi stres Mempunyai dasar yang kuat dalam berfikir, komunikasi, belajar, pertumbuhan emosi, ketahanan, hubungan yang sehat, dan harga diri

Sedangkan mental yang sakit adalah kondisi kesehatan yang melibatkan perubahan berpikir, mood, perilaku yang terkait dengan tekanan dan / gangguan fungsi

Hal – hal yang penting yang diperiksa dalam MHCU

Anamnesis• Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam

mengerjakan tugas, selesai tepat waktu? Konsentrasi yang buruk adalah ciri dari ADHD, tetapi juga dapat menjadi gejala depresi dan kecemasan dan tidak boleh diabaikan.

• Keseimbangan : Bagaimana anda menjaga keseimbangan dalam bekerja, menjaga hubungan dengan keluarga, dan beristirahat?

• Mood : Apakah suasana hati anda merasa cukup stabil, atau anda mengalami perubahan suasana hati yang signifikan? Apakah anda menangis lebih dari biasanya? Merasa terus menerus tertekan selama dua minggu atau lebih dan terdapat pikiran untuk bunuh diri dapat menunjukkan depresi.

• Energi : Apakah anda merasa bahwa anda memiliki energi untuk melakukan hal-hal yang anda butuhkan dan ingin lakukan? Kelelahan dapat menjadi tanda depresi, kecemasan dan penyakit mental lainnya, tetapi juga dapat merupakan gejala dari penyakit lainnya. Penting untuk anamnesis terarah dalam hal ini.

• Tidur : Kurang tidur sering dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang mengganggu anda secara emosional. Ketika sedang stres atau berurusan dengan penyakit mental yang lebih serius, banyak orang menemukan bahwa mereka tidak bisa tertidur secepat dulu. Khawatir yang berlebihan atau perasaan tidak mampu "mematikan" pikiran mereka bisa membuat mendapatkan tidur sulit dan beberapa orang menemukan diri mereka sering terbangun sepanjang malam.

• Ketegangan, kecemasan :Ketika anda menemukan bahwa diri anda dalam beberapa hari ini tidak bisa bebas dari ketegangan dan kecemasan, maka bisa menunjukkan bahwa stres anda mendekati tingkat berbahaya.

• Keselarasan pada diri sendiri : bagaimana anda mengenal diri sendiri, apa emosi yang dirasakan pada diri anda? Apakah anda sering menghindar dari diri anda dengan menyibukkan diri dan jarang mempunyai waktu untuk diri anda sendiri?

• Kebiasaan makan :Jika nafsu makan berubah, menjadi sulit makan, atau makan dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya, itu bisa menjadi tanda sebagai respon terhadap stres.

Selama wawancara, dokter memperhatikan bagaimana pasien melihat, bagaimana pasien bergerak, apa jenis suasana hati pasien, dan bagaimana pasien berperilaku. Pasien akan diminta untuk berbicara tentang gejala-gejala dan keluhan secara detail.

Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

• Pemeriksaan fisik pemeriksaan tanda vital, status generalis, dan status neurologis, untuk membedakan kelainan organik atau non organik.

• Pemeriksaan penunjang lab hematologi dan pemeriksaan urin, jika melibatkan SSP MRI, CT scan, atau EEG.

Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid, kadar elektrolit, dan screening test penggunaan obat – obatan atau alkohol

Kuesioner (Tes Tertulis atau Lisan)

• Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai 30 pertanyaan yang dapat dijawab dengan cepat, sering dalam format “ya” atau “tidak”

Banyak kuesioner kesehatan mental yang tersedia untuk melihat:

• Sebagai contoh untuk depresi Skala Hamilton Rating, Beck Depression Inventory, atau Skala Depresi Geriatri.

• The Mini Mental State Examination untuk memeriksa fungsi kognitif.

• Seberapa baik dapat melaksanakan kegiatan rutin, seperti makan, berpakaian, belanja.

Sebuah penilaian kesehatan mental dapat membantu mendiagnosa:

Masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia, attention deficit hyperactivity disorder, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan makan.

Masalah perkembangan, seperti ketidakmampuan belajar, retardasi mental, dan autisme.

Penyalahgunaan zat, termasuk alkohol dan penyalahgunaan obat dan ketergantungan.

Penyakit pada sistem saraf, seperti penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, penyakit Parkinson, dan epilepsi.

Masalah lain, seperti penyakit tiroid dan tumor otak.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

• Gambaran keseluruhan tentang pasien yang di dapat dari hasil observasi pemeriksa dan kesan yang dimunculkan oleh pasien saat wawancara.

GAMBARAN STATUS MENTAL

1. Deskripsi umum2. Mood dan afek3. Pembicaraan4. Persepsi5. Pikiran6. Sensorium dan kognisi7. Pengendalian impuls8. Daya nilai dan tilikan9. Taraf dapat dipercaya

1. Deskripsi Umum• Penampilan postur, sikap, cara berpakaian dan

berdandan, tatapan mata, kerutan dahi, tremor / keringat di wajah ( cemas ).

• Perilaku & aktivitas psikomotor aspek kualitas dan kuantitas aktivitas psikomotor, seperti gerak gerik, kejang, hiperaktivitas, agitasi, fleksibilitas, cara berjalan, kegesitan, dll.

• Sikap terhadap pemeriksa kooperatif, bersahabat, penuh perhatian, berminat, jujur, merayu, merendahkan, bingung, berbelit-belit, apatis, bercanda, dll.

2. Mood & Afek• Mood : sebagai suasana perasaan yang bersifat pervasif dan

bertahan lama, yang mewarnai persepsi sesorang terhadap kehidupannya.

• Afek : respon emosional saat sekarang, yang dapat di nilai melalui ekspresi wajah, pembicaraan, sikap, gerak gerik tubuh pasien ( bahasa tubuh ).

• Keserasian afek: pemeriksa mempertimbangkan keserasian respon pasien terhadap topik yang sedang didiskusikan dalam wawancara. Contoh: pasien mengekspresikan kemarahan / ketakutan ketika menceritakan waham kejar (afek yang serasi)

3. Pembicaraan• Deskripsikan pembicaraan pasien apakah ia

berbicara spontan / tidak, gambarkan kuantitas, kecepatan produksi & kualitas bicara.

• Amati cara pasien berbicara, seperti: banyak bicara, mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan / berespon normal terhadap isyarat yang disampaikan pemeriksa.

• Pembicaraan dapat cepat / lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, monoton, berbisik, dll.

4. Persepsi

• Gangguan persepsi seperti halusinasi dan ilusi dapat dihayati pasien terhadap diri dan lingkungannya.

• Isi halusinasi / ilusi perlu digambarkan• Dapat dijumpai halusinasi yang tidak bermakna yaitu:

halusinasi hipnogogik yang muncul pada saat mulai tidur / halusinasi hipnopompik yang muncul pada saat bangun tidur.

5. Pikiran• Proses pikir ( bentuk pikir): pasien dapat mempunyai

ide pikiran yang berlebihan / miskin.Dapat pula ditemukan arus pikir yang cepat, yang secara ekstrim disebut flight of idea.Blocking: merupakan interupsi dari suatu rangkaian proses pikir, sebelum ide pikir terbentuk secara utuh.

• Isi pikir: gangguan isi pikir termasuk delusi, preokupasi ( melibatkan penyakit paisen ), obsesi, kompulsi, fobia, rencana, kehendak, ide rekuren tentang bunuh diri & pembunuhan, dorongan anti sosial.

6. Sensorium dan Kognisi• Kesadaran : gangguan kesadaran biasanya menunjukkan

adanya gangguan otak organikTingkat kesadaran: berkabut, somnolen, stupor, koma, letargi, alertness dan fugue state.

• Orientasi & memori: penilaian orientasi terhadap waktu, tempat, orang.Penilaian fungsi daya ingat di bagi menjadi: daya ingat jangka segera, jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang.

• Konsentrasi & perhatian dapat terganggu karena berbagai alasan. Gangguan fungsi kognitif, anxietas, depresi, dan stimulus internal seperti: halusinasi auditorik dapat menyebabkan gangguan konsentrasi.Perhatian : di nilai dengan kalkulasi / dapat pula ditanyakan nama benda yang di mulai dengan huruf tertentu.

• Kemampuan membaca & menulis: pasien di minta untuk menulis kalimat, dan melaksanakan perintah yang telah di baca contoh ( pejamkan mata anda ). Pasien juga di minta untuk menulis kalimat sederhana & lengkap ( terdapat subjek dan predikat ).

• Kemampuan visuospasial: pasien di minta untuk meniru gambar jam dan pentagonal yang berhimpitan pada satu sudut.

• Pikiran abstrak : merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai apakah pasien dapat menyebutkan apel & jeruk, meja & kursi, lukisan & puisi dan mengartikan beberapa peribahasa.

• Kemampuan informasi & intelegensi: intelegensi pasien berhubungan dengan kosa kata dan pengetahuan umum yang dimilikinya, seperti nama presiden saat ini.Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu di catat untuk penilaian ini.

• Bakat kreatif• Kemampuan menolong diri sendiri

7. Pengendalian impuls

• Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol impuls seksual, agresif, dan impuls lainnya.

• Penilaian terhadap pengendalian impuls dilakukan pula untuk menilai apakah pasien berpotensi membahayakan diri dan orang lain.

8. Daya nilai & Tilikan• Daya nilai: selama wawancara psikiatri berlangsung,

pemeriksa perlu memperhatikan kemampuan daya nilai sosial pasien. Apakah pasien memahami akibat dari perbuatan yang dilakukannya & pemahaman ini mempengaruhi dirinya.

• Tilikan: menilai pemahaman pasien terhadap penyakit yang dideritanya.Derajat tilikan terdiri atas:

1. Penyangkalaan penuh terhadap penyakit2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi

juga sekaligus menyangkalnya pada waktu yang bersamaan.

3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan ( orang lain, faktor luar / faktor organik )

4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi tidak mengetahui penyebabnya.

5. Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu bahwa penyebabnya adalah perasaan irasional / gangguan-gangguan yang dialami, tetapi tidak memakai pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa datang

6. Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan-perasaan pada diri pasien & orang-orang penting dalam kehidupan pasien, yang dapat membawa perubahan mendasar pada perilaku pasien.

9. Taraf dapat dipercaya

• Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan kesan pemeriksa terhadap kemampuan pasien untuk dapat dipercaya & bagaiman ia menyampaikan peristiwa & situasi yg terjadi secara akurat.

• Dapat menilai kejujuran dan keadaan yang sebenarnya dari yang dikatakan pasien.